Hasil Penelitian
Abstrak
Merokok adalah suatu kegiatan menghisap gulungan tembakau yang berbalut daun nipah atau kertas yang dibakar
kemudian asapnya dimasukan ke dalam tubuh dan menghembuskannya kembali keluar. Dalam kehidupan sehari-hari kita
dapat menemukan orang-orang yang merokok di tempat-tempat umum bahkan di sekitar lingkungan rumah kita sendiri.
Penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku merokok pada remaja di SMK Negeri 3 Ambon.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional yang dilakukan pada SMK
Negeri 3 Ambon, dengan jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 160 pelajar yang diperoleh dengan teknik Stratified
random sampling. Data diolah dengan menggunakan SPSS versi 24.0. Tingkat pengetahuan,sikap dan perilaku responden
diketahui dengan melakukan pengukuran menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat.
Hasil penelitian menunjukan sebanyak 145 pelajar dengan tingkat pengetahuan baik (90,6%), sebanyak 172 pelajar sudah
memiliki sikap yang baik (79,4%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelajar SMK Negeri 3 Ambon
memiliki pengetahuan baik, sikap baik, dan perilaku baik terhadap merokok. Jadi untuk SMK Negeri 3 Ambon
memberdayakan guru-guru mata pelajaran maupun bekerja sama dengan pihak pelayanan kesehatan dan instansi terkait,
dalam hal mencakup penyuluhan merokok, mengingat tidak semua pelajar memiliki pengetahuan merokok yang baik.
Kata Kunci: Merokok Pada Remaja, Pengetahuan, Sikap, Perilaku.
Abstract
Smoking is an activity suck rolls of tobacco wrapped in palm leaves or paper is burned and then the smoke inserted into
the body and exhale back out. In everyday life we can find people smoking in public places and even in our own homes
around the neighborhood. This study was to determine the level of knowledge, attitudes and smoking behavior in
adolescents at SMK 3 of Ambon. This research uses descriptive method with cross sectional categorical conducted at
SMK Negeri 3 of Ambon, the number of samples in the study of 160 students obtained with Stratified Random Sampling
technique. The data were processed using SPSS version 24.0. The level of knowledge, attitudes and behavior of
respondents, it is by making measurements using a questionnaire. The analysis is univariate analysis. The results showed
as many as 145 students with a good level of knowledge (90.6%), as many as 172 students already have a good attitude
(79, 4%). From these results it can be concluded that students of SMK Negeri 3 of Ambon have good knowledge, good
attitude and good behavior towards smoking. So to SMK Negeri 3 Ambon empower teachers of subjects as well as working
closely with the health care and related institutions, in terms of counseling include smoking, considering that not all
students have a good knowledge to smoke.
Keywords: Smoking Teen, Knowledge, Attitude, Behavior
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 59
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 2, Nomor 1, April 2020
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 60
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 2, Nomor 1, April 2020
tidak merokok didalam rumah artinya bahwa Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini
masih banyak penduduk di sekitar wilayah menggunakan Stratified Random Sampling.
kerja Puskesmas Rijali yang masih merokok.
Menurut penelitian yang dilakukan Dwi HASIL
Kencana Wulan10 tahun 2012, didapatkan hasil Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Merokok
bahwa yang mempengaruhi perilaku merokok Berdasarkan data yang ditunjukan pada
remaja yaitu faktor lingkungan 48%, melihat gambar 1.1, persentase pengetahuan tentang
teman 24%, melihat perilaku orang tua 10,7%, bahaya merokok pada remaja berada pada
dan melihat saudara kandung 6,6%. Hasil kategori baik sebesar (90,6 %) dari 145
penelitian yang sama juga menunjukan bahwa responden, 13 responden (8,1%) berada pada
pada usia remaja awal (11-15 tahun) yang kategori cukup dan 2 responden (1,3%) berada
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 61
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 2, Nomor 1, April 2020
Tabel 1.1 Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Jenis dan 15 tahun dengan jumlah 1 responden
Kelamin
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 62
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 2, Nomor 1, April 2020
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 63
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 2, Nomor 1, April 2020
merokok yang kurang. Hal tersebut dan sekolah tersebut dikategorikan sebagai
menunjukan proporsi terbesar tingkat kawasan bebas asap rokok. Oleh karena itu,
pengetahuan pelajar SMK Negeri 3 Ambon informasi tentang rokok yang diterima pelajar
yaitu berpengetahuan baik tentang bahaya SMK Negeri 3 Ambon sudah sangat baik.
merokok. Hal ini sejalan dengan peneitian dari Hasil penelitian tentang pengetahuan
Munir,40 bahwa pengetahuan remaja di asrama bahaya merokok berdasarkan jenis kelamin,
UIN Sunan Ampel Surabaya tentang rokok didapatkan hasil yaitu responden yang
berada pada kategori baik (98%), sama halnya memiliki pengetahuan baik terbanyak terdapat
dengan peneitian Rachmat, et al,41 tingkat pada jenis kelamin laki-laki yaitu 122
pengetahuan pada pelajar SMP di Surakarta responden (89,1%). Hal ini didukung oleh teori
dikategorikan baik (83,4%). yang dikemukakan Notoatmodjo,28 bahwa
Menurut teori Notoatmodjo,28 pengetahuan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah pengetahuan seseorang adalah faktor eksternal
seseorang melakukan pengindraan terhadap dalam hal ini lingkungan. Bila dalam
suatu objek. Sebagian besar pengetahuan lingkungan pergaulan remaja baik maka
manusia diperoleh melalui proses melihat dan tingkat pengetahuan dan perilaku remaja juga
mendengar oleh mata dan telinga, yang juga akan baik begitu pun sebaliknya. Menurut
dapat diperoleh melalui pendidikan, baik asumsi peneliti bahwa, jenis kelamin
formal maupun non formal. Pengetahuan yang mempengaruhi pengetahuan merokok
mencakup didalam domain kognitif seseorang, pengetahuan merokok remaja laki-
mempunyai enam tingkatan yaitu tahu, laki cenderung lebih baik karena remaja laki-
memahami, aplikasi, analisis, sintesis, dan laki lebih banyak mendapat informasi tentang
evaluasi.Pengetahuan yang baik dapat rokok dari komunitas tempat remaja tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya bermain.Hasil ini sejalan dengan penelitian
pendidikan, informasi, lingkungan, dan yang dilakukan Marsel, et al,42 bahwa
pengalaman. Pendidikan mempengaruhi pengetahuan tentang rokok pada remaja Pasar
proses belajar, makin tinggi pendidikan Bersehati di Kota Manado yang masuk
seseorang, maka informasi yang diperoleh kategori baik terbesar yaitu pada remaja
mudah untuk diterima. dengan jenis kelamin laki-laki dengan jumlah
Menurut informasi yang didapat pihak responden 27 responden (77,1%). Menurut
sekolah SMK Negeri 3 Ambon bahwa Hasriani,11 bahwa pengetahun juga dapat
penyuluhan mengenai bahaya rokok sudah diartikan sebagai pengumpulan informasi yang
sering dilakukan pada pelajar sekolah tersebut dipahami, yang diperoleh dari proses belajar
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 64
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 2, Nomor 1, April 2020
selama hidup maupun sumber informasi lain elektronik, orang tua dan teman sebaya. Oleh
yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai karena itu, sangat penting untuk dilakukan
alat penyesuaian diri baik terhadap diri sendiri penyuluhan langsung oleh tenaga kesehatan
maupun lingkungan.. mengenai bahaya rokok agar pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan remaja semakin baik.
merokok terhadap usia didapatkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan
responden yang memiliki pengetahuan baik tentang bahaya merokok terhadap status
terbesar pada usia 15 tahun dengan jumlah pernikahan orang tua, didapatkan hasil yaitu
responden 46 responden (86,8%). Sejalan bahwa responden dengan status pernikahan
dengan penelitian atas teori dari Monks,23 orang tua menikah memiliki pengetahuan baik
menyebutkan bahwa pada usia remaja madya terbanyak yaitu 127 responden (90,1%). Hasil
(15-18) remaja memiliki rasa ingin tahu yang penelitian ini sejalan dengan pendapat Asilah
sangat tinggi. Sejalan dengan teori dari dan Hastuti,46 menunjukkan bahwa
Monks23 diatas pendapat peneliti bahwa rasa pengasuhan orang tua yang dipenuhi
ingin tahu remaja yang tinggi ini juga akan kehangatan dan kasih sayang berhubungan
mendorong remaja untuk mencoba hal yang positif dengan perkembangan pengetahuan
baru dalam hal ini rokok sehingga sejalan anak. Artinya bila remaja memiliki kedua
dengan hasil penelitian bahwa pengetahuan orang tua yang lengkap maka perkembangan
remaja usia 15 tahun dikategorikan baik. pengetahuan remaja akan semakin baik.
Pendapat peneliti ini sejalan dengan Hasil Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan
penelitian yang dilakukan Mukuan,43 yang tentang bahaya merokok terhadap pekerjaan
menyatakan bahwa responden dengan usia <16 orang tua didapatkan hasil pengetahuan baik
tahun mempunyai pengetahuan baik tentang terbanyak terdapat pada responden dengan
rokok sebesar 56,6%. Selain itu, menurut pekerjaan orang tua ibu rumah tangga yaitu
Amalia,44 pengetahuan atau informasi tentang dengan jumlah responden 41 responden
rokok ini didapatkan remaja dari orang tua, (89,1%). Menurut Mahardika,47 yang
guru, teman sebaya dan melalui iklan. Bertolak dibutuhkan remaja adalah orang tua yang
belakang dengan penelitian diatas penelitian selalu ada untuk diberikan pembinaan dan
yang dilakukan Silowati,45 menyatakan bahwa pengasuhan. Ibu rumah tangga selalu
tingkat pengetahuan remaja awal (10-15 tahun) mempunyai waktu bersama keluarga terutama
termasuk dalam kategori cukup yaitu 46,9% anak sehingga dalam penyampaian informasi
karena remaja awal hanya mendapatkan tentang rokok ibu rumah tangga lebih sering
infomasi melalui media cetak, media dibandingkan dengan pekerjaan orang tua
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 65
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 2, Nomor 1, April 2020
karyawan dan guru/PNS yang jarang tentang rokok sangat banyak dibandingkan
mempunyai waktu bersama keluarga dan anak. kelas X dan XI hal ini juga yang membuat
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengetahuan kelas XII masuk dalam kategori
responden dengan pekerjaan orang tua ibu baik.
rumah tangga mempunyai pengetahuan baik Sikap Responden Tentang Merokok
Hasil penelitian pengetahuan berdasarkan memiliki sikap baik atau sikap menolak
kelas menunjukan bahwa responden yang merokok sebanyak 127 responden (79,4%)
memiliki pengetahuan baik terbanyak tentang dan sikap cukup 33 responden (20,6%). Sesuai
bahaya merokok berada pada kelas XII dengan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan
(96,2%), 8 responden (14,8%) memiliki terbesar sikap pelajar SMK Negeri 3 Ambon
pengetahuan cukup pada kelas X dan 2 yaitu memiliki sikap yang baik tentang
responden (3,7%) memiliki pengetahuan merokok. Hal ini sejalan dengan penelitian
kurang. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Santi,48 bahwa sikap pelajar
yang dilakukan Mukuan,43 bahwa pada kelas SMK Batik 1 Surakarta tentang rokok
XII memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar termasuk dalam kategori baik yaitu (67,5%)
(64,9%). Pengetahuan yang baik pada kelas dengan jumlah responden 28 responden. Hasil
XII disebabkan karena adanya kesadaran siswa penelitian yang sama juga dilakukan oleh
mengenai dampak kerugian ekonomi dan Yosantara Putra49, bahwa sikap merokok
kesehatan akibat merokok. Hasil ini sejalan mahasiswa kedokteran Andalas tentang rokok
dengan dengan teori yang dikemukakan berada pada kategori baik (90,1%). Bertolak
semakin tinggi pendidikan seseorang semakin alamsyah,50 bahwa sikap remaja terhadap
baik pengetahuan yang didapat artinya bahwa rokok termasuk dalam kategori tidak baik yaitu
kelas XII sudah berada pada jenjang (86,6%) hal ini menunjukkan ada beberapa
pendidikan paling tinggi sehingga informasi siswa yang cenderung ingin diberi kebebasan
yang diberikan guru, orang tua, dan teman untuk merokok. Menurut Jatmika dan
sebaya mengenai rokok akan lebih banyak Maulana51, Sikap seseorang dapat berubah
dibandingkan kelas X dan XI hal ini yang dengan diperolehnya tambahan informasi
membuat tingkat pengetahuan siswa kelas XII tentang suatu objek tertentu. Begitu pula
dikategorikan baik. Selain itu, menurut asumsi halnya dengan merokok, semakin banyak
peneliti kelas XII memiliki pengelaman manfaat yang diketahui tentang merokok
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 66
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 2, Nomor 1, April 2020
semakin baik sikap yang dibentuk, begitu juga (8,6%). Namun menurut peneliti hasil
sebaliknya. Notoatmodjo,28 mengungkapkan penelitian ini tidak terlalu bermakna karena
bahwa, sikap seseorang sangat erat kaitannya memang pada penelitian proporsi responden
antara tingkat pengetahuan yang dimiliki, perempuan (14,4%) jumlahnya lebih sedikit
semakin baik pemahaman atau pengetahuan dibandingkan jumlah proporsi responden laki-
seseorang maka diharapkan pula semakin bijak laki (85,6%). Hasil ini juga sejalan dengan
dalam menyikapi segala sesuatu yang terjadi penelitian Yosantara Putra,49 bahwa jenis
baik dalam lingkungan sekitar ataupun gejolak kelamin tidak berpengaruh terhadap sikap dan
dalam dirinya. Sejalan dengan teori yang perilaku sesorang terhadap rokok.
diungkapkan diatas maka penelitian ini juga Hasil penelitian sikap merokok
memiliki hasil yang berkesinambungan karena berdasarkan usia, didapati hasil sikap baik
tingkat pengetahuan siswa SMK Negeri 3 atau sikap yang menolak merokok terbanyak
Ambon dikategorikan baik maka hasil pada usia 15 tahun dengan jumlah responden
penelitian mengenai sikap merokok pun 39 responden (24,4%). Hasil ini sejalan dengan
dikategorikan baik. Menurut teori dari penelitian Marsel, et al,42 yaitu sikap tentang
Notoatmodjo,28 sikap merupakan reaksi atau rokok pada remaja Pasar Bersehati di Kota
respon seseorang yang masih tertutup terhadap Manado yang masuk kategori baik atau sikap
suatu stimulus atau objek. Sikap juga yang menolak merokok terbesar yaitu pada
merupakan pandangan-pandangan atau remaja dengan usia 15-20 tahun dengan jumlah
perasaan yang disertai kecenderungan untuk responden 9 responden (25,7%). Dapat dilihat
bertindak sesuai sikap objek tadi. bahwa usia 15 tahun termasuk dalam kategori
Hasil penelitian sikap merokok remaja madya yang mempunyai rasa ingin tahu
berdasarkan jenis kelamin, didapatkan hasil yang tinggi menurut pendapat Yosantara
sikap baik atau sikap yang menolak merokok Putra,49 semakin baik pengetahuan semakin
terbanyak terdapat pada responden laki-laki baik sikap seseorang.
yaitu dengan jumlah responden 106 responden Berdasarkan hasil penelitian sikap
(66,3%) dan sikap cukup 31 responden merokok dengan status pernikahan orang tua
(19,4%). Hasil ini sejalan dengan penelitian responden yang memiliki sikap baik atau sikap
yang dilakukan Marsel, et al,42 yaitu yang menolak merokok terbanyak pada status
responden dengan jenis kelamin laki-laki pernikahan orang tua yang menikah dengan
memiliki sikap baik atau sikap yang menolak jumlah responden 111 responden (69,4%).
merokok sebesar 9 orang atau (25,7%) dan Menurut Notoadmodjo28 pembentukan sikap
perempuan 3 responden dengan persentase seseorang sangat dipengaruhi oleh:
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 67
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 2, Nomor 1, April 2020
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 68
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 2, Nomor 1, April 2020
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 69
ISSN 2686-5165 (online)
Volume 2, Nomor 1, April 2020
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/pameri/index 70