Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah salah satu unsur kesejahteraan umum
yang akan diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
berdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta hakekat pembangunan
nasional yaitu pembangunan masyarakat yang seutuhnya dan
pembangunan masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang adil
dan makmur.
Pembangunan di bidang kesehatan diarahkan untuk
meningkatkan derajat kesehatan pada umumnya dan untuk
mewujudkan hidup sehat yang sesuai dengan sistem kesehatan
nasional demi terwujudnya masyarakat yang sehat.
Manusia memiliki berbagai macam kebiasaaan, mulai dari
berolahraga, membaca, menulis, mengarang, dan sebagainya.
Diantara sekian banyak kebiasaan manusia, ada salah satu
kebiasaan manusia yang
sangat  merugikan  bagi kesehatan  mereka.Anehnya, kebiasaan yang
tidak baik ini sering dilakukan oleh masyarakat kita, yakni kebiasaan
merokok. Merokok sendiri bukanlah hal yang dianggap tabu oleh
masyarakat kita, meskipun yang melakukannya adalah anak yang
duduk dibangku sekolah. Hal ini sangat memprihatinkan, karena
sebagaimana kita ketahui bahwa dalam rokok terdapat banyak zat
beracun yang nantinya akan mengganggu kesehatan tubuh kita.
Rokok merupakan benda yang sudah sangat familiar di
semua kalangan, baik itu pria, wanita, tua, muda maupun anak-anak
sekalipun. Kegiatan merokok ini sendiri sering bahkan didominasi oleh
orang-orang yang kurang begitu sadar akan kesehatan mereka.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat dipisahkan oleh rokok.
Di pasar, kampus, kantor, angkutan umum bahkan didalam rumah
sekalipun. Padahal di ruangan tertutup dampak asap rokok tersebut

1
lebih dirasakan. Anehnya lagi, mereka tahu akan dampak merokok itu
namun enggan meninggalkannya. Telah jelas sekali di rokok itu
sendiri dikatakan: “Merokok Dapat Menyebabkan Kanker, Serangan
Jantung, Impotensi Dan Gangguan Kehamilan Dan Janin”, Tapi
karena telah kecanduan dengan rokok. jadi sulit untuk mereka
melepaskan kebiasaannya itu.
Menurut situs www.wikipedia.com, ”Rokok adalah silinder dari
kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-
daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung yang lainnya. Asap rokok dibagi menjadi dua.
Pertama, adalah asap rokok utama (main stream smoke) yaitu asap
yang keluar pada pangkal rokok. Kedua, adalah asap rokok
sampingan (side stream smoke) yaitu asap yang keluar dari ujumg
rokok. Kedua asap tersebut mengandung lebih dari 4000 zat yang
berbahaya bagi tubuh. Asap rokok yang keluar dari ujungnya itu lebih
pekat dan tentu saja lebih berbahaya.
Menurut beberapa ahli fikir seperti Kuaffmann, Uve Jens
Kruse, Frederick H.Burges dan H.N. Casson menjelaskan “merokok
bukanlah suatu bantuan. Tembakau bukanlah semacam perangsang.
Ia adalah semacam candu”. Tembakau atau rokok mempunyai
dampak yang tidak sedikit. Seperti melemahkan otak, merusak hati,
membuat gigi kotor, menyebabkan batuk sakit dada, merusak alat
pengecap dan merupakan sebuah pemborosan atau pembuangan
harta yang sia-sia karena uangnya digunakan untuk membeli rokok.
Seperti yang dikatakan di atas, tembakau merupakan sebuah candu.
Jadi rokok itu dapat menyebabkan ketergantungan dan ketaguhan
pada penggunanya. Sudah dapat dipastikan kebutuhan akan rokok
yang berlebihan seperti ini, pasti akan berbahaya bagi tubuh manusia.

2
Untuk itu diharapkannya warga masyarakat dapat sadar dan
segera meninggalkan atau mengurangi kebiasan mereka yang tidak
baik. Karena bagaimanapun juga dampak rokok bagi kesehatan
pelaku (perokok aktif) maupun kesehatan orang yang terkena paparan
asap rokok perokok aktif (perokok pasif) sangat besar, karena zat
beracun yang terkandung didalamnya.

B. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum :
Meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa
tentang ilmu kesehatan masyarakat dan aplikasinya di tengah-
tengah masyarakat.
b. Tujuan Khusus :
1. Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan intervensi
bersama dengan masyarakat.
2. Mahasiswa mampu mengevaluasi/menilai keberhasilan
pelaksanaan kegiatan.
3. Mahasiswa mampu membuat suatu laporan kegiatan pada
setiap kegiatan yang telah dilakukan.
4. Untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
masyarakat tentang bahaya rokok bagi kesehatan.

3
BAB II
HASIL
A. Hasil
1. Pelaksanakan Program Penyuluhan BPJS Kesehatan
Sebelum melaksanakan kegiatan Penyuluhan, kami melihat
kembali data-data sebelumnya yang berhubungan dengan
masalah yang didapatkan saat dilakukan pendataan di Wilayah
Binaan RT 03 RW 10 Kelurahan Sudiang Raya. Pada data tersebut
dapat diketahui bahwa salah satu masalah yang terdapat di
Wilayah Binaan RT 03 RW 10 Kelurahan Sudiang Raya yakni
masalah kepesertaan asuransi BPJS Kesehatan.
Adapun kegiatan yang kami lakukan sehubungan dengan
masalah BPJS Kesehatan tersebut, yaitu berupa survey lapangan,
pertemuan serta musyawarah dengan tokoh-tokoh masyarakat
mengenai pelaksanaan kegiatan intervensi non-fisik yaitu dengan
mengadakan penyuluhan tentang BPJS Kesehatan di Wilayah
Binaan RT 03 RW 10 Kelurahan Sudiang Raya.
Tabel 2.1
Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan Asuransi
BPJS Kesehaatan di RT 03 RW 10 Kelurahan
Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya
Kota Makassar Tahun 2014
No. Pernah merokok n %
1. Ya 117 20.1
2. Tidak 464 79.9
Total 581 100.0
Sumber : Data Primer Februari 2013
Berdasarkan distribusi responden dari Tabel 2.1
menunjukkan bahwa dari 581 penduduk di dusun Manjalling
terdapat 117 (20,1%) penduduk yang pernah merokok/mengunyah
tembakau, dan yang tidak pernah merokok/mengunyah tembakau
yaitu 464 orang (79,9%).

4
Sebelum saya melakukan penyuluhan kepada masyarakat
Dusun Manjalling terlebih dulu saya memberikan pree test kepada
masyarakat untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan
pemahaman masyarakat tentang masalah rokok. Setelah itu
barulah saya lakukan penyuluhan dan post test pun saya lakukan
setelah penyuluhan selesai.

2. Evaluasi Program Penyuluhan


a. Input
1. Mempersiapkan materi penyuluhan tentang Bahaya Rokok
Bagi Kesehatan untuk disampaikan kepada masyarakat
Dusun Manjalling.
2. Pemberian pre-test danpost-test kepada masyarakat untuk
mengetahui tingkat apresiasi dan pemahaman masyarakat
Tentang Bahaya Rokok di Dusun Manjalling.
3. Pemberian brosur kepada masyarakat untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentangBahaya
Rokok di Dusun Manjalling.
4. Pemasangan Spanduk tentang bahaya Rokok di Dusun
Manjalling.
5. Mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan untuk program penyuluhan.
6. Mempersiapkan bahan baku yang diperlukan untuk
konsumsi peserta penyuluhan.

5
Tabel 2.2
Budget/Sumber Daya yang Dibutuhkan untuk Intervensi Fisik
(Pemasangan Spanduk, Baliho dan Pembagian Brosur)di
Dusun Manjalling Desa Lanne KecamatanTondong
Tallasa Kabupaten Pangkep
Tahun 2014
Sumber Daya yang Yang Yang
Dibutuhkan Tersedia Dibutuhkan
Spanduk ukuran 3x1 1 Buah 2 Buah
Baliho 5 Buah 5Buah
Brosur 50 Lembar 50 Lembar
Sumber : Data Primer 2014

Tabel 2.3
Budget/Sumber Daya yang Dibutuhkan untuk Intervensi Non
Fisik (Penyuluhan Bahaya Rokok) di Dusun Manjalling
Desa Lanne KecamatanTondong Tallasa
Kabupaten Pangkep
Tahun 2014
Sumber Daya yang Yang Yang
Dibutuhkan Tersedia Dibutuhkan
Kertas 2 Rim 40 lembar
Pulpen 3Buah 3 Buah
Konsumsi :
1 Dos 1 Dos
a. Air Aqua Gelas
3 Buah 3 Buah
b. Kue Bolu
Camera Digital 1Unit 1Unit
Sumber : Data Primer 2014
b. Proses
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kami laksanakan pada
PBL III hari Jumat Tanggal 24 Januari 2014, sedangkan
penilaian Pengetahuan tentang Bahaya Rokok Bagi Kesehatan
kami laksanakan pada PBL III hari Jumat tanggal 31Januari
2014 di Dusun Manjalling.Dalam proses pelaksanaan intervensi
tersebut masyarakat merespon dengan baik kegiatan ini,
sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar.

6
Tabel 2.4
Keterlaksanaan Intervensi (Masalah Rokok) di
DusunManjalling Desa Lanne Kecamatan Tondong Tallasa
Kabupaten Pangkep
Tahun 2014
Keterlaksanaan
Program Tidak
Terlaksana
Terlaksana
Penyuluhan Tentang Bahaya
Rokok Bagi Kesehatan  -
Pembagian Brosur Tentang bahaya
Rokok  -
Pemasangan Spanduk dan Baliho
 -
Tentang Bahaya Rokok
Sumber : Data Primer 2014
c. Output
Tabel 2.5
Penyuluhan tentang Bahaya Rokok di Dusun Manjalling
Desa LanneKecamatan Tondong Tallasa
Kabupaten Pangkep
Tahun 2014
Pre-Test Post-Test
(Pengetahuan tentang (Pengetahuan
Program Masalah Rokok) tentangMasalah Rokok)
Kuran
Baik % Kurang % Baik % %
g
Penyuluhan
tentang 7 13 16 4
35 65 80 20
Bahaya org org org org
Rokok
Sumber : Data Primer 2014
Setelah saya melaksanakan kegiatan penyuluhan
kepada masyarakat dusun manjalling, dan memberikan pree
test dan post test kepada masyarakat telah tejadi peningkatan
pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai masalah
rokok.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada 20
responden ternyata mendapatkan hasil bahwa pengetahuan
tentang Bahaya Rokok di Dusun manjalling meningkat dari 7

7
(35%) menjadi 16 (80%). Hal ini terlihat dari hasil pre-test sebelum
penyuluhan dan post-test setelah penyuluhan. Hasil yang
diperoleh tersebut telah sesuai dengan tujuan awal dilaksanakan
kegiatan-kegiatan tersebut.

B. Pembahasan
1. Bahaya Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang
antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara)
dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah, yang pada salah satu ujungnya
dibakar dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup
lewat mulut pada ujung lainnya.Rokok merupakan salah satu
zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya
kesehatan bagi diri sendiri maupun orang yang ada disekitar
perokok.
Perokok terdiri atas dua macam, yaitu:
1. Perokok aktif adalah orang yang mengisap rokok secara
langsung.
2. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi
mengirup asap rokok yang diembus perokok aktif.
Dalam satu buah rokok menyimpan lebih dari 4000
elemen yang membahayakan, dan kandungan berbahaya yang
sangat populer ialah adanya ZAT kimia seperti: Karbon
Monoksida, Nikotin, Tar, dan Timah Hitam (Pb).
Adapun penyakit yang diakibatkan oleh rokok
yaitu:Penyakit jantung, Penyakit Paru, Kanker paru dan lainnya,
Diabetes, Impotensi, Menimbulkan Kebutaan, Penyakit mulut,
Gangguan janin, Gangguan pernapasan.
Upaya pencegahan perilaku merokok yaitu:
1. Menanamkan kemauan dan niat yang kuat

8
2. Menyadari bahaya rokok bagi kesehatan
3. Pilihlah teman-teman baik yang tidak suka merokok
4. Berusahalah untuk mengurangi rokok yang dikonsumsi,
sedikit demi sedikit secara rutin setiap hari
5. Alihkanlah perhatian ketika timbul keinginan merokok
6. Sibukkanlah diri dengan kegiatan yang positif
7. Buanglah segala sesuatu hal yang berhubungan dengan
rokok
Langkah pemeliharaan pemberhentian Merokok, yaitu:
1. Minum air putih yang banyak
2. Banyak makan buah dan sayuran
3. Olahraga teratur
4. Menanamkan sikap yang positif
5. Relaksasi
Masalah rokok sangat diprioritaskan oleh masyarakat
Dusun Manjalling untuk di Intervensi.Tujuan dari intervensi ini
adalah upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi
pada masyarakat Dusun Manjalling tentang bahaya rokok bagi
kesehatan, dan diharapkan masyarakat mampu meningkatkan
derajat kesehatannya.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Penyuluhan


a. Pendukung
1. Adanya dukungan dari tokoh masyarakat dan tokoh
agama setempat.
2. Adanya kesediaan tempat untuk penyuluhan tentang
masalah rokok.
3. Adanya kesediaan masyarakat untuk turut berpartisipasi
membantu dalam proses kegiatan penyuluhan di dusun
manjalling.

9
b. Penghambat
1. Pemahaman bahasa Indonesia yang masih kurang
sehingga informasi yang disampaikan tidak dapat
diterima dengan optimal.
2. Masih banyaknya masyarakat yang tidak bisa membaca
dan menulis.
3. Faktor cuaca (hujan)
3. Tanggapan Masyarakat
Tanggapan masyarakat Dusun Manjalling terhadap
kegiatan ini sangat baik, dan semoga kegiatan ini dapat
bermanfaat dan berkesinambungan meskipun PBL sudah
berakhir.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil data PBL I diketahui bahwa dari 581 penduduk di
dusun Manjalling terdapat 117 (20,1%) penduduk yang pernah
merokok/mengunyah tembakau, dan yang tidak pernah
merokok/mengunyah tembakau yaitu 464 orang (79,9%). Setelah
dilakukan intervensi terjadi peningkatan pengetahuan tentang Bahaya
Rokok di Dusun manjalling,dari 7 orang (35%) menjadi 16 orang
(80%).Hal ini terlihatdari hasil pree-test sebelum penyuluhan dan post-
test setelah penyuluhan.Hasil yang diperoleh tersebut telah sesuai
dengan tujuan awal dilaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut.
B. Saran
a. Dengan adanya Penyuluhan ini diharapkan kepada masyarakat
agar senantiasa menjaga kesehatan untuk tidak mengkonsumsi
rokok.
b. Diharapkan organisasi yang berbasis masyarakat untuk
penanganan masalah rokok dapat berkesinambungan meskipun
PBL (Pengalaman Belajar Lapangan) sudah berakhir.

11
DAFTARPUSTAKA

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia Makassar.


2013. Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan II, Dusun
Manjalling DesaLanneKecamatanTondong
TallasaKabupatenPangkep.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia


Makassar.2013. Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan III,
Dusun Tabora Desa Kassiloe Kecamatan Labakkang Kabupaten
Pangkep.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia Makassar.


2011. Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan III, Dusun
Bangkala Desa Je’nemadinging Kecamatan Patallassang
KabupatenGowa.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia Makassar.


2010. Jurnal & Panduan Pengalaman Belajar Lapangan.

Nurnia, 2013. Bahaya Merokok. Dari


http://www.slideshare.net/septianraha/makalah-bahaya-merokok-
27859212. Diakses pada 15 Februari 2014

Wikipedia.2014. Rokok. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok. Diakses


pada 15 Februari 2014

12

Anda mungkin juga menyukai