Bab Iv - Ana
Bab Iv - Ana
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pringsewu merupakan rumah sakit milik
sakit terus berusaha untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan serta
pendukung visi yang diraih maka RSUD Pringsewu memiliki misi : “Memberi
RSUD Pringsewu adalah : “ Anda Sehat Dan Puas Kami Bahagia”. Sementara
itu tujuan yang ingin dicapai oleh RSUD Pringsewu adalah terselenggaranya
sumber daya manusia yang kompeten, dan terbentuknya tatanan rumah sakit
yang bersih. Jenis pelayanan dan fasilitas penunjang yang diberikan RSUD
1. Hasil Analisis
a. Univariat
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia di Poli Penyakit
Dalam RSUD Pringsewu Lampung Tahun 2016
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan di Poli
Penyakit Dalam RSUD Pringsewu Lampung Tahun 2016
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Status Merokok di
Poli Penyakit Dalam RSUD Pringsewu Lampung Tahun 2016
Penderita Asma
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kekambuhan pada
Penderita Asma di Poli Penyakit Dalam RSUD Pringsewu
Lampung Tahun 2016
Kekambuhan
Jumlah Persentase (%)
Asma
Tidak Kambuh 30 32,3%
Kambuh 63 67,7%
Jumlah 93 100%
b. Analisis Bivariat
Asma
Tabel 4.5
Hubungan Antara Usia dengan Kekambuhan pada Penderita
Asma di Poli Penyakit Dalam RSUD Pringsewu Lampung
Tahun 2016
Kekambuhan pada
Penderita Asma
Total P- OR
Usia Tidak
Kambuh Value 95% CI
Kambuh
N % N % N %
Dewasa 4,756
17 18,3% 21 22,6% 38 40,9%
Awal 1,776 -
0,003
Dewasa 12,739
8 8,6% 47 50,5% 55 59,1%
Madya
Jumlah 25 26,9% 68 73,1% 93 100%
kecil dari 0,05 (p-value < α), sehingga Ha diterima. Hal ini
Asma
Tabel 4.6
Hubungan Antara Pekerjaan dengan Kekambuhan pada Penderita
Asma di Poli Penyakit Dalam RSUD Pringsewu Lampung
Tahun 2016
Kekambuhan pada
Total P- OR
Pekerjaan Penderita Asma
Value 95% CI
Tidak Kambuh Kambuh
N % N % N %
PNS dan 5,056
13 14,0% 12 12,9% 25 26,9%
Tidak Bekerja
Wiraswasta, 0,002 1,856-
Buruh, Petani 12 12,9% 56 60,2% 68 73,1% 13,772
dan IRT
Jumlah 25 26,9% 68 73,1% 93 100%
Correction diketahui bahwa p-value yaitu 0,002 lebih kecil dari 0,05 (p-
value < α), sehingga Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa ada
Penderita Asma
Tabel 4.7
Hubungan Antara Status Merokok dengan Kekambuhan pada
Penderita Asma di Poli Penyakit Dalam RSUD Pringsewu
Lampung Tahun 2016
Berdasarkan hasil Uji Chi-Square yang dilihat pada hasil Fisher’s Exact
Test diketahui bahwa p-value yaitu 0,005 lebih kecil dari 0,05 (p-value <
α), sehingga Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara
yang muncul antara teori dengan kasus yang ada dilapangan, dimana akan
dianalisis sesuai dengan konsep teori yang telah dibahas di BAB II. Hasil
kekambuhan pada penderita asma pada usia dewasa awal dan madya di Poli
sebagai berikut :
1. Univariat
a. Usia
asma pada masa kanak-kanak tetap dapat bertahan sampai dewasa dan
dkk, 2009).
atau usia produktif, yaitu 15-50 tahun. Dewasa ini dengan terjadinya
lebih tinggi. Pada usia lanjut lebih dari 55 tahun sistem imunologis
terjadi pada pasien dewasa madya yaitu yang berusia 20-55 tahun. Hal
ditemukan pada usia muda atau usia produktif, yaitu 15-50 tahun.
b. Pekerjaan Responden
dibagi dua kategori yaitu asma akibat kerja dan asma yang diperburuk
Secara garis besar asma akibat kerja dapat dibagi menjadi dua. Yang
episode dan kekambuhan dari asma karena asma jenis ini berdasarkan
banyak dialami oleh pasien dari berbagai porfesi (ibu rumah tangga,
swasta, PNS, dan Mahasiswa). Hal ini sesuai penelitian terdahulu yang
lingkungan tersebut. Dalam hal ini misalnya ibu rumah tangga yang
berpaparan dengan bumbu dapur, debu, dan hal lainnya (Fact sheet,
2014).
c. Status Merokok
asma pada usia dini. Asap rokok bisa saja merupakan polusi udara
yang terjadi di dalam rumah selain dari semprotan obat nyamuk yang
d.
2.