Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL SKRIPSI

GAMBARAN PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

Disusun Oleh:

Muhammad Aldi Alfiansyah (17111024130069)

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2019
PROPOSAL SKRIPSI ........................................................................................................ 1

BAB I .................................................................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 4

1.3 Tujuan ................................................................................................................. 4

1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................................. 4

1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................................ 4

1.4 Manfaat ............................................................................................................... 5

BAB II................................................................................................................................. 6

2.1 Studi Terdahulu ................................................................................................... 6

2.2 Tinjauan Pustaka ................................................................................................. 6

2.3 Kerangka Konsep ................................................................................................ 9

BAB III ............................................................................................................................. 10

3.1 Rancangan Penelitian ........................................................................................ 10

3.2 Lokasi Penelitian ............................................................................................... 11

3.3 Metode Penelitian ............................................................................................. 11

3.4 Sampel Penelitian.............................................................................................. 11

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 11

3.6 Data dan Sumber Data ...................................................................................... 11

3.7 Prosedur Pengumpulan Data ............................................................................. 11

3.8 Pengolahan dan Analisis Data........................................................................... 11


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia telah mengalami satu peningkatan terbesar dalam konsumsi tembakau
di dunia. Sekitar 69.1% pria Indonesia berusia 20 tahun atau lebih merokok secara reguler
dengan jumlah yang lebih tinggi (74%) di daerah pedesaan (WHO, 2002)

Data lain menunjukkan bahwa di 14 propinsi di Indonesia, 59,04% laki-laki usia


10 tahun ke atas dan 4,83% wanita pada usia yang sama saat ini adalah perokok ( (Y, S,
& T, 1998)). Data ini memberikan gambaran bahwa angka merokok di Indonesia
dikategorikan tinggi.

Perilaku merokok merupakan masalah kesehatan masyarakat karena dapat


menimbulkan berbagai penyakit bahkan kematian. Rokok dan berbagai produk tembakau
lainnya bersifat adiktif. Sifat adiktif ini dikarenakan adanya nikotin yang hanya
terkandung dalam tembakau. Nikotin adalah zat psikoaktif yang bersifat adiktif yang
dapat menimbulkan adiksi dengan cara yang sama dengan substansi lain seperti kokain
dan heroin (Sheridan & Radmacher, 1992)

Menurut (Shiffman, 1993) merokok adalah menghirup atau menghisap asap


rokok yang dapat diamati atau diukur dengan melihat volume atau frekuensi merokok.
Merokok pada dasarnya adalah menghirup dan memasukkan nikotin yakni zat adiktif
yang terkandung dalam rokok ke dalam tubuh. Terdapat penggunaan tembakau bentuk
lain tidak dengan cara membakar tembakau tetapi dengan cara mengunyah tembakau,
atau dalam bentuk permen karet yang mengandung nikotin. Akan tetapi penggunaan
tembakau yang populer adalah dengan merokok.

Tahapan merokok didasarkan pada jumlah rokok yang dikonsumsi setiap hari,
semakin banyak jumlah rokok yang dihisap setiap hari semakin berat perilaku merokok
seseorang. Tahapan merokok juga didasarkan pada intensitas perilaku merokok yang
dilihat dari alasan seseorang merokok. Intensitas merokok tinggi ditunjukkan dengan
adanya kecanduan terhadap efek nikotin yang terkandung dalam rokok yang ditandai oleh
adanya ketergantungan baik secara fisiologis maupun psikologis

Dalam penelitian ini, Kota Samarinda di pilih sebagai lokasi penelitian karna
merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan kota dengan predikat
mahasiswa terbanyak di Kalimantan Timur, mahasiswa sebagai bagian masyarakat yang
berada pada umur produktif tersebut menjadi target potensial bagi industri rokok. Oleh
karna itu gambaran rokok, dan prilaku merokok pada Mahasiswa UMKT di Kota
Samarinda penting di ketahui sebagai salah satu sarana untuk mencapai solusi terkait
paparan remaja yang semakin meningkat oleh rokok oleh karena itu peneliti mengambil
judul “GAMBARAN PRILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR”

1.2 Rumusan Masalah


1. Banyaknya Mahasiswa yang merokok mulai dari Mahasiswa tingkat 1-Tingkat akhir
2. Bagaimana partisipasi mahasiswa dalam mencegah prilaku merokok
3. Apa yang melatarbelakangi mahasiswa merokok
4. Faktor apa yang mendukung mahasiswa mulai merokok

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum


 Mengurangi konsumsi rokok pada mahasiswa UMKT

1.3.2 Tujuan Khusus


 Diperolehnya informasi yang mendalam tentang faktor yang
menyebabkan mahasiswa mulai merokok
 Diperoleh nya informasi tentang faktor pendorong mahasiswa mulai
merokok
1.4 Manfaat
Manfaat penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan untuk perkembangan
ilmu pengetahuan terhadap pengalaman perokok aktif terhadap perubahan psikologisnya
BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1 Studi Terdahulu


Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan merokok telah dimulai
sejak remaja, bahkan dari tahun ke tahun menunjukkan usia awal merokok semakin
muda. Hasil riset Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3) dilaporkan bahwa
anak-anak di Indonesia sudah ada yang mulai merokok pada usia 9 tahun ( (D & A.F,
2006)). Dari analisis data Susenas tahun 2001 diperoleh data umur mulai merokok kurang
dari 20 tahun cenderung meningkat dan lebih dari separuh perokok mengkonsumsi lebih
dari 10 batang per hari, bahkan yang berumur 10 – 14 tahun pun sudah didapat sebesar
30,5% yang mengkonsumsi lebih dari 10 batang per hari diantaranya 2,6% yang
mengkonsumsi lebih dari 20 batang per hari. Hal ini dapat menjadi bom waktu pada 25
tahun yang akan datang, mengingat timbulnya penyakit seperti kanker berhubungan
dengan lamanya merokok dan banyaknya rokok yang dikonsumsi (Sirait, 2002)

2.2 Tinjauan Pustaka

A. Prilaku Merokok

1.Definisi Prilaku Merokok

Menurut (Sitepoe, 2005) perilaku merokok adalah suatu perilaku yang


melibatkan proses membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya, baik
menggunakan rokok ataupun pipa. Perilaku merokok ternyata tidak hanya dijumpai
pada kalangan orang dewasa, namun juga dapat ditemui pada kalangan remaja.
Perilaku merokok pada remaja umumnya semakin lama akan semakin meningkat
sesuai dengan tahap perkembangannya yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi
dan intensitas merokok (Hasnida & Kemala, 2005)

2. Tahap-Tahap Prilaku Merokok

Menurut Leventhal & Clearly (Cahyani, 1995) terdapat empat tahap dalam
perilaku merokok sehingga menjadi seorang perokok.
a. Tahap preparatory. Seseorang mendapatkan gambaran yang mengasikkan
mengenai merokok dengan mendengar, melihat atau dari hasil bacaan. Hal ini
menimbulkan minat untuk merokok.
b. Tahap invitation. Merupakan tahap perintisan merokok yaitu tahap apakah
seseorang akan meneruskan atau tidak terhadap perilaku merokok.
c. Tahap becoming a smoker. Apabila seseorang telah mengkonsumsi rokok
sebanyak empat batang rokok perhari, maka ia mempunyai kecenderungan
untuk menjadi seorang perokok.
d. Tahap maintenance of smoking. Tahap ini sudah menjadi salah satu bagian
dari cara pengaturan diri (self regulating). Merokok dilakukan untuk efek
psikologis yang menyenangkan.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok

Perilaku merokok adalah perilaku yang kompleks karena merupakan hasil


interaksi kognitif, lingkungan sosial, psikologis, conditioning dan fisiologis. Menurut
Leventhal & Cleary dalam (Oskamp, 1984) menyatakan faktor psikologis seseornag
merokok pada umumnya faktor-faktor tersebut terbagi atas lima bagian yaitu:

a. Kebiasaan

Perilaku merokok menjadi sebuah perilaku yang harus tetap di lakukan tanpa
adanya motif yang bersifat negatif ataupun positif. Seorang perokok hanya untuk
melanjutkan perilakunya tanpa tujuan tertentu.

b. Reaksi emosi yang positif

Merokok untuk menghasilkan emosi yang positif, misalnya rasa senang,


relaksasi, dan kenikmatan rasa. Merokok juga dapat meningkatkan kebanggaan diri atau
terlihat dewasa

c. Reaksi untuk penurunan emosi

Merokok di gunakan untuk mengurangi rasa tegang, kecemasan biasa, ataupun


kecemasan yang timbul karena adanya interaksi dengan orang lain

d. Alasan sosial
Merokok ditujukan untuk mengikuti kebiasaan lingkungannya (biasanya pada
remaja dan anak-anak)

e. Kecanduan atau ketagihan

Seseorang merokok karena mengaku telah mengalami kecanduan. Kecanduan


terjadi karena adanya nikotin dalam rokok. Awalnya hanya mencoba rokok, akhirnya tak
bisa menghentikan perilaku merokok karena kebutuhan tubuh akan nikotin

B. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (Remaja


Dewasa)

Mahasiswa adalah bagian dari remaja akhir atau adolesen. Mahasiswa yang belajar di
UMKT adalah sebagian besar dari Fakultas Kesehatan dan Farmasi di harapkan memiliki
kepedulian serta perilaku kesehatan yang lebih baik dari pada mahasiswa yang belajar di
Fakultas non Kesehatan, karena yang mereka pelajari berkaitan dengan dunia kesehatan.
Umumnya mahasiswa mengetahui tentang bahaya dan kerugian merokok.

1. Definisi Remaja

Remaja adalah pribadi yang terus berkembang menuju kedewasaan, dan sebagai
proses perkembangan yang berjalan natural, remaja mencoba berbagai perilaku yang
terkadang merupakan perilaku yang berisiko (Smet, 1994)

2. Karakteristik Perkembangan Remaja

Karakteristik perkembangan masa remaja terbagi atas:

a. Masa remaja awal (early adolescence) berlangsung di masa sekolah menengah


pertama atau sekolah menengah akhir dan terjadi perubahan pubertas
b. Masa remaja akhir (late adolescence) kurang lebih terjadi pada pertengahan
dasawarsa kedua kehidupan, sekitar usia 15 tahun, eksplorasi identitas sering kali
lebih menonjol dei masa remaja akhir di banding di remaja awal
2.3 Kerangka Konsep

Kebiasaan

Reaksi emosi
Faktor Internal yang positif

Reaksi
penurunan
emosi

Ketagihan atau
kecanduan
Perilaku Merokok

Faktor Alasan sosial


Eksternal
BAB III
Metodologi Penelitian

3.1 Rancangan Penelitian


1. Persiapan

a. Melakukan wawancara dengan dua subjek penelitian. Peneliti melakukan


wawancara awal dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum alasan
mahasiswa UMKT berperilaku Merokok. Wawancara dilakukan pada Ahad,1
Desember 2019.
b. Menentukan fokus penelitian. Peneliti merumuskan fokus penelitian
setelah melakukan wawancara awal. Dengan adanya fokus penelitian, peneliti
akan lebih terarah dan mudah membuat laporan hasil penelitian.
c. Memilih metode penelitian sebagai acuan dalam teknik penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sehingga dari awal sampai akhir
penelitian, peneliti akan berada dalam penelitian kualitatif untuk memperoleh
hasil penelitian

2. Pelaksanaan

a. Mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara mendalam


(indepth interview) dengan beberapa informan,sesuai dengan acuan pada metode
penelitian
b. Setelah melakukan pengumpulan data, peneliti kemudian menganalisis
data tersebut untuk dijadikan laporan akhir penelitian dan disusun secara
sistematis untuk memudahkan tahap penlisan laporan penelitian

3. Penyusunan Laporan penelitian

a. Setelah proses penelitian selesai, peneliti membuat laporan berupa hasil


yang sebenarnya yang diambil dari lapangan,seperti catatan hasil wawancara,
rekaman video maupun audio dan di tuliskan dalam bentuk kata kata
b. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang di peroleh
3.2 Lokasi Penelitian
Univerersitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Samarinda, Kalimantan Timur,
Indonesia.

3.3 Metode Penelitian

3.4 Sampel Penelitian

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.6 Data dan Sumber Data

3.7 Prosedur Pengumpulan Data

3.8 Pengolahan dan Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai