BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Cina (1.643 milyar batang), Amerika (451 milyar batang rokok), Jepang (328
milyar batang rokok) dan Rusia (258 milyar batang rokok). Menurut Bank
2013).
1
2
jumlah perokok aktif terbanyak di dunia 61,4 juta perokok setelah Cina dan
India sekitar 60 persen pria dan 4,5 persen wanita di Indonesia adalah
perokok. Sementara itu, perokok pada anak dan remaja juga terus meningkat
43 juta dari 97 juta warga Indonesia adalah perokok pasif. Tingginya jumlah
terpapar asap rokok orang lain (second hand smoke) sebanyak 97 juta
(GTYS) yang dilakukan di Jakarta, Bekasi dan Medan pada tahun 2006,
disekolah usia SMP yang pernah merokok dan 16,6% diantaranya masih
merokok, di Bekasi didapatkan 33% murid usia SMP pernah merokok dan
usia SMP pernah merokok dan 20,9% diantaranya masih merokok (Aditama,
2011).
dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain karena masa perkembangan anak
yang mencari identitas diri dan selalu ingin teman sebaya merokok, maka
3
sangat memungkinkan untuk diikuti oleh remaja, selain itu tayangan mencoba
hal baru yang ada dilingkungannya. Oleh karena itu, keluarga dan teman
(26%). Distribusi sikap remaja yang positif sebanyak 18 orang (67%) dan
Data dari SMA Negeri 7 Palu, pada tahun 2010 terdapat 76 siswa yang
merokok, pada tahun 2011 sebanyak 54 orang, pada tahun 2012 sebanyak 54
orang, pada tahun 2013 sebanyak 65 orang dan pada tahun 2014 sebanyak 30
dari 10 siswa yang peneliti wawancara secara acak, sebanyak 80% remaja
sudah sering merokok. Jika remaja tidak ikut merokok dengan temannya,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
pendidikan tentang bahaya rokok dan infertil dan bagi siswa yang sudah
yang sama.
5
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan acuan dan data dasar