Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 13 Volume I Tahun 2017

PENGARUH PERSEPSI DAMPAK MEROKOK DAN FEAR APPEAL


TERHADAP MOTIVASI BERHENTI MEROKOK SERTA
IMPLIKASINYA PADA PERILAKU MEROKOK MAHASISWA DI KOTA
PEKANBARU

Julina
Fakultas Ekonomi dan Sosial UIN Sultan Syarif KAsi Riau – Pekanbaru
E-mail: julina@uin-suska.ac.id

Abstrak

Rokok merupakan produk yang secara terang-terangan menyatakan


berbahaya bagi para konsumen. Namun, produk ini tetap saja banyak diminati
meskipun dapat memberikan efek yang buruk. Berdasarkan fenomena tersebut
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fear appeal dan persepsi
dampak merokok terhadap motivasi berhenti merokok. Selanjutnya juga diteliti
apakan motivasi berhenti merokok akan berpengaruh pada perilaku merokok.
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan selanjutnya dianalisis
menggunakan deskripsi kuantitatif dan analisis regresi. Sebanyak 200 orang
responden yang berasal dari dua universitas negeri berpatisipasi dalam
penelitian ini. Hasil penelitian menemukan bahwa persepsi dampak merokok dan
fear appeal berpengaruh signifikan secara simultan. Namun, hasil uji parsial
menunjukkan bahwa pengaruh dari persepsi dampak merokok tidak signifikan.
Hasil penelitian selanjutnya menemukan bahwa motivasi berhenti merokok
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perilaku merokok. Hal ini
menandakan bahwa semakin tinggi motivasi berhenti merokok mengakibatkan
penurunan perilaku merokok. Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi
berbagai pihak untuk meningkatkan motivasi berhenti merokok agar perilaku
merokok yang sangat membahayakan diri dan lingkungan dapat diturunkan.

Kata Kunci: Fear Appeal, Persepsi Dampak Merokok, Motivasi Berhenti


Merokok, Perilaku Merokok

PENDAHULUAN jutanya adalah anak-anak yang


Di seluruh dunia, konsumsi berumur 10 sampai 14 tahun.
tembakau dianggap sebagai Frekuensi merokok di Indonesia
penyebab kematian yang dapat untuk Negara-negara ASEAN
dicegah (WHO, 2009). Namun menempati ranking teratas. Rata-rata
demikian, merokok tetap menjadi orang Indonesia merokok sebanyak
trend an dampaknya terhadap 12.4 rokok per hari. Diperkirakan
kesehatan global diasumsikan sebanyak 200.000 orang Indonesia
meningkat dimasa mendatang. meninggal karena sakit yang
Indonesia adalah negara ketiga disebabkan oleh merokok. Data dari
terbesar untuk perokok aktif di WHO menyatakan bahwa konsumsi
dunia. Diperkirakan terdapat 66 juta rokok membunuh 100 juta orang di
perokok aktif di Indonesia dan 3.9 abad ke 20 (Sulistyawati, 2015).

35
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 13 Volume I Tahun 2017

Terdapat perokok baru setiap hari perilaku merokok. Diantaranya


sebanyak 36 ribu orang dan remaja melalui Penerbitan beberapa
perokok baru sebanyak 13 juta orang peraturan. Peraturan Pemerintah
per tahun. Industri tembakau Indonesia No. 109 Tahun 2012
menargetkan anak muda untuk tentang pengamanan bahan yang
mempertahankan Industri ini. Hal ini mengandung zat adiktif berupa
dimungkinkan karena harga rokok di produk tembakau bagi kesehatan. Zat
Indonesia juga sangat terjangkau dan adiktif adalah yang menyebabkan
murah (Novia, 2015). adiksi atau ketergantungan yang
Pemerintah telah membuat membahayakan kesehatan dengan
berbagai upaya untuk mencegah ditandai perubahan
perilaku, kognitif, dan adalah kekuatan utama bagi
fenomena fisiologis, keinginan kuat seseorang untuk memenuhi
untuk mengonsumsi bahan tersebut, kebutuhannya. Motivasi yang tinggi
kesulitan dalam mengendalikan akan memiliki dampak terhadap
penggunaannya, memberikan perilaku yang lebih besar. Disisi lain,
prioritas pada penggunaan bahan terdapat beberapa faktor yang dapat
tersebut daripada kegiatan lain, mempengaruhi motivasi. Dalam
meningkatnya toleransi dan dapat penelitian ini, pengaruh persepsi
menyebabkan keadaan gejala putus dampak merokok dan fear appeal
zat. Selanjutnya, Peraturan Menteri akan diuji untuk memprediksi
Kesehatan Republik Indonesia motivasi untuk berhenti merokok.
nomor 28 tahun 2013 mendiskusikan Rokok memiliki dampak negatif
tambahan peringatan kesehatan dan tidak hanya untuk perokok itu
informasi kesehatan pada kemasan sendiri, akan tetapi juga orang lain
produk tembakau. Kebijakan tersebut disekitarnya, yang biasa disebut
efektif pada tanggal 24 Juni 2014. perokok pasif. Seseorang yang peduli
Label ini bertujuan untuk pada orang lain disekitarnya
meningkatkan persepsi risiko terkait diharapkan memiliki motivasi yang
perilaku merokok dan menimbulkan besar untuk berhenti merokok. Selain
perasaan takut agar dapat memotivasi itu, beberapa usaha dilakukan untuk
perokok untuk berhenti merokok. mendorong seseorang berhenti
Meskipun langkah ini belum merokok dan mencegah munculnya
dapat mengurangi jumlah perokok perokok baru dengan menggunakan
saat ini, usaha dan kesadaran bahaya fear appeal. Dengan
merokok masih dilakukan, dan harus menggambarkan dampak negatif
diperkenalkan dari sejak kecil. Hal yang disebabkan oleh rokok,
ini disebabkan oleh banyak perokok diharapkan dapat mendorong orang
aktif adalah generasi muda. Tujuan untuk berperilaku sehat dengan
penelitian ini adalah untuk berhenti merokok. Selain itu, dampak
menemukan pengaruh persepsi motivasi untuk berhenti merokok
dampak merokok dan fear appeal terhadap perilaku merokok akan di
terhadap motivasi untuk berhenti uji pula pada penelitian ini untuk
merokok dan dampak selanjutnya menemukan apakah terhadap
terhadap perilaku merokok pengaruh yang kuat antara kedua
mahasiswa di Pekanbaru. Motivasi variabel tersebut.

36
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 13 Volume I Tahun 2017

TINJAUAN PUSTAKA berhenti merokok The Agency for


1. Perilaku Merokok Health Care Policy and Research
Merokok diasosiasikan (Fiore et al., 2000) menyatakan
dengan hasil ekspektasi positif bahwa para petugas kesehatan
dan negatif. Para perokok harus mengantisipasi konsekuensi
memiliki ekspektasi bahwa negatif jika terus merokok
merokok membantu menghadapi (misalnya serangan jantung dan
stress dan dihubungkan dengan strok, kanker paru-paru dan
hasil sosial seperti merasa keren, lainnya.) dan menekankan pada
atraktif, dan bebas ketika manfaat berhenti merokok
merokok. Mereka juga memahami (misalnya kesehatan yang
bahwa merokok memiliki membaik, merasa diri lebih baik)
konsekuensi merusak kesehatan untuk membantu pasien berhenti
dan efek samping yang tidak merokok. Selanjutnya, diprediksi
menyenangkan seperti bau rokok bahwa risiko yang dipersepsikan
atau merasa kotor. Namun akan berhubungan negatif dengan
kenyataannya, meskipun perokok motivasi berhenti merokok.
memahami konsekuensi negatif Temuan ini mendukung penelitian
tersebut, mereka mengabaikannya sebelumnya yang
dan menjustifikasi perilaku mengindikasikan bahwa risiko
mereka dengan hasil yang positif dan manfaat yang dipersepsikan
(Glock, 2012). Padahal, rokok berhubungan dengan niat berhenti
memiliki pengaruh negatif tidak (misalnya, Sutton et al., 1990) dan
hanya untuk perokok itu sendiri, respon perlakuan aktual
akan tetapi juga orang lain yang (misalnya, Gibbons et al, 1991;
berada disekitar mereka. McKee et al. 2005).
Terutama bagi wanita hamil, Selama empat puluh tahun
merokok tidak hanya berdampak terakhir, Pemerintah Australia
pada dirinya tetapi juga pada bayi telah mempromosikan pesan anti
yang belum dilahirkan. Greenway merokok. Pada Tahun 1972, pesan
et al., (2012) menguji bias anti merokok berbentuk produksi
kesadaran pada informasi terkait dan distribusi simbol-simbol yang
merokok pada wanita hamil dan meminta perokok untuk tidak
hubungannya dengan sikap dan merokok di area terbukat.
pengalaman merokok. Hasil Selanjutnya, pada tahun 1980an
penelitian mereka menemukan dan 1990an ketika efek yang
bahwa bias kesadaran untuk sebenarnya dari merokok
merokok meningkat pada diketahui, dimulailah kampanye-
perempuan hamil yang kampanya intervensi (Tobacco in
mempersepsikan perokok pasif Australia, 2013). Sejak saat itu,
membahayakan janin. Pemerintah Australia bertujuan
Banyak penelitian yang untuk meningkatkan kesadaran
menguji risiko dan manfaat yang akan bahaya rokok, memotivasi
dipersepsikan terkait dengan berhenti merokok, dan
merokok telah memfokuskan pada menghambat adopsi merokok
risiko terus merokok dan manfaat (Miller et al., 2011). Dengan

37
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 13 Volume I Tahun 2017

lebih dari 15,000 kematian terkait Process Model (EPPM) yang


dengan merokok setiap tahun di diadaptasi dari Witte et al., (1996,
Australia, dan peningkatan biaya 2001) menganalisis sikap dan
sosial yang dikaitkan dengan perilaku perokok. Menurut teori
rokok (estimasi $31.5 milyar pada ini jika terdapat risiko kesehatan,
Tahun 2004–2005; Cancer orang akan mengendalikan bahaya
Council NSW, 2013), penelitian ini dengan merubah sikap dan
dirancang untuk memahami perilaku menjadi lebih positif.
bagaimana cara terbaik Atau, akan merasa takut dan
pemerintah membuat pesan untuk mencoba mengendalikan emosi
berhenti merokok penting ketakutan tersebut dengan
dilakukan baik bagi individu, menolak dan mengurangi nilai
ekonomi, dan masyarakat secara pesan .
keseluruhan (Rayner et al, 2014). 2. Persepsi Dampak Merokok
Penelitian yang dilakukan Merokok merupakan
oleh Chen et al., (2006) mencoba penyebab kematian dibanding
menemukan peran persepsi norma faktor-faktor risiko lainnya. Tentu
merokok dalam memediasi tiga saja perokok memiliki risiko dua
kelompok faktor-faktor yang kali lebih tinggi terkena strok dan
secara umum dianggap sebagai kanker saluran pernafasan. Selain
risiko yaitu merokok diantara itu, juga terdapat 25 persen risiko
orang lain yang mungkin lebih tinggi terkena kanker paru-
terpengaruh, paparan terhadap paru. Lebih jauh, berbagai
media yang mendukung penyakit juga lebih sering terjadi
tembakau, dan sikap pribadi pada pada perokok dibandingkan bukan
rokok terhadap perilaku merokok perokok (Ioakeimidis,
di Cina. Hasilnya menemukan Vlachopoulos, & Tousoulis 2016).
bahwa merokok diantara orang Di Amerika Serikat, penggunaan
lain yang mungkin terpengaruh tembakau bertanggung jawab atas
(teman-teman baik, ayah, ibu, 450,000 kematian dan 170,000
guru laki-laki, guru perempuan, kematian akibat kanker setiap
dan orang-orang dewasa secara tahun. Lebih dari 90% perokok
umum) dan kondisi psikologis dewasa mulai merokok sejak
positif yang dipersepsikan dan remaja (Halpern-Felsher, et.al.,
penghargaan sosial dari merokok 2004).
berkorekasi dengan perilaku Individu umumnya
merokok, sementara paparan memperspesikan diri mereka tidak
terhadap media yang mendukung akan mendapatkan hasil negatif
tembakai tidak berkorelasi dibandikan dengan orang lain dan
signifikan. Efek mediasinya lebih malahan kemungkinan menikmati
besar untuk perokok dewasa (70% hal positif dari merokok – suatu
sampai 90%) dibandingkan fenomena yang disebut sebagai
teman baik yang perokok (11% optimism yang tidak realistis
sampai 16%). (unrealistic optimism), juga
Gould et al., (2015) disebut sindrom bias optimistis
menggunakan Extended Parallel (optimistic bias), ilusi positif

38
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 13 Volume I Tahun 2017

(positive illusion), imunitas unik rokok baru-baru ini telah


(unique invulnerability), dan itu menggunakan strategi pesan yang
adalah hal yang tidak akan terjadi dikaitkan dengan menciptakan
pada saya (it can’t happen to me). persepsi realistis terhadap
Serupa dengan temuan pada popularitas merokok. Misalnya,
perokok dewasa, perokok remaja kampanye media dari Vermont
juga melaporkan probablitas nasib Tobacco Control Program
buruk yang lebih tinggi bagi orang menargetkan anak-anak berumur
lain dibandingkan terjadi pada diri 10 sampai 13 tahun,
sendiri. Bahkan, anak-anak yang menggunakan pesan bahwa “8
lebih muda menilai diri mereka dari 10” remaja tidak merokok.
kurang berisiko pada dampak Kampanye lain telah
negatif dibandingkan teman- menggunakan pesan yang kurang
temannya. Superioritas ilusi direktif untuk denormalisasi
menggambarkan kecenderungan tembakau. Misalnya, kampanye
untuk mendefinisikan diri mereka TRUTH di Florida, kampanye
dengan cara yang membuat kita Target Market di Minnesota, dan
terlihat lebih baik (lebih kampanye the American Legacy
beruntung) dibandingkan orang Foundation’s (Legacy’s) berusaha
lain (Henriksen dan Flora, 1999). untuk mengubah persepsi bahwa
Jika individu perokok tidak pemberontakan dan merokok
beranggapan mereka merupakan hal yang sama.
membahayakan baik dirinya Kampanye-kampanye ini
sendiri maupun orang lain akan, menggambarkan risiko yang
maka hal ini akan menurunkan dihadapi para generasi muda
motivasinya untuk berhenti terbebas dari pemasaran industri
merokok. tembakau (Davis et al., 2007)
3. Fear Appeal Maddux & Rogers (1983)
Implementasi dan mengutip dari Higbee, (1969) dan
keefektifvan tampilan yang Rogers, (1975), mendfinisikan
menakutkan (fear appeal) telah komunikasi fear appeal sebagai
menjadi subjek perdebatan yang suatu usaha untuk mempengaruhi
hebat dalam literature perikalnan atau membujuk orang melalui
dan perilaku konsumen selama 55 ancaman bahaya atau penyakit
tahun (Rayner et al, 2014). Salah dimasa depan. Penggunaan fear
satu faktor lingkungan social yang appeals meliputi berbagai topik,
penting yang mempengaruhi termasuk perilaku merokok,
perilaku merokok adalah paparan kesehatan gigi, TBC, dan lain-
terhadap media yang mendukung lain. Fear appeal mencoba
tembakau. Penelitian-penelitian merubah sikap dan perilaku orang
pada tahun 1980an dan 1990an menjadi lebih sehat. Meskipun
mengindikasikan bahwa terdapat beberapa inkonsistensi
periklanan tembakau dan aktivitas dalam temuan empiris, fear
promosi adalah katalisator penting appeals ditemukan efektif
dalam perilaku merokok (Chen et umumnya pada perubahan sikap
al., 2006:360). Kampanye anti dan perilaku. Menurut formulasi

39
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 13 Volume I Tahun 2017

asli dari teori motivasi karena itu, menurut mereka label


perlindungan (Protection peringatan yang berlawanan
Motivation Theory) dari Rogers, mungkin akan setara atau lebih
(1975), komunikasi fear appeal bernilai dalam menargetkan
dimulai pada proses penilaian perokok saat ini atau mencegah
kognitif yang terdiri dari (1) anak-anak muda untuk mulai
kerugian atau bahaya dari sesuatu merokok. Manfaat lain dari label
yang mengancam, (2) peringatan yang kontradiksi
kemungkinan terjadinya peristiwa, adalah tidak menggunakan teknik
dan (3) keefektivan respon mengancam. Argumen mereka
melakukan yang terhadap merokok tidak hanya
direkomendasikan. Proses-proses mengeksploitasi alasan positif
kognitif ini, selanjutnya merokok. Jenis periklanan yang
memediasi efek persuasive fear kurang mengancam ini membuat
appeal dengan menggunakan respon bertahan dan reaksi
motivasi melindungi, suatu psikologis tidak diperlukan.
variabel intervening yang muncul, (Glock, et al., 2012). Fear appeal
mempertahankan, dan aktivitas dianggap akan mampu
langsung untuk melindungi diri mempengaruhi motivasi perokok
sendiri dari bahaya (Maddux dan untuk berhenti merokok.
Rogers, 1983). 4. Motivasi untuk Berhenti
Penelitian yang dilakukan Merokok
oleh Glock et al., (2012) Untuk menghentikan
menemukan bahwa label kebiasaan merokok, terdapat
peringatan yang berlawanan tahapan-tahapan tertentu yang
dengan hasil positif merokok harus dilalui termasuk motivasi
dapat membuat sikap implisit (periode awal seorang perokok
perokok dan harapan hasil siap untuk berusaha berhenti
eksplisit terhadap merokok merokok), tahap awal
semakin menuru dan bahkan penghentian (periode beberapa
mengurangi perilaku merokok minggu untuk berhenti merokok
dalam jangka pendek. Benar setelah perokok berkomitmen
bahwa label peringatan terkait untuk berhenti), penghentian
kesehatan penting dalam (periode dua minggu setelah
menginformasikan kepada berusaha berhenti merokok), dan
masyarakat tentang konsekuensi pemeliharaan (dua minggu setelah
kesehatan yang diderita akibat periode berhenti yang
merokok. Namun, konsekuensi memfokuskan pada pemeliharaan
kesehatan sering muncul pantangan (Baker et al., 2011)
bertahun-tahun setelah merokok. dalam Garey (2016). Bagi
Sebaliknya, label peringatan kebanyakan perokok, berhenti
mereka menunjukkan konsekuensi merokok sangat sulit dilakukan,
jangka pendek dari merokok. karena nikotin sangat adiktif dan
Mereka mengekspos alasan positif penghentian terkait dengan gejala
perokok untuk menjustifikasi depresi. Untuk menghadapi gejala
perilaku mereka sendiri. Oleh depresi dan untuk mendapatkan

40
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 13 Volume I Tahun 2017

ketenangan, konseling psikososial nikotin yang lebih tinggi, kurang


dan farmakoterapi adalah metode percaya diri untuk berhenti
yang efektif terutama apabilla merokok, dan kemungkinan yang
kedua metode ini digunakan lebih rendah untuk berhenti
secara bersamaan (Ioakeimidis, merokok dan sedikit waktu untuk
et.al., 2016) . Lebih dari separuh kambuh lagi. Selanjutnya, mereka
remaja menyatakan minat untuk mengatakan bahwa apakah
berhenti merokok, namun mereka hubungan antara persepsi stres
jarang berhasil. Temuan ini, dan merokok dijelaskan oleh
disertai dengan perubahan penghindaran eksperimental
perkembangan yang terjadi dari khusus merokok tetap tidak
remaja menuju dewasa muda, diketahui. Penelitian sebelumnya
membutuhkan intervensi yang menyatakan bahwa perbedaan
berorientasi pada kebutuhan unik individu dalam faktor penguat
dewasa muda. Selain itu, mood (misalnya, kekhawatiran,
kebutuhan kritis untuk kepekaan kecemasan) secara tidak
memfokuskan upaya intervensi langsung berkaitan dengan
pada orang dewasa muda penghalang yang lebih besar
digarisbawahi oleh data berskala untuk penghentian, jumlah usaha
besar yang menunjukkan bahwa berhenti sebelumnya, dan harapan
berhenti merokok sebelum usia 30 merokok manajemen mood yang
tahun dapat mengurangi lebih dari lebih baik melalui penghindaran
95% kematian terkait tembakau eksperimental khusus merokok.
(MacPherson, Collado, Temuan ini mengundang
Ninnemann, & Hoffman, 2016). eksplorasi empiris lebih lanjut
Teori Planned Behavior- tentang peran penghindaran
Reasoned Action menawarkan pengalaman merokok spesifik
mekanisme yang masuk akal pada konstruksi modulasi mood
untuk menggambarkan lainnya seperti tekanan yang
peningkatan risiko penggunaan dirasakan. Mungkin perokok
tembakau di kalangan remaja dengan tingkat stres yang
yang terkait dengan sikap mereka dirasakan lebih banyak merasakan
terhadap merokok. Bila seseorang kejadian hidup dan sensasi
percaya merokok itu bermanfaat, internal karena lebih menyulitkan
mereka akan cenderung memiliki pribadi. Dengan demikian,
niat merokok (Chen, 2006). Ada perokok ini mungkin lebih
hubungan yang kuat antara cenderung merespons kesusahan
persepsi stres dan merokok, seperti itu dengan melarikan diri/
kemungkinan besar karena menghindari, dan oleh karena itu,
hubungannya dengan proses menggunakan rokok sebagai
afektif dan peraturan mereka. sarana untuk mengurangi tekanan
Garey et al., (2015) merangkum mereka. Perilaku ini, pada
beberapa penelitian terdahulu dan gilirannya, mungkin terkait
menemukan bahwa stres yang dengan perilaku merokok yang
dirasakan lebih tinggi juga terkait lebih parah atau bermasalah
dengan tingkat ketergantungan (misalnya, tingkat ketergantungan

41
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 13 Volume I Tahun 2017

yang lebih besar, hambatan yang Mereka adalah mahasiswa pada dua
dirasakan lebih banyak untuk universitas negeri di Pekanbaru. Data
berhenti merokok, dan lebih dikumpulkan dengan menggunakan
banyak masalah saat berhenti kuesioner terdiri dari dua puluh enam
merokok). Menurut Garey et al., pertanyaan. Kemudian dianalisis
(2016) dampak negatif yang lebih validitas dan reliabilitasnya dengan
besar terhadap pengurangan motif menggunakan korelasi Pearson dan
merokok diperkirakan Cronbach’s Alpha. Regresi linier
kemungkinan lebih besar untuk berganda digunakan untuk melihat
memulai pengobatan untuk dampak persepsi merokok dan fear
penghentian merokok. Hasil appeal terhadap perilaku merokok.
menunjukkan bahwa pengaruhi Analisis lebih lanjut menggunakan
negatif mengurangi motif regresi sederhana untuk mengetahui
merokok dapat berdampak positif pengaruh motivasi berhenti merokok
pada inisiasi pengobatan. terhadap perilaku merokok
Motivasi untuk berhenti merokok
diduga akan mempengaruhi HASIL DAN PEMBAHASAN
perilaku merokok seseorang. Sebelum dilakukan analisis
lebih lanjut, data yang telah
METODE PENELITIAN dikumpulkan sebelumnya diuji
Penelitian ini berlokasi di validitas dan reliabilitasnya. Hasil
Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau. pengujian validitas dan reliabilitas
Sebanyak 200 responden setuju dapat dilihat pada tabel berikut.
untuk ikut serta dalam penelitian ini.

42
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 13 Volume I Tahun 2017

Tabel 1
Uji Validitas dan Reliabilitas
Variable Item Pearson Cronbach’s Alpa
Correlation
Persepsi PI1 0.674 0.695
dampak PI2 0.483
merokokok PI3 0.695
PI4 0732
PI5 0.600
PI6 0.571
Fear Appeal FA1 0.562 0.812
FA2 0.735
FA3 0.818
FA4 0.805
FA5 0.582
FA6 0.777
Motivasi MQ1 0.223 0.782
berhenti MQ2 0.703
merokok MQ3 0.715
MQ4 0.523
MQ5 0.629
MQ6 0.669
MQ7 0.704
MQ8 0.590
Perilaku SB1 0.651 0.713
Merokok SB2 0.635
SB3 0.576
SB4 0.675
SB5 0.505
SB6 0.497

Berdasarkan uji validitas dan Tabel 2 berikut


reliabilitas seperti terlihat pada Tabel mengilustrasikan pengaruh persepsi
1, empat item (PI2, MQ1, SB5, dan dampak merokok dan fear appeal
SB6) harus dikeluarkan dari analisis terhadap motivasi berhenti merokok
karena tidak sesuai dengan aturan secara parsial. Data pada Tabel 2
praktis untuk uji validitas. Untuk uji menunjukkan bahwa hanya fear
reliabilitas, semua variabel memiliki appeal yang memiliki pengaruh yang
Cronbach Alpha lebih dari 0,7, signifikan sedangkan persepsi
kecuali untuk persepsi dampak dampak merokok tidak signifikan.
merokok. Setelah dikeluarkan satu Secara simultan, mereka memiliki
item, nilai tertinggi Cronbach Alpha pengaruh signifikan dengan nilai F
adalah 0,695. sebesar 7,639.

43
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 13 Volume I Tahun 2017

Tabel 2
Pengaruh Persepsi Dampak Merokok dan Fear Appeal terhadap Motivasi
Berhenti Merokok
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15,538 2,025 7,672 ,000
Fear Appeal ,294 ,079 ,257 3,710 ,000
Persepsi dampak ,078 ,107 ,050 ,722 ,471
merokok
a. Dependent Variable: Motivasi Berhenti Merokok

Persepsi bahwa media lebih pesan intensitas tinggi


berbahaya bagi orang lain, dan tidak mempromosikan daya ingat yang
berbahaya bagi dirinya –efek orang superior. Mereka menyarankan
ketiga– adalah temuan yang sangat bahwa sifat mengejutkan dari pesan
kuat di komunikasi massa (Henriksen intensitas tinggi dengan cepat
& Flora, 1999). Barangkali hal ini ditanamkan ke dalam pikiran
pula yang membuat orang merasa individu. Berdasarkan hasil tersebut,
aman meskipun bahaya merokok maka saat fear appeal ditampilkan
telah banyak dipaparkan. Tobacco dengan intensitas tinggi, maka akan
Control Support Center (TCSC) tertanam dalam memori konsumen
Indonesia merilis hasil penelitian dan diharapkan dapat meningkatkan
tentang keefektivan peringatan motivasi untuk berhenti merokok.
kesehatan menggunakan gambar Pengetahuan tentang risiko dan
pada kemasan rokok di Indonesia. manfaat yang dirasakan terkait
Hasilnya adalah gambar yang paling dengan penghentian merokok sangat
menakutkan dan memotivasi perokok penting untuk kampanye pendidikan
untuk berhenti adalah gambar kanker publik dan dapat memberi tahu
paru-paru. Gambar kanker paru-paru strategi intervensi yang dirancang
dianggap sebagai fear appeal yang untuk mengubah keyakinan spesifik
paling efektif untuk membuat 86.1% antar gender yang terkait dengan niat
perokok berhenti merokok dan perilaku yang rendah untuk berhenti
membuat 91.5% mantan perokok merokok. (McKee et al. 2005).
tetap berhenti merokok. Terdapat Tabel 3 berikut ini
tiga jenis gambar pengaruh rokok menggambarkan temuan penelitian
yang ditunjukkan kepada 5,409 berupa pengaruh negatif yang
responden secara random di 13 signifikan antara motivasi untuk
kabupaten dan kota, yaitu kanker berhenti merokok dan perilaku
mulut, perokok laki-laki dengan latar merokok. Motivasi akan mendorong
belakang tengkorak, kanker seseorang untuk berperilaku dengan
tenggorokan, perokok yang cara tertentu yang menurut mereka
menggendong anak kecil, dan kanker akan memenuhi kebutuhan mereka.
paru-paru (Hafid, 2015). Motivasi tinggi untuk berhenti
Hasil penelitian oleh Rayner et merokok akan mengurangi perilaku
al., (2014) menunjukkan bahwa merokok.

44
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 13 Volume I Tahun 2017

Table 3
Pengaruh Motivasi Berhenti Merokok terhadap Perilaku Merokok
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 18,419 1,164 15,822 ,000
Motivasi berhenti -,132 ,052 -,178 -2,549 ,012
merokok
a. Dependent Variable: Perilaku Merokok

Halpern-Felsher, et.al., (2004) PENUTUP


memeriksa manfaat dan risiko sosial Dampak berbahaya dari
dan risiko fisik terkait merokok merokok telah banyak diketahui.
antara remaja yang telah merokok vs Namun, banyak orang tetap
belum merokok dan berniat vs tidak merokok. Di berbagai belahan dunia,
berniat merokok. Mereka terdapat usaha-usaha untuk
menemukan bahwa perokok remaja meningkatkan kesadaran masyarakat
dan mereka yang berniat merokok tentang dampak negatif dari
memperkirakan kesempatan mereka merokok. Bagi para perokok, mereka
untuk mengalami hasil negatif terkait mendapatkan manfaat yang mereka
rokok sama kecilnya dengan bukan persepsikan - meskipun mereka
perokok dan yang tak berniat mengetahui risikonya – hal ini
merokok.. Perokok dan yang berniat tertutupi oleh persepsi mereka atas
merokok juga melaporkan manfaat yang diperoleh. Di
kemungkinan kecanduan lebih Indonesia, baru beberapa saat ada
sedikit dibandingkan orang lain. upaya dari pemerintah untuk
Sebaliknya, perokok remaja dan menampilkan gambar-gambar yang
remaja yang berniat merokok mengerikan akibat merokok.
mempersepsikan kesempatan untuk Penelitian ini menemukan bahwa
mengalami manfaat terkait merokok untuk sampel mahasiswa, melihat
lebih banyak daripada bukan perokok gambaran mengerikan akibat
dan yang tidak berniat merokok. perilaku merokok dapat
Lebih jauh lagi, mereka mempengaruhi motivasi mereka
menyarankan bahwa daripada hanya untuk berhenti merokok. Seperti
berfokus pada risiko kesehatan diketahui, bahaya merokok tidak
sebagai cara untuk mencegah hanya mengancam perokok itu
perokok remaja, peran risiko dan sendiri, tapi juga membahayakan
manfaat sosial yang dirasakan pada orang di sekitar mereka. Sayangnya
perokok remaja dapat menjadi fokus dalam penelitian ini, persepsi
penting tambahan untuk intervensi. dampak negatif merokok tidak
Selain itu, upaya harus dilakukan berpengaruh signifikan terhadap
untuk meningkatkan kesadaran motivasi berhenti merokok.
remaja terhadap sifat adiktif rokok. Meskipun dalam penelitian ini tidak
terbukti berpengaruh signifikan,
penelitian lanjutan terhadap variabel
ini penting dilakukan. Misalnya dari
sisi orang disekitar yang terkena

45
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 13 Volume I Tahun 2017

dampak dari asap rokok orang lain. Smokers, Journal of


Tekanan sosial dari perokok pasif Contextual Behavioral Science,
secara bersama-sama akan http://dx.doi.org/10.1016/j.jcbs.
membantu para perokok menyadari 2015.11.001.
dampak negatif yang dia timbulkan Garey, L., Kauffman, B.Y.,
bagi orang lain meskipun sebenarnya Neighbors, C., Schmidt, N.B.,
bagi dirinya sendiri juga akan & Zvolensky, M.J. 2016.
mendapat dampak negatif. Selain itu, Treatment Attrition:
penelitian lebih lanjut diharapkan Associations with Negative
dapat menguji variabel lain yang Affect Smoking Motives and
memiliki pengaruh lebih signifikan Barriers to Quitting among
untuk diandalkan dalam membuat Treatment-Seeking Smokers,
strategi kampanye berhenti merokok. Addictive Behaviors, 63,
Pp.165–171.
DAFTAR PUSTAKA Glock, S., Unz, D., & Kovacs, C.
2012. Beyond Fear Appeals:
Chen, X., Stanton, B., Fang, X., Li, Contradicting Positive
X., Lin, D., Zhang, J., Liu, H., Smoking Outcome
& Yang, H. 2006. Perceived Expectancies to Influence
Smoking Norms, Smokers' Implicit Attitudes,
Socioenvironmental Factors, Perception, and Behavior,
Personal Attitudes and Addictive Behaviors, 37, Pp.
Adolescent Smoking In China: 548–551.
A Mediation Analysis with Gould, G.S., Watt, K., Cadet-James,
Longitudinal Data, Journal of Y., & Clough, A.R. 2015.
Adolescent Health, 38, Pp. Using the Risk Behaviour
359–368. Diagnosis Scale to Understand
Davis, K.C., Nonnemaker, J.M., & Australian Aboriginal Smoking
Farrelly, M.C. 2007. — A Cross-Sectional
Association between National Validation Survey In Regional
Smoking Prevention New South Wales, Preventive
Campaigns and Perceived Medicine Reports, 2, Pp. 4–9.
Smoking Prevalence Among Greenaway, R., Mogg, K., &
Youth in the United States, Bradley, B.P. 2012. Attentional
Journal of Adolescent Health, Bias for Smoking-Related
41, Pp. 430–436. Information In Pregnant
Garey, L., Farris, S.G., Schmidt, Women: Relationships With
N.B., & Zvolensky, M.J. 2015. Smoking Experience, Smoking
The Role of Smoking-Specific Attitudes and Perceived Harm
Experiential Avoidance in the to Foetus, Addictive Behaviors,
Relation Between Perceived 37, Pp. 1025–1028.
Stress and Tobacco Hafid, H. 2015. Gambar Peringatan
Dependence, Perceived Ini Ternyata Bikin Perokok
Barriers to Cessation, and Gemetaran, https://m.
Problems during Quit Attempts tempo.co/read/news/2015/05/2
Among Treatment-Seeking 0/173667743/gambar-

46
Jurnal Al-Iqtishad, Edisi 13 Volume I Tahun 2017

peringatan-ini-ternyata-bikin- Change, Journal of


perokok-gemetaran Experimental Social
Halpern-Felsher, B.L., Biehl, M., Psychology, 19, 469-479.
Kropp, R.Y., & Rubinstein,
M.L. 2004. Perceived Risks
and Benefits of Smoking:
Differences Among
Adolescents with Different
Smoking Experiences and
Intentions, Preventive
Medicine, 39, Pp. 559–567.
Henriksen, L., & Flora, J.A. 1999.
Third-Person Perception and
Children Perceived Impact of
Pro- and Anti-Smoking Ads,
Communication Research, Vol.
26 No.6, 643-665.
Ioakeimidis, N., Vlachopoulos, C., &
Tousoulis, D. Efficacy and
Safety of Electronic Cigarettes
for Smoking Cessation: A
Critical Approach, Hellenic J
Cardiol, 57, Pp. 1-6
MacPherson, L., Collado, A.,
Ninnemann, A., & Hoffman, E.
2016. Development of a
Behavioral Activation–Based
Intervention for Cigarette-
Smoking Young Adults,
Cognitive and Behavioral
Practice,
http://dx.doi.org/10.1016/j.cbpr
a.2016.03.004
McKee, S.A., O’Malley, S.S.,
Salovey, P., Krishnan-Sarina,
S., & Mazure, C.M. 2005.
Perceived Risks and Benefits
of Smoking Cessation: Gender-
Specific Predictors of
Motivation and Treatment
Outcome, Addictive Behaviors,
30, Pp. 423–435
Maddux , J.E. & Rogers, R.W. 1983.
Protection Motivation and Self-
Efficacy: A Revised Theory of
Fear Appeals and Attitude

47

Anda mungkin juga menyukai