Anda di halaman 1dari 8

Syifa Al-Qulub 3, 2 (Januari 2019): 112-119

Website: journal.uinsgd.ac.id/index.php/syifa-al-qulub
ISSN-2540-8453 (online) dan ISSN-2540-8445 (cetak)

TERAPI KECANDUAN ROKOK DENGAN MENGGUNAKAN


METODE SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE
(SEFT)
Dian Siti Nurjanah
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Email: diansitinurjanah@uinsgd.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya aktifitas merokok dikalangan para remaja sudah tidak bisa
di hindarkan lagi, ada yang merokok di usia yang masih muda yaitu 10 tahun (Aditama, 2006). Perilaku
kecanduan di kalangan remaja mengalami peningkatan (Riska Rosita, 2012) seringkali kita melihat
pemandangan siswa yang merokok di sekitar kita. Mereka secara sembunyi sembungi atau terang
terangan merokok dan banyak di jumpai di sekolah, di warung- warung tempat mereka jajan, tempat
nongkrong bersama teman-temannya, di kampus, di pasar, bahkan di rumah. Aktifitas remaja lebih
banyak dilakukan di luar rumah bersama dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, kalau dilihat
pengaruh teman sebaya itu lebih besar dibandingkan dengan pengaruh dari keluarga, jika ada teman
sebayanya merokok maka dapat di pastikan remaja dan mahasiswa tersebut juga merokok karna
kesempatan untuk diterima oleh kelompoknya lebih besar (Hurlock, Elizabeth B. 1980). Dilihat dari
segi kesehatan merokok yang berasal dari logam berat yang berbahaya (Sitepoe 9, 2000) adalah
penyumbang terbesar terhadap berbagai penyakit yang bisa mengakibatkan kematian, Penyakit tersebut
antara lain adalah kanker mulut, esophagus, paru, pancreas, faring, laring dan kandung kemih. Juga
ditemukan berbagai penyakit paru lainnya, seperti penyakit paru obstruktif kronis, penyakit pembuluh
darah, dan jantung coroner, gangguan kehamilan, impotensi dan sebagainya (Davison, Gerald D. 2010).
Apalagi perilaku merokok disertai dengan minuman keras (Nurrahmah, 2014). Di Amerika sebanyak
701 kematian akibat merokok pertahun (M. Ayus Astoni & Mohammad Zulkarnain 1998) dan di
Indonesia diperkirakan 70 % kematian akibat merokok (Detik Health, Desember 2003). Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan semi eksperimental.
Dengan mengujicobakan model terapi SEFT pada remaja dan mahasiswa yang kecanduan merokok.
Sumber data adalah Remaja pada tingkat SMP dan SMU di Sekolah Yayasan Al- Ghifari Bandung.
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui proses terapi kecanduan rokok
dengan menggunakan metode Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT), untuk mengetahui hasil
dari terapinya terhadap remaja yang merokok sebagai solusi pada Remaja yang masih melakukan
kebiasaan merokok untuk memberikan terapi alternative yang sudah kecanduan Merokok dan untuk
mengetahui apa saja kendala dalam proses penyembuhan dari kecanduan merokoknya. Hasil
pembahasan menunjukan bahwa Terapi Kecanduan Merokok dengan menggunakan Metode Spiritual
Emotional Freedom Technique (SEFT) yaitu dengan tiga cara Set Up, Tune In dan Tapping serta dengan
Spiritualitas dari Yakin Khusyuk, Ikhlas, Pasrah dan Syukur (YKIPS) di Kalangan Remaja dapat
ditanggulangi dan dapat disembuhkan dengan menggunakan terapi Spiritual Emotional Freedom
Technique (SEFT) yang dilakukan sekitar 10 menit sampai 1 jam dengan reaksi rasa mual, muntah,
mulut terasa pahit, pusing, batuk – batuk dan tidak enak. Kendala yang dihadapi dalam terapi SEFT
adalah kalau tidak ada motivasi ingin berhenti dari kecanduan merokok biasanya setelah beberapa hari
kembali lagi merokok walaupun rasanya sudah tidak enak, tetapi kalau keinginan ingin berhenti kuat
bisa sembuh secara permanen.

KATA KUNCI:

Merokok; Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT); Kecanduan.


_______________________________________________
DOI :10.15575/saq.v3i2.3536
Terapi Kecanduan Rokok dengan Menggunakan Metode Dian Siti Nurjanah
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)

A. PENDAHULUAN
pembuluh darah, dan jantung coroner,
Merokok dikalangan remaja dan Mahasiswa gangguan kehamilan, impotensi dan
sudah tidak bisa di hindarkan lagi, seringkali sebagainya. Bahaya rokok pada kesehatan
kita melihat pemandangan siswa dan tidak terbatas pada mereka yang merokok, asap
mahasiswa yang merokok di sekitar kita. yang kedua yang dihirup oleh perokok pasif
Mereka secara sembunyi sembungi atau terang jauh lebih berbahaya mengandung ammonia,
terangan merokok dan banyak di jumpai di karbon monoksida, nikotin dan tar lebih tinggi
sekolah, di warung- warung tempat mereka disbanding dengan perokok aktif.(Davison,
jajan, tempat nongkrong bersama teman- Gerald D. 2010). Apalagi kalau kebiasaan
temannya, di kampus, di pasar, bahkan di merokok ditambah lagi dengan meminum
rumah. Aktifitas remaja dan mahasiswa lebih alkohol. (Nurrahmah, 2014)). Angka kematian
banyak dilakukan di luar rumah bersama penduduk akibat merokok adalah 701 per tahun
dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, terjadi di Amerika, (M. Ayus Astoni &
pengaruh teman sebaya lebih besar Mohammad Zulkarnain 1998). Indonesia,
dibandingkan dengan pengaruh dari keluarga, tingkat kematian akibat kebiasan merokok
jika ada teman sebayanya merokok maka dapat telah mencapai 57.000 orang setiap tahunnya.
di pastikan remaja dan mahasiswa tersebut juga Jika pola ini terus berlanjut maka diperkirakan
merokok karna kesempatan untuk diterima oleh pada tahun 2030 tingkat kematian di dunia
kelompoknya lebih besar. (Hurlock, Elizabeth akibat konsumsi tembakau akan mencapai
B. 1980). Menurut data WHO tahun 2008 10.000 orang per tahun, dan sekitar 70% terjadi
Indonesia menempati peringkat ketiga dunia di negara-negara berkembang termasuk
setelah Cina dan India, kasus Indonesia (Detik Health, Desember 2003).
ketergantungannya terhadap rokok. Konsumsi Merokok adalah aktifitas membakar
rokok dikalangan remaja dan mahasiswa, terus tembakau kemudian dihisap asapnya baik
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hasil menggunakan rokok maupun menggunakan
penelitian menunjukan merokok di kalangan pipa. Asap rokok yang dihisap atau asap rokok
mahasiswa, 16,9% diantaranya adalah perokok yang dihirup melalui dua komponen. Pertama,
berat (Riska Rosita, 2012), prevalensi merokok komponen yang lekas menguap berbentuk gas.
di kalangan remaja di Indonesia pada tahun Kedua, komponen yang bersama gas
2009 adalah 57.8% laki-laki dan 6.4% terkondensasi menjadi komponen partikulat.
perempuan. Terjadi kenaikan yang cukup Jadi, asap rokok yang dihisap dapat berupa gas
signifikan dari rata-rata frekuensi merokok sejumlah 85 persen dan sisanya berupa
remaja di tahun 2006, yakni 24.5% remaja partikel. Asap yang dihasilkan rokok terdiri
putra dan 2.3% remaja putri (Fact sheet GYTS, dari asap utama (main stream smoke) dan asap
2009; GYTS, 2006). Menariknya lagi, 25% dari samping (side stream smoke). Asap utama
para remaja tersebut mulai mengenal dan adalah asap tembakau yang dihisap langsung
memiliki kecanduan rokok pada usia kurang oleh perokok, sedangkan asap samping adalah
dari 10 tahun (Aditama, 2006). asap tembakau yang disebarkan ke udara
Dilihat dari segi kesehatan merokok adalah bebas, sehingga dapat terhirup oleh orang lain
penyumbang terbesar terhadap berbagai yang dikenal sebagai perokok pasif 9. Asap
penyakit yang bisa mengakibatkan kematian, rokok yang dihisap itu mengandung 4000 jenis
Penyakit tersebut antara lain adalah kanker bahan kimia dengan berbagai jenis daya kerja
mulut, esophagus, paru, pancreas, faring, laring terhadap tubuh. Beberapa bahan kimia yang
dan kandung kemih. Juga ditemukan berbagai terdapat dalam rokok mampu memberikan efek
penyakit paru lainnya, seperti penyakit paru yang mengganggu kesehatan, antara lain
obstruktif kronis, penyakit karbonmonoksida, nikotin, tar, dan berbagai
logam berat lainnya. (Sitepoe 9, 2000)

Syifa Al-Qulub 3, 2 (Januari 2019): 112-119 113


Didin Komarudin Konsep Tasawuf Modern dalam Pemikiran Nasaruddin Umar

Dilihat dari orientasi bisnis konsumen rokok biasanya mantan perokok menghentikan secara
kebanyakan remaja dan mahasiswa di kalangan bertahap konsumsi pengganti
masyarakat miskin justru memberikan nikotinnya.(Nevid, Jeffry S., 2005).
pendapatan yang luar biasa bagi pemiliknya Selain dari cara diatas, ada cara lain yang
yang notabene tidak merokok. Susilo juga efektif menghilangkan kecanduan pada
Wonowidjojo Pemilik perusahaan rokok PT rokok adalah dengan menggunakan terapi
Gudang Garam itu, yang memiliki kekayaan Spiritual Emotional Freedom Technique
senilai 5,3 miliar dolar Amerika dalam mata (SEFT). SEFT (Spiritual Emotional Freedom
uang Indonesia setara dengan 58,3 triliun Technique) merupakan perpaduan antara ilmu
rupiah Kekayaan itu diperoleh dari Grup Akupuntur dan Psikologi yang disempurnakan
Gudang Garam Ada yang menarik dari pribadi dengan sentuhan spiritual yang bersifat
Susilo, karena meskipun ia pemilik salah satu universal. Teknik SEFT ini pertama kali di
pabrik rokok terbesar di Indonesia, namun gagas dan terus dikembangkan oleh seorang
ternyata tidak merokok. (Tempo. 2016). putra Indonesia sekaligus didaftarkan sebagai
Robert Budi Hartono, Owner dari pabrik rokok karya intelektual dan karya anak bangsa yaitu
Djarum Super juga salah satu orang terkaya di H.Ahmad Faiz Zainuddin, S.Psi., M.Sc.
Indonesia. Namanya berkali-kali masuk Data sampai Desember 2016 sejumlah
majalah Forbes saat majalah tersebut 40.000 orang alumni, dengan 357 angkatan
mengumumkan siapa saja orang terkaya di yang tersebar di 23 kota dalam dan luar negri,
dunia setiap tahunnya. Tahun 2005 kekayaan memiliki 2 rekor muri terapi terhadap 1428
Budi Hartono sebesar US$ 2,3 miliar. Pada pelajar se Jabodetabek bebas merokok dan,
tahun 2012, Forbes mencatat kekayaannya terapi terhadap 2.643 narapidana yang
sebesar US$13 milyar.Tidak Merokok! (Al– kecanduan narkotika, buku CD dan DVD
Ummah Islamica Media.2013). SEFT terjual lebih dari 30.000 copy. Data ini
Untuk menekan angka korban dari menunjukan bahwa masyarakat antusias pada
keganasan rokok, gambar yang tertera di terapi yang berbasis spiritualitas.
kemasan rokok pada perusahaan rokok supaya Pada saat ini banyak alternative
tidak menarik lagi tapi dituntut agar menuruti penyembuhan pada pasien baik yang bersifat
aturan pemerintah, memberi peringatan penyakit fisik atau psikis, dalam hal ini terapi
berbentuk gambar-gambar dari korban terhadap kecanduan rokok, dengan data diatas
keganasan rokok. Hal ini dilakukan dalam menunjukan bahwa SEFT merupakan salah
upaya menurunkan angka perokok, dan satu alternative yang diminati pada masyarakat
diharapkan memberikan efek jera bagi para di era kontemporer, karna dengan medis
perokok. Yang paling penting adalah terkadang tidak bisa memberikan solusi, untuk
meningkatkan kesadaran perokok tersebut kesehatan, kesuksesan, bahagia dan hidup lebih
untuk berhenti merokok karna kalau tidak kuat baik, maka dengan permasalahan diatas penulis
motivasi untuk berhenti merokok dari tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut
pelakunya sendiri diberikan penyuluhan atau dengan judul “Terapi Kecanduan Merokok
terapi berbagai macam cara tetap akan susah Dengan Menggunakan Metode Spiritual
berhenti dan kembali merokok. Banyak Emotional Freedom Technique (SEFT).
perokok yang sebenarnya memiliki niat untuk
berhenti merokok tetapi tidak mengetahui B. TINJAUAN PUSTAKA
caranya. Terapi untuk kecanduan merokok
dengan mengganti nikotin dalam bentuk Wulan, Dwi Kencana. 2012, Faktor
permen karet yang diresepkan (nikotere), stiker Psikologis yang Mempengaruhi Perilaku
di kulit, dan obat semprot hidung (spray nasal), Merokok pada Remaja, Jurnal Humaniora,
yang membantu perokok menghindari gejala Fakulty of Humanity, BINUS University. Hasil
putus zat dan ketagihan pada rokok (Tiffany, penelitian tersebut menunjukan bahwa Perilaku
Cox & Elash, 2000). Setelah berhenti merokok, merokok tergolong dalam perilaku yang dapat

114 Syifa Al-Qulub 2, 2 (Januari 2018): 112-119


Terapi Kecanduan Rokok dengan Menggunakan Metode Dian Siti Nurjanah
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)

membahayakan kesehatan, baik bagi perokok sakit yang diderita oleh informan, seperti
maupun bagi orang lain di sekitarnya. Merokok hipertensi, demam tinggi, batuk-batuk, dan
terbukti berhubungan dengan 25 jenis penyakit dada terasa nyeri. Faktor organisasi keagamaan
berbahaya yang bersifat mematikan, antara lain berkaitan dengan organisasi agama yang
kanker paru-paru dan jantung koroner. Setiap diikuti informan yang melarang merokok.
tahun, angka kematian yang disebabkan rokok Faktor keluarga berkaitan dengan keluarga
semakin bertambah, namun jumlah perokok informan yang mengikuti jejaknya sebagai
juga bertambah, bahkan usia seseorang perokok. Di samping itu, informan juga
merokok juga semakin muda. Remaja mempunyai balita yang seharusnya tidak boleh
mencapai angka yang tinggi sebagai usia awal terkena asap rokok. Metode yang dipilih untuk
seseorang merokok. Alasan remaja merokok berhenti merokok adalah metode pengobatan,
cenderung bersifat psikososial. Peneliti ingin perubahan perilaku, dan dorongan positif.
mengetahui faktor apa saja yang berperan Semua peristiwa di atas menyebabkan seorang
dalam perilaku merokok pada remaja. untuk perokok harus menghentikan kebiasaannya
memperoleh gambaran mengenai faktor yang sebagai perokok. Hikmah di balik itu semua
berperan dalam perilaku merokok pada remaja. adalah perokok memiliki kemauan yang kuat
Penelitian ini juga menjelaskan hal apa saja untuk berhenti dari merokok.
yang paling berperan pengaruhnya terhadap Penelitian tentang Terapi Merokok dengan
perilaku merokok pada remaja.berusia 11-18 menggunakan Metode SEFT belum ada yang
tahun, yaitu faktor yang paling berperan adalah meneliti, tetapi yang pernah ada adalah
lingkungan atau konteks remaja; 48%, dengan penelitian dari Reini Astuti, dalam Jurnal
24% karena melihat teman teman merokok, Keperawatan Padjajaran (Padjajaran Nursing
10,7% melihat perilaku merokok orang tua Journal) Pengaruh Intervensi SEFT (Spiritual
(ayah), dan 6,6% melihat perilaku merokok Emotional Freedom Technique) terhadap
saudara kandung. Kedua adalah keinginan Penurunan Tingkat Depresi Ibu Rumah
remaja untuk mengetahui rasa rokok (24%). Tangga dengan HIV. Kesimpulan dari
Nurhidayati. (2005). Terapi Berhenti penelitian ini adalah terdapat perbedaan tingkat
Merokok (Studi Kasus 3 Perokok Berat ). depresi ibu rumah tangga dengan HIV secara
Jurnal MAKARA, Kesehatan. UGM signifikan, setelah dilakukan intervensi SEFT.
Jogyakarta, Vol 9, NO. 1, JUNI 2005: 15-22 SEFT dapat direkomendasikan sebagai salah
Penelitian ini menunjukan bahwa Rokok satu terapi komplementer dalam memberikan
memiliki kekuatan adiksi yang terbilang besar. asuhan keperawatan pada ibu rumah tangga
Orang yang terlanjur memiliki kebiasaan dengan HIV yang mengalami depresi.
merokok, sulit untuk menghentikannya. Karena Siti Nur Asiyah, menulis dalam Tesisnya
itu, apabila suatu saat seorang perokok berjudul Efektifitas Terapi SEFT (Spiritual
menghentikan kebiasaannya, pasti ia akan Emosional Fredom Technique) dalam
terasa tersiksa baik fisik maupun mentalnya. menurunkan Kecemasan. Undergraduate
Penelitian dengan metode kualitatif melalui thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.(2014)
studi kasus 3 perokok berat dilakukan pada bahwa hasil dari penelitian ini menunjukan
tahun 2004 di Yogyakarta. Kriteria informan bahwa terapi SEFT efektif dalam menurunkan
meliputi umur di atas 40 tahun, kawin, sudah kecemasan atau ketakutan yang berlebihan
berhenti merokok, termasuk perokok berat pada individu yang mengalami kecemasan atau
dengan lama merokok di atas 10 tahun dan phobia pada seekor kucing. Hal ini dapat dilihat
menghabiskan lebih dari 20 batang per hari. nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0.027
Modal utama sukses berhenti merokok adalah yang lebih kecil dari 0.05 (0.027 , 0.05) yang
niat dan tekad yang kuat dari perokok itu artinya terapi SEFT efektif dalam menurunkan
sendiri. Alasan untuk berhenti merokok adalah kecemasan.
faktor kesehatan, organisasi keagamaan, dan
keluarga. Faktor kesehatan berkaitan dengan

Syifa Al-Qulub 3, 2 (Januari 2019): 112-119 115


Didin Komarudin Konsep Tasawuf Modern dalam Pemikiran Nasaruddin Umar

C. METODE PENELITIAN SEFT kepada siswa yang aktif merokok saja


untuk diberikan terapi SEFT dengan sukarela,
1. Desain Penelitian baik di lingkungan Sekolah Al- Gifari. Data
Berdasarkan focus dan tujuan dari diperoleh dari laporan guru BK dan dari hasil
penelitian, maka penelitian ini bertujuan untuk observasi langsung ke lapangan.
mendapatkan gambaran yang lengkap 4. Teknik Pengumpulan Data.
mengenai terapi kecanduan merokok dengan Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwa
menggunakan metode SEFT bagi remaja dan sumber data berupa orang yang diterapi
mahasiswa di Bandung. langsung dengan menggunakan terapi SEFT,
Penulis memilih metode yang digunakan terapis SEFT, lokasi dan dokumentasi. Untuk
dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan memperoleh data secara holistic dan
metode kualitatif. (Muhajir.2007.p136) integrative, maka pengumpulan data dalam
Diharapkan penelitian akan lebih mendalam penelitian ini menggunakan 4 teknik yaitu : 1)
dan bermanfaat sehingga menghasilkan sebuah Wawancara mendalam (indepth interviu), 2).
analisis yang matang, bertanggungjawab dan Observasi partisipan (partisipan observation)
sebagai sebuah informasi berharga dalam 3. Sesi Terapi SEFT dan 4). Dokumentasi
melakukan penelitian tentang terapi kecanduan (study dokumentasi)
merokok dengan menggunakan metode 5. Analisa Data
Spiritual Emotional Freedom Technique.. Hal Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
ini penulis lakukan agar lebih jelas dalam teknik data model Miles dan Hebermas.
menggali informasi yang mendalam dari pelaku Mereka mengemukakan bahwa aktifitas dalam
kecanduan merokok. Kekuatan inilah yang analisis data kualitatif dilakukan secara
pada akhirnya terus penulis lakukan setiap saat interaktif dan berlangsung secara terus
untuk mengoreksi dan menganalisis setiap detil menerus sampai tuntas hingga data jenuh, yang
fenomena yang muncul saat penelitian ini tersusun mulai dari : 1) Reduksi Data (data
berlangsung. Penulis meyakini akan kekuatan reduction), 2) Display Data (data displays), 3).
penelitian ini, karena selain mengamati, Kesimpulan / Verivikasi dan untuk deskripsi
mewawancarai, dan mendokumentasikan analisis data bersifat induktif. (Sugiono, 2012,
semua bentuk kegiatan terapi terhadap p.18
kecanduan merokok dengan menggunakan
metode SEFT tersebut, penulis juga terjun D. HASIL DAN PEMBAHASAN
langsung sebagai instrument dan bagian dari
kegiatan SEFT pada kalangan remaja dan A. Terapi kecanduan dengan menggunakan
mahasiswa. metode SEFT adalah sebuah terapi yang
2. Tempat Penelitian menggabungkan energi psikologi, akupuntur
Dalam penelitian ini penulis memilih tempat dengan spiritualitas yang di gabung menjadi 15
untuk melakukan terapi menghilangkan teknik terapi. SEFT sebagai metode baru dalam
kecanduan merokok dengan menggunakan melakukan EFT, SEFT sendiri ditemukan oleh
metode Spiritual Emotional Freedom Ahmad Faiz Zainuddin, pertama kali
Technique (SEFT) pada tingkat remaja dan melakukannya secara spontan, dan ternyata
mahasiswa. Untuk tingkat remaja peneliti berhasil. Lalu mengulangnya beberapa kali
menggambil sampel di Yayasan Sekolah Al- dalam beberapa kasus dan berhasil dan
Ghifari pada tingkat SMU dan SMP, lokasi ini mempraktekannya pada ratusan orang,
di pilih berdasarkan pertimbangan bahwa di ternyata hasilnya sangat bagus. Ketika orang-
sekolah ini ada beberapa siswa yang sudah orang yang di bantu dan di tawari mengatasi
terindikasi aktif merokok, masalahnya dengan EFT versi Gary Craig atau
3. Sumber data Penelitian SEFT versi Ahmad Faiz kebanyakan mereka
Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai lebih suka SEFT.
sumber data utama untuk mempraktekan terapi

116 Syifa Al-Qulub 2, 2 (Januari 2018): 112-119


Terapi Kecanduan Rokok dengan Menggunakan Metode Dian Siti Nurjanah
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)

“The Set-up” bertujuan untuk memastikan merokok ini diketahui karna mereka
agar aliran energi kita terarahkan dengan tepat. melakukannya di sekitar sekolah, di kantin,
Langkah ini kita lakukan untuk menetralisir pada saat istirahat atau hasil temuan dari guru
“Psiychologycal Reversal” atau “Perlawanan Bknya.
Psikologis” (biasanya berupa pikiran negatif Diantara yang merokok mereka bersedia
spontan atau keyakinan bawah sadar negatif). untuk diterapi dengan menggunakan metode
The Tune-In. Untuk masalah fisik, kita Spiritual Emotional Freedom Technique
melakukan Tune-In ini dengan cara merasakan (SEFT) di sekolah selama beberapa kali
rasa sakit yang kita alami, lalu mengarahkan tahapan terapi hasinya adalah :
fikiran kita ke rasa sakit, dibarengi dengan hati Siswa Pertama : Inisialnya A. Mulai
dan mulut kita mengatakan, Ya Allah saya merokok ketika masuk SMU di Al- Ghifari.
ikhlas, saya pasrah. Atau Ya Allah saya ikhlas Pertama kali merokok karna diajakin temannya
menerima sakit saya ini dan saya pasrahkan yang juga merokok aktif. Pada saat diterapi
pada-Mu kesembuhan saya. Untuk masalah merokok menghabiskan satu batang rokok.
psikis atau emosi, kita melakukan “Tune-In” Pada awal diterapi biasa saja, tetapi lama
dengan cara memikirkan sesuatu atau peristiwa kelamaan rasa rokoknya menjadi tidak enak
spesifik tertentu yang dapat membangkitkan dan mual, sesudah diterapi tidak merokok
emosi negatif yang ingin kita hilangkan. Ketika selama dua hari, dan setelah dua hari mulai
terjadi reaksi negatif (marah, sedih, takut, dsb) merokok lagi tetapi berkurang dan walaupun
hati danmulut kita mengatakan, “Ya Allah, saya rasanya kadang tidak enak tetapi dipaksakan
ikhlas, saya pasrah..” bersamaan dengan tune- karna dorongan ingin merokok.
in ini kita melakukan langkah ketiga (tapping). Siswa pertama yang diterapi dengan
Pada proses inilah (tune-in yang dibarengi menggunakan metode SEFT keinginan untuk
tapping) kita menetralisir energi negatif atau berhenti merokoknya belum ada sehingga
rasa sakit fisik. walau rasanya sudah tidak enak tetapi
The Tapping adalah mengetuk ringan dipaksakan merokok lagi, walaupun pada saat
dengan dua ujung jari pada titik-titik tertentu di sesi terapinya berhasil membuat rasa rokoknya
tubuh kita sambil terus tune-in. titik-titik ini menjadi tidak enak dan mual.
adalah kunci dari “the Major Energy Siswa Kedua : inisialnya R. Mulai merokok
Meridians”, yang jika kita ketuuk beberapa kali dari kelas 3 pada tingkat SD walau pernah
yang akan berdampak pada netralisirnya berhenti selama 4 tahun tetapi kembali
gangguan emosi atau rasa sakit yang kita merokok lagi. Merokok satu hari bisa
rasakan. Karena aliran energy tubuh berjalan menghabiskan satu bungkus rokok bahkan
dengan normal dan seimbang kembali. Kita lebiih. Pada saat diterapi lama kelamaan rokok
harus khusyuk sambil terus berdzikir saya menjadi pahit, pusing dan mual, pada saat
ikhlas, saya pasrah ya Allah, fokuskan hanya diterapi menghabiskan rokok tiga batang,
pada Allah, lupakan yang lain, konsentrasilah ketika di wawancara motivasi keinginan untuk
terus dalam dzikir.Sekolah Al Ghifar berhenti merokok belum ada tetapi hanya ingin
merupakan salah satu sekolah swasta yang mengurangi saja, setelah diterapi merokoknya
mendapatkan akreditasi A. Tentunya, menjadi berkurang asalnya menghabiskan satu
menjadikan sekolah swasta dengan kualitas bungkus atau lebih menjadi setengah bungkus.
yang secara akreditasi diakui oleh otoritas Siswa ini kalau dilihat dari latar
pendidikan. belakangnya dari hasil wawancara aktif
B. Hasil terapi kecanduan merokok dengan merokok karna melihat perilaku orang tuannya
menggunakan metode SEFT adalah : Ada yang juga perokok aktif, dari tingkat SD sudah
beberapa fakta yang ditemukan di lapangan melihat pemandangan yang biasa dari ayahnya
bahwa dilapangan salahsatunya adalah yang perokok. Siswa tersebut menganggap
ditemukan beberapa siswa yang aktif merokok bahwa merokok bukan sesuatu yang salah dan
pada tingkat SMP maupun SMU. Perilaku berbahaya, karna belum ada motivasi ingin

Syifa Al-Qulub 3, 2 (Januari 2019): 112-119 117


Didin Komarudin Konsep Tasawuf Modern dalam Pemikiran Nasaruddin Umar

berhenti merokok, walaupun rasanya tidak biasanya sembuhnya permanen artinya bisa
enak lagi tetapi masih merokok walaupun berhenti dari kebiasaan merokoknya.
berkurang menjadi setengah bungus perhari itu Hasil dari wawancara ditemukan bahwa
menunjukan ada penurunan dari kecanduannya latar belakang mereka merokok adalah
terhadap merokok. disebabkan karna dorongan dari teman yang
Siswa yang ketiga : Inisialnya R. Mulai juga merokok, melihat perilaku orang tuanya
merokok pada saat kelas 8 dan bisa yang merokok dan karna banyak waktu luang
menghabiskan 6 sampai 8 batang perhari. Saat atau ketika ada masalah yang memicu mereka
diterapi lama kelamaan rasa rokoknya menjadi trdorong keinginan untuk merokok.
pahit dan mual.
Siswa ini alasan merokoknya karna E. KESIMPULAN DAN SARAN
mengikuti teman-temannya dan ada keinginan
untuk berhenti merokok karna orang tuanya dan Penelitian ini menemukan beberapa hal :
pihak sekolah juga mengharapkan anaknya Terapi Spiritual Emotional Freedom
untuk berhenti merokok sehingga itu yang Technique atau disingkat dengan SEFT ini
memotivasi siswa tersebut ingin di terapi, dan ditemukan oleh Ahmad Faiz Zainuddin yang
hasilnya siswa tersebut berhenti total dari menggabungkan 15 teknik terapi dengan tiga
kebiasaannya merokok walaupun ada langkah yaitu Set up, Tune in dan Tapping.
keinginan untuk merokok tetapi ketika di coba Hasil dari terapi SEFT pada kasus
sudah tidak enak lagi akhirnya setelah di cek kecanduan merokok pada saat terapi berhasil
beberapa minggu kemudian dia mengaku sudah membuat siswa yang kecanduan merokok
berhenti merokok. berhenti merokoknya karna merasakan mual,
Siswa ke empat : inisial A. Mulai merokok pusing, pahit, batuk bahkan sampai muntah –
dari SMP kelas 8. Sehari bisa menghabiskan 6 muntah.
sampai 8 batang rokok. Saat diterapi rasa rokok Ketika keinginan atau motivasi ingin
lama kelamaan menjadi pahit, ada rasa mual berhenti merokok dari siswa itu tidak ada
dan sampai batuk-batuk, sesudah diterapi tidak maka, kebiasaan merokoknya bisa kembali
merokok selama dua hari, hari berikutnya walaupun rasanya sudah tidak enak lagi, pahit
merokok lagi ketika mood tidak enak. Motivasi atau hambar tapi mereka paksakan, apalagi
ingin berhenti merokok ada dan sekarang kalau kalau tidak mau keluar dari lingkungan yang
merokok lagi menjadi tidak enak. mempengaruhi mereka untuk merokok.
C. Kendala yang dihadapi dalam proses
terapi SEFT terhadap kecanduan rokok adalah F. REFERENSI
: kecanduan rokok di kalangan siswa seperti
Aditama, T. Y, (2006). Global Youth Tobacco
fenomena gunung es, yang hanya muncul
Survey (GYTS). WHO Surveillance and
kepermukaan sedikit kemungkinan lebih
Informations System-GYTS-Indonesia,
banyak lagi perilaku siswa yang merokok, dan
p.2,diakses pada tanggal 14 Januari 2009,
yang ketahuan merokok itu yang di berikan
http://www.searo.who.int/LinkFiles/G
terapi dengan menggunakan terapi SEFT.
YTS_Indonesia-2006.pdf>
Hanya sedikit yang mau bersedia untuk
Astoni, M.A; M. Zulkarnaen. (1999).
diterapi.
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Merokok
Karna kebanyakan dari siswa yang diterapi
serta Prevalensi Perokok pada Remaja di
tidak ada keinginan untuk berhenti merokok itu
Kelurahan Marianan Kecamatan Banyuasin
yang menyebabkan mereka pada akhirnya
I Kabupaten Musi Banyuasin. Jurnal
kembali merokok walau rasanya sudah tidak
Kedokteran Universitas Sriwijaya.
enak tetapi intensitasnya berkurang. Motivasi
Ahmad Faiz Zainuddin, SEFT For Healing +
dari pelaku kecanduan merokok itu menjadi
Success + Happiness + Greatness,( Afzan
barometer keberhasilan dari proses terapi,
Publishing: Jakarta, 2006).
karna kalau keinginan untuk berhentinya kuat
Ahmad Faiz, SEFT Total Solution, (Jakarta :

118 Syifa Al-Qulub 2, 2 (Januari 2018): 112-119


Terapi Kecanduan Rokok dengan Menggunakan Metode Dian Siti Nurjanah
Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)

SEFT Corporation, 2013).


Ahmad Faridh, Tazkiyat An-Nufus, trans
Nabhani Idris, (Bandung : Pustaka, 1989)
Abu NAshr As- Siraj Ath- Thusi, Al-Luma’,
ditahqiq oleh : Abdul Halim Mahmud dan
Athaha Abd Baqi Surur, (Mesir: Dar Al-
Kutub Al-Haditsah dan Mathbabah Al-
Mutsana Baghdad, 1960)..
Barmawie Umarie, Sistematika Tasawuf, (Sala
: Siti Syamsiah, 1966).
Davison, Gerald C. (2010). Psikologi
Abnormal. Terj Noermalasari. Raja
Grafondo Persada. Jakarta.
Detik Health. (2003). Penjelasan atas Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2003 Tentang Pengamanan Rokok
Bagi Kesehatan. www.detik.com.
Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi
Perkembangan suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Erlangga. Jakarta.
Nevid, Jeffrey S. (2005). Psikologi Abnormal.
Terj Jeanette Murad, Erlangga. Jakarta.
Nurrahmah, (2014). Pengaruh Rokok terhadap
Kesehatan dan Pembentukan Karakter pada
Manusia, Prosiding Seminar Nasional,
Universitas Cokroamonoto, Palopo.
Nurhidayati. (2005). Terapi Berhenti Merokok
(Studi Kasus 3 Perokok Berat ). Jurnal
MAKARA, Kesehatan. UGM Jogyakarta,
Vol 9, NO. 1, JUNI 2005: 15-22
Riska Rosita, (2012). Penentu Keberhasilan
Berhenti Merokok. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Kemas. Universitas
Muhamadiyah Surakarta.
Sitepoe M. Kekhususan Rokok Indonesia.
Jakarta: Grasindo, 2000: 87
Wulan, Dwi Kencana. 2012, Faktor Psikologis
yang Mempengaruhi Perilaku Merokok
pada Remaja, Jurnal Humaniora, Fakulty of
Humanity, BINUS University.

Syifa Al-Qulub 3, 2 (Januari 2019): 112-119 119

Anda mungkin juga menyukai