Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Farmasetis Volume 4 No 2, Hal 39 - 45, November 2015

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal


ISSN : Cetak 2252-9721

STUDI PENGETAHUAN OBAT GENERIK DAN OBAT BERMERK DI APOTEK


WILAYAH KABUPATEN KENDAL

Ika Pratiwi1, Elvira Rosa1, Melani Dewi1


1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Email : melanie.anggoro@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Pendidikan dan ekonomi sangat berpengaruh terhadap pengetahuan masyarakat dalam
berpikir obat bermerk terkesan lebih ampuh daripada obat generik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh tingkat pendidikan dan ekonomi pada pengetahuan obat generik dan bermerk di
apotek wilayah kabupaten Kendal . Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei
analitik dengan pendekatan cross sectional. Tingkat pendidikan dan ekonomi merupakan variabel
bebas dan pengetahuan merupakan variabel terikat. Responden berjumlah 107 orang yang diambil
menggunakan sampling jenuh. Alat yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan
analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara tingkat ekonomi terhadap pengetahuan obat generik dan obat bermerk (nilai p =
0,716) serta ada hubungan antara tingkat pendidikan terhadap pengetahuan obat generik dan obat
bermerk (nilai p = 0,000).

Kata kunci: pengaruh pendidikan, tingkat ekonomi, pengetahuan

ABSTRACT
Introduction: Education and economics are very influential on people's knowledge in thinking
branded drugs seem more powerful than generics. This study aims to determine the effect of
educational and economic levels on generic and branded drug knowledge at the pharmacy of Kendal
district. Method: This research use analytic survey research design with cross sectional approach.
Educational and economic levels are independent variables and knowledge is a dependent variable.
Respondents numbered 107 people taken using saturated sampling. The tool used is a questionnaire.
Data analysis used univariate and bivariate analysis. Results: The results showed that there was no
correlation between economic level to knowledge of generic drugs and branded drugs (p value =
0.716) and there was a correlation between educational level toward generic drug knowledge and
branded drugs (p = 0,000).

Keywords: influence of education, economic level, knowledg

PENDAHULUAN Penggolongan obat ada beberapa macam,


Obat sudah menjadi kebutuhan pokok dalam diantaranya ada obat jadi, obat baru, obat
kehidupan manusia. Obat adalah semua bahan generik, obat esensial, obat wajib apotek, obat
tunggal atau campuran yang digunakan oleh generik berlogo dan obat paten. Dalam hal ini
semua makhluk untuk bagian dalam maupun obat generik adalah obat dengan nama resmi
bagian luar, guna mencegah, meringankan, International Non- proprietary Names (INN)
maupun menyembuhkan penyakit. Menurut yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia
PerMenKes No 30 tahun 2014, yang dimaksud atau buku standar lainnya untuk zat berkhasiat
dengan obat adalah bahan atau paduan bahan, dikandungannya (Depkes RI, 2010). Obat
termasuk produk biologi yang digunakan untuk paten adalah obat jadi dengan nama dagang
mempengaruhi atau menyelidiki sistem yang terdaftar atas nama si pembuat atau yang
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli
penetapan diagnosis, pencegahan, dari pabrik yang memproduksinya (Syamsuni,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan 2007).
kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia
(Permenkes, 2014). Pengetahuan adalah hasil dari mengetahui dan
terjadi setelah melakukan penginderaan
terhadap suatu objek. Pengetahuan tentang

39
Juarnal Farmasetis Volume 4 No 2, Hal 39 - 45, November 2015 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

obat merupakan sesuatu yang sangat penting, pekerjaan lainnya seperti petani, buruh dan ibu
karena obat merupakan komponen penting rumah tangga. Dari tingginya tingkat ekonomi
dalam pelayanan kesehatan baik upaya tersebut tidak diimbangi dengan tingkat
preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. pendidikan yang tinggi, bahkan jarang para ibu
Pendidikan sangat berpengaruh terhadap tidak tamat sekolah dasar dan terdapat
pengetahuan (Panjaitan, 2017). kepercayaan masyarakat terhadap khasiat obat
generik jauh lebih rendah dibandingkan obat
Masyarakat yang memiliki pendidikan lebih paten, karena selama ini masyarakat umumnya
tinggi pada umumnya memiliki pengetahuan berasumsi bahwa harga obat berpengaruh
dan wawasan yang lebih luas sehingga lebih terhadap kualitas obat dan iklan di media.
mudah menyerap dan menerima informasi
serta dapat ikut berperan aktif dalam mengatasi METODE
kesehatan dirinya maupun keluarganya. Profil Desain penelitian atau rencana penelitian
tingkat pendidikan berdasarkan data Badan adalah penelitian survei analitik dengan
Pusat Statistik Kabupaten Kendal pendekatan cross sectional. Populasi penelitian
menunjukkan bahwa masyarakat Pemalang ini adalah semua pasien di Apotek wilayah
didominasi oleh penduduk dengan tingkat kabupaten kendal. sampel yang digunakan
pendidikan tamat SD (41,36%), sedangkan dalam penelitian adalah sampel jenuh.kriteria
prosentase penduduk dengan tingkat inklusi: tercatat sebagai apotek di wilayah
pendidikan Diploma/Akademi/PT hanya kabupaten Kendal, responden pasien di apotek
sebesar 3,02% (Thofan, 2013). wilayah kabupaten Kendal, bersedia menjadi
responden dalam penelitian. Instrumen yang
Kabupaten Pemalang memiliki Produk digunakan dalam penelitian ini adalah
Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut kuesioner. Kuesioner digunakan untuk
lapangan usaha atas dasar harga konstan tahun mengumpulkan data karakteristik responden,
2000 secara rata-rata dari tahun 2006-2010 tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan
sebesar Rp. 3.149.994,06 milyar. Kabupaten tingkat pengetahuan. Analisis univariat
Pemalang sangat dipengaruhi oleh sektor digunakan untuk mengetahui gambaran
perdagangan, hotel dan restoran terutama sub- karakteristik responden, variabel bebas dan
sektor perdagangan besar dan eceran. Selama variabel terikat dalam bentuk tabel distribusi
kurun waktu 2006-2010, PDRB Kabupaten frekuensi Analisis bivariat dilakukan untuk
Pemalang menunjukkan kecenderungan mengetahui pengaruh pendidikan dan tingkat
meningkat seiring dengan meningkatnya ekonomi pada pengetahuan obat generic dan
pertumbuhan sub-sektor perdagangan besar obat bermerk. Analisis ini menggunakan uji
dan eceran (Handayani, 2012). chi square melalui program komputer yaitu
SPSS.
Peningkatan sektor perdagangan tersebut
menunjukkan perekonomian yang meningkat. HASIL DAN PEMBAHASAN
Masyarakat di Desa Sukorejo Kecamatan Karakteristik responden
Ulujami Kabupaten Pemalang yang mayoritas 1. Usia
masyarakatnya bekerja sebagai pengusaha Distribusi responden berdasarkan usia dapat
konveksi, namun ada juga masyarakat daya dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.
Distribusi responden berdasarkan usia pada penelitian di Apotek
wilayah Kabupaten Kendal
Usia Frekuensi %
< 20 tahun 2 1,8
20- 40 tahun 72 67,1
>40 tahun 33 31,1
Total 107 100

Berdasarkan tabel 1 diketahui usia banyak pada 20-40 tahun karena


responden paling banyak 20-40 tahun kebanyakan usia itu yang mengikuti acara
sebanyak 67,1%. Usia responden yang ibu- ibu. Semakin cukup usia, tingkat
40
Juarnal Farmasetis Volume 4 No 2, Hal 39 - 45, November 2015 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

kematangan dan kekuatan seseorang akan Setelah melewati usia madya (40-60
lebih matang dalam berfikir. Menurut tahun), daya tangkap dan pola pikir
Widiastuti (2009) yaitu penyampaian seseorang akan menurun.
informasi yang baik pada masa
kedewasaan karena masa kedewasaan 2. Pekerjaan
merupakan dimana terjadi perkembangan Distribusi responden berdasarkan pekerjaan
intelegensia, kematangan mental, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
kepribadian, pola pikir dan prilaku sosial.
Tabel 2.
Distribusi responden berdasarkan pekerjaan pada penelitian di Apotek wilayah Kabupaten Kendal
Pekerjaan Frekuensi %
IRT 89 83,18
Guru 4 3,74
Wiraswasta 14 13,08
Total 107 100

Berdasarkan tabel 2 diketahui responden pendidikannya. Pekerjaan seseorang dapat


dengan pekerjaan IRT (ibu rumah tangga) mempengaruhi tingkat sosial dan interaksi
paling banyak 83,18 %. Pekerjaan merupakan sosial seseorang dengan orang lain yang
profesi atau kegiatan rutin yang dilakukan berasal lingkungan berbeda. Interaksi antar
sehari-hari yang mendapatkan imbalan uang individu dapat menyebabkan terjadinya tukar
atau materi. Jenis pekerjaan yang memerlukan menukar informasi mengenai pengetahuan
tingkat pendidikan tertentu akan mendapatkan obat.
penghasilan sesuai dengan tingkat
A. Analisis Univariat Hasil penelitian tentang pengetahuan obat
1. Pengetahuan tentang obat generik generik dan paten diperoleh dari hasil
dan paten pengisian kuesioner sebanyak 12
pertanyaan.
Tabel 3.
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang obat generik
dan paten pada penelitian di Apotek wilayah Kabupaten Kendal
Pengetahuan Frekuensi %
Rendah 99 92,5
Tinggi 8 7,5
Total 107 100

Tabel 3 dapat diketahui bahwa responden pendidikan, pekerjaan maupun informasi


mempunyai pengetahuan tentang obat obat yang diperoleh responden.
generik dan paten kategori yang rendah Pengetahuan merupakan hal yang penting
sebanyak 92,5%. Pengetahuan untuk terbentuknya tindakan seseorang.
dikategorikan rendah (apabila reponden Pengetahuan tentang obat generik dan
menjawab pertanyaan secara benar < 8 bermerk perlu diketahui oleh masyarakat
soal) dan dikategorikan tinggi (apabila saat membeli obat.
responden menjawab pertanyaan secara
benar ≥ 8 soal). Pengetahuan tentang obat 2. Tingkat ekonomi
generik dan paten di Apotek wilayah Tingkat penghasilan responden dilihat dari
Kendal dapat disimpulkan tergolong ekonomi keluarga berdasarkan upah minimum
regional Kabupaten Kendal pada tahun 2017
rendah. Hal ini mungkin disebabkan oleh
sebesar Rp. 1.400.000,-.Distribusi frekuensi
beberapa faktor antara lain umur, tingkat

41
Juarnal Farmasetis Volume 4 No 2, Hal 39 - 45, November 2015 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

menurut penghasilan per bulan ditampilkan dalam tabel 4.

Tabel 4.
Distribusi responden menurut status penghasilan pada penelitian di Apotek wilayah Kabupaten Kendal
Ekonomi Frekuensi %
< UMR 53 49,5
≥UMR 54 50,5
Total 107 100

Tabel 4. diketahui 50,5% responden dari satu orang yang bekerja, maka dapat
mempunyai tingkat ekonomi >UMR dan meningkatkan daya beli, termasuk dalam
49,5%. Tingkat penghasilan dikategorikan masalah pembelian obat yang memilih obat
rendah jika penghasilan < UMR Rp. generik dan paten (Mohtar, 2014).
1.400.000 dan dikategorikantinggi jika
penghasilan > UMR Rp. 1.400.000. Masih Tinggi rendahnya penghasilan seseorang
terdapat responden dengan tingkat dapat mempengaruhi pengetahuan
ekonomi yang rendah. Wilayah Kabupaten seseorang jika seseorang tersebut
kendal adalah daerah pedesaan yang dekat berpenghasilan tinggi dengan membeli
dengan kota yang sebagian penduduknya handphone yang canggih untuk dapat
adalah pengusaha konveksi. Pengusaha memperoleh informasi atau media lainnya.
konveksi ini dalam arti penjahit dan yang Orang dengan berpenghasilan rendah
memiliki konveksi. Penjahit ini juga cenderung memilih gaya hidup hemat
dikaitkan dengan penghasilan yang dengan mengutamakan barang yang
diterima. Sistem pembayaran penjahit dikonsumsi daripada citra yang timbul dari
adalah jadi atau tidaknya baju yang dijahit pengkonsumsian barang tersebut (Natalia,
dalam waktu per minggu. Oleh karena itu 2013).
penghasilan tidak terima setiap hari.
3. Tingkat pendidikan
Mengacu pada upah minimum regional di Tingkat pendidikan responden dilihat dari
Kabupaten Pemalang diketahui sebesar Rp. pendidikan terakhir yang ditempuh oleh
1.400.000,- maka jumlah pendapatan responden. Distribusi frekuensi responden
dalam keluarga akan berpengaruh pada menurut pendidikan ditampilkan pada tabel
kemampuan daya beli. Jika dalam satu 5.
keluarga terdapat anggota keluarga lebih
Tabel 5.
Distribusi responden menurut pendidikan pada penelitian di Apotek wilayah Kabupaten Kendal
Pendidikan Frekuensi %
Rendah 89 83,2
Sedang 18 16,8
Tinggi 0 0
Total 107 100

Tabel 5 dapat diketahui bahwa responden tinggi apabila responden menempuh


memiliki tingkat pendidikan yang rendah pendidikan lulus Sarjana.
sebesar 83,2%. Tingkat pendidikan
dikategorikan rendah apabila responden Pendidikan merupakan hal yang sangat
menempuh pendidikan dari lulus SD- penting dalam mempengaruhi pikiran
SLTP, dikategorikan sedang apabila sesorang. Seseorang yang berpendidikan
responden menempuh pendidikan dari pada saat menemui masalah akan berusaha
lulus SLTA- Diploma dan dikategorikan difikirkan sebaik mungkin dalam
menyelesaikan masalah tersebut. Melalui
42
Juarnal Farmasetis Volume 4 No 2, Hal 39 - 45, November 2015 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

proses pendidikan yang melibatkan Tingkat pendidikan sangat berpengaruh


serangkaian aktivitas, maka seorang terhadap pengetahuan. Tingkat pendidikan
individu akan memperoleh pengetahuan, yang tinggi akan memudahkan seseorang
pemahaman, keahlian dan wawasan yang atau masyarakat memperoleh dan
lebih baik termasuk dalam hal pengetahuan mencerna informasi untuk kemudian
tentang obat generik dan obat bermerk. menentukan pilihan dalam pelayanan
Tingkat pendidikan dapat berkaitan dengan kesehatan dan menerapkan hidup sehat
kemampuan daya menyerap informasi (Natalia, 2013).
kesehatan serta pada umumnya
mempunyai wawasan luas sehingga lebih Analisis Bivariat
mudah menyerap dan menerima informasi, 1. Hubungan antara tingkat ekonomi
serta dapat ikut berperan serta aktif dalam dengan pengetahuan
mengatasi kesehatan dirinya dan Hubungan antara tingkat ekonomi dengan
keluarganya (Natalia, 2013). pengetahuan dilihat pada tabel 6.

Tabel 6.
Tabulasi silang antara tingkat ekonomi dengan pengetahuan responden tentang obat generik dan paten

Ekonomi Pengetahuan tentang obat


generik dan paten Total
P Keterangan
Rendah Tinggi
N % N % n %
< UMR 50 94,3 3 5,7 53 100
≥ UMR 49 90,7 5 9,3 54 100 0,716 Ho diterima
Total 99 92,5 8 7,5 107 100

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa maka dia akan mampu untuk menyediakan
responden mempunyai tingkat penghasilan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber
<UMR memiliki pengetahuan rendah informasi. Pasien yang keluarganya
tentang obat generik dan paten (94,3%) berpenghasilan rendah akan sulit
tidak jauh beda pada responden dengan mendapatkan fasilitas sumber informasi.
tingkat penghasilan ≥UMR yang Tetapi apabila berpenghasilan cukup maka
mempunyai pengetahuan rendah tentang dia mampu menyediakan fasilitas sumber
obat generik dan paten (90,7%). Hasil uji informasi sehingga pengetahuannya akan
hipotesis penelitian diketahui nilai p = bertambah. Hal ini sebanding dengan
0,716. Dari hasil penelitian tersebut dapat peneliti yang dilakukan dengan Mohtar
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan (2014) tidak ada hubungan antara tingkat
antara tingkat ekonomi dengan tingkat ekonomi dengan pengetahuan obat generik.
pengetahuan tentang obat generik dan
paten di Apotek wilayah Kabupaten 2. Hubungan antara tingkat pendidikan
Kendal. dengan tingkat pengetahuan
Penghasilan tidak berpengaruh langsung Hubungan antara tingkat pendidikan dengan
terhadap pengetahuan seseorang. Namun pengetahuan dilihat pada tabel 7.
bila seseorang berpenghasilan cukup besar

43
Juarnal Farmasetis Volume 4 No 2, Hal 39 - 45, November 2015 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 7.
Tabulasi silang antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan responden tentang obat generik
dan bermerk
Pendidikan Pengetahuan tentang obat generik
dan bermerk Total
P Keterangan
Rendah Tinggi
f % f % f %
Rendah 88 98,9 1 1,1 89 100
Sedang 11 61,1 7 38,9 18 100 0,000 Ho ditolak
Total 99 92,5 8 7,5 107 100

Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa 5. Terdapat hubungan tingkat pendidikan


responden dengan tingkat pendidikan terhadap pengetahuan pasien tentang obat
rendah mempunyai pengetahuan rendah generik dan paten di Apotek wilayah
terhadap obat generik dan paten (98,9%) Kabupaten Kendal (nilai p = 0,000).
lebih banyak daripada responden dengan Saran
1. Perlu dilakukan penelitian untuk
tingkat pendidikan sedang mempunyai mengetahui faktor lain yang
pengetahuan rendah terhadap obat generik mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan paten (61,1%). Hasil uji hipotesis tentang obat generik dan bermerk, selain
penelitian diketahui p = 0,000. Dari hasil tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan.
penelitian tersebut dapat disimpulkan 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
bahwa terdapat hubungan tingkat dengan membandingkan 2 responden
pendidikan dengan pengetahuan tentang (masyarakat desa dan masyarakat kota)
obat generik dan paten di Apotek wilayah tentang obat generik dan bermerk.
Kabupaten Kendal.
Tingkat pendidikan berhubungan dengan DAFTAR PUSTAKA
pengetahuan seseorang dalam memahami Anief, M., 2010, Ilmu Meracik Obat,
informasi kesehatan yaitu semakin tinggi Gadjah Mada University Press.
tingkat pendidikan seseorang maka
kemampuan menyerap informasi kesehatan Hamdi,S. A ., dan Bahruddin, E., 2014,
semakin baik. Distribusi tingkat Metode Penelitian Kuantitatif
pendidikan sebagian besar adalah Aplikasi dalam Pendidikan,
berpendidikan rendah sehingga Yogyakarta.
mengurangi mereka dalam menyerap
Handayani, H. Y., 2012, Analisis sub-
informasi tentang obat generik dan
sektor Unggulan di Kabupaten
bermerk.
Pemalang Tahun 2001-2010, Skripsi,
Magister Ilmu Ekonomi Universitas
SIMPULAN DAN SARAN
Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Simpulan
1. Sebagian besar responden penelitian
mempunyai tingkat pengetahuan kategori
Kemenkes R.I., 2014, Permenkes Nomor
rendah sebanyak 92,5% 30 Tentang Standar Kefarmasian di
2. Sebagian besar responden penelitian Puskesmas, Kementerian Kesehatan
mempunyai tingkat ekonomi ≥UMR Republik Indonesia, Jakarta.
sebanyak 50,5%
3. Sebagian besar responden penelitian Lazuardi, J., 2014, Tingkat Pengetahuan,
mempunyai tingkat pendidikan kategori Sikap dan Prilaku Pasien RSU Kota
rendah sebanyak 83,2% Tanggerang Selatan Mengenai Obat
4. Tidak terdapat hubungan tingkat ekonomi Generik, Skripsi, Fakultas
terhadap pengetahuan pasien tentang obat Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
generik dan paten di Apotek wilayah Universitas Islam Negeri Syarif
Kabupaten Kendal (nilai p = 0,716). Hidayatullah, Jakarta.
44
Juarnal Farmasetis Volume 4 No 2, Hal 39 - 45, November 2015 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Mohtar, 2014, Pengaruh Tingkat Sari, P. D. C. K., 2011, Evaluasi


Pengetahuan terhadap Persepsi Rasionalitas Penggunaan Obat
Masyarakat Tentang Obat Generik di Ditinjau dari Indikator Peresepan
Kecamatan Magetan Kabupaten Menurut World Health Organization
Magetan, Skripsi, Jurusan Farmasi (WHO) di Seluruh Puskesmas
Universitas Muhammadiyah Kecamatan Kota Depok, Skripsi,
Surakarta, Surakarta. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas
Natalia, M., 2013, Pengaruh Tingkat Indonesia, Depok.
Penghasilan Konsumen Terhadap
Pemilihan Obat Generik di Desa Sugiono, 2010, Statistika untuk Penelitian,
Masaran Kabupaten Sragen, Skripsi, 352-368, Alfabeta, Bandung.
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Syamsuni, 2007, Farmasetika Dasar dan
Sebelas Maret, Surakarta. Hitungan Farmasi, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Panjaitan, P. A., 2017, Perbandingan
Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Tegar, A. T., 2013, Survey Tingkat
Kepaniteraan Klinik RSUD Dr. H. Pengetahuan Masyarakat dalam
Abdul Moeloek Bandar Lampung Penggunaan Dosis dan Toksisitas
dan Dokter Baru Lulusan UNILA Parasetamol di Apotek Wilayah
2016 Terhadap Penulisan Resep yang Pemalang. Skripsi, Fakultas Farmasi,
Benar, Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Universitas Lampung, Bandar Surakarta, Surakarta.
Lampung.
Tjay, T. H., & Rahardja, K., 2010, Obat-
Rahardjo, R., 2009, Kumpulan Kuliah Obat Penting, Penerbit PT Elex
Farmakologi, Edisi 2, Fakultas Media Komputindo Kelompok
Kedokteran Universitas Sriwijaya, Kompas Gramedia, Jakarta.
Jakarta.

45

Anda mungkin juga menyukai