KELOMPOK V:
FAKULTAS KEDOKTERAN
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
maternal terjadi lebih dari 500.000 kasus per tahun di seluruh dunia, yang terjadi
akibat proses reproduksi. Sebagian besar kasus kematian ibu di dunia terjadi di
Kematian Ibu (AKI) di indonesia adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup, dengan
Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 35 per 1.000 kelahiran hidup (DepKes RI,
2007) angka kematian ibu (AKI) merupakan indikator utama derajat kesehatan
Goals (MDGs). Aki indonesia diperkirakan tidak akan dapat mencapai target
MDG yang ditetapkan yaitu 102 per 100 000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Kematian ibu akibat kehamilan, persalinan dan nifas sebenarnya sudah banyak
belum mampu mempercepat penurunan aki seperti diharapkan. Pada oktober yang
lalu kita dikejutkan dengan hasil perhitungan aki menurut sdki 2012 yang
menunjukkan peningkatan (dari 228 per 100 000 kelahiran hidup menjadi 359 per
100 000 kelahiran hidup). Diskusi sudah banyak dilakukan dalam rangka
abouzahr, 2011). Dari angka kematian ibu yang semakin meningkat maka perlu
(spm) kota makassar tahun 2013 dalam indikator pelayanan kesehatan dasar
balita,cakupan pemberian makanan pendamping asi pada anak usia 6-24 bulan
pasienmasyarakat miskin.
Diantara 14 indikator yang telah disebutkan diatas yang akan menjadi poin
diperoleh data sebagai berikut: (1) cakupan kunjungan ibu hamil k-4 dimana
target yang telah ditetapkan oleh puskesmas tersebut adalah 100% sedangkan
cakupan yang berhasil dicapai adalah 98,69%; (2) cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani dimana target yang telah ditetapkan oleh puskesmas tersebut
adalah 100% sedangkan cakupan yang berhasil dicapai adalah 57,75%; (3)
kebidanan dimana target yang telah ditetapkan oleh puskesmas tersebut adalah
100% sedangkan cakupan yang berhasil dicapai adalah 92,60%; (4) cakupan
pelayanan nifas dimana target yang telah ditetapkan oleh puskesmas tersebut
adalah 100% sedangkan cakupan yang berhasil dicapai adalah 92,60%. Dari data
tersebut diperoleh selisih antara target dan cakupan sehingga itulah yang menjadi
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
2013.
D. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang
KIA masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non
tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi
ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
manusia seutuhnya.
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu
jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pelayanan KIA
3) Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga
1. Pelayanan antenatal :
dengan ketentuan waktu minimal 1 kali pada triwulan pertama, minimal 1 kali
2. Pertolongan Persalinan
b. Dukun bayi terlatih : ialah dukun bayi yang telah mendapatkan latihan
tenaga kesehatan yang dinyatakan lulus. Tidak terlatih : ialah dukun bayi
yang belum pernah dilatih oleh tenaga kesehatan atau dukun bayi yang
5) Berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari
23,5 cm
cacat kengenital.
panggul.
bayi .
2) Tekanan darah tinggi yaitu sistole lebih dari 140 mmHg dan diastole
4) Eklampsia
5) Perdarahan pervaginam
14) Riwayat obstetri buruk, riwayat bedah sesar dan komplikasi kehamilan.
setelah lahir
Pemantauan Wilayah Setempat KIA adalah alat untuk pengelolaan keiatan KIA
serta alat untuk motivasi dan komunikasi kepada sektor lain yang terikat dan
dipergunakan untuk pemantauan program KIA secara teknis maupun non teknis
teknis, yaitu :
a. Indikator Akses
f. Indikator Neonatal
administrasi, yaitu :
Kedua indikator tersebut harus secara rutin dijabarkan per bulan, perdesa
sektoral ini harus diikuti dengan suatu tindak lanjut yang jelas dari para penguasa
Daerah yang terkait dengan ketersediaan Sumber Daya yang tidak merata, maka
diperlukan pentahapan pelaksanaannya dalam mencapai Minimum Service Target
2010 dan 2015 oleh masing-masing Daerah sesuai dengan kondisi/ perkembangan
kapasitas daerah.
a. Pengertian
Ibu hamil K-4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal
sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan
yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada
triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan. Kunjungan ibu
hamil sesuai standar adalah pelayanan yang mencakup minimal : (1) Timbang
badan dan ukur tinggi badan, (2) Ukur tekanan darah, (3) Skrining status
imunisasi tetanus (dan pemberian Tetanus Toksoid), (4) (ukur) tinggi fundus uteri,
(5) Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan), (6) temu wicara
sederhana (Hb, Protein urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV,
Malaria,TBC).
Jumlah sasaran Ibu Hamil dihitung melalui estimasi dengan rumus: 1,10 x
Crude Birth Rate x Jumlah Penduduk (pada tahun yang sama). Angka CBR dan
pelayanan antenatal.
b. Definisi Operasional
Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan Ibu hamil yang telah
c. Cara Perhitungan/Rumus
a. Pengertian
Komplikasi yang dimaksud adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin,
b. Definisi Operasional
komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang
c. Cara Perhitungan/Rumus
Kompetensi Kebidanan
a. Pengertian
b. Definisi Operasional
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja
b. Cara Perhitungan/Rumus
a. Pengertian
Nifas adalah periode mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan.
Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3
kali, pada 6 jam pasca persalinan s.d 3 hari; pada minggu ke II, dan pada minggu
KB Pasca Persalinan.
b. Definisi Operasional
Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada
b. Cara Perhitungan/Rumus
BAB III
GAMBARAN PUSKESMAS
A. Keadaan Geografis
Makassar yang berada di wilayah kerja Kecamatan Mariso yang terletak di Jl.
Seroja No. 3 Makassar No. telp. 878303 Makassar. Wilayah Puskesmas Dahlia
TABEL 1.
Tahun 2013
LUAS
NO. KELURAHAN RW RT
WILAYAH
1. Kampung Buyang 16 Ha 4 16
2. Mattoanging 18,04 Ha 4 17
3. Bontorannu 27,03 Ha 5 15
4. Tamarunang 12,02 Ha 5 17
Jumlah 73,09 Ha 18 65
Adapun batas batas wilayah kerja Puskesmas Dahlia adalah sebagai berikut :
B. Keadaan Demografi
Puskesmas Dahlia pada tahun 2012 sebanyak 25.044 jiwa dengan jumlah KK
4.010. Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-
bervariasi mulai dari tingkat perguruan tinggi, SLTA, SLTP, Tamat SD, tidak
tamat SD, hingga tidak sekolah. Adapun mata pencaharian penduduk di wilayah
Puskesmas Dahlia beraneka ragam yaitu Pegawai Negeri Sipil, Karyawan, Buruh
ruangan kepala Puskesmas, ruangan poli umum, ruang poli gigi, ruang tindakan,
ruang program, ruang tata usaha dan keuangan, apotik, laboratorium, ruang KIA
dan KB.
3. Perawat : 7 orang
4. Bidan : 4 orang
6. Sanitarian : 2 orang
7. Nutrionist : 1 orang
8. Apoteker : 2 orang
9. Analis : 1 orang
10.Admistrasi : 3 orang
Jumlah : 26 orang
sehat
A. Identifikasi Masalah
= 1 + 3,3 log 4
= 1 + 3,3 (0,602)
= 1 + 1,9866
= 2,9866
=3
Jumlah Kelas
= ( 42,25 1,31 ) / 3
= 40,94 / 3
= 13,65
Keganasan
Urgensi
3
E. Kemudahan Penanggulangan
F.
G. PEARL FAKTOR
F. PEARL Factor
G. Penilaian Prioritas Masalah
NPD = (A+B)C
= (7,28)2,61
= 19,0008
NPT = (A+B)C.D
= 19,0008
NPD = (A+B)C
= (10 + 4,02)4
= (14,02)4
= 56,08
NPT = (A+B)C.D
= (10 + 4,02)4 x 0
=0
NPD = (A+B)C
= (3,33 + 2,79)4,69
= (6,12)4,69
= 28,7
NPT = (A+B)C.D
= (3,33 + 2,79)4,69 X 1
= 28,7
NPD = (A+B)C
= (7,28) 3,38
= 24,6
NPT = (A+B)C.D
=0
Hb < 8 gr%
Tekanan darah tinggi (sistole >140 mmHg, diastole >90 mmHg)
Oedema nyata
Eklamsia
Perdarahan pervaginam
Persalinan prematur
kebidanan
kebidanan
Loss follow up
DAFTAR PUSTAKA
Biro Hukum Dan Organisasi SETJEN Depkes RI. 2008. Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota. Jakarta : Depkes RI.
Syafiq A. 2013. Data Angka Kematian Ibu Hamil Menurut WHO. Jakarta : FKM
Universitas Indonesia.
WHO, UNICEF, UNFPA and The World Bank. 2010. Trends in Maternal
Mortality: 1990 to 2010. Geneva : Department of Reproductive Health and
Research. Sumber : http://www.unfpa.org/webdav/site/global/shared/documents/
publications/2012/Trends_in_maternal_mortality_A4-1.pdf (Diakses tanggal 1
November 2014).
Yuwono SR. 2013. Kerangka Kebijakan Upaya Percepatan Penurunan AKI dan
PPIA. Powerpoint pada Pertemuan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan
AKI, Jakarta 26 September 2013.