Pada tahun 2025 menghasilkan ahli madya keperawatan yang unggul dalam
penguasaan asuhan keperawatan dengan masalah kesehatan neurosains
melalui pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.
Disusun Oleh :
Kelompok 4 /Tingkat 3B
1. Indah Pratiwi P3.73.20.1.18.059
2. Indra Savira Kurniawan P3.73.20.1.18.060
3. Jihan Alifah Ramadani P3.73.20.1.18.061
4. Kurnianingsih P3.73.20.1.18.062
5. Lerin Gemilia P3.73.20.1.18.063
6. M Hafizh Maulana P3.73.20.1.18.064
Data Persebaran Tenaga Kesehatan dan Tenaga Non Kesehatan (PNS) Menurut
Unit Kerja Di Puskesmas Se-Kecamatan Kebon Jeruk Tahun 2016
V. MASALAH KESEHATAN
Sepuluh Penyakit Terbesar. ·
a) ISPA :50.555 (39,85%) ·
b) Penyakit Darah Tinggi : 21.512 (16,96%) ·
c) Infeksi Penyakit Usus yang lain : 12.817 (10,10%) ·
d) Otot dan Jaringan Pengikat : 7.654 (6,03%) ·
e) Penyakit Kulit Alergi : 7.204 (5,68%) ·
f) Gingivitis & Peny. Periodental : 6.582 (5,19%) ·
g) Diare : 6.268 (4,94%) ·
h) Penyakit Rongga Mulut, Kel. Ludah, Rahang : 5.535 (4,36%) ·
i) Penyakit Kulit Infeksi : 4.466 (3,52%) ·
j) Penyakit Lain Pada Saluran Pernafasan Atas : 4.255 (3,35%
IX. PEMBIAYAAN
Sejak masa pimpinan Gubernur DKI periode 2012-2017, semua
puskesmas di DKI Jakarta termasuk Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk
memberlakukan program Jakarta Sehat bagi masyarakat miskin, dapat
membuat KJS (Kartu Jakarta Sehat). Tetapi bila masyarakat DKI belum
memiliki KJS dapat menggunakan KTP disertai Kartu Keluarga. Dasar hukum
KJS yaitu Pergub 187 tahun 2012 yang ditandatangani tanggal 9 November
2012. Pembebasan biaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada fasilitas
pelayanan kesehatan meliputi seluruh biaya administrasi, pelayanan medis,
penunjang medis dan asuhan keperawatan. Pembebasan biaya pelayanan
kesehatan berlaku pada fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :
c) Seluruh RSUD/RSKD;
d) Rumah Sakit yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan;
f) Pelayanan PMI.
Pembebasan biaya pelayanan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d meliputi pelayanan
rawat jalan dan rawat inap kelas III, termasuk pelayanan pada ruang :
a) Intensive Care Unit (ICU);
b) Intensive Coronary Care Unit (ICCU);
c) Neonate Intensive Care Unit (NICU);
d) High Care Unit (HCU); dan
e) Isolasi.
Masyarakat yang dapat menerima pembebasan biaya pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 adalah penduduk yang memiliki Kartu
Tanda Penduduk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
X. SISTEM RUJUKAN
Dalam prosedur merujuk dan menerima rujukan pasien ada dua pihak yang
terlibat yaitu pihak yang merujuk, dalam hal ini Puskesmas dan pihak yang
menerima rujukan yaitu Rumah sakit, dengan rincian beberapa prosedur
sebagai berikut:
1. Prosedur Operasional Rujukan Pasien dari Puskesmas ke RS
a. Prosedur Klinis:
1) Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang medik untuk menentukan diagnosis utama dan diagnosis
banding.
2) Memberikan tindakan stabilisasi sesuai kasus berdasarkan Standar
Prosedur Operasional (SPO).
3) Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan.
4) Untuk pasien gawat darurat harus didampingi tenaga kesehatan
yang kompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi pasien.
5) Pasien (pada point 4) diantar dengan kendaraan ambulans, agar
petugas dan kendaraan pengantar tetap menunggu sampai pasien di IGD
mendapat kepastian pelayanan, apakah akan dirujuk atau ditangani di
fasilitas pelayanan kesehatan setempat.
6) Rujukan kasus yang memerlukan standart kompetensi tertentu (sub
spesialis) Pemberi Pelayanan Kesehatan tingkat I (Puskesmas,Dokter
Praktek, Bidan Praktek, Klinik) dapat merujuk langsung ke rumah sakit
rujukan yang memiliki kompetensi tersebut
b. Prosedur Administratif:
1) Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan medis.
2) Membuat rekam medis pasien.
3) Menjelaskan/memberikan Informed Consernt
(persetujuan/penolakan rujukan)
4) Membuat surat rujukan pasien rangkap 2, lembar pertama dikirim
ke tempat rujukan bersama pasien yang bersangkutan. Lembar kedua
disimpan sebagai arsip.
5) Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien.
6) Menyiapkan sarana transportasi
7) Menghubungi rumah sakit yang akan dituju dengan menggunakan
sarana komunikasi dan menjelaskan kondisi pasien.
8) Pengiriman dan penyerahan pasien disertai surat rujukan ke tempat
rujukan yang dituju.
9) Fasilitas pelayanan kesehatan perujuk membuat laporan
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2014. Draf Sistem
Rujukan Layanan Kesehatan Primer Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta,mutupelayanankesehatan.net diakses pada tanggal 6 September
2020
Laporan Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk.2014.Diakses dari
https://id.scribd.com/doc/215667294/Puskesmas-Kebon-Jeruk-Laporan
diakses pada tanggal 6 September 2020
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk. 2015. Diakses dari
http://www.puskesmaskebonjeruk.com, tanggal 5 September 2020