Oleh :
Yuyun Desi Saputri
P1337420214003
2C
Pokok Bahasan
: PHBS
Sasaran
Hari/ Tanggal
Waktu
Tempat
Penyuluh
I.
mampu
Pembukaan
5 menit
Kegiatan
Penyuluh
Audience (siswa SMA)
1. Mengucapkan
1. Menjawab salam
salam pembuka
2. Menjelaskan
2. Mendengarkan
tujuan
penjelasan tentang
penyuluhan
3. Apersepsi
2.
Kegiatan inti
Melakukan ceramah
tujuan penyuluhan
3. Menjawab
Mendengarkan penjelasan
atau
tentang:
tentang :
penyuluhan
1. Pengertian
1. Pengertian
20 menit
perilaku merokok
2. Faktor-faktor
perilaku merokok
2. Faktor-faktor yang
yang
menyebabkan
menyebabkan
perilaku merokok
perilaku merokok
3. Zat-zat yang
3. Zat-zat yang
terkandung dalam
terkandung dalam
sebatang rokok
4. Bahaya merokok
setelah makan
5. Cara mencegah
sebatang rokok
4. Bahaya merokok
setelah makan
5. Cara mencegah
kebiasaan
kebiasaan
merokok setelah
merokok setelah
makan
3.
Pemutaran
makan
Melakukan pemutaran
4.
video
15 menit
Penutup
merokok
1. Melakukan
10 menit
1. Menjelaskan
evalusi setelah
kembali materi
penyuluhan
yang terlah
dengan cara
diberikan
menanyakan
kembali materi
penyuluhan yang
diberikan
2. Mengucapkan
2. Menjawab salam
salam penutup
VI. Metode
Metode yang digunakan yaitu:
a. Ceramah
b. Pemutaran video
c. Tanya Jawab
VII.Media
Media yang digunakan yaitu:
a. Power Point
b. Laptop / LCD
c. Leaflet
d. Video
VIII. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Peserta hadir di tempat penyuluhan
2. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di bangsal SMA N 2
Purwokerto
3. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
b. Evaluasi Proses
1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Mahasiswa/penyuluh
NIP. 196303221982102001
NIM. P1337420214003
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
BAHAYA MEROKOK SETELAH MAKAN
rokok
maupun
menggunakan
pipa.
Sedangkan
2007)
Wulandari
(2007)
mengatakan
bahwa
faktor
yang
ingin tahu, stress, kebosanan dan ingin kelihatan gagah merupakan halhal yang dapat mengkontribusi mulainya merokok. Selain itu, individu
dengan
gangguan
cemas
bisa
menggunakan
rokok
untuk
terhadap
rokok.
Faktor
lain
yang
mungkin
atau
bahkan
teman-teman
remaja
tersebut
Menurut Muhibah (2011) Zat yang merupakan racun utama pada rokok
adalah nikotin, tar dan karbon monoksida.
1. Nikotin
Nikotin adalah zat atau bahan senyawa pirrilidin yang terdapat dalam
Nicotina tabacum, Nicotina rustica dan spesies lainnya atau sintesisny
yang bersifat adiktif dan dapat mengakibatkan ketergantungaan.
Nikotin bersifat sangat adiktif dan beracun, tidak berwarna. Nikotin
yang dihirup dari asap rokok masuk ke paru paru dan masuk ke
dalam aliran darah kemudian masuk ke dalam otak perokok dalam
tempo 7 10 detik. Nikotin yang terkandung dalam rokok adalah
sebesar 0.5 3 nanogram dan semuanya diserap sehingga di dalam
cairan darah ada sekitar 40 50 nanogram nikotin setiap 1 mlnya.
Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan
panas dari nikotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol dan
nitrosaminelah yang bersifat karsinogenik. Pada paru paru, nikotin
akan menghambat aktivitas silia. Selain itu, nikotin juga memiliki efek
adiktif dan psikoaktif. Seketika itu, nikotin merangsang terjadinya
sejumlah
reaksi
kimia
yang
mempengaruhi
hormon
dan
tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang
dihasilkan sebatang tembakau dapat mencapai 3% - 6% dan gas ini
dapat dihisap oleh siapa saja. Seorang yang merokok hanya akan
menghisap 1/3 bagian saja, yaitu arus tengah sedangkan arus pinggir
akan tetap berada diluar. Sesudah itu perokok tidak akan menelan
semua asap tetapi ia semburkan keluar lagi. Gas CO mempunyai
kemampuan mengikat hemoglobin yang terdapat dalam sel darah
merah, lebih kuat dibandingkan oksigen sehingga setiap ada asap
tembakau, disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang,
ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen
karena yang diangkut adalah CO dan bukan oksigen. Sel tubuh yang
kekurangan oksigen akan melakukan spasme yaitu menciutkan
pembuluh darah. Bila proses ini berlangsung terus menerus maka
pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses
aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan
terjadi di mana mana. Terpaparnya dengan CO dalam jumlah yang
besar dapat menyebabkan hilangnya kesadaran sampai meninggal.
4. Arsenic
Sejenis unsur kimia yang digunakan untuk membunuh serangga terdiri
dari unsur-unsur berikut:
a. Nitrogen oksida, yaitu unsur kimia yang dapat mengganggu
saluran pernapasan, bahkan merangsang terjadinya kerusakan dan
perubahan kulit tubuh.
b. Amonium karbonat, yakni zat yang bisa membentuk plak kuning
pada permukaan lidah, serta mengganggu kelenjar makanan dan
perasa yang terdapat pada permukaan lidah.
5. Amonia
Amonia merupakan gas tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan
hidrogen. Zat ini sangat tajam baunya. Amonia sangat mudah
memasuki sel sel tubuh. Saking kerasnya racun yang terdapat dalam
zat ini, sehingga jika disuntikkan sedikit saja ke dalam tubuh bisa
menyebabkan seseorang pingsan.
6. Formic Acid
Formic Acid tidaklah berwarna, bisa bergerak bebas dan dapat
mengakibatkan lepuh. Cairan ini sangat tajam dan baunya menusuk.
Zat tersebut dapat menyebabkan seseorang seperti merasa digigit
semut.
Bertambahnya
zat
itu
dalam
peredaran
darah
akan
10. Formaldehyde
Zat ini banyak digunakan sebagai pengawet dalam laboratorium
(formalin).
11. Phenol
Phenol merupakan campuran yang terdiri dari kristal yang dihasilkan
dari destilasi beberapa zat organik, seperti kayu dan arang. Phenol
terikat pada protein dan menghalangi aktivitas enzim.
12. Acetol
Hasil pemanasan aldehyde (sejenis zat tidak berwarna bebas bergerak)
dan mudah menguap dengan alkohol.
13. Hydrogen Sulfide
Hydrogen sulfide ialah sejenis gas beracun yang gampang terbakar
dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi
yang berisi pigmen).
14. Pyridine
Cairan tidak berwarna dengan bau yang tajam. Zat ini dapat digunakan
untuk mengubah sifat alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
15. Methyl Chloride
Methyl chloride adalah campuran dari zat zat bervalensi satu, yang
unsur unsur utamanya berupa hidrogen dan karbon. Zat ini
merupakan senyawa organik yang dapat beracun.
16. Methanol
Methanol ialah sejenis cairan ringan yang gampang menguap dan
terbakar. Meminum atau mengisap methanol dapat mengakibatkan
kebutaan, bahkan kematian.
D. Bahaya Merokok setelah Makan
Merokok setelah makan merupakan aktivitas yang susah untuk
ditinggalkan oleh para pecinta bahan berbentuk silinder, dan berisi
campuran tembakau dengan kandungan zat yaitu nikotin serta tar ini.
apoteker
berkebangsaan
Nigeria,
Lanre
Alege
dari
makan
memang
merupakan hal yang sangat sulit. Namun, ada beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk mencegahnya yaitu:
1. Menggosok Gigi
Selain untuk membersihkan gigi setelah makan, menggosok gigi juga
bisa mencegah Anda merokok setelah makan. Anda mungkin enggan
untuk merokok karena merasa mulut sudah bersih setelah gosok gigi.
2. Mencuci Tangan dan Piring
Saat Anda mencuci tangan setelah makan, ada baiknya juga mencuci
piring. Kesibukan saat mencuci piring bisa membuat Anda lupa dengan
merokok. Kondisi tangan yang sudah bersih juga akan mendorong
Anda enggan untuk merokok.
3. Makan di Ruangan ber-AC
Setiap ruangan ber AC selalu melarang pengunjungnya merokok.
Denga makan di ruangan ber-AC, Anda tentu tidak akan berani
meroko. Dengan demikian, dorongan untuk merokok setalah makan
bisa sedikit ditekan.
4. Mengobrol
Jika Anda makan dengan keluarga atau teman, coba untuk mengobrol
setelah makan. Usaha kan topik yang sedang Anda bicarakan tidak
mengenai roko. Hal ini bisa mencegah Anda merokok dalam beberapa
waktu.
5. Tinggalkan Rokok
Saat berada di ruang makan, ada baiknya Anda tidak membawa rokok.
Letakkan rokok di kamar atau lemari kerja Anda. Dengan demikian
Anda bisa sejenak melepaskan diri dari kebiasaan merokok setelah
makan.
Akan lebih baik lagi bila tidak hanya menghindari merokok setelah
makan namun adanya upaya untuk menghentikan kebiasan merokok
tersebut. Menurut Husaini (dalam buku yang berjudul Tobat Merokok),
ditemukan beberapa terapi yang bisa digunakan untuk menghentikan
kebiasaan merokok, antara lain :
1. Psikoterapi
Salah satu pengobatan terbaik yang dilakukan untuk menghentikan
kebiasaan merokok adalah dengan pengobatan secara berkelompok
(group therapy), yang di dalamnya individu-individu yang masih
merokok dipertemukan dengan individu lain yang telah berhasil
menghentikan kebiasaan merokoknya. Kemudian dilakukan diskusi
antara kedua kelompok tersebut. Setiap individu yang telah berhasil
berhenti merokok, menceritakan pengalamannya kepada individu lain
yang belum berhasil untuk menghentikan kebiasaan merokoknya.
Diskusi dan dialog yang dilakukan dapat memberikan pengaruh yang
kuat dalam diri perokok untuk bisa melepaskan diri dari kebiasaan
merokok.
2. Hipnotis
DAFTAR PUSTAKA
Husaini, A. (2006). Tobat Merokok (Rahasia dan Cara Empatik Berhenti
Merokok). Pustaka Iman