Anda di halaman 1dari 6

Hubungan Komunikasi Terapeutik...................................................................Marwah, hal.

323 -328

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN KESADARAN


DIET RENDAH GARAM PADA PASIEN HIPERTENSI
DI POLI UMUM PUSKESMAS UMBULSARI

Marwah*
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES dr. Soebandi Jember

ABSTRAK

Hipertensi yang merupakan The Silent Killer dapat dicegah salah satunya dengan
perubahan pola makan yaitu dengan mengurangi konsumsi garam. Informasi merupakan
faktor penting dalam kesadaran pasien hipertensi dalam melaksanakan diet rendah garam.
Perawat mampu memberikan informasi kepada pasien melalui komunikasi. Komunikasi
yang baik biasa disebut dengan komunikasi terapeutik. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan kesadaran diet rendah garam pada
pasien hipertensi di Poli Umum Puskesmas Umbulsari. Desain penelitian menggunakan
metode observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil secara
purposive yaitu pasien hipertensi berjumlah 76 orang. Penelitian ini dilakukan dengan cara
mengobservasi komunikasi terapeutik perawat dan memberikan kuesioner kepada pasien
hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi. Setelah dilakukan analisis bivariat dengan uji
korelasi lambda nilai p value 0,000 dan nilai korelasi 0,702 yang menunjukkan bahwa ada
hubungan komunikasi terapeutik dengan kesadaran diet rendah garam pada pasien
hipertensi di Poli Umum Puskesmas Umbulsari dan korelasi kuat. Komunikasi terapeutik
yang efektif mampu meningkatkan kesadaran pada pasien, khususnya dalam penelitian ini
terkait diet rendah garam pasien hipertensi.

Kata Kunci : komunikasi terapeutik, kesadaran diet rendah garam, pasien hipertensi

PENDAHULUAN penanganan untuk diet rendah garam.


Hipertensi merupakan masalah Tindakan pencegahan atau pengendalian
global dunia dan silent killer dimana untuk meminimalisir angka hipertensi
gejala dapat bervariasi pada masing- perlu adanya kesadaran dari pasien
masing individu dan hampir sama dengan sendiri agar kasus hipertensi tidak
gejala penyakit lainnya. Data yang semakin meningkat.
diperoleh dari Laporan bulanan Bidang Perawat merupakan sesorang
Pengembangan dan Pemberdayaan yang dianggap memahami masalah
Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten pasien. Informasi yang diberikan dapat
Jember tahun 2014, penyakit hipertensi mempengaruhi pengetahuan dan
menempati urutan nomer 2 dari 10 besar membentuk respon, dimana respon
penyakit di puskesmas yang ada di merupakan salah satu dasar terbentuknya
Kabupaten Jember, dengan prosentase sikap. Adanya informasi baru akan
5,11%. memberikan landasan berfikir kognitif
Data tersebut menunjukkan bagi terbentuknya sikap yang mendasari
bahwa angka hipertensi di Kabupaten sebuah kesadaran (Umah, dkk 2011).
Jember masih tergolong tinggi dan perlu Komunikasi terapeutik salah satu
dilakukan pengobatan dan pencegahan cara untuk membina hubungan saling
secara dini. Pengobatan untuk percaya antara perawat dan pasien beserta
penanganan hipertensi ada 2 macam yaitu pemberian informasi, sehingga
secara farmakologi dan nonfarmakologi. diharapkan dapat berdampak pada
Secara nonfarmakologi ada salah satu perubahan yang lebih baik atau
JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 5 No. 1 323
Hubungan Komunikasi Terapeutik...................................................................Marwah, hal. 323 -328

kesembuhan pada pasien dalam variabel dan dependen hanya satu kali
menjalanakan terapi dan dapat membantu pada satu saat.
pasien dalam rangka mengatasi persoalan
yang dihadapi pada tahap perawatan. HASIL
Hasil Pengumpulan Data Umum
METODE PENELITIAN
Desain atau rancangan penelitian Tabel 5.1
adalah sesuatu yang sangat penting dalam Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin Di Poli Umum
penelitian, memungkinkan pengontrolan Puskesmas Umbulsari
maksimal beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi akurasi suatu hasil. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
(Nursalam, 2015) Laki – Laki 30 39,5
Penelitian ini mengguanakan jenis Perempuan 46 60,5
korelasi sederhana dengan metode Total 76 100
Sumber : Data Primer, 2016
observasional secara cross sectional
dimana jenis penelitian yang menekankan
waktu pengukuran / observasi data
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di Poli Umum Puskesmas Umbulsari
Umur Frekuensi Persentase (%)
Dewasa Awal (26-35) 2 2,6
Dewasa Akhir (36-45) 5 6,6
Lansia Awal (46-55) 27 35,5
Lanisa Akhir (56-65) 29 38,2
Manula (>65) 13 17,1
Total 76 100
Sumber : Data Primer, 2016
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Di Poli Umum Puskesmas Umbulsari
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Sekolah 7 9,2
Tidak Tamat SD 14 18,4
Tamat SD 27 35,5
Tamat SMP 14 18,4
Tamat SMA 10 13,2
Perguruan Tinggi 4 5,3
Total 76 100
Sumber : Data Primer, 2016

Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Poli Umum Puskesmas Umbulsari
Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
Tidak Bekerja / IRT 37 48,8
Perangkat Desa 1 1,3
Pengairan 2 2,6
Wiraswasta 8 10,5
Buruh Tani 9 11,8
Pedagang 6 7,9
Petani 6 7,9
PNS 4 5,3
Bengkel 1 1,3
Karyawan 1 1,3
Tukang Gigi 1 1,3
Total 76 100
Sumber : Data Primer, 2016

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 5 No. 1 324


Hubungan Komunikasi Terapeutik...................................................................Marwah, hal. 323 -328

Hasil Pengumpulan Data Khusus

Tabel 5.5
Komunikasi Terapeutik Pada Pasien Hipertensi Poli Umum Di Puskesmas Umbulsari

Komunikasi Frekuensi Presentase (%)


Terapeutik
Tidak efektif 37 48,7
Efektif 39 51,3
Total 76 100
Sumber : Data Primer, 2016
Tabel 5.6
Kesadaran Diet Rendah Garam Pasien Hipertensi Di Poli Umum Puskesmas Umbulsari

Kesadaran Diet Rendah Frekuensi Presentase (%)


Garam
Buruk 5 6,6
Sedang 23 30,3
Baik 48 63,1
Total 76 100
Sumber : Data Primer, 2016

Tabel 5.7
Crosstabulation

Kesadaran p Uji Korelasi


Komunikasi
Total Lambda
Terapeutik Buruk Sedang Baik
Tidak Efektif 4 (5,3%) 23 (30,3%) 10 (13,1%) 37 (48,7%)

Efektif 1 (1,3%) 0 (0%) 38 (50%) 39 (51,3%) 0,000 0,702


Total 5 (6,6%) 23 (30,3%) 48 (63,1%) 76 (100%)
Sumber : Data Primer, 2016

PEMBAHASAN mengubah sikap dan perilaku (Nasir dkk,


1.1 Komunikasi Terapeutik 2011).
Berdasarkan tabel 5.5 hasil penelitian dan Komunikasi terapeutik dalam
observasi dapat diketahui komunikasi penelitian ini termasuk efektif.
terapeutik perawat di Poli Umum Komunikasi merupakan faktor penting
Puskesmas Umbulsari. dalam pemberian pelayanan khususnya
sebagian besar efektif (51,3%). medis, karena jika komunikasi yang
Komunikasi terapeutik merupakan terjalin tidak searah atau tidak ada
komunikasi yang dirancang dan hubungan saling percaya antara perawat
direncanakan secara sadar oleh perawat dan pasien, maka upaya dalam
dengan maksud untuk membangun pemecahan masalah kesembuhan pada
hubungan kepercayaan atau membina pasien sulit untuk dicapai. Oleh sebab itu,
hubungan saling percaya demi komunikasi sangat penting untuk
kesembuhan pasien (Lalongkoe, 2013). dipahami oleh seorang perawat,
Membangun hubungan kepercayaan atau mengingat belum semua pelayanan
membina hubungan saling percaya, keperawatan mengerahkan jalinan
dengan harapan si penerima pesan komunikasi untuk memperjelas tujuan
menggunakan informasi tersebut untuk dan tindakan yang dilakukan pada pasien.

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 5 No. 1 325


Hubungan Komunikasi Terapeutik...................................................................Marwah, hal. 323 -328

1.2 Kesadaran Diet Rendah Garam hubungan dan dapat mempengaruhi


Berdasarkan tabel 5.6 hasil penelitian kualitas pelayanan keperawatan. Terlebih
yang menyatakan bahwa kesadaran diet lagi, komunikasi dapat mempengaruhi
rendah garam pasien hipertensi termasuk kesadaran kesehatan pasien terhadap
dalam kategori baik sebesar 63,1%. pelayanan yang diberikan. Komunikasi
Kesadaran yang baik pada pasien terapeutik yang dilakukan oleh perawat
menunjukkan bahwa komunikasi yang dalam penelitian ini termasuk kategori
dilakukan oleh perawat juga baik. Hal ini baik, sehingga kesadaran diet rendah
sesuai dengan teori Lalongkoe (2013) garam pada pasien hipertensi juga
bahwa komunikasi yang terapeutik mayoritas dalam kategori baik, artinya
mampu mendorong kesadaran diri pada dengan komunikasi yang searah dapat
diri pasien. Kesadaran akan diet rendah mengubah tingkat pengetahuan dan sikap
garam pada pasien ini menunjukkan seseorang yang utamanya dalam
bahwa informasi yang didapatkan dari penelitian ini terkait kesadaran kesehatan
petugas kesehatan khususnya perawat pasien.
diterima dengan baik oleh pasien.
Komunikasi terapeutik merupakan hal SIMPULAN
yang perlu dan penting terhadap 1. Komunikasi terapeutik di Poli Umum
kesadaran akan kesehatan pasien. Puskesmas Umbulsari mayoritas
dalam kategori efektif.
1.3 Hubungan Komunikasi Terapeutik 2. Kesadaran diet rendah garam pada
Dengan Kesadaran Diet Rendah pasien hipertensi di Poli Umum
Garam Pada Pasien Hipertensi Puskesmas Umbulsari mayoritas
Berdasarkan tabel 5.7 hasil uji dalam kategori baik.
hipotesis menggunakan analisis korelasi 3. Ada hubungan komunikasi terapeutik
Lambda didapatkan p value 0,000 dengan dengan kesadaran diet rendah garam
koefisien korelasi sebesar 0,702 yang pada pasien hipertensi di Poli Umum
didapatkan dari rumus Lb menurut Puskesmas Umbulsari dengan
Santoso (2010) dan nilai α = 0,05 maka korelasi kuat dan arah hubungan
diketahui nilai p < α maka dapat positif. Komunikasi terapeutik yang
disimpulkan bahwa komunikasi efektif dapat meningkatkan kesadaran
terapeutik yang efektif akan pasien hipertensi terkait diet rendah
mempengaruhi kesadaran diet rendah garam.
garam pada pasien hipertensi di poli
umum Puskesmas Umbulsari. Menurut DAFTAR PUSTAKA
Lalongkoe (2013) bahwa salah satu Almatsier, Sunita. 2006. Penuntun Diet
tujuan dari komunikasi terapeutik Edisi Baru Instalasi Gizi Perjan RS
peningkatan kesadaran kesehatan pasien Dr. Cipto Mangunkusumo Dan
akan dirinya, dan menurut Purwanto Asosiasi Dietisien Indonesia.
(2006) dalam Lubis (2016) menyatakan Jakarta : Gramedika Pustaka
bahwa pengobatan melalui komunikasi Utama.
yang biasa disebut komunikasi terapeutik Bustan, M. Nadjib. 2015. Manajemen
itu penting, dan bermanfaat bagi pasien. Pengendalian Penyakit Tidak
Kesadaran kesehatan pasien Menular. Jakarta : Rineka Cipta.
merupakan suatu perasaan yang timbul Dahlan, M. Sopiyudin. 2014. Statistic
karena adanya pengetahuan serta Untuk Kedokteran Dan Kesehatan
pemahaman yang didapatkan dari sebuah :Deskriptif, Bivariat, Dan
informasi. Termasuk dalam tindakan Multivariat, Dilengkapi Dengan
keperawatan, komunikasi adalah suatu Menggunakan SPSS Edisi 6.Jakarta
alat yang penting untuk membina : Epidemiologi Indonesia.

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 5 No. 1 326


Hubungan Komunikasi Terapeutik...................................................................Marwah, hal. 323 -328

Dalami, Ermawati dkk. 2009. Buku Saku Yogyakarta. Skripsi. Program Studi
Komunikasi Keperawatan. Jakarta : Ilmu Keperawatan. Universitas
Trans Info Media. Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalimartha, Setiawan dkk. 2008. Care Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi Dan
Your Self Hipertensi. Jakarta: Diet Rumah Sakit Edisi 2.Jakarta :
Penebar Plus + ECG.
Deherba. 2012. Bagaimana Garam Hastjarjo, Dicky. 2005. Sekilas Tentang
Menyebabkan Tekanan Darah Kesadaran (Consciousness).
Tinggi? (online). Buletin Psikologi, 13 (2), 79 – 90.
(https://www.deherba.com/bagaima Kartika, Ika Dewi. 2013. Komunikasi
na-garam-menyebabkan-tekanan- Antarpribadi Perawat Dan Tingkat
darah-tinggi.html, diakses 28 Kepuasan Pasien RSIA Pertiwi
Februari 2016). Makasar. Skripsi. Fakultas Ilmu
Dharma, Kusuma Kelana. 2011. Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Metodologi Penelitian Hasanudin.
Keperawatan Panduan Kementrian Kesehatan RI .2014. Pusat
Melaksanakan Dan Menerapkan Data dan Informasi Kementrian
Hasil Penelitian. Jakarta : Trans Kesehatan RI Hipertensi. Jakarta
Info Media. Selatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten. 2013. Profil Kementrian Kesehatan RI .2014.Pusat
Kesehatan Kabupaten Jember. Data dan Informasi Kementrian
Jember. Kesehatan RI Situasi Kesehatan
Efendi, Ferry & Makhfudli. 2009. Jantung. Jakarta Selatan.
Keperawatan Kesehatan Komunitas Krcmar, Helmut. 2010. IT Outrsourcing
Teori Dan Praktik Dalam Governance Client Types and Teir
Keperawatan. Jakarta : Salemba Management Strategies. Germany :
Medika. GABLER.
Fitria, Cemy Nur, dkk. 2015. Efektifitas Lalongkoe, Maksimus Ramses. 2013.
Komunikasi Terapeutik Komunikasi Keperawatan : Metode
Interpersonal Perawat Terhadap Berbicara Asuhan Keperawatan.
Tingkat Kecemasan Pasien Pre Yogyakarta : Graha Ilmu.
Operasi Fraktur. TugasAkhir. Legowo, Agung Isnain. 2014. Hubungan
Prodi DIII Keperawatan STIKES Pengetahuan Pasien Dan
PKU Muhammadiyah Surakarta. Dukungan Keluarga Dengan
Gama, I Ketut, dkk. 2015. Pengetahuan Motivasi Pelaksanaan Diet Rendah
Keluarga Tentang Diet Rendah Garam Pada Pasien Hipertensi Di
Garam Hipertensi Pada Lanjut RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
Usia Di Banjar Canggu Permai Sragen. Skripsi. Program Studi
Desa Tibubeneng Kuta Utara. Ilmu Gizi Universitas
Jurnal Skala Husada, 12 (1), 65-69. Muhammadiyah Surakarta.
Hadi, Puyan Lukman dkk. 2013. Lubis, Zidni Imanurrohmah. 2012.
Komunikasi Terapeutik Perawat Hubunga nAntara Komunikasi
Berhubungan Dengan Tingkat Terapeutik Dengan Tingkat
Kepuasan Pasien Di Puskesmas Kepuasan Pasien Di
Dukun Magelang. Jurnal Ners Dan PoliFisioterapi Di RS PTN.
Kebidanan Indonesia, 1 (1), 6 – 11. Skripsi.Program Studi Ilmu
Hajarudin. 2014. Hubungan Antara Kedokteran Universitas Hasanudin
Komunikasi Terapeutik Perawat Makassar.
dengan Tingkat Kepuasan Pasien Maryunani, Anik. 2000. Dasar –dasar
Di Puskesmas Pleret Bantul Riset Keperawatan. Jakarta : ECG.

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 5 No. 1 327


Hubungan Komunikasi Terapeutik...................................................................Marwah, hal. 323 -328

Masriadi. 2014. Epidemiologi Penyakit Rahmadiana, Metta. 2012. Komunikasi


Tidak Menular. Jakarta : Trans Info Kesehatan : Sebuah Tinjauan.
Media. Jurnal Psikogenesis, 1 (1), 88-94.
Mutiarawati, Rumsari. 2009. Hubungan Ramayulis, Rita. 2012. Diet Untuk
Antara Riwayat Aktivitas Fisik Penyakit Komplikasi. Jakarta :
Dengan Kejadian Hipertensi Pada Penebar Plus+.
Usia 45 – 55 Tahun Di Wilayah Rismalinda & Catur. 2012. Komunikasi
Tlogosari Kulon Semarang. Dan Konseling Dalam Praktik
Skripsi. Program Studi Ilmu Kesehatan Untuk Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat. Universitas Kesehatan. Jakarta : Trans Info
Negeri Semarang. Media.
Nafi’ah, Choirul. 2015. Pengaruh Gaya Sandjaja. 2009. Kamus Gizi Pelengkap
Kepemimpinan Dan Faktor - Kesehatan Keluarga. Jakarta :
Faktor Kepemimpinan Kepala Kompas Media Nusantara.
Ruang Dalam Penerapan Santoso, Singgih. 2010. Statistik
Komunikasi Terapeutik Perawat Di Nonparametrik Konsep Dan
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Aplikasi Dengan SPSS. Jakarta : PT
PKU Muhammadiyah Bantul. Elex Media Komputindo.
Tesis. Universitas Muhammadiyah Setiadi. 2007. Konsep Dan Penulisan
Yogyakarta. Riset Keperawatan. Yogyakarta :
Nasir, Adul, dkk. 2011. Komunikasi Graha Ilmu.
Dalam Keperawatan Teori Dan Siti, Misi dkk. 2015. Komunikasi
Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika Terapeutik Perawat Berhubungan
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Dengan Kepuasan Pasien. Jurnal
Metodologi Penelitian Kesehatan. Ners dan Kebidanan Indonesia, 4
Jakarta : Rineka Cipta. (1), 30-34.
Nursalam. 2015. Metodologi Penelitian Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Ilmu Keperawatan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
Praktis Edisi 4. Jakarta : Salemba Bandung : Alfabeta.
Medika. Sunaryo. 2013. Psikologi Untuk
Permatasari, Anita. 2014. Penerapan Keperawatan Edisi 2. Jakarta :
Komunikasi Terapeutik Perawat ECG.
Dalam Meningkatkan Kepuasan Swarjana, I Ketut. 2014. Statistik
Pasien Di RuangRawat Inap RSU Kesehatan.Yogyakarta : ANDI
Kardinak Kota TegalTahun 2015. OFFSET.
Tesis. Program Studi Manajemen Trihono. 2013. Riset Kesehatan Dasar.
Rumah Sakit Program Pasca Badan Penelitian dan
Sarjana Universitas Pengembangan Kementrian
Muhammadiyah Yogyakarta. Kesehatan RI.
Rahayu, Sidha Pertiwi. 2012. Hubungan Umah, Khoiroh dkk. 2011. Pengaruh
Komunikasi Terapeutik Perawat Pendidikan Kesehatan Terhadap
Dengan Terpenuhinya Hak Pasien Perilaku Diet Rendah Garam Pada
Mendapatkan informasi tindakan Pasien Hipertensi. Skripsi.
Di Rawat Inap RSU PKU Program Studi Ilmu Keperawatan
Muhammadiyah Nanggulan Kuolon Universitas Gresik.
Progo. Skripsi. Program Studi Ilmu
Keperawatan STIKES Aisyiyah
Yogyakarta.

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 5 No. 1 328

Anda mungkin juga menyukai