CA BULI
Disusun Oleh:
P1337420214003
3C
2016
LAPORAN PENDAHULUAN
CA BULI
A. Konsep Dasar
1. Definisi
Kanker kandung kemih (karsinoma buli-buli) adalah kanker yang
mengenai kandung kemih dan kebanyakan menyerang laki-laki berusia
di atas 50 tahun (Nursalam 2009).
Kanker (karsinoma) kandung kemih (buli-buli / vesika urinaria) adalah
suatu kondisi medis yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel
kanker atau tumor pada kandung kemih (Basuki B. Purnomo, 2000).
Kanker buli-buli adalah kanker yang mengenai organ buli-buli
(kandung kemih). Buli-buli adalah organ yang berfungsi untuk
menampung air kemih yang berasal dari ginjal. Jika buli-buli telah
penuh maka air kemih akan dikeluarkan (Ilmu bedah,2008).
Carcinoma buli adalah tumor yang didapatkan pada buli-buli atau
kandung kemih yang akan terjadi gross hematuria tanpa rasa sakit
yaitu keluar air kencing warna merah terus.
Tahapan kanker :
a. Tahap 0: sel-sel kanker ditemukan hanya di atas lapisan dari
kandung kemih
b. Tahap I: sel-sel kanker telah pengkembang untuk lapisan luar
lapisan kandung kemih tetapi tidak untuk otot-otot kandung kemih
c. Tahap II: sel-sel kanker telah pengkembang untuk otot-otot di
dinding kandung kemih tetapi tidak untuk jaringan lemak yang
mengelilingi kandung kemih
d. Tahap III: sel-sel kanker telah pengkembang untuk jaringan lemak
sekitar kandung kemih dan kelenjar prostat, vagina atau rahim,
tetapi tidak untuk kelenjar getah bening atau organ lainnya
e. Tahap IV: sel-sel kanker telah pengkembang pada nodus limfa,
dinding panggul atau perut, dan organ lainnya
f. Berulang: kanker telah terulang di kandung kemih atau di dekat
organ lain setelah yang telah diobati.
2. Klasifikasi
a. Staging dan klasifikasi
Klasifikasi DUKE-MASINA, JEWTT dengan modifikasi
STRONG-MARSHAL untuk menentukan operasi atau
observasi :
1) T = pembesaran local tumor primer, ditentukan melalui :
Pemeriksaan klinis, uroghrafy, cystoscopy, pemeriksaan
bimanual di bawah anestesi umum dan biopsy atau
transurethral reseksi.
Tis = carcinoma insitu (pre invasive Ca)
Tx = cara pemeriksaan untuk menetapkan penyebaran
tumor, tak dapat dilakukan
To = tanda-tanda tumor primer tidak ada
T1 = pada pemeriksaan bimanual didapatkan masa yang
bergerak
T2 = pada pemeriksaan bimanual ada indurasi daripada
dinding buli-buli
T3 = pada pemeriksaan bimanual indurasi atau masa
nodular yang bergerak bebas dapat diraba di buli-buli
T3a = invasi otot yang lebih dalam
T3b= perluasan lewat dinding buli-buli
T4 = Tumor sudah melewati struktur sebelahnya
T4a= tumor mengadakan invasi ke dalam prostate, uterus
vagina
T4b= tumor sudah melekat pada dinding pelvis atau
infiltrasi ke dalam abdomen.
2) N = Pembesaran secara klinis untuk pemebesaran kelenjar
limfe pemeriksaan kinis, lympgraphy, urography,
operative.
Nx = minimal yang ditetapkan kel. Lymfe regional tidak
dapat ditemukan
No = tanpa tanda-tanda pemebsaran kelenjar lymfe
regional
N1 = pemebsaran tunggal kelenjar lymfe regional yang
homolateral
N2 = pembesaran kontralateral atau bilateral atau kelenjar
lymfe regional yang multiple
N3 = masa yang melekat pada dinding pelvis dengan
rongga yang bebeas antaranya dan tumor
N4 = pemebesaran lkelenjar lymfe juxta regional
3. Etiologi
Penyebab yang pasti dari kanker vesika urinaria tidak diketahui. Tetapi
penelitian telah menunjukkan bahwa kanker ini memiliki beberapa
faktor resiko:
a. Usia, resiko terjadinya kanker kandung kemih meningkat sejalan
dengan pertambahan usia.
b. Merokok, merupakan faktor resiko utama.
c. Lingkungan kerja, beberapa pekerja memiliki resiko yang lebih
tinggi untuk menderita kanker ini karena di tempatnya bekerja
ditemukan bahan-bahan karsinogenik (penyebab kanker). Misalnya
pekerja industri karet, kimia, kulit.
d. Infeksi, terutama infeksi saluran kemih.
e. Ras, orang kulit putih memiliki resiko 2 kali lebih besar, resiko
terkecil terdapat pada orang Asia. Pria, memiliki resiko 2-3 kali
lebih besar.
f. Riwayat keluarga, orang-orang yang keluarganya ada yang
menderita kanker kandung kemih memiliki resiko lebih tinggi
untuk menderita kanker ini.
4. Patofisiologi
Kanker kandung kemih lebih sering terjadi pada usia di atas 50 tahun
dan angka kejadian laki-laki lebih besar daripada perempuan. Karena
usia yang semakin tua, maka akan terjadi penurunan imunitas serta
rentan terpapar radikal bebas menyebabkan bahan karsinogen
bersirkulasi dalam darah. Selanjutnya masuk ke ginjal dan terfiltrasi di
glomerulus. Radikal bebas bergabung dg urin terus menerus, masuk ke
kandung kemih. Radikal bebas mengikat elektron DNA & RNA sel
transisional sehingga terjadi kerusakan DNA. Mutasi pada genom sel
somatik menyebabkan pengaktifan oonkogen pendorong pertumbuhan,
perubahan gen yang mengendalikan pertumbuhan, dan penonaktifan
gen supresor kanker. Sehingga produksi gen regulatorik hilang dan
replikasi DNA berlebih. Akhirnya terjadi kanker pada kandung kemih.
5. Pathway
6. Manifestasi Klinis
a. Hematuria (adanya darah dalam kencing)
b. Rasa terbakar atau nyeri ketika berkemin
c. Desakan untuk berkemih
d. Sering berkemih terutama malam hari dan pada fase selanjutnya
sukar kencing
e. Badan terasa panas dan lemah
f. Nyeri pinggang karena tekanan saraf
g. Nyeri pada satu sisi karena hydronefrosis
Gejala dari kanker vesika uranaria menyerupai gejala infeksi
kandung kemih (sititis) dan kedua penyakit ini bisa terjadi secara
bersamaan. Patut dicurigai suatu kanker jika dengan pengobatan
standar untuk infeksi, gejalanya tidak menghilang
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang bisa dilakukan, antara lain:
1) Palpasi Bimanual (Shenoy 2014)
Yaitu per reto-abdominal pada pria dan per vagino-abdominal
pada wanita dilakukan di bawah anastesi umum. Penebalan
dinding buli, mobilitas, fiksasi, dan keras tidaknya tumor
dapat ditentukan. Palpasi bimanual dikerjakan dengan
narkose umum (supaya otot buli-buli relaks) pada saat
sebelum dan sesudah reseksi tumor TUR buli-buli. Jari
telunjuk kanan melakukan colok dubur atau colok vagina
sedangkan tangan kiri melakukan palpasi buli-buli di daerah
suprasimfisis untuk memperkirakan luas infiltrasi tumor.
Kontribusi perawat dalam pemeriksaan bimanual adalah
untuk mengetahui apakah teraba tumor pada dasar buli-buli
dengan bantuan general anestesi sesuai prosedur.
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
b. Riwayat Keperawatan
1) Keluhan Utama : Pasien nyeri saat BAK dan agak mengedan,
ada benjolan pada abdomen sebelah bawah, sulit BAB, dan
nyeri diseluruh tubuh terutama dipinggang.
2) Riwayat Penyakit Sekarang(riwayat penyakit yang diderita
pasien saat masuk rumah sakit). Darah keluar sedikit-sedikit
saat BAK dan terasa nyeri sera sulit BAB.
3) Riwayat Penyakit Dahulu (riwayat penyakit yang sama atau
penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien).
4) Riwayat Kesehatan Keluarga, penyakit yang pernah diderita
anggota keluarga yang menjadi faktor resiko.
5) Riwayat psikososial dan spiritual.
6) Kondisi lingkungan rumah.
7) Kebiasaan sehari-hari (pola eliminasi BAK, pola aktivitas
latihan, pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan (rokok,
ketergantungan obat, minuman keras).
c. Pemeriksaan Fisik
1) Aktivitas/Istirahat
Gejala : Merasa lemah dan letih
Tanda : Perubahan kesadaran
2) Sirkulasi
Gejala : Perubahan tekanan darah normal (hipertensi)
Tanda : Tekanan darah meningkat, takikardia, bradikardia,
disritmia
3) Integritas Ego
Gejala : Perubahan tingkah laku atau kepribadian
Tanda : Cemas, mudah tersinggung
4) Eleminasi
Gejala : Perubahan gejala BAK
Tanda : Nyeri saat BAK, Urine bewarna merah
5) Makanan & Cairan
Gejala : Mual muntah
Tanda : Muntah
6) Neurosensori
Gejala : Kehilangan kesadaran sementara (Vertigo)
Tanda : Perubahan kesadaran sampai koma, perubahan mental
7) Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Sakit pada daerah abdomen
Tanda : Wajah menyeringai, respon menarik pada rangsangan
nyeri
8) Interaksi Sosial
Gejala : Perubahan interaksi dengan orang lain
Tanda : Rasa tak berdaya, menolak jika diajak berkomunikasi
9) Keamanan
Gejala : Trauma baru
Tanda : Terjadi kekambuhan lagi
10) Seksualisasi
Gejala : Tidak ada sedikitnya tiga silus menstruasi berturut-
turut
Tanda : Atrofi payudara, amenorea
11) Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala : Riwayat keluarga lebih tinggi dari normal untuk
insiden depresi
Tanda : Prestasi akademik tinggi
3. Rencana Tindakan
a. Diagnosa 1 : Nyeri berhubungan dengan proses penyakit
(penekanan/kerusakan jaringan syaraf, infiltrasi system suplai
syaraf, obtruksi jalur syaraf, inflamasi)
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x24 jam
diharapkan nyeri pasien terkontrol
Kriteria hasil :
1) Klien mengungkapkan rasa nyeri berkurang atau hilang
2) Tanda-tanda vital normal
3) Klien tampak rileks
Kriteria hasil :
DAFTAR PUSTAKA
Brunner &Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC
Jakarta : EGC
FKUI
Nursalam & Batticaca, FB. (2009). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan