Anda di halaman 1dari 12

Visi

Pada tahun 2025 menghasilkan ahli madya keperawatan yang unggul dalam
penguasaan asuhan keperawatan dengan masalah kesehatan neurosains
melalui pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.

PRAKTIKUM PENGANTAR KEPERAWATAN KOMUNITAS


PROFIL PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK

Makalah disusun dalam rangka menyelesaikan tugas


mata kuliah Pengantar Keperawatan Komunitas Prodi D-III Keperawatan
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Tahun Akademik 2020/2021

Disusun Oleh :
Kelompok 4 /Tingkat 3B
1. Indah Pratiwi P3.73.20.1.18.059
2. Indra Savira Kurniawan P3.73.20.1.18.060
3. Jihan Alifah Ramadani P3.73.20.1.18.061
4. Kurnianingsih P3.73.20.1.18.062
5. Lerin Gemilia P3.73.20.1.18.063
6. M Hafizh Maulana P3.73.20.1.18.064

Dosen Pembimbing : Rosidawati, SKM., M.Kes.

PRODI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2020
I. VISI DAN MISI
A. Visi
Puskesmas yang selalu meningkatkan mutu pelayanan guna mewujudkan
masyarakat mandiri untuk hidup sehat
B. Misi
1. Mengembangkan mutu pelayanan yang berorientasi kepada kebutuhan
dan harapan masyarakat
2. Mengembangkan suber daya manusia secara kualitas dan kuantitas
3. Melengkapi sarana dan prasarana secara kualitas dan kuantitas
4. Mengembangkan sistem manajemen mutu puskesmas secara terpadu
dan berkesinambungan
5. Mengembangkan sistem kemitraan

II. BATASAN WILAYAH


Batas-batas wilayah Kecamatan Kebon Jeruk adalah sebagai berikut:
A. Sebelah Selatan : Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
B. Sebelah Barat : Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat
C. Sebelah Timur : Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Pal Merah,
Jakarta Barat
D. Sebelah Utara : Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol
Petamburan, Jakarta Barat
III. STRUKTUR ORGANISASI/KETENAGAAN
Pada tahun 2016 jumlah tenaga kesehatan diseluruh Puskesmas Kecamatan
Kebon Jeruk berjumlah 248 tenaga kesehatan dan 60 tenaga non kesehatan.
Berikut table sebaran tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Kebon Jeruk.

Data Persebaran Tenaga Kesehatan dan Tenaga Non Kesehatan (PNS) Menurut
Unit Kerja Di Puskesmas Se-Kecamatan Kebon Jeruk Tahun 2016

IV. TUPOKSI PERAWAT


A. Tugas Perawat:
1. Memberikan asuhan keperawatan.
2. Memberikan penyuluh dan konselor bagi klien.
3. Melakukan pengelola pelayanan keperawatan.
4. Melakukan peneliti keperawatan.
5. Melaksanakan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang.
6. Melaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
B. Kewenangan dalam UKP :
1. Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik.
2. Menetapkan diagnosis keperawatan.
3. Merencanakan tindakan keperawatan.
4. Melaksanakan tindakan keperawatan.
5. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan.
6. Melakukan rujukan.
7. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan
kompetensi.
8. Memberikan konsultasi keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter.
9. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling.
10. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai
dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas.
C. Kewenangan dalam UKM :
1. Melakukan pengkajian keperawatan kesehatan masyarakat di tingkat
keluarga dan kelompok masyarakat.
2. Menetapkan permasalahan keperawatan kesehatan masyarakat.
3. Membantu penemuan kasus penyakit.
4. Merencanakan tindakan keperawatan kesehatan masyarakat.
5. Melaksanakan tindakan keperawatan kesehatan masyarakat.
6. Melakukan rujukan kasus.
7. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan kesehatan masyarakat.
8. Melakukan pemberdayaan masyarakat.
9. Melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat.
10. Menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat.
11. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling.

V. MASALAH KESEHATAN
Sepuluh Penyakit Terbesar. ·
a) ISPA :50.555 (39,85%) ·
b) Penyakit Darah Tinggi : 21.512 (16,96%) ·
c) Infeksi Penyakit Usus yang lain : 12.817 (10,10%) ·
d) Otot dan Jaringan Pengikat : 7.654 (6,03%) ·
e) Penyakit Kulit Alergi : 7.204 (5,68%) ·
f) Gingivitis & Peny. Periodental : 6.582 (5,19%) ·
g) Diare : 6.268 (4,94%) ·
h) Penyakit Rongga Mulut, Kel. Ludah, Rahang : 5.535 (4,36%) ·
i) Penyakit Kulit Infeksi : 4.466 (3,52%) ·
j) Penyakit Lain Pada Saluran Pernafasan Atas : 4.255 (3,35%

VI. PELAKSANAAN PROGRAM UKP


Pelaksanaan program unit kesehatan perorangan (UKP) merupakan salah
satu upaya yang dilakukan dalam memberikan dan melaksanakan pelayanan
kesehatan di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk. Upaya kesehatan
perseorangan (UKP) adalah suatu kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan
untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit yang dialami dan memulihkan kesehatan
perseorangan. Upaya kesehatan perorangan yang berada di Puskesmas
Kecamatan Kebon Jeruk, meliputi pelayanan 24 jam, rawat jalan, dan
persalinan normal. Adapun program UKP di Puskesmas Kecamatan Kebon
Jeruk, antara lain:
A. Klinik Umum,
B. Pelayanan Ruang Bersalin (RB)
C. Poli Kesehatan Manula One Stop Service (POKEMONSS)
D. Klinik Penyakit Tidak Menular (PTM)
E. Klinik Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
F. Klinik Gigi
G. Klinik Keluarga Berencana (KB)
H. Klinik Konsultasi Gizi
I. Klinik TB dan Kusta
J. Klinik Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
K. Klinik Infeksi Menular Seksual (IMS)
L. Poli TIKTOK (Poli Khusus Surat Menyurat)
M. Pemeriksaan Laboratorium
N. Pemeriksaan EKG
O. POKEMONSS (Poli Kesehatan Manula One Stop Service)
P. Klinik Sanitasi
Q. SAHABAT SUDIRMAN Klinik TB
R. Poli Rujukan
S. Pelayanan 24 Jam

VII. PELAKSANAAN PROGRAM UKM


Puskesmas memiliki peranan penting yang diharapkan dapat memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara luas. Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) diperlukan dalam upaya pencegahan dan promosi
kesehatan di masyarakat untuk mendorong partisipasi masyarakat agar terlibat
dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Pelayanan UKM di Puskesmas
Kecamatan Kebon Jeruk meliputi UKM esensial (upaya kesehatan masyarakat
yang programnya sudah ditentukan di seluruh puskesmas) dan UKM
pengembangan (upaya kesehatan masyarakat untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat). Adapun
program UKM di Puskesmas Kebon Jeruk, antara lain:
A. Senam Diabetes Militus
B. Pemeriksaan Rujuk Balik Pasien DM
C. Senam Lansia
D. Senam Hamil
E. Pokemonss (Duta Lansia Bahagia)
F. Penyuluhan Dalam Gedung
VIII. PELAKSANAAN PROGRAM UNGGULAN
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk memiliki sebuah program bernama
"POKEMONSS" yang merupakan kepanjangan dari "Poli Kesehatan Manula
One Stop Service". Konsep ini dibuat karena warga lansia adalah prioritas, dan
pasien PTM (penyakit tidak menular) biasanya juga sudah ke arah lansia.
Dengan program ini, semua kebutuhan pasien lansia bisa dilayani di lantai 1,
mulai dari pendaftaran, pemeriksaan oleh dokter, uji laboratorium, hingga
pengambilan obat. Dengan demikian, pasien lansia tidak perlu naik turun
tangga ataupun naik lift untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Selain itu, lansia dalam menunggu giliran pemeriksaan dapat
mendengarkan penyuluhan video dan guide dari lansia bahagia, dapat
menggunakan BULAN (buku latihan lansia), membaca teka teki silang yang
free, mendapatkan majalah buletin lansia, menggunakan bola karet refleksi,
menggunakan kotak rubik dan dapat menggunakan kacamata baca +1 s/d yang
di sediakan di boks corner lansia.

IX. PEMBIAYAAN
Sejak masa pimpinan Gubernur DKI periode 2012-2017, semua
puskesmas di DKI Jakarta termasuk Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk
memberlakukan program Jakarta Sehat bagi masyarakat miskin, dapat
membuat KJS (Kartu Jakarta Sehat). Tetapi bila masyarakat DKI belum
memiliki KJS dapat menggunakan KTP disertai Kartu Keluarga. Dasar hukum
KJS yaitu Pergub 187 tahun 2012 yang ditandatangani tanggal 9 November
2012. Pembebasan biaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada fasilitas
pelayanan kesehatan meliputi seluruh biaya administrasi, pelayanan medis,
penunjang medis dan asuhan keperawatan. Pembebasan biaya pelayanan
kesehatan berlaku pada fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :

a) Seluruh Puskesmas Kelurahan;

b) Seluruh Puskesmas Kecamatan;

c) Seluruh RSUD/RSKD;
d) Rumah Sakit yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan;

e) Pelayanan Ambulans; dan

f) Pelayanan PMI.
Pembebasan biaya pelayanan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d meliputi pelayanan
rawat jalan dan rawat inap kelas III, termasuk pelayanan pada ruang :
a) Intensive Care Unit (ICU);
b) Intensive Coronary Care Unit (ICCU);
c) Neonate Intensive Care Unit (NICU);
d) High Care Unit (HCU); dan
e) Isolasi.
Masyarakat yang dapat menerima pembebasan biaya pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 adalah penduduk yang memiliki Kartu
Tanda Penduduk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

X. SISTEM RUJUKAN
Dalam prosedur merujuk dan menerima rujukan pasien ada dua pihak yang
terlibat yaitu pihak yang merujuk, dalam hal ini Puskesmas dan pihak yang
menerima rujukan yaitu Rumah sakit, dengan rincian beberapa prosedur
sebagai berikut:
1. Prosedur Operasional Rujukan Pasien dari Puskesmas ke RS
a. Prosedur Klinis:
1) Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang medik untuk menentukan diagnosis utama dan diagnosis
banding.
2) Memberikan tindakan stabilisasi sesuai kasus berdasarkan Standar
Prosedur Operasional (SPO).
3) Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan.
4) Untuk pasien gawat darurat harus didampingi tenaga kesehatan
yang kompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi pasien.
5) Pasien (pada point 4) diantar dengan kendaraan ambulans, agar
petugas dan kendaraan pengantar tetap menunggu sampai pasien di IGD
mendapat kepastian pelayanan, apakah akan dirujuk atau ditangani di
fasilitas pelayanan kesehatan setempat.
6) Rujukan kasus yang memerlukan standart kompetensi tertentu (sub
spesialis) Pemberi Pelayanan Kesehatan tingkat I (Puskesmas,Dokter
Praktek, Bidan Praktek, Klinik) dapat merujuk langsung ke rumah sakit
rujukan yang memiliki kompetensi tersebut

b. Prosedur Administratif:
1) Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan medis.
2) Membuat rekam medis pasien.
3) Menjelaskan/memberikan Informed Consernt
(persetujuan/penolakan rujukan)
4) Membuat surat rujukan pasien rangkap 2, lembar pertama dikirim
ke tempat rujukan bersama pasien yang bersangkutan. Lembar kedua
disimpan sebagai arsip.
5) Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien.
6) Menyiapkan sarana transportasi
7) Menghubungi rumah sakit yang akan dituju dengan menggunakan
sarana komunikasi dan menjelaskan kondisi pasien.
8) Pengiriman dan penyerahan pasien disertai surat rujukan ke tempat
rujukan yang dituju.
9) Fasilitas pelayanan kesehatan perujuk membuat laporan
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2014. Draf Sistem
Rujukan Layanan Kesehatan Primer Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta,mutupelayanankesehatan.net diakses pada tanggal 6 September
2020
Laporan Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk.2014.Diakses dari
https://id.scribd.com/doc/215667294/Puskesmas-Kebon-Jeruk-Laporan
diakses pada tanggal 6 September 2020
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk. 2015. Diakses dari
http://www.puskesmaskebonjeruk.com, tanggal 5 September 2020

Anda mungkin juga menyukai