Anda di halaman 1dari 10

Hal: 21

LITERATUR REVIE: ANALISIS PEMANFAATAN JAMINAN KESEHATAN


NASIONAL DI INDONESIA

LITERATUR RIVIEW: ANALYSIS OF THE UTILIZATION OF NATIONAL


HEALTH INSURANCE IN INDONESIA

Maria Anita Yusiana1*, Destiar Devina Putri Nareswara1, Yusita Sriwedari,1


1,
STIKES RS Baptis Kediri
*e-mail: yusianamaria@gmail.com

ABSTRAK

Mutu pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah melewati kesenjangan sosial
dengan adanya program Jaminan Kesehatan Nasional. Jaminan Kesehatan Nasional ini
membayar fasilitas kesehatan secara prospektif sehingga hal ini dapat mengubah sistem
kesehatan di Indonesia. JKN yang efektif dan efisien dapat melindungi masyarakat
Indonesia dari biaya kesehatan yang tinggi. Tinjauan ini dapat dilakukan dari berbagai
sudut pandang masyarakat pengguna JKN dalam peningkatan derajat kesehatan di
Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui pemanfaatan JKN di
Indonesia. Jenis penelitian ini menggunakan literatur review, Populasi jurnal sebanyak 11
jurnal dan 1 buku Analisis Kebijakan Pelayanan Kesehatan dengan kata kunci
Pemanfaatan JKN dan Masyarakat. Dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil
penelitian ini bahwa pengguna JKN terbanyak berjenis kelamin perempuan (65%), berada
pada usia 41-50 tahun (47%), tamat PT (30%), bekerja sebagai Petani dan Mahasiswa
(25%) dan juga bahwa peserta JKN memiliki pengetahuan cukup tentang pemanfaatan
JKN di Indonesia. Peserta yang memiliki sikap baik terhadap pemanfaatan JKN
cenderung untuk sering memanfaatkan pelayanan kesehatan. Demikian pula dengan
peserta yang tahu tentang persepsi terhadap JKN cenderung untuk sering memanfaatkan
pelayanan kesehatan dan peserta yang menilai baik terhadap JKN cenderung sering
memanfaatkan pelayanan kesehatan. kepuasaan masyarakat di Indonesia mengetahui
pemanfaatan JKN berdampak pada pelayanan kesehatan khususnya bagi pengguna JKN.

Kata kunci : Pemanfaatan JKN, Kesehatan Masyarakat

ABSTRACT

The quality of health services in Indonesia has now passed the social gap with the
existence of the National Health Insurance program. This National Health Insurance
pays for health facilities prospectively so that this can change the health system in
Indonesia. An effective and efficient JKN can protect Indonesians from high health costs.
This review can be carried out from various perspectives of the JKN user community in
improving health status in Indonesia. The purpose of this study was to determine the
benefits of JKN in Indonesia. This type of research uses a literature review, the
population of journals is 11 journals and 1 book of Health Service Policy Analysis with
the keywords Utilization of JKN and the Community. By using descriptive analysis. The
results of this study show that the majority of JKN users are female (65%), are aged 41-
50 years (47%), graduated from College (30%), worked as farmer and college student
(25%) and also that JKN participants have sufficient knowledge about the use of JKN in
Indonesia. Participants who have a good attitude towards the use of JKN tend to
22 JARSI: Jurnal Administrasi RS Indonesia Vol 1. (1) April 2022 ISSN. 2829-4939

frequently use health services. Likewise, participants who know about the perception of
JKN tend to often use health services and participants who rate JKN favorably tend to
use health services more often. the satisfaction of the people in Indonesia knowing that
the use of JKN has an impact on health services, especially for JKN users.

Keywords: Utilization of JKN, Community, patient satisfaction

Pendahuluan pengguna JKN dapat dilihat dari jumlah


responden pengguna JKN berjenis
Jaminan pemeliharaan kesehatan kelamin perempuan (65%), berada pada
di Indonesia sudah ada sejak zaman usia 41-50 tahun (47%), PT (38%),
kolonial Belanda dan setelah bekerja sebagai Petani dan mahasiswa
kemerdekaan, pada tahun 1949, setelah (25%). Selain tentang responden
pengakuan kedaulatan oleh pemerintah kepuasan dalam pemanfaatan JKN juga
Belanda, Upaya untuk menjamin terdapat peserta JKN memiliki
kebutuhan pelayanan kesehatan bagi pengetahuan cukup tentang pemanfaatan
masyarakat segera ditingkatkan. JKN JKN di Indonesia. Peserta yang memiliki
pertama kali diimplementasikan pada sikap baik terhadap pemanfaatan JKN
tahun 1024 dengan taarget cakupan cenderung untuk sering memanfaatkan
kepesertaan sampai dengan akhir 2019. pelayanan kesehatan. Demikian pula
Pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan peserta yang tahu.
berhubungan erat dengan kapan Kebijakan pemerintah dalam
seseorang memerlukan pelayanan menentukan bahwa negara harus
kesehatan dan bagaimana aksesnya menerbitkan tentang JKN harus benar
terhadap pelayanan kesehatan tersebut. benar diperinci sehingga menjadi
Menurut Undang-Undang Nomor 36 rencana kerja dan penetapan fokus utama
Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 5 dalam perlindungan sosial. Dengan
dinyatakan bahwa setiap orang adanya kemajuan teknologi saat ini
mempunyai hak yang sama dalam merupakan suatu kemudahan yang
memperoleh akses atas sumber daya di memfasilitasi kegiatan sehari hari.
bidang kesehatan serta setiap orang Seluruh peserta jaminan kesehatan
mempunyai hak dalam memperoleh nasional dapat mengakses setiap layanan
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu kesehatan melalui aplikasi.
dan terjangkau. Sistem Jaminan Sosial Salah satu upaya untuk
Nasional (SJSN) dalam Undang-Undang mengoptimalkan pelayanan kesehatan
Nomor 40 tahun 2004 dan menyatakan yang dilakukan oleh pemerintah adalah
bahwa seluruh rakyat Indonesia wajib dengan mengadakan Program Jaminan
menerima Kesehatan Nasional Asuransi Kesehatan Nasional (JKN). Badan
(JKN). JKN diselenggarakan oleh Badan hukum yang dibentuk untuk
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan menyelenggarakan program JKN disebut
(BPJS) yang disahkan dalam Undang- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Undang nomor 24 Tahun 2011 tentang (BPJS). (Zakiah, 2018) Salah satunya
Jaminan Sosial. upaya tersebut adalah kebijakan Jaminan
Jaminan Kesehatan Nasional Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola
(JKN) merupakan bagian dari Sistem oleh BPJS Kesehatan. Dengan adanya
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang JKN diharapkan masyarakat yang
diselenggarakan dengan menggunakan menjadi peserta akan terlindungi dari
mekanisme Asuransi Kesehatan Sosial risiko penderitaan finansial ketika
yang bersifat wajib (mandatory) mengakses kebutuhan dasar pelayanan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 kesehatan.
Tahun 2004 tentang SJSN. Kepuasan Upaya ini juga dituangkan menjadi
pasien atau kepuasan masyarakat program prioritas Indonesia dalam
Hal: 21-30 Literatur revie: analisis pemanfaatan jaminan kesehatan nasional di indonesia 23

rencana Pembangunan Jnagka Menengah Metodologi Penelitian


Nasional, hal ini menjadi titik awal
peningkatan akses dan mutu pelayanan Metode penelitian dengan
kesehatan dasar. JKN menjadi salah satu menggunakan literatur review, populasi
sarana utama dalam mendorong jurnal sebanyak 12 jurnal dengan
reformasi sektor kesehatan dalam menggunakan 1 buku dengan kata kunci
pencapai pelayanan kesehatan yang pencarian JKN, kesehatan masyarakat,
optimal karena pemanfaatan JKN di dan juga Pemanfaatan JKN bagi
Indonesia ini sangat dibutuhkan guna masyarakat di Indonesia menggunakan
untuk kesejahteraan masyarakat google scholar. Analisis penelitian
Indonesia dalam bidang kesehatan. dengan menggunakan analisi bervariabel
untuk menganalisis kepuasan masyarakat
terhadapat JKN.

Hasil

Tabel 1. Distribusi Responden Pengguna JKN Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur,


Pendidikan Terakhir, Pekerjaan.
Karakteristik Responden Frekuensi Kepuasan Proporsi (%)
Pemanfaatan JKN (n=100)
Jenis kelamin
- Laki laki 35 35
- Perempuan 65 65
Umur
- 10 – 20 tahun 10 10
- 21-30 tahun 43 43
- 41 – 50 tahun 47 47
Pendidikan Terakhir
- Tidak Sekolah 5 5
- Tamat SD 17 17
- Tamat SMP 28 28
- Tamat SMA 23 23
- Tamat PT 30 30
Pekerjaan
- PNS 10 10
- Petani 25 25
- Wiraswasta 12 12
- Mahasiswa 25 25
- IRT (ibu rumah tangga) 20 20
- Lainnya 8 8

Berdasarkan Hasil penelitian umur 41-50 tahun dengan jumlah


berdasarkan literatur review pada Tabel.1 responden sebanyak 47. Pekerjaan yang
dapat dilihat dari segi jenis kelamin tertinggi adalah pada tabel yaitu
bahwa jurnal sebagian besar responden kebanyakan responden yang berperan
berjenis kelamin perempuan (65%), sebagai Petani dan mahasiswa yaitu
berada pada usia 41-50 tahun (47%), dengan jumlah responden sebanyak 25%.
tamat PT (30%), bekerja sebagai Petani Pada tingkat pendidikan, responden
dan mahasiswa (25%). Dilihat dari segi tertinggi yakni ada pada masyarakat
umur, kisaran responden terbanyak yang dengan pendidikan hanya sebatas tamat
memanfaakan Jaminan Kesehatan PT dengan jumlah responden sebanyak
Nasional (JKN) yaitu ada pada kelompok 30%.
24 JARSI: Jurnal Administrasi RS Indonesia Vol 1. (1) April 2022 ISSN. 2829-4939

Tabel 2. Hubungan Tingkat Keeratan Pemanfaatan JKN Pada Masyarakat di


Indonesia Dengan Variabel Pengetahuan, Sikap, Persepsi Terhadap JKN,
Penilaian Terhadap JKN
Pemanfaatan JKN
Variabel Sering Jarang Jumlah p-value r
n % N %
Pengetahuan
- Cukup 51 51 12 12 63 0,536 0,063
- Kurang 28 28 9 9 37
Sikap
- Baik 78 78 1 1 79 0,000 0,940
- Tidak baik 1 1 20 20 21
Persepsi terhadap JKN
- Tahu 69 69 18 18 82 0,007 0,270
- Tidak tahu 10 10 8 8 18
Penilaian JKN
- Baik 71 71 14 14 85 0,0008 0,265
- Kurang baik 8 8 7 7 15

Berdasarkan Tabel 2, dapat Sedangkan 1 jurnal lainnya (10%)


diketahui bahwa peserta JKN memiliki mengenai efektivitas dalam penerapan
pengetahuan cukup tentang pemanfaatan JKN melalui BPJS dalam pelayanan
JKN di Indonesia. Peserta yang memiliki kesehatan. Dan terdapat 1 jurnal jurnal
sikap baik terhadap pemanfaatan JKN yang membahas mengenai analisis
cenderung untuk sering memanfaatkan kebijakan dalam pelayanan kesehatan.
pelayanan kesehatan. Demikian pula JKN adalah jaminan yang berupa
dengan peserta yang tahu tentang perlindungan kesehatan agar peserta
persepsi terhadap JKN cenderung untuk dapat memperoleh manfaat dalam
sering memanfaatkan pelayanan pemeliharaan kesehatan dan
kesehatan dan peserta yang menilai baik perlindungan dalam memenuhi
terhadap JKN cenderung sering kebutuhan dasar kesehatan yang
memanfaatkan pelayanan kesehatan. Hal diberikan kepada setiap orang yang telah
ini terbukti dengan banyaknya jumlah membayar iuran atau iurannya dibayar
responden yang lebih mengarah pada hal oleh pemerintah. JKN yang
yang positif terkait dengan adanya dikembangkan di Indonesia saat ini
pemanfaatan program JKN yang merupakan bagian dari Sistem Jaminan
dilakukan oleh masyarakat. Sosial Nasional (SJSN) yang
diselenggarakan melalui mekanisme
Asuransi Kesehatan Sosial yang bersifat
Pembahasan wajib berdasarkan Undang –
UndangNo.40 Tahun 2004 tentang
Berdasarkan pada 10 jurnal yang SistemJaminan Sosial Nasional. SJSN ini
telah dianalisis, sekiranya terdapat 8 merupakan tata cara dalam
jurnal (80%) mengenai pemanfaatan penyelenggaraan program jaminan sosial
program JKN yang dilakukan oleh pasien yang diadakan oleh Badan Penyelenggara
untuk meningkatkan jaminan kesehatan. Jaminan Sosial (BPJS). Tujuannya adalah
Hal tersebut dapat dijumpai dalam jurnal agar semua penduduk Indonesia
Diva Indah Pratiwi, dkk; Ferdian Fadly, terlindungi dalam sistem asuransi,
dkk (2019); M. Fais Satrianegara, dkk sehingga mereka dapat memenuhi
(2015); Heny Lestary, dkk (2019); kebutuhan dasar kesehatan masyarakat
Miftahul Hudayat; Desnel Natalia Lende, yang layak.
dkk (2021); Yeti Sukeni (2021); dan satu Jaminan Sosial dalam hal ini
jurnal tanpa adanya identitas penulis. meliputi Jaminan Kesehatan, Jaminan
Hal: 21-32 Literatur revie: analisis pemanfaatan jaminan kesehatan nasional di indonesia 25

Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, kehati-hatian, akuntabilitas,


Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian. efisiensi dan efektivitas.
Jaminan Kesehatan di Indonesia secara 4. Adanya prinsip portabilitas; yang
nasional diselenggarakan oleh Badan dimaksud dalam prinsip
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) portabilitas yaitu
Kesehatan, yaitu badan hukum untukmemberikan jaminan yang
yangdibentuk untuk menyelenggarakan berkelanjutan kepada peserta
program Jaminan Kesehatan, dimana sekalipun mereka berpindah
BPJS Kesehatan mulai melakukan pekerjaan atau tempat tinggal dan
kegiatan operasional mulai tanggal 1 masih dalam lingkup wilayah
Januari 2014 (Kementerian Kesehatan, NKRI.
2014; Pusat Pembiayaan dan Jaminan 5. Adanya prinsip kepesertaan
Kesehatan, 2019). bersifat wajib; yang artinya wajib
Menurut buku yang berisi bagi seluruh masyarakat di
mengenai pegangan sosialisasi JKN Indonesia untuk menjadi peserta
dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional JKN-BPJS.
(SJSN), asuransi sosial adalah 6. Adanya prinsip dana amanat; yang
mekanisme pengumpulan iuran yang mana artinya dana yang terkumpul
memiliki sifat wajib bagi peserta, guna berupa titipan kepada badan
memberikan perlindungan kepada peserta penyelenggara yang dikelola
atas resiko sosial ekonomi yang menimpa dengan sebaik-baiknya.
mereka dan atau anggota keluarganya 7. Yang terakhir adanya prinsip hasil
(UU SJSN No 40 Tahun 2004). Jaminan pengelolaan dana jaminan sosial.
Kesehatan Nasional (JKN) yang
dikembangkan di Indonesia merupakan Efektivitas dalam penerapan
bagian dari sistem SJSN. SJSN ini pemanfaatan JKN melalui BPJS dengan
diselenggarakan melalui mekanisme pelayanan kesehatan masyarakat miskin
asuransi kesehatan sosial yang tentunya dapat dilihat dari beberapa indikator,
memiliki sifat wajib berdasarkan UU No antara lain kualitas, penilaian oleh pihak
40 Tahun 2004 tentang SJSN. Tujuannya luar, kesiagaan dalam melakukan
agar semua penduduk Indonesia pelayanan kesehatan, motivasi yang
terlindungi dalam sistem asuransi, diberikan oleh para penyelenggara
sehingga mereka dapat memenuhi terhadap tenaga kesehatan, keluwesan
kebutuhan dasar kesehatan yang baik dan adaptasi dan penerimaan tujuan
layak. organisasi. Dari beberapa indikator
Ada pula prinsip-prinsip yang tersebut diketahui bahwa BPJS sebagai
harus diperhatikan dalam penerapan penyelenggara JKN cukup melakukan
program Jaminan Kesehatan Nasional tanggungjawab kerja dengan baik sebab
diantaranya sebagai berikut: hasil penelitian dengan menggunakan
1. Adanya prinsip kegotongroyongan; kuisioner menunjukkan bahwa responden
yang artinya peserta mampu cukup memahami penggunaan JKN
membantu peserta lain yang setelah mendapatkan penjelasan di kantor
kurang mampu dan peserta yang BPJS hal ini juga dibuktikan melalui data
sehat membantu peserta yang statisitik yaitu terdapat hubungan yang
sakit. Hal ini karena kepesertaan sangat signifikan antara efektivitas
bersifat wajib bagi seluruh penerapan JKN melalui BPJS dengan
penduduk tanpa pengecualian. pelayanan kesehatan bagi masyarakat
2. Adanya prinsip Nirlaba; yang miskin. Memang tidak bisa dipungkiri
artinya pada pengelolaan dana pula bahwa efektivitas organisasi BPJS
BPJS adalah nirlaba bukan untuk membawa dampak yang baik dalam
mencari laba. pelayanan kesehatan bagi masyarakat,
3. Adanya prinsip keterbukaan, terutama kepada masyarakat miskin
meliputi beberapa hal seperti meskipun terdapat kelemahan-kelemahan
26 JARSI: Jurnal Administrasi RS Indonesia Vol 1. (1) April 2022 ISSN. 2829-4939

lain yang juga bersifatsubstantif seperti asuransi kesehatan. Sebaliknya, semakin


aspek keramahan tenaga kesehatan tinggi pendapatan maka kecenderungan
terhadap pelayanan kesehatan yang menggunakan JKN semakin kecil.
dilakukan, kedisiplinan tenaga kesehatan Sedangkan status ekonomi memegang
dalam melakukan tugasnya dan lain peranan penting dalam pemanfaatan
sebagainya. pelayanan kesehatan. Semakin miskin
Adanya pemanfaatan dalam penduduk maka pilihan untuk
program JKN dapat pula ditinjau dari memanfaatkan pelayanan kesehatan
jumlah kunjungan pasien di rumah sakit semakin terbatas.Dengan kata lain,
terkait pemanfaatan program JKN. Hal penduduk yang lebih kaya punya pilihan
ini dibuktikan dengan hasil penelitian lebih banyak untuk memanfaatkan atau
jumlah kunjungan pasien di Rumah Sakit tidak memanfaatkan jaminan asuransi
Yos Sudarso di Kota Padang yang kesehatan.
mengalami peningkatan kunjungan Pada jurnal ke 6, dijelaskan
pasien di poli gigi Rumah Sakit Yos mengenai gambaran pemanfaatan
Sudarso pada tahun 2014. Peningkatan pelayanan kesehatan Jaminan Kesehatan
ini disebabkan oleh karena lokasi rumah Nasional (JKN) kepada pasien rawat inap
sakit yang cukup strategis sehingga yang dilakukan di Puskesmas Batua
pasien lebih memilih untuk dirujuk ke Kecamatan Manggala di Kota Makassar.
rumah sakit tersebut. Berdasarkan data Berdasarkan penelitian yang dilakukan
yang diperoleh dari hasil penelitian, mengenai program JKN terhadap pasien
didapat Jumlah kunjungan pasiendi poli rawat inap di Puskesmas Batua
gigi Rumah Sakit Yos Sudarso yang menunjukkan adanya titik rendah di
menggunakan JKN pada tahun 2014 mana banyak masyarakat yang kurang
mengalami peningkatan lebih banyak dalam memanfaatkan pelayanan
daripada pasien yang menggunakan kesehatan di puskesmas. Menurut Depkes
asuransi pada tahun 2013 yaitu sebesar RI (2010) memaparkan bahwa
1570 kunjungan atau sebesar 45,1% pemanfaatan fasilitas pelayanan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya kesehatan dipengaruhi oleh terbatasnya
sebesar 44%. Hal ini telah membuktikan tenaga kesehatan milik pemerintah,
bahwa masyarakat telah memanfaatkan keterjangkauan fasilitas pelayanan
adanya program JKN dengan baik kesehatan oleh masyarakat dan persepsi
sehingga presentase pasien yang masyarakat. Ditinjau dari jenis kelamin,
mendapat pelayanan kesehatan perempuan lebih cenderung banyak
meningkat dan pasien tidak lagi mengalami kesehatan dan tekanan dalam
mengalami kesulitan dalam mengakses memanfaatkan pelayanan kesehatan.
sebuah pelayanan pelayanan kesehatan. Penelitian yang dikemukankan oleh
Di samping itu, berdasarkan Mujahidah (2013) mengungkapkan
penelitian yang dilakukan di Provinsi bahwa Jenis kelamin laki-laki sebesar 20
Riau dapat diketaui bahwa penelitian (23.3%) responden sedangkan jenis
tersebut dilakukan untuk melihat adanya kelamin perempuan sebanyak 66 (76.7%)
faktor lain yang dapat menghambat usaha responden. Dan jika ditinjau dari sisi
pemerintah dalam mewujudkan salah umur, maka penelitian yang
satu tujuan pembangunan berkelanjutan dikemukakan oleh Suriani (2004)
yaitu kesehatan dan kesejahteraan yang memaparkan bahwa pemanfaatan
baik untuk masyarakat. Berdasarkan hasil pelayanan kesehatan juga dapat
penelitian yang dilakukan, dapat dipengaruhi oleh umur yang merupakan
dijelaskan bahwa Semakin tua umur faktor lain yang mengakibatkan
maka kecenderungan menggunakan JKN masyarakat tidak memanfaatkan program
semakin besar. Hal ini sejalan dengan JKN dengan baik. Faktor umur terlihat
Negashbahwa semakin tinggi usia kepala berperan penting menuntukan
rumah tangga maka semakin besar kesinambungan pemanfaatan fasilitas
kecenderungan untuk menggunakan pelayanan kesehatan.
Hal: 21-32 Literatur revie: analisis pemanfaatan jaminan kesehatan nasional di indonesia 27

Teori yang dikemukakan oleh mengenai bagaimana mereka


Syahlan (1996), menyebutkan bahwa memanfaatkan fasilitas pelayanan
keluarga yang berpendidikan rendah pada kesehatan dalam Jaminan Kesehatan
umumnya pasrah bila gangguan Nasional (JKN) yang telah
kesehatan menimpa anggotanya. Mereka diselenggarakan oleh BPJS.
akan meminta bantuan bila masalah Pelaksanaan program Jaminan
kesehatan sudah berat, sehingga Kesehatan Nasional (JKN) merupakan
pencarian upaya kesehatan sangat salah satu program Kementerian
ditentukan oleh tingkat pendidikan. Hasil Kesehatan yang tertuang dalam Rencana
penelitian yang dikemukan oleh Strategis Kementerian Kesehatan 2015-
Hermanto (2009) memaparkan bahwa 2019 dengan indikator adalah jumlah
Responden yang berpendidikan tinggi penduduk yang menjadi peserta Penerima
mempunyai peluang untuk Bantuan Iuran (PBI). Pada awal
memanfaatkan pelayanan kesehatan pelaksanaan JKN, jumlah PBI yang
dibanding responden yang berpendidikan ditetapkan oleh pemerintah sebesar 86,4
yang rendah. Secara teoritis pendidikan juta jiwa dengan banyaknya anggaran
formal akan sangat mempengaruhi yang diperoleh sebesar Rp 19,93 trilyun
pengetahuan sehingga apabila seseorang dan meningkat menjadi 96,8 juta jiwa
mempunyai pendidikan formal tinggi atau sebesar Rp 26,71 trilyun di tahun
akan mempunyai pengetahuan yang lebih 2019. Sampai dengan bulan Mei 2019,
tinggi serta wawasan yang luas jumlah peserta PBI yang sudah terdaftar
dibandingkan dengan seseorang dengan di BPJS Kesehatan sebesar 96,6 juta jiwa
pendidikan rendah pada analisis ini hanya atau 99,79% dari total target yang
membahas pendidikan formal dan ditetapkan (Pusat Pembiayaan dan
seseorang dengan pendidikan yang lebih Jaminan Kesehatan, 2019).Jaminan
tinggi diharapkan lebih cepat dan lebih Kesehatan Nasional bersifat menyeluruh
mudah memahami pentingnya kesehatan dan mencakup seluruh warga negara.
dan pemanfaatan pelayanankesehatan Tidak hanya orang-orang dengan
(Notoatmodjo,1993). penyakit serius dan menular yang bisa
Dari segi pekerjaan, seseorang mendapatkan Jaminan Kesehatan
yang tidak bekerja cenderung lebih Nasional (JKN), namun Ibu hamil dan
berpeluang untuk memanfaatkan juga bersalin menjadi salah satu sasaran
pelayanan kesehatan karena tidak terlalu utama fokus pembangunan kesehatan
mempunyai kesibukan dalam hal seharusnya ditanggung oleh program
pekerjaan, sedangkan yang bekerja Jaminan Kesehatan. Hingga pertengahan
terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan tahun 2019, pemerintah telah
terkadang kesehatannya pun tidak terlalu menggelontorkan dana trilyunan rupiah
diperhatikan sehingga tidak melalui program Jaminan Persalinan.
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang Dampak positif dari adanya asuransi
ada maupun yang terdekat dan bisa kesehatan bagi ibu adalah ibu lebih
dijangkau. Menurut penelitian yang konsisten dalam menggunakan fasilitas
dikemukan oleh Evi Febrianty Sugino pelayanan kesehatan untuk tempat
(2013), memaparkan bahwa pekerjaan persalinan daripada tempat pemeriksaan
yang paling banyak memanfaatkan kehamilan (Wang, Temsah and Mallick,
pelayanan kesehatan yaitu petanidan 2017).
mahasiswa sebanyak 25responden(25%) Rancangan kebijakan dalam
dan yang paling sedikit adalah pemanfaatan JKN dan implementasi
lainnyayaitu sebanyak 8 (8%) responden. program JKN menunjukkan kemajuan
Hal ini menunjukkan, mau tinjau dari yang pesat. Program ini berhasil
segi manapun baik dari segi jenis menggeneralisasi manfaat yang
kelamin, umur, pendidikan, serta sebelumnya bervariasi di antara berbagai
pekerjaan, seseorang akan tergantung skema jaminan sosial di Indonesia.
pada persepsinya masing-masing Program JKN menawarkan manfaat yang
28 JARSI: Jurnal Administrasi RS Indonesia Vol 1. (1) April 2022 ISSN. 2829-4939

komprehensif, mulai dari penanganan tercipta secara baik menimbulkan


penyakit infeksi hingga penyakit yang rendahnya tingkat kepercayaan terhadap
memerlukan intervensi mahal, seperti layanan yang diberikan. Hal tersebut
terapi jantung, cuci darah dan kanker banyak mempengaruhi minat masyarakat
(Situmorang H C, 2016). Determinan dari khususnya peserta BPJS kesehatan untuk
pemanfaatan JKN dapat dilihat dari memperoleh pelayanan kesehatan di
adanya faktor yang memengaruhi Puskesmas (Alamsyah, 2011) dalam (
pemanfaatan pelayanan kesehatan, yaitu: Jikmu, 2015). Untuk itu, tenaga
1. Faktor lingkungan, meliputi Sistem kesehatan harus mendapat pelatihan dan
Pelayanan Kesehatan dan Faktor pengembangan diri agar dapat
eksternal (Teknologi) memberikan pelayanan yang baik dan
2. Faktor karateristik populasi, layak kepada masyarakat.
meliputi Karateristik predisposisi, Untuk itu, tidak dapat dipungkiri
Sumber daya pemungkin dan lagi bahwa kondisi sarana dan prasarana
Faktor kebutuhan merupakan salah satu unsur penting yang
3. Faktor perilaku kesehatan dianggap sangat mempengaruhi
4. Faktor keluaran pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Sarana prasarana yang disediakan harus
Tingkat pemanfaatan JKN juga menjamin faktor kenyamanan,
bisa mengalami penuturunan dengan kebersihan, obat yang diberikan dan juga
adanya faktor di atas. Jika dilihat dari informasi tentang pemanfaatan pelayanan
faktor di atas, dapat mempengaruhi kesehatan oleh peserta JKN wajib
perubahan sistem pelayanan kesehatan. disediakan oleh pihak puskesmas.
Hal ini dapat memicu perubahan alur dari Semakin baik sarana dan prasarana yang
pelayanan kesehatan seperti adanya disediakan, maka masyarakat akan
perubahan pada jam pelayanan, cenderung untuk memanfaatkan
perubahan pada demografi pada pelayanan kesehatan dengan lebih baik.
masyarakat yang membutuh pelayanan Oleh karena itu, dalam pelayanannya
kesehatan, serta perubahan penggunaan puskesmas diharapkan perlu
teknologi juga ikut terpengaruh. mengintervensi beberapa hal untuk
Dalam pemanfaatan fasilitas mengembangkan pelayanan kesehatan di
pelayanan kesehatan yakni di puskesmas, masyarakat, diantaranya adalah dengan
puskesmas dalam sistem JKN/ BPJS memperbaiki sistem pelayanan yang
memiliki peran yang besar kepada diberikan dan juga meningkatkan
peserta BPJS kesehatan. Apabila ketersediaan sarana dan prasarana yang
pelayanan puskesmas yang diberikan sudah ada sebelumnya seperti
baik maka akan semakin banyak peserta ketersediaan air bersih, peralatan yang
BPJS yang memanfaatkan pelayanan digunakan, fasilitas kesehatan di daerah
kesehatan, namun dapat terjadi pelosok dan kebersihan yang sudah
sebaliknya jika pelayanan dirasakan dinilai baik dan layak oleh masyarakat
kurang memadai maka akan banyak
orang yang mengabaikan kesehatan .
mereka akibat dari adanya pelayanan Kesimpulan dan Saran
yang kurang memuaskan (Hasbi 2012).
Permasalahanklasik yang sering timbul di Pemanfaatan Jaminan Kesehatan
Puskesmas di mana pelayanan kesehatan Nasional (JKN) sudah dapat diterima
dilakukan adalah berupa ketersediaan dengan baik oleh masyarakat, yang
tenaga kesehatan yang kurang serta tadinya masyarakat tidak bisa
kelengkapan obat yang belum memadai, mendapatkan pelayanan kesehatan secara
ditambahkan pula dengan sikap dan baik, utuh, dan layak, kini masyarakat
perilaku petugas kesehatan terhadap bisa mengakses pelayanan kesehatan
pasien. Terkadang hubungan antara tersebut di mana saja dan kapan saja.
petugas kesehatan dengan pasien belum Pemanfaatan JKN cenderung dilakukan
Hal: 21-32 Literatur revie: analisis pemanfaatan jaminan kesehatan nasional di indonesia 29

oleh peserta yang memiliki sikap Pemanfaatan Sistem Jaminan


baikdalam memanfaatkan pelayanan Kesehatan Nasional (JKN). Jurnal
kesehatan. Demikian pula dengan peserta Dental
yang tahu tentang persepsi terhadap JKN Andalas.https://drive.google.com/d
cenderung untuk sering memanfaatkan rive/folders/1roelUATDRqEcAOt
pelayanan kesehatan dan peserta yang RCdM1YlJpVgnrHdSf diakses
menilai baik terhadap JKN cenderung pada tanggal 12 Maret 2022 pkl:
sering memanfaatkan pelayanan 16.02 WIB
kesehatan. Hal ini terbukti dengan Ferdian, F,dkk. (2019). Pemanfaatan
banyaknya jumlah responden yang lebih Jaminan Kesehatan Nasional
mengarah pada hal yang positif terkait (JKN) Tahun 2018 di Provinsi
dengan adanya pemanfaatan program Riau. Jurnal Kebijakan Kesehatan
JKN yang dilakukan oleh masyarakat. Indonesia. Vol. 8. No. 4.
Namun, ada pula beberapa hambatan https://drive.google.com/drive/fold
yang menghalangi usaha pemerintah ers/1roelUATDRqEcAOtRCdM1Y
dalam meningkatkan program JKN di lJpVgnrHdSf diakses pada tanggal
Indonesia. Diantaranya seperti umur, 26 Maret 2022 pkl: 19.56 WIB
tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Untuk Heny, L,dkk. (2019). Pemanfaatan
itu, antara tenaga kesehatan dan Jaminan Kesehatan dalam
masyarakat harus memiliki hubungan Pelayanan Kesehatan Ibu di Tujuh
yang baik agar tercipta lingkup pelayanan Kabupaten/Kota di Indonesia.
kesehatan yang baik, sehat, dan sejahtera Jurnal Ekologi Kesehtan. Vol. 18.
untuk memajukan dan meningkatkan No. 2.
manfaat program JKN. https://drive.google.com/drive/fold
ers/1roelUATDRqEcAOtRCdM1Y
lJpVgnrHdSf diakses pada tanggal
Daftar Pustaka 27 Maret 2022 pkl: 09.40 WIB
Marina, E, S,dkk. (2019). Evaluasi
Desnel, N, L,dkk. (2021). Pemanfaatan Pelaksanaan Sistem Rujukan
Upaya Kesehatan Perorangan Berjenjang dalam Program
(UKP) oleh Peserta Jaminan Jaminan Kesehatan Nasional.
Kesehatan Nasional Di Wilayah Jurnal Kebijakan Kesehatan
Kerja Puskesmas Tarus.Jurnal Indonesia. Vol. 8. No. 1.
Media Kesehatan Masyarakat. Vol. https://drive.google.com/drive/fold
3. No. 1. ers/1roelUATDRqEcAOtRCdM1Y
https://drive.google.com/file/d/1Y8 lJpVgnrHdSf diakses pada tanggal
k7rbp5OzaxVyBHrF1Hfe2SMnDq 27 Maret 2022 pkl: 07.17 WIB
GGI/view diakses pada tanggal 27 Miftahul, H. (2021). Pemanfaatan BPJS
Maret 2022 pkl: 08.02 WIB Kesehatan Pada Layanan
Dewi, A. (2022). Analisis Kebijakan Kesehatan.https://drive.google.co
Pelayanan Kesehatan. Jurnal m/drive/folders/1roelUATDRqEc
Fakultas Kesehatan Masyarakat AOtRCdM1YlJpVgnrHdSf
Universitas Islam Negeri Sumatera diakses pada tanggal 27 Maret pkl:
Utara. 09.11 WIB
https://drive.google.com/drive/fold M. Fais, S,dkk. (2015). Gambaran
ers/1roelUATDRqEcAOtRCdM1Y Pemanfaatan Pelayanan
lJpVgnrHdSf diakses pada tanggal Kesehatan JKN (Jaminan
26 Maret 2022 pkl: 17.28 WIB Kesehatan Nasional) pada Pasien
Diva, I, P,dkk. (2019). Perbandingan Rawat Inap di Puskesmas Batua
Kunjungan Pasien Per Kasus di Kecamatan Manggala Kota
Pelayanan Kesehatan Gigi Makassar 2015. Jurnal Public
Lanjutan Pada Rumah Sakit di Health Science. Vol. 7. No. 2.
Kota Padang Ditinjau dari https://drive.google.com/drive/fold
30 JARSI: Jurnal Administrasi RS Indonesia Vol 1. (1) April 2022 ISSN. 2829-4939

ers/1roelUATDRqEcAOtRCdM1Y
lJpVgnrHdSf diakses pada tanggal
27 Maret 2022 pkl: 10.13 WIB
Nora Eka Putri. (2014). Efektivitas
Penerapan Jaminan Kesehatan
Nasional Melalui BPJS dalam
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Miskin di Kota Padang. Jurnal
Penerapan JKN Melalui BPJS.
Vol. 10. No.2.
https://drive.google.com/drive/fold
ers/1roelUATDRqEcAOtRCdM1Y
lJpVgnrHdSf diakses pada tanggal
27 Maret 2022 pkl: 21.36 WIB
Pemanfaatan BPJS Kesehatan Pada
Layanan Kesehatan.
https://drive.google.com/drive/fold
ers/1roelUATDRqEcAOtRCdM1Y
lJpVgnrHdSfdiakses pada tanggal
27 Maret 2022 pkl: 08.47 WIB
Shita Dewi. (2016). Sekilas Gambaran
Pelaksanaan JKN. Jurnal
Kebijakan Kesehatan Indonesia.
Vol. 5. No. 3.
https://drive.google.com/drive/fold
ers/1roelUATDRqEcAOtRCdM1Y
lJpVgnrHdSf diakses pada tanggal
27 Maret 2022 pkl: 08.28 WIB
Yeti, S,dkk. (2021). Determinan
Pemanfaatan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) Pada Fasilitas
Kesehatan di masa Pandemi
Covid-19. Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan. Vol. 4. No. 4.
https://drive.google.com/drive/fold
ers/1roelUATDRqEcAOtRCdM1Y
lJpVgnrHdSf diakses pada tanggal
26 Maret 2022 pkl: 17.43 WIB.

Anda mungkin juga menyukai