DISUSUN OLEH :
NIM : 22134K023
Kelas : K3 RMIK
1
Daftar Isi
ABSTRAK...................................................................................................................................... 1
1. Latar Belakang................................................................................................................. 3
2. Manfaat Penelitian.......................................................................................................... 4
3. Tujuan Penelitian............................................................................................................. 4
4. Kajian Teori...................................................................................................................... 4
a. Pengertian Rokok...................................................................................................... 4
b. Remaja dan rokok...................................................................................................... 5
c. Bahan Kandungan Rokok........................................................................................... 7
d. Dampak perilaku merokok........................................................................................ 8
e. Penyakit Akibat Rokok............................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14
2
Abstrak
Merokok merupakan sebuah aktivitas yang kini banyak di gemari oleh para remaja pada masa
sekarang ini. Dahulu kala merokok hanyalah menjadi bagian dari kehidupan orang -orang tua.
Tapi kini merokok sudah merambah ke dalam kehidupan anak-anak sekolah mulai dari SMA-
SMP dan yang paling parahnya lagi sudah ada sebagian anak SD yang sudah pandai Merokok.
Orang-orang yang menjadi perokok aktif mengatakan bahwa merokok itu mengasyikkan dan
menyenangkan karena dapat menghilangkan stress. Tetapi dibalik kenikmatan yang dirasakan
oleh para perokok tersebut terdapat bahaya yang sangat mematikan bagi dirinya dan
kehidupan masa depannya. Apabila Merokok telah menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan
oleh masyarakat pada umumnya, maka bahaya merokok juga akan mengintai masa depan dan
juga kesehatannya.Penyakit yang timbul akan tergantung dari kadar zat berbahaya yang
terkandung, kurun waktu kebiasaan merokok, dan cara menghisap rokok. Semakin muda
seseorang mulai merokok, makin besar risiko orang tersebut mendapat penyakit saat tua.
1. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang mempunyai berbagai aktivitas. Akibatnya, banyak manusia yang
merasa stress dan jenuh dengan berbagai aktivitas yang ada. Untuk itu, manusia selalu
berusaha mencari solusi untuk mengurangi beban yang ada di pikiran mereka, salah satunya
dengan merokok. Merokok merupakan hal yang sudah menjadi kebiasaan manusia. Banyak
alasan mengapa manusia merokok. Salah satu alasannya yaitu untuk menjadikan manusia
merasa lebih santai dan rileks. Tak hanya itu, dengan merokok juga dapat mengurangi atau
menutupi perasaan malunya terhadap orang lain. Alasan yang satu ini biasanya digunakan oleh
para pelajar yang merokok. Padahal, banyak bahaya yang mengintai kesehatan manusia, baik
yang menjadi perokok aktif maupun manusia yang menjadi perokok pasif. Sangat ironis
3
memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses
pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-
orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka.
Kebiasaan merokok telah menjadi budaya diberbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas
perokok diseluruh dunia ini, 47 persen adalah populasi pria sedangkan 12 persen adalah
populasi wanita dengan berbagai kategori umur.
Sekarang ini merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat.
Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah dirasakan banyak orang dan efek-efek yang
ditimbulkan pun sudah diketahui dengan jelas. Bahaya rokok juga bukan hanya ditunjukkan bagi
para perokok (perokok aktif) tetapi juga bagi orang-orang yang bukan perokok menghirup asap
rokok yang berada disekitar perokok (perokok pasif) dan justru efek yang di terima dari perokok
pasif akan jauh lebih berbahaya dari perokok aktif. Rokok salah satu penyebab kematian utama
di dunia dan merupakan satusatunya produk legal yang membunuh hingga setengah
penggunaannya. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan
banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas.
Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai
penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker
rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta
gangguan kehamilan dan cacat pada janin.
Sejak dahulu iklan rokok hanya mencantumkan sebuah tulisan resiko merokok, terletak
pada iklan massa serta bungkus rokok. Namun dengan adanya informasi tulisan resiko merokok
tersebut, yang terletak pada sudut kecil pada setiap iklan maupun bungkus rokok tidak
memberikan efek ketakutan sama sekali dari konsumen. Keseriusan pemerintah dalam
4
mengambil kebijakan tersebut mulai terlihat dari peringatan mengenai bahaya merokok yang
baru, dan terkesan lebih frontal. Jika sebelumnya peringatan yang tercantum hanya sebatas
redaksi untuk menghindari bahaya merokok, Pada tanggal 24 Juni 2014, Menteri Kesehatan
meresmikan bahwa seluruh bungkus rokok berubah dengan menyertakan gambar dampak
bahaya merokok bagi kesehatan.
2. Manfaat penelitian
a. Pelajar
Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dampak merokok agar dapat terhindar
dari bahaya rokok dengan cara meninggalkan rokok sejak dini
b. Instansi
Masukan kepada pihak sekolah agar dijadikan dasar pertimbangan dan kebijakan
untuk memberikan penyuluhan tentang rokok dan akibatnya bagi kesehatan sejak
dini.
c. Masyarakat
Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang faktor penyebab kecanduan
merokok dan akibat yang ditimbulkan baik dari segi kesehatan, ekonomi dan sosial.
d. Peneliti lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya di
kemudian hari.
5
3. Tujuan penelitian
a. Mengetahui faktor penyebab perilaku merokok pada kalangan remaja,
b. Mengetahui tentang zat racun dalam rokok,
c. Mengetahui dampak dari merokok,
d. Mengurangi bahkan berhenti merokok setelah mengetahui dampak yang di
timbulkan.
4. Kajian teori
kajian teori merupakan landasan dasar yang menjelaskan apa saja yang akan diteliti atau
dibahas oleh penulis sekaligus menjadi jawaban dari rumusan masalah yang ada.
Dengan demikian penelitian yang dilakukan penulis akan lebih terarah dan dapat
menjawab rumusan masalah yang ada serta memberikan saran dari permasalahan yang
muncul.
a. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70-120 mm, dengan
diameter 10 mm, yang berisi daun-daun tembakau yang telah di cacah. Rokok dibakar
disalah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dihirup melalui mulut pada
ujung lain. Bahan dasar rokok adalah tembakau. Tembakau terdiri dari berbagai bahan
kimia yang dapat membuat seseorang ketagihan, walaupun mereka tidak ingin
mencobanya lagi. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan
dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokokpun sudah diketahui
dengan jelas (Wikipedia, 2016).
Penelitian membuktikan “kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai
penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru,
kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronchitis, tekanan darah tinggi,
impotensi serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin”. Pada kenyataannya
kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan
6
buruk. “Apalagi orang yang merokok untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan
emosi, lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak
memiliki latar belakang depresi” (Mewengkang, 2001).
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari second hand smoke yaitu asap
rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok
atau bisa disebut juga dengan perokok pasif. Rokok tidak dapat dipisahkan dari bahan
baku pembuatannya yakni tembakau. Di Indonesia tembakau ditambah cengkeh dan
bahan–bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek tembakau juga
dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa dan tambakau
tanpa asap (tembakau kunyah).
Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui orang
sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk mengalihkan diri dari
stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini dibandingkan
perokok yang tidak memiliki latar belakang depres.
Di masa modern ini, “Anak-anak lelaki mulai menggunakan tembakau/rokok dalam usia
yang sangat muda, karena merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak
asing lagi”(Mappiare, 1992). Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan
kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi
si perokok sendiri maupun orang–orang disekitarnya.Berbagai kandungan zat yang
terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya.
Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat
pengakuan anticipatory beliefs, untuk menghilangkan kekecewaan reliefing beliefs, dan
menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma permissive
beliefs/fasilitative (Joewana, 2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang
dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama dilakukan
7
di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanya atau
dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
Ada beberapa faktor yang mendorong remaja untuk merokok, di antaranya:
1. Faktor orang tua dan keluarga: “Salah satu temuan tentang remaja perokok
adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia,
dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan
hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak
muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia” (Baer & Corado,
1999, “Atkinson, Pengantar psikologi,” para 294). Selain itu, anak-anak yang
mempunyai orang tua perokok, lebih rentan untuk terpengaruh dan mencontoh
orang tuanya.
2. Temanku merokok: Banyak fakta membuktikan bahwa remaja perokok,
kemungkinan besar teman-temannya juga perokok, dan sebaliknya. “Diantara
remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih
sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok” (AlBachri, 1991).
3. Pribadiku: Ada yang mencoba merokok hanya karena alasan ingin tahu. Mungkin
juga karena ingin mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa, mengusir bosan. Selain
alasan tersebut, konformitas sosial juga menjadi pemicu. “Orang yang memiliki skor
tinggi padates konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan
dengan mereka yangmemiliki skor yang rendah” (Atkinson, 1999).
4. Iklan rokok: Iklan-iklan di berbagai media yang memberikan gambaran bahwa
perokok adalah lambang keglamouran, cowok banget, memicu remaja untuk ikut
berperilaku seperti itu.
8
c. Bahan kandungan rokok
Nikotin
Adalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi sistem
syaraf, mempercepat detak jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga menambah
resiko terkena penyakit jantung.Selain itu zat ini paling sering dibicarakan dan diteliti
orang, karena dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah,
menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan
ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang dihisap oleh orang
9
dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Selain itu Nikotin
berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin
dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah
dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada
permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada
cairan gusi.
1. Dampak Positif
Merokok memiliki dampak positif yang sangat sedikit bagi kesehatan. Graham dalam
ogden (2000) menyatakan bahwa perokok dengan merokok dapat menghasilkan
mood positif dan dapat membantu individu menghadapi keadaan-keadaan yang
sulit. Smet (1994) menyebutkan keuntungan merokok (terutama bagi perokok) yaitu
10
mengurangi ketegangan, membantu konsentrasi, dukungan sosial dan
menyenangkan.
2. Dampak Negatif
Merokok dapat menyebabkan dampak negatif yang sangat berpengaruh terhadap
kesehatan (Sumartono, 2009). Perokok bukan penyebab penyakit tetapi dapat
memicu suatu jenis penyakit. Rokok juga tidak menyebabkan kematian secara
langsung tetapi dapat mendorong munculnya penyakit yang dapat menyebabkan
kematian. Berbagai penyakit yang picu karena merokok dimulai dari penyakit kepala
sampai dengan penyakit di telapak kaki. Penyakit tersebut antara lain : penyakit
jantung, kanker, penyakit saluran pernapasan, penigkatan tekanan darah, gangguan
pembuluh darah, pengelihatan kabur, dll seperti pesan peringatan yang tertera
pada bungkusan rokok. (Suryaningrat, 2007)
11
menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang dan 1
dari 5 perokok berat akan meninggal akibat kanker paru.
12
menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi dan
tekanan darah. Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh melalui ginjal
juga mengubah sel DNA dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan ini
mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu kanker.
13
Penyakit paru obstruktif kronik: Kondisi ini menyebabkan aliran darah
terhalangi sehingga membuat seseorang sulit bernapas, dan sekitar 80%
kasus PPOK disebabkan oleh rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan
terjadinya emfisema “sesak napas akibat kerusakan pada kantung udara
atau alveoli” dan bronchitis kronis “batuk dengan banyak lender yang
terjadi terus-menerus selama 3 bulan”.
14
Kesimpulan dan Saran
Rokok merupakan benda yang tidak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang
sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah
diteliti dan dibuktikan banyak orang.Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah
diketahui dengan jelas. Dapat dikatakan rokok itu lebih banyak dampak negatifnya dari pada
dampak positifnya. Apabila hal ini dibiarkan terus berlangsung, maka akan mengakibatkan
permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia.Dan seharusnya masyarakat sadar
akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh mereka. Namun hal itu masih sulit dilakukan di
Indonesia.Dipandang dari segi pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan mengganggu studinya,
sedangkandari segi kesehatan akibat kebiasaan merokok akan menyebabkan berbagai penyakit,
dan dari segi ekonomi merupakan pengeluaran anggaran yang tidak perlu atau memboroskan.
Setelah membaca karya tulis ini, semoga perokok dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi
kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka
tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat dan terhindar dari penyakit yang
mengancam jiwa mereka. Pencegahan harus lebih diutamakan dari pada pengobatan. Jangan
sekali kali mencoba untuk merokok karena hampir dari semua yang terjerumus berawal dari
coba coba. Pikirkan bentuk pergaulan, karena pencegahan lebih baik dari pada pengobatan.
15
Daftar Pustaka
Machfoed, Ircham dan Eko Suryani. 2009. Pendidikan Bagian dari Promosi
Kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya.
Catatan Bambang: MAKALAH BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN TUBUH MANUSIA (unidar.ac.id)
/2013/06/makalah-bahaya-rokok-bagi-kesehatan.html
Muhammad. Jaya, Siti. R. 2009. Pembunuh Berbahaya itu Bernama Rokok. Yogyakarta:
Ris'ma.
16