PROPOSAL PENELITIAN
DISUSUN OLEH :
i
BAB 1
PENDAHULUAN
Perilaku ini biasanya dilakukan oleh mahasiswa, sebab pola pikir mereka
beranggapan bahwa merokok adalah hal yang keren. Hal ini disebabkan pengaruh
seorang influencer atau public figure yang di idolakan para kaum muda, melihat dan
menilai perilaku dan sikap akan ada tidaknya perubahan yang terjadi setelah
responden melihat hal tersebut. Menurut ( Azwar, 1995: 5) kecenderungan perilaku
adalah kesediaan untuk bertindak dengan cara tertentu untuk sikap tertentu.
Keberadaan industri rokok di Indonesia memang dilematis. Di satu sisi, mereka
cenderung menjadi sumber pendanaan pemerintah karena pajak tembakau berperan
penting dalam pendapatan pemerintah. Di sisi lain, juga dipromosikan untuk
menghindarinya dengan alasan
kesehatan. Peranan industri rokok dalam perekonomian Indonesia saat ini terlihat
semakin besar, selain sebagai motor penggerak ekonomi juga menyerap banyak
tenaga kerja. Dalam 10 tahun terakhir industri rokok di Indonesia mengalami
pertumbuhan fenomenal. Resesi ekonomi yang dimulai dengan krisis moneter sejak
Juli 1997 tidak terlalu berpengaruh dalam kegiatan industri tersebut. Pada tahun 1994
penerimaan pemerintah dari pajak rokok saja sebesar Rp 2,9 triliun, pada tahun 1996
meningkat lagi menjadi Rp 4,153 triliun, bahkan pada tahun 1997 awal krisis
ekonomi, cukai pemerintah dari industri tembakau sebesar Rp 4,792 triliun, dan pada
Tahun 1998, penerimaan dari pajak tembakau saja sudah mencapai Rp 4,153 trilyun,
dan meningkat tajam lagi. menjadi Rp 7,391 triliun (Indocommercial, 1999:
1).
Rokok sudah menjadi candu yang tidak mudah dipatahkan. Begitu banyak
dampak buruk rokok di Indonesia yang terus meningkat, termasuk jumlah perokok
wanita. Dampak dari merokok juga ternyata tidak di rasakan oleh perokok itu sendiri
melainkan perokok pasif. Perokok pasif adalah seseorang yang tidak merokok secara
langsung namun menghirup asap rokok dari orang-orang yang merokok di sekitarnya
seperti di rumah manpun di lingkungan kerja. Meskipun Anda tidak merokok secara
langsung, asap rokok dapat menimbulkan efek berbahaya. Semakin sering seseorang
terpapar asap tembakau, semakin besar risiko gangguan kesehatan. asap rokok tidak
hilang begitu saja. Asap rokok dapat bertahan di udara sekitar du hingga tiga jam.
Asap rokok tetap ada meski indra penciuman atau penglihatan Anda tidak
mendeteksinya. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa perokok pasif
memiliki risiko kesehatan yang lebih besar daripada perokok itu sendiri. .
Penyakit mulai dari batuk hingga kanker paru-paru mengancam para perokok
aktif maupun pasif. Rokok merupakan hal yang mencemari kesehatan paru-paru dan
jantung manusia. Banyak orang berpikir bahwa menghirup asap tembakau adalah
kesenangan, tetapi di sisi lain, satu hisapan pada rokok akan mengakibatkan
ancaman yang berbahaya bagi kesehatan mereka. Tapi seakan-akan perokok
aktif tidak menghiraukan bahaya atau ancaman apa yang akan ditimbulkan
dari rokok yang mereka hisap terhadap kesehatan mereka.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah perokok di Indonesia dari tahun ke
tahun, pemerintah berupaya untuk mengurangi jumlah perokok. Salah satunya dengan
memasang gambar peringatan kesehatan pada bungkus rokok, sesuai Pasal 113
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, pada kemasan rokok yang beredar di
Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat
merumuskan masalah sebagai berikut:
- Apa saja dampak yang terjadi pada lingkungan mahasiswa dan alam?
- Adakah perbedaan terhadap sebelum atau sesudahnya diberlakukan kebijakan
bahaya merokok di lingkungan politeknik negeri sriwijaya ?
- Apa saja yang menjadi dorongan mahasiswa melakukan kegiatan tersebut
memperdulikan resiko kedepan ?
- Berapa perbandingan tingkat perokok dan non perokok yang ada di lingkungan
politeknik negeri sriwijaya ?
-Sejauh mana kesadaran seseorang mahasiswa akan kebijakan yang telah
diberlakukan ?
Dari rumusan di atas dapat diambil bahwa tujuan proposal ini ialah:
- Untuk mengetahui apakah mahasiswa peka terhadap kebijakan tersebut.
- Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas kebijakan yang sudah diberlakukan
dalam jangka pendek.
- Untuk mengetahui perbandingan seberapa berguna kebijakan untuk kondisi ini.
- Untuk memulihkan kondisi lingkungan sekitar meliputi mahasiswa dan alam.
- Untuk mengetahui perbandingan jumlah penignkatan atau pengurangan perokok
dipoliteknik negeri sriwijaya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kendall & Hammen, merokok sangat merugikan diri sendiri dan orang
tersayang dari berbagai segi. Dari segi kesehatan, efek bahan kimia dalam rokok
seperti nikotin, CO (karbon monoksida) dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah dan detak jantung (Komalasari, 2002).
Kerangka berpikir adalah suatu dasar penelitian yang membuat alur seluruh
permasalahan yang akan diceritakan didalam karya tulis yang dibuat.agar lebih jelas
dapat kita perhatikan pada skema kerangka pemikiran berikut ini.
Kebijakan bahaya merokok
Kelompok masyarakat
3
Perilaku mahasiswa
Pemuda/Anak anak
terhadap kebijakan
Partisipasi dalam
mengurangi perokok
2.3 Penelitian yang Relevan
BAB III
Metodologi Penelitian
Alasan saya memakai Judul penelitian ini Karena kejadian Ini sering Terjadi
di lingkungan sekitar saya maraknya pelanggaran kebijakan bahaya merokok.
Pemerintah Sudah meberikan himbauan dan edukasi kepada masyarakat namun
pelanggaran ini tidak kian menurun. Aspek yang membuat ini tidak kian menurun
juga disebabkan oleh role model atau public figure yang kurang mengedukasi fans
mereka tentang bahaya merokok. Menurut saya hal inilah yang membuat para
pemuda atau mahasiswa beranggapan bahwa merokok itu hal yang keren, dan lama
kelamaan akhirnya kecanduan. Oleh karna itu, Saya mengangkat topik ini agar
mampu menyadarkan bahwa kebijakan merokok bukan hanya untuk pajangan namun
kebijakan itu ialah aturan atau pengingat bahaya dari merokok.
Ketepatan pemilihan dan spesifikasi tipe sumber data menentukan ruang lingkup data
yang diperoleh. Jenis sumber data, khususnya dalam penelitian kualitatif, dapat
diklasifikassikan sebagai berikut.
a. Narasumber (informan)
Dalam penelitian kuantitatif, sumber data ini disebut “responden” orang-orang
yang memberikan “jawaban” atau jawaban atas pertanyaan atau pernyataan peneliti.
Sementara itu, dalam penelitian kualitatif, posisi narasumber sangat penting, tidak
hanya sebagai responden tetapi juga sebagai pemilik informasi. Oleh karena itu, ia
disebut informan (orang yang memberikan informasi, sumber informasi, sumber
informasi) atau disebut juga subjek penelitian. Karena dia juga seorang aktor atau
aktor yang memberikan kontribusi untuk keberhasilan atau kegagalan penelitian
berdasarkan informasi yang diberikan.
Menurut Miles dan Huberman, kegiatan analisis terdiri dari tiga aliran
kegiatan secara bersamaan, yaitu reduksi data dan penyajian data..
Kesimpulan/Konfirmasi. Kejadian bersama mengacu pada reduksi data,
penyajian data, dan penalaran/pengujian, karena sesuatu yang terjalin adalah proses
siklus dan interaksi sebelum, selama, dan setelah pengumpulan data dalam format
paralel yang membangun wawasan agregat yang dikenal sebagai "analisis". (Ulber
Silalahi, 2009: 339).
Kemudian dapat diambil kesimpulan dari hasil analisis data tersebut. Berikut adalah
teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti:
Reduksi Data
Reduksi data tidak terpisah dari analisis. Pengurangan Data Didefinisikan sebagai
proses pemilihan yang berfokus pada penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi
data mentah dari catatan tertulis di tempat.
Ringulasi
Ringulasi dapat dicapai dengan menggunakan berbagai teknik (Nasution,
2003:115), yaitu. wawancara, observasi dan dokumen. Segitiga ini tidak hanya
berfungsi untuk mengecek kebenaran data, tetapi juga untuk memperkaya data. Selain
itu, menurut Nasution, triangulasi juga dapat bermanfaat untuk mengetahui keabsahan
interpretasi data peneliti karena triangulasi bersifat reflektif.
Menarik Kesimpulan
Fungsi analitis ketiga adalah menarik dan memverifikasi kesimpulan. Ketika
pengumpulan data selesai, penganalisis kualitatif mulai mencari arti dari sesuatu,
mencatat keteraturan, pola, penjelasan, kemungkinan konfigurasi, proses sebab
akibat, dan proposisi. Kesimpulan yang awalnya kabur menjadi semakin rinci.