PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
Noval Ardiyanto
NIM 2001885
SUMEDANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
5
6
1. Tahap preparatory
Pada tahap ini remaja mendapatkan model yang
menyenangkan dari lingkungan atau media. Remaja
mendapatkan gambaran menyenangkan tentang rokok dengan
cara mendengar, melihat ataupun hasil bacaan yang
menimbulkan minat untuk merokok.
1) Teman sebaya yang menjadi penyebab life model,
remaja akan menularkan perilaku merokok dengan
cara menawari teman-teman remaja lainnya tentang
kenikmatan merokok ataupun solidaritas kelompok.
2) Orangtua yang merokok juga dapat menjadi dampak
besar pada pembentukan perilaku merokok pada
remaja.
2. Tahap initation
Pada tahap ini yakni tahap seseorang meneruskan untuk
mencoba-coba merokok, setelah terbentuk interpretasi-
interpretasi tentang model yang ada, selanjutnya remaja
mengevaluasi hasil interpretasi tersebut melalui perasaan dan
perilaku.
3. Tahap becoming smoker
Tahap ini ialah tahap dimana seseorang sudah
mengkonsumsi rokok sebanyak empat batang perharinya. Hal
tersebut didukung karena adanya kepuasan psikologis dari
dalam diri dan terdapat reinforcement positif dari teman
sebaya nya.
4. Tahap maintenance of smoking
Pada tahap ini, individu sudah betul-betul merasakan
kenikmatan dari merokok sehingga perilaku sudah dilakukan
sesering mungkin untuk mengeliminasi kecemasan,
menghindari kecemasan juga upaya untuk menghilangkan
kelelahan, rasa tidak enak makan ketika bekerja, ketika lelah
berfikir bahkan ketika merasa terpojokkan.
9
11
12
populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15%
atau 20-25% dari jumlah populasinya.
Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menghitung sampel
dengan rumus slovin (Noor, 2011) dengan kesalahan 10% atau 0,1 yaitu
sebagai berikut:
N
n=
1+ ( N x e )
2
363
n=
1+ ( 363 x 0,12 )
363
n=
1+ ( 363 x 0,01 )
363
n=
1+3,63
363
n=
4,63
n=78 Siswa
Keterangan:
n = Besar sampel
N = Besar populasi
e = margin of error (10% = 0,1)
jadi, jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah
Diketahui n = 78 orang
Dari 78 orang responden, peneliti akan mengambil dari tiap masing-
masing kelas X dan XI dengan menggunakan teknik cluster sampling.
Menurut Azwar (2010) dalam Putra & Prihatsanti, (2016) mengatakan
bahwa pengambilan sampel dengan cara cluster adalah melakukan
randomisasi terhadap kelompok, bukan terhadap subjek secara individual.
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Fi= Sampel pecahan cluster
NI= Banyaknya individu yang ada dalam cluster
N= Banyaknya populasi seluruhnya
13
fi= ¿
N
213
fi=
363
fi=0,58
¿=fi x n
¿=0,58 x 78
¿=45,7 menjadi 46
Keterangan:
14
fi= ¿ x n
N
32
X −1= x 32=7
150
32
X −2= x 32=7
150
33
X −3= x 32=7
150
28
X −4= x 32=6
150
26
X −5= x 32=5
150
Jadi, sampel yang akan diambil dari tiap kelas X ialah X 1= 7
orang, X 2= 7 orang, X 3=7 orang, X 4=6 orang dan X 5= 5 orang.
Kelas XI di SMK 1 Pemuda terbagi menjadi 6 kelas, berikut cara
menentukan sampel dari masing-masing kelas XI ialah dengan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
fi= ¿ x n
N
36
XI −1= x 46=8
213
15
34
XI −2= x 46=7
213
37
XI −3= x 46=8
213
36
XI −4= x 46=8
213
36
XI −5= x 46=8
213
36
XI −6= x 46=8
213
Jadi, sampel dari masing-masing tiap kelas XI ialah XI 1=8 orang,
XI 2=7 orang, XI 3=8 orang, XI 4= 8 orang, XI 5= 8 orang dan XI 6= 8
orang.
Pengambilan sampel dari masing-masing kelas yaitu dengan cara
pengundian dari tiap kelasnya.
3.3. Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti akan melakukan penelitian di SMK 1 Pemuda Sumedang di
Kabupaten Sumedang. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret
hingga April.
3.3.1.1. Kriteria responden
1. Kriteria inklusi
1) Seluruh siswa laki-laki kelas X dan XI di SMK 1
Pemuda Sumedang yang bersedia menjadi
responden.
2) Siswa laki-laki perokok aktif
3) Siswa yang kooperatif
2. Kriteria ekslusi
1) Siswa yang sedang sakit
2) Siswa yang menolak sebagai responden
3) Siswa yang tidak kooperartif
3.4. Teknik pengumpulan data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini ialah:
1. Data primer
16
n rokok i.
tersebut Nilai (2)
kemudian 3. Perokok
masuk berat
kedalam merokok
paru-paru sekitar
(perjelas) lebih dari
20
batang/har
i.
Nilai (3)
3.6.3. Coding
Pemberian nilai pada jawaban yang nantinya akan di
kategorikan (Notoatmodjo, 2012).
a. Data umum
1) Kode responden
Responden 1= X1
Responden 2= X2
Responden 3= X3, dst
2) Status reponden
Tidak perokok =1
Ya perokok =2
3) Kategori perokok
Tidak merokok =1
Perokok ringan =2
Perokok sedang =3
Perokok berat =4
4) Jumlah rokok yang dihisap dalam satu hari
0 batang rokok =1
1-4 batang rokok = 2
5-14 batang rokok = 3
≥ 15 batang rokok = 4
5) Umur
19
15 tahun =1
16 tahun =2
17 tahun =3
18 tahun =4
6) Kelas
Kelas X =1
Kelas XI =2
b. Data khusus
1) Kriteria prestasi
Nilai raport dengan rata-rata < 56 = 1
Nilai raport dengan rata-rata 56–75 = 2
Nilai raport dengan rata-rata 75-100 = 3
3.6.4. Cleaning
Melakukan pengecekan ulang pada data yang telah di entry untuk
mengetahui apakah data tersebut telah sesuai atau belum.
Analisis data yang dilakukan peneliti yaitu analisis data univariate.
Analisis data univariate merupakan tekhnik analisis data terhadap
suatu variabel secara mandiri, setiap variabel dianalisis dan tidak
dikaitkan dengan variabel lainnya. Tujuannya adalah untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik masing- masing
variabel penelitian. Analisis data kategorik hanya menghasilkan
distribusi frekuensi dan presentase dari setiap variabel secara umum
(Notoatmodjo, 2012a).
Untuk mendapatkan nilai distribusi frekuensi dan presentase tiap
variabel menggunakan rumus sebagai berikut:
f
P= x 100 %
n
Keterangan:
P = Peresentase.
f = Frekuensi dari setiap jawaban yang dipilih.
N = Jumlah sampel.
100% = Konstanta.
(Munggaran, 2012).
20
Persetanse Kategori
50% Setengahnya
100% Seluruhnya
s : standaar deviasi
xi : masing-masing data
𝑥̅ : rata-rata skor
𝑛 : jumlah sampel
c) Rumus untuk mengetahui mean T
𝑥̅ = ∑ 𝑥i
𝑛
Keterangan:
𝑥̅ : mean
∑ 𝑥i: jumlah tiap data
n : jumlah data
3.6.5. Entry
Entri data untuk setiap respons yang ditandai atau dikodekan
kemudian dimasukan sebagai tabel lalu dihitung menggunakan
aplikasi Microsoft Excel dan SPSS 22.
3.6.6. Tabulasi
Mengetahui jumlah total setiap item jawaban yang telah diisi
oleh responden dalam kuesioner, kemudian memasukan data ke
dalam tabel sesuai dengan variabel penelitian.
3.6.7. Analisa data
1. Analisis Univariat
Anlisis yang dimaksud dalam penelitian ini ialah untuk
mengetahui distribusi variabel yang diamati, seperti melihat
gambaran perilaku merokok dengan tingkat prestasi belajar
remaja perokok.
2. Analisis Bivariat
Analisis ini dilakukan untuk menguji hubungan variabel
bebas dan variabel terikat yaitu perilaku perokok aktif dan
prestasi belajar dengan uji statistik chi square (X2) untuk
mengetahui hubungan yang signifikan antara masing-masing
variabel bebas dengan terikat. Uji chi square dilakukan dengan
menggunakan bantuan perangkat lunak berbentuk komputer
22
DAFTAR PUSTAKA
Abduh, M., Alawiyah, T., Apriansyah, G., Rusdy,), Sirodj, A., & Afgani, W.
(2023). Survey Design: Cross Sectional dalam Penelitian
Kualitatif. Jurnal Pendidikan Sains Dan Komputer, 3(01), 31–39.
https://doi.org/10.47709/JPSK.V3I01.1955
Aula, Lisa, E. (2015). STOP Merokok! Sekarang atau Tidak Sama Sekali.
Yogyakarta: Gara Ilmu ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 1.
Nomor 1. Agustus 2013 8
Departemen Kesehatan RI. 2004. Fakta Tembakau Indonesia: Data Empiris untuk
Strategi Nasional Penanggulangan Masalah Tembakau. Jakarta:
Depkes RI.
25
Ferdita, W., Alwi, M. K., & Asfar, A. (2020). Hubungan Perilaku Merokok
dengan Prestasi Belajar pada Siswa SMK. Window of Nursing
Journal, 143-151.
Gobel, S., Pamungkas, R. A., Abdurrasyid, R. P. S., Safitri, A., & Samran, V.
(2020). Bahaya Merokok Pada Remaja. Sumber, 35, 100.
https://www.bps.go.id/indicator/30/1435/1/persentase-merokok-pada-penduduk-
umur-15-tahun-menurut-provinsi.html
Maseda, D. R., Suba, B., & Wongkar, D. (2013). Hubungan pengetahuan dan
sikap tentang bahaya merokok dengan perilaku merokok pada
remaja putra di SMA Negeri I Tompasobaru. Jurnal Keperawatan,
1(1).
Putra, M. T. P., & Prihatsanti, U. (2016). Hubungan antara beban kerja dengan
intensi turnover pada karyawan di PT. “X”. Jurnal Empati, 5(2),
303-307.
Tantri, A., Fajar, N. A., & Utama, F. (2018). Hubungan persepsi terhadap
peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok dengan perilaku
merokok pada remaja laki-laki di Kota Palembang. Jurnal Ilmu
Kesehatan Masyarakat, 9(1), 74-82.
Tulenan, M., Rompas, S., & Ismanto, A. Y. (2015). Hubungan perilaku merokok
dengan prestasi belajar pada remaja perokok di SMA Negeri 1
Remboken. Jurnal Keperawatan, 3(2).
Lampiran
Lembar Kuisioner