Anda di halaman 1dari 207

HALAMAN SAMPU L.

HALAMAN JUDUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT

KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM

MENGHADAPI PERSALINAN MASA PANDEMI COVID-19 DI KLINIK

ISLAMIC CENTER SAMARINDA

SKRIPSI

Diajukan sebagai persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Keperawatan

DI SUSUN OLEH

Nor Latipah

1811102411195

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYA KALIMANTAN TIMUR

2021/2022
SURAT PERN YATAAN K EASL IAN PEN ELIT IAN

i
LEMBAR PER SETU JUAN

ii
LEMBAR PEN GESAHAN

INTISARI

iii
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT
KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI
PERSALINAN MASA PANDEMI COVID-19 DI KLINIK ISLAMIC CENTER
SAMARINDA

Nor Latipah1, Tri Wahyuni2 ,Tri Wijayanti3, Milkhatun4


Fakultas Ilmu Keperawatan, Univeritas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Email : nrlatipah8@gmail.com

Intisari

Latar Belakang : Kehamilan merupakan peristiwa terpenting dalam kehidupan wanita


meskipun dikaitkan dengan perasaan positif, tetapi kehamilan dapat juga menjadi peristiwa
yang menegangkan bagi beberapa wanita, sehingga apabila tidak dikontrol dengan baik
maka akan menyebabkan krisis emosional. Selain itu, kehamilan dapat menyebabkan
perubahan psikologis pada ibu hamil seperti mengalami kecemasan, kekhawatiran dah
bahkan depresi. Sehingga hal ini dapat mengakibatkan komplikasi pada ibu dan janin.
Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
berhubungan dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan masa pandemi covid-19 di Klinik Islamic Center Samarinda.
Metode Penelitian : Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional. jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 93 ibu hamil
trimester III dengan menggunakan teknik Consecutive sampling. analisis dalam penelitian
ini menggunakan uji korelasi gamma dan uji man-whitney.
Hasil dan kesimpulan : Hasil penelitian ini didapatkan paritas (p-value=0.000<0.05) dan
status ekonomi (p-value=0.019<0.05), sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang
signifikan antara paritas dan status ekonomi dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil
trimester III dalam menghadapi persalinan masa pandemi covid-19 di Klinik Islamic Center
Samarinda. Selain itu, didapatkan jaminan kesehatan (p-value=0.370>0.05) dan jarak
tempuh pelayanan kesehatan (p-value=0.587>0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak ada hubungan yang signifikan antara jaminan kesehatan dan jarak tempuh pelayanan
kesehatan dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III dalam menghadapi
persalinan masa pandemi covid-19 di Klinik Islamic Center Samarinda.

Kata Kunci : Ibu Hamil, Kecemasan, Paritas, Status Ekonomi, Jaminan Kesehatan, dan
Jarak tampuh pelayanan kesehatan.

1 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimatan Timur


234 Dosen Departemen Maternitas Universitas Muhammadiyah Kalimatan Timur

iv
FACTORS RELATED TO THE LEVEL OG ANXIETY IN PREGNANT
WOMEN IN TRIMESTER III FACING DELIVERY DURING THE COVID-19
PANDEMIC AT THE ISLAMIC CENTER CLINIC SAMARINDA

Nor Latipah1, Tri Wahyuni2, Tri Wijayanti3, Milkhatun4


Nursing Sciences Study Program, Faculty Of Health Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur
Jl. Ir. H. Juanda No 15, Samarinda
Email : nrlatipah8@gmail.com

ABSTRACT

Background : Pregnancy is the most important event in a woman's life although it is


associated with positive feelings, but pregnancy can also be a stressful event for some
women, so that if it is not controlled properly it will cause an emotional crisis. In addition,
pregnancy can cause psychological changes in pregnant women such as experiencing
anxiety, worry and even depression. So this can lead to complications for the mother and
fetus.
Research Objectives: The purpose of this study was to determine what factors were
associated with the level of anxiety in third trimester pregnant women in dealing with
childbirth during the COVID-19 pandemic at the Islamic Center Clinic Samarinda.
Research Methods: This research uses quantitative research with a cross sectional
approach. The number of samples in this study were 93 pregnant women in the third
trimester using the Consecutive sampling technique. The analysis in this study used the
gamma correlation test and the man-whitney test.
Results and conclusions: The results of this study obtained parity (p-value = 0.000 <0.05)
and economic status (p-value = 0.019 <0.05), so it can be concluded that there is a
significant relationship between parity and economic status with the level of anxiety in
pregnant women in the third trimester. III in dealing with childbirth during the COVID-19
pandemic at the Samarinda Islamic Center Clinic. In addition, obtained health insurance
(p-value = 0.370> 0.05) and distance to health services (p-value = 0.587> 0.05), so it can
be concluded that there is no significant relationship health insurance and distance to
health services with anxiety levels in pregnant women. third trimester in dealing with
childbirth during the COVID-19 pandemic at the Samarinda Islamic Center Clinic.

Keywords: Pregnant Women, Anxiety, Parity, Economic Status, Health Insurance, and
Distance to health services.

1Students of Undergraduate Nursing Program, University Muhammadiyah Kalimantan


Timur
2 Lecture of University Muhammadiyah Kalimantan Timur
3 Lecture of University Muhammadiyah Kalimantan Timur
4 Lecture of University Muhammadiyah Kalimantan Timur

v
MOTO

“Barang Siapa Menutupi Aib Seorang Muslim, Allah Akan Menutupi


Aibnya Pada Hari Kiamat”

H.R Ahmad

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang selalu

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat

Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi

Persalinan Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik Islamic Center

Samarinda”. Tidak lupa sholawat serta salam saya hanturkan kepada

junjungan nabi besar Muhammad SAW yang dimana beliau membawa

umatnya dari alam gelap gulita menjadi alam yang terang serta penuh

dengan ilmu pengetahuan.

Hasil skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Kalimantan

Timur. Dalam kepesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusuhan skripsi.

Dengan kerendahan hati saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiaji, Ms selaku Rektor Univeristas

Muhammadiyah Kalimantan Timur.

2. Ibu Dr. Hj. Nunung Herlina., Skp. MPd selaku Dekan Fakultas Ilmu

Keperawatan.

3. Ibu Ns. Siti Khoiroh Muflihatin., S.Pd selaku Ketua Program Studi S1

Keperawatan.

4. Ibu Ns. Tri Wahyuni.,M.Kep.,Sp.Mat selaku Dosen Pembimbing serta

penguji yang telah bersabar dan telah meluangkan waktu untuk


vii
membimbing saya serta memberikan masukan atau saran dan

pengarahan dengan perhatian dalam penyusunan skripsi.

5. Ibu (Almarhum) Ns. Tri Wijayanti., M.Kep selaku Dosen Pembimbing

serta penguji saya yang telah bersabar dan telah meluangkan waktu

untuk membimbing saya serta memberikan masukan dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Ns. Milkhatun, M.Kep selaku Penguji dalam sidang seminar hasil

dalam penelitian ini yang selalu memberikan saran dan pengarahan

dengan perhatian serta selaku Koordinator Mata Kuliah Skripsi yang

selalu mengingatkan waktu pelaksanaan sidang akhir penelitian.

7. Kepada Pimpinan Kepala Klinik Islamic Center dan Staff Klinik Islamic

Center yang memberikan izin dan mempermudah segala urusan untuk

melakukan penelitian.

8. Kepada bapak (Almarhum) Syahrudin, ibu Masitah dan kakak

Heriansyah yang tercinta dan telah memberikan dukungan, semangat,

motivasi, kepada saya hingga sampai saat ini.

9. Pahlawan tanpa jasa, dosen-dosen Universitas Muhammadiyah

Kalimantan Timur dan staf yang telah banyak memberikan ilmu

pengetahuan yang baru bagi saya selama dibangku kuliah.

10. Kepada saya sendiri, Nor Latipah yang selalu berusaha melakukan yang

terbaik untuk keluarga serta tanpa henti untuk tetap bertahan hingga

sampai dititik ini.

viii
11. Kepada teman dan sahabat sejawat seperjuangan yang selalu setia dan

senantiasa untuk menolong, menegur dan mengingatkan saya jika

terjadi kesalahan.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-

Nya kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuan. Saya

menyakini masih banyak sisi kekurangan dari hasil penyusunan skripsi ini.

Dengan segala kerendahan hati, saya mengharapkan kritikan dan saran-

saran yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini dan saya

berharap semoga skripsi ini dapat memenuhi harapan kita semua.

Samarinda, 25 Oktober 2021

Nor Latipah

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL. .................................................................................. i


HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ...................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii
INTISARI .................................................................................................... iii
MOTO ........................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv
BAB I.......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 9

E. Keaslian Penelitian ........................................................................ 10

BAB II ....................................................................................................... 13
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 13
A. Telaah Pustaka ............................................................................. 13

B. Penelitian Terkait .......................................................................... 40

C. Kerangka Teori Penelitian ............................................................. 42

D. Kerangka Konsep Penelitian ......................................................... 44

E. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 45


x
BAB III ...................................................................................................... 47
METODE PENELITIAN ............................................................................ 47
A. Rancangan Penelitian ................................................................... 47

B. Populasi Dan Sampel .................................................................... 47

C. Waktu Dan Tempat Penelitian....................................................... 49

D. Definisi Operasional ...................................................................... 49

E. Instrument Penelitian..................................................................... 50

F. Uji Validitas Dan Reliabilitas.......................................................... 52

G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 54

H. Teknik Analisa Data ...................................................................... 55

I. Etika Penelitian ............................................................................. 64

J. Jalannya Penelitian ....................................................................... 67

K. Jadwal Penelitian .......................................................................... 69

BAB IV ..................................................................................................... 70
PEMBAHASAN ........................................................................................ 70
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................. 70

B. Hasil .............................................................................................. 71

C. Pembahasan ................................................................................. 85

D. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 121

BAB V .................................................................................................... 122


PENUTUP .............................................................................................. 122
A. Kesimpulan ................................................................................. 122

B. Saran........................................................................................... 124

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 126


LAMPIRAN - LAMPIRAN ....................................................................... 137

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Definisi Operasional ................................................................ 50


Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Kuesioner HARS ....................................................... 52
Tabel 3. 3 Jadwal Penelitian .................................................................... 69

Tabel 4. 1 Karakteritik Responden ........................................................... 71


Tabel 4. 2 Tingkat Kecemasan Responden ............................................. 73
Tabel 4. 3 Jumlah Anak ........................................................................... 73
Tabel 4. 4 Jenis Paritas Responden ........................................................ 74
Tabel 4. 5 Status Ekonomi Responden .................................................... 74
Tabel 4. 6 Jenis Jaminan Kesehatan Responden .................................... 75
Tabel 4. 7 Jaminan Kesehatan Responden 2 .......................................... 75
Tabel 4. 8 Jarak Tempuh Pelayanan Terhadap Responden .................... 76
Tabel 4. 9 Hubungan Antara Paritas Dengan Tingkat Kecemasan .......... 78
Tabel 4. 10 Hubungan Antara Status Ekonomi Dengan Tingkat
Kecemasan .............................................................................................. 80
Tabel 4. 11 Hubungan Antara Jaminan Kesehatan Dengan Tingkat
Kecemasan Uji Chi-Squre ........................................................................ 82
Tabel 4. 12 Hubungan Antara Jaminan Kesehatan Dengan Tingkat
Kecemasan Uji Mann-Whitney ................................................................. 82
Tabel 4. 13 Hubungan Antara Jarak Tempuh Pelayanan Kesehatan
Dengan Tingkat Kecemasan .................................................................... 84

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Teori ................................................................... 43


Gambar 2. 2 Kerangka Konsep................................................................ 44

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Penjelasan ............................................................. 138


Lampiran 2 Lembar Persetujuan ............................................................ 140
Lampiran 3 Kuesioner Paritas, Status Ekonomi, Jaminan Kesehatan,
Jarak Tempuh dan Demografi................................................................ 141
Lampiran 4 kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) .............. 143
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian ............................................................. 147
Lampiran 6 Surat Penelitian Klinik ......................................................... 148
Lampiran 7 Surat Keterangan Tidak Uji Validitas................................... 149
Lampiran 8 Surat Etika Penelitian .......................................................... 150
Lampiran 9 Hasil Penelitian Belum Di Coding ....................................... 151
Lampiran 10 Hasil Penelitian Di Coding ................................................. 160
Lampiran 11 Uji Univariat SPSS ............................................................ 165
Lampiran 12 Uji Gama SPSS ................................................................ 170
Lampiran 13 Uji Chi-Squre & Man-Whitney SPSS ................................. 180
Lampiran 14 Fasilitas Klinik Islamic Center Samarinda ......................... 188

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu peristiwa terpenting dalam kehidupan

seorang wanita meskipun dikaitkan dengan perasaan positif (penuh

kegembiraan dan harapan) tetapi kehamilan dapat juga menjadi

peristiwa yang menegangkan bagi beberapa wanita, sehingga apabila

tidak dikontrol dengan baik maka akan menyebabkan krisis emosional

seperti mengalami kecemasan dan dapat mengakibatkan komplikasi

pada ibu dan janin (Hassanzadeh, dkk. 2020).

Proses kehamilan dapat menyebabkan perubahan yang nyata

bagi ibu hamil baik perubahan secara fisiologis maupun psikologis.

Perubahan psikologis terjadi akibat peningkatan hormon estrogen dan

hormon prosgesteron pada ibu hamil sehingga menyebabkan emosi ibu

hamil tidak stabil dan lebih sensitif. Perubahan psikologis selama proses

kehamilan terbagi menjadi tiga kategori yaitu trimester I (satu), trimester

II (dua), dan trimester III (tiga). Pada trimester I ibu hamil dapat

merasakan kekecewaan, kesedihan dan bahkan ada yang membenci

kehamilannya. Pada tahap trimester II kondisi ibu hamil sudah mulai

stabil dan perasaan tidak nyaman mulai berkurang. Pada tahap akhir

yaitu trimester III kondisi psikologis ibu mulai mengalami kecemasan

akibat ibu membayangkan proses melahirkan dan keadaan bayi saat

dilahirkan (Syaiful dan Fatmawati 2019).


1
2

Proses perubahan psikologis yang terjadi pada saat kehamilan

mempunyai dampak merugikan seperti munculnya gangguan

kecemasan pada kehamilan. Kecemasan pada kehamilan adalah

keadaan emosional yang negatif sehingga dikaitkan dengan

kekhawatiran tentang kesehatan janin, kesejahteraan janin, perasaan

takut pada persalinan yang akan datang, pengalaman rumah sakit atau

pengalaman perawatan kesehatan selama kelahiran di rumah sakit dan

kurangnya peran sebagai orang tua atau ibu. Prevalensi tingkat

kecemasan selama kehamilan di negara yang berpenghasilan

menengah berkisaran antara 1% hingga 26% (Nath, dkk. 2019). Pada

studi penelitian didapatkan prevalensi tingkat kecemasan pada ibu hamil

di negara-negara yang berpenghasilan tinggi berkisarkan antara 6%

hingga 29%. Adapun faktor risiko yang mempengaruhinya yaitu

pendapatan keluarga yang lebih rendah dan dukungan sosial (Wall, dkk.

2018).

Di negara yang berpenghasilan rendah atau menengah

menganggap kecemasan pada ibu hamil merupakan kondisi psikologis

yang normal bahkan cenderung diabaikan. Kecemasan pada ibu hamil

dapat meningkatkan risiko kehamilan yang buruk dan merugikan

perkembangan saraf serta kecemasan dapat menjadi penentu

persalinan yang buruk (Nath, dkk. 2019). Kecemasan pada kehamilan

dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan bahkan dapat merugikan

janin yang didalam kandungannya. Apabila ibu mengalami kecemasan


3

yang berat saat hamil maka akan mengakibatkan komplikasi seperti

kelahiran prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), dan bahkan

proses pertumbuhan janin didalam kandungan akan terganggu (Lee,

dkk. 2021).

Tingkat kecemasan sangat mempengaruhi kesehatan ibu dan

janin di dalam kandungan. Apabila tingkat kecemasan pada ibu hamil

termasuk dalam kategori rendah maka dapat mengurangi resiko

komplikasi yang tidak diinginkan selama kehamilan maupun saat proses

persalinan. Sedangkan apabila tingkat kecemasan pada ibu pada saat

kehamilan termasuk dalam kategori tinggi maka akan dapat

menimbulkan komplikasi serta memperburuk kesehatan ibu dan janin di

dalam kandungan (Siallagan dan Lestari 2018).

Dalam sebuah penelitian prevalensi kecemasan pada ibu hamil

di China sebanyak 68,4%, di Brazil sebanyak 26,8% ibu yang

mengalami kecemasan pada saat kehamilan. Pada ibu hamil trimester

III di negara Brazil yang mengalami kecemasan sebanyak 42,9% (Ma,

dkk. 2021; Silva, dkk. 2017). Di Indonesia tingkat prevalensi kecemasan

pada ibu trimester III menghadapi persalinan sebanyak 107.000 jiwa

(28,7%) dan di Pulau Jawa sebanyak 355.873 jiwa (52,3%) ibu hamil

trimester III mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan

(Siallagan dan Lestari 2018).

Sumber utama kecemasan pada kehamilan yaitu penyakit

menular sama halnya seperti keadaan saat ini yaitu pada masa pandemi
4

covid-19 (Hamzehgardeshi, dkk. 2021). Pandemi covid-19 dianggap

sebagai bencana yang terjadi pada seluruh dunia sehingga dampak dari

pandemi covid-19 yaitu lebih dari 4.797.368 orang meninggal dunia

(WHO 2021). Dengan adanya pandemi covid-19 maka dapat mengubah

cara hidup seseorang di seluruh dunia sehingga berdampak terkait

psikologis, ekonomi, dan sosial. Stres dan kecemasan terkait pandemi

covid-19 dalam kehamilan sangat meningkat yang disebabkan oleh

ketidakpastian dampak pada komplikasi kehamilan di masa pandemi

covid-19 (Nowacka, dkk. 2021)

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan

ibu hamil yaitu seperti tingkat pendidikan, umur, paritas, kondisi

kesehatan umum ibu dan dukungan sosial (Daswati 2021). Selain itu

menurut Merklinger-gruchala dan Kapiszewska (2019) ada beberapa

faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil yaitu emosi tidak

stabil, dukungan suami, tingkat pendidikan, status ekonomi, usia, dan

paritas.

Paritas merupakan jumlah janin yang pernah atau sudah

dilahirkan baik lahir hidup ataupun lahir mati dengan berat badan lebih

dari 500 gram (Ekasari dan Natalia 2019). Paritas dapat mempengaruhi

tingkat kecemasan ibu hamil karena berkaitan dengan psikologis ibu

terhadap pengalaman yang ia lalui ataupun pengalaman yang belum

pernah dilalui. Pada ibu hamil primigravida (kehamilan pertama) lebih

aktif untuk mempersiapkan dalam menghadapi persalinan. Walaupun


5

lebih aktif untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi

persalinan, ibu hamil primigravida (kehamilan pertama) sering kali tidak

dapat menghilangkan rasa cemas dan takut terhadap prosses bersalin

(Asnuriyati dan Fajri 2020).

Dalam hasil studi penelitian di Belanda terdapat ibu hamil

nullipara dan multipara yang mengalami kecemasan ringan sebanyak

5.697 ibu hamil dan yang mengalami kecemasan berat sebanyak 709

ibu hamil. Kecemasan yang terjadi sangat beragam salah satunya yaitu

seperti kecemasan pada operasi caesar. Pada ibu hamil nullipara yang

mengalami kecemasan terhadap operasi caesar terdapat prevalensi

sebanyak 5,2% ibu hamil dan pada ibu hamil multipara sebanyak 5,8%

ibu hamil (Koelewijn, dkk. 2017).

Adapun status ekonomi ibu hamil dapat mempengaruhi tingkat

kecemasan yang diakibatkan oleh keadaan psikologis. Ibu hamil dengan

status ekomoni yang tinggi cenderung lebih santai tetapi apabila ibu

hamil memiliki status ekonomi rendah maka biasanya ibu cenderung

lebih tegang (Sinambela dan Tane 2020). Di Indonesia prevalensi ibu

hamil yang melakukan persalinan dirumah sebanyak 16,7% dan di bantu

oleh dukun sebanyak 10%. Khususnya di wilayah Kalimantan Timur

didapatkan prevalensi ibu hamil melakukan persalinan dirumah

sebanyak 12,2% dan dibantu oleh dukun sebanyak 3.1% (Riskesdas

2018).
6

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ibu hamil memilih

dukun sebagai penolong persalinan dan memilih dirumah sebagai

tempat persalinan yaitu jarak terlalu jauh pada fasilitas kesehatan, biaya

lebih murah, tidak meratanya penyebaran fasilitas kesehatan dan

tenaga kesehatan. Dampak dari persalinan yang dibantu oleh dukun

yaitu dapat meningkatnya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia (Noer

2015; Sari 2015). Jarak tempuh terhadap fasilitas kesehatan sangat

penting dan perlu dipertimbangkan untuk mengurangi angkat kematian

ibu hamil di Indonesia dan hal ini juga dapat menjadi salah satu faktor

menentu kecemasan pada ibu hamil apabila terjadi suatu komplikasi

persalinan saat dibantu oleh dukun.

Status ekonomi saling berkaitan dengan kepemilikan jaminan

kesehatan seperti BPJS. Apabila ibu hamil sudah banyak menggunakan

BPJS saat melakukan persalinan maka tingkat prevalensi persalinan

dibantu oleh dukun akibat kurangnya biaya akan menurun (Kurniati dan

Widiyanti 2016). Prevalensi ibu hamil di Kalimantan Timur yang

menggunakan jaminan kesehatan sebagai sumber biaya persalinan

yaitu pada jaminan kesehatan BPJS/KIS sebanyak 43,0%, asuransi

swasta sebanyak 2,7%, dan biaya sendiri sebanyak 49,5% (Riskesdas

2018). Adapun prevalensi peserta non aktif BPJS Kesehatan di

Indonesia tahun 2021 sebanyak 16,6 juta jiwa (53,7%) yang disebabkan

oleh beberapa faktor yaitu tidak mampu membayar dan banyaknya

pemutusan hubungan kerja (PHK) di masa pandemi covid-19 (Putri


7

2021). Sehingga jaminan kesehatan dapat menjadi faktor penentu

kecemasan ibu hamil yang disebabkan oleh faktor status ekonomi

rendah.

Dalam hasil wawancara saat pelaksanaan studi pendahuluan

pada bulan september 2021 di Klinik Islamic Center Samarinda

didapatkan 9 ibu hamil trimester III yang mengalami kecemasan

diakibatkan beberapa faktor yaitu ada 3 ibu hamil trimester III mengalami

kecemasan akibat ibu takut melahirkan di rumah sakit. Selanjutnya ada

4 ibu hamil trimester III mengalami kecemasan akibat belum pernah

berpengalaman dalam melahirkan serta takut kehamilan pertama

melakukan operasi caesar, dan ada 2 ibu hamil trimester III mengalami

kecemasan akibat ketakutan akan biaya melahirkan dan biaya setelah

melahirkan di masa pandemi.

Dari fenomena yang sudah dipaparkan diatas maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian faktor-faktor yang berhubungan

dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III di masa pandemi

di Klinik Islamic Center Samarinda.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di latar belakang maka peneliti

menetapkan rumusan masalah yaitu “Apa saja Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III

Di Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik Islamic Center Samarinda ?”.


8

C. Tujuan Penelitian

Dari judul yang sudah ditetapkan maka tujuan umum dan tujuan

khusus dari penelitian ini yaitu :

1. Tujuan Umum :

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan

tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III dalam menghadapi

persalinan masa pandemi covid-19 di Klinik Islamic Center

Samarinda.

2. Tujuan Khusus :

a. Mengidentifikasi karakteristik responden berupa usia, pekerjaan,

tingkat pendidikan, suku, agama, jarak kehamilan dan tekanan

darah.

b. Mengidentifikasi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III

dalam menghadapi persalinan masa pandemi covid-19 di Klinik

Islamic Center Samarinda.

c. Mengidentifikasi paritas pada ibu hamil trimester III dalam

menghadapi persalinan masa pandemi covid-19 di Klinik Islamic

Center Samarinda.

d. Mengidentifikasi status ekonomi pada ibu hamil dalam

menghadapi persalinan imasa pandemi covid-19 di Klinik Islamic

Center Samarinda.
9

e. Mengidentifikasi jaminan kesehatan pada ibu hamil trimester III

dalam menghadapi persalinan imasa pandemi covid-19 di Klinik

Islamic Center Samarinda.

f. Mengidentifikasi jarak tempuh pelayanan kesehatan pada ibu

hamil trimester III dalam menghadapi persalinan masa pandemi

covid-19 di Klinik Islamic Center Samarinda.

g. Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat

kecemasan pada ibu hamil trimester III dalam menghadapi

persalinan masa pandemi covid-19 di Klinik Islamic Center

Samarinda

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yaitu :

1. Bagi Responden

Sebagai media informasi dalam meningkatkan pengetahuan

ibu hamil tentang pentingnya kesehatan psikologi saat kehamilan

dan bahanya apabila tingkat kecemasan yang tinggi.

2. Bagi Klinik Islamic Center Samarinda

a. Menjadi media informasi tentang hubungan antara paritas

dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi

persalinan.

b. Penelitian yang dilakukan dapat digunakan untuk memberikan

masukan dalam hal mengidentifikasi faktor-faktor yang


10

berhubungan dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil

trimester III dalam menghadapi persalinan sehingga para tenaga

medis menyadari bahwa pentingnya kesehatan psikologis ibu

hamil.

3. Bagi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dan dapat

menambah bahan bacaan, sumber referensi dan bahan rujukan bagi

mahasiswa lain yang mencari masukan atau referensi dalam

pengembangan penelitian yang berkaitan dengan judul hubungan

antara paritas dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil dalam

menghadapi persalinan.

4. Bagi Peneliti

a. Menambah pengalaman dan wawasan dalam penelitian

hubungan antara paritas dengan tingkat kecemasan pada ibu

hamil dalam menghadapi persalinan.

b. Mengetahui hubungan antara paritas dengan tingkat kecemasan

pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan yang saling

berkaitan.

E. Keaslian Penelitian

1. Penelitian yang dilakukan oleh Fajrin (2017) yang berjudul

“Hubungan Paritas Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester

III Dalam Menghadapi Persalinan (Di BPS Subiyana, Amd.Keb Desa


11

Pareng Kecematan Madura Kabupaten Lamongan” memiliki

persamaan penelitian ini yang terletak pada desain penelitian yaitu

menggunakan metode korelasi dengan pendekatan cross sectional.

Selain itu persamaan penelitian ini terletak pada populasi penelitian

yaitu ibu hamil trimester III, dan menggunakan instrumen kuesioner.

Sedangkan perbedaan penelitian terletak pada teknik pengambilan

sampel, jumlah responden, tempat penelitian, dan teknik analisa

data.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Tarigan (2018) yang berjudul

“Hubungan Dukungan Suami Dan Paritas Dengan Kecemasan Ibu

Hamil Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan” memiliki

persamaan dengan penelitian ini yang terletak pada pendekatan

penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Selain itu

persamaan penelitian ini terletak pada populasi yang diteliti yaitu ibu

hamil trimester III. Sedangkan perbedaan dengan penelitian ini

terletak pada tempat penelitian, analisa data menggunakan uji chi

square dan metode pengambilan sampel.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Purwandari, dkk. (2018) yang

berjudul “Usia Dan Paritas Berhubungan Dengan Tingkat

Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Menjelang Masa Persalinan Di

Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado” memiliki persamaan

dengan penelitian ini yang terletak pada pendekatan penelitian yang

menggunakan pendekatan cross sectional. Selain itu persamaan


12

penelitian ini terletak pada populasi yang diteliti yaitu ibu hamil

trimester III. Sedangkan perbedaan dengan penelitian ini terletak

pada analisa data dan tempat penelitian.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Konsep Kehamilan

a. Pengertian

Menurut Miftahul, dkk. (2019) kehamilan merupakan

perkembangan dan pertumbuhan janin diawali sejak pertemuan

antara ovum dan sperma yang sehat serta dapat menyebabkan

pembuahan dan diakhiri dengan persalinan. Kehamilan normal

dimulai dari ovulasi hingga partus yaitu sekitar 280 hari atau 40

minggu dan tidak lebih dari 300 hari atau 43 minggu. Apabila

kehamilan lewat dari 300 hari atau 43 minggu maka disebut

kehamilan postmatur.

Sedangkan menurut Putri dan Mudlikah (2019) apabila

seorang ibu hamil kurang atau bahkan lewat dari waktu

kehamilan normal maka disebut dengan kelainan dalam lamanya

kehamilan. Kelainan dalam lamanya kehamilan terbagi menjadi 3

yaitu abortus, persalinan prematur, dan kehamilan postmatur.

Abortus atau biasa disebut keguguran adalah keluarnya janin

pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin

kurang dari 500 gram.

Selanjutnya Putri dan Mudlikah (2019) juga

menjelaskan bahwa persalinan prematur adalah persalinan yang


13
14

terjadi pada ibu hamil dengan usia kehamilan kurang dari 37

minggu (>37 minggu) dan berat badan bayi sekitar 500-2499

gram. Sedangkan kehamilan postmatur adalah waktu kehamilan

yang lama atau melewati batas kehamilan normal yaitu lebih dari

42 minggu atau 294 hari yang dihitung dari hari pertama haid

terakhir (HPHT).

Adapun menurut Syaiful dan Fatmawati (2019)

menjelaskan bahwa kehamilan akan berlangsung dalam kurun

waktu 40 minggu dan terbagi menjadi 3 trimester yaitu trimester I

(1 – 12 minggu), trimester II (13 – 27 minggu), dan trimester III

(28 – 40 minggu). Hal ini pun berkaitan dengan penjelasan

Nugrawati dan Amriani (2021) yang menjelaskan bahwa masa

kehamilan diawali dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan

waktu yang normal yaitu 280 hari atau 40 minggu yang dihitung

dari haid pertama haid terakhir (HPHT). Masa kehamilan terbagi

menjadi 3 trimester yaitu trimester I (diawali dari konsepsi sampai

3 bulan), trimester II (4 bulan – 6 bulan), dan trimester III (7 bulan

– 9 bulan).

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

kehamilan adalah pertumbuhan janin yang diawali sejak

pertemuan antara ovum dan sperma yang dapat menyebabkan

pembuahan dan diakhiri dengan persalinan atau lahirnya janin.

Masa kehamilan yang normal yaitu 280 hari atau 40 minggu dan
15

terbagi menjadi 3 trimester yaitu trimester I (1 – 12 minggu),

trimester II (13 – 27 minggu), dan trimester III (28 – 40 minggu).

Apabila waktu kehamilan kurang atau lebih dari masa kehamilan

normal maka disebut dengan kelainan dalam masa kehamilan.

b. Tanda Dan Gejala Hamil

Menurut Nugrawati dan Amriani (2021) bahwa ibu

hamil sering kali terkecoh oleh tanda-tanda awal kehamilan

karena tanda-tanda kehamilan mirip dengan tanda-tanda

datangnya menstruasi. Oleh karena itu ibu harus segera

mengetahui tanda-tanda kehamilan karena apabila tidak segera

mengetahui dikhawatirkan bisa saja ibu tidak mengubah perilaku

dan pola makan yang tidak sehat sehingga akan membahayakan

kehamilan dan janin di dalam kandungannya.

Adapun menurut Deswani, dkk. (2018) yang

menjelaskan bahwa tanda dan gejala kehamilan terbagi menjadi

3 bagian yaitu tanda persumtif kehamilan, bukti kemungkinan

kehamilan, dan tanda positif kehamilan. Tanda persumtif

kehamilan yaitu seperti terhentinya menstruasi, perubahan

payudara, perubahan terhadap mukosa vagina, perubahan

mucus serviks serta meningkatnya pigmentasi kulit dan striae

pada abdomen.

Selanjutnya bukti kemungkinan hamil yaitu seperti

pembesaran abdomen, uterus teraba, perubahan pada serviks,


16

perubahan ukuran, bentuk, dan kosistensi uterus. Sedangkan

untuk tanda positif kehamilan yaitu seperti terdapat kerja jantung

janin, persepsi gerakan janin, dan deteksi kehamilan secara

ultrasonografik.

Sedangkan menurut Milah (2018) tanda dan gejala

kehamilan terbagi menjadi 3 yaitu tanda tidak pasti, tanda

kemungkinan hamil, dan tanda pasti kehamilan. Tanda tidak pasti

merupakan tanda dimana ibu hamil dapat merakasakannya

karena akibat perubahan fisiologi yang dialami oleh ibu yaitu

seperti ibu mengalami amonore, mual muntah, ngidam,

kelelahan, payudara tegang, dan sebagainya.

Selanjutnya tanda kemungkinan yaitu perubahan

fisiologis yang bisa diketahui oleh tenaga medis dengan cara

melakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil. Tanda

kemungkinan yaitu seperti pembesaran perut, tanda hegar,

terdapat pelunakan serviks, pemeriksaan tes biologis kehamilan

positif dan sebagainya. Sedangkan untuk tanda pasti hamil yaitu

terdapat denyut jantung, terdapat gerakan janin dan terdapat

bagian-bagian serta kerangka janin.

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

ibu hamil harus mengetahui tanda dan gejala kehamilan. apabila

ibu hamil tidak mengetahui tanda dan gejala kehamilan lebih awal

maka dapat membahayakan kehamilan karena dikhawatirkan ibu


17

tidak mengubah perilaku dan pola makan yang sehat. Tanda dan

gejala kehamilan terbagi menjadi 3 bagian yaitu tanda persumtif

kehamilan (tanda tidak pasti), bukti kemungkinan kehamilan

(tanda kemungkinan hamil), dan tanda positif kehamilan (tanda

pasti kehamilan).

c. Perubahan Anatomi Fisiologis Pada Kehamilan

Menurut Deswani, dkk. (2018) perubahan anatomi

fisiologis pada kehamilan terjadi sejak ada tanda dan gejala

kehamilan atau sejak awal dinyatakan hamil. Perubahan

fisiologis terjadi pada seluruh organ di dalam tubuh yang berguna

untuk memenuhi kebutuhan untuk perkembangan dan

pertumbuhan janin di dalam kandungan. Perubahan anatomi

fisiologis yang terjadi pada ibu hamil meliputi seluruh organ tubuh

yaitu sistem reproduksi, pernapasan, kardiovaskuler,

pencernaan, perkemihan, muskulosketal, integumen, dan

persarapan.

Hal ini pun berkaitan dengan pendapat Syaiful dan

Fatmawati (2019) yang menjelaskan bahwa ibu hamil pasti

mengalami perubahan anatomi fisiologis yang nyata agar dapat

menunjang perkembangan janin dan mempersiapkan ibu dalam

menjalani persalinan dan laktasi. Perubahan tersebut di mulai

saat fase luteal siklus haid, sebelum pembuahan dan implasi,

serta di iringi dengan mulainya sekresi progesteron dari korpus


18

luteum. Perubahan anatomi fisiologis ibu hamil terjadi akibat

adanya kadan progesteron dan estrogen meningkat secara

progresif.

Selanjutnya Syaiful dan Fatmawati (2019) menjelaskan

bahwa perubahan anatomi fisiologis dalam kehamilan terjadi di

seluruh organ dan dibedakan berdasarkan trimester. Hal ini pun

berkaitan dengan penjelasan Yuliani, dkk. (2021) bahwa

perubahan fisologis pada ibu hamil terjadi pada seluruh organ

tubuh yang disebabkan oleh pembuahan ovum dan

spermatozoa. Sehingga hal ini dapat menimbulkan gejala akibat

perubahan fisiologis selama kehamilan.

d. Perubahan Psikologis Pada Kehamilan

Psikologi yaitu kajian ilmiah tentang perilaku dan

proses mental seseorang. Tujuan dari ilmu tentang psikologi yaitu

mengilustrasikan, memperkirakan/menduga serta menjelaskan

perilaku seseorang. Dalam ilmu psikologi untuk mengamati

perilaku seseorang dan membuat kesimpulan dari hasil

pengamatan yaitu menggunakan metode sistematis (Sahlan

2018).

Secara umum perubahan psikologis pada kehamilan

merupakan perubahan yang sering terjadi saat kehamilan. Hal itu

disebabkan karena adanya perubahan identitias peran ibu, ayah

dan anggota keluarga lainnya. Perubahan kondisi ini diperkirakan


19

merupakan krisis dengan jangka waktu yang biasanya

berlangsung selama kehamilan dan mengalami proses persiapan

psikologis yang akan berakhir pada saat bayi lahir (Dartiwen dan

Nurhayati 2019).

Selanjutnya Dartiwen dan Nurhayati (2019) juga

menjelaskan bahwa selama kehamilan emosi ibu hamil sangat

tidak stabil, responsif, dan dapat mengubah suasana hati dengan

cepat. Ibu hamil menjadi cenderung sensitif dan terkadang

cenderung bereaksi yang berlebihan. Ibu hamil lebih terbuka

tentang diri mereka sendiri dan lebih menyukai berbagi

pengalaman dengan orang lain, merenungkan mimpinya serta

angan-angannya. Ibu hamil memiliki tubuh yang sangat rapuh

dan mereka sangat cemas dan takut terhadap kematian diri

sendiri dan janin yang di dalam kandungannya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan ibu hamil

mengalami perubahan psikologis saat kehamilan yaitu terjadinya

peningkatan hormon estrogen dan progesteron sehingga

memunculkan berbagai macam ketidaknyamanan pada ibu

sehingga hal inipun dapat menjadi pemicu perubahan psikologis

saat kehamilan (Syaiful dan Fatmawati 2019).

Sedangkan menurut Deswani, dkk. (2018) perubahan

psikologis pada kehamilan bisa terjadi akibat kehamilan yang

tidak dikehendaki. Sehingga dapat memunculkan perubahan


20

perasaan seperti kegelisahan, kekecewaan, syok, penolakan,

kebingungan dan bahkan akan berusaha mengugurkan

kehamilannya. Hal ini disebabkan 3 faktor yaitu persepsi

terhadap kejadian, dukungan sosial, dan mekanisme koping.

Menurut Syaiful dan Fatmawati (2019) perubahan

psikologis pada kehamilan terbagi menjadi 3 trimester yaitu

sebagai berikut :

1) Trimester I

Perubahan psikologis pada ibu hamil pada trimester I

biasanya ibu mengalami penolakan, kecemasan,

kekecewaan. Selain pada ibu hamil perubahan psikologis

juga terjadi pada suami dikarenakan adanya perubahan

identitas peran.

2) Trimester II

Perubahan psikologis pada trimester ini ibu sudah

merasa sehat dan mulai terbiasa dengan perubahan kadar

hormon yang tinggi.

3) Trimester III

Pada trimester III ibu hamil mengalami mulai

perubahan psikologis dalam menuju persalinan seperti ibu

tidak sabar menunggu kelahiran bayi, ibu mulai takut dan

cemas akibat bahaya yang ditimbulkan saat melahirkan, ibu


21

mulai khawatir dan cemas terhadap bayi yang ia lahirkan

apakah lahir dengan keadaan normal.

Hal ini berkaitan dengan penjelasan Yuliani, dkk.

(2021) yang mengatakan bahwa perubahan psikologis ibu hamil

terbagi menjadi 3 trimester yaitu sebagai berikut :

1) Trimester I

Perubahan psikologis yang menonjol pada ibu hamil

trimester I yaitu perasaan cemas, ragu serta diiringi dengan

rasa bahagia. Selain itu ibu hamil mengalami perasaan

ambivalen (perasaan menerima atau menolak kenyataan)

walaupun kehamilan ini merupakan kehamilan yang

direncanakan atau diharapkan. Beberapa ibu hamil dapat

mengalami perubahan seksual dan perubahan emosional

yang berlebih pada trimester I.

2) Trimester II

Pada trimester II perubahan psikologis pada kehamilan

mulai stabil dan ibu hamil merasa nyaman serta terbebas dari

ketidaknyamanan. Pada trimester ini ibu hamil mulai menjadi

penerima kasih sayang dan perhatian dari pasangan atau

lingkungan. Selanjutnya ibu hamil mengalami perubahan

psikologis dimana ibu lebih berfokus terhadap persiapan

untuk menjadi ibu yang baik, minat dan aktifitasnya berfokus


22

pada kehamilan, serta pada tahap ini ibu mengalami

kemajuan terhadap seksual dibandingkan pada trimester I.

3) Trimester III

Trimester III sering dikaitkan dengan fase menunggu

dan waspada yang disebabkan oleh ketidaksabaran ibu untuk

menunggu kelahiran bayinya. Pada trimester ini ibu

merasakan khawatir, kecemasan dan kewaspadaan terhadap

timbulnya tanda dan gejala pada persalinan. Pada trimester

ini juga ibu hamil mengalami ketakutan akibat pemikiran yang

berlebihan terhadap bayi yang ia lahirkan tidak normal,

merasa sehih terhadap kehilangan perhatian khusus yang

diterima selama hamil, cemas terhadap bahayanya

persalinan, ibu merasa dirinya jelek dan aneh, serta ibu hamil

juga lebih bersikap melindungi bayinya. Oleh karena itu ibu

hamil pada trimester III sangatr membutuhkan dukungan dari

suami, keluarga dan lingkungan sekitarnya.

2. Konsep Pandemi Covid-19 Pada Kehamilan

Pandemi covid-19 yaitu suatu wabah penyakit yang

disebabkan SARS-CoV. Penyakit ini pertama kali terdeteksi di kota

Wuhan, China pada bulan Desember tahun 2021. Pada bulan maret

2020 WHO menyatakan sebagai pandemi yang dapat ditularkan dari


23

manusia ke manusia (Hasanuddin 2020). Penyebaran virus covid-19

sangat cepat dan menyerang saluran pernapasan pada manusia

sehingga hal ini dapat menyebabkan kematian (Ferwati, dkk. 2021).

Sejak ditetapkannya sebagai pandemi banyak yang

berdampak akibat pandemi covid-19 yaitu terkait psikologis, ekonomi,

dan sosial. Stres dan kecemasan terkait pandemi covid-19 dalam

kehamilan meningkat yang disebabkan oleh ketidakpastian pada

komplikasi kehamilan di masa pandemi covid-19 (Nowacka, dkk.

2021). Selain itu, dampak dari pandemi covid-19 yaitu adanya

pembatasan terkait jarak sosial sehingga dapat menghalangi

komunikasi antar teman, kerabat dan orang lain sehingga

menyebabkan stress, kecemasan, dan depresi dalam kehidupan

sehari-hari masyarakat (Mehta, dkk. 2020).

Adanya pembatasan dan karantina akibat pandemi

covid-19 dapat mempengaruhi psikologis seseorang. Gejala yang

dirasakan umumnya yaitu seseorang akan merasakan kebosanan,

pola tidur yang tidak teratur, kegelisahan, mudah marah, kehilangan

minat dan motivasi, kesedihan dan merasa kesepian akibat adanya

karantina (Sukardiono 2020).

Pandemi covid-19 telah meningkatkan kasus

kecemasan di kalangan ibu hamil. Hal ini disebabkan oleh

kekhawatiran ibu terhadap bayi yang belum lahir dan kondisi

kesehatan ibu sendiri sehingga pandemi covid-19 dapat dianggap


24

sebagai salah satu faktor yang berpengaruh pada kesehatan

psikologis seseorang (Corbett, dkk. 2020).

3. Konsep Kecemasan

a. Pengertian

Kecemasan merupakan perasaan takut dan khawatir

yang berlebih dan bekelanjutan pada objek yang tidak jelas

sehingga dapat menimbulkan gejala emosional, kognitif, perilaku,

fisik dan respon seseorang terhadap rangsangan internal dan

eksternal (Wardani, dkk. 2018).

hal ini berkaitan dengan penjelasan Asmariyah, dkk.

(2021) yang mengatakan bahwa kecemasan adalah ketakutan

yang disertai dengan perasaan yang kurang yakin, tidak mampu,

perasaan terpencil, dan perasaan keresahan. Kecemasan juga

merupakan perasaan emosi tanpa objek tertentu dan seseorang

dapat mengalaminya dalam suatu keadaan tertentu. Adapun

penjelasan dari Daswati (2021) yang mengatakan bahwa

kecemasan adalah suatu peristiwa yang dianggap sebagai

sumber stress serta kecemasan merupakan respon emosi

terhadap suatu bahaya atau ancaman yang sumbernya tidak

spesifik atau tidak jelas.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

kecemasan merupakan suatu perasaan takut, khawatir,


25

perasaan keresahan, perasaan yang kurang yakin yang

berkelanjutan pada suatu sumber bahaya dan sumber yang tidak

jelas atau kurang spesifik serta dianggap sebagai sumber stress

yang dapat dialami seseorang dalam keadaan terntu.

b. Derajat Kecemasan

Menurut Daswati (2021) derajat kecemasan terdiri dari

3 bagian yaitu sebagai berikut :

1) Kecemasan Ringan-Sedang

Kecemasan ringan-sedang berhubungan dengan

ketegangan dalam aktivitas sehari-hari yang membuat

seseorang menjadi waspada dan meningkatkan pemahaman

terhadap suatu keadaan atau situasi yang dialami. Pada

derajat kecemasan ringan-sedang biasanya seseorang akan

memfokuskan masalah yang penting dan mengesampingkan

yang lain sehingga dapat mengakibatkan seseorang tidak

mampu berfikir jernih dan pemecahan masalah tidak optimal.

Gejala yang muncul pada kecemasan tahap ini yaitu

mudah kelelahan, ketidaknyamanan, gelisah, dan mudah

tersinggung. Tetapi pada tahap ini dapat di perbaiki karena

kecemasan dapat dikaitkan dengan sinyal bahwa seseorang

yang membutuhkan perhatian.


26

2) Kecemasan Berat

Pada tahap kecemasan berat biasanya seseorang

mengalami kesulitan untuk melihat objek yang disekitar

lingkungannya, tidak dapat berfikir terhadap sesuatu hal yang

lain, sulit berfikir dan melakukan pertimbangan terhadap

sesuatu serta selalu berfokus terhadap sesuatu yang terinci

secara berlebihan. Gejala yang muncul pada tahap ini yaitu

sakit kepala, tidak dapat tidur, diare, sering berkemih,

perasaan tidak berdaya, sering mengalami kebingungan dan

disorientasi.

3) Kecemasan Sangat Berat

Apabila seseorang pada tahap kecemasan berat maka

akan mengalami gangguan perilaku yang dikaitkan dengan

ketakutan yang berlebih akibat hilangnya kendali. Tanda dan

gejala yang sering terjadi pada tahap kecemasan berat yaitu

susah bernapas, pucat, berteriak, dan tidak dapat bertindak

terhadap perintah yang terbilang sederhana.

Sedangkan menurut Azizah, dkk. (2016) derajat

kecemasan bersifat turun naik antara antisipasi hingga tinggkat

paling tinggi yaitu panik. Adapun penjelasan derajat kecemasan

menurut Azizah, dkk. (2016) yaitu sebagai berikut :


27

1) Antisipasi

Keadaan dimana persepsi seseorang menyatu dengan

lingkungan.

2) Cemas ringan

Ketegangan ringan, peningkatan penginderaan

sehingga menjadi lebih tajam serta persiapan diri untuk

bertindak.

3) Cemas sedang

Keadaan dimana seseorang lebih waspada, lebih tegang,

persepsi menyempit, dan tidak mampu berfokus pada

peristiwa yang penting.

4) Cemas berat

Saat seseorang mengalami cemas berat maka akan

membuat persepsi sangat sempit, tidak memikirkan segala

sesuatu dengan luas, dan tidak mampu memecahkan

masalah.

5) panik

pada tahap ini seseorang akan mengalami persepsi

yang menyimpang, berpikir sangat tidak teratur, kacau, tidak

terkontrol, dan perilaku tidak tepat.

Adapun menurut Crisnawati dan Aldino (2019) derajat

kecemasan pada ibu hamil dapat ditentukan berdasarkan total


28

nilai yang sudah dijawab ibu hamil menggunakan koesioner

Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yaitu sebagai berikut :

1) Tidak Ada Kecemasan, dengan skor nilai kurang dari 14

2) Kecemasan Ringan, dengan skor nilai 14-20

3) Kecemasan Sedang, dengan skor nilai 21-27

4) Kecemasan Berat, dengan skor nilai 28-41

5) Kecemasan Berat Sekali, dengan skor nilai 42-52

c. Faktor-Faktor Kecemasan

Menurut Daswati (2021) ada 5 faktor yang sangat

berperan dalam kecemasan ibu hamil yaitu tingkat pendidikan,

umur, paritas, kondisi kesehatan umum ibu dan dukungan sosial.

Selain itu menurut Merklinger-gruchala dan Kapiszewska (2019)

menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi

kecemasan pada ibu hamil yaitu emosi tidak stabil, dukungan

suami, tingkat pendidikan, status ekonomi, usia, dan paritas.

Menurut Daswati (2021) paritas dapat menjadi faktor

penentu kecemasan dikarenakan ibu yang baru pertama kali

mengalami kehamilan menunjukan ketidaksiapan dalam

menghadapi resiko kehamilan dan persalinan. Selanjutnya

menurut Nath, dkk. (2019) faktor penentu munculnya kecemasan

yaitu di akibatkan status sosial ekonomi rendah dan dukungan

sosial yang rendah.


29

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

banyak sekali faktor yang dapat berperan penting dalam

kecemasan. Faktor-faktor yang menjadi penentu kecemasan

yaitu tingkat pendidikan, paritas, kondisi kesehatan umum,

dukungan sosial, dukungan emosional, dukungan fisik, dukungan

edukasi, dan status sosial ekonomi rendah.

d. Dampak Kecemasan Pada Ibu Hamil

Banyak sekali dampak kecemasan pada ibu hamil

yang sangat merugikan, baik untuk ibu maupun janin di dalam

kandungannya. Menurut Asnuriyati dan Fajri (2020) ibu hamil

yang mengalami stres dan kecemasan yang berkepanjangan

saat hamil maka akan mempunyai resiko yang tinggi mengalami

keguguran dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak mengalami

stres dan cemas. Selain berdampak pada ibu kecemasan juga

dapat mempengaruhi janin di dalam kandungan karena janin

dapat menyerap hormin kortisol yang di produksi oleh tubuh ibu

sehingga menyebabkan bayi yang dilahirkan berisiko terkena

alergi.

Adapun penjelasan dari Siallagan dan Lestari (2018)

yang menjelaskan bahwa tingkat kecemasan sangat

mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin di dalam

kandungan. Apabila tingkat kecemasan pada ibu hamil termasuk


30

dalam kategori rendah maka dapat mengurangi resiko komplikasi

yang tidak diinginkan selama kehamilan maupun saat proses

persalinan. Sedangkan apabila tingkat kecemasan pada ibu

hamil termasuk dalam kategori tinggi maka akan dapat

menimbulkan komplikasi serta memperburuk kesehatan ibu dan

janin di dalam kandungan.

Selain disebutkan di atas ada banyak sekali dampak

yang muncul pada ibu hamil yang mengalami kecemasan yaitu

dapat mengakibatkan ibu hamil mengalami depresi dan

kecemasan juga dapat menyebabkan persalinan prematur.

Selain itu, kecemasan pada ibu hamil saat kehamilan dapat

melemahkan kontraksi dan kekuatan mengedan ibu saat proses

bersalin, menghambat proses persalinan sehingga dapat

menyebabkan proses bersalin sangat lama serta akan

mengakibatkan angka mortalitas dan morbiditas pada ibu

bersalin semakin meningkat (Suyani 2020).

Adapun kebutuhan psikologis ibu hamil yang harus

dipenuhi agar tidak memberikan dampak yang buruk pada ibu

dan janin menurut Megasari, dkk. (2015) yaitu dukungan

keluarga, dukungan tenaga medis, rasa aman, kenyamanan,

persiapan menjadi orang tua dan persiapan menghadiri anggota

keluarga yang baru


31

4. Konsep Paritas

a. Pengertian

Menurut Bakri (2021) paritas adalah status ibu yang

berkaitan dengan jumlah anak yang pernah ia dilahirkan. Jenis

paritas yang termasuk dalam faktor risiko tinggi dalam kehamilan

yaitu ibu yang melahirkan lebih dari 5 kali atau bisa disebut

dengan grande multipara. Adapun penjelasan lain yang

mengatakan bahwa paritas merupakan keadaan ibu yang sering

dikaitkan dengan jumlah bayi yang dilahirkan (Daswati 2021).

b. Jenis-Jenis Paritas

Jenis-jenis paritas berdasarkan oleh jumlahnya

menurut Manuaba (2009, dalam Sumini, 2018) yaitu sebagai

berikut :

1) Nullipara

Nullipara yaitu ibu yang tidak pernah melahirkan bayi

sama sekali (Nullipara = 0).

2) Primipara

Primipara yaitu ibu yang melahirkan bayi sebanyak 1

kali (Primipara = 1).

3) Multipara

Multipara yaitu ibu yang melahirkan bayi sebanyak 2

sampai 4 kali (Multipara = 2-4).


32

4) grandemultipara

grandemultipara yaitu ibu yang melahirkan bayi 5 atau

lebih (grandemultipara = 5-lebih).

Sedangkan menurut Megasari, dkk. (2015) paritas

dibedakan menjadi 2 bagian yaitu sebagai berikut :

1) primigravida

primigravida yaitu kehamilan untuk yang pertama kali

dalam hidup.

2) multigravida

multigravida yaitu kehamilan untuk yang kedua kali

atau lebih.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Paritas

Menurut Martini dan Putri (2018) ada faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi paritas yaitu pendidikan dan pekerjaan. Hal

ini berkaitan dengan Anggreni (2020) yang menjelaskan bahwa

ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi paritas yaitu

sebagai berikut :

1) Pendidikan Ibu Hamil

Ibu yang memiliki pendidikan tinggi mudah menerima

informasi sehingga ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih

berpikir rasional dan memiliki pengetahuan jumlah anak yang

ideal adalah dua orang.


33

2) Keadaan Ekonomi Ibu Hamil

Keadaan ekonomi ibu sangat mempengaruhi paritas

karena apabila keluarga merasa lebih dari berkecukupan

dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari maka akan

mendorong keluarga untuk mempunyai anak yang banyak.

3) Pekerjaan

Sama halnya keadaan ekonomi dimana pekerjaan

dapat mempengaruhi paritas. Hal itu terjadi diakibatkan

bahwa banyak anggapan jika status pekerjaan tinggi maka

boleh memiliki anak yang banyak karena sudah merasa

mampu dalam memenuhi kehidupannya dan anak-anaknya

kelak. Selain itu pekerjaan merupakan simbol status

seseorang.

4) Latar Belakang Budaya Ibu Hamil

Latar belakang budaya ibu hamil sangat

mempengaruhi paritas khususnya di indonesia. Dimana

masyarakat masih mempercayai dan menganggap bahwa

semakin banyak anak maka semakin banyak rezeki yang

akan dimilikinya.

5) Pengetahuan

Pengetahuan dapat mempengaruhi paritas hal ini

biasanya dikaitkan dengan pendidikan ibu. Apabila tingkat

pengetahuan ibu tinggi maka ibu akan berperilaku dan


34

menerapkan apa yang ia ketahui di kehidupannya. Salah

satunya seperti ibu mengetahui jumlah ideal anak hanya 2

orang maka ibu akan menerapkan apa yang ia ketahui.

5. Konsep Status Ekonomi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekonomi

merupakan ilmu yang mempelajari tentang asas produksi, distribusi,

dan pemakaian barang-barang serta kekayaan seperti halnya

dengan keuangan, perindustrian, dan perdagangan. Adapun

menurut Samuelson (2004, dalam Fatihudin 2019) ilmu ekonomi

yaitu suatu kajian bagaimana masyarakat menggunakan segala

sumber untuk memproduksi sesuatu yang berharga dan

mendistribusikan kepada masyarakat luas. Adapun menurut Tordaro

(1999, dalam Fatihudin 2019) menjelaskan bahwa ada beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi disetiap

negara yaitu akumulasi modal, pertumbuhan penduduk dan

kemajuan teknologi.

Status ekonomi merupakan kedudukan individu atau

keluarga di masyarakat berdasarkan pendapatan seseorang setiap

bulan. Status ekonomi sebagian besar merupakan pembentuk gaya

hidup keluarga dan disesuaikan dengan harga barang pokok disuatu

daerah. Selain itu terpenuhinya segala suatu fasilitas dapat

menentukan status ekonomi seseorang oleh sebab itu status


35

ekonomi dapat mempengaruhi kondisi seseorang (Pujiati, 2010

dalam Wigati dan Kulsum 2017).

Dalam ekonomi terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu rendah,

menengah atau sedang, dan tinggi. Tingkatan ekonomi dalam

keluarga baik tingkatan tinggi maupun rendah dapat ditentukan oleh

aspek pendidikan, pangkat, sumber penghasilan dan lingkungan

tempat tinggal (Pulungan 2013). Adapun menurut Burlin (2020)

ekonomi terbagi menjadi 3 kelas yaitu kelas tinggi, kelas menengah

dan kelas rendah. Di Kalimantan timur upah minimum provinsi (UMP)

yaitu sebesar Rp.2.981.379 dan untuk upah minimum

kabupaten/kota (UMK) di Samarinda yaitu sebesar Rp.3.112.156

(Tahapary 2021).

Menurut Ferwati, dkk. (2021) dampak yang ditimbulkan

akibat pandemi covid-19 tidak hanya mempengaruhi kesehatan

namun juga berdampak di segala aspek kehidupan manusia

diseluruh dunia diantaranya yaitu aspek sosial, aspek ekonomi,

aspek psikologis, aspek pendidikan, dan lainnya. Dampak yang

sangat luar biasa disebabkan oleh pandemi covid-19 yaitu aspek

perekonomian yang menyebabkan perokonomian diseluruh dunia

mengalami penurunan.

Akibat dari menurunnya ekonomi di berbagai negara

membuat negara mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan

sehingga banyak yang mengalami pemutusan hubungan kerja


36

(PHK). Menurut Witteveen dan Velthorst (2020) kecemasan yang

diakibatkan pandemi covid-19 tidak hanya karena perasaan

kesepian saja tetapi ada kelompok rentan yang mungkin kehilangan

pekerjaan dan kerugian finansial juga dapat mengalami kecemasan

dan bahkan depresi akibat adanya pandemi covid-19.

Hal ini berkaitan dengan penjelasan Mucci, dkk. (2016)

yang menjelaskan bahwa krisis ekonomi menyebabkan seseorang

mengalami stres yang tinggi dan dapat mempengaruhi kesehatan

mental. Stres yang tinggi tidak hanya diakibatkan adanya krisis

ekonomi di bidang kesehatan tetapi ada yang lebih mempengaruhi

stres seseorang yaitu adanya krisis ekonomi dibidang pekerjaan.

Dimana masyarakat takut kehilangan pekerjaan, upah, serta menjadi

takut akibat tidak mampu menafkahi keluarga.

Tingkatan status ekonomi masyarakat terbukti sangat

mempengaruhi kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Ibu

hamil yang mempunyai tingkatan status ekonomi yang tinggi

biasanya mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis. Selain itu

apabila status ekonomi ibu hamil tinggi maka akan dapat

meningkatkan status gizi akibat nutrisi yang terpenuhi dan

berkualitas (Sari dan Abrori 2015).

Status ekonomi yang rendah juga dapat menimbulkan

kecemasan pada ibu hamil akibat terbebani mengenai biaya

persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehar-hari saat hamil dan


37

setelah bayi lahir. Ibu hamil yang memiliki status ekonomi tinggi

biasanya lebih berfokus untuk mempersiapkan secara fisik dan

mental sebagai seorang ibu setelah melahirkan. Sementara itu

apabila ibu hamil yang memiliki status ekonomi rendah akan

mendapatkan tekanan psikologis dan kesulitan terhadap

pemenuhan kebutuhan primer. Status ekonomi dapat juga

mempengaruhi gaya hidup ibu hamil dan menjadi faktor penentu

dalam proses kehamilan yang sehat. Ibu hamil yang mempunyai

status ekonomi tinggi biasanya melakukan pemeriksaan kehamilan

secara rutin, merencanakan dan mempersiapkan persalinan dengan

baik (Sari dan Abrori 2015).

6. Konsep Jaminan Kesehatan

Di Indonesia Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

terdapat dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2004 mengenai

adanya jaminan sosial yang diwajibkan oleh seluruh penduduk

Indonesia termasuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

melalui badan penyelenggara jaminan sosial. Badan penyelenggara

jaminan sosial dalam Undang-Undang No. 24 tahun 2011 terdiri dari

BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Tujuan pelaksanaan

program jaminan kesehatan nasional untuk memberikan

perlindungan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dasar

kesehatan kepada masyarakat Indonesia yang sudah membayar


38

iuran secara mandiri atau dibayarkan oleh pemerintah (Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014).

Manfaat dalam jaminan kesehatan nasional terbagi

menjadi 2 kategori yaitu kategori medis dan kategori non medis.

Manfaat jaminan kesehatan nasional kategori medis yaitu berupa

pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif dan sesuai dengan

indikasi medis. Sedangkan manfaat jaminan kesehatan nasional

kategori non medis meliputi fasilitas layanan rawat inap dan ambulan

(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014).

Menurut Putri (2014) dalam program jaminan kesehatan

nasional terbagi menjadi dua golongan utama yaitu sebagai berikut :

a. Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI-JKN)

Peserta yang menerima bantuan iuran jaminan

kesehatan nasional yaitu fakir miskin dan orang tidak mampu.

Adapun peserta bantuan iuran jaminan kesehatan adalah peserta

yang sebelumnya telah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS),

Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah), Jaminan Kesehatan

Masyarakat (Jamkesmas), dan Kartu Jakarta Sehat (JKS)

(KEMENKES 2018).

b. Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional

(PBI-JKN)

Peserta jaminan kesehatan nasional yang bukan

penerima bantuan jaminan kesehatan nasional adalah


39

masyarakat Indonesia yang tidak tergolong fakir miskin dan

orang tidak mampu.

7. Konsep Jarak Tempuh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jarak tempuh

merupakan jarak yang dapat ditempuh tanpa berhenti oleh suatu

kendaraan dengan sejumlah bahan bakar. Menurut Langumadi.

(2019) jarak tempuh dalam pelayanan kesehatan terbagi menjadi

beberapa bagian yaitu jarak rumah sakit dan jarak ke

puskesmas/klinik di kategori dekat apabila kurang dari 1 kilometer,

kategori sedang apabila jarak 1-3 kilometer, dan kategori jauh

apabila jarak rumah sakit dengan rumah lebih dari 3 kilometer.

Jarak tempuh sangat berkaitan dengan akses masyarakat

ke sarana pelayanan kesehatan. Jarak tempuh juga dapat

mempengaruhi masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas

pelayanan kesehatan. Idealnya jarak tempuh terhadap sarana

pelayanan kesehatan harus semudah mungkin dan sarana

transportasi juga memadai (Amraeni 2021).

Jarak tempuh dapat mempengaruhi seseorang dalam

mencapai fasilitas kesehatan. Selain itu jarak tempuh menjadi faktor

utama keterlambatan ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan

kesehatan terkhusus pelayanan perinatal. Jarak tempuh yang

telampau jauh dan ketersediaan transportasi yang kurang memadai


40

menyebabkan banyak ibu hamil lebih memilih persalinan dirumah

dengan dibantu oleh dukun. penyebab tingginya angka kematian ibu

di Indonesia diakibatkan akses ibu hamil dalam mendapatkan

pelayanan kesehatan yang berkualitas kurang memadai yang

disebabkan oleh penyebaran tempat pelayanan kesehatan di

indonesia belum optimal (Sari 2015).

B. Penelitian Terkait

1. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fajrin (2017) yang

berjudul “Hubungan Paritas Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil

Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan (Di BPS Subiyana,

Amd.Keb Desa Pareng Kecematan Madura Kabupaten Lamongan”.

Pada penelitian ini menggunakan penelitian analtik yang

menggunakan metode korelasi dan pendekatan cross sectional.

populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 ibu hamil trimester III

dengan sampel yang berjumlah 28 responden. Teknik pengambilan

sampel menggunakan simple random sampling. Instrumen

penelitian menggunakan angket atau lebih dikenal dengan kuesioner

serta analisa data menggunakan uji rank spearman. Berdasarkan

penelitian ini didapatkan hasil tabulasi silang yang diperoleh

menggunakan uji rank spearman pada paritas yaitu t table = 2.06 > t

hitung 4,14. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

”hubungan paritas dengan tingkat kecemaasan pada ibu hamil


41

trimester III dalam menghadapi persalinan” saling berhubungan.

Karakteristik dalam penelitian ini yaitu paritas primigravida sebesar

60,7% sedangkan paritas multigravida 39,3%.

2. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tarigan (2018) yang

berjudul “Hubungan Dukungan Suami Dan Paritas Dengan

Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi persalinan”.

Pada penelitian ini menggunakan metode survei analtik dengan

pendekatan cross sectional. populasi dalam penelitian ini yaitu

sebanyak 30 ibuhamil trimester III dan teknik pengamblan sampel

menggunakan total sampling. Analisa yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu analisis univariat dan bivariat dengan uji coba chi-

square. Dalam penelitian ini didapatkan hasil dari analisis bivariat uji

coba chi-square yaitu sebesar p = 0,005 < a = 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan antara paritas dengan tingkat

kecemasan ibu hamil trimesster III menghadapi persalinan.

Sedangkan dala analisis univariat didapatkan 14 responden (46,7)

yang mengalami kecemasan sedang dan yang tidak cemas

didapatkan 6 responden (20,0%). Karakteristik responden yaitu

paritas primigravida 15 responden (50,0%) dan multipara 5

responden (16,7%).

3. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Purwandari, dkk. (2018)

yang berjudul “Usia Dan Paritas Berhubungan Dengan Tingkat

Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Menjelang Masa Persalinan Di


42

Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado”. Pada penelitian ini

menggunakan penelitian survei analtik dengan pendekatan cros

secctional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak

66 ibu hamil trimester III. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner

dan analisa menggunakan uji Spearman’sRho. Karakteristik

responden yaitu primipara 26 responden (39,39%) dan multipara 40

responden (60,60%). Hasil dalam penelitian ini diperoleh nilai p sig

= 0.000 atau a < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan paritas dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil

trimester III dengan kategori primipara cemas ringan 2 responden

(7,7%), cemas sedang 1 responden (3,8%), cemas berat 14

responden (53,8%), dan cemas sangat berat 9 responden (34,6%).

Sedangkan kategori multipara yang mengalami cemas ringan 4

responden (10,0%), cemas sedang 6 responden (15,0%), dan

cemas sangat berat 6 responden (15,0%).

C. Kerangka Teori Penelitian

Kerangka teori adalah suatu gambaran yang disusun,

diterangkan, dan diuraikan secara logis antara variabel sehingga dapat

menjelaskan hubungan teori dengan faktor-faktor yang telah diketahui

dalam suatu masalah (Fitrah dan Luthfiyah 2017).


43

Gambar 2. 1 Kerangka Teori

Kehamilan trimester Dampak pandemi covid-19


III pada masa 1. Perubahan psikologis
pandemi covid-19. 2. Perubahan ekonomi
3. Perubahah sosial

Ibu hamil mengalami Terjadi perubahan psikologis


gangguan kecemasan saat kehamilan.

Derajat kecemasan : Faktor-faktor yang sangat berperan


dalam kecemasan ibu hamil
1. Tidak ada kecemasan
1. tingkat pendidikan
2. Kecemasan ringan
2. umur
3. Kecemasan sedang
3. paritas
4. Kecemasan berat
4. kondisi kesehatan umum ibu
5. Kecemasan berat sekali.
5. dukungan sosial
Sumber : Crisnawati dan 6. status ekonomi
Aldino (2019) 7. jaminan kesehatan
8. jarak tempuh

Jenis-jenis paritas Jenis-jenis Macam-macam


berdasarkan oleh Tingkat status jaminan jarak tempuh ke
jumlahnya : ekonomi : kesehatan : fasilitas
1. Nullipara 1. Rendah 1. Kis/Jamkes kesehatan :
2. Primipara 2. Menengah mas/Jamke 1. Dekat
3. Multipara 3. Tinggi sda/Jamper 2. Sedang
4. Grandemultipara sal 3. Jauh
2. Asuransi
3. BPJS
Mandiri
4. Umum

Keterangan :

= area yang diteliti


44

D. Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 2. 2 Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent

Nullipara

Paritas Primipara

multipara

Grandemulti
para

Rendah
Tidak ada
Menengah kecemasan
Status
Ekonomi
Tinggi Ringan
Ibu hamil Tingkat
trimester Kecemasan
III KIS/Jamkesda Sedang
/Jamkesmas/
Jampersal
Jaminan Berat
Kesehatan Asuransi

BPJS Mandiri
Sangat
Berat
Umum

Dekat
Jarak
tempuh Sedang

Jauh

Keterangan :

: variabel yang diteliti


45

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan sementara yang harus di uji kembali

kebenarannya menggunakan penelitian ilmiah. Dalam ilmu statistik

hipotesis adalah pembuktian populasi yang akan diuji validitasnya

berdasarkan data yang sudah didapat dari sampel penelitian.

Berdasarkan kalkulasi statistik yang akan diuji yaitu hipotesa nol (H0)

dan hipotesa alternative (Ha) (Nizamuddin, dkk. 2021).

Maka hipotesis penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Hipotesa Alternative (Ha) :

a. Ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan tingkat

kecemasan ibu trimester III dalam menghadapi persalinan masa

pandemi Covid-19 di Klinik Islamic Center Samarinda.

b. Ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi dengan

tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi

persalinan masa pandemi Covid-19 di Klinik Islamic Center

Samarinda.

c. Ada hubungan yang signifikan antara jenis jaminan kesehatan

dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam

menghadapi persalinan masa pandemi Covid-19 di Klinik Islamic

Center Samarinda.

d. Ada hubungan yang signifikan antara jarak tempuh pelayanan

kesehatan dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III


46

dalam menghadapi persalinan masa pandemi Covid-19 di Klinik

Islamic Center Samarinda.

2. Hipotesa Nol (H0) :

a. Tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan

tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi

persalinan masa pandemi Covid-19 di Klinik Islamic Center

Samarinda.

b. Tidak ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi

dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam

menghadapi persalinan masa pandemi Covid-19 di Klinik Islamic

Center Samarinda.

c. Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis jaminan

kesehatan dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III

dalam menghadapi persalinan masa pandemi Covid-19 di Klinik

Islamic Center Samarinda.

d. Tidak hubungan yang signifikan antara jarak tempuh pelayanan

kesehatan dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III

dalam menghadapi persalinan masa pandemi Covid-19 di Klinik

Islamic Center Samarinda.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini mengunakan penelitian kuantitatif dengan

metode korelasi serta pendekatan cross sectional. Metode korelasi

merupakan suatu penelitian untuk menggambarkan atau

membandingkan fakta-fakta dan sifat objek yang diteliti (saling

berhubungan atau tidak berhubungan terhadap objek yang diteliti)

(Basuki 2021).

Adapun menurut Salim dan Haidir (2019) koefisiensi korelasi

biasanya digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar

variabel. Pendekatan cross sectional merupakan pengukuran variabel-

variabel yang dilakukan satu kali saat dilakukan pemeriksaan dan

peneliti tidak melakukan tindakan apapun terhadap hasil dari

pengukuran tersebut (Adipura, dkk. 2021).

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah responden yang hendak dipelajari

karakteristiknya (Harlan dan Sutjiati 2018). Jumlah populasi dalam

penelitian ini sebanyak 93 ibu hamil trimester III diwilayah kerja Klinik

Islamic Center Samarinda.

47
48

2. Sampel

Sampel merupakan jumlah responden yang diikut sertakan

hingga sampai akhir penelitian dan di analisis untuk diambil data

sesuai dengan tujuan penelitian (Harlan dan Sutjiati 2018). Dalam

penelitian ini menggunakan metode consecutive sampling dalam

menentukan sampel. Consecutive sampling merupakan teknik

sampel non random yang dilakukan secara berurutan menurut

ketersediaan dan kedatangan subjek di tempat penelitian hingga

tercapainya jumlah responden yang diinginkan oleh peneliti sesuai

batas waktu penelitian yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Selain itu

subjek diharuskan memenuhi syarat kriteria inklusi dan eksklusi yang

telah ditetapkan oleh peneliti (Harlan dan Sutjiati 2018).

Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 93 responden

yang ditemukan dalam batas waktu yang sudah ditentukan oleh

peneliti berdasarkan waktu penelitian pada tanggal 12 Oktober s/d

19 November serta sesuai dengan kriteria inklusi. Kriteria iklusi

adalah responden yang memenuhi persyaratan yang sudah

ditetapkan peneliti dalam memilih sampel sedangkan kriteria

eksklusi adalah responden yang memenuhi kriteria inklusi, namun

memiliki kondisi tertentu sehingga tidak dapat berpartisipasi dalam

penelitian (Irfannurddin 2019).

Adapun kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang ditetapkan oleh

peneliti yaitu sebagai berikut :


49

a. Kriteria Inklusi

1) Ibu hamil trimester III

2) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden dan menyetujui

lembar persetujuan

3) Ibu hamil yang terdaftar di Klinik Islamic Center Samarinda

b. Kriteria Eksklusi

1) Ibu hamil trimester III yang memerlukan penanganan cepat

2) Ibu hamil trimester III dengan kedatangan kejang atau

komplikasi lainnya

C. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober s/d 19

November tahun 2021 di wilayah kerja Klinik Islamic Center Samarinda.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional yaitu suatu penjelasan dari semua variabel

yang berkaitan dengan kerangka konsep penelitian yang bersifat

spesifik dan terukur (Setiana dan Nuraeni 2018). Dalam penelitian ini

peneliti melakukan identifikasi variabel yang akan digunakan dalam

penelitian. Variabel yang akan digunakan terdiri dari dua variabel yaitu

variabel pengaruh & variabel dipengaruhi. Kedua variabel tersebut yaitu

paritas sebagai variabel pengaruh sedangkan tingkat kecemasan

sebagai variabel dipengaruhi.


50

Tabel 3. 1 Definisi Operasional


No. Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
1. Variabel Perasaan takut Kuesioner 1. Tidak Ada ordinal
Dependent: dan tidak Hamilton Kecemasan = nilai
Tingkat nyaman secara Anxiety kurang dari 14
Kecemasan berlebihan serta Rating 2. kecemasan
tidak jelas Scale Ringan = nilai 14-
penyebabnya (HARS) 20
yang dialami 3. Kecemasan
oleh ibu hamil Sedang = nilai 21-
trimester III 27
dalam 4. Kecemasan Berat
menghadapi = nilai 28-41
persalinan. 5. Kecemasan Berat
Sekali = nilai 42-52

2. Variabel Jumlah anak kuesioner 1. Nullipara = 0 anak Ordinal


Independent yang dilahirkan. 2. Primipara = 1 anak
: 3. Multipara = 2-4
Paritas anak
4. Grandemultipara =
> 5 anak

3. Variabel Pendapatan kuesioner 1. Rendah = <UMR Ordinal


Independent keluarga dalam 2. Menengah = UMR
: 1 bulan 3. Tinggi = >UMR
Status
Ekonomi
4. Variabel Kepemilikan kuesioner 1. Kis/Jamkesmas/Ja Nominal
Independent jaminan mkesda/Jampersal
: kesehatan 2. Asuransi
Jaminan 3. BPJS Mandiri
Kesehatan 4. Umum

5. Variabel Jarak antara kuesioner 1. Dekat = <1 Ordinal


Independent rumah dengan kilometer
: fasilitas 2. Sedang = 1-3
Jarak pelayanan kilometer
Tempuh kesehatan 3. Jauh = >3
kilometer

E. Instrument Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan

metode korelasi. Instrumen atau alat-alat yang akan digunakan dalam

penelitian ini yaitu Instrument Kuesioner. Adapun macam-macam


51

kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai

berikut :

1. Kuesioner Paritas, Status Ekonomi, Jaminan Kesehatan, Jarak

Tempuh Dan Demografi

Pengisian data demografi responden pada penelitian ini

digunakan untuk mengetahui usia, pekerjaan, dan tingkat

pendidikan, suku, agama, jarak kehamilan dan tekanan darah

responden. Sehingga dari data demografi responden akan menjadi

penentu karakteristik yang akan diidentifikasi. Kuesioner paritas

terdiri dari 3 pertanyaan yang akan di isi oleh responden. Hal ini

digunakan untuk mengetahui jumlah anak yang pernah ibu

dilahirkan. Dengan cara penilaian “Nullipara = 0 anak”, “Primipara =

1 anak”, “Multipara = 2-4 anak”, dan “Grandemultipara = 5->5 anak”.

Selanjutnya kuesioner status ekonomi yang akan di isi oleh

responden. Hal ini digunakan untuk mengetahui pendapatan

keluarga dalam 1 bulan. Dengan cara penilaian “rendah = <UMR”,

“menengah = UMR”, “tinggi = >UMR”. Kuesioner jaminan kesehatan

yang digunakan untuk mengetahui kepemilikan jaminan kesehatan

responden saat melakukan pemeriksaan. Adapun kuesioner jarak

tempuh yang akan digunakan untuk mengetahui jarak antara rumah

responden dengan jarak fasilitas pelayanan. Dengan cara penilaian

“tinggi = <1 kilometer”, “sedang = 1-3 kilometer”, “tinggi = >3

kilometer”.
52

2. Kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS).

Pengukuran tingkat kecemasan pada ibu hamil dalam

penelitian ini menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale

(HARS) yang sudah diterjemahkan dalam bahasa indonesia dalam

penelitian Crisnawati dan Aldino (2019). Kuesioner Hamilton Anxiety

Rating Scale (HARS) terdiri dari 14 pertanyaan dengan cara

penilaian “0 = Tidak ada gejala”, “1 = satu gejala ada”, “2 = Sedang

(separuh gejala ada)”, “3 = Berat (lebih dari separuh gejala yang

ada)”, dan “4 = Sangat Berat, semua gejala ada”. Dari total skor yang

telah dijumlahkan dari hasil pengisian kuesioner responden maka

dapat menjadi penentu derajat kecemasan.

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Kuesioner HARS

Sub Indikator No. Item


Perasaan cemas 1
Ketegangan 2
Ketakutan 3
Gangguan tidur 4
Gangguan kecerdasan 5
Perasaan depresi 6
Gejala somatik 7
Gejala sensorik 8
Gejala kardiovaskuler 9
Gejala pernapasan 10
Gejala gastrointestinal 11
Gejala urogenital 12
Gejala otonom 13
Perilaku 14

F. Uji Validitas Dan Reliabilitas

Uji validitas merupakan penilaian instrumen untuk mengukur

secara tepat pada kuesioner penelitian. Sedangkan uji relibilitas adalah

penilainan keselarasan terhadap kuesioner penelitian (Harlan dan


53

Sutjiati 2018). Dalam penelitian ini peneliti menggunaka kuesioner baku

sehingga peneliti tidak melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

kuesioner yang baku yaitu menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety

Rating Scale (HARS) yang sudah diterjemahkan dalam bahasa

indonesia dalam penelitian Crisnawati dan Aldino (2019).

Dalam penelitian Kautsar (2015, dalam Crisnawati dan Aldino,

2019) uji validitas kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)

didapatkan hasil bahwa seluruh soal dinyatakan valid yaitu dengan hasil

(pertanyaan 1 = 0,464), (pertanyaan 2 = 0,511), (pertanyaan 3 = 0,366),

(pertanyaan 4 = 0.397), (pertanyaan 5 = 0,589), (pertanyaan 6 = 0,538),

(pertanyaan 7 = 0,288), (pertanyaan 8 = 0,589), (pertanyaan 9 = 0,352),

(pertanyaan 10 = 0,434), (pertanyaan 11 = 0,208), (pertanyaan 12 =

0,352), (pertanyaan 13 = 0,461) dan (pertanyaan 14 = 0,365). Dari hasil

yang sudah dipaparkan maka nilai dari 14 pertanyaan dari kuesioner

Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) mempunyai nilai positif dan

dinyatakan valid.

Selanjutnya hasil dari uji reliabilitas didapatkan nilai Cronbach’s

Aplha >0,60 yaitu sebesar 0,793 dari total keseluruhan pertanyaan.

Sehingga hasil dari uji reliabilitas terbukti reliabel (0,793 > 0,60). Adapun

dalam penelitian Indriyani dan Legiati (2021) terdapat 14 pertayaan

pada kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) memiliki nilai uji

validitas sebesar 0,529 hingga 0,727 dan uji reliabilitas menggunakan


54

Alpha Cronbach yaitu 0,756 sehingga kesimpulan dari hasil yang

didapatkan yaitu uji validitas valid dan uji reliabilitas reliabel.

Dari penjelasan diatas maka kuesioner Hamilton Anxiety Rating

Scale (HARS) terbukti valid dan reliabel. Adapun untuk kuesioner

paritas, status ekonomi, jenis jaminan kesehatan, jarak tempuh

pelayanan dan demografi dimana peneliti tidak melakukan uji validitas

dan reliabilitas hal ini didasari kuesioner paritas, status ekonomi, jenis

jaminan kesehatan, jarak tempuh pelayanan dan demografi merupakan

pertanyaan yang bersifat fakta dan jelas terhadap apa yang terjadi saat

ini serta hasil dari pertanyaan tidak bisa di tambah dari pertanyaan 1 ke

pertanyaan lainnya untuk melihat nilai skor pertanyaan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan fakta empirik yang sudah dikumpulkan oleh

peneliti untuk kepentingan dalam menjawab permasalahan dan

pertanyaan penelitian. Pengumpulan data merupakan kegiatan yang

terpenting didalam penelitian. Didalam penelitian data penelitian terbagi

menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder (Salim dan Haidir

2019). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu sebagai

berikut :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung

dari responden atau sumber data (Salim dan Haidir 2019). Maka
55

dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara pada ibu hamil

trimester III dan peneliti memberikan kuesioner yang sudah

disediakan oleh peneliti untuk diisi oleh ibu hamil dengan tujuan

untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari berbagai

sumber yang sudah ada (Salim dan Haidir 2019). Dalam penelitian

ini peneliti mendapatkan data sekunder dengan cara melihat rekam

medis atau buku KIA ibu hamil di wilayah kerja Klinik Islamic Center

Samarinda.

H. Teknik Analisa Data

Analisa data yaitu kegiatan yang harus dilakukan setelah

pengumpulan dan pengelohan data selesai (Kurniawan dan Agustini

2021). Adapun langkah-langkah teknik analisa data yang digunakan

dalam penelitian ini menurut Hulu dan Sinaga (2019) yaitu sebagai

berikut :

1. Tahapan Mengolah Data Menggunakan Komputer

a. Editing

Mengkoreksi kembali kebenaran data yang diperoleh

atau data yang telah dikumpulkan.


56

b. Coding

Memberikan kode numerik atau angka pada data yang

berdiri dari beberapa kategori yang sudah dipilih yaitu sebagai

berikut :

1) Tingkat kecemasan : kode 1 (tidak ada Kecemasan), kode 2

(kecemasan ringan), kode 3 (kecemasan sedang), kode 4

(kecemasan berat), dan kode 5 (kecemasan sangat berat).

2) Paritas : kode 1 (nullipara), kode 2 (primipara), kode 3

(multipara), dan kode 4 (grandemultipara).

3) Status ekonomi : kode 1 (rendah), kode 2 (menengah), kode

3 (tinggi).

4) Jaminan kesehatan : kode 1 (Kis/Jamkesmas/Jamkesda/

Jampersal), kode 2 (Asuransi), kode 3 (BPJS Mandiri), kode

4 (Umum).

5) Jarak tempuh : kode 1 (dekat), kode 2 (sedang), kode 3 (jauh)

6) Usia : kode 1 (<20 tahun), kode 2 (21-25 tahun), kode 3 (26-

30 tahun), kode 4 (31-35 tahun), dan kode 5 (36-40 tahun).

7) Pekerjaan : kode 1 (tidak bekerja/IRT), kode 2 (PNS), kode 3

(pegawai swasta), dan kode 4 (pekerjaan lainnya).

8) Tingkat pendidikan : kode 1 (SD), kode 2 (SMP), kode 3

(SMA/SMK), dan kode 4 (D3/S1/S2).

9) Budaya : kode 1 (Banjar), kode 2 (Kutai), kode 3 (Jawa), Kode

4 (Bugis), kode 5 (lainnya).


57

10) Agama : kode 1 (Islam), kode 2 (Katolik), Kode 3 (Protestan),

kode 4 (Hindu), Kode 5 (Budha), kode 6 (lainnya).

11) Jarak kehamilan : kode 1 (0 tahun), kode 2 (1-3 tahun), kode

3 (4-6 tahun), kode 4 (7-9 tahun), kode 5 (10-12 tahun).

12) Sistolik : kode 1 (<120 mmHg), kode 2 (120-130 mmHg), dan

kode 3 (>130 mmHg).

13) Diastolik : kode 1 (<80 mmHg), kode 2 (80-90 mmHg), dan

kode 3 (>90 mmHg).

c. Data Entry

Memasukan data angka yang sudah dikumpulkan

kedalam database SPSS. Setelah itu membuat distribusi

frekuensi. Langkah-langkah dalam data entry yaitu sebagai

berikut :

1) Klik variabel view

2) Pada kolom name, ketik kecemasan

3) Kolom type dibiarkan menjadi numeric

4) Kolom width dibiarkan angka 8

5) Kolom decimals ubah menjadi angka 0

6) Kolom tabel, ketik tingkat kecemasan responden

7) Klik kolom values kemudian muncul values tabels. Pada

kolom value masukkan kode angka yang sudah dibuat

sedangkan pada kolom label masukkan makna dari kode


58

angka yang sudah dibuat. Misalnya ketik angka 1 pada kolom

value dan ketik normal pada kolom label.

8) Klik add dan ok

9) Selanjutnya lakukan langkah tersebut pada paritas, status

ekonomi, jaminan kesehatan, jarak tempuh, usia, pekerjaan,

tingkat pendidikan, budaya, agama, jarak kehamilan dan

tekanan darah.

d. Cleaning data

Dalam tahap proses ini peneliti melakukan proses

pengecekan kembali data yang sudah dimasukan dalam bentuk

statistik di data base SPSS. Tahap ini bertujuan untuk

mengetahui apakah data sudah dimasukan dengan benar atau

tidak dan terdapat kesalahan atau tidak.

e. Tabulating data

Tabulating data yaitu sebuah peroses pengolahan data

agar mudah disajikan, disusun, dan dianalisis sesuai uji statistik

yang dikehendaki oleh peneliti.

2. Rancangan Analisa Data

Rancangan analisa data dalam penelitian ini menggunakan

analisis univariat dan analisis bivariat.


59

a. Analisis Univariat

Penelitian ini menggunakan analisis univariat

prosedur Frequencies. Analisis univariat prosedur Frequencies

adalah cara uji analisis univariat yang mendeskrisipsikan data

yang menggambarkan karakteristik sampel yang diambil yaitu

seperti jumlah responden laki-laki atau jumlah responden

perempuan dan sebagainya (Norfai 2021). Analisis univariat

prosedur Frequencies dalam penelitian ini mengunakan

perangkat lunak komputer atau database SPSS.

Sehingga untuk mengetahui karakteristik responden

dalam penelitian ini, baik jumlah tingkat kecemasan, paritas,

status ekonomi, jaminan kesehatan, jarak tempuh, usia,

pekerjaan, tingkat pendidikan, budaya, agama, jarak kehamilan

dan tekanan darah pada ibu hamil trimester III menggunakan

analisis univariat prosedur Frequencies dengan bantuan

perangkat lunak komputer atau database SPSS. Adapun

menurut Setyorini (2016) untuk menggetahui karakteristik

responden menggunakan rumus manual distribusi frekuensi yaitu

sebagai berikut :

𝑓
𝑑𝑓 = 𝑋 100%
𝑁

Keterangan :

df : distribusi frekuensi N : jumlah responden

f : frekuensi
60

b. Analisis Bivariat

Statistika yang digunakan untuk penelitian dibagi

menjadi dua macam yaitu statistika parametrik dan non

parametrik. Syarat menggunakan statistik parametrik yaitu data

penelitian harus berdistribusi normal. Pada statistik non

parametrik syarat yang harus dipenuhi yaitu data penelitian tidak

berdistribusi normal (Norfai 2021).

Menurut Norfai (2021) apabila jenis data pertama

merupakan skala ordinal dan jenis data kedua skala ordinal

dengan data berdistribusi tidak normal maka uji statistik yang

cocok digunakan yaitu uji statistik korelasi sperman, korelasi

gamma, dan korelasi somers’d. Adapun untuk skala nominal

maka menggunakan uji Chi-Squre apabila memenuhi syarat.

Sedangkan apabila tidak memenuhi syarat pada sel BxK

menggunakan penggabungan sel.

Hal ini diperkuat dengan teori Dahlan (2020) yang

menjelaskan bahwa jenis skala ordinal bertemu dengan skala

ordinal pada tabel BxK maka menggunakan uji statistik korelasi

gamma. Selanjutnya pada skala nominal menggunakan uji Chi-

Squre apabila memenuhi syarat. Sedangkan apabila tidak

memenuhi syarat pada sel (>2)x(>2) dengan salah satu skala

ordinal maka melakukan penggabungan sel. Selanjutnya pada


61

sel 2xK apabila tidak terpenuhi syarat maka menggunakan uji

statistik mann-whitney.

Sehingga analisis bivariat dalam penelitian ini

menggunakan uji statistik korelasi gamma pada skala ordinal dan

ordinal. Selanjutnya pada skala nominal dan ordinal

menggunakan uji statistik Chi-Squre apabila memenuhi syarat

dan apabila tidak memenuhi syarat maka melakukan

penggabungan sel dan uji statistik mann-whitney.

Uji statistik dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel

dependent dan independent. Adapun penjelasan uji statistik

statistik korelasi gamma dan uji chi-square yaitu sebagai berikut :

1) korelasi gamma

Menurut Roflin dan Zulvia (2021) rumus uji korelasi

gamma yaitu sebagai berikut :

𝐹𝑎 − 𝐹1
𝐺=
𝐹𝑎 + 𝐹1

Keterangan :

Fa = agreements

F1 = disagreements

Berikut ini persyaratan signifikasi pada uji korelasi

gamma yaitu apabila jika nilai signifikan lebih dari 5% atau

0,05 maka Ho di terima dan Ha di tolak. Sedangkan nilai

signifikan kurang dari 5% atau 0,05 maka Ho di tolak dan Ha


62

diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antar variabel (Roflin dan Zulvia

2021). Adapun makna dari nilai uji korelasi menurut Dahlan

(2020) yaitu sebagai berikut :

0,0 – <0,2 = sangat lemah

0,2 – <0,4 = lemah

0,4 – <0,6 = sedang

0,6 – <0,8 = kuat

0,8 – 1,00 = sangat kuat

2) Uji Chi-Squre

Adapun langkah-langkah untuk uji chi-square menurut

Norfai (2021) yaitu sebagai berikut :

a) Menentukan hipotesis

b) Menetukan batas kemaknaan

c) Menghitung frekuensi harapan pada setiap sel yang

menggunakan rumus

(∑ 𝐵𝑎𝑟𝑖𝑠) (∑ 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚)
𝑓𝑒 =
∑𝑇

fe = frekuensi harapan

∑ 𝐵𝑎𝑟𝑖𝑠 = jumlah frekuensi pada baris

∑ 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚 = jumlah frekuensi pada kolom

∑𝑇 = jumlah keseluruhan baris dan kolom


63

d) Menghitung rumus chi-square

(𝑂 − 𝐸)2
𝑋 2 ℎ𝑖𝑡 = ∑
𝐸

Keterangan :

O = nilai observasi

E = nilai harapan

Adapun syarat-syarat untuk uji chi-square menurut

teori Prihanti (2016) yaitu sebagai berikut :

a) Skala pengukuran data merupakan data ordinal dan

nominal

b) Tidak ada sel yang nilainya 0

c) Tidak boleh ada sel yang nilai expected kurang dari 5 dan

tidak lebih dari 20%

Adapun syarat signifikan pada uji uji chi-square dan uji

Man-Whitney yaitu apabila nilai signifikan lebih dari 5% atau

0,05 maka Ho di terima dan Ha di tolak. Sedangkan nilai

signifikan kurang dari 5% atau 0,05 maka Ho di tolak dan Ha

diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antar variabel apabila nilai

signifikan kurang dari 0.05 (Dahlan 2020).


64

Teknik analisa data dalam penelitian ini baik analisis

univariat dan analisis bivariat menggunakan pengkat lunak

komputer atau database SPSS.

I. Etika Penelitian

Etika penelitian dalam keperawatan sangatlah penting karena

dalam penelitian berhubungan langsung pada masyarakat. Maka ada

beberapa yang harus diperhatikan dalam etika penelitian dalam

keperawatan menurut Setiana dan Nuraeni (2018) yaitu sebagai berikut:

1. Informed Consent

Informasi yang diharuskan diberikan pada responden peneliti

mengenai penelitian yang akan dilaksanakan seperti informasi

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dampak penelitian dan lain-

lain. Tujuan dari etika penelitian ini yaitu agar responden

menentukan apakah bersedia atau tidak menjadi subyek penelitian.

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Etika tanpa memberikan nama yaitu tidak menuliskan nama

responden di lembar kuesioner dan hanya menuliskan kode pada

pengumpulan data dengan tujuan untuk memberikan jaminan dalam

penggunaan nama subyek penelitian.

3. Kerasiaan (Confidentiality)

Etika kerahasiaan adalah peneliti menjamin kerahasiaan

semua informasi responden yang sudah dikumpulkan. Tetapi hanya


65

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian

yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Adapun menurut Daswati (2021) ada beberapa etik penelitian

yaitu sebagai berikut :

1. Informed Consent

2. Menghormati Harkat Dan Martabat Manusia (Respect For Person)

3. Bermanfaat Dan Tidak Merugikan (Beneficence and non-

Maleficence)

4. Keadilan (Justice)

Dalam penelitian ini sudah memiliki kelayakan etik dari Komisi

Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas

Mulawarman Samarinda No.104/KEPK-FK/XI/2021 dengan

menerapkan etika penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)

sebelum memberikan lembar persetujuan responden peneliti

akan membuat surat izin melalui Universitas Muhammadiyah

Kalimantan Timur Prodi S1 Keperawatan. Lalu akan ditembuskan

kepada Kepala Klinik Islamic Center Samarinda.

Saat melakukan proses pengambilan data, peneliti memberikan

surat persetujuan kepada responden tujuannya agar responden

bersedia mengikuti penelitian tanpa adanya paksaan apapun.


66

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Dalam penelitian ini tidak menggunakan nama lengkap tetapi

hanya menggunakan nama inisial atau nama panggilan saja dan

kode responden di lembar kuesioner. serta dalam penelitian ini

peneliti hanya menuliskan kode pada pengumpulan data dengan

tujuan untuk memberikan jaminan dalam penggunaan nama subyek

penelitian.

3. Kerasiaan (Confidentiality)

Dalam penelitian ini peneliti menjamin kerahasiaan semua

informasi responden yang sudah dikumpulkan. Sehingga data

pribadi ataupun data yang tidak diinginkan responden untuk

diketahui oleh orang lain akan tetap terjaga kerahasiaannya. Tetapi

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil

penelitian.

4. Menghormati Harkat Dan Martabat Manusia (Respect For Person)

Dalam penelitian ini peneliti memberikan sebuah informasi

tentang penelitian berupa prosedur, manfaat, kerahasiaan data yang

diberikan, dan lain-lainnya yang mengenai tentang penelitian. Oleh

karena itu dalam penelitian ini responden berhak menentukan

keikutsertaan dalam penelitian ataupun menolak penelitian jika

merasa tidak nyaman ataupun menolak dengan alasan lainnya.

5. Bermanfaat Dan Tidak Merugikan (Beneficence and non-

Maleficence)
67

Dalam penelitian ini risiko serta ketidaknyamanan ibu hamil

secara fisik yang langsung dirasakan saat penelitian hampir tidak

ada, karena peneliti tidak melakukan pemeriksaan apapun. Tetapi

penelitin ini akan menyita waktu ibu hamil saat melakukan pengisian

kuesioner. Pada saat pengisian kuesioner ibu hamil diberikan

kesempatan untuk menjawab apa yang ia rasakan sehingga akan

menentukan derajat kecemasan.

Secara tidak langsung manfaat yang dirasakan oleh ibu hamil

dari penelitian ini yaitu memberikan kesempatan ibu hamil untuk

memahami perubahan psikologi yang ia alami serta ibu hamil dapat

mengetahui derajat kecemasan saat kehamilan saat ini.

6. Keadilan (Justice)

Dalam penelitian ini peneliti memberikan perlakuan yang sama

terhadap semua responden yang akan diteliti.

J. Jalannya Penelitian

Dalam jalannya penelitian ini, peneliti melakukan penelitian


yang terbagi 3 tahap yaitu sebagai berikut :
1. Tahap Awal
a. Mengajukan judul proposal penelitian melalui koordinator mata
kuliah skripsi dan akan dikonsuulkan ke Dosen Pembimbing.
b. Melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan buku dan
jurnal-jurnal yang relevan.
c. Mengajukan permohonan surat izin studi pendahuluan kepada
Ketua Program Studi S1 Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur yang akan digunakan sebagai
68

surat tembusan kepada pimpinan kepala Klinik Islamic Center


Samarinda.
d. Menyusun proposal penelitian yang terdiri dari bab I, II, dan III
berdasarkan jurnal dan buku yang relevan dan yang terkait
dengan judul proposal penelitian serta jurnal dan buku dalam
waktu 5 tahun (2017-2021).
e. Setelah dilakukan penyusunan proposal penelitian dan disetujui
oleh Dosen Pembimbing maka selanjutnya proposal penelitian
akan di seminarkan
2. Tahap Pelaksanaan
a. Mengajukan permohonan surat izin penelitian kepada Ketua
Program Studi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Kalimantan Timur yang akan digunakan sebagai surat tembusan
kepada pimpinan kepala Klinik Islamic Center Samarinda.
b. Setelah mendapatkan izin penelitian maka diawali dengan
menentukan responden sesuai dengan kriteria iklusi yang telah
ditetapkan. Kemudian peneliti memberikan informasi dan lembar
persetujuan kepada responden.
c. Setelah responden menyetujui lembar persetujuan maka
selanjutnya memulai penelitian dengan cara wawancara dan
memberikan kuesioner.
d. Setelah seluruh data responden terkumpul maka peneliti
melakukan pengecekan ulang terhadap data yang didapatkan.
e. Selanjutnya data yang terkumpul akan dilakukan pengolahan
data dan menganalisa data.
3. Tahap Akhir
a. Menuyusun laporan akhir yang terdiri dari bab IV dan bab V
b. Selanjutnya, melak0ukan konsultasi pada Dosen Pembimbing
c. Setelah Dosen Pembimbing menyetujui maka kemudian akan
dilakukan seminar hasil atau ujian akhir.
d. Penjilidan skripsi
69

K. Jadwal Penelitian

Tabel 3. 3 Jadwal Penelitian


No. Kegiatan Agustus September Oktober November Desember

1. Pengajuan Judul
2. Persetujuan Judul
3. Studi Pendahuluan
4. Penyusunan
Proposal
5. Mengurus Perizinan
6. Sidang Proposal
7. Pengambilan Data
8. Pengolahan Data
9. Analisa Data
10. Penyusunan Hasil
11. Seminar Hasil
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada Bab ini peneliti menjelaskan gambaran umum lokasi

penelitian yang dilakukan di Klinik Islamic Center Samarinda. Selain itu,

peneliti juga menjelaskan karakteristik responden, hasil analisis penelitian

dan keterbatasan penelitian.

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Klinik Islamic Center Samarinda merupakan Unit Pelaksana

Tugas (UPT) dari Yayasan Islamic Center Samarinda yang berlokasi di

Jalan Cendana Kelurahan Teluk Lerong Ulu Samarinda. Klinik Islamic

Center Samarinda termasuk salah satu penyedia fasilitas kesehatan

tingkat pertama dan melayani UGD 24 jam. Selain itu Klinik Islamic

Center Samarinda mempunyai fasilitas-fasilitas yang baik yaitu terdapat

ruangan Poli Umum,Poli Gigi, Poli KIA, Apotik, Radiologi, Medical Check

Up, Laboratorium, ruang khusus menyusui, ruang tunggu yang besar,

serta mempunyai lahan parkir yang cukup luas.

Selain mempunyai fasilitas yang baik, Klinik Islamic Center

Samarinda mempunyai keamaanan yang memadai yaitu terdapat CCTV

di lahan parkir serta CCTV tersebar di berbagai sudut di dalam Klinik.

Selanjutnya Klinik Islamic Center Samarinda mempunyai petugas

keamanan dan juru parkir. Klinik Islamic Center Samarinda juga memiliki

pelayanan yang ramah yaitu salah satunya Klinik menyediakan

minuman untuk pengunjung yang sedang menunggu antrian.

70
71

B. Hasil
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
Tabel 4. 1 Karakteritik Responden
Karakteritik Responden N Frekuensi
Usia
<20 Tahun 3 3.2%
20-35 tahun 78 83.9
>35 Tahun 12 12.9%
Pekerjaan
Tidak Bekerja/IRT 68 73.1%
PNS 6 6.5%
Karyawan Swasta 19 20.4%
Lainnya 0 0%
Tingkat Pendidikan
SD 0 0%
SMP 9 9.7%
SMA/SMK 71 76.3%
DIII/S1/S2 13 14.0%
Jarak Kehamilan
0 tahun 37 39.8%
1-3 tahun 32 34.4%
4-6 tahun 18 19.4%
7-9 tahun 4 4.3%
10-12 tahun 2 2.2%
Tekanan Darah
Sistol
<120 mmHg 38 40.9%
120-130 mmHg 55 59.1%
>130 mmHg 0 0%
Diastol
<80 mmHg 14 15.1%
80-90 mmHg 79 84.9%
>90 mmHg 0 0%
Suku
Banjar 28 30.1%
Kutai 9 9.7%
Jawa 39 41.9%
Bugis 13 14.0%
Lainnya 4 4.3%
Agama
Islam 91 97.8%
Katolik 0 0%
Prostestan 2 2.2%
Hindu 0 0%
Budha 0 0%
Lainnya 0 0%
72

Pada tabel 4.1 menunjukan bahwa karakteristik

responden berupa usia yang paling banyak yaitu pada usia 20-

35 tahun sebesar 78 responden (83.9%). Adapun responden

dengan status pekerjaan yang paling banyak adalah tidak bekerja

atau sebagai Ibu Rumah Tangga dengan jumlah sebesar 68

responden (73,1%). Adapun responden dengan pekerjaan PNS

yaitu sebanyak 6 responden (6.5%) dan pekerjaan Karyawan

Swasta sebanyak 19 responden (20.4%). Selain itu tingkat

pendidikan responden rata-rata lulusan SMA/SMK dengan

jumlah responden sebesar 71 responden (76.3%).

Selanjutnya, jarak kehamilan pada responden yang

paling banyak yaitu dengan jarak kehamilan 0 tahun atau ibu

hamil yang baru pertama kali mengandung yaitu sebesar 37

responden (39.8%). Adapun hasil pemeriksaan tekanan darah

pada responden didapatkan hasil sistolik kurang dari 120 mmHg

sebanyak 38 responden (40.9%) dan 120-130 mmHg didapatkan

sebanyak 55 responden (59.1%). Sedangkan pada hasil diastolik

didapatkan kurang dari 80 mmHg sebanyak 14 responden

(15.1%) dan 80-90 mmHg sebanyak 79 responden (84.9%).

Rata-rata suku dan agama yang paling banyak pada responden

yaitu suku Jawa (41.9%) dan agama Islam (97.8%).


73

b. Mengindetifikasi Tingkat Kecemasan Responden

Tabel 4. 2 Tingkat Kecemasan Responden


Tingkat Kecemasan N Frekuensi
Tidak ada kecemasan 21 22.6%
Kecemasan ringan 27 29.0%
Kecemasan Sedang 25 26.9%
Kecemasan Berat 19 20.4%
Kecemasan Sangat Berat 1 1.1%

Pada tabel 4.2 menunjukan bahwa tingkat kecemasan

yang banyak dialami oleh responden yaitu tingkat kecemasan

ringan sebesar 27 responden (29.0%). Selain itu tingkat

kecemasan yang paling sedikit di alami oleh responden yaitu

tingkat kecemasan sangat berat sebesar 1 responden (1.1%).

Adapun tingkat kecemasan lainnya yang dialami oleh responden

yaitu tingkat kecemasan sedang sebesar 25 responden (26.9%)

dan tingkat kecemasan berat 19 responden (20.4%).

c. Mengidentifikasi Paritas Responden

Tabel 4. 3 Jumlah Anak

Jumlah Anak N Frekuensi


0 Anak 37 39.8%
1 Anak 24 25.8%
2 Anak 19 20.4%
3 Anak 8 8.6%
4 Anak 2 2.2%
5 Anak 3 3.2%
74

Tabel 4. 4 Jenis Paritas Responden


Paritas N Frekuensi
Nullipara 37 39.8%
Primipara 24 25.8%
Multipara 29 31.2%
Grandemultipara 3 3.2%

Pada tabel 4.4 menunjukkan hasil bahwa jenis paritas

yang banyak dialami oleh responden yaitu nullipara (0 anak)

sebesar 37 responden (39.8%) dan yang paling sedikit yaitu

grandemultipara (5->5) dengan nilai sebesar 3.2% atau 3

responden. Adapun jenis paritas lainnya yaitu primipara (1 anak)

terdapat 24 responden (25.8%) dan multipara (2-4 anak) sebesar

29 responden (31.2%). Adapun responden yang memiliki 2 anak

yaitu sebesar 19 responden (20.4%), 3 anak sebesar 8

responden (8.6%), dan 4 anak sebesar 2 responden (2.2%).

d. Mengidentifikasi Status Ekonomi Responden

Tabel 4. 5 Status Ekonomi Responden


Status Ekonomi N Frekuensi
Rendah 45 48.4%
Menengah 35 37.6%
Tinggi 13 14.0%

Hasil uji univariat didapatkan karakteristik responden

pada tabel 4.5 menunjukan bahwa tingkatan status ekonomi yang

paling banyak pada responden yaitu status ekonomi rendah

dengan jumlah sebesar 45 responden (48.4%). Sedangkan pada


75

tingkatan status ekonomi tinggi terbilang paling sedikit yaitu

sebesar 13 responden (14.0%). Adapun responden dengan

status ekonomi menengah sebanyak 35 responden (37.6%).

e. Mengidentifikasi Jenis Jaminan Kesehatan Responden

Tabel 4. 6 Jenis Jaminan Kesehatan Responden


Jaminan Kesehaan N Frekuensi
Kis/Jamkesda/Jamkesmas/Jampersal 16 17.2%
Asuransi 0 0.0%
BPJS Mandiri 75 80.6%
Umum 2 2.2%

Adapun karakteristik responden berupa jaminan

kesehatan yang telah di disederhanakan yaitu sebagai berikut :

Tabel 4. 7 Jaminan Kesehatan Responden 2


Jaminan Kesehaan N Frekuensi
Jaminan Kesehatan Tidak Berbayar 16 17.2%

Jaminan Kesehatan Berbayar-Umum 77 82.8%

Pada tabel 4.7 menunjukan hasil bahwa responden

yang melakukan pemeriksaan kehamilan dan proses persalinan

di Klinik Islamic Center Samarinda yang menggunakan jaminan

kesehatan tidak berbayar yaitu sebesar 16 responden (17.2%)

dan yang menggunakan jaminan kesehatan berbayar-umum

yaitu sebesar 77 responden (82.8%).

Adapun makna dari jaminan kesehatan tidak berbayar

yaitu dimana responden menggunakan kartu jaminan kesehatan


76

yang dibiayai oleh pemerintah tanpa adanya biaya pungutan

perbulan seperti kartu Kis/Jamkesda/ jamkesmas/Jampersal.

Selanjutnya makna dari jaminan kesehatan berbayar-umum yaitu

dimana responden mengeluarkan biaya untuk membayar BPJS

mandiri setiap bulannya dan pada pasien umum.

Pada tabel 4.6 menunjukan hasil bahwa responden

yang memanfaatkan kartu jaminan kesehatan berupa

Kis/Jamkesda/jamkesmas/Jampersal sebesar 16 responden

(17.2%), BPJS Mandiri sebesar 75 responden (80.6%), dan

menggunakan uang pribadi atau tanpa menggunakan kartu

jaminan kesehatan sebesar 2 responden (2.2%). Hal ini

dikarenakan responden tidak memiliki kartu jaminan kesehatan

dan menunggak membayar BPJS sehingga saat melakukan

pemeriksaan kehamilan responden diharuskan membayar

pribadi.

f. Mengidentifikasi Jarak Tempuh Pelayanan Kesehatan Pada

Responden

Tabel 4. 8 Jarak Tempuh Pelayanan Terhadap Responden


Jarak Tempuh N Frekuensi
Dekat 12 12.9%
Sedang 41 44.1%
Jauh 40 43.0%

Pada tabel diatas menunjukan hasil bahwa jarak

tempuh Klinik Islamic Center Samarinda terhadap rumah


77

responden yaitu pada jarak tempuh dekat atau dengan jarak

kurang 1 km terdapat 12 responden (12.9%). Adapun wilayah

rumah responden dengan jarak tempuh dekat dengan Klinik

Islamic Center yaitu di wilayah Cendana dan Slamet Riyadi.

Selanjutnya terdapat jarak tempuh yang paling banyak

yaitu jarak tempuh sedang atau dengan jarak 1-3 km sebesar 41

responden (44.1%). Hal ini disebabkan banyak responden yang

mempunyai alamat disekitar Klinik Islamic Center Samarinda

dengan jarak 1-3 km seperti di wilayah Jalan M.Said dan

sekitarnya lebih memilih Klinik Islamic Center Samarinda sebagai

tempat penyedia fasilitas kesehatan tingkat pertama di BPJS

untuk memeriksa kehamilan dan lainnya. Hal ini dikarenakan

Klinik Islamic Center mempunyai fasilitas yang baik serta

mempunyai ruangan dan lahan parkir yang luas serta mempunyai

keamaan yang sangat baik. Adapun terdapat responden dengan

jarak tempuh jauh atau dengan jarak lebih dari 3 km dengan

jumlah 40 responden (43.0%).


78

2. Analisis Bivariat

a. Hubungan Antara Paritas Dengan Tingkat Kecemasan Pada Ibu


Hamil Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Masa
Pandemi Covid-19 Di Klinik Islamic Center Samarinda

Tabel 4. 9 Hubungan Antara Paritas Dengan Tingkat


Kecemasan
Tingkat Kecemasan
Kecem Koefie
Tidak ada
Kecemasa Kecemasa Kecemasa asan Total nsi Nilai
kecemasa
n Ringan n Sedang n Berat Sangat Korela P
n
Berat si
N % N % N % N % N % N %
Nullipara 1 2.7 3 8.1 13 35.1 19 51.4 1 2.7 37 100.0
Primipara 1 4.2 12 50.0 11 45.8 0 0.0 0 0.0 24 100.0
Multipara 16 55.2 12 41.4 1 3.4 0 0.0 0 0.0 29 100.0
-0.921 0.000
Grandem 3 100 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 3 100.0
ultipara
Total 21 22.6 27 29.0 25 26.9 19 20.4 1 1.1 93 100.0

Dari hasil di atas, diperoleh ibu hamil trimester III

dengan jenis paritas nullipara memiliki tingkat kecemasan yang

lebih besar dibandingkan paritas lainnya yaitu pada tingkat

kecemasan ringan sebanyak 3 responden (8.1%), kecemasan

sedang sebanyak 13 responden (35.1%), tingkat kecemasan

berat sebanyak 19 responden (51.4%) dan tingkat kecemasan

sangat berat terdapat 1 responden (2.7%). Selanjutnya pada

tabel di atas juga didapatkan bahwa ibu hamil primipara yang

tidak mengalami kecemasan sebanyak 1 responden (4.2%),

kecemasan ringan 12 responden (50.0%), dan kecemasan

sedang 11 responden (45.8%).

Adapun ibu hamil multipara yang tidak memiliki

kecemasan sebanyak 16 responden (55.2%), kecemasan ringan


79

12 responden (41.4%), dan kecemasan sedang 1 responden

(3.4%). Sedangkan pada responden dengan grandemultipara

didapatkan hasil yaitu tidak memiliki kecemasan dengan jumlah

3 responden (100%). Selanjutnya dari hasil statistik didapatkan

nilai p-value kurang dari 0.05 yaitu sebesar p-value=0.000. Hal

ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

paritas dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam

menghadapi persalinan masa pandemi covid-19 di Klinik Islamic

Center Samarinda.

Selain itu didapatkan nilai korelasi sebesar -0.921 yang

menunjukkan hubungan antara paritas dengan tingkat

kecemasan ibu hamil trimester III berkorelasi negatif dengan

hubungan yang sangat kuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

semakin tinggi jenis paritas yang dimiliki ibu maka semakin

rendah ibu mengalami kecemasan.


80

b. Hubungan Antara Status Ekonomi Dengan Tingkat Kecemasan


Pada Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Masa
Pandemi Covid-19 Di Klinik Islamic Center Samarinda

Tabel 4. 10 Hubungan Antara Status Ekonomi Dengan


Tingkat Kecemasan
Tingkat Kecemasan
Tidak Kecema Koefi
ada Kecemasa Kecemasa Kecemas san Total ensi Nilai
kecemas n Ringan n Sedang an Berat Sangat Korel P
an Berat asi
N % N % N % N % N % N %
Rendah 8 17.8 11 24.5 15 33.3 10 22.2 1 2.2 45 100.0
Menengah 7 20.0 11 31.4 8 22.9 9 25.7 0 0.0 35 100.0 -
0.019
Tinggi 6 46.1 5 38.5 2 15.4 0 0.0 0 0.0 13 100.0 0.299
Total 21 22.6 27 29.0 25 26.9 19 20.4 1 1.1 93 100.0

Pada tabel di atas, di dapatkan hasil bahwa responden

yang memiliki status ekonomi rendah mempunyai tingkat

kecemasan yang besar dibandingkan dengan ibu hamil yang

memiliki status ekonomi tinggi yaitu terdapat kecemasan ringan

sebanyak 11 responden (24.5%), kecemasan sedang sebanyak

15 responden (33.3%), kecemasan berat sebanyak 10

responden (22.2%), dan kecemasan sangat berat terdapat 1

responden (2.2%).

Selanjutnya pada responden dengan status ekonomi

menengah memiliki tingkat kecemasan ringan sebanyak 11

responden (31.4%), kecemasan sedang sebanyak 8 responden

(22.9%), dan kecemasan berat sebanyak 9 responden (25.7%).

Adapun responden yang memiliki status ekonomi tinggi

mempunyai tingkat kecemasan yang cukup rendah yaitu terdapat


81

kecemasan ringan sebanyak 5 responden (38.5%) dan

kecemasan sedang 2 responden (15.4%).

Dari hasil statistik pada tabel 4.8 menunjukan bahwa

nilai p-value kurang dari 0.05 yaitu sebesar p-value=0.019. Hal

ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

status ekonomi dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III

dalam menghadapi persalinan masa pandemi covid-19 di Klinik

Islamic Center Samarinda.

Selain itu didapatkan nilai korelasi sebesar -0.299 yang

menunjukkan hubungan antara status ekonomi dengan tingkat

kecemasan ibu hamil trimester III berkorelasi negatif dengan

hubungan yang lemah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

semakin tinggi status ekonomi ibu hamil maka semakin rendah

tingkat kecemasan ibu.

c. Hubungan Antara Jaminan Kesehatan Dengan Tingkat


Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik Islamic Center
Samarinda

Dalam penelitian ini, didapatkan nilai chi-squre tidak

tidak memenuhi syarat. Hal ini disebabkan data dalam penelitian

ini mempunyai nilai expected kurang dari 5 yaitu 2 (33.3%) yang

dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini :


82

Tabel 4. 11 Hubungan Antara Jaminan Kesehatan Dengan


Tingkat Kecemasan Uji Chi-Squre
Tingkat Kecemasan
Kecemasan
Tidak ada Kecemasan Total
Berat-Sangat
kecemasan Ringan-Sedang
Berat
Jaminan N 2 10 4 16
Kesehatan Expected 3.6 8.9 3.4 16.0
Tidak % 12.5% 62.5% 25.0% 100%
Berbayar
Jaminan N 19 42 16 77
Kesehatan Expected 17.4 43.1 16.6 77.0
Berbayar- % 24.7% 54.5% 20.8% 100%
Umum
N 21 52 20 93
Total Expected 21.0 52.0 20.0 93.0
% 22.6% 55.9% 21.5% 100%

Sehingga dalam penelitian ini menggunakan uji

alternatif yaitu uji Mann-Whitney. Adapun hasil dari uji Mann-

Whitney yaitu sebagai berikut :

Tabel 4. 12 Hubungan Antara Jaminan Kesehatan Dengan


Tingkat Kecemasan Uji Mann-Whitney
Tingkat Kecemasan
Kecemasan Kecemasan
Tidak ada Total Mean
Ringan- Berat-Sangat Nilai P
kecemasan Rank
Sedang Berat
N % N % N % N %
Jaminan
Kesehatan
2 12.5 10 62.5 4 25.0 16 100.0 51.94
Tidak
Berbayar
Jaminan 19 24.7 42 54.5 16 20.8 77 100.0 0.370
Kesehatan
45.97
Berbayar-
Umum
Total 21 22.6 52 55.9 20 21.5% 93 100.0

Pada tabel 4.11 didapatkan hasil responden dengan

jaminan kesehatan tidak berbayar memiliki tingkat kecemasan

normal atau tidak mempunyai kecemasan sebanyak 2 responden


83

(12.5%), ringan-sedang sebanyak 10 responden (62.5%) dan

kecemasan berat-sangat berat sebanyak 4 responden (25.0%).

Selanjutnya pada responden dengan jaminan kesehatan

berbayar-umum memiliki normal atau tidak mempunyai

kecemasan sebanyak 19 responden (24.7%), ringan-sedang

sebanyak 42 responden (54.5%) dan kecemasan berat-sangat

berat sebanyak 16 responden (20.8%)

Pada penelitian ini didapatkan nilai statistik

menggunakan uji Mann-Whitney yaitu sebesar p-

value=0.370>0.05 dengan mean rank jaminan kesehatan tidak

berbayar 51.94 dan jaminan kesehatan berbayar-umum 45.97.

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara

jaminan kesehatan dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil

trimester III dalam menghadapi persalinan masa pandemi Covid-

19 di Klinik Islamic Center Samarinda .


84

d. Hubungan Antara Jarak Tempuh Pelayanan Kesehatan Dengan


Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik Islamic
Center Samarinda

Tabel 4. 13 Hubungan Antara Jarak Tempuh Pelayanan


Kesehatan Dengan Tingkat Kecemasan
Tingkat Kecemasan
Koefie
Tidak ada Kecemas Kecemasa
Kecemasa Kecemas Total nsi Nilai
kecemasa an n Sangat
n Sedang an Berat Korela P
n Ringan Berat
si
N % N % N % N % N % N %
Dekat 2 16.7 2 16.7 6 50.0 2 16.6 0 0.0 12 100.0
Sedang 10 24.4 17 41.5 6 14.6 8 19.5 0 0.0 41 100.0
0.077 0.587
Jauh 9 22.5 8 20.0 13 32.5 9 22.5 1 2.5 40 100.0
Total 21 22.6 27 29.0 25 26.9 19 20.4 1 1.1 93 100.0

Dari tabel 4.10 menunjukan hasil yaitu responden

dengan jarak dekat atau dengan jarak kurang dari 1 km memiliki

tingkat kecemasan yaitu tidak ada kecemasan 2 responden

(16.7%), kecemasan ringan 2 responden (16.7%), kecemasan

sedang 6 responden (50.0%), dan kecemasan berat 2 responden

(16.6%). Adapun jarak tempuh yang paling banyak mengalami

kecemasan pada responden yaitu jarak tempuh sedang atau

dengan jarak 1-3 km yaitu terdapat tidak ada kecemasan 10

responden (24.4%), kecemasan ringan 17 responden (41.5%),

kecemasan sedang 6 responden (14.6%), dan kecemasan berat

8 responden (19.5%). Selanjutnya terdapat responden dengan

jarak jauh atau dengan jarak lebih dari 3 km yang mengalami

kecemasan yaitu tidak ada kecemasan 9 responden (22.5%),

kecemasan ringan 8 responden (20.0%), kecemasan sedang 13


85

responden (32.5%), kecemasan berat 9 responden (22.5%), dan

kecemasan sangat berat 1 responden (2.5%).

Adapun nilai p-value yang didapatkan yaitu lebih dari

0.05 yaitu sebesar p-value=0.588. Hal ini menunjukkan bahwa

tidak ada hubungan yang signifikan antara jarak tempuh

pelayanan kesehatan dengan tingkat kecemasan ibu hamil

trimester III dalam menghadapi persalinan masa pandemi covid-

19 di Klinik Islamic Center Samarinda. Selain itu didapatkan juga

nilai korelasi sebesar 0.077 yang menunjukkan hubungan antara

jarak tempuh pelayanan kesehatan dengan tingkat kecemasan

ibu hamil trimester III berkorelasi positif dengan hubungan yang

sangat lemah.

C. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

a. Kecemasan Responden

Kecemasan adalah ketakutan yang disertai dengan

perasaan yang kurang yakin, tidak mampu, perasaan terpencil,

dan perasaan keresahan. Kecemasan juga merupakan perasaan

emosi tanpa objek tertentu dan seseorang dapat mengalaminya

dalam suatu keadaan tertentu (Asmariyah, dkk. 2021).

Dalam teori Dartiwen dan Nurhayati (2019)

menerangkan bahwa selama kehamilan emosi ibu hamil sangat


86

tidak stabil, responsif, dan dapat mengubah suasana hati dengan

cepat. Ibu hamil menjadi cenderung sensitif dan terkadang

cenderung bereaksi yang berlebihan. Sehingga hal ini membuat

ibu hamil trimester III mengalami perubahan-perubahan

psikologis dimasa kehamilan sesuai dengan teori Yuliani, dkk.

(2021) yang menjelaskan bahwa ibu merasakan khawatir,

kecemasan dan kewaspadaan terhadap timbulnya tanda dan

gejala pada persalinan. Selain itu, ibu hamil mengalami

ketakutan, dan cemas terhadap bahayanya persalinan.

Kecemasan pada ibu hamil dapat menyebabkan ibu

hamil yang mengalami stres dan kecemasan yang

berkepanjangan saat hamil maka akan mempunyai resiko yang

tinggi mengalami keguguran dibandingkan dengan ibu hamil

yang tidak mengalami stres dan cemas. Selain berdampak pada

ibu kecemasan juga dapat mempengaruhi janin di dalam

kandungan karena janin dapat menyerap hormin kortisol yang di

produksi oleh tubuh ibu sehingga menyebabkan bayi yang

dilahirkan berisiko terkena alergi (Asnuriyati dan Fajri 2020).

Pada penelitian ini didapatkan responden mengalami

tingkat kecemasan yang paling banyak yaitu kecemasan ringan

dengan jumlah 27 responden (29.0%) dan kecemasan sedang

sedang dengan jumlah 25 responden (26.9%). Hal ini disebabkan

oleh beberapa faktor yaitu pengalaman ibu dalam melahirkan dan


87

faktor status ekonomi. Selain itu, dalam penelitian ini juga

mendapatkan responden dengan kecemasan sangat berat

dengan jumlah 1 responden (1.1%).

Responden mengalami kecemasan sangat berat

dalam penelitian ini diakibatkan oleh usia responden kurang dari

20 tahun sehingga kesiapan mental ibu belum sempurna, lalu

jenis paritas responden nullipara atau kehamilan pertama

sehingga responden tidak mempunyai pengalaman apapun

mengenai proses persalinan. Adapun proses persalinan yang

akan dilakukan oleh responden yaitu dilakukan secara operasi

caesar karena janin yang dikandung mengalami posisi sungsang.

Selain itu, kecemasan responden diperberat dengan adanya

faktor status kesehatan ibu yang kurang baik yaitu ibu menderita

penyakit menular berupa HIV.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Xiaowen, dkk. (2018) didapatkan hasil bahwa ibu

hamil dengan status HIV mempunyai tingkat kecemasan yang

tinggi yaitu didapatkan nilai p-value=0.017<0.05. Xiaowen, dkk.

(2018) juga menerangkan bahwa kecemasan pada ibu hamil

dengan status HIV berhubungan erat dengan dukungan sosial.

Hal ini diperberat dengan stigma masyarakat yang buruk

terhadap seseorang mengidap HIV. Seperti dalam penelitian

yang dilakukan oleh Pujilestari, dkk. (2021) yang menerangkan


88

bahwa seseorang dengan HIV/AIDS mempunyai sigma yang

buruk. Sehingga seseorang dengan HIV/AIDS takut teman dan

keluarga menjauhi, penyakit yang mematikan dan penyakit yang

tidak ada obatnya. Sehingga hal inilah yang membuat ibu hamil

dengan status HIV mempunyai tingkat kecemasan yang lebih

tinggi.

Selanjutnya, dalam penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Daswati (2021) yang

menerangkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

tingkat kecemasan pada ibu hamil salah satunyanya yaitu kondisi

kesehatan umum ibu pada saat kehamilan.

b. Paritas Responden

Pada penelitian ini didapatkan responden dengan jenis

paritas yang paling banyak yaitu jenis paritas nullipara dengan

jumlah 37 responden (39.8%). Adapun jenis paritas

grandemultipara pada penelitian ini sebanyak 3 responden

(3.2%). Adapun menurut Hipson (2016) menjelaskan bahwa

paritas yang paling baik yaitu kurang dari 3 anak. Hal ini

disebabkan oleh angka kematian ibu dan janin paling banyak

disebabkan oleh jenis paritas ibu.

Hipson (2016) juga menerangkan bahwa ibu hamil

dengan jenis paritas grandemultipara atau ibu pernah melahirkan


89

sebanyak 5 atau lebih maka akan membuat kandungan akan

semakin melemah sehingga akan lebih berisiko mengalami

komplikasi saat persalinan seperti mengalami perdarahan. Selain

itu paritas grandemultipara dapat menyebabkan ibu mengalami

anemia, dinding perut dan dinding rahim mengalami kekendoran

dan bahkan kematian ibu dan janin.

Selanjutnya, dalam penelitian yang dilakukan oleh

Fajrin (2020) menjelaskan bahwa pada ibu multipara dan

grandemultipara memiliki risiko tinggi terkena kanker serviks hal

ini disebabkan karena jumlah ibu melahirkan normal terlalu

banyak maka dapat menyebabkan terjadinya perubahan sel

abnormal epitel pada mulut rahim sehingga sel abnormal dapat

berkembang dan menjadi ganas.

Tidak hanya pada ibu hamil dengan paritas multipara

dan grandemultipara yang memiliki risiko tinggi terhadap

komplikasi kehamilan dan persalinan tetapi pada paritas nullipara

dan primipara juga memiliki risiko-risiko komplikasi saat

persalinan yaitu seperti robekan perineum. Hal ini sejalan dengan

teori Fatimah dan Lestari (2019) yang menjelaskan bahwa paritas

nullipara dan primipara memiliki risiko lebih besar mengalami

robekan perineum hal ini disebabkan otot-otot perineum belum

merangang.
90

c. Status Ekonomi Responden

Dalam penelitian ini didapatkan responden dengan

status ekonomi yang rendah yaitu sebesar 45 responden

(48.4%), status ekonomi menegah sebesar 35 responden

(37.6%) dan status ekonomi tinggi sebesar 13 responden

(14.0%). Status ekonomi berkaitan erat dengan pemenuhan

kebutuhan nutrisi ibu dan janin dalam mempersiapkan persalinan

serta kebutuhan bayi setelah melahirkan. Seperti penelitian yang

dilakukan oleh Harahap, dkk. (2020) yang menjelaskan bahwa

ibu hamil sangat membutuhkan biaya pemeriksaan, obat-obatan,

makanan bergizi dan kebutuhan bayi setelah lahir.

Harahap, dkk. (2020) juga menjelaskan bahwa status

ekonomi rendah maka dapat mempengaruhi ibu dan janin. Hal ini

disebabkan karena makanan yang ibu komsumsi ibu seadanya,

ibu sulit membeli suplemen kalsium dan suplemen lainnya yang

baik untuk kehamilan. Adapun pada ibu hamil dengan status

ekonomi tinggi maka ibu akan selalu memakan makanan yang

bergizi sehingga baik untuk kehamilan, serta ibu hamil dengan

status ekonomi tinggi dengan mudah dapat membeli suplemen

untuk kehamilannya.

Namun dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti ini,

status ekonomi keluarga menjadi rendah. Hal ini diakibatkan

karena ibu hamil dan pasangan tidak mempunyai pekerjaan


91

akibat PHK dan sempitnya lapangan pekerjaan. Sehingga hal ini

mempengaruhi pendapatan keluarga sesuai dalam penelitian

Ferwati, dkk. (2021) yang menerangkan bahwa dampak pandemi

Covid-19 yang ditimbulkan tidak hanya mempengaruhi

kesehatan namun juga berdampak di segala aspek kehidupan

manusia diseluruh dunia diantaranya yaitu aspek sosial, aspek

ekonomi, aspek psikologis, aspek pendidikan, dan lainnya.

Adapun dampak yang sangat luar biasa yang disebabkan oleh

pandemi covid-19 yaitu aspek perekonomian yang menyebabkan

perokonomian diseluruh dunia mengalami penurunan.

Selain itu, didapatkan tingkat pengangguran masa

pandemi Covid-19 di Samarinda pada bulan Agustus 2020 yaitu

sebanyak 8.26% dan terdapat pencari kerja yang terdaftar

sebanyak 5.563 jiwa (Tahapary 2021). Dalam studi lapangan

yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa ibu hamil dengan

status ekonomi rendah tidak memiliki pekerjaan serta

pendapatan keluarga yaitu kurang dari UMR. Selain itu,

didapatkan beberapa ibu hamil dengan status ekonomi rendah

terkena imbas PHK akibat adanya pandemi covid-19.

Selanjutnya, dalam studi lapangan didapatkan juga

bahwa pada ibu hamil dengan status ekonomi menengah juga

sebagian besar tidak bekerja. Walaupun tidak bekerja,

pendapatan keluarga pada ibu hamil dengan status ekonomi


92

menengah cukup stabil. Hal ini dikarenakan suami responden

mempunyai pekerjaan dan pendapatan keluarga UMR.

Adapun pada ibu hamil dengan status ekonomi tinggi

didapatkan ibu memiliki pekerjaan yaitu sebagai PNS dan

beberapa menjadi karyawan swasta. Walaupun dalam keadaan

pandemi Covid-19 pendapatan keluarga dengan status ekonomi

tinggi dalam 1 bulan, mempunyai pendapatan yang lebih dari

upah minimum yang sudah ditetapkan di Kalimantan Timur.

d. Jenis Jaminan Kesehatan Responden

Pada penelitian ini ditemukan responden yang memiliki

kartu jaminan kesehatan dalam memanfaatkan fasilitas

pelayanan kesehatan berupa kartu Kis/Jamkesda/Jamkesmas/

Jampersal sebanyak 16 responden (17.2%). Menurut teori Putri

(2014) kartu jaminan kesehatan berupa Kis/Jamkesda/

Jamkesmas/Jampersal merupakan salah satu program jaminan

kesehatan penerima bantuan iuaran. Peserta yang dapat

menerima kartu Kis/Jamkesda/Jamkesmas/Jampersal

merupakan seseorang tidak mampu sehingga mereka tidak

membayar iuran perbulan.

Selain itu, didapatkan hasil responden yang memiliki

kartu jaminan kesehatan berupa BPJS Mandiri sebanyak 75

responden (80.6%) dan didapatkan juga responden


93

menggunakan uang pribadi saat melakukan pemeriksaan

kehamilan atau proses persalinan di Klinik Islamic Center

Samarinda sebanyak 2 responden (2.2%). Dalam teori Putri

(2014) juga menerangkan bahwa BPJS Mandiri merupakan salah

satu program jaminan kesehatan yang bukan menerima bantuan

iuran. Adapun peserta yang memiliki kartu BPJS Mandiri yaitu

seseorang yang bukan tergolong miskin atau tidak mampu.

Sehingga peserta yang memiliki kartu BPJS Mandiri diharuskan

membayar iuaran perbulan.

Dalam Perpres 64 tahun 2020 pada tahun 2020 BPJS

Kesehatan menaikan pembayaran atau iuran pada peserta BPJS

Mandiri yaitu pada kelas I yang harus dibayar perbulannya yaitu

sebesar Rp. 150.000, pada kelas II biaya perbulannya yaitu

sebesar Rp. 100.000, dan pada kelas III biaya perbulannya yaitu

sebesar Rp. 35.000. Dari iuaran yang sudah ditetapkan oleh

Perpres 64 tahun 2020 banyak masyarakat yang menunggak

pembayaran BPJS Mandiri akibat status ekonomi rendah. Hal ini

seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh Zulfiani (2020).

Zulfiani (2020) menerangkan bahwa peserta BPJS

Mandiri dapat menunggak membayar tagihan BPJS perbulannya

yaitu diakibatkan faktor status ekonomi masih rendah sehingga

jumlah pendapatan keluarga tidak menentu dan kurang. Dalam

studi lapangan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan 2


94

responden (2.2%) yang menggunakan uang pribadi untuk

pemeriksaan kehamilan dan proses persalinan dikarenakan tidak

memiliki kartu jaminan kesehatan dan menunggak membayar

BPJS akibat faktor biaya.

e. Jarak Tempuh Responden

Menurut Langumadi (2019) jarak tempuh dalam

pelayanan kesehatan terbagi menjadi beberapa bagian yaitu

jarak rumah sakit dan jarak ke puskesmas/klinik di kategori dekat

apabila kurang dari 1 kilometer, kategori sedang apabila jarak 1-

3 kilometer, dan kategori jauh apabila jarak rumah sakit dengan

rumah lebih dari 3 kilometer.

Adapun lokasi Klinik Islamic Center Samarinda berada

di tengah-tengah Kota Samarinda, tepatnya di Jalan Cendana

Kelurahan Teluk Lerong Ulu Samarinda di komplek Yayasan

Islamic Center Samarinda belakang Masjid Baitul Muttaqien

Islamic Center. Dimana lokasi tersebut merupakan jalan utama

bagi pengendara dan jalanan tidak terlalu padat sehingga sangat

mudah untuk dilewati kendaraan pribadi, transportasi umum

seperti angkot dan taxi online. Apabila responden tidak

mempunyai kendaraan seperti mobil pribadi maka responden

dapat menggunakaan jasa layanan transportasi umum seperti


95

angkot atau taxi online untuk memudahkan responden menuju

Klinik Islamic Center Samarinda.

Selain itu, Klinik Islamic Center Samarinda mempunyai

lahan parkir yang luas untuk pengunjung dengan biaya tarif parkir

sangat murah yaitu Rp.2.000. tanpa batas waktu dan Klinik

Islamic Center Samarinda sangat berdekatan dengan

Puskesmas Wonorejo yaitu dengan jarak sekitar 1 km dan

Rumah Sakit Hermina dengan jarak sekitar 2 km.

Adapun alasan responden memilih Klinik Islamic

Center Samarinda menjadi tempat pemeriksaan kehamilan dan

proses persalinan yaitu pelayanan di Klinik Islamic Center

Samarinda lebih cepat dan ramah dibandingkan di Rumah Sakit

dan Puskesmas. Serta Klinik Islamic Center Samarinda melayani

ibu hamil dengan proses persalinan dalam 24 jam baik

menggunakan jaminan kesehatan maupun biaya pribadi serta

mempunyai rawat inap.

Selanjutnya, alasan responden memilih Klinik Islamic

Center Samarinda menjadi tempat pemeriksaan kehamilan dan

proses persalinan yaitu Klinik Islamic Center Samarinda

mempunyai lahan parkir yang luas dengan biaya terjangkau

dibandingkan dirumah sakit dan puskesmas lainnya. Selain itu,

Klinik Islamic Center Samarinda berada di tengah kota sehingga


96

mudah di lalui kendaraan, baik kendaraan pribadi maupun

transportasi umum seperti angkot dan taxi online.

Dalam penelitian ini didapatkan jarak tempuh

responden terhadap fasilitas kesehatan klinik Islamic Center

Samarinda yaitu jarak tempuh dekat dengan jumlah 12

responden (12.9%). Dalam studi penelitian yang dilakukan oleh

peneliti jarak tempuh dekat didapatkan responden dengan

tempat tinggal beralamat di Jalan Cendana atau di dekat wilayah

sekitar Klinik Islamic Center.

Adapun pada jarak tempuh sedang dengan jumlah 41

responden (44.1%), dimana responden dengan jarak tempuh

sedang sebagian besar beralamat di sekitar jalan M.Said, Jalan

Pangeran Antasari dan Jalan Slamet Riyadi. Selanjutnya pada

jarak tempuh jauh didapatkan 40 responden (43.0%), dimana

responden dengan jarak tempuh jauh rata-rata beralamat di

Kecamatan Loa Bakung dan bahkan terdapat responden

bertempat tinggal di wilayah Samarinda Seberang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Amraeni (2021)

yang menjelaskan bahwa jarak tempuh sangat berkaitan dengan

akses masyarakat ke sarana pelayanan kesehatan. Jarak

tempuh juga dapat mempengaruhi masyarakat dalam

memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Idealnya jarak

tempuh terhadap sarana pelayanan kesehatan harus semudah


97

mungkin dan sarana transportasi juga memadai untuk dilewati

dalam menuju sarana pelayanan kesehatan.

f. Usia Responden

Pada penelitian ini didapatkan responden dengan usia

<20 tahun yaitu 3 responden (3.2%). Adapun responden dengan

usia 20-35 tahun sebanyak 78 responden (83.9%), usia >35

tahun sebanyak 12 responden (12.9%). Dalam penelitian Bere

(2017) menjelaskan bahwa usia ibu hamil yang baik bagi ibu dan

janin yaitu pada usia 20-35 tahun hal ini dikarenakan pada usia

tersebut organ reproduksi wanita sehat.

Dalam penelitian Bere (2017) juga menjelaskan usia

ibu hamil yang dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan

hingga dapat meningkatkan resiko kematian pada ibu yaitu pada

usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Hal ini

disebabkan karena pada usia kurang dari 20 tahun secara fisik

dan anatomi masih belum siap serta panggul ibu belum mencapai

ukuran dewasa sehingga menjadi salah satu penyulit dalam

melahirkan. Sedangkan pada usia lebih dari 35 tahun merupakan

usia yang terlalu tua untuk wanita mengalami kehamilan hal ini

disebabkan karena pada usia 35 tahun ibu organ dan fungsi

reproduksi tidak bekerja dengan baik.


98

Adapun penelitian Siallagan dan Lestari (2018)

menjelaskan bahwa ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun

dan lebih dari 35 tahun mengalami kecemasan ringan berjumlah

3 responden dan kecemasan sedang berjumlah 3 responden

dengan nilai statistik 0.032<0.05. Siallagan dan Lestari (2018)

juga menerangkan bahwa ibu hamil dengan usia kurang dari 20

tahun tidak hanya belum siap dari segi anatomis tetapi dari segi

psikologis juga belum siap. Pada usia kurang 20 tahun biasanya

tidak mampu mengontrol emosi sehingga mental ibu dapat

terguncang.

Adapun penelitian Intan dan Ismiyatun (2020)

menjelaskan ibu hamil dengan usia <20 tahun mempunyai organ

reproduksi yang belum siap dalam kehamilan hal ini disebabkan

rahim dan panggul ibu dengan usia <20 masih kecil dan belum

bekerja secara optimal. Selain itu pada ibu <20 tahun mempunyai

keadaan mental yang belum stabil sehingga ibu cenderung

mampu menerima perubaha-perubahan dalam kehamilan dan

setelah persalinan. Selanjutnya, pada ibu hamil dengan usia <20

tahun mempunyai komplikasi-komplikasi persalinan seperti

persalinan prematur dan ibu mengalami perdarahan.

Selain itu, pada ibu hamil dengan usia lebih dari 35

memiliki kondisi fisik yang lemah dan organ reproduksi ibu

menurun. Sehingga pada usia tersebut dapat memiliki risiko lebih


99

tinggi mengalami komplikasi-komplikasi saat persalinan seperti

ketuban pecah dini, hipertensi, partus lama, dan perdarahan.

Akibat dari resiko yang akan ditimbulkan membuat ibu lebih

cenderung memikirkan ha-hal yang negatif sehingga membuat

ibu lebih cemas dan khawatir (Siallagan dan Lestari (2018); Intan

dan Ismiyatun (2020)).

g. Pekerjaan Responden

Pada penelitian ini didapatkan responden yang tidak

bekerja atau sebagai ibu rumah tangga sebanyak 68 responden

(73.1%). Selain itu didapatkan juga pekerjaan responden sebagai

PNS yaitu sebanyak 6 responden (6.5%) dan Karyawan Swasta

sebanyak 19 responden (20.4%). Dari studi lapangan yang

dilakukan oleh peneliti, ibu hamil trimester III yang tidak bekerja

atau sebagai ibu rumah tangga lebih cenderung untuk

mempersiapkan persalinan dan ada beberapa ibu trimester III

yang tidak diperbolehkan oleh keluarga untuk bekerja berat serta

keadaan fisik ibu selama hamil mengalami penurunan.

Selain itu, didapatkan alasan ibu hamil tidak bekerja

adalah terkena imbas pandemi Covid-19 dimana ia terkena PHK.

Adapun pada ibu hamil trimester III yang mempunyai pekerjaan

PNS dan Karyawan Swasta tetap bekerja, hal ini disebabkan oleh

tuntutan pekerjaan dan tuntutan ekonomi. Adapun dalam


100

penelitian Ferwati, dkk. (2021) yang menerangkan bahwa

dampak pandemi Covid-19 yang ditimbulkan tidak hanya

mempengaruhi kesehatan namun juga berdampak di segala

aspek kehidupan manusia diseluruh dunia diantaranya yaitu

aspek sosial, aspek ekonomi, aspek psikologis, aspek pendidikan,

dan lainnya. Adapun dampak yang sangat luar biasa yang

disebabkan oleh pandemi covid-19 yaitu aspek perekonomian

yang menyebabkan perokonomian diseluruh dunia mengalami

penurunan.

Dalam hasil karakteristik penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari dan Wahyuntari

(2020) yang menerangkan bahwa ibu hamil yang tidak bekerja

atau ibu rumah tangga memiliki tingkat kecemasan yang lebih

besar dibandingkan ibu hamil yang memiliki pekerjaan. Hal ini

disebabkan karena ibu hamil yang tidak bekerja biasanya

menghabiskan waktu di rumah sehingga ibu hamil lebih sering

memikirkan hal-hal yang buruk terhadap kehamilannya dan

proses persalinan. Adapun ibu hamil yang memiliki pekerjaan

biasanya dapat mengalihkan perasaan khawatir dan cemas

terhadap pekerjaannya.
101

h. Tingkat Pendidikan Responden

Dalam penelitian ini didapatkan bahwa ibu hamil

trimester III di Klinik Islamic Center Samarinda mempunyai

tingkat pendidikan yang baik yaitu rata-rata lulusan SMA/SMK

sebesar 71 responden (76.3%) dan lulusan DIII/S1/S2 sebanyak

13 responden (14.0%). Adapun dalam penelitian yang dilakukan

oleh Komariah dan Nugroho (2019) menjelaskan bahwa tingkat

pendidikan dapat mempengaruhi perilaku terhadap pola hidup

dan semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan semakin

mudah memahami informasi.

Selanjutnya dalam penelitian yang dilakukan oleh

Pane, dkk. (2021) menjelaskan bahwa tingkat pendidikan dapat

mempengaruhi seseorang dalam berbagai hai seperti cara

berpikir, memahami dan menglola informasi serta cara

memecahkan permasalahan. Dalam penelitian ini juga

menjelaskan bahwa tingkat pendidikan ibu hamil dapat menjadi

faktor penentu dalam kecemasan dalam persalinan. Apabila ibu

hamil memiliki tingkat pendidikan yang baik maka ibu biasanya

mencari sebuah informasi tentang kehamilan dan persalinan

sehingga hal ini dapat membuat ibu mengantisipasi berbagai hal

dalam proses persalinan.

Adapun dalam penelitian yang dilakukan oleh Daswati

(2021) yang menerangkan bahwa tingkat pendidikan menjadi


102

salah satu faktor penting dalam menerima informasi, cara

mengambil keputusan dan bertindak selanjutnya terhadap

masalah ataupun terhadap status kesehatan untuk dirinya. Ibu

hamil yang memiliki tingkat pendidikan yang kurang atau rendah

sangat sulit untuk menerima inovasi dan rata-rata ibu hamil yang

berpendidikan rendah kurang mampu meningkatkan

kesejahteraan keluarganya.

Dari studi lapangan yang dilakukan oleh peneliti

didapatkan ibu hamil yang memiliki tingkat pendidikan yang

rendah yaitu SMP 9 responden (9.7%). Hal ini disebabkan karena

pada usia muda beberapa responden tidak mempunyai keinginan

yang kuat untuk bersekolah sehingga responden tidak memiliki

keingingan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan. Adapun

beberapa responden tidak mempunyai biaya untuk bersekolah

dan wilayah tempat tinggal responden di desa sehingga jarak

rumah dengan sekolah cukup jauh.

i. Jarak Kehamilan Responden

Dalam penelitian ini ditemukan jarak kehamilan

responde yang paling banyak yaitu jarak 0 tahun atau belum

pernah melahirkan dengan jumlah 37 responden (39.8%) dan

jarak 1-3 tahun dengan jumlah 32 responden (34.4%). Menurut

Tuzzahro, dkk. (2021) menjelaskan bahwa jarak kehamilan dapat


103

menyebabkan abortus atau keguguran hal ini dikarenakan

apabila ibu dengan jarak kehamilan kurang dari 2 tahun maka

kondisi kandungan dan kesehatan ibu belum pulih serta uterus

perlu adanya pemulihan untuk mengembalikan seperti keadaan

sebelum hamil.

Adapun menurut teori Mappaware, dkk. (2020) yang

menjelaskan bahwa ibu hamil dengan jarak kehamilan cukup

dekat dari kehamilan sebelumnya maka akan memperburuk

kondisi kesehatan ibu dan bayi. Hal ini dikarenakan bentuk dan

fungsi organ reproduksi belum pulih dan kembali secara

sempurna sehingga hal ini dapat menggangu fungsi dari organ

reproduksi dan dapat menyebabkan anemia. Selanjutnya pada

ibu hamil yang memiliki jarak kehamilan yang jauh maka akan

menimbulkan melemahnya fungsi otot-otot uterus dan panggul.

Apabila fungsi otot-otot uterus dan panggul melemah makan

akan menyebabkan partu lama. Hal ini disebabkan karena jarak

kehamilan jauh sangat berhubungan dengan usia ibu hamil.

Selain itu, jarak kehamilan juga dapat menyebabkan

ibu mengalami kanker serviks hal ini berkaitan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Fajrin (2020). dalam penelitian tersebut

menjelaskan bahwa jarak kehamilan atau jarak persalinan sangat

dekat yaitu kurang dari 2 maka dapat menjadikan pendukung

terjadinya sel-sel abnormal berkembang dan menjadi ganas. Hal


104

ini disebabkan karena serviks memerlukan waktu untuk

pemulihan dan perbaikan. Apabila jarak kehamilan dekat maka

sel-sel tidak dapat memulihkan secara normal sehingga

berinvolusi tidak sempurna.

j. Tekanan Darah Responden

Tekanaan darah pada ibu hamil trimester I dan

trimenster II biasanya cenderung menurun. Tekanan darah ibu

hamil trimester I dan II relatif sekitar 110/60 mmHg hal ini

dikarenakan terjadinya pembesaran pada pembuluh darah. Oleh

sebab itu, apabila ibu hamil trimester I dan II dengan tekanan

darah bernilai 130/85 mmHg atau 135/90 mmHg dianggap

berisiko menderita hipertensi (Andriyani, dkk. 2021).

Adapun klasifikasi tekanan darah untuk dewasa dalam

mmHg menurut WHO (1999) dan Kaplan (2002) dalam Nuryati

(2021) yang menjelaskan bahwa tekanan darah optimal apabila

sistolik <120 mmHg dan diastolik <80, tekanan darah normal

dengan nilai sistolik <130 dan diastolik <85, normal tinggi dengan

nilai sistolik 130-139 dan diastolik 85-89, dan hipertensi tahap I

dengan nilai sistolik 140-159 dan diastolik 90-99, hipertensi tahap

II dengan nilai sistolik160-179 dan diastolik 95-104, dan

hipertensi tahap III dengan nilai sistolik >180 dan diastolik >110.
105

Hipertensi dalam kehamilan dapat menyebabkan

BBLR, solusio plasenta, penyakit serebrovaskuler, gagal organ,

kosgulasi intravaskuler hingga kematian (Agustin, dkk. 2020;

Purwatiningtyas dan Haswita 2020). Adapun dalam penelitian

yang dilakukan oleh Agustin, dkk. (2020) yang menerangkan

bahwa tekanan darah pada ibu hamil dapat mempengaruhi

tingkat kecemasan yang berhubungan dengan status kesehatan

ibu. Ibu hamil dengan status hipertensi memiliki tingkat

kecemasan yang tinggi hal ini disebabkan karena ibu hamil

dengan hipertensi memiliki risiko lebih besar terkena komplikasi

yang mengancam jiwa yang akan dihadapi dirinya ataupun janin

yang akan dilahirkan.

Dalam penelitian ini ditemukan tekanan darah

responden dengan nilai sistolik yaitu <120 mmHg sebanyak 38

responden (40.9%) dan nilai sistolik 120-130 mmHg sebanyak 55

responden (59.1%). Selanjutnya pada tekanan darah dengan

nilai diastolik <80 mmHg sebanyak 14 responden (15,1%) dan

nilai diastolik 80-90 mmHg 79 responden (84.9%). Dengan

adanya nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa responden

tidak memiliki tekanan darah tinggi atau biasa disebut hipertensi.

Dalam studi lapangan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan

responden tidak memiliki riwayat hipertensi sebelum kehamilan.


106

k. Suku dan Agama Responden

Dalam penelitian ini didapatkan responden dengan

suku terbanyak yaitu suku Jawa dengan jumlah 39 responden

(41.9%). Adapun suku lainnya yaitu suku Banjar sebesar 28

responden (30.1%), suku Bugis sebesar 13 responden (14.0%),

suku Kutai sebesar 4 responden (9.7%0 dan suku lainnya

sebesar 4 responden (4.3%). Selain itu rata-rata agama yang

dipercaya oleh responden paling banyak adalah agama Islam

dengan jumlah 91 responden (97.8%). Adapun kepercayaan

lainnya yang dipercaya oleh responden yaitu agama Prostestan

dengan jumlah 2 responden (2.2%).

Adapun menurut Notoatmodjo dalam Jamilah (2020)

menerangkan bahwa lingkungan budaya pada ibu hamil memiliki

pengaruh yang cukup kuat dimana ibu hamil dapat menerima

informasi yang benar atau tidak terhadap apa yang disampaikan.

Dalam hasil studi penelitian yang dilakukan oleh peneliti

didapatkan beberapa ibu hamil nullipara mengalami kecemasan

akibat ketakutan terhadap proses persalinan secara operasi

caesar. Selain itu, responden dengan jenis nullipara sebagian

besar menganggap persalinan secara operasi caesar sangat

menyakitkan dan menganggap tidak dapat merasakan menjadi

ibu seutuhnya akibat tidak melakukan persalinan secara normal.


107

2. Hubungan Antara Paritas Dengan Tingkat Kecemasan Pada Ibu


Hamil Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Masa Pandemi
Covid-19 Di Klinik Islamic Center Samarinda

Paritas merupakan keadaan ibu yang sering dikaitkan dengan

jumlah bayi yang dilahirkan (Daswati 2021). Hasil dalam penelitian

ini menunjukan bahwa terdapat responden nullipara memiliki tingkat

kecemasan yang lebih besar dibandingkan paritas lainnya yaitu pada

tingkat kecemasan ringan terdapat 3 responden (8.1%), tingkat

kecemasan sedang terdapat 13 responden (35.1%), tingkat

kecemasan berat 19 responden (54.1%), dan tingkat kecemasan

sangat berat 1 responden (2.7%). Adapun nilai statistik yang

didapatkan yaitu p-value=0.000<0.05 dengan korelasi bernilai -0.921

sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara paritas dengan

tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III dalam menghadapi

persalinan masa pandemi covid-19 di Klinik Islamic Center

Samarinda memiliki hubungan yang signifikan dan berkorelasi

sangat kuat yang berarah negatif. Dimana semakin rendah jenis

paritas yang dimiliki ibu maka semakin tinggi ibu mengalami

kecemasan.

Paritas dapat mempengaruhi tingkat kecemasan ibu hamil

karena berkaitan dengan psikologis ibu terhadap pengalaman yang

ia lalui ataupun pengalaman yang belum pernah ia lalui (Asnuriyati

dan Fajri 2020). Adapun dalam penelitian ini sejalan dengan

penelitian Fajrin (2017) di dapatkan hasil penelitian menggunakan


108

analisis rank spearman dengan taraf kesalahan a=0.05 dengan nilai

t hitung 4.14> t tabel 2,06 yang dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara paritas dengan tinggkat kecemasan

pada ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan.

Fajrin (2017) menjelaskan bahwa paritas sangat berkaitan

erat dengan suatu pengalaman ibu terhadap persalinan. Selain itu,

pengalaman juga dapat menjadi salah satu faktor kesiapan ibu

dalam menghadapi persalinan menjadi kurang dan dapat

meningkatkan kecemasan. Selanjutnya pada ibu hamil nullipara

akan memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan

jenis paritas lainnya karena belum memiliki pengalaman dalam

proses melahirkan.

Adapun dalam studi peneliti yang dilakukan oleh peneliti

didapatkan ibu hamil nullipara memiliki tingkat kecemasan yang lebih

tinggi dibandingkan jenis paritas lainnya. Hal ini disebabkan oleh

kurangnya pengalaman ibu terhadap proses persalinan. Selain itu

ibu hamil nullipara cenderung memiliki pikiran-pikiran yang negatif

terhadap proses persalinan seperti ketakutan terhadap proses

persalinan yang sangat menyakitkan akibat informasi yang diterima

belum benar serta ketakutan untuk melahirkan operasi caesar.

Sehingga hal tersebut dapat memicu timbulnya perasaan ketakutan

yang berlebihan dan menyebabkan ibu hamil trimesteri III dalam

menghadapi persalinan mengalami kecemasan dan bahkan depresi.


109

Tingkat kecemasan ibu hamil trimester III pada paritas

nullipara dapat dipengaruhi dengan adanya informasi yang belum

benar. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kristianti, dkk. (2020) yang mendapatkan hasil bahwa ibu hamil

trimester III dengan paritas nullipara sebelum mendapatkan

informasi yang benar melalui video sebagian besar memiliki tingkat

kecemasan sedang hingga sangat berat. Tetapi setelah ibu hamil

trimester III dengan paritas nullipara mendapatkan informasi yang

benar melalui video memiliki tingkat kecemasan yang menurun yaitu

menjadi kecemasan ringan. Adapun nilai statistik dalam penelitian

Kristianti, dkk. (2020) yaitu didapatkan nilai Zhitung lebih besar

dibandingkan Ztabel (3.295>1.645) sehingga dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan kesehatan

tentang persalinan dengan kecemasan ibu hamil trimester III dengan

paritas nullipara.

Adapun penelitian lainnya yang sejalan dengan penelitian ini

yaitu penelitian yang dilakukan oleh Tarigan (2018) yang

mendapatkan hasil nilai signifikasi paritas dengan tingkat

kecemasan yaitu p-value=0.005. dalam penelitian Tarigan (2018)

juga merangkan bahwa jenis paritas nullipara mengalami

kecemasan yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan terhadap

proses persalinan, sumber informasi yang kurang jelas terhadap


110

proses persalinan, serta menganggap proses persalinan sangat

menyakitkan

Selanjutnya, dalam penelitian ini juga didapatkan bahwa ibu

hamil primipara dan multipara sebagian besar memiliki kecemasan

akibat jarak kehamilan yang lumayan cukup dekat sehingga hal ini

dapat menyebabkan ibu khawatir terhadap kesejahteraan

keluarganya. Adapun pada ibu hamil grandemultipara didapatkan

tidak ada kecemasan hal ini disebabkan grandemultipara memiliki

pengalaman yang banyak terhadap kehamilan dan proses

kehamilan. Dalam penelitian Tarigan (2018) juga menerangkan

bahwa ibu hamil multipara dapat mengalami kecemasan hanya saja

tidak secemas paritas nullipara. Ibu hamil multipara tidak memiliki

kecemasan yang tinggi akibat pengalaman yang pernah ia lalui.

Selain itu ibu hamil multipara sudah mengetahui rasa sakit saat

persalinan dan mengetahui tahap-tahap proses persalinan.

3. Hubungan Antara Status Ekonomi Dengan Tingkat Kecemasan


Pada Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Masa
Pandemi Covid-19 Di Klinik Islamic Center Samarinda

Pada penelitian ini didapatkan ibu hamil trimester III dalam

menghadapi persalinan yang memiliki status ekonomi rendah

mempunyai tingkat kecemasan yang lebih besar di bandingkan

dengan ibu hamil yang mempunyai status ekonomi tinggi yaitu

mempunyai tingkat kecemasan ringan sebanyak 11 responden


111

(24.5%), kecemasan sedang 15 responden (33.3%), kecemasan

berat 10 responden (22.2%) dan kecemasan sangat berat 1

responden (2.2%).

Adapun nilai statistik yang didapatkan dalam penelitian ini

yaitu sebesar p-value=0.019<0.05 dengan korelasi bernilai -0.299

sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara status ekonomi

dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III dalam

menghadapi persalinan masa pandemi covid-19 di Klinik Islamic

Center Samarinda memiliki hubungan yang signifikan dan

berkorelasi lemah yang berarah negatif. Dimana semakin rendah

status ekonomi yang dimiliki ibu maka semakin tinggi ibu mengalami

kecemasan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Abrori (2015)

menerangkan bahwa tingkat status ekonomi terbukti sangat

mempengaruhi kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Ibu

hamil yang mempunyai tingkatan status ekonomi yang tinggi

biasanya mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis. Selain itu

apabila status ekonomi ibu hamil tinggi maka akan dapat

meningkatkan status gizi ibu hamil dengan cara status nutrisi

terpenuhi dan berkualitas.

Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh

Harahap, dkk. (2020) yang menjelaskan bahwa status ekonomi

rendah maka dapat mempengaruhi ibu dan janin. Hal ini disebabkan
112

karena makanan yang ibu komsumsi ibu seadanya, ibu sulit membeli

suplemen kalsium dan suplemen lainnya yang baik untuk kehamilan

sehingga hal ini dapat meningkatkan ibu mengalami risiko komplikasi

pada kehamilan. Adapun pada ibu hamil dengan status ekonomi

tinggi maka ibu akan selalu memakan makanan yang baik untuk

kehamilan dan bergizi, serta ibu dapat membeli suplemen untuk

kehamilannya.

Sehingga hal ini diperberat dengan kondisi pandemi Covid-19

yang menyebabkan seseorang mengalami masalah mental seperti

dalam penelitian yang dilakukan oleh Witteveen dan Velthorst (2020)

yang menerangkan bahwa dimasa pandemi Covid-19 menyebabkan

seseorang mengalami kesehatan mental yang buruk yaitu timbulnya

perasaan depresi, kesepian dan kecemasan. Hal ini disebabkan oleh

krisis ekonomi yang di hadapi seseorang di masa pandemi Covid-19.

Adapun krisis ekonomi yang di alami seseorang yaitu diakibatkan

oleh perubahan beban kerja, kehilangan pendapatan dan kehilangan

pekerjaan.

Adapun hasil studi lapangan yang dilakukan oleh peneliti yaitu

didapatkan ibu hamil trimester III dengan status ekonomi rendah

dimasa pandemi covid-19 memiliki tingkat kecemasan yang lebih

besar dibandingkan dengan ibu hamil trimester III dengan status

ekonomi tinggi. Hal ini disebabkan oleh ibu tidak mempunyai

pekerjaan, responden atau suami responden mengalami PHK akibat


113

pandemi Covid-19, serta jumlah pendapatan keluarga kurang dari

upah minimum di Kalimantan Timur sehingga hal ini dapat

menyebabkan kebutuhan biaya yang perlu dipersiapkan oleh ibu

seperti makanan bergizi untuk kehamilan dan kebutuhan bayi

setelah lahir menjadi kurang. Selanjutnya, dalam penelitian ini juga

didapatkan ibu hamil dengan status ekonomi rendah lebih cenderung

bersikap tengang dan berpikir negatif terhadap proses persalinan

dan kebutuhan biaya setelah melahirkan di masa pandemi Covid-19.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Witteveen dan Velthorst

(2020) juga berhubungan dengan hasil karakteristik responden

dalam penelitian ini yaitu karakteristik pekerjaan responden. dalam

penelitian ini menunjukan bahwa ibu hamil trimester III dalam

menghadapi persalinan di Klinik Islamic Center Samarinda rata-rata

tidak bekerja dengan jumlah 68 responden (73,1%). Yang

diakibatkan beberapa faktor salah satunya yaitu tidak mempunyai

pekerjaan, mengalami PHK akibat pandemi Covid-19, serta jumlah

pendapatan keluarga kurang dari upah minimum di Kalimantan

Timur. Sehingga hal inilah yang menjadi salah satu faktor status

ekonomi responden hamil masih rendah dan menjadikan ibu hamil

trimester III dalam menghadapi persalinan menjadi cemas.

Status ekonomi menjadi salah satu faktor ibu mengalami

kecemasan. Hal ini sejalan dengan penelitian ini yaitu penelitian

yang dilakukan oleh Aniroh dan Fatimah (2019) yang menunjukan


114

hasil nilai p-value kurang dari a=0.05 yaitu p-value= 0.007 sehingga

dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara sosial

ekonomi dengan tingkat kecemasan ibu primigravida dalam

menghadapi persalinan. Dalam penelitian Aniroh dan Fatimah

(2019) juga mendapatkan status ekonomi rendah memiliki tingkat

kecemasan ringan sebanyak 13 responden (30.2%) dan kecemasan

sedang sebanyak 30 responden (69.8%).

Aniroh dan Fatimah (2019) menerangkan bahwa ibu yang

mempunyai status ekonomi sedang cenderung memiliki tingkat

kecemasan ringan hal ini didukung oleh status pekerjaan ibu dan

suami. Adapun pada ibu hamil dengan status ekonomi yang tinggi

cenderung jarang mengalami kecemasan hal ini di sebabkan pada

ibu dengan status ekonomi tinggi dapat mensejahterahkan

kesehatan fisik dan psikologis ibu baik saat kehamilan maupun

sesudah bayi lahir.

4. Hubungan Antara Jaminan Kesehatan Dengan Tingkat Kecemasan


Pada Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Masa
Pandemi Covid-19 Di Klinik Islamic Center Samarinda

Dalam penelitian ini dapatkan nilai statistik yang didapatkan

yaitu p-value lebih besar dari nilai a=0.0.5 (p-value=0.370<0.05)

dengan mean rank jaminan kesehatan tidak berbayar 5.94 dan

jaminan berbayar-umum 45.97. sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak ada hubungan yang signifikan antara jaminan kesehatan


115

dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III dalam

menghadapi persalinan masa pandemi Covid-19 di Klinik Islamic

Center Samarinda.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fatimah dan Indrawati

(2019) didapatkan seseorang lebih memilih menggunakan kartu

jaminan kesehatan disebabkan apabila seseorang ingin

memanfaatkan fasilitas kesehatan maka orang tersebut tidak

mengeluarkan biaya karena sudah tercover di dalam jaminan

kesehatan. Hal ini membuat seseorang merasa terlindungi apabila

terkena suatu penyakit atau keadaan gawat darurat tanpa

mengeluarkan baiaya yang mahal.

Dalam studi penelitian ini didapatkan bahwa pada responden

yang memiliki jaminan kesehatan baik berbayar maupun tidak

berbayar memiliki kesamaan yaitu biaya pemeriksaan kehamilan

dan biaya dalam proses persalinan di cover oleh jaminan kesehatan

sehingga hal ini yang membuat ibu tidak merasakan kecemasan

terhadap biaya yang ditanggung saat proses persalinan maupun

pemeriksaan kehamilan.

Dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Asih, dkk. (2021) yang menerangkan bahwa ibu hamil trimester

III yang menjadi peserta jaminan kesehatan tidak mempunyai

kecemasan hal ini dikarenakan ibu hamil trimester III tidak

mengeluarkan biaya pada saat pemeriksaan kehamilan dan saat


116

proses persalina. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan

oleh Pane, dkk. (2021) yang menerangkan bahwa kecemasan pada

ibu hami di masa pandemi Covid-19 diakibatkan oleh keluarga tidak

memiliki jaminan kesehatan baik jaminan kesehatan tidak berbayar

maupun jaminan kesehatan berbayar.

Adapun kesimpulan dari studi lapangan dan dari hasil statistik

yaitu dimana tidak ada hubungan yang signifikan atau hubungan

yang bermakna antara jenis jaminan kesehatan dengan tingkat

kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan

yang disebabkan karena biaya untuk proses persalinan dan biaya

untuk pemeriksaan kehamilan sudah dicover oleh jaminan

kesehatan seperti BPJS atau lainnya. Adapun ibu hamil yang

mengalami kecemasan akibat tidak mempunyai BPJS atau terlambat

membayar iuran perbulan sehingga menyebabkan ibu harus

menggunakan uang pribadi saat proses persalinan ataupun

pemeriksaan kehamilan. Sehingga bisa jadi jenis jaminan kesehatan

mempengaruhi kecemasan ibu hamil apabila berhubungan dengan

status ekonomi ibu rendah dan ibu tidak mempunyai jaminan

kesehatan.
117

5. Hubungan Antara Jarak Tempuh Pelayanan Kesehatan Dengan


Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik Islamic Center
Samarinda

Dalam hasil penelitian ini didapatkan tingkat kecemasan pada

ibu hamil trimester III paling banyak yaitu tingkat kecemasan ringan

dengan jarak tempuh sedang atau dengan jarak 1-3 km yaitu dengan

jumlah sebanyak 17 responden (41.5%). Adapun nilai statistik

didapatkan yaitu p-value lebih dari 0.05 yaitu sebesar p-

value=0.588>0.05 dengan korelasi bernilai 0.077 sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jarak

tempuh pelayanan kesehatan dengan tingkat kecemasan ibu hamil

trimester III dalam menghadapi persalinan masa pandemi covid-19

di Klinik Islamic Center Samarinda.

Pada data di Kalimantan Timur dalam Tahapary (2021) yang

menunjukan bahwa pada tahun 2020 di Kota Samarinda terdapat 10

rumah sakit umum dan 4 rumah sakit bersalin serta beberapa klinik

bidan mandiri yang tersebar dibeberapa titik di Kota Samarinda. Hal

ini bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas

kesehatan dengan jarak tempuh yang mudah dijangkau oleh

transportasi umum.

Selanjutnya lokasi Klinik Islamic Center Samarinda berada di

tengah-tengah Kota Samarinda, tepatnya di Jalan Cendana

Kelurahan Teluk Lerong Ulu Samarinda di komplek Yayasan Islamic

Center Samarinda belakang Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center.


118

Dimana lokasi tersebut merupakan jalan utama bagi pengendara

dan jalanan tidak terlalu padat sehingga sangat mudah untuk dilewati

kendaraan pribadi, transportasi umum seperti angkot dan taxi online.

Apabila responden tidak mempunyai kendaraan seperti mobil pribadi

maka responden dapat menggunakaan jasa layanan transportasi

umum seperti angkot atau taxi online untuk memudahkan responden

menuju Klinik Islamic Center Samarinda.

Adapun berbagai alasan responden memilih Klinik Islamic

Center Samarinda menjadi tempat pemeriksaan kehamilan dan

proses persalinan yaitu pelayanan di Klinik Islamic Center

Samarinda lebih cepat dan ramah dibandingkan di Rumah Sakit dan

Puskesmas. Serta Klinik Islamic Center Samarinda melayani ibu

hamil dengan proses persalinan dalam 24 jam baik menggunakan

jaminan kesehatan maupun biaya pribadi serta mempunyai rawat

inap.

Selanjutnya, alasan responden memilih Klinik Islamic Center

Samarinda menjadi tempat pemeriksaan kehamilan dan proses

persalinan yaitu Klinik Islamic Center Samarinda mempunyai lahan

parkir yang luas dengan biaya terjangkau dibandingkan dirumah

sakit dan puskesmas lainnya. Selain itu, Klinik Islamic Center

Samarinda berada di tengah kota sehingga mudah di lalui

kendaraan, baik kendaraan pribadi maupun transportasi umum

seperti angkot dan taxi online.


119

Sehingga hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Isnaniar, dkk. (2020) yang menerangkan bahwa ibu

hamil dapat melakukan persiapan untuk persalinan agar dapat

membantu kelancaran proses melahirkan dan dapat mengurangi

kecemasan ibu hamil. Salah satu hal penting yang perlu

dipersiapkan oleh ibu hamil dalam menghadapi persalinan yaitu

tempat bersalin yang memadai seperti fasilitas kesehatan yang

lengkap dan menunjang serta jarak tempuh dari rumah menuju

fasilitas kesehatan untuk bersalin mudah dilalui oleh transportasi.

Selanjutnya dalam teori Amraeni (2021) yang menjelaskan

bahwa jarak tempuh sangat berkaitan dengan akses masyarakat ke

sarana pelayanan kesehatan. Jarak tempuh juga dapat

mempengaruhi masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas

pelayanan kesehatan. Idealnya jarak tempuh terhadap sarana

pelayanan kesehatan harus semudah mungkin dan sarana

transportasi juga memadai.

Selain itu, penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian yang

dilakukan oleh Pratiwi dan Raharjo (2017) yang menerangkan

bahwa semakin dekat jarak tempuh seseorang dan semakin singkat

waktu tempuh yang digunakan ke fasilitas kesehatan maka semakin

besar seseorang akan datang dan memanfaatkan pusat layanan

kesehatan terdekat.
120

Adapun kesimpulan dari studi lapangan yang dilakukan oleh

peneliti yaitu jarak tempuh dari rumah menuju pelayanan kesehatan

untuk bersalin merupakan hal yang penting di persiapkan oleh ibu

hamil agar dapat mengurangi dampak-dampak yang tidak diinginkan

saat menuju fasilitas kesehatan dengan keadaan ingin bersalin.

Semakin dekat jarak tempuh dan semakin mudah transportasi

dilewati dari rumah menuju pelayanan kesehatan untuk melakukan

proses bersalin maka akan mengurangi kecemasan ibu. Adapun

dalam uji statistik didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara jarak

tempuh pelayanan kesehatan dengan tingkat kecemasan ibu hamil

trimester III dalam menghadapi persalinan masa pandemi Covid-19

di Klinik Islamic Center Samarinda disebabkan fasilitas Klinik Islamic

Center Samarinda baik dalam sarana dan prasarana seperti

mudahnya transportasi ditemukan, kondisi jalan dan kondisi lainnya

sudah sangat baik.

Oleh sebab itu, perlunya penelitian yang lebih mendalam lagi

terkait hubungan antara jarak tempuh pelayanan kesehatan dengan

tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi

persalinan di tempat-tempat yang kurang memadai seperti di desa-

desa atau tempat dengan fasilitas kesehatan yang kurang.


121

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menghadapi beberapa

keterbatasan yang dapat mempengaruhi kondisi dari penelitian yang

sudah dilakukan di Klinik Islamic Center Samarinda. Adapun

keterbatasan tersebut yaitu :

1. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang

memiliki kelemahan yaitu tidak dapat mengeksplorasi secara

mendalam terkait keadaan status kesehatan umum responden

sehingga peneliti tidak dapat mengetahui tingkat kecemasan yang

dimiliki responden terkait status kesehatan dan sebab-akibat

terhadap kecemasan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Karakteristik responden berupa usia yang paling banyak yaitu usia

20-35 tahun dengan jumlah 78 responden (83.9%), jenis pekerjaan

yang paling banyak pada responden adalah ibu rumah tangga atau

tidak bekerja dengan jumlah 68 responden (73.1%), tingkat

pendidikan yang paling banyak yaitu SMA/SMK dengan jumlah 71

responden (76.3%), jarak kehamilan yang banyak pada responden

yaitu 0 tahun (kehamilan pertama) dengan jumlah 37 responden

(39.8%). Adapun tekanan darah responden rata-rata yaitu sistolik

120-130 mmHg dengan jumlah 55 responden (59.1%), diastolik 80-

90 mmHg dengan jumlah 79 responden (84.9%). Selanjutnya suku

dan agama yang paling banyak dimiliki oleh responden adalah suku

jawa dengan jumlah 39 responden (41.9%) dan agama islami 91

responden (97.8%).

2. Karakteristik responden berupa tingkat kecemasan yang paling

banyak pada responden adalah tingkat kecemasan ringan dengan

jumlah 27 responden (29.0%), jenis paritas yang paling banyak pada

responden yaitu paritas nullipara dengan jumlah 37 responden

(39.8%), status ekonomi yang paling banyak adalah status ekonomi

rendah dengan jumlah 45 responden (48.4%), jenis jaminan

kesehatan yang banyak digunakan oleh responden adalah jenis

122
123

jaminan BPJS Mandiri dengan jumlah 75 responden (80.6%).

Selanjutnya jarak tempuh responden dengan fasilitas kesehatan

yang paling banyak yaitu jarak tempuh sedang dengan jumlah 41

responden (44.1%).

3. Ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan tingkat

kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan

masa pandemi Covid-19 di Klinik Islamic Center Samarinda dengan

nilai p-value=0.000<0.05 dengan korelasi -0.921.

4. Ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi dengan tingkat

kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan

masa pandemi Covid-19 di Klinik Islamic Center Samarinda dengan

nilai p-value=0.019<0.05 dengan korelasi -0.299.

5. Tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan tingkat

kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan

masa pandemi Covid-19 di Klinik Islamic Center Samarinda dengan

nilai p-value=0.370>0.05 dengan mean rank jaminan kesehatan

tidak berbayar 51.94 dan jaminan jesehatan berbayar-umum 45.97.

6. Tidak ada hubungan yang signifikan antara jarak tempuh fasilitas

pelayanan kesehatan dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester

III dalam menghadapi persalinan masa pandemi Covid-19 di Klinik

Islamic Center Samarinda dengan nilai p-value=0.587>0.05 dengan

korelasi 0.587.
124

B. Saran

1. Bagi Ibu dan Keluarga

a. Ibu hamil perlu membaca buku mengenai kehamilan dan proses

persalinan, menanyakan kepada tenaga medis terkait proses

persalinan secara benar, dan ibu perlu konseling kepada tenaga

medis terkait persiapan menghadapi persalinan agar mengurangi

rasa cemas.

b. Perlunya dukungan keluarga dan suami baik secara fisik maupun

emosional salah satunya yaitu seperti memberikan perhatian,

mengingatkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan

membatu membereskan pekerjaan rumah agar ibu hamil merasa

dicintai dan dapat mengurangi kecemasan.

2. Bagi Klinik Islamic Center Samarinda dan Tempat Fasilitas

Kesehatan Lainnya

Perlunya skrining ibu hamil dalam mencakup kesehatan

mental ibu seperti kecemasan dan depresi agar tidak menimbulkan

komplikasi kehamilan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Perlunya penelitian yang lebih mendalam lagi terkait hubungan

antara jarak tempuh pelayanan kesehatan dengan tingkat

kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan


125

di tempat-tempat yang kurang memadai seperti di desa-desa

atau tempat dengan fasilitas kesehatan yang kurang memadai.

b. Perlunya penelitian terbaru yang berkaitan dengan variabel

kondisi kesehatan umum responden pada tingkat kecemasan

pada ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan.


DAFTAR PUSTAKA

Adipura, I. Made Sudarma, Ni Wayan Trisnadewi, Ni Putu Wiwik Oktaviani,


seri Asnawati Munthe, Victor Trismanjaya Hulu, Indah Budiastutik,
Ahmad Faridi, Radeny Ramdany, Rosmauli Jerimia Fitriani, Putu Oky
Ari Tania, Baiq Fitria Rahmiati, Sanya Anda Lusiana, Andi Susilawaty,
Efendi Sianturi, dan Suryana. 2021. Metodologi Penelitian Kesehatan.
1 ed. diedit oleh R. Watrianthos dan J. Simarmata. Medan: Yayasan
Kita Menulis.

Agustin, Nelly, Pratiwi Liliek, dan Leya Indah Permatasari. 2020. “Hubungan
Tingkat Kecemasan dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten
Cirebon Tahun 2019.” Jurnal Ilmu Kesehatan , Umc 9(2):7.

Amraeni, Yunita. 2021. Issu Kesehatan Masyarakat Dalam SDG’s. 1 ed.


diedit oleh M. Nasrudin. Jawa Tengah: PT. Nasya Expanding
Management (Penerbit NEM).

Andriyani, Nurmalia Lusida, Munaya Fauziah, Masyitoh Chusnan, dan Noor


Latifah. 2021. “Gambaran Histopatologi Plasenta Pada Kehamilan
Dengan Preeklampsia.” Jurnal e-Biomedik 17(2):170–76. doi:
https://doi.org/10.24853/jkk.17.2.170-176.

Anggreni, Dhona. 2020. “Hubungan Paritas Dengan Kejadan Anemia Pada


Ibu Hamil Trimester 1 Dan 3 Di Puskesmas Gayaman Kabupaten
Mojokerto Tahun 2018.” Hospital Majapahit (JURNAL ILMIAH
KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT)
12(1):1–8. doi: https://doi.org/10.5281/zenodo.3886001.

Aniroh, Umi, dan Riris Fatma Fatimah. 2019. “Tingkat Kecemasan Ibu
Primigravida dalam Menghadapi Persalinan Ditinjau dari Usia Ibu dan
Sosial Ekonomi.” Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas 2(2):1. doi:
10.32584/jikm.v2i2.374.

Asih, Ni wayan, Ni Wayan Ariyani, Made Widhi Gunapria Darmapatni, I.


Komang Lindayani, dan Ni Ketut Somoyani. 2021. “Gambaran Tingkat
Kecemasan Menjelang Persalinan pada Ibu Hamil Trimester III Di
Puskesmas II Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Barat
Tahun2021.” Infokes 11(2):3–5. doi:
https://doi.org/10.30643/info%20kesehatan.v11i2.259.

Asmariyah, Novianti, dan Suriyati. 2021. “Tingkat Kecemasan Ibu Hamil


Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kota Bengkulu.” Journal Of Midwifery

126
127

9(1):1–8. doi: https://doi.org/10.37676/jm.v9i1.1341.

Asnuriyati, Wahyu, dan Lenny Fajri. 2020. “Gambaran Tingkat Kecemasan


Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di Puskesmas
Cempaka Tahun 2020.” Journal Nursing Army (JNA) 1(2):1–8.

Azizah, Lilik Ma’rifatul, Imam Zainuri, dan Amar Akbar. 2016. BUKU AJAR
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA Teori dan Aplikasi Praktik Klinik.
1 ed. Yogyakarta: Indomedia Pustaka.

Bakri, Sri Handayani. 2021. UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DAN


GIZI IBU HAMIL. 1 ed. MEDIA SAINS INDONESIA.

Basuki. 2021. PENGANTAR METODE PENELITIAN KUANTITATIF. 1 ed.


Bandung: MEDIA SAINS INDONESIA.

Bere, Paulina Ika D. .., Mindo Sinaga, dan H. .. Fernandez. 2017. “Faktor
Risiko Kejadian Pre-Eklamsia Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Belu Risk
Factors Pre-Eklamsia in Pregnant Mothers , Belu Regency.” Jurnal
MKMI 13(2):176. doi: https://dx.doi.org/10.30597/mkmi.v13i2.1992.

Burlin, Zainal Effendi. 2020. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Budaya Dasar, dan
Ilmu Sosial Dasar. 1 ed. diedit oleh M. Sadi. Malang: Inteligensia
Media.

Corbett, Gillian A., Sarah J. Milne, Mark P. Hehir, Stephen W. Lindow, dan
Michael P. O’connell. 2020. “Health anxiety and behavioural changes
of pregnant women during the COVID-19 pandemic.” European Journal
of Obstetrics and Gynecology and Reproductive Biology 249:96–97.
doi: 10.1016/j.ejogrb.2020.04.022.

Crisnawati, Giatika, dan Tutuk Aldino. 2019. “Pengukuran Tingkat


Kecemasan Berdasarkan Skala Hars Berbasis Android.” Jurnal Teknik
Komputer V(1):135–38. doi: 10.31294/jtk.v4i2.

Dahlan, Muhammad Sopiyudin. 2020. Statistika Untuk Kedokteran Dan


Kesehatan Deskripsi, Bivariat, Dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi
Menggunakan SPSS. 6 ed. Jakarta: Epidemilogi Indonesia.

Dartiwen, dan Yati Nurhayati. 2019. ASUHAN KEBIDANAN PADA


KEHAMILAN. 1 ed. diedit oleh A. A.C. Yogyakarta: ANDI.

Daswati. 2021. Menurunkan Kecemasan Ibu Nifas Dengan Metode


Kangguru. 1 ed. Bandung: MEDIA SAINS INDONESIA.

Deswani, Ulty Desmamita, dan Yuli Muliyanti. 2018. ASUHAN


KEPERAWATAN PRENATAL DENGAN PENDEKATAN
NEUROSANS. Malang: Wineka Media.
128

Ekasari, Tutik, dan Mega Silvian Natalia. 2019. Deteksi Dini Preeklampsia
dengan Antenatal Care (Pertama. 1 ed. Takalar: Yayasan Ahmar
Cendekia Indonesia.

Fajrin, Dessy Hidayati. 2020. “Korelasi Paritas dengan Kejadian Kanker


Serviks di Yayasan Kanker Serviks Indonesia-Surabaya.” Ovary
Midwifery Journal vol 2(6):34–40.

Fajrin, Fitriana Ikhtiarinawati. 2017. “HUBUNGAN PARITAS DENGAN


TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM
MENGHADAPI PERSALINAN (Di BPS Subiyana, Amd.Keb Desa
Parengan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan).” journal
MIDPRO 9(1):40–42. doi: https://doi.org/10.30736/midpro.v9i1.14.

Fatihudin, Didin. 2019. Membedah Investasi Manuai Geliat Ekonomi. 1 ed.


Yogyakarta: CV BUDI UTAMA.

Fatimah, dan Prasetya Lestari. 2019. PIJAT PERINEUM: Mengurangi


Ruptur Perineum Untuk Kalangan Umum, Ibu Hamil, Dan Mahasiswa
Kesehata. 1 ed. diedit oleh D. Rechmawati. Yogyakarta: PT. Pustaka
Baru Press.

Fatimah, Siti, dan Fitri Indrawati. 2019. “Faktor Pemanfaatan Pelayanan


Kesehatan di Puskesmas.” Higeia Journal of Public Health Research
and Development 1(3):84–94.

Ferwati, Wita, I. Nyoman Putra Yasa, Wiwik Heny Winarsih, Ni Luh Putu
Sandrya Dewi, Anindya Fiartika, Ketut Jatinegara, Amalia E. Maulana,
Vera Sylvia Saragi Sitio, Wanda Nugroho Yunarto, dan Silvester Dian
Handy Permana. 2021. Karya Pendidikan Masa Pandemi Covid-19. 1
ed. Jawa Timur: CV. Penerbit Qiara Media.

Fitrah, Muhammad, dan Luthfiyah. 2017. Metodologi Penelitian; Penelitian


Kuanlitatif, Tindakan Kelas & Studi Kasus. 1 ed. diedit oleh Ruslan dan
M. M. Effendi. jawa Barat: CV. Jejak.

Hamzehgardeshi, Zeinab, Shabnam Omidvar, Arman Asadi Amoli, dan


Mojgan Firouzbakht. 2021. “Pregnancy-related anxiety and its
associated factors during COVID-19 pandemic in Iranian pregnant
women: a web-based cross-sectional study.” BMC Pregnancy and
Childbirth 21(1):1–10. doi: 10.1186/s12884-021-03694-9.

Harahap, Nirmala, Wiwin Nur Fitriani, dan Politeknik Karya Husada. 2020.
“Analisis hubungan sosial ekonomi dengan kepatuhan konsumsi
suplemen kalsium pada ibu bersalin 1,2.” Seminar Nasional
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP)
143–46.
129

Harlan, Johan, dan Rita Sutjiati. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan.


Vol. 44. 2 ed. Depok: Universitas Gunadarma.

Hasanuddin, Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas. 2020. Masa


Pandemi Covid-19 Dan Adaptasi Kebiasaan Baru Dalam Bidang
Kedokteran Gigi. 1 ed. diedit oleh M. Ruslin, N. Hamrun, E. H. Habar,
dan F. H. Akbar. Makassar: UPT Unhas Press.

Hassanzadeh, Robab, Fateme Abbas-Alizadeh, Shahla Meedya, Sakineh


Mohammad-Alizadeh-Charandabi, dan Mojgan Mirghafourvand. 2020.
“Fear of childbirth, anxiety and depression in three groups of
primiparous pregnant women not attending, irregularly attending and
regularly attending childbirth preparation classes.” BMC Women’s
Health 20(1):1–9. doi: 10.1186/s12905-020-01048-9.

Hipson, Meita. 2016. “Hubungan Antara Umur, Paritas dan Pendidikan Ibu
dengan Kejadian Eklampsia di rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang.” Rakernas Aipkema 2016 229–34.

Hulu, Victor Trismanjaya, dan Taruli ROhana Sinaga. 2019. ANALISIS


DATA STATISTIK PARAMETRIK APLIKASI SPSS DAN STATCAL
(Sebuah Pengantar Untuk Kesehatan). 1 ed. diedit oleh J. Simarmata.
Medan: Yayasan Kita Menulis.

Indriyani, Diyan, dan Titi Legiati. 2021. “PRENATAL YOGA MENURUNKAN


KECEMASAN IBU.” JURNAL RISET KESEHATAN 13(1):217–24. doi:
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1909.

Intan, P., dan Nunung Ismiyatun. 2020. “Deteksi Dini Kehamilan Beresiko.”
Jurnal Kesehatan Masyarakat 8(1):40–51.

Irfannurddin. 2019. Cara Sistematis Berlatih Meneliti Merangkai Sistematika


Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan. 1 ed. diedit oleh S. Shahab dan
D. Setiawan. Jakarta: RAYYANA Komunikasindo.

Isnaniar, Isnaniar, Wiwik Norlita, dan Salmi Gusrita. 2020. “Pengaruh Peran
Suami Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi
Proses Persalinan Di Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru.” Photon:
Jurnal Sain dan Kesehatan 11(1):32–44. doi:
https://doi.org/10.37859/jp.v11i1.2144 PHOTON.

Jamilah, Tahta Zulfina. 2020. “Minat, Kebudayaan, Pengalaman dan


Sumber Informasi Terhadap Hubungan Seksual Pada Masa
Kehamilan.” Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia 10(01):13–18. doi:
10.33221/jiki.v10i01.414.

KBBI. 2016. “Jarak Tempuh.” Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan


130

Republik Indonesia.

KEMENKES. 2018. “Sudahkah Anda Mengetahui Hubungan Jamkesda,


Jamkesmas, JKN, KIS, KJS dan BPJS?” Direktorat Promosi Kesehatan
dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI.

Koelewijn, Johanna Maria, Anne Marie Sluijs, dan Tanja G. M. Vrijkotte.


2017. “Possible relationship between general and pregnancy-related
anxiety during the first half of pregnancy and the birth process: A
prospective cohort study.” BMJ Journals 7(5):1–12. doi:
10.1136/bmjopen-2016-013413.

Komariah, Siti, dan Hary Nugroho. 2019. “Hubungan Pengetahuan, Usia


Dan Paritas Dengan Kejadian Komplikasi Kehamilan Pada Ibu Hamil
Trimester Iii Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Aisyiyah Samarinda.”
KESMAS UWIGAMA: Jurnal Kesehatan Masyarakat 5(2):83. doi:
10.24903/kujkm.v5i2.835.

Kristianti, Shinta, Suwoyo Suwoyo, dan Ika Yuni Pratiwi. 2020. “Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Melalui Media Video Terhadap Kecemasan
Menghadapi Persalinan Pada Ibu Primigravida Trimester Iii Di Wilayah
Kerja Puskesmas Blabak Kediri.” Jurnal Midwifery Update (MU)
2(2):84. doi: 10.32807/jmu.v2i2.92.

Kurniati, Yorga Esti, dan Desi Widiyanti. 2016. “Analisis Determinan


Pemilihan Penolong Persalinan Ditinjau Dari Penggunaan Jaminan
Kesehatan (Bpjs).” Jurnal Kebidanan Besurek 1(2):89–97. doi:
https://doi.org/10.51851/jkb.v1i2.84.

Kurniawan, Wawan, dan Aat Agustini. 2021. METODOLOGI PENELITIAN


Kesehatan dan Keperawatan. 1 ed. diedit oleh A. Rahmawati. jawa
Barat: RUMAH PUSTAKA.

Langumadi., Wiwin Ayuh Pertiwi dan La Harudu. 2019. “Kondisi Sosial


Ekonomi Masyarakat Transmigran di UPT Arongo Desa Persiapan
Bosenga Indah Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan.”
IEEE International Conference on Acoustics, Speech, and Signal
Processing (ICASSP) 2017 41(2):84–93.

Lee, Hyejung, Ki Eun Kim, Mi Young Kim, Chang Gi Park, Jung Yeol Han,
dan Eun Jeong Choi. 2021. “Trajectories of depressive symptoms and
anxiety during pregnancy and associations with pregnancy stress.”
International Journal of Environmental Research and Public Health
18(5):1–12. doi: 10.3390/ijerph18052733.

Ma, Ruqing, Fengzhi Yang, Lijuan Zhang, Kristin K. Sznajder, Changqing


Zou, Yajing Jia, Can Cui, Weiyu Zhang, Wenzhu Zhang, Ning Zou, dan
131

Xiaoshi Yang. 2021. “Resilience mediates the effect of self-efficacy on


symptoms of prenatal anxiety among pregnant women: a nationwide
smartphone cross-sectional study in China.” BMC Pregnancy and
Childbirth 21(1):1–9. doi: 10.1186/s12884-021-03911-5.

Mappaware, H. Nasrudin Andi, Nurmiati Muchlis, dan Samsualam. 2020.


Kesehatan Ibu Dan Anak (Dilengkapi Dengan Studi Kasus dan Alat
Ukur Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak). 1 ed. Yogyakarta:
CV BUDI UTAMA.

Martini, Diah Eko, dan Ervina Kumalasari Trisno Putri. 2018. “HUBUNGAN
UMUR DAN PARITAS DENGAN PREEKLAMSIA DI RS. AISYIYAH
KABUPATEN BOJONEGORO.” Chemical Information and Modeling
10(03):36–43.

Megasari, Miratu, Ani Triana, Rika Andriyani, Yulrina Ardhiyanti, dan Ika
Putri Damayanti. 2015. Panduan Belajar ASUHAN KEBIDANAN. 2 ed.
Yogyakarta: CV BUDI UTAMA.

Mehta, Puja, Daniel F. McAuley, Michael Brown, Emilie Sanchez, Rachel S.


Tattersall, dan Jessica J. Manson. 2020. “COVID-19: consider cytokine
storm syndromes and immunosuppression.” The Lancet
395(10229):1033–34. doi: 10.1016/S0140-6736(20)30628-0.

Merklinger-gruchala, Anna, dan Maria Kapiszewska. 2019. “The Effect of


Prenatal Stress , Proxied by Marital and Paternity Status , on the Risk
of Preterm Birth.” Internasional Journal of Environmen Research and
Public Health 16(2). doi: 10.3390/ijerph16020273.

Miftahul, Khairoh, Rosyariah Arkha, dan Ummah Kholifah. 2019. ASUHAN


KEBIDANAN KEHAMILAN. Surabaya: CV. Jakad Publishing.

Milah, Ana Samiatul. 2018. “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang


Asupan Nutrisi Di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten
Ciamis.” Media Informasi 14(2):95–109. doi: 10.37160/bmi.v14i2.211.

Mucci, Nicola, Gabriele Giorgi, Mattia Roncaioli, Javier Fiz Perez, dan Giulio
Arcangeli. 2016. “The correlation between stress and economic crisis:
A systematic review.” Neuropsychiatric Disease and Treatment
12:983–93. doi: 10.2147/NDT.S98525.

Nath, Anita, Shubhashree Venkatesh, Sheeba Balan, Chandra S. Metgud,


Murali Krishna, dan Gudlavalleti Venkata Satyanarayana Murthy. 2019.
“The prevalence and determinants of pregnancy-related anxiety
amongst pregnant women at less than 24 weeks of pregnancy in
Bangalore, Southern India.” International Journal of Women’s Health
Volume 11:241–48. doi: 10.2147/ijwh.s193306.
132

Nizamuddin, Khairul Azan, Khairul Anwar, Muhammad Ashoer, Aisyah


Nuramini, Irlina Dewi, Mizan Abrory, Putri Hana Pebriana, Jafar
Basalamah, dan Sumianto. 2021. METODOLOGI PENELITIAN
KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIS BAGI MAHASISWA. 1 ed. diedit
oleh Nizamuddin, K. Azan, dan F. Ravida. Riau: DOTPLUS.

Noer, Khaerul Umam, ed. 2015. Prosiding PKWG Seminar Series:


Kebijakan Kesehatan dan Pelibatan Komunitas Dalam Menurunkan
AKI/AKB di Indonesia. Jakarta: Pusat Kajian Wanita dan Gender
Universitas Indonesia.

Norfai. 2021a. ANALISIS DATA PENELITIAN (Analisis Univariat, Bivariat,


dan Multivariat). 1 ed. diedit oleh T. Q. Media dan Norfai. Jawa Timur:
CV. Penerbit Qiara Media.

Norfai. 2021b. STATISTIKA NON-PARAMETRIK untuk bidang


KESEHATAN (Teoritis, Sistematis dan Aplikatif). 1 ed. diedit oleh M. F.
Indah. Jawa Tengah: Lakeisha.

Nowacka, Urszula, Szymon Kozlowski, Marcin Januszewski, Janusz


Sierdzinski, Artur Jakimiuk, dan Tadeusz Issat. 2021. “Covid-19
pandemic-related anxiety in pregnant women.” International Journal of
Environmental Research and Public Health 18(14). doi:
10.3390/ijerph18147221.

Nugrawati, Nelly, dan Amriani. 2021. BUKU AJAR ASUHAN KEBIDANAN


PADA KEHAMILAN. 1 ed. diedit oleh abdul. jawa Barat: CV. Adanu
Abimata.

Nuryati, Elmi. 2021. Hipertensi Pada Wanita. 1 ed. diedit oleh F. A.


Rahmawati. Surabaya: CV. Jakad Media Publishing.

Pane, Jagentar Parlindungan, Helinida Saragih, Amandi Sinaga, dan


Angelina Manullang. 2021. “Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Di
Masa Pandemi Covid 19 Dalam Menghadapi Persalinan.” Jurnal Ilmu
Keperawatan Jiwa 53(9):1689–99.

Pratiwi, Asuh, dan Bambang Budi Raharjo. 2017. “PEMANFAATAN PUSAT


LAYANAN KESEHATAN (PUSLAKES) UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG.” HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH
AND DEVELOPMENT 1(4):625–34.

Presiden Republik Indonesia. 2020. “PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2O2O TENTANG PERUBAHAN
KEDUA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 82 TAHUN 2OI8
TENTANG JAMINAN KESEHATAN.” 12.
133

Prihanti, Gita Sekar. 2016. Pengantar Biostatistik. 1 ed. diedit oleh A.


Firmansah. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Pujilestari, Nurullah Ika, Wira Daramatasi, dan Abdul Qodir. 2021.


“Hubungan Keterbukaan Status Hiv Dengan Stigma Diri Pada Orang
Dengan Hiv/Aids.” Media Husada Journal Of Nursing Science 1(1):31–
42. doi: 10.33475/mhjns.v1i1.8.

Pulungan, Jemina S. 2013. Efisiensi Kerja Dalam Pekerjaan Rumah


Tangga. 1 ed. Jakarta: KENCANA.

Purwandari, Atik, Gusti Ayu Tirtawati, dan Eklesia Lakotani. 2018. “Usia
Dan Paritas Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Trimester III Menjelang Masa Persalinan Di Puskesmas Ranotana
Weru Kota Manado.” PROSIDING Seminar Nasional Tahun 2018
ISBN: 2549-0931 1(3):525–33.

Purwatiningtyas, Rizki Yulia, dan Haswita. 2020. “Faktor-Faktor yang


Berhubungan dengan Hipertensi pada Kehamilan di Wilayah Kerja
Puskesmas Genteng Kulon.” Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida
07(02):148–54.

Puspitasari, Ika, dan Evi Wahyuntari. 2020. “Gambaran Kecemasan Ibu


Hamil Trimester III.” Proceeding of The URECOL 116–20.

Putri, Asih Eka. 2014. Seri Buku Saku - 4: Paham JKN Jaminan Kesehatan
Nasional. 1 ed. Jakarta: Kantor Perwakilan Indonesia.

Putri, Cantika Adinda. 2021. “BPJS Kesehatan: 16,6 Juta Orang RI Sulit
Membayar Iuran.” CNBC Indonesia.

Putri, Lidia Aditama, dan Siti Mudlikah. 2019. BUKU AJAR OBSTETRI DAN
GINEKOLOGI. diedit oleh Guepedia. GUEPEDIA.

Riskesdas. 2018. LAPORAN NASIONAL RISKESDAS 2018. Jakarta:


Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(LPB).

Roflin, Eddy, dan Ferani Eva Zulvia. 2021. Kupas TUNTAS Analisis
Korelasi. 1 ed. diedit oleh M. Nasrudin. Jawa Tengah: PT. Nasya
Expanding Management (Penerbit NEM).

Sahlan, Abdul Kadir. 2018. MENDIDIK PERSPEKTIF PSIKOLOGI. 1 ed.


Yogyakarta: Katalog Dalam Terbitan (KDT).

Salim, dan Haidir. 2019. PENELITIAN PENDIDIKAN: METODE,


PENDEKATAN, DAN JENIS. 1 ed. diedit oleh I. S. Azhar. Jakarta:
KENCANA.
134

Sari, Utin Sati Candra, dan Abrori. 2015. Boby Image. 1 ed. Jakarta: Pt.
Sahabat Alter Indonesia.

Sari, Utin Siti Candra. 2015. Rujukan Kehamilan Berisiko Di Rumah Sakit.
1 ed. diedit oleh Abrori. Jakarta: Istana Publishing.

Setiana, Anang, dan Rina Nuraeni. 2018. RISET KEPERAWATAN. 1 ed.


diedit oleh A. Rahmawati. jawa Barat: LovRinz.

Setyorini, Catur. 2016. “STUDI DESKRIPTIF GANGGUAN HAID PADA


AKSEPTOR KB SUNTIK DI BPM DYAH SUGIYANTO GONILAN
SUKOHARJO TAHUN 2016.” Jurnal Kebidanan Indonesia 7(2):85–95.
doi: https://doi.org/10.36419/jkebin.v7i2.30.

Siallagan, Dorsinta, dan Dwi Lestari. 2018. “Tingkat Kecemasan


Menghadapi Persalinan Berdasarkan Status Kesehatan, Graviditas
Dan Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Jombang.” Indonesian Journal
of Midwifery (IJM) 1(2):104–10. doi: 10.35473/ijm.v1i2.101.

Sinambela, Megawati, dan Reisy Tane. 2020. “Hubungan Dukungan


Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Proses
Persalinan.” 2(2). doi: https://doi.org/10.35451/jkk.v2i2.378.

Sukardiono. 2020. Alam Pikir Era Pandemi “Kajian Lintas Ilmu.” 1 ed. diedit
oleh R. Setiawan. Surabaya.

Sumini. 2018. “Hubungan Paritas dengan Kejadian Kekurangan Energi


Kronik (KEK) pada Ibu Hamil Di BPM Ny. ‘A’ Desa Gombang
Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo.” Jurnal Delima Harapan
5(1):1–11. doi: 10.31935/delima.v5i1.3.

Suyani. 2020. “Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Status Pekerjaan


Dengan Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III.” Jurnal Kesehatan
Masyarakat 8(1):19–28. doi: https://doi.org/10.31596/jkm.v8i1.563.

Syaiful, Yuanita, dan Lilis Fatmawati. 2019. ASUHAN KEPERAWATAN


KEHAMILAN. Surabaya: CV. Jakad Publishing.

Tahapary, Prima Agatha Yunioro. 2021. Provinsi Kalimantan Timur Dalam


Angka. diedit oleh G. Wilyanto dan T. Hidayati. Kalimantan Timur: BPS
Provinsi Kalimantan Timur.

Tarigan, Rahmawati. 2018. “HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN


PARITAS DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III
DALAM MENGHADAPI PERSALINAN.” Jurnal Persepsi Psikologi
1(1):16–25. doi: https://doi.org/10.33085/persepsi.v1i1.4863.

Tuzzahro, Salsabila Fatima, Reni Wahyu Triningsih, Afnani Toyibah,


135

Program Studi, Sarjana Terapan, Kebidanan Malang, Jurusan


Kebidanan, dan Poltekkes Kemenkes Malang. 2021. “Hubungan jarak
kehamilan dengan kejadian abortus.” Jurnal Health Care Media
5(1):47–52.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun. 2014. “PEDOMAN


PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.”
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia 1–47. Diambil
(https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/117565/permenkes-no-28-
tahun-2014).

Wall, Vanessa, Shahirose Sadrudin Premji, Nicole Letourneau, Graham


McCaffrey, dan Elias Charles Nyanza. 2018. “Factors associated with
pregnancy-related anxiety in Tanzanian women: A cross sectional
study.” BMJ Open 8(6). doi: 10.1136/bmjopen-2017-020056.

Wardani, Hartanti Wisnu, Rismia Agustina, dan Emmelia Astika Fitri


Damayanti. 2018. “Tingkat Kecemasan dengan KualitasTidur Ibu Hamil
Primigravida Trimester III.” Dunia Keperawatan 6(1):1. doi:
10.20527/dk.v6i1.4946.

Wardani, Laila Meliyandrie, dan Rahmat Firmansyah. 2021. WORK-LIFE


BALANCE PARA PEKERJA BURUH. 1 ed. Jawa Tengah: PT. Nasya
Expanding Management (Penerbit NEM).

WHO. 2021. “Coronavirus Pandemic.” World Health Organization.

Wigati, Atun, dan Ummi Kulsum. 2017. “Kecemasan Wanita Pada Masa
Menopause Berdasarkan Tingkat Ekonomi.” Indonesia Jurnal
Kebidanan 1(2):100. doi: 10.26751/ijb.v1i2.372.

Witteveen, Dirk, dan Eva Velthorst. 2020. “Economic hardship and mental
health complaints during COVID-19.” Proceedings of the National
Academy of Sciences of the United States of America 117(44):27277–
84. doi: 10.1073/pnas.2009609117.

Xiaowen, Wang, Guo Guangping, Zhou Ling, Zheng Jiarui, Liang Xiumin, Li
Zhaoqin, Luo Hongzhuan, Yang Yuyan, Yang Liyuan, dan Lu Lin. 2018.
“Depression and anxiety mediate perceived social support to predict
health-related quality of life in pregnant women living with HIV.” AIDS
Care - Psychological and Socio-Medical Aspects of AIDS/HIV
30(9):1147–55. doi: 10.1080/09540121.2018.1456640.

Yuliani, Diki Retno, Elfirayani Saragih, Ratih Kumala Nardina, Evita Aurilia
Dewi, Sulfianti, Ismawati, Oktaviana Maharani, Septalia Isharyanti, Siti
Nur Faizah, Retris Fitri Miranda, Nur Aini Fajaria, Etni Dwi Astuti, Niken
136

Bayu Argaheni, dan Ninik Azizah. 2021. ASUHAN KEHAMILAN. 1 ed.


diedit oleh A. Karim. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Zulfiani, Essy. 2020. “Kesadaran Hukum Peserta Mandiri BPJS Kesehatan


Dalam Pemenuhan Kewajiban Membayar Iuran.” Jurnal Fakultas Ilmu
Kesehatan 1(1):15–22.
137

LAMPIRAN - LAMPIRAN
138

Lampiran 1. Lembar Penjelasan

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Kepada Yth.
Calon Responden
Di Tempat

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Nama : Nor Latipah
Prodi : S1 Keperawatan

Akan mengadakan penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester Iii

Dalam Menghadapi Persalinan Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik Islamic

Center Samarinda”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja

faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan ibu hamil

trimester III dalam menghadapi persalinan. Manfaat dalam penelitian ini

yaitu sebagai media informasi dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang pentingnya kesehatan psikologis saat kehamilan dan bahayanya

apabila tingkat kecemasan yang tinggi. Kerahasiaan informasi yang

diberikan akan di jaga dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian.

Apabila Ibu menyetujui maka dengan ini saya memohon

kesediaan ibu untuk menandatangani lembar persetujuan dan menjawab

pertanyaan yang saya ajukan dalam lembar kuesioner.


139

Atas perhatian ibu sebagai responden, saya ucapkan

terimakasih.

Wassalamu”alaikum Warahmatullahi Wabaraakatuh

Hormat Saya,

Peneliti

Nor Latipah
140

Lampiran 2. Lembar Persetujuan

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya dari peniliti serta

menyadari manfaat dari penelitian yang berjudul: “Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester

Iii Dalam Menghadapi Persalinan Masa Pandemi Covid-19 Di Klinik

Islamic Center Samarinda”

Dengan sukarela dan tanpa paksaan menyetujui untuk ikut

serta dalam penelitian ini dengan catatan bila suatu saat merasa dirugikan

dalam bentuk apapun, berhak membatalkan persetujuan ini serta berhak

untuk mengundurkan diri.

Samarinda, 2021

Mengetahui Menyetujui

(Nor Latipah) (Responden)


141

Lampiran 3. Kuesioner Paritas, Status Ekonomi, Jaminan Kesehatan, Jarak Tempuh dan
Demografi

Nama Inisial :

Usia :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Suku :

Agama :

Jarak Kehamilan :

Tekanan Darah :

Petunjuk pengisian :

A. Isilah pertanyaan dibawah ini yang sesuai dengan keadaan atau sesuai

fakta pada diri anda.

B. Jawaban harus diisi sendiri dan tidak boleh diwakilkan.

PERTANYAAN :

1. Apakah kehamilan sekarang ini merupakan kehamilan pertama ?

A. Ya

B. Tidak

2. Sudah berapa kali ibu melahirkan ?

3. Berapa total keseluruhan anak yang ibu lahirkan, baik lahir hidup

maupun lahir meninggal (lahir di usia kandungan diatas 7 bulan) ?


142

4. Berapa jumlah pendapatan keluarga dalam 1 bulan ?

A. kurang dari UMR

B. UMR

C. Lebih dari UMR

5. Jenis jaminan kesehatan apa yang ibu pakai dalam pemeriksaan

kehamilan ?

A. KIS/Jamkesda/Jamkesmas

B. Asuransi

C. BPJS Mandiri

D. Umum

6. Jarak tempuh rumah ibu ke Klinik Islamic Center Samarinda ?

A. Kurang dari 1 kilometer

B. 1-3 kilometer

C. Lebih dari 3 kilometer


143

Lampiran 4. kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)

Petunjuk pengisian :

A. Isilah pertanyaan dibawah ini yang sesuai dengan keadaan atau sesuai

fakta pada diri anda dengan memberi tanda centang (√) pada salah satu

jawaban yang tersedia.

B. Jawaban harus diisi sendiri dan tidak boleh diwakilkan

C. Keterangan :

0 = Tidak ada gejala

1 = satu gejala ada

2 = Sedang (separuh gejala ada)

3 = Berat (lebih dari separuh gejala yang ada)

4 = Sangat Berat, semua gejala ada

No. Pertanyaan 0 1 2 3 4
1. Perasann :
- Cemas
- Firasat buruk
- Takut akan pikiran sendiri
- Mudah tersinggung

2. Ketegangan :
- Merasa tegang
- Gelisah
- Gemetar
- Mudah menangis
- Lesu
- Tidak bisa istirahat tenang
- Mudah terkejut

3. Ketakutan :
144

- Takut terhadap gelap


- Terhadap orang asing
- Bila ditinggal sendiri
- Pada binatang besar
- Pada keramaian lalu lintas
- Pada kerumunan orang banyak

4. Gangguan Tidur :
- Sukar memulai tidur
- Terbangun pada malam hari
- Tidur tidak pulas
- Bangun dengan lesu
- Banyak mimpi-mimpi
- Mimpi menakutkan

5. Perasaan Kecerdasan :
- Daya ingat buruk
- Susah berkonsetrasi

6. Perasaan Depresi
- Hilangnya minat
- Berkurangnya kesenangan pada hobi
- Sedih
- Bangun dini hari
- Perasaan berubah-ubah sepanjang
hari

7. Gejala Somatik :
- Sakit dan nyeri otot
- Kaku
- Kedutan otot
- Gigi gemeruntuk
- Suara tidak stabil

8. Gejala Sensorik :
- Tinitus
- Penglihatan kabur
145

- Muka merah atau pucat


- Merasa lemas
- Perasaan ditusuk-tusuk

9. Gejala Kardiovaskuler :
- Berdebar
- Nyeri di dada
- Denyut nadi mengeras
- Perasaan lesu lemas seperti mau
pingsan
- Detak jantung hilang sekejap

10. Gejala Pernapasan :


- Rasa tertekan didada
- Perasaan tercekik
- Sering menarik napas
- Napas pendek/sesak

11. Gejala Gastrointestinal :


- Sulit menelan
- Perut melilit
- Gangguan pencernaan
- Nyeri sebelum dan sesudah makan
- Perasaan terbakar diperut
- Kembung
- Mual
- Muntah
- Buang air besar lembek
- Berat badan turun
- Susah buang air besar

12. Gejala Urogenital :


- Sering kencing
- Tidak dapat menahan air seni
- Anemorrhoe
- Menorrhagia
- Frigid
- Ejakulasi praecocks
146

- Ereksi lemah
- Impotensi

13. Gejala Otonom :


- Mulut kering
- Muka merah
- Mudah berkeringat
- Pusing
- Bulu roma berdiri

14 Perilaku Sewaktu Wawancara


- Gelisah
- Tidak tenang
- Jari gemetar
- Kerut kening
- Muka tegang
- Tonus otot meningkat
- Napas pendek cepat
- Muka merah

Total Skor

Keterangan Hasil Skor :


Skor nilai kurang dari 14 = Tidak Ada Kecemasan

Skor nilai 14-20 = Kecemasan Ringan

Skor nilai 21-27 = Kecemasan Sedang

Skor nilai 28-41 = Kecemasan Berat

Skor nilai 42-52 = Kecemasan Berat Sekali


147

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian


148

Lampiran 6 Surat Penelitian Klinik


149

Lampiran 7 Surat Keterangan Tidak Uji Validitas


150

Lampiran 8 Surat Etika Penelitian


Lampiran 9 Hasil Penelitian Belum Di Coding

HASIL KUESIONER

Hasil Dari Kuesioner


Kode Tingk
Respo at Status jaminan jarak Tingkat jarak
Pekerja TT
nden Kece Paritas Ekono Kesehat temp Usia Pendidi Suku Agama Keha GPA TFU DDJ BB
an D
masa mi an uh kan milan
n
Nullip BPJS <1 G1P0A 120
1 22 <UMR 19 IRT SMK Kutai Islam 0 28 142 59
ara Mandiri KM 0 /80
Nullip BPJS 2-3 Karyaw G1P0A 120
2 28 UMR 23 DIII Banjar Islam 0 24 138 42
ara Mandiri KM an 0 /80
Primip BPJS >3 3 G2P1A 130
3 19 >UMR 29 PNS S1 Kutai Islam 28 145 95
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Multip BPJS 2-3 Karyaw Padan 7 G4P3A 120
4 14 <UMR 37 S1 Islam 28 142 64
ara Mandiri KM an g tahun 0 /80
Multip BPJS >3 4 G3P2A 110
5 20 UMR 36 IRT SMA Jawa Islam 30 139 67
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Primip BPJS 2-3 3 G2P1A 100
6 0 >UMR 28 IRT SMK Jawa Islam 26 135 53
ara Mandiri KM tahun 0 /70
Nullip >3 G1P0A 120
7 34 <UMR KIS 21 IRT SMK Bugis Islam 0 30 144 71
ara KM 0 /80

151
152

Multip BPJS 2-3 2 G3P2A 130


8 5 UMR 32 IRT SMA Jawa Islam 32 136 79
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Primip <1 5 G2P1A 110
9 27 UMR KIS 28 IRT SMA Bugis Islam 28 138 52
ara KM tahun 0 /80
Nullip BPJS <1 G2P0A 120
# 21 UMR 26 IRT SMA Banjar Islam 0 30 142 55
ara Mandiri KM 1 /80
Multip BPJS 2-3 2 G5P4A 120
# 20 <UMR 34 IRT SMP Banjar Islam 28 128 76
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Nullip BPJS >3 Karyaw G1P0A 120
# 24 UMR 19 SMA Banjar Islam 0 30 144 69
ara Mandiri KM an 0 /80
Multip BPJS <1 Karyaw 3 G3P2A 120
# 0 UMR 29 SMA Jawa Islam 28 136 54
ara Mandiri KM an tahun 0 /80
Multip BPJS >3 4 G4P2A 120
# 10 >UMR 34 IRT SMA Jawa Islam 30 133 75
ara Mandiri KM tahun 1 /80
Grand
BPJS >3 3 G6P5A 110
# 6 emulti UMR 38 IRT SMK Banjar Islam 33 148 82
Mandiri KM tahun 0 /80
para
Multip BPJS >3 2 G3P2A 120
# 15 <UMR 29 IRT SMA Jawa Islam 27 128 78
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Nullip <1 G1P0A 130
# 27 <UMR KIS 24 IRT SMA Banjar Islam 0 29 136 57
ara KM 0 /80
Nullip BPJS >3 G1P0A 110
# 23 <UMR 20 IRT SMK Banjar Islam 0 30 130 66
ara Mandiri KM 0 /80
Primip BPJS 2-3 3 G3P1A 120
# 21 UMR 37 IRT SMK Banjar Islam 33 128 59
ara Mandiri KM tahun 1 /80
153

Primip BPJS 2-3 4 G2P1A 120


# 25 <UMR 28 IRT SMA Jawa Islam 32 147 73
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Primip BPJS >3 Karyaw 3 G2P1A 100
# 22 <UMR 26 S1 Banjar Islam 29 124 75
ara Mandiri KM an tahun 0 /80
Multip BPJS >3 Karyaw 3 G3P2A 120
# 16 UMR 34 S1 Banjar Islam 26 130 54
ara Mandiri KM an tahun 0 /80
Nullip BPJS 2-3 G1P0A 110
# 38 <UMR 25 IRT SMK Bugis Islam 0 32 133 62
ara Mandiri KM 0 /70
Multip BPJS 2-3 3 G4P3A 120
# 13 >UMR 34 IRT SMA Bugis Islam 28 142 54
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Multip BPJS 2-3 5 G3P2A 110
# 20 UMR 35 IRT SMA Jawa Islam 30 126 72
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Nullip BPJS >3 G1P0A 100
# 28 UMR 24 IRT SMA Bugis Islam 0 31 132 63
ara Mandiri KM 0 /70
Nullip BPJS >3 Prosete G1P0A 120
# 35 UMR 22 IRT SMA Dayak 0 28 140 77
ara Mandiri KM stan 0 /80
Nullip BPJS 2-3 G1P0A 120
# 26 UMR 26 IRT SMA Banjar Islam 0 30 133 64
ara Mandiri KM 0 /80
Primip BPJS 2-3 6 G2P1A 120
# 21 <UMR 30 IRT SMP Jawa Islam 26 122 46
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Nullip BPJS 2-3 G1P0A 110
# 33 <UMR 23 IRT SMK Jawa Islam 0 29 150 59
ara Mandiri KM 0 /80
Multip BPJS 2-3 2 G4P3A 120
# 18 UMR 28 IRT SMA Jawa Islam 29 141 73
ara Mandiri KM tahun 0 /80
154

Multip >3 3 G4P3A 110


# 8 <UMR KIS 31 IRT SMP Kutai Islam 27 146 64
ara KM tahun 0 /80
Multip >3 5 G4P2A 120
# 14 <UMR KIS 33 IRT SMA Jawa Islam 21 122 54
ara KM tahun 1 /80
Nullip 2-3 Karyaw G1P0A 110
# 30 <UMR KIS 26 SMK Kutai Islam 0 31 137 68
ara KM an 0 /80
Multip BPJS 2-3 4 G3P2A 120
# 19 <UMR 27 IRT SMP Jawa Islam 29 133 53
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Multip BPJS 2-3 3 G3P2A 110
# 5 <UMR 30 IRT SMK Banjar Islam 26 135 62
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Primip BPJS 2-3 Karyaw Prosete 10 G2P1A 110
# 20 UMR 36 SMA Medan 29 139 64
ara Mandiri KM an stan tahun 0 /80
Primip BPJS >3 4 G2P1A 120
# 26 <UMR 28 IRT SMA Jawa Islam 27 134 75
ara Mandiri KM tahun 1 /80
Nullip >3 G1P0A 120
# 28 UMR Umum 22 IRT SMA Kutai Islam 0 28 142 58
ara KM 0 /80
Primip BPJS >3 3 G2P1A 120
# 24 <UMR 29 IRT SMP Jawa Islam 33 127 75
ara Mandiri KM tahun 0 /70
Nullip <1 Karyaw G1P0A 120
# 30 UMR Umum 24 DIII Kutai Islam 0 29 133 56
ara KM an 0 /80
Primip BPJS 2-3 Karyaw 9 G2P1A 120
# 16 UMR 35 SMA Jawa Islam 28 137 72
ara Mandiri KM an tahun 0 /80
Multip BPJS 2-3 Karyaw 3 G4P3A 100
# 12 >UMR 29 S1 Jawa Islam 33 138 76
ara Mandiri KM an tahun 0 /70
155

Nullip BPJS >3 G1P0A 120


# 32 <UMR 21 IRT SMK Banjar Islam 0 29 145 85
ara Mandiri KM 0 /80
Multip BPJS <1 4 G5P2A 120
# 21 <UMR 35 IRT SMA Jawa Islam 26 146 59
ara Mandiri KM tahun 2 /80
Multip BPJS 2-3 Karyaw 3 G3P2A 120
# 10 >UMR 29 S1 Jawa Islam 28 150 76
ara Mandiri KM an tahun 0 /80
Primip 2-3 4 G2P1A 110
# 14 <UMR KIS 26 IRT SMA Banjar Islam 32 148 102
ara KM tahun 0 /80
Nullip BPJS >3 G1P0A 100
# 28 <UMR 23 IRT SMA Jawa Islam 0 30 128 79
ara Mandiri KM 0 /80
Multip BPJS >3 3 G4P3A 120
# 9 <UMR 36 IRT SMP Jawa Islam 24 145 75
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Nullip BPJS >3 G1P0A 110
# 23 >UMR 27 PNS S1 Bugis Islam 0 25 137 58
ara Mandiri KM 0 /80
Primip BPJS >3 3 G2P1A 120
# 17 <UMR 28 IRT SMK Banjar Islam 24 136 70
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Nullip <1 G1P0A 120
# 36 <UMR KIS 24 IRT SMA Jawa Islam 0 30 145 57
ara KM 0 /80
Nullip BPJS 2-3 G1P0A 110
# 27 <UMR 23 IRT SMK Banjar Islam 0 28 138 69
ara Mandiri KM 0 /80
Multip BPJS >3 Karyaw 3 G4P2A 120
# 6 UMR 30 SMK Banjar Islam 28 138 82
ara Mandiri KM an tahun 1 /80
Primip BPJS >3 3 G2P1A 110
# 26 <UMR 28 IRT SMA Bugis Islam 30 145 79
ara Mandiri KM tahun 0 /70
156

Nullip >3 G1P0A 100


# 18 <UMR KIS 22 IRT SMK Jawa Islam 0 28 129 54
ara KM 0 /70
Nullip BPJS >3 G1P0A 120
# 43 <UMR 19 IRT SMK Jawa Islam 0 30 154 64
ara Mandiri KM 0 /80
Nullip BPJS >3 G1P0A 120
# 7 <UMR 25 IRT SMA Bugis Islam 0 29 133 65
ara Mandiri KM 0 /80
Primip BPJS 2-3 3 G2P1A 110
# 16 <UMR 28 IRT SMA Jawa Islam 31 148 54
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Multip BPJS 2-3 2 G3P2A 120
# 12 <UMR 29 PNS SMA Bugis Islam 37 141 83
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Nullip BPJS >3 Karyaw G1P0A 110
# 23 UMR 23 DIII Banjar Islam 0 28 130 85
ara Mandiri KM an 0 /80
Multip BPJS >3 3 G4P3A 110
# 10 >UMR 32 IRT SMK Jawa Islam 31 128 61
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Nullip BPJS 2-3 G1P0A 100
# 34 UMR 25 IRT S1 Jawa Islam 0 19 144 65
ara Mandiri KM 0 /70
Primip BPJS >3 7 G2P1A 120
# 21 <UMR 36 PNS SMA Jawa Islam 31 140 62
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Primip 2-3 6 G2P1A 110
# 20 UMR KIS 29 IRT SMA Banjar Islam 36 154 90
ara KM tahun 0 /80
Nullip BPJS >3 G1P0A 100
# 38 <UMR 24 IRT SMA Jawa Islam 0 30 143 53
ara Mandiri KM 0 /80
Multip BPJS 2-3 4 G3P2A 110
# 10 <UMR 30 IRT SMA Bugis Islam 31 133 75
ara Mandiri KM tahun 0 /70
157

Nullip BPJS >3 G1P0A 130


# 24 UMR 20 IRT SMA Kutai Islam 0 27 153 89
ara Mandiri KM 0 /90
Primip BPJS 2-3 G2P1A 110
# 16 >UMR 35 IRT SMA Banjar Islam 10 30 145 67
ara Mandiri KM 0 /70
Multip BPJS 2-3 G3P2A 120
# 8 <UMR 33 IRT SMP Jawa Islam 3 28 142 70
ara Mandiri KM 0 /80
Nullip BPJS >3 G1P0A 110
# 26 UMR 26 IRT SMA Banjar Islam 0 26 133 64
ara Mandiri KM 0 /80
Nullip 2-3 G1P0A 120
# 40 <UMR KIS 23 IRT SMK Kutai Islam 0 33 142 69
ara KM 0 /80
Grand
BPJS >3 3 G6P5A 120
# 6 emulti UMR 36 IRT SMP Jawa Islam 28 132 56
Mandiri KM tahun 0 /80
para
Primip <1 G2P1A 130
# 18 <UMR KIS 27 IRT SMA Bugis Islam 2 32 138 79
ara KM 0 /80
Primip BPJS 2-3 4 G2P1A 100
# 20 >UMR 29 PNS S1 Jawa Islam 26 140 63
ara Mandiri KM tahun 0 /70
Multip BPJS >3 6 G3P2A 120
# 6 UMR 31 IRT SMA Banjar Islam 30 134 70
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Nullip BPJS >3 G1P0A 120
# 28 UMR 21 IRT SMA Jawa Islam 0 33 148 82
ara Mandiri KM 0 /80
Nullip BPJS 2-3 Karyaw G1P0A 110
# 20 >UMR 24 SMK Banjar Islam 0 28 128 63
ara Mandiri KM an 0 /80
Primip BPJS >3 3 G2P1A 120
# 25 <UMR 27 IRT SMA Kutai Islam 28 136 68
ara Mandiri KM tahun 0 /80
158

Nullip BPJS 2-3 G1P0A 110


# 20 UMR 22 IRT SMA Bugis Islam 0 30 143 73
ara Mandiri KM 0 /70
Primip BPJS <1 Karyaw 5 G2P1A 110
# 18 >UMR 30 SMK Banjar Islam 28 138 58
ara Mandiri KM an tahun 0 /80
Nullip BPJS <1 G1P0A 120
# 25 <UMR 24 IRT SMA Jawa Islam 0 26 133 74
ara Mandiri KM 0 /80
Multip 2-3 4 G3P2A 130
# 15 UMR KIS 35 IRT SMA Jawa Islam 32 142 61
ara KM tahun 0 /90
Nullip BPJS >3 Karyaw G1P0A 110
# 30 UMR 27 SMK Banjar Islam 0 31 136 79
ara Mandiri KM an 0 /80
Grand
<1 3 G7P5A 120
# 8 emulti <UMR KIS 37 IRT SMA 5 Islam 29 130 60
KM tahun 1 /80
para
Primip BPJS 2-3 3 G2P1A 110
# 27 >UMR 29 PNS S1 Banjar Islam 26 128 57
ara Mandiri KM tahun 0 /70
Nullip BPJS >3 G1P0A 120
# 24 <UMR 20 IRT SMK Jawa Islam 0 30 140 73
ara Mandiri KM 0 /80
Primip BPJS 2-3 2 G2P1A 120
# 18 UMR 28 IRT SMA Jawa Islam 29 136 62
ara Mandiri KM tahun 0 /80
Nullip BPJS 2-3 Karyaw G1P0A 110
# 36 UMR 23 SMA Jawa Islam 0 33 148 84
ara Mandiri KM an 0 /80
Multip >3 4 G4P3A 110
# 15 UMR KIS 31 IRT SMA Banjar Islam 28 132 59
ara KM tahun 0 /70
Nullip BPJS 2-3 G1P0A 120
# 28 <UMR 25 IRT SMK Bugis Islam 0 30 144 61
ara Mandiri KM 0 /80
159

Multip BPJS 2-3 Karyaw 3 G3P2A 120


# 6 UMR 30 SMA Jawa Islam 30 130 68
ara Mandiri KM an tahun 0 /80
Multip 2-3 2 G5P4A 120
# 14 <UMR KIS 35 IRT SMA Jawa Islam 29 133 75
ara KM tahun 0 /80
160

Lampiran 10 Hasil Penelitian Di Coding

HASIL KUESIONER

Hasil Dari Kuesioner


Kode Statu
Respo Tingkat jaminan jarak Tingkat jarak Jaminan tingkat
Parit s Peker Suk
nden Kecema Keseha temp Usia Pendidi Agama Keham TTD Sistol Diastol Kesehata kecema
as Ekon jaan u
san tan uh kan ilan n_2 san 2
omi

1 3 1 1 3 1 1 1 3 2 1 1 120/80 2 2 2 2
2 4 1 2 3 2 2 3 4 1 1 1 120/80 2 2 2 3
3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 1 2 130/80 2 2 2 2
4 2 3 1 3 2 3 3 4 5 1 4 120/80 2 2 2 2
5 2 3 2 3 3 3 1 3 3 1 3 110/80 1 2 2 2
6 1 2 3 3 2 2 1 3 3 1 2 100/70 1 1 2 1
7 4 1 1 1 3 2 1 3 4 1 1 120/80 2 2 1 3
8 1 3 2 3 2 2 1 3 3 1 2 130/80 2 2 2 1
9 3 2 2 1 1 2 1 3 4 1 3 110/80 1 2 1 2
10 3 1 2 3 1 2 1 3 1 1 1 120/80 2 2 2 2
11 2 3 1 3 2 2 1 2 1 1 2 120/80 2 2 2 2
12 3 1 2 3 3 1 3 3 1 1 1 120/80 2 2 2 2
13 1 3 2 3 1 2 3 3 3 1 2 120/80 2 2 2 1
14 1 3 3 3 3 3 1 3 3 1 4 120/80 2 2 2 1
15 1 4 2 3 3 3 1 3 1 1 2 110/80 1 2 2 1
161

16 2 3 1 3 3 2 1 3 3 1 2 120/80 2 2 2 2
17 3 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 130/80 2 2 1 2
18 3 1 1 3 3 2 1 3 1 1 1 110/80 1 2 2 2
19 3 2 2 3 2 3 1 3 1 1 2 120/80 2 2 2 2
20 3 2 1 3 2 2 1 3 3 1 3 120/80 2 2 2 2
21 3 2 1 3 3 2 3 4 1 1 2 100/80 1 2 2 2
22 2 3 2 3 3 2 3 4 1 1 2 120/80 2 2 2 2
23 4 1 1 3 2 2 1 3 4 1 1 110/70 1 1 2 3
24 1 3 3 3 2 2 1 3 4 1 2 120/80 2 2 2 1
25 2 3 2 3 2 2 1 3 3 1 3 110/80 1 2 2 2
26 4 1 2 3 3 2 1 3 4 1 1 100/70 1 1 2 3
27 4 1 2 3 3 2 1 3 1 3 1 120/80 2 2 2 3
28 3 1 2 3 2 2 1 3 1 1 1 120/80 2 2 2 2
29 3 2 1 3 2 2 1 2 3 1 3 120/80 2 2 2 2
30 4 1 1 3 2 2 1 3 3 1 1 110/80 1 2 2 3
31 2 3 2 3 2 2 1 3 3 1 2 120/80 2 2 2 2
32 1 3 1 1 3 2 1 2 2 1 2 110/80 1 2 1 1
33 2 3 1 1 3 2 1 3 3 1 3 120/80 2 2 1 2
34 4 1 1 1 2 2 3 3 2 1 1 110/80 1 2 1 3
35 2 3 1 3 2 3 1 2 3 1 3 120/80 2 2 2 2
36 1 3 1 3 2 2 1 3 1 1 2 110/80 1 2 2 1
37 2 2 2 3 2 3 3 3 5 3 5 110/80 1 2 2 2
38 3 2 1 3 3 2 1 3 3 1 3 120/80 2 2 2 2
39 4 1 2 4 3 2 1 3 2 1 1 120/80 2 2 2 3
162

40 3 2 1 3 3 2 1 2 3 1 2 120/70 2 1 2 2
41 4 1 2 4 1 2 3 4 2 1 1 120/80 2 2 2 3
42 2 2 2 3 2 3 3 3 3 1 4 120/80 2 2 2 2
43 1 3 3 3 2 2 3 4 3 1 2 100/70 1 1 2 1
44 4 1 1 3 3 2 1 3 1 1 1 120/80 2 2 2 3
45 3 3 1 3 1 2 1 3 3 1 3 120/80 2 2 2 2
46 1 3 3 3 2 2 3 4 3 1 2 120/80 2 2 2 1
47 2 2 1 1 2 2 1 3 1 1 3 110/80 1 2 1 2
48 4 1 1 3 3 2 1 3 3 1 1 100/80 1 2 2 3
49 1 3 1 3 3 3 1 2 3 1 2 120/80 2 2 2 1
50 3 1 3 3 3 2 2 4 4 1 1 110/80 1 2 2 2
51 2 2 1 3 3 2 1 3 1 1 2 120/80 2 2 2 2
52 4 1 1 1 1 2 1 3 3 1 1 120/80 2 2 1 3
53 3 1 1 3 2 2 1 3 1 1 1 110/80 1 2 2 2
54 1 3 2 3 3 2 3 3 1 1 2 120/80 2 2 2 1
55 3 2 1 3 3 2 1 3 4 1 2 110/70 1 1 2 2
56 2 1 1 1 3 2 1 3 3 1 1 100/70 1 1 1 2
57 5 1 1 3 3 1 1 3 3 1 1 120/80 2 2 2 3
58 1 1 1 3 3 2 1 3 4 1 1 120/80 2 2 2 1
59 2 2 1 3 2 2 1 3 3 1 2 110/80 1 2 2 2
60 1 3 1 3 2 2 2 3 4 1 5 120/80 2 2 2 1
61 3 1 2 3 3 2 3 4 1 1 1 110/80 1 2 2 2
62 1 3 3 3 3 2 1 3 3 1 2 110/80 1 2 2 1
63 4 1 2 3 2 2 1 4 3 1 1 100/70 1 1 2 3
163

64 3 2 1 3 3 3 2 3 3 1 4 120/80 2 2 2 2
65 2 2 2 1 2 2 1 3 1 1 3 110/80 1 2 1 2
66 4 1 1 3 3 2 1 3 3 1 1 100/80 1 2 2 3
67 1 3 1 3 2 2 1 3 4 1 3 110/70 1 1 2 1
68 3 1 2 3 3 2 1 3 2 1 1 130/90 2 2 2 2
69 2 2 3 3 2 2 1 3 1 1 2 110/70 1 1 2 2
70 1 3 1 3 2 2 1 2 3 1 3 120/80 2 2 2 1
71 3 1 2 3 3 2 1 3 1 1 1 110/80 1 2 2 2
72 4 1 1 1 2 2 1 3 2 1 1 120/80 2 2 1 3
73 1 4 2 3 3 3 1 2 3 1 2 120/80 2 2 2 1
74 2 2 1 1 1 2 1 3 4 1 2 130/80 2 2 1 2
75 2 2 3 3 2 2 2 4 3 1 3 100/70 1 1 2 2
76 1 3 2 3 3 2 1 3 5 1 3 120/80 2 2 2 1
77 4 1 2 3 3 2 1 3 3 1 1 120/80 2 2 2 3
78 2 1 3 3 2 2 3 3 1 1 1 110/80 1 2 2 2
79 3 2 1 3 3 2 1 3 2 1 2 120/80 2 2 2 2
80 2 1 2 3 2 2 1 3 4 1 1 110/70 1 1 2 2
81 2 2 3 3 1 2 3 3 1 1 3 110/80 1 2 2 2
82 3 1 1 3 1 2 1 3 3 1 1 120/80 2 2 2 2
83 2 3 2 1 2 2 1 3 3 1 3 130/90 2 2 1 2
84 4 1 2 3 3 2 3 3 1 1 1 110/80 1 2 2 3
85 1 4 1 1 1 3 1 2 5 1 2 120/80 2 2 1 1
86 3 2 3 3 2 2 2 4 1 1 2 110/70 1 1 2 2
87 3 1 1 3 3 2 1 3 3 1 1 120/80 2 2 2 2
164

88 2 2 2 3 2 2 1 3 3 1 2 120/80 2 2 2 2
89 4 1 2 3 2 2 3 3 3 1 1 110/80 1 2 2 3
90 2 3 2 1 3 2 1 3 1 1 3 110/70 1 1 1 2
91 4 1 1 3 2 2 1 3 4 1 1 120/80 2 2 2 3
92 1 3 2 3 2 2 3 3 1 1 2 120/80 2 2 2 1
93 2 3 1 1 2 2 1 3 3 1 2 120/80 2 2 1 2
Lampiran 11 Uji Univariat SPSS

Tingkat Kecemasan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Ada Kecemasan 21 22.6 22.6 22.6

Kecemasan Ringan 27 29.0 29.0 51.6

Kecemasan Sedang 25 26.9 26.9 78.5

Kecemasan Berat 19 20.4 20.4 98.9

Kecemasan Sangat Berat 1 1.1 1.1 100.0

Total 93 100.0 100.0

Paritas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Nullipara 37 39.8 39.8 39.8

Primipara 24 25.8 25.8 65.6

Multipara 29 31.2 31.2 96.8

Grandemultipara 3 3.2 3.2 100.0

Total 93 100.0 100.0

Status Ekonomi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Rendah 45 48.4 48.4 48.4

Menengah 35 37.6 37.6 86.0

Tinggi 13 14.0 14.0 100.0

Total 93 100.0 100.0

165
166

Jaminan Kesehatan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kis/Jamkesmas/Jamkesd
16 17.2 17.2 17.2
a/Jampersal

BPJS Mandiri 75 80.6 80.6 97.8

Umum 2 2.2 2.2 100.0

Total 93 100.0 100.0

Jarak Tempuh

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Dekat 12 12.9 12.9 12.9

Sedang 41 44.1 44.1 57.0

Jauh 40 43.0 43.0 100.0

Total 93 100.0 100.0

Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <20 Tahun 3 3.2 3.2 3.2

20-35 Tahun 78 83.9 83.9 87.1

>35 Tahun 12 12.9 12.9 100.0

Total 93 100.0 100.0


167

Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Bekerja/IRT 68 73.1 73.1 73.1

PNS 6 6.5 6.5 79.6

Karyawan Swasta 19 20.4 20.4 100.0

Total 93 100.0 100.0

Tingkat Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SMP 9 9.7 9.7 9.7

SMA/SMK 71 76.3 76.3 86.0

DIII/S1/S2 13 14.0 14.0 100.0

Total 93 100.0 100.0

Suku

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Banjar 28 30.1 30.1 30.1

Kutai 9 9.7 9.7 39.8

Jawa 39 41.9 41.9 81.7

Bugis 13 14.0 14.0 95.7

Lainnya 4 4.3 4.3 100.0

Total 93 100.0 100.0


168

Agama

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Islam 91 97.8 97.8 97.8

Protestan 2 2.2 2.2 100.0

Total 93 100.0 100.0

Jarak Kehamilan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 Tahun 37 39.8 39.8 39.8

1-3 Tahun 32 34.4 34.4 74.2

4-6 Tahun 18 19.4 19.4 93.5

7-9 Tahun 4 4.3 4.3 97.8

10-12 Tahun 2 2.2 2.2 100.0

Total 93 100.0 100.0

Sistolik

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <120 mmHg 38 40.9 40.9 40.9

120-130 mmHg 55 59.1 59.1 100.0

Total 93 100.0 100.0

Diastolik

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <80 mmHg 14 15.1 15.1 15.1

80-90 mmHg 79 84.9 84.9 100.0

Total 93 100.0 100.0


169

Jaminan_Kesehatan_2

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Jaminan Kesehatan Tidak


16 17.2 17.2 17.2
Berbayar

Jaminan Kesehatan
77 82.8 82.8 100.0
Berbayar-Umum

Total 93 100.0 100.0

jumlah_anak

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 Anak 37 39.8 39.8 39.8

1 Anak 24 25.8 25.8 65.6

2 Anak 19 20.4 20.4 86.0

3 Anak 8 8.6 8.6 94.6

4 Anak 2 2.2 2.2 96.8

5 Anak 3 3.2 3.2 100.0

Total 93 100.0 100.0


170

Lampiran 12 Uji Gama SPSS

CROSSTABS

/TABLES=Paritas Status_Ekonomi Jarak_Tempuh BY Kecemasan

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=GAMMA

/CELLS=COUNT ROW COLUMN TOTAL

/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Paritas * Tingkat
93 100.0% 0 0.0% 93 100.0%
Kecemasan

Status Ekonomi * Tingkat


93 100.0% 0 0.0% 93 100.0%
Kecemasan

Jarak Tempuh * Tingkat


93 100.0% 0 0.0% 93 100.0%
Kecemasan
171

Paritas * Tingkat Kecemasan

Crosstab

Tingkat Kecemasan

Tidak Ada
Kecemasa Kecemasa Kecemasa
n n Ringan n Sedang

Parita Nullipara Count 1 3 13


s
% within Paritas 2.7% 8.1% 35.1%

% within Tingkat
4.8% 11.1% 52.0%
Kecemasan

% of Total 1.1% 3.2% 14.0%

Primipara Count 1 12 11

% within Paritas 4.2% 50.0% 45.8%

% within Tingkat
4.8% 44.4% 44.0%
Kecemasan

% of Total 1.1% 12.9% 11.8%

Multipara Count 16 12 1

% within Paritas 55.2% 41.4% 3.4%

% within Tingkat
76.2% 44.4% 4.0%
Kecemasan

% of Total 17.2% 12.9% 1.1%

Grandemulti Count 3 0 0
para
% within Paritas 100.0% 0.0% 0.0%

% within Tingkat
14.3% 0.0% 0.0%
Kecemasan

% of Total 3.2% 0.0% 0.0%


172

Total Count 21 27 25

% within Paritas 22.6% 29.0% 26.9%

% within Tingkat
100.0% 100.0% 100.0%
Kecemasan

% of Total 22.6% 29.0% 26.9%

Crosstab

Tingkat Kecemasan

Kecemasan Kecemasan
Berat Sangat Berat

Paritas Nullipara Count 19 1 37

% within Paritas 51.4% 2.7% 100.0%

% within Tingkat Kecemasan 100.0% 100.0% 39.8%

% of Total 20.4% 1.1% 39.8%

Primipara Count 0 0 24

% within Paritas 0.0% 0.0% 100.0%

% within Tingkat Kecemasan 0.0% 0.0% 25.8%

% of Total 0.0% 0.0% 25.8%

Multipara Count 0 0 29

% within Paritas 0.0% 0.0% 100.0%

% within Tingkat Kecemasan 0.0% 0.0% 31.2%

% of Total 0.0% 0.0% 31.2%

Grandemultipara Count 0 0 3

% within Paritas 0.0% 0.0% 100.0%

% within Tingkat Kecemasan 0.0% 0.0% 3.2%


173

% of Total 0.0% 0.0% 3.2%

Total Count 19 1 93

% within Paritas 20.4% 1.1% 100.0%

% within Tingkat Kecemasan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 20.4% 1.1% 100.0%

Symmetric Measures

Asymptotic
Standardized Approximate
Value Errora Approximate Tb Significance

Ordinal by Ordinal Gamma -.921 .038 -16.196 .000

N of Valid Cases 93

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

Status Ekonomi * Tingkat Kecemasan


Crosstab

Tingkat Kecemasan

Tidak
Ada Kecema
Kecema san
san Ringan

Status Renda Count 8 11


Ekonomi h
% within Status
17.8% 24.4%
Ekonomi
174

% within Tingkat
38.1% 40.7%
Kecemasan

% of Total 8.6% 11.8%

Menen Count 7 11
gah
% within Status
20.0% 31.4%
Ekonomi

% within Tingkat
33.3% 40.7%
Kecemasan

% of Total 7.5% 11.8%

Tinggi Count 6 5

% within Status
46.2% 38.5%
Ekonomi

% within Tingkat
28.6% 18.5%
Kecemasan

% of Total 6.5% 5.4%

Total Count 21 27

% within Status
22.6% 29.0%
Ekonomi

% within Tingkat
100.0% 100.0%
Kecemasan

% of Total 22.6% 29.0%

Crosstab

Tingkat Kecemasan

Kecemasan Kecemasan
Sedang Berat

Status Ekonomi Rendah Count 15 10

% within Status Ekonomi 33.3% 22.2%


175

% within Tingkat
60.0% 52.6%
Kecemasan

% of Total 16.1% 10.8%

Menengah Count 8 9

% within Status Ekonomi 22.9% 25.7%

% within Tingkat
32.0% 47.4%
Kecemasan

% of Total 8.6% 9.7%

Tinggi Count 2 0

% within Status Ekonomi 15.4% 0.0%

% within Tingkat
8.0% 0.0%
Kecemasan

% of Total 2.2% 0.0%

Total Count 25 19

% within Status Ekonomi 26.9% 20.4%

% within Tingkat
100.0% 100.0%
Kecemasan

% of Total 26.9% 20.4%

Crosstab

Tingkat Kecemasan

Kecemasan Sangat
Berat Total

Status Ekonomi Rendah Count 1 45

% within Status Ekonomi 2.2% 100.0%

% within Tingkat Kecemasan 100.0% 48.4%


176

% of Total 1.1% 48.4%

Menengah Count 0 35

% within Status Ekonomi 0.0% 100.0%

% within Tingkat Kecemasan 0.0% 37.6%

% of Total 0.0% 37.6%

Tinggi Count 0 13

% within Status Ekonomi 0.0% 100.0%

% within Tingkat Kecemasan 0.0% 14.0%

% of Total 0.0% 14.0%

Total Count 1 93

% within Status Ekonomi 1.1% 100.0%

% within Tingkat Kecemasan 100.0% 100.0%

% of Total 1.1% 100.0%

Symmetric Measures

Asymptotic
Standardized Approximate
Value Errora Approximate Tb Significance

Ordinal by Ordinal Gamma -.299 .122 -2.344 .019

N of Valid Cases 93

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.


177

Jarak Tempuh * Tingkat Kecemasan

Crosstab

Tingkat Kecemasan

Tidak Ada
Kecemasa Kecemasa Kecemasa
n n Ringan n Sedang

Jarak Dekat Count 2 2 6


Tempuh
% within Jarak
16.7% 16.7% 50.0%
Tempuh

% within Tingkat
9.5% 7.4% 24.0%
Kecemasan

% of Total 2.2% 2.2% 6.5%

Sedan Count 10 17 6
g
% within Jarak
24.4% 41.5% 14.6%
Tempuh

% within Tingkat
47.6% 63.0% 24.0%
Kecemasan

% of Total 10.8% 18.3% 6.5%

Jauh Count 9 8 13

% within Jarak
22.5% 20.0% 32.5%
Tempuh

% within Tingkat
42.9% 29.6% 52.0%
Kecemasan

% of Total 9.7% 8.6% 14.0%

Total Count 21 27 25

% within Jarak
22.6% 29.0% 26.9%
Tempuh
178

% within Tingkat
100.0% 100.0% 100.0%
Kecemasan

% of Total 22.6% 29.0% 26.9%

Crosstab

Tingkat Kecemasan

Kecemasan Kecemasan
Berat Sangat Berat

Jarak Tempuh Dekat Count 2 0 12

% within Jarak Tempuh 16.7% 0.0% 100.0%

% within Tingkat Kecemasan 10.5% 0.0% 12.9%

% of Total 2.2% 0.0% 12.9%

Sedang Count 8 0 41

% within Jarak Tempuh 19.5% 0.0% 100.0%

% within Tingkat Kecemasan 42.1% 0.0% 44.1%

% of Total 8.6% 0.0% 44.1%

Jauh Count 9 1 40

% within Jarak Tempuh 22.5% 2.5% 100.0%

% within Tingkat Kecemasan 47.4% 100.0% 43.0%

% of Total 9.7% 1.1% 43.0%

Total Count 19 1 93

% within Jarak Tempuh 20.4% 1.1% 100.0%

% within Tingkat Kecemasan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 20.4% 1.1% 100.0%


179

Symmetric Measures

Asymptotic
Standardized Approximate
Value Errora Approximate Tb Significance

Ordinal by Ordinal Gamma .077 .131 .588 .557

N of Valid Cases 93

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.


180

Lampiran 13 Uji Chi-Squre & Man-Whitney SPSS

CROSSTABS

/TABLES=Jaminan_Kesehatan_2 BY Tingkat_Kecemasan_2

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ

/CELLS=COUNT EXPECTED ROW COLUMN TOTAL

/COUNT ROUND CELL.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jaminan_Kesehatan_2 *
93 100.0% 0 0.0% 93 100.0%
Tingkat_Kecemasan_2

Jaminan_Kesehatan_2 * Tingkat_Kecemasan_2 Crosstabulation

Tingkat_K
ecemasan
_2

Tidak Ada
Kecemasa
n

Jaminan_Keseha Jaminan Count 2


tan_2 Kesehatan Tidak
Expected Count 3.6
Berbayar

% within
Jaminan_Kesehata 12.5%
n_2
181

% within
Tingkat_Kecemasa 9.5%
n_2

% of Total 2.2%

Jaminan Count 19
Kesehatan
Expected Count 17.4
Berbayar-Umum

% within
Jaminan_Kesehata 24.7%
n_2

% within
Tingkat_Kecemasa 90.5%
n_2

% of Total 20.4%

Total Count 21

Expected Count 21.0

% within
Jaminan_Kesehata 22.6%
n_2

% within
Tingkat_Kecemasa 100.0%
n_2

% of Total 22.6%
182

Jaminan_Kesehatan_2 * Tingkat_Kecemasan_2 Crosstabulation

Tingkat_Kec
emasan_2

Kecemasan
Ringan-
Sedang

Jaminan_Kesehatan_ Jaminan Kesehatan Count 10


2 Tidak Berbayar
Expected Count 8.9

% within
62.5%
Jaminan_Kesehatan_2

% within
19.2%
Tingkat_Kecemasan_2

% of Total 10.8%

Jaminan Kesehatan Count 42


Berbayar-Umum
Expected Count 43.1

% within
54.5%
Jaminan_Kesehatan_2

% within
80.8%
Tingkat_Kecemasan_2

% of Total 45.2%

Total Count 52

Expected Count 52.0

% within
55.9%
Jaminan_Kesehatan_2

% within
100.0%
Tingkat_Kecemasan_2

% of Total 55.9%
183

Jaminan_Kesehatan_2 * Tingkat_Kecemasan_2 Crosstabulation

Tingkat_Kecem
asan_2

Kecemasan
Berat-Sangat
Berat

Jaminan_Kesehatan_2 Jaminan Kesehatan Tidak Count 4


Berbayar
Expected Count 3.4

% within
25.0%
Jaminan_Kesehatan_2

% within
20.0%
Tingkat_Kecemasan_2

% of Total 4.3%

Jaminan Kesehatan Count 16


Berbayar-Umum
Expected Count 16.6

% within
20.8%
Jaminan_Kesehatan_2

% within
80.0%
Tingkat_Kecemasan_2

% of Total 17.2%

Total Count 20

Expected Count 20.0

% within
21.5%
Jaminan_Kesehatan_2

% within
100.0%
Tingkat_Kecemasan_2

% of Total 21.5%
184

Jaminan_Kesehatan_2 * Tingkat_Kecemasan_2 Crosstabulation

Total

Jaminan_Kesehatan_2 Jaminan Kesehatan Tidak Count 16


Berbayar
Expected Count 16.0

% within Jaminan_Kesehatan_2 100.0%

% within Tingkat_Kecemasan_2 17.2%

% of Total 17.2%

Jaminan Kesehatan Berbayar- Count 77


Umum
Expected Count 77.0

% within Jaminan_Kesehatan_2 100.0%

% within Tingkat_Kecemasan_2 82.8%

% of Total 82.8%

Total Count 93

Expected Count 93.0

% within Jaminan_Kesehatan_2 100.0%

% within Tingkat_Kecemasan_2 100.0%

% of Total 100.0%
185

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)

Pearson Chi-Square 1.129a 2 .569

Likelihood Ratio 1.256 2 .534

Linear-by-Linear Association .799 1 .371

N of Valid Cases 93

a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 3.44.

NPAR TESTS

/M-W= Tingkat_Kecemasan_2 BY Jaminan_Kesehatan_2(1 2)

/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

Notes

Output Created 05-JAN-2022 21:01:33

Comments

Input Data C:\Users\ASUS\Documents\SKRIPSI\h


asil kuesioner responden\Sudah Di
Kategorikan.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>


186

N of Rows in Working Data


93
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all


cases with valid data for the variable(s)
used in that test.

Syntax NPAR TESTS

/M-W= Tingkat_Kecemasan_2 BY
Jaminan_Kesehatan_2(1 2)

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.02

Elapsed Time 00:00:00.02

Number of Cases Alloweda 224694

a. Based on availability of workspace memory.

Mann-Whitney Test

Ranks

Jaminan_Kesehatan_2 N Mean Rank Sum of Ranks

Tingkat_Kecemasan_2 Jaminan Kesehatan Tidak


16 51.94 831.00
Berbayar

Jaminan Kesehatan
77 45.97 3540.00
Berbayar-Umum

Total 93
187

Test Statisticsa

Tingkat_Kecem
asan_2

Mann-Whitney U 537.000

Wilcoxon W 3540.000

Z -.897

Asymp. Sig. (2-tailed) .370

a. Grouping Variable:
Jaminan_Kesehatan_2
188

Lampiran 14 Fasilitas Klinik Islamic Center Samarinda


189
190
191

BIODATA PENELITI

A. Data Pribadi

Nama : Nor Latipah

Tempat, Tanggal Lahir : Samarinda, 12 Desember 1999

Alamat Asal : Jalan Cipto Mangunkusumo, Gang. 6, RT.13

Alamat Di Samarinda : Jalan Cipto Mangunkusumo, Gang. 6, RT.13

B. Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal

1. Tamat SD tahun : 2012 di SDN 010 Samarinda

2. Tamat SMP : 2015 di MTs Al-Mujahidin Samarinda

3. Tamat SLTA : 2018 di SMK Farmasi Samarinda Seberang

4. Diploma III :-
192

Anda mungkin juga menyukai