Anda di halaman 1dari 8

Journal Reading

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN


PELAYANAN KESEHATAN PADA PESERTA BPJS KESEHATAN DI PUSKESMAS
PANIKI BAWAH KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO

Oleh:
Nadia Larastri Almira

Preseptor:
dr. Firdawati, M.Kes, PhD

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
TELAAH KRITIS JURNAL

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada


Peserta BPJS Kesehatan di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado

Judul : Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada


Peserta BPJS Kesehatan di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado

Penulis : Debra S.S. Rumengan, J.M.L. Umboh, G.D. Kandou


Publikasi : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Vol. 5/No. 1,
1 Januari 2015
Penelaah : Nadia Larastri Almira
Tanggal telaah : 10 Oktober 2019

I. Deskripsi Jurnal
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan pada peserta BPJS kesehatan di Puskesmas Paniki bawah
Kecamatan Mapanget Kota Manado . Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan
survey analitik dengan metode cross-sectional.

2. Hasil Penelitian
a) Karakteristik informan pada penelitian terdiri dari sebagian peserta BPJS kesehatan
golongan Penerima Bantuan Iuran (PBI) di wilayah kecamatan Mapanget yang
berjumlah 1.877 peserta, ditentukan menurut rumus Lemeshow dengan jumlah 163
orang yang memenuhi kriteria berumur di atas 18 tahun dan sudah tinggal menetap
selama lebih dari satu tahun, dapatberkmunikasi dengan baik, dan bersedia menjadi
informan.

b) Karakteristik masyarakat yang diteliti yaitu didapatkan laki-laki sebanyak 56 orang


dan perempuan sebanyak 107 orang dimana lebih banyak perempuan yang tidak
memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas yaitu sebanyak 68 orang (63.5%)
sedangkan untuk laki-laki yaitu 37 orang (66%). Berdasarkan usia, kurang dari 42
tahun didapatkan 62 orang (70.4%) yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan
dan 26 orang memanfaatkan pelayanan kesehatan, pada usia lebih dari 42 tahun,
terdapat 43 orang (57.3%) yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan dan 32
orang yang memanfaatkan pelayanan kesehatan. Ditinjau dari tingkat pendidikan,
pada kelompok tingkat pendidikan rendah, (SD-SMP) terdapat 52 orang (67.5%) yang
tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas dan 25 orang yang
memanfaatkan pelayanan kesehatan, pada kelompok tingkat pendidikan tinggi (SMA-
PT) terdapat 53 orang (61.6%) yang tidak memanfaatkan pelayanan puskesmas dan
33 orang yang memanfaatkan pelayanan puskesmas. Berdasarkan status pekerjaan,
dibagi menjadi dua kelompok yaitu tidak bekerja dan bekerja. Pada kelompok tidak
bekerja terdapat 51 orang (59.3%) tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan dan 35
orang yang memanfaatkan pelayanan kesehatan. Pada kelompok yang bekerja,
terdapat 54 orang (70.1%) yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan dan 23
orang yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas. Dilihat dari tingkat
pendapatannya, pada orang dengan pendapatan lebih dari 1.500.000 terdapat 41 orang
(66.1%) yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan dan 21 orang yang
memanfaatkan pelayanan kesehatan. Pada kelompok dengan pendapatan kurang dari
1.500.000 terdapat 64 orang (63.3%) yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan
dan 37 orang yang memanfaatkan pelayanan kesehatan.
c) Pendidikan merupakan faktor yang secara tidak langsung turut mempengaruhi kondisi
sosil eonomi keluarga sehingga juga akan mempengaruhi keluarga dalam
pemanfaatan puskesmas. Sebanyak 52.8% responden sebenarnya memiliki tingkat
pendidikan yang tinggi sehingga menjadi faktor yang menguntungkan utnuk diberikan
pengetahuan tentang manfaat dan layanan BPJS.
d) Responden yang memiliki persepsi tentang JKN yang kurang terdapat 65 responden
(76.5%) yang tidak memanfaatkan puskesmas sedangkan yang memanfaatkan
pelayanan kesehatan di puskesmas sebanyak 20 responden (23.5%). Responden
dengan persepsi tentang JKN yang aik terdapat 40 responden (51.3%) yang
memanfaatkan puskesmas sedangkan yan tidak memanfaatkan sejumlah 38
responden. Jika persepsi terhadap suatu program kurang baik maka dapat
menignkatkan perilaku untuk tidak memanfaatkan puskesmas. Jika persepsi
masyarakat terhadap suatu program kesehatan seperti JKN-BPJS adalah baik akan
dapat mendorong masyarakat untuk memanfaatkannya dengan memilih tempat
layanan kesehatan yang diberikan misalnya puskesmas.
e) Responden yang memiliki kategori akses layanan yang jauh terdapat 10 responden
(23,3%) yang tidak memanfaatkan puskesmas sedangkan yang memanfaatkan
puskesmas sebanyak 33 responden (76,7%). Responden dengan akses layanan yang
dekat terdapat 95 responden (79,2%) yang tidak memanfaatkan puskesmas sedangkan
yang memanfaatkan sejumlah 25 responden (20,8 %).
f) Responden masih banyak yang menggunakan obat yang dibeli di warung atau toko
obat di sekitar rumahnya dan mengatakan bahwa sakit yan dialami belum dirasakan
berat.
g) Responden yang memiliki kategori persepsi terhadap tindakan petugas kesehatan
yang kurang terdapat 94 responden (76,4%) yang tidak memanfaatkan puskesmas
sedangkan yang memanfaatkan puskesmas sebanyak 29 responden (23,6%).
Responden dengan kategori persepsi terhadap tindakan petugas kesehatan yang baik
terdapat 11 responden (27,5%) yang tidak memanfaatkan puskesmas sedangkan yang
memanfaatkan sejumlah 29 responden (72,5 %).
h) Persepsi masyarakat terhadap pelayanan puskesmas perlu ditingkatkan dengan
memberikan pelatihan khusus yang terus menerus terhadap tenaga kesehatan
mengenai penyakit atau masalah kesehatan di masyarakat sehingga kesigapan dan
kecepatan dalam penanggulangan masalah kesehatan tersebut semakin baik.
i) Secara bersama-sama faktor-faktor persepsi terhadap JKN, akses layanan dan persepsi
terhadap tindakan petugas kesehatan memiliki hubungan bermakna dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas.
j) Seluruh petugas kesehatan pula perlu ditingkatkan kesadaran dalam memberikan
pelayanan terhadap masyarakat yang memiliki tanggapan yang berbeda-beda. Adanya
komunikasi yang baik antara pasien atau masyarakat dengan petugas kesehatan akan
mendorong terciptanya kesadaran terhadap hak dan kewajiban masing-masing serta
menunjang hasil untuk tujuan yang sama yakni meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

3. Kesimpulan dan saran


Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskemas Paniki Bawah Kota
Manado maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a) Terdapat hubungan yang bermakna antara Persepsi tentang Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas.
b) Terdapat hubungan yang bermakna antara Akses Layanan dengan Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas.
c) Terdapat hubungan yang bermakna antara Persepsi terhadap Tindakan Petugas
Kesehatan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas.
d) Secara bersama-sama Faktor Persepsi tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
Akses Layanan serta Persepsi terhadap Tindakan Petugas Kesehatan memiliki
hubungan bermakna dan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas,
dan yang paling dominan hubungannya adalah Persepsi terhadap Tindakan Petugas
Kesehatan.
Saran bagi Petugas Puskesmas dan Dinas Kesehatan terkait, dalam meningkatkan persepsi
masyarakat maka:

a) Diperlukan peningkatan kegiatan Promosi Kesehatan terkait Pelayanan Jaminan


Kesehatan Nasional BPJS di Puskesmas secara kontinu serta peningkatan kesadaran
dan disiplin Petugas kesehatan dalam melayani pasien dengan baik serta
memperhatikan etika dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui pembinaan dan
pengawasan.
b) Diperlukan peran dan tanggung jawab Dinas Kesehatan dalam memberikan pelatihan
bagi petugas Puskesmas untuk meningkatkan dan menyegarkan ilmu dan ketrampilan
dalam penanganan terhadap pasien terkait dengan jenis layanan kesehatan yang ada di
Puskesmas.

Saran bagi Penyelenggara BPJS adalah:

a) Diperlukannya sosialisasi dan promosi kesehatan terkait layanan program JKN-BPJS


secara terus menerus kepada seluruh masyarakat dengan menyebarkan leaflet atau
poster tentang manfaat pelayanan Program JKN BPJS sampai ke tingkat lingkungan.
b) Melengkapi obat-obatan dan fasilitas penunjang medik lainnya dalam meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas.

Saran bagi Masyarakat Peserta BPJS adalah:


Dapat mencari informasi langsung ke Puskesmas terkait program layanan JKN-BPJS
dan tidak perlu ragu-ragu dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas sebagai
layanan kesehatan yang utama dalam mendapatkan pertolongan kesehatan.
II. Telaah Jurnal
1. Gaya dan sistematika penulisan
a) Artikel ini sudah memuat sistematika yang baik dan jelas mulai dari judul
penelitian, nama penulis, abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil dan
pembahasan serta kesimpulan dan saran.
b) Tata bahasa yang digunakan dalam penulisan jurnal ini cukup mudah
dipahami sehingga memudahkan pembaca untuk, mengerti bagaimana
penelitian ini.

2. Judul
a) Judul penelitian menggambarkan apa yang akan diteliti.
b) Judul terdiri lebih dari 12 kata, tidak sesuai dengan aturan penulisan judul.
c) Bahasa yang digunakan baku dan mudah dipahami.

3. Penulis
a) Penulis dalam penelitian ini ada 3 orang.
b) Penulis mencantumkan institusi namun tidak mencantumkan alamat email
korespondensi.

4. Abstrak
a) Abstrak menggambarkan mengenai latar belakang, tujuan, metodologi
penelitian, hasil dan kesimpulan yang didapat.
b) Abstrak ditulis dengan bahasa Inggris.
c) Terdapat singkatan dalam abstrak yang tidak dijelaskan.
d) Jumlah kata dalam abstrak tidak melebihi 250 kata.
e) Abstrak mencatumkan 4 kata kunci (kata kunci maksimal hanya 5).

5. Pendahuluan
a) Berisi latar belakang permasalahan yang dikaitkan dengan teori dan
mengandung tujuan penelitian.
b) Terdiri dari 10 paragraf dan sudah menjelaskan permasalahan dengan baik.
6. Metode Penelitian
a) Pada tulisan ini mencantumkan secara tertulis metode dari penulisan ini.

7. Hasil Penelitian
a) Hasil penelitian disajikan dalam bentuk paragraf yang mudah dipahami.
b) Terdapat beberapa tabel yang berisi pengolahan data hasil penelitian namun
terdapat beberapa kesalahan penyajian dan pengolahan data.
c) Data dapat disajikan seperti berikut ini:
Pemanfaatan Puskesmas Total
Karakteristik
Tidak
Responden Memanfaatkan n %
Memanfaatkan
Jenis Kelamin
Laki-laki 37 19 56 66
Perempuan 68 39 107 63.5
Umur
≤42 Tahun 62 26 88 70.4
>42 Tahun 43 32 75 57.3
Tingkat Pendidikan
Rendah (SD-SMP) 52 25 77 67.5
Tinggi (SMA-PT) 53 33 86 61.6
Status Pekerjaan
Tidak bekerja 51 35 86 59.3
Bekerja 54 23 77 70.1
Tingkat Pendapatan
>Rp 1.500.000 41 21 62 66.1
≤Rp 1.500.000 64 37 101 63.3

8. Kesimpulan dan Saran


a) Kesimpulan cukup jelas namun terdapat pengulangan hasil secara verbatim.
b) Saran sudah cukup baik, dan terdiri dari berbagai saran untuk beberapa pihak
terkait pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
9. Daftar Pustaka
a) Penyusunan literatur berdasarkan Harvard.
b) Referensi menggunakan literatur dari buku cetak, situs, serta jurnal dan
artikel ilmiah.
c) Terdapat kepustakaan yang lebih dari 5 tahun saat penelitian ini di
publikasikan.
d) Jumlah daftar pustaka yang dipakai sebanyak 13 buah.

Anda mungkin juga menyukai