tahun 1974 dengan luas tanah 2,4 Ha yang berlokasi di Jalan K.S. Tubun No.1
Luas wilayah kerja Puskesmas Pekauman sekitar 10,65 km2, dibatasi oleh :
relatif datar yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Iklim yang berpengaruh
Jarak terjauh dari Puskesmas Pekauman adalah 7 Km. Wilayah kerja dapat
terdapat wilayah yang hanya dapat dijangkau dengan kelotok yaitu wilayah
44
45
Kecil, Pos Kesehatan Desa Handil Bamban dan Pos Kesehatan Desa Tanjung
jiwa.
pusling, satu buah sepeda motor Yamaha Force One, Yamaha Vega R, Kawasaki
Kaze dan satu buah sepeda motor Honda astrea 800 dan Sarana telekomunikasi
Puskesmas, Ruang Bp. Umum, Ruang Bp. Gigi, Ruang Loket, Ruang Apotek,
Ruang MTBS Anak, Ruang Gizi, Ruang PKPR, Ruang Kesling dan TB Paru,
WC Pasien.
46
kriteria inklusi dan ekskusi yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk lebih
jelasnya, gambaran umum dan karakteristik responden dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
47
Umur : F %
< 20 2 5,4
21 – 30 2 5,4
31 – 40 8 21,6
41 – 50 9 24,3
51- 60 10 27,0
>60 6 16,2
Jumlah 37 100
Usia responden bervariasi antara < 20 tahun sampai dengan lebih dari 60 tahun.
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa responden yang berusia lebih dari 40 tahun
paling banyak dengan jumlah prosentase 67,56 % .Usia tersebut adalah usia yang
usia yang masih produktif dimana kemampuan seseorang dalam bekerja masih
tinggi dalam melakukan aktivitas. Selain itu pula ketika seseorang sudah mulai
tidak bisa bekerja dan menghasikan sesuatu, maka sangat memberikan pengaruh
yang besar dalam kemampuan menerima pengetahuan baru (Perry & Potter. 1993
Menurut Dee (1996), tahap masa usia 40 sampai lebih dari 65 tahun adalah
masa usia menginjak dewasa tua atau bisa dikatakan usia pertengahan (Widuri,
2010). Hal ini sesuai dengan konsep teori penuaan bahwa seseorang yang telah
memasuki usia lanjut akan terjadi penurunan sistem imun tubuh sehingga pada
48
usia lanjut akan rentan mengalami berbagai masalah kesehatan ( Nugroho, 2008 ).
Sedangkan menurut (UU Kesehatan No. 23 tahun 1992, pasal 19 ayat 1) manusia
yang akan menginjak lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami
perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial. Perubahan ini akan memberikan
Jenis kelamin : F %
Laki-Laki 23 62,2
Perempuan 14 37,8
Jumlah 37 100
Berdasarkan dari tabel 4. 6 Dapat dilihat bahwa jenis kelamin responden yang
menurut menurut WHO, ditemukan laki-laki lebih dari 1 juta kasus baru menderita
tuberculosis, dan pada jenis kelamin laki-laki penyakit ini lebih tinggi karena
tuberculosis paru.
49
Dari teori diatas dapat dapat disimpulkan bahwa responden laki-laki sangat
perlu memiliki peran yang baik dalam upaya pencegahan tuberkulosis paru karena
Pendidikan : F %
Tidak sekolah 6 16,2
Lulus SD 20 54,1
Lulus SMP 6 16,2
Lulus SMA 4 10,8
Sarjana 1 2,7
Jumlah 37 100
Berdasarkan dari tabel 4.7 tersebut didapatkan data bahwa dari seluruh
20 responden (54,1%).
Hal ini menunjukan bahwa hampir dari setengah penderita TB Paru hanya
menamatkan tingkat pendidikan sekolah dasar saja, hal ini sangat mempengaruhi
yang diberikan bahwa pentingnya berperilaku hidup sehat. Hal ini sesuai dengan
50
seseorang maka makin mudah seseorang untuk menerima informasi. Sehingga bila
pendidikan dasar saja maka akan sulit menerima informasi terutama masalah
perilaku kesehatan.
Pekerjaan : F %
Swasta 24 64,9
IRT 12 32,4
PNS 1 2,7
TANI 0 0
Jumlah 37 100
Berdasarkan dari tabel 4.8 tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 24 responden
(64,9%) pekerjaan sebagai swasta, dan ada 12 responden (32,4%) sebagai ibu
penyakit TB Paru ini menyerang sebagian besar kelompok ekonomi yang rendah.
Satus Ekonomi : F %
< 1.585.000 28 75.7
1.585.000-3.175.000 6 16.2
> 3.175.000 3 8.1
Jumlah 37 100
yang status ekonominya rendah. Menurut data dari Statistik, mengatakan status
ekonomi rendah dikatakan < 1.585.000. Teori juga mengatakan penyakit TBC
paru menjadi masalah sosial karena sebagian besar penderitanya adalah kelompok
pendapatan perkapita, kurang terpeliharanya gizi dan nutrisi serta hal-hal lain yang
C. Hasil Penelitian
Persepsi : F %
Sangat baik 11 29,7
Baik 24 64,9
Cukup 2 5,4
Kurang 0 0
Sangat kurang 0 0
Jumlah 37 100
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa sebagian besar persepsi pada
(64,9%). Hasil ini secara umum menunjukkan bahwa persepsi penderita TB Paru
baik. Persepsi yang baik ini didukung oleh kegiatan yang sebelumnya pernah
masih ada beberapa penderita TB Paru yang memiliki persepsi tidak baik
terhadap sesuatu objek atau peristiwa, maka semakin tinggi juga minatnya
dirasakan penting terhadap suatu objek atau peristiwa tersebut bagi diri
Perilaku kesehatan : f %
Baik 3 8,1
Tidak baik 34 91,9
Jumlah 37 100
sebagian besar responden masih perilaku kesehatan dengan kategori tidak baik
bahwa pentingnya berperilaku hidup sehat. Hal ini sesuai dengan teori dari
aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat
55
diamati oleh pihak luar. Perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan
Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan untuk memelihara dan
mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat (Ekasari. 2007). Hal ini
kemudian mempraktikannya.
atau mengukur besarnya korelasi dan menerangkan keeratan hubungan antara dua
variabel tersebut. Untuk korelasi Spearman Rank sumber data untuk kedua
variabel yang akan dikonversikan dapat berasal dari sumber data yang tidak sama,
jenis data yang dikorelasikan adalah data ordinal atau berjenjang (rangking), serta
Perilaku Kesehatan
N % N % N %
Kurang 0 0% 0 0% 0 0%
baik
Sangat 0 0% 0 0% 0 0%
kurang
Jumlah 3 8,1% 34 91,9% 37 100%
untuk mencari hubungan antara persepsi dengan perilaku kesehatan dengan level
significancy 0,05 dan confidence interval 95%, diperoleh hasil r hitung sebesar
0,18193. Untuk mengetahui harga t signifikan atau tidak, maka hasil t hitung
dibandingkan dengan harga t tabel, untuk taraf kesalahan tertentu dengan dk = n-2,
karena disini uji dua pihak dengan kesalahan 5% dengan dk = 35 diperoleh harga t
tabel = 2,030. Untuk nilai t hitung diperoleh hasil sebesar 1,094579. Karena harga
57
t hitung lebih kecil dibandingkan dengan t tabel (1,094579 < 2,030), maka Ho
diterima dan Ha ditolak, atau tidak terdapat hubungan antara persepsi dengan
perilaku kesehatan.
kategori baik yaitu sebanyak 24 responden (64,9%), namun berdasarkan dari tabel
perilaku kesehatannya yang didapat adalah tidak baik . Hasil observasi yang
Dari hasil penelitian ini didapat sebagian besar persepsi penderita TB paru di
kesehatannya sebagian besar tidak baik. Persepsi yang baik ini didukung oleh
mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa, semakin
banyak informasi yang diterima semakin banyak pula pengetahuan didapat tentang
kesehatan.
Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian, dimana didapat pencapaian
sebagian besar responden berpendidikan SD. Hal ini berarti tidak mutlak pada
tingkat pendidikan rendah pun mampu mencapai persepsi yang baik. Hal ini
58
terima dari petugas kesehatan setempat. Pengetahuan pada penderita TB paru yang
permasalahannya tidak habis sampai disini karena masih ada beberapa penderita
TB Paru yang memiliki persepsi tidak baik terhadap TB Paru walaupun penderita
dalam kategori tidak baik. Perilaku kesehatan yang tidak baik ini pun
%). Ini menyebabkan pendapatan yang dhasilkan pun kurang mampu dalam
pendapatan, dengan rendahnya pendapatan ini penderita TB paru pun sulit untuk
59
pemenuhan gizi dan nutrisi serta hal-hal lain yang menyangkut buruknya
masyarakat akan praktek hidup sehat, dan juga kepadatan penghuni rumah yang
terlalu sempit.
Berdasarkan dari hasil observasi yang saya dapat pada saat penelitian di
berperilaku hidup sehat contohnya mereka pada saat batuk berdahak tidak dibuang
pada tempatnya, alat-alat tempat makan penderita TB Paru tidak tersendiri dan
tidak mempunyai tempat meludah sendiri, karena cara penularan Penyakit TB Paru
ini ditularkan melalui udara seperti halnya menurut Widoyono (2008) menyatakan,
tuberkulosis ditularkan melalui udara saat seseorang batuk atau percikan ludah
yang mengandung bakteri sehingga terhirup oleh orang lain pada saat bernapas,
bila penderita batuk, bersin, atau berbicara saat berhadapan dengan orang lain,
basil bakteri tuberkulosis tersembur dan terhisap ke dalam paru orang sehat.
60
BAB V
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
B. SARAN
1. Bagi Masyarakat
dengan berperilaku sehat yang baik maka hidup sehat akan mudah dicapai
sehingga tidak berisiko terkena penyakit, dan masyarakat lebih aktif dalam
seminggu.
61
2. Bagi Puskesmas
agar masyarakat benar-benar mengerti dengan apa yang telah disampaikan kepada
kebersihan lingkungan.
Perlu dilakukan penelitian untuk mencari tahu penyebab atau faktor-faktor yang