ABSTRAK
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, dihasilkan dari tanaman
Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang
mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.Kebiasaan merokok
di Indonesia diperkirakan dimulai pada awal abad ke-19, dimana warisan budaya
luhur bangsa Indonesia ialah rokok kretek. Definisi lain dari perokok adalah mereka
yang merokok setiap hari untuk jangka waktu minimal enam bulan selama hidupnya
masih merokok saat survei dilakukan.Kebiasaan merokok bukan saja merugikan
perokok, tetapi juga merugikan orang yang berada di dekatnya. Orang yang tidak
merokok tetapi terpaksa menghisap rokok disebut sebagai perokok pasif.Bahan yang
digunakan ialah kertas post-test dan alat tulis. Metode yang dilakukan dalam
mengevaluasi ialah melalui pembagian dan pengisian post-test (door to door) kepada
Masyarakat Desa Timbuseng khususnya Dusun Panaikang 2, Tanasambayang dan
Sauleya yang pernah mengisi pre-post test pada saat PBL 2. Untuk mengukurnya
digunakan metode scoring atau pemberian angka dari setiap jawaban yang dipilih dan
dianalisis menggunakan Uji Wilcoxon melalui aplikasi SPSS. Hasilanalisis,
menunjukkan bahwa persentase untuk tingkat pengetahuan dari pre test 1 ke post test
2 mengalami peningkatan dan persentase responden saat dilakukan pre test dan post
test berdasarkan pengetahuan bahaya rokok untuk kategori kurang yaitu pada pre test
1 sebanyak 25 (37,3%) sedangkan post test 1 dan post test 2 semuanya termasuk
kategori cukup. Hal ini dapat dikatakan bahwa program intervensi penyuluhan
bahaya rokok berhasil karena terdapat peningkatan dari pre test 1 ke post tes 1
maupun dari pre test 1 ke post test 2 yang berarti terdapat peningkatan pengetahuan
masyarakat sebelum dan setelah penyuluhan bahaya rokok.
Kata Kunci : Merokok, Pengaruh atau Dampak Rokok, dan Kebiasaan
Masyarakat.
ABSTRACT
Cigarettes are processed by wrapped tobacco, produced from plants Nicotiana
Tabacum, Nicotiana Rustica and other species or synthetic containing nicotine and
tar with or without additives. Smoking habits in Indonesia are estimated to begin in
the early 19th century, where the noble Indonesian cultural heritage was clove
cigarettes. Another definition of smokers is that those who smoke every day for a
period of at least six months during their lifetime are still smoking when the survey is
conducted. Smoking is not only detrimental to smokers, but also harms people
nearby. People who do not smoke but are forced to smoke cigarettes are referred to
as passive smoking. The material used is post-test paper and stationery. The method
used in evaluating is through the distribution and filling of post-tests (door to door)
to the Timbuseng Village Community, especially Hamlets Panaikang 2,
Tanasambayang and Sauleya who once filled the pre-post test at PBL 2. Scoring or
numerical methods were used to measure the answers selected and analyzed using
the Wilcoxon Test through the SPSS application.The results of the analysis showed
that the percentage for the level of knowledge from pre-test 1 to post-test 2 had
increased and the percentage of respondents during pre-test and post-test was based
on knowledge of the dangers of cigarettes in the less category, namely in the pre test
1 of 25 (37.3%) while post test 1 and post test 2 all included enough categories. It
can be said that the education program on the danger of smoking is successful
because there is an increase from pre-test 1 to post-test 1 and from pre-test 1 to post-
test 2 which means there is an increase in community knowledge before and after
counseling about the dangers of smoking.
Keywords: Smoking, Influence or Impact of Cigarettes, and Community Habits.
PENDAHULUAN
Penggunaan tembakau khususnya rokok berakibat merusak, dilihat dari aspek
kesehatan, ekonomi dan sosial, dari perspektif perorangan ataupun masyarakat. Hal
ini merupakan kesimpulan dari penelitian dan analisa yang telah banyak sekali
dilakukan. Atas dasar inilah maka upaya pengamanan perlu dilakukan oleh negara.
Selain pendidikan kepada masyarakat, maka salah satu bentuk pengamanan yang
sangat penting adalah adanya regulasi yang dapat dijadikan dasar oleh berbagai pihak
yang bersangkutan untuk melaksanakan pengamanan tersebut. Berikut ini akan
disampaikan regulasi pengendalian masalah merokok di Indonesia, yang berlaku saat
ini, perkembangannya sejak awal sampai dengan sekarang, dan bagaimana keadaan
regulasi di Indonesia dibandingkan dengan keadaan internasional, dengan memakai
acuan regulasi yang telah disepakati oleh komunitas Internasional, yaitu Framework
Convention on Tobacco Control.(1)
Tentang produksi dan penjualan rokok, berdasarkan Keputusan Menteri
ditetapkan bahwa setiap orang yang memproduksi rokok wajib memiliki ijin di
bidang perindustrian dan dilarang menggunakan bahan tambahan yang tidak
memenuhi persyaratan kesehatan. Dalam PP ini juga diatur kewajiban berbagai pihak,
misalnya Menteri Pertanian berkewajiban menggerakkan, mendorong dan
menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan tanaman
tembakau yang berisiko kesehatan minimal. Menteri yang bertanggung jawab di
bidang perindustrian wajib mendorong dan menggunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk menghasilkan produk rokok dengan risiko kesehatan minimal (1).
Perokok adalah seseorang yang suka merokok, disebut perokok aktif bila
orang tersebut yang merokok secara aktif, dan disebut perokok pasif bila orang
tersebut hanya menerima asap rokok saja, bukan melakukan aktivitas merokok
sendiri (2).
HASIL
Hasil analisis post test evaluasi penyuluhan tersebut ialah sebagai berikut :
Tabel 6
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Pre Test 1 dan Post- Test 2 Bahaya
Rokok Desa Timbuseng Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar
SkorPengetahua
n Min Maks Mean±SD P-Value
n
Pre-Test 1 67 1 7 4,79±0,686
0,001
Post-Test 2 67 4 7 5,81±0,832
Sumber :(DataPrimer, 2018)
Berdasarkan tabel 6 di atas, dapat diketahui nilai rata-rata Pre-Test pada PBL
II dan Post-Test PBL III meningkat dari 4,79 menjadi 5,81.Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa nilai signifikasi (0,001) kurang dari 0,05 yang berarti adanya
perbedaan pengetahuan peserta sebelum (PBL II) dan setelah penyuluhan bahaya
rokok (PBL III).
Tabel 7
Distribusi Frekuensi Responden Pre Test 1, Post Test 1 dan Post Test
2 Berdasarkan Pengetahuan Bahaya Rokok Desa Timbuseng
Kecamatan Polongbangkeng Utara
Kabupaten Takalar
Tingkat
Pengetahuan
Pre-test 1 Post-test 1
N % N % N
PEMBAHASAN
Merokok bukanlah penyebab suatu penyakit, tetapi dapat memicu suatu jenis
penyakit sehingga boleh dikatakan merokok tidak menyebabkan kematian secara
langsung, tetapi dapat mendorong munculnya jenis penyakit yang dapat
mengakibatkan kematian. Berbagai jenis penyakit dapat dipicu karena merokok mulai
dari penyakit di kepala sampai dengan penyakit di kaki. Penyakit yang bisa
disebabkan oleh merokok adalah seperti sakit kardiovaskuler, penyakit jantung
koroner dan kanker seperti kanker paru-paru, kanker mulut, kanker esophagus dan
lain-lain lagi.
Beberapa kimia yang terdapat di dalam rokok dan mampu memberikan efek
yang mengganggu kesehatan antara lain nikotin, tar, gas karbon monoksida dan
berbagai logam berat yang menyebabkan kesehatan seseorang terganggu bila
merokok secara terus menerus. Hal ini disebabkan adanya nikotin di dalam asap
rokok yang diisap. Nikotin bersifat adiktif sehingga bisa menyebabkan seseorang
menghisap rokok secara terus-menerus. Sebagai contoh, seseorang yang menghisap
rokok sebanyak sepuluh kali isapan dan menghabiskan 20 batang rokok sehari, berarti
jumlah isapan rokok per tahun mencapai 70.000 kali. Nikotin bersifat toksis terhadap
jaringan syaraf juga menyebabkan tekanan darah sistolik dan diastolic, denyut
jantung bertambah, kontraksi otot jantung seperti dipaksa, pemakaian oksigen
bertambah, aliran darah pada pembuluh darah koroner bertambah dan vasokontriksi
pembuluh darah perifer. Nikotin meningkatkan kadar gula darah, kadar asam lemak
bebas, kolestrol LDL dan meningkatkan agresi sel pembekuan darah. Tar mempunyai
bahan kimia yang beracun yang bisa menyebabkan kerusakan pada sel paru-paru dan
menyebabkan kanker.
Setelah membaca artikel ini, semoga Masyarakat dapat tersadarkan akan
bahaya merokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan
merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh
mereka sehat bugar dan terhindar dari ancaman penyakit yang mengancam jiwa
mereka.
DAFTAR PUSTAKA