BAB I
PENDAHULUAN
anak.
depresi mayor lebih dari dua kali lipat bagi perokok berat (> 20
penyakit depresi pada awal, 13 dari 87 perokok dan 38 dari 584 non-
percaya diri saat merokok karena meniru actor dalam iklan yang
451 milyar batang rokok tiap tahunnya, Jepang 328 milyar batang
rokok tiap tahunnya, dan Rusia 258 milyar batang rokok tiap
3
(Basyir, 2005).
pada usia 13-15 tahun. Masyarakat di Asia dengan usia 13-15 tahun
2011).
dewasa AS berusia 18 tahun atau lebih tua (15,1%) rokok saat ini
merokok. Ini berarti sekitar 36,5 juta orang dewasa di Amerika Serikat
saat ini merokok. Lebih dari 16 juta orang Amerika hidup dengan
4
asap rokok dalam rumah dan 60% terpapar di tempat umum atau
enam dari setiap 10 anak sekolah usia 13-15 tahun terpapar asap
didunia.
seperti, nikotin, tar, asam asetik yaitu zat yang biasa digunakan
sianida atau bahan racun tikus, tollene atau bensin, hidrasin atau
atau zat beracun pada batu baterai, urea atau zat yang terdapat pada
orang mulai merokok sejak muda dan tidak tahu risiko mengenai
faktor sosial atau lingkungan. Terkait hal itu, kita tentu telah
terkadang tidak diikuti oleh praktik merokok yang rendah. Hal ini
remaja, seperti konser musik, pentas seni, seminar remaja dan lain-
lain yang disponsori oleh rokok juga menjadi salah satu faktor
untuk merokok karena melihat iklan rokok yang ada di Televisi. Hal ini
terjadi karena iklan rokok dibuat dengan slogan yang terlihat keren
hal yang keren pula. Selain itu, adanya iklan produk rokok yang
idolanya tersebut.
merokok.
2014).
komunikasi antara orang tua dan anak yang kurang baik karena
bahwa sebagian besar orang tua informan tidak tahu bahwa informan
sedang (11-20 batang/ hari dan perokok berat (> 20 batang/ hari)
perokok berat (Heavy Smoker). Oleh sebab itu, dalam penelitian ini
dalam jumlah yang lebih kecil yakni = 5 batang/ hari. Istilah untuk
perokok ini adalah social smoker yaitu individu yang merokok hanya
pada situasi sosial atau situasi tertentu. (Hahn dan Payne, 2003).
saat ini, tidak ada cara standar untuk mendefenisikan perokok sosial.
bersama orang lain dari pada sendiri, merokok pada situasi sosial
tertentu seperti pada saat pesta atau pada saat sedang bersosialisasi
riset, survey dan penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, semakin
kanker paru-paru. Dari tahun 2000 sampai tahun 2010 telah terjadi
serta dengan niat dan motivasi yang kuat untuk tidak merokok,
maka dari itu dibutuhkan suatu kesadaran yang tinggi dari masing-
masing mahasiswa).
B Rumusan Masalah
Menyadari dampak negatif dari aktivitas merokok yang
dilakukan oleh para pengguna rokok baik bagi dirinya maupun bagi
orang yang berada disekitarnya, maka hal ini perlu di tinjau lebih jauh
sehingga sudah hal yang pasti mahasiswa tahu dampak buruk dari
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Kendari.
2 Tujuan khusus
a. Memperoleh informasi mengenai faktor predisposisi (sikap)
Kendari
b. Memperoleh informasi mengenai faktor pemungkin (iklan rokok)
Kendari
c. Memperoleh informasi mengenai faktor penguat (teman sebaya
D Manfaat Penelitian
1 Manfaat Praktis
perilaku mereka.
Kendari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a Perilaku Merokok
1 Pengertian
14
yang dibakar dan 30C untuk ujung rokok yang terselip di bibir
perokok. Asap rokok yang diisap atau asap rokok yang dihirup
2000) .
2 Kandungan Rokok
Bahan kimia yang terdapat dalam rokok dapat memberikan
(Sitepoe, 2000).
Adapun bahan kimia lain yang terkandung dalam rokok yaitu
kanker (Sitepoe, 2000). Selain nikotin dan tar, ada kandungan dari
rokok yang sangat berbahaya juga bagi tubuh yaitu gas karbon
16
Jika kadar timah hitam (Pb) dikonsumsi oleh tubuh lebih dari 2
3 Efek Merokok
2005).
adalah:
makan.
2 Stimulation to pick them up adalah perilaku merokok
20
perasaan.
3 Pleasure of handling the cigarette adalah kenikmatan
sebagai penyelamat.
c Perilaku merokok yang adiktif (psychological addiction)
dihisapnya berkurang.
d Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka
per hari menjadi 1-10 batang rokok yang dihisap per hari, 11-20
batang rokok yang dihisap per hari, 21-30 batang rokok yang
beracun seperti, nikotin, tar, asam asetik yaitu zat yang biasa
pada batu baterai, urea atau zat yang terdapat pada urin yang
belajar
c Perilaku Merokok dan Kesehatan Gigi dan Mulut
Tar adalah senyawa polonuklin hidrokarbon aromatika
( Sitepu, 2010) .
Merokok merupakan salah satu faktor etiologi penunjang
kematian.
B Perilaku
a Pengertian
maupun tidak dapat diamati ole pihak luar . Perilaku manusia pada
individu teradap stimulasi yang berasal dari luar dan atau dalam
dirinya.
stimulus.
2 Merasa tertarik ( Interest) yakni, merasa tertarik terhadap
nya stimulus bagi dirinya. Hal ini berarti sikap individu sudah
oleh stimulus.
5 Adopsi yakni, subyek telah berperilaku baru sesuai
jenis yaitu :
1 Perilaku dalam bentuk pengetahuan, yaitu dengan mengetahui
tindakan).
Notoatmodjo (2012) mendefenisikan perilaku itu dari segi
dapat diamati langsung, maupun yang tidak bisa diamati dari luar
rangsangan.
Notoatmodjo (2012) mengemukakan perilaku dikembangkan
yaitu:
a Tahu (know) yang diartikan sebagai mengingat dan mengingat
yang sebenarnya.
d Analisis (analysis) yang diartikan kemampuan untuk
(Notoatmodjo, 2010):
1 Perilaku pemeliharaan kesehatan (Health maintanance)
Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara
dari penyakit.
b Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam
sangat dinamis dan relatif, maka dari itu orang yang sehat pun
seoptimal mungkin.
c Perlu gizi (makanan) dan minuman. Makanan dan
minuman tersebut.
2 Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas
atau rehabilitasi.
3 Perilaku kesehatan lingkungan
Bagaimana seseorang merespons lingkungan, baik lingkungan
masyarakatnya.
c Perilaku Merokok
Perilaku merokok adalah suatu tindakan yang dilakukan
jalan. Hampir setiap saat dapat dijumpai orang yang sedang merokok
(Sitepoe, 2000).
Penelitian Moolchan dkk (2000 dalam Kasfi, 2004) menunjukkan
(perokok harian).
Mutadin (2002 dalam Kasfi, 2004), mengkategorikan perilaku
setiap hari.
b Perokok sedang, yaitu bila menghabiskan rokok lebih kurang11 -
tiap hari.
Tomkins (1988 dalam Basyir, 2005), terdapat empat kategori
hari.
Tempat merokok mencerminkan pola perilaku merokok.
karma.
b Merokok di tempat pribadi, merokok seperti memilih di kamar
unobservable behavior.
b Perilaku Terbuka (Overt Behavior)
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan
behavior.
Menurut Fitriani (2011) bahwa perilaku manusia terbesar
yakni :
missing information).
37
dkk, 2007).
Menurut Mubarokh dkk (2007), pengetahuan dalam domain
diterima.
2 Pemahaman (Comprehension)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar
lain.
5 Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk
objek
Dimensi kognitif berdasarkan revisi taksonomi Bloom oleh
( Firdaus, 2014).
anak peserta didik yang memiliki rasa ingin tahu dan rasa ingin
kelompok jika tidak merokok, atau di cap tidak keren atau gaul
ketersediaan rokok.
e Pengetahuan Perilaku Merokok
Salah satu alasan pokok seseorang berperilaku adalah
merokok didapatkan oleh siswa dari panca indera baik yang dilihat
baik atau buruk, bahwa anak suka atau tidak suka untuk mencoba
dan putus asa sering mendorong orang untuk menghisap asap rokok.
Dalam dosis tertentu, asupan nikotin akan merangsang produksi
rokok, hal itu hanya sesaat dan akan berbalik menjadi efek buruk bagi
perempuan meningkat empat kali lipat dari 1.3% pada tahun 2001
2007 adalah TIGA kali lipat pada remaja laki-laki dan LIMA kali lipat
orang mulai merokok sejak muda dan tidak tahu risiko mengenai
kesehatan baik diri sendiri maupun bagi orang lain, namun masih
47
kampus.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurrahma dengan judul pengaruh
terbentuknya sifat egois dari para perokok, hal ini dapat terlihat dari
oleh faktor genetik dan integritas kerja sistem organ tubuh misalnya,
Umur
Pribadi Dan
PERILAKU Interpersonal
Faktor
Psikososial Sikap/harapan/
persepsi
Stilumus Sosiodemograf
Kecanduan
Psychological
factor Affective
regulation
Cognitive
Enviromental
media
Social
Ekonomi
F Landasan Teori
berikut:
Sedangkan
faktor non-
organisberhubun
gan dengan
faktor lingkungan
dimana
seseorang itu
bermukim
H Kerangka Konsep
Faktor psikologis
Faktor lingkungan
Perilaku
merokok
Faktor psikososial
Faktor psychobiological
Gambar 2.2.
Kerangka Konsep Penelitian
I DEFENISI KONSEP
1 Perilaku merokok.
Perilaku merokok dalam penelitian ini adalah responden yang
2 psikologis
53
responden.
a Mendukung : apabila jawaban responden Nilai
median
b Tidak mendukung : apabila jawaban responden < Nilai
median
4 psikososial.
Yang dimaksud psikososial responden adalah sikap, harapan atau
median
d Tidak mendukung : apabila jawaban responden < Nilai
median
54
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A Desain Penelitian
1 Populasi
yang terbagi dalam 141 orang berjenis kelamin laki-laki dan 123
2 Sampel
menggunakan rumus:
N
N=
1 +N ( d ) 2
Keterangan :
3 Sampling
sebagai berikut:
PPNI kendari.
D Informan Penelitian
Informan dalam penelitian adalah mahasiswa yang menggunakan
rokok.
E Sumber Data
1 Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan melalui pembagian kuesioner
2 Data Sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari
lainnya..
F Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah kuesioner yang yang akan diisi
primer dan data sekunder. Untuk mengumpulkan data primer dan data
1 Pengolahan data
a Editing
b Koding
c Tabulasi
2 Analisa data
antara lain:
58
a AnalisisUnivariat
dependen
b Analisa Bivariat
J Etika penelitian
1 Semua informan dalam penelitian ini tidak dicantumkan identitas
K Tahap-Tahap Penelitian
Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
Who, 2015. Global Youth Tobacco Survey (GYTS): Indonesia report 2014,
Availableat:http://www.searo.who.int/tobacco/documents/ino_gyt
s_report_2014. Pdf