Anda di halaman 1dari 5

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Pengabdian Kepada Masyarakat: Pendidikan Kesehatan NAPZA


Volume 1 Nomor 1, Desember 2021

TINGKAT PENGETAHUAN NAPZA PADA KALANGAN MAHASISWA DI


KOST PUTRI ANGLE JUANDA 4 SAMARINDA
Milkhatun*, Halipah Nurajijah, Sri Dayan Mahani, Olga Febri Cantikasari, Rima Novianti
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Jl. Ir. H. Juanda No. 15, Sidodadi,
Kec.
Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75124
*halipahnur22@gmail.com

ABSTRAK
Peredaran NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat aditif lain) saat ini merupakan masalah di
banyak negara, termasuk di Indonesia. Pengetahuan akan memengaruhi perilaku kesehatan
seseorang, yaitu jika seseorang melakukan tindakan pencegahan penyalahgunaan NAPZA maka
jumlah penyalahgunaan NAPZA akan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan mahasiswa tentang NAPZA. Penelitian ini menggunakan metode pra-
eksperimental, menggunakan desain pra-tes-posttest satu kelompok. Hasil analisis dengan sampel
yang dipasangkan t-test menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan
sebelum dan sesudah sosialisasi. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
mahasiswa tentang narkoba sehingga terhindar dari penyalahgunaan narkoba.

Kata Kunci: Pengetahuan;NAPZA; mahasiswa

DRUG KNOWLEDGE LEVEL AMONG STUDENTS IN KOST PUTRI ANGLE JUANDA 4


SAMARINDA

ABSTRACT
The circulation of drugs (narcotics, psychotropics and other additives) is currently a problem in many
countries, including in Indonesia. Knowledge will affect a person's health behavior, i.e. if a person
performs drug abuse prevention measures then the amount of drug abuse will decrease. This research aims
to find out the level of knowledge of students about drugs. The study used pre-experimental methods, using
a single-group pre-test-posttest design. The results of the analysis with a sample paired with t-tests showed
that there was a significant difference between knowledge before and after socialization. This research is
expected to increase students' knowledge about drugs so as to avoid drug abuse.

Keywords: knoowledge; drugs; student

PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Remaja akan melalui suatu tahap
perkembangan yang bertujuan untuk mencapai kematangan sehingga dapat menentukan perkembangan
selanjutnya (Setiawan & Alizamar, 2019). Menurut WHO (2019), rentang usia remaja adalah 10-19 tahun
yang terbagi dalam dua periode yaitu, remaja awal (usia 10-14 tahun) dan remaja akhir (15-19 tahun).
Populasi remaja dari keseluruhan penduduk di dunia yaitu sekitar 1,2 miliar atau sekitar 18% (Bulu et al.,
2019). Sedangkan di Indonesia pada tahun 2018 berjumlah sekitar 33% atau 88.312.971 usia 0-18 tahun
dari total penduduk (Pusat Data dan Informasi Kemenkes, 2018). Remaja akan mengalami beberapa
tahap pertumbuhan dan perkembangan. Pada tahap pertumbuhan dan perkembangan tersebut akan terjadi
perubahan-perubahan baik dari segi fisik, psikologis, budaya dan juga hubungan psikososial.
Napza singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya, meliputi zat alami atau sintesis

1
yang bila dikonsumsi menimbulkan perubahan fungsi fisik dan psikis, serta menimbulkan ketergantungan
(BNN, 2004 dalam BNN, 2015). Napza adalah zat yang memengaruhi struktur atau fungsi beberapa
bagian tubuh orang yang mengkonsumsinya. Manfaat maupun risiko penggunaan napza bergantung pada
seberapa banyak, seberapa sering,
cara menggunakannya, dan bersamaan dengan obat atau napza lain yang dikonsumsi (Kemenkes RI,
2015).
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim Brigjen Pol Wisnu Andayana mengatakan 10
daerah di Kaltim masuk dalam wilayah rawan peredaran narkotika. Kaltim masuk peringat 2 dari kasus
pengguna narkotika di 18 Provinsi, kalau untuk pengguna obat jenis tertentu kita masih diposisi 33 dari
34 Provinsi (BNNP KALTIM, 2021).

METODE
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pre eksperimental dengan rancangan one group pretest-
posttest design. Pada penelitian ini diawali dengan pemberian kuesioner (pretest), kemudian setelah itu
peneliti mengadakan penyuluhan. Untuk mengetahui efektivitas penyuluhan, peneliti melakukan pemberian
kuesioner yang sama (posttest).
Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa di kos angel Juanda 4 Samarinda. Sampel pada penelitian ini
adalah mahasiswa di kos angel Juanda 4 Samrinda yang ada pada saat penyuluhan berlangsung yaitu
berjumlah 3 orang.
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan media penyuluhan. Variabel bebas pada penelitian ini
adalah penyuluhan pencegahan penyalahgunaan NAPZA dan variabel terikat adalah pengetahuan tentang
NAPZA. Data primer pada penelitian ini adalah data yang dikumpulkan langsung berupa data dari pre-test dan
post-test tentang pengetahuan mahasiswa mengenai NAPZA. Data sekunder yang digunakan pada penelitian
adalah data jumlah mahasiswa di Kos Angel Juanda 4 Samarinda. Teknik analisis data pada penelitian ini
dengan uji Paired sample t-test. Uji ini digunakan untuk mengetahui efektivitas dari penyuluhan NAPZA yang
dilakukan sebagai upaya peningkatan pengetahuan mengenai NAPZA.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambaran Karakteristik Responden
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden sebelum diberikan penyuluhan di Kos Angel Juanda 4
Samarinda

No Pengetahuan tentang NAPZA f %


1 Baik 2 66,6
2 Cukup 1 33,3
3 Kurang 0 0
Jumlah 3 100

2
Tabel 2.
Distribusi pengetahuan responden sesudah diberikan penyuluhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

No Pengetahuan tentang NAPZA f %


1 Baik 3 100
2 Cukup 0 0
3 Kurang 0 0
Jumlah 3 100

Hasil yang di peroleh dari uji Paired Sample t-test diperoleh nilai Signifficancy (Sig) 0.0001 (P<0,05) Nilai
P<0,05 meninjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai pengetahuan sebelum penyuluhan
dengan sesudah penyuluhan NAPZA.
a. Pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan
Berdasarkan hasil Analisa data pengetahuan awal responden diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden
memiliki tingkat pengetahuan yang cukup baik tentang NAPZA yaitu sebanyak 2 responden baik (66,6%),
sebanyak 1 responden cukup (33,3%) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang baik o responden (o%)
tentang NAPZA.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan, terutama dari hasil
indra pengelihatan dan pendengaran. Pengetahuan merupakan domain yang penting dalam pembentukan
tindakan seseorang. Tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain Pendidikan,
informasi, kondisi social budaya dan ekonomi, pengalaman, serta usia.
b. Pengetahuan setelah diberikan penyeluhuan.
c. Perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan
Setelah diberikan penyuluhan pencegahan penyalahgunaan NAPZA, dilakukan penilaian pengetahuan kembali
tentang pengetahuan narkotika dan psikotropika dan didapatkan hasil yaitu sebanyak 2 respon yang baik
(66,6%), memiliki tingkat pengetahuan sebanyak 1 responden yang cukup (33,3%) , dan 0 responden yang
kurang baik (0%) tentang NAPZA.
Berdasarkan hasil analisis nilai post test responden, didapatkan peningkatan pengetahuan akhir terhadap
pengetahuan awal pada responden penelitian ini. Mahasiswa yang mengalami peningkatan pengetahuan
mengenai narkotika dan psikotropika ini menunjukkan bahwa penyuluhan telah efektif karena telah terjadi
peningkatan pengetahuan dan pemahaman responden. Hal ini disebabkan karena responden telah mendapatkan
pelajaran dari penyuluhan sehingga terjadi suatu proses belajar dimana sesuatu yang tidak tahu berubah
menjadi tahu dan dari yang tidak mengerti menjadi mengerti. Ini sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa
belajar adalah suatu usaha untuk memperoleh hal-hal baru dalam tingkah laku meliputi pengetahuan,
kecakapan, keterampilan, dan nilai-nilai dengan aktivitas kejiwaan sendiri.
Berdasarkan hasil uji paired sample t-test diperoleh nilai P<0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang bermakna antara nilai pengetahuan sebelum penyuluhan dengan sesudah penyuluhan. Pengetahuan
merupakan factor penyalahgunaan NAPZA, dimana pengetahuan akan mempengaruhi tindakan apa yang akan
diambil.
Penyalahgunaan NAPZA merupakan suatu ancaman dan permasalahan yang komplek yang dapat
menghancurkan generasi muda. Sampai saat ini belum semuanya masyarakat sadar dan tahu tentang bahaya
penyalahgunaan NAPZA. Penyalahgunaan NAPZA bisa mengakibatkan kecanduan dan mengakibatkan
gangguan secara klinis atau fungsi social. Oleh karena itu, perlunya penyuluhan untuk menambah
pengetahuan seputar NAPZA.
Penyuluhan kesehatan sebagai bagian dalam promosi kesehatan memang diperlukan sebagai upaya
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan, disamping pengetahuan sikap dan perbuatan. Oleh karena itu,
diperlukan penyediaan dan penyampaian informasi, yang merupakan bidang Garapan penyuluhan kesehatan.
Makna asli dari penyuluhan adalah pemberian penerangan dan informasi, maknna setelah dilakukan

3
penyuluhan kesehatan seharusnya akan terjadi peningkatan pengetahuan oleh masyarakat. Teori ini
mendukung dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan setelah
diberikan penyuluhan kesehatan mengenai NAPZA. Penyuluhan merupakan metode yang sering digunakan
didalam Pendidikan kesehatan. Pemilihan metode yang tepat dalam proses penyampaian materi penyuluhan
sangat membantu pencapaian usaha mengubah tingkah laku sasaran.
Kegiatan penyuluhan merupakan suatu proses komunikasi dua arah, ada komunikator dan komunikasi yang
selalu berhubungan dalam suatu interaksi. Di satu pihak komunikator (penyuluhan) berusaha mempengaruhi
komunikan agar terjadi perubahan pengetahuan dari tidak mengerti menjadi mengerti serta diharapkan terjadi
perubahan tindakan dan perilaku. Dengan adanya penyuluhan selain dapat meningkatkan pengetahuan
responden diharapkan juga dapat memberikan pemahaman pentingnya kesadaran mereka dalam melakukan
pencegahan diri terhadap pengaruh narkoba yang dapat dating dari teman bergaul disekolah dan dirumah,
lingkungan masyarakat sekitar, dan media massa yang dapat menghancurkan masa depannya.
DOKUMENTASI

SIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan pengetahuan mahasiswa di Kos Angel
Juanda 4 Samarinda terkait NAPZA.

UCAPAN TERIMAKASIH
4
Kami ucapkan kepada mahasiswa di Kos Angel Juanda 4 kota Samarinda terutama klien yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengikuti penyuluhan terkait pengetahuan NAPZA
pada kalangan mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA
Asfarida, Azka. 2013. Makalah Pengaruh Narkoba dan Zat Penikmat Terhadap Sistem Saraf Manusia. Blogspot.
(Di Akses Pada 22 Desember 2021 Di : Azka Asfarinda's: Makalah Pengaruh Narkoba dan Zat Penikmat
Terhadap Sistem Saraf Manusia )

Sholihah, Qomariyatus. 2015. Efektivitas Program P4GN Terhadap Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA.
Banjarmasin. (Di Akses Pada 22 Desember 2021 Di : 3376-7155-1-SM.pdf )

Nasution, Sri L. Puspitawati, Herien. Rizkillah, Risda. Puspitasari, Mardiana D. 2019. Pengaruh Pengetahuan
Remaja Tentang NAPZA dan HIV serta Pengetahuan Orang Tua Tentang Program Pembangunan
Keluarga Terhadap Perilaku Penggunaan NAPZA pada Remaja. Bogor. (Di Akses Pada 22 Desember
2021 Di : View of Pengaruh Pengetahuan Remaja tentang NAPZA dan HIV serta Pengetahuan Orang Tua
tentang Program Pembangunan Keluarga terhadap Perilaku Penggunaan NAPZA pada Remaja (ipb.ac.id)

Pantjalina, Laurensia E. Syafar M. Sudirman Natsir. 2020. Faktor Mempengaruhi Perilaku Pecandu
Penyalahgunaan NAPZA pada Masa Pemulihan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada
Mahakam Samarinda. Samarinda (Di Akses Pada 22 Desember 2021 Di :
5c24d741640202ac45ec6ebad0150fcf.pdf (unhas.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai