Anda di halaman 1dari 31

Proposal Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

 
PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK PADA
PESERTA JAMBORE RANTING DI KECAMATAN
BEBANDEM, KABUPATEN KARANGASEM

Reqgi First Trasia (0902005181)


Ni Putu Ayu Reza Dhiyantari (0902005123)
Kadek Dewi Indrayani (0902005160)

BAGIAN IKK-IKP
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2013
PENDAHULUAN
Merokok :
masalah kesehatan masyarakat
faktor risiko beberapa penyakit : penyakit kardiovaskular,
serebrovaskuler, impotensi, kanker
Di dunia : 20-60% penduduk laki-laki adalah perokok,
sementara 10-50%-nya adalah perempuan
Di Indonesia : diperkirakan 50-59% laki-laki adalah
perokok, dan pada perempuan mencapai 10%.
Di kalangan remaja : 3-60% remaja mengkonsumsi rokok
(30% remaja laki-laki dan mencapai 10% remaja
perempuan)
Pendahuluan con’t…

WHO:
memperkirakan 1,1 miliar jiwa penduduk dunia adalah
perokok atau 1/3 penduduk dunia usia 15 tahun ke atas
telah merokok
kerugian akibat merokok mencapai 200 miliar dolar
AS atau sekitar 100 miliar dolar AS diderita penduduk
di negara berkembang
Pendahuluan con’t…

data Riskesdas tahun 2010 : rata-rata umur mulai


merokok secara nasional adalah 17,6 tahun dengan
persentase penduduk yang mulai merokok tiap hari
terbanyak pada umur 15-19 tahun

Sejak tahun 1987, Depdiknas telah mengeluarkan


pelarangan merokok di kawasan sekolah mulai SD
hingga perguruan tinggi
Pendahuluan con’t…

Rokok (tembakau) termasuk zat adiktif : dapat


menimbulkan adiksi (ketagihan) dan dependensi
(ketergantungan)
Mereka yg sudah ketagihan dan ketergantungan rokok
(tembakau) bila pemakaiannya dihentikan akan timbul
sindrom putus rokok atau ketagihan dan ketergantungan
gejalanya : ketagihan rokok/tembakau (craving), mudah
tersinggung dan marah, cemas dan gelisah, gangguan
kosentrasi, tidak dapat diam, tidak tenang, nyeri kepala,
mengantuk dan gangguan pencernaan
Pendahuluan con’t…

Bahaya merokok telah menjadi perhatian khusus di


beberapa negara dikeluarkannya peraturan-
peraturan tentang rokok : ketentuan kawasan tanpa
rokok, pembatasan penjualan rokok, pembatasan
promosi dan iklan rokok, pembatasan kandungan
nikotin dan tar dalam rokok
Upaya tersebut belum mampu membendung naiknya
konsumsi rokok di berbagai belahan dunia
Indonesia menduduki rangking ke 4 setelah Cina,
Amerika dan Jepang dlm hal konsumsi rokok
Pendahuluan con’t…

Perilaku merokok pada remaja tidak terlepas dari


pengetahuan, persepsi dan nilai atau norma.
Kebiasaan merokok remaja : ingin mencoba-coba atau
mengikuti trend pada kelompoknya. anggapan atau
kepercayaan, seperti pada laki-laki, merokok dapat
meningkatkan keperkasaan, dengan merokok akan terlihat
lebih gaul, merokok dapat menambah semangat
belajar/bekerja, dan merokok dapat menghilangkan stres.
PERENCANAAN

Identifikasi Masalah
Analisis Masalah
 Sasaran dan Target
 Tujuan dan Manfaat Penyuluhan
 Strategi Penyuluhan
Isi Penyuluhan
Metode, Tempat dan Waktu Penyuluhan
Media Penyuluhan
Rencana Penyuluhan
Rencana Evaluasi
IDENTIFIKASI MASALAH
Prevalensi merokok di Indonesia diperkirakan 62% laki-
laki merokok dengan teratur, dengan prevalensi lebih
tinggi (67%) di pedesaan
SUSENAS 2004 : penduduk usia 15 tahun ke atas yang
mempunyai kebiasaan merokok tercatat sebanyak 34,44%,
terdiri dari merokok setiap hari 28,35% dan kadang-
kadang 6,09%
Penelitian ilmiah : merokok meningkatkan risiko berbagai
penyakit seperti batuk menahun, hipertensi, kanker paru,
stroke, PPOK, ulkus peptikum, infertility, gangguan
kehamilan dan janin serta penyakit jantung koroner.
Identifikasi Masalah con’t…

Menurut Barendregt et al., (1997) : biaya pelayanan


kesehatan untuk para perokok di suatu umur rata-rata
40% lebih besar daripada bukan perokok.
Menurut analisis Kosen : total tahun produktif yang
hilang karena penyakit yang terkait dengan tembakau
di Indonesia pada tahun 2005 adalah 5.411.904 DALYs
Hasil survei : 12,9% budget keluarga miskin untuk
rokok dan untuk orang kaya hanya 9%
Identifikasi Masalah con’t…

SUSENAS : konsumsi rumah tangga miskin untuk


tembakau di Indonesia menduduki rangking kedua
(12,43%) setelah konsumsi beras (19,30%).
Orang miskin di Indonesia mengeluarkan uangnya 15
kali lebih besar untuk membeli rokok dari pada
membeli lauk pauk serta 6 kali lebih penting dari
pendidikan dan kesehatan
Identifikasi Masalah con’t…

Perilaku merokok pada anak dapat disebabkan karena


mencontoh perilaku keluarga yang merokok, dan yang
menjadi penyebabnya adalah pengetahuan yang
rendah, pergaulan, kemudahan mendapatkan rokok,
dan adanya pengaruh budaya masyarakat.
ANALISIS MASALAH
1. Latar Belakang Perilaku Masyarakat yang Memicu Kebiasaan
Merokok :
 Anggapan masyarakat bahwa merokok dapat menghilangkan
stress, merokok dapat meningkatkan keperkasaan pada laki-
laki.
 Kurangnya pemahaman tentang merokok secara umum.
 Kurangnya pemahaman faktor risiko penyakit yang
diakibatkan oleh merokok.
 Kurangnya pemahaman mengenai penanganan dan
pencegahan gejala putus merokok.
 Pemikiran bahwa berhenti merokok justru akan menimbulkan
gejala putus rokok.
Analisis Masalah con’t…

2. Perilaku masyarakat yang diharapkan bisa


mengurangi timbul dan menyebarnya masalah :
Memiliki pemahaman mengenai rokok secara umum,
penyakit yang timbul akibat dari merokok,
penanganan dan pencegahan gejala putus merokok
dan menyebarkan informasi yang benar kepada
masyarakat di sekitar tempat tinggalnya mengenai
bahaya merokok.
Analisis Masalah con’t…

3. Kelompok masyarakat yg diharapkan dapat berperilaku seperti


di atas : semua masyarakat, terutama anak-anak dan remaja,
dalam hal ini adalah siswa-siswi SMP dan SMA

4. Hambatan–hambatan yg dihadapi oleh kelompok


bersangkutan untuk mengubah perilakunya : Kurangnya
informasi untuk meningkatkan pemahaman mengenai rokok
secara umum, penyakit yang timbul akibat dari merokok,
penanganan dan pencegahan gejala putus merokok.
Analisis Masalah con’t…

5. Hal–hal yang mendorong ke arah terjadinya perubahan :


Pemahaman masyarakat yg cukup mengenai mengenai
rokok secara umum, penyakit yang timbul akibat dari
merokok, penanganan dan pencegahan gejala putus
merokok
Peran serta masyarakat dan tenaga medis dalam hal
kampanye bahaya merokok
SASARAN DAN TARGET
sasaran : siswa-siswi SMP dan SMA yang mengikuti
Jambore Ranting Pramuka di wilayah kerja Puskesmas
Bebandem yang berjumlah 180 orang
target : 35 orang
Jumlah target ditetapkan berdasarkan dengan
pertimbangan waktu efektif dan keterbatasan tempat
yang tidak cukup untuk menampung seluruh siswa
TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan : agar anak-anak usia SMP dan SMA


mempunyai pengetahuan mengenai bahaya merokok
dan mencegah prilaku merokok pada anak-anak usia
SMP dan SMA

Manfaat : meningkatnya pengetahuan anak-anak usia


SMP dan SMA di Kegiatan Jambore Ranting
Karangasem mengenai bahaya merokok dan
diharapkan dapat mengurangi perilaku merokok pada
anak-anak SMP dan SMA
STRATEGI PENYULUHAN
1. Persiapan Ketenagaan di Puskesmas
koordinasi bersama Kepala Puskesmas Bebandem (dr. I
Nengah Gandi Karyadi, M.Repro) dan pemegang
program promkesmengenai masalah yang akan
diangkat sebagai bahan penyuluhan dan tempat
penyuluhan.
pertemuan dengan Ketua Panitia Penyelenggara Jambore
Ranting Karangasem untuk meminta ijin dilakukannya
penyuluhan di Jambore Ranting Karangasem, mengatur
jadwal untuk diadakannya penyuluhan pada peserta
Jambore
Strategi Penyuluhan con’t…

persiapan : penguasaan materi penyuluhan, cara


penyampaian materi, dan pembuatan media
penyuluhan berupa pamflet. Penguasaan materi
dilakukan dgn cara membaca referensi yg didapatkan
dari internet. Cara penyampaian informasi didasarkan
pada buku pedoman penyuluhan, maupun bertanya
kepada petugas PKM. Media penyuluhan dibuat
berdasarkan tata cara pembuatan media penyuluhan
dan kepustakaan yg tersedia.
Strategi Penyuluhan con’t…

2. Pelaksanaan Penelitian
Rabu tanggal 19 Juni 2013, pukul 12.00-13.00 WITA,
penyuluhan akan dilaksanakan di Kegiatan Jambore
Ranting Karangasem.
Dimulai dengan pre-test selama kurang lebih 5 menit
Selama 30 menit dilakukan ceramah dengan
penekanan pada materi yang kurang diketahui.
Tanya jawab selama 20 menit.
Diakhiri dengan post-test kurang lebih 5 menit
penyebaran pamflet kepada peserta
ISI PENYULUHAN

Materi penyuluhan :
Pengertian merokok secara umum
Penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh merokok dan
bahaya merokok
Penanganan gejala putus merokok
METODE, TEMPAT, WAKTU
1. Metode : pendekatan berdasarkan kelompok berupa :
Ceramah langsung dengan alat bantu slide proyektor
Diskusi dan tanya jawab
Penyebaran pamflet

2. Tempat dan Waktu :


Kegiatan dilaksanakan di Lokasi Jambore Ranting
Karangasem, Rabu, 19 Juni 2013, pukul 12.00-01.00
WITA.
MEDIA PENYULUHAN

slide power point yang berisikan materi penyuluhan


yang akan disampaikan

pamflet : dibagikan pada akhir kegiatan agar dapat


disimpan oleh peserta dan digunakan untuk
menyebarkan informasi ke masyarakat di sekitar
tempat tinggalnya.
RENCANA PENYULUHAN
Waktu/ Ke- Pelaksa
Sasaran Tujuan Isi Metode Media
Tempat giatan na
KKM Penyul Siswa-  Meningkatka  Pengertian  Cera  Slid Dokter
minggu ke– uhan siswi n pemahaman merokok mah Pow Muda
er
II Kelom SMP mengenai secara umum  Disku
Point
Rabu, 19 pok Peserta merokok  Bahaya si dan
 Pam
Juni 2013 Jambore secara umum merokok tanya
flet
Pukul Ranting  Meningkatka  Penanganan jawab
12.00- Karangas n pemahaman Merokok  Penye
01.00 WITA em mengenai baran
Jambore bahaya pamfl
Ranting merokok et
Karangasem  Meningkatka
n pemahaman
mengenai
penanganan
merokok
RENCANA EVALUASI
1. Penilaian Proses
Indikator penilaian :
a. Dukungan dari pihak Puskesmas Bebandem dan pihak
Panitia Penyelenggara Jambore Ranting Karangasem
b. Ketepatan waktu dalam pelaksanaan penyuluhan
c. Jumlah peserta penyuluhan

Waktu penilaian sebelum, selama, dan setelah pelaksanaan


kegiatan
Rencana Evaluasi con’t…

Cara penilaian :
a. Tidak adanya kesulitan dalam melakukan koordinasi
dengan pihak Puskesmas Bebandem dan pihak Panitia
Penyelenggara Jambore Ranting Karangasem
b. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
c. Jumlah peserta sesuai dengan target yang direncanakan

 Penilai : Dokter muda


Rencana Evaluasi con’t…

2. Penilaian hasil
Indikator penilaian :
a. Tujuh puluh persen peserta merespon dengan
benar pertanyaan penyuluh mengenai merokok secara
umum.
b. Tujuh puluh persen peserta merespon dengan
benar pertanyaan penyuluh mengenai bahaya
merokok.
c. Tujuh puluh persen peserta merespon dengan
benar pertanyaan penyuluh mengenai penanganan
merokok.
Rencana Evaluasi con’t…

Waktu penilaian : Sebelum dan sesudah penyuluhan


Cara penilaian : Observasi timbal balik saat dilakukan
diskusi (tanya jawab) dan membandingkan hasil pre-
test sebelum dilakukan penyuluhan dan post-test
setelah dilakukan penyuluhan.
Penilai : dokter muda
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai