BAB I
PENDAHULUAN
sehari-hari. Gaya hidup atau life style ini menarik sebagai suatu masalah
kesehatan. Hasil studi menunjukan bahwa perokok berat telah memulai kebiasaan
ini sejak berusia belasan tahun, dan hampir memulai merokok pada saat dewasa.
Karena itulah, masa remaja sering kali di anggap masa kritis yang menentukan
dunia, kebiasaan ini sudah begitu luas dilakukan baik dalam lingkungan
masalah yang kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan gejala sosial.
buruk bagi si perokok itu sendiri. Dibandingkan dengan yang bukan perokok,
sementara kematian yang di akibatkan olehnya mencapai 4,9 juta orang pertahun.
Berdasarkan data WHO kebiasaan merokok masyrakat terus berlanjut, maka pada
tahun 2020 angka kematian akibat merook diperkirakan akan meningkat menjadi
perokoknya 800 juta orang, hampir tiga kali lipat dari negara maju. Setiap
harinya sekitar 80-100 ribu remaja di dunia menjadi pecandu dan ketagihan
rokok. Bila pola ini terus menetap maka sekitar 250 juta anak-anak yang hidup
mencapai 19 tahun. Perokok remaja adalah calon perokok jangka panjang dan
menempatkan mereka pada kerusakan kualitas generasi dan kematian dini yang
sebenarnya dapat dicegah. Umur mulai merokok pada usia anak dari tahun
ketahun mengalami peningkatan. Umur petama kali merokok pada usia 5-9
tahun sebesar 1,7%, pada usia 10-14 yahun sebesar 17,5%, umur 15-19 tahun
sebesar 43,3%, pada usia 20-24 tahun 14,6%, pada usia 25-29 tahun sebesar
4,3% dan pada usia > 30 tahun sebesar 3,9%, sehingga rata-rata jumlah batang
rokok yang dihisap setiap hari sebanyak 11-20 batang perhari (riskesdas, 2010).
jumlahnya mencapai 35% dari jumlah penduduk jakarta. Pada tahun 2001,
jumlah perokok di jakarta mecapai 27,7%, tahun 2004 31,2%, pada tahun 2008
di perkirakan mencapai 35% dari 9,057 juta jiwa atau sekitar 3 juta jiwa (viva
news). Hasil survey pengetahuan dan prilaku merokok dikalangan pelajar DKI
jakarta 31,3% dari 1435 siswa SMP dan SMA (dari 41 sekolah di jakarta).
(SDKI, 2012)
3
menyebutkan usia perokok mulai merokok di tanah air yang tertinggi ada di
kelompok remaj yaitu usia 15-19 tahun. Jumlah mencapai 63,7%. Ironisnya ada
anak yang mulai merokok di kelompok usia 5-9 tahun yang jumlahnya mencapai
1,8% ( jaya, 2009). Dirilis pada tanggal 11 september 2012 di indonesia ada 61,4
juta penduduk yang merokok, dan perokok pada usia 15-24 mencapai 51,7%
(Admin, 2012).
kanker paru-paru dan penyakit jantung di usia yang masih muda. Selain itu
resiko kanker paru-paru dan penyakit jantung di usia yang masih muda. Selain
itu kesehatan kulit tiga kali lipat lebih beresiko terdapat keriput di sekitar mata
dan mulut. Kulit akan menua sebelum waktunya atau biasa disebut dengan
jumlah sperma pada pria dan mengurangi tingkat kesuburan pada wanita (Karyo,
2012).
memerlukan dukungan dari orang tua, masyarakat dan pemerintah. Akan tetapi
menjawab batuk-batuk.
merokok adalah kebiasaan orang tuannya sekaligus figur. Anak pada usia remaja
akan lebih cepat berprilaku merokok pada ayah atau ibunya yang juga seorang
terkandung dalam rokok dan dampak dari bahaya rokok. Pengetahuan yang
jakarta pada siswa X sebanyak 10 siswa didapat hasil bahwa siswa yang
bahwa masih banyak siswa yang mepunyai pengetahuan kurang tentang bahaya
jakarta tahun 2015 pada siswa X sebanyak 10 siswa didapat hasil bahwa siswa
Jakarta 2015.
6
Jakarta 2015.
2. Bagi peneliti
3. Bagi institusi
b. Pendidikan
data primer pada sekolah SMA 96 Jl. Jati Raya No. 40, Cengkarang Barat,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
a. Pengertian
dan telinga.
maupun tertulis.
b. Tingkat pengetahuan
tingkatan yaitu :
1) Tahu (know)
9
2) Memahami (comprehension)
3) Aplikasi (aplication)
lain.
4) Analisis (analysis)
5) Sistensis (synthesis)
6) Evaluasi ( evaluation)
c. Pengukuran pengetahuan
kuantitatif, yaitu :
b) Secara kebetulan
pendidikan.
mehodology).
1) Faktor internal
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Umur
d. Informasi
2) Faktor eksternal
a. Faktor lingkungan
kelompok.
b. Sosial budaya
c. Sumber Informasi
Gunarsa, 2007)
2.3 Remaja
a. Pengertian remaja
ke masa dewasa.
antara masa anak- anak dan masa dewasa. Timbul ciri- ciri seks
remaja, yaitu :
Dimulai pada usia sekitar 13-15 tahun, pada tahap ini remaj
c. Perubahan fisik
2009).
a. Pada laki-laki
membesar.
20
dan kuat.
b. Pada wanita
membulat.
membesar.
2.4 Rokok
a. Pengertian rokok
b. Jenis rokok
a) Klobot
jagung.
b) Kawung
aren.
c) Sigaret
d) Cerutu
22
tembangkau.
a) Rokok putih
b) Rokok kretek
c) Rokok klembak
2.4.1 Zat-zat beracun yang terdapat dalam rokok dan dampak yang
ditimbulkan
rokok yang dihisap oleh perokok, tidak kurang dari 400 zat
(jurnalilmiah, 2013)
2.4.2 Zat- zat yang terkandung dalam asap rokok menurut Yoga
1) Karbon monoksida
jantung.
2) Nikotin
3) TAR
1) Kadium
ginjal.
2) Akrolein
kesehatan.
3) Amoniak
4) Asam format
5) Hidrogen sianida
mengakibatkan kematian.
6) Nitrous oxide
27
oleh dokter.
7) Formaldehid
8) Fenol
9) Asetol
11) Piridin
13) Metanol
kematian.
lain :
1) Paru-paru
2) Penyakit kardiovaskuler
penyakit seperti :
c) Gagal ginjal
30
gagal ginjal.
3) Impotensi
4) Gangguan saraf
2012).
2009).
9) Gangguan Pencernaan
(Satiti,2009).
33
14) Polisitenia
a. pendidikan Merokok
b. pekerjaan
c. umur
d. sumber
informasi
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan
b. Sosial budaya
BAB III
METODE PENELITIAN
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tetang sesuatu
ukuran atas ciri yang dimilki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang
informasi).
37
1. Sumber Informasi
Pengetahuan Remaja
2. Lingkungan
Putra Tentang Bahaya
Merokok
Yang Operasional
Diteliti Varibel
melakukan menjawabben
pengindraan ar<6 )
mengenai pertanyaan
(Notoatmodjo,
2012)
38
nyata. Perawat).
(Notoatmodjo,20
03)
mempengaruhi 1.Tidak
perkembanga beresiko
kelompok.(Waw akbanyak
merokok).
39
bersamaan
Juni 2015..
3.6.1 Populasi
3.6.2 Sampel
Notoatmodjo, 2007).
a. Kreteria sampel
di SMK kartika X-I kalideres, jakarta barat pada bulan Mei 2015
kuesioner.
1. Editing
2. Coding data
4. Tabulasi data
5. Penyajian data
distribusi proporsi.
F = X x 100 %
Keterangan :
F = frekuensi
N = jumlah sampel
a) Hak-hak responden
tersebut.
tersebut.
b) Kewajiban responden
a) Hak penelitian
b) Kewajiban peneliti
3) Meberikan kompensasi
Terlampir
47
BAB IV
2. Misi
1. KompetensiKeahlianAkuntasi
professional.
48
kerja/usaha
secara profesional.
Nasional.
dengan tuntutan dunia kerja, serta cinta bangsa dan tanah air.
Jakarta barat pada bulan Juni Tahun 2015, yang berjumlah 70 orang
siswa laki-laki.
1) Variabel Dependen
a. Pengetahuan
Tabel 4.2
Pengetahuan
Pesentasi Valid
Frekuensi
(%) Percent
kurang tahu
37 52,9 % 52,9
(<6)
Valid
tahu (≥6) 33 47,1 % 47,1
orang (47,1%).
51
2) Variabel Independen
a. Sumber informasi
Tabel 4.4
sumber infromasi
Persentasi Valid
Frekuesi
(%) Percent
b. Lingkungan
Tabel 4.3
Lingkungan
Presentasi Valid
Frekuensi
(%) Percent
beresiko (jika
merokok)
4.3 Pembahasan
dansebagainya).
nyata.
1. Kendala penelitian
2. Kelemahan penelitian
BAB V
5.1 Kesimpulan
di SMK Kartika X-I Kalideres, Jakarta Barat pada bulan Juni Tahun
merokok di SMK Kartika X-I Kalideres, Jakarta Barat pada bulan Juni
di SMK Kartika X-I Kalideres, Jakarta Barata pada bulan Juni Tahun
57
5.2 Saran
memaluli kuesioner.
DAFTAR PUSTAKA
Penerbit FKUI.
Yogyakarta. Skripsi.
Rineka Cipta.
Hidayat, A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisa Data. Jakarta
: Salemba Medika.
Riz’ma.
http://pabelan-online.com/varia/2012/02/bahaya-merokok-bagi-pelajar/. Diakes
Cipta.
Available: http://www.smallcrab.com/kesehatan/418-pengaruh-rokok-terhadap-
November 2012.
http://www.persahabatan.co.id/index.php?option=com_content&view=article&i
http://kardopa.co.id/perokok-anak-dan-remaja-517-persen-di-indonesia/. Diakes
Cipta.
Dipublikasikan.(online).Available:
http://ww.promkes.depkes.go.id/index.php/program/pengendalian-rokok/28-15-
November 2012.