Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing:
Ns. Wigyo Susanto,S.Kep
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyusun makalah yang mengangkat tentang
“MEROKOK”. Dalam proses penyusunan makalah ini, tentu saja kami mengalami
banyak permasalahan. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak
akhirnya makalah ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini,
kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Perkuliahan Keperawatan Jiwa
yaitu Bapak Ns. Wigyo Susanto,S.Kep yang telah membimbing penulis dalam proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi maupun
sistematika dalam penulisan, maka dari itu penulis sangat berterima kasih apabila ada
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya pada Program
Studi Ilmu Keperawatan.
Semaranag, 2021
Penulis
Ihsan Darmawan
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..ii
BAB I........................................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN............................................................................................................................................................3
A. Pengertian Merokok......................................................................................................................................3
B. Kandungan Kimia Yang Terdapat Dalam Rokok............................................................................................4
C. Masalah – Masalah Yang Timbul Dari Bahaya Rokok..................................................................................5
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok.................................................................................6
a. Faktor Dari Dalam (Internal).........................................................................................................................7
E. Cara Menghentikan Merokok dan Cara Menghindari Merokok...................................................................9
F. Asuhan Keperawatan..................................................................................................................................12
BAB III.......................................................................................................................................................................32
PENUTUP..................................................................................................................................................................32
A. Kesimpulan...................................................................................................................................................32
B. Saran............................................................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................................33
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini di tandai
dengan jumlah perokok yang mengalami peningkatan. Usia perokok pemula di
Indonesia pada usia anak, remaja, dan dewasa muda terus mengalami kenaikan dari
tahun ke tahun (Riset Kesehatan Dasar,2010). Pada masa remaja, konsep diri
individu berkembang, termasuk harga diri. WHO menyebutkan, salah satu penyebab
terjadinya perilaku merokok serta pengonsumsian alkohol dan obat-obatan pada
remaja adalah harga diri yang negatif pada diri remaja. Bagi remaja, merokok dapat
menjadi salah satu cara untuk mengurangi perasaan negatif yang remaja rasakan
(Veselska,2009) Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 adapun usia
pertama kali merokok pada usia 10-14 tahun yaitu sebesar 9,3% dan usia merokok
ini meningkat pada usia diatas 15 tahun yaitu 40%. World Health Organization
(WHO) pada tahun 2008 menyebutkan, Indonesia menempati urutan ketiga
konsumsi rokok di Asia dengan jumlah 146 juta jiwa, sedangkan pada data Riset
Kesehatan Dasar 2010 terjadi peningkatan kembali merokok pada usia diatas 15
tahun yaitu 43,3% dengan prevalensi perilaku merokok di Indonesia sebesar 34,7%.
Pada tahun 2013, prevalensi perilaku merokok usia diatas 15 tahun mengalami
peningkatan dari 34,7% menjadi 36,3% (Riset Kesehatan Dasar,2013).
Latar belakang remaja mulai merokok berkaitan dengan adanya krisis aspek
psikososial pada masa perkembangan remaja, yaitu masa ketika remaja sedang
mencari jati diri (Mubarok, 2009). Perilaku merokok dilakukan oleh individu
sebagai salah satu bentuk dari solidaritas dari suatu ikatan kelompok dan simbol
status sosial, juga sering diasosiasikan dengan kedewasaan, menarik lawan jenis,
kemampuan bersosialisasi, dan aktualisasi diri. Perasaan negatif remaja putra sering
muncul dalam perasaan seperti: tidak dihargai, merasa diabaikan, dan mengalami
penolakan dari lingkungan maupun komunitas. Maka dari itu, merokok bagi remaja
dapat menjadi salah satu cara mengurangi perasaan negatif yang di rasakan (Marwati
et al., 2010) Secara umum seseorang merokok karena sudah kecanduan, mengurangi
perasaan - perasaan negative karena sudah jadi kebiasaan dan meningkatkan harga
diri (Marwati et al., 2010)
Beberapa penelitian membuktikan bahwa umur mulai merokok
terbanyak terdapat pada kelompok remaja. 11% pada umur sebelum 12
tahun,31% pada kelompok umur 13 -17 tahun, 41% pada kelompok umur 18 -22
tahundan diatas 22 tahun sebesar 17%. Dari penelitian itu juga didapatkan
alasanmerokok karena iseng (38,5%), sebagai alat pergaulan (21,1%),
mengganggaprokok sebagai kebiasaan s aja (9,3%), untuk mengisi kesepian (6,2%),
tidak tahu(3,1%) dan dengan alasan lainnya sebesar 6,2%. (Notoadmodjo, 2004).
1
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja kandungan kimia yang terdapat dalam rokok
2. Untuk mengetahui jenis-jenis perokok
3. Untuk mengetahui tipe-tipe perilaku perokok
4. Untuk mengetahui apa saja dampak dari rokok bagi kesehatan
5. Untuk mengetahui strategi berhenti merokok
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan jiwa pada kasus merokok
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Merokok
3
Setiap orang memiliki hak untuk memilih apa saja yang ingin dia lakukan,
termasuk untuk merokok, adalah hak setiap individu untuk memutuskan apakah
dia akan merokok atau tidak. Terlepas dari itu, alangkah baiknya jika seorang
perokok tau apa dampak dari sebuah keputusan yang mereka ambil itu. (Widada
RH, 2010).
Perilaku merokok adalah suatu aktivitas atau tindakan menghisap
gulungan tembakau yang tergulung kertas yang telah dibakar dan
menghembuskannya keluar tubuh yang bertemperatur 900C untuk ujung rokok
yang dibakar, dan 300C untuk ujung rokok yang terselip diantara bibir perokok,
dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya
serta dapat menimbulkan dampak buruk baik bagi perokok itu sendiri maupun
orang-orang disekitarnya. (Widada RH, 2010).
a. Nikotin
Zat ini mengandung kecanduan bisa menyebabkan seseorang
ketagihan untuk terus menghisap rokok. Pengaruh bagi tubuh manusia :
1. menyebabkan kecanduan / ketergantungan
2. menyebabkan darah cepat membeku
3. mengeraskan dinding arteri mengeraskan dinding arteri
b. Tar
Tar adalah sebuah zat yang dihasilkan dalam pembakaran tembakau
(rokok biasa) dan bahan tanaman lain (rokok herbal) ketika seseorang
4
merokok. Ia merupakan campuran dari beberapa zat yang bersama-sama
membentuk suatu massa yang dapat melekat pada paru-paru. Pengaruh bagi
tubuh manusia :
1. Membunuh sel dalam saluran darah
2. Meningkatkan produksi lendir diparu-paru
3. Menyebabkan kanker paru-paru
c. Karbon Monoksida
Gas yang biasa menimbulkan penyakit jantung karena gas ini bisa
mengikat oksigen dalam tubuh. Pengaruh bagi tubuh manusia :
1. Mengikat hemoglobin, sehingga tubuh kekurangan oksigen
2. Menghalangi transportasi dalam darah
d. Zat Karsinogen
Zat karsinogen dapat menyebabkan kanker dengan mengubah
metabolisme sel atau merusak DNA sel secara langsung, serta menyebabkan
mutasi sel yang akan mengganggu proses biologis normal dalam tubuh.
Pengaruh bagi tubuh manusia :
1. Memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh
e. Zat Iritan
Zat Iritan merupakan zat yang dapat mengotori saluran udara dan
kantung udara dalam paru-paru. Pengaruh bagi tubuh manusia :
1. Menyebabkan batuk
5
asapnya atau disebut dengan perokok pasif. Setiap rokok yang di hisap bisa
meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit. Berikut masalah yang akan
timbul dari bahaya merokok (Mansjoer, 2000) :
1. Merokok mengurangi pertumbuhan paru-paru.
2. Pada orang dewasa, penyakit yang disebabkan oleh rokok adalah penyakit
jantung & stroke.
3. Penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut juga mulaiterlihat pada remaja
yang menggunakan rokok
4. Merokok dapat menurunkan performa & daya tahan tubuh para remaja,
bahkan pada remaja yang aktif berolahraga.
5. Secara rata-rata, orang yang merokok 1 bungkus atau lebih setiap harinya
berkurang hidupnya selama 7 tahun dibandingkan orang yang tidak
merokok.
6. Merokok sejak usia dini akan meningkatkan resiko untuk terkena kanker
paru- paru.
7. Untuk penyakit lain karena rokok maka resikonya juga akan semakin
meningkat apabila terus merokok.
8. Remaja yang menggunakan rokok mempunyai kemungkinan 3x lebih
banyak dibandingkan mereka yang tidak merokok untuk menggunakan
alkohol, 8x lebih banyak untuk menghisap ganja serta 22x lebih banyak
untuk menggunakan kokain. Merokok juga sering dihubungkan dengan
terjadinya kelakukan beresiko lain seperti berkelahi ataupun melakukan
hubungan seksual secara dini. Bahaya merokok pada remaja dengan kata
lain memberi efek buruk lebih dini
2. Faktor Biologis
Banyak penelitian menunjukkan bahwa nikotin dalam rokok
merupakan salah satu bahan kimia yang berperan penting pada
ketergantungan merokok.
3. Faktor Psikologis
Merokok dapat bermakna untuk meningkatkan konsentrasi,
menghalau rasa kantuk, mengakrabkan suasana sehingga timbul rasa
persaudaraan, juga dapat memberikan kesan modern dan berwibawa,
sehingga bagi individu yang sering bergaul dengan orang lain, perilaku
merokok sulit dihindari
7
6. Faktor Jenis Kelamin
Pengaruh jenis kelamin zaman sekarang sudah tidak terlalu
berperan karena baik pria maupun wanita sekarang sudah merokok.
2. Pengaruh Teman
Berbagai fakta mengungkapkan semakin banyak individu
merokok maka semakin banyak teman-teman individu itu yang
merokok, begitu pula sebaliknya.
3. Pengaruh Iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan
gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour
membuat seseorang seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku
yang ada di iklan tersebut.
8
dengan memperhatikan lingkungan sosialnya. Kebiasaan budaya,
kelas sosial, tingkat pendidikan, dan gengsi pekerjaan akan
mempengaruhi perilaku merokok pada individu. Dalam bidang
politik, Menambahkan kesadaran umum berakibat pada langkah-
langkah politik yang bersifat melindungi bagi orang-orang yang
tidak merokok dan usaha melancarkan kampanye- kampanye
promosi kesehatan untuk mengurangi perilaku merokok. Merokok
menjadi masalah yang bertambah besar bagi negara-negara
berkembang termasuk Indonesia.
3. Cara mengurangi
Cara ini dilakukan dengan mengurangi jumlah batang rokok yang
anda hisap setiap merokok. Dalam satu hari, setiap kali merokok, bisa
dikurangi jumlah rokok yang anda hisap, mulai dari hitungan satu batang,
dua batang, hingga separuh dari jatah rokok anda setiap harinya, atau
bahkan mengurangi sepenuhnya.
6. Pengalihan aktivitas
Biasanya, remaja mulai merokok karena ada waktu yang tersisa. Pada
waktu tersebut bisa dilakukan aktivitas-aktivitas lain, yang tentunya lebih
positif, untuk menghindari kebiasaan merokok. Bagi perokok yang ingin
berhenti, alternatif ini juga bisa ditempuh setiap anda ingin merokok.
Misalnya, melakukan aktivitas-aktivitas yang anda senangi, mulai dari
berolah raga, rekreasi bersama teman, membaca majalah atau komik
kesukaan, bermain atau mendengarkan musik, mengikuti kegiatan
organisasi remaja, seperti OSIS di sekolah-sekolah,organisasi
kemahasiswaan di kampus, Sekeha Teruna-Teruni di masyarakat, hingga
mengerjakan tugas bersama teman-teman kelompok belajar. Tentunya hal
ini akan berhasil apabila kodisi keluarga dan tempat bergaul saling
mendukung untuk mengurangi atau bahkan menghentikan sama sekali
kebiasaan merokok remaja. Tentu masih banyak cara lain yang bisa dilirik
untuk mengalihkan kebiasan merokok. Yang terpenting, kebiasaan
merokok tetap dialihkan pada aktivitas lain yang positif dan bermanfaat.
F. Asuhan Keperawatan
A. PENGKAJIAN
3. Faktor Predisposisi
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 21 Maret 2021, klien
mengatakan belum pernah masuk rumah sakit jiwa atau mengalami
gangguan jiwa sebelumnya, Klien mengatakan pengalaman masa lalu
yang tidak menyenangkan adalah ketika orang tuanya bercerai saat klien
berumur 6 tahun
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mMhg
12
N : 80 x/menit
S : 36,5 0C
RR : 22 x/menit
b. Ukur
TB : 180 cm
BB : 58 kg
c. Keluhan fisik
Klien mengatakan sesak nafas dan merasa malu jika kembali bekerja.
5. Psikososial
1. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan tidak menyukai gaya rambutnya dan badannya
yang kurus
b. Identitas diri
Klien mengatakan belum menikah, klien mengatakan lulusan
SD, klien
mengatakan anak terakhir dari 4 bersaudara.
c. Peran
Klien mengatakan dirumah adalah anak terakhir dan memiliki
pekerjaan
yaitu sebagai pegawai pabrik
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin kembali bekerja tanpa diejek sebagai
banci.
e. Harga diri
Klien mengatakan malu untuk mengobrol dengan temannya
karna dianggap banci. Klien mengatakan tidak percaya diri saat dia
berhenti merokok. Klien mengatakan merasa tidak keren jika tidak
merokok.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
2. Hubungan sosial
Klien mengatakan dekat dengan semua keluarganya, klien
mengatakan jarang mengikuti kegiatan dimasyarakat saat dirumah,
Klien mengatakan jarang mengobrol dengan temannya setelah dia
berhenti merokok, klien sering menyendiri dikamar, klien
13
mengatakan lebih nyaman sendiri, klien mengatakan kurang nyaman
jika berkumpul dengan temannya.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
3. Spiritual
Klien beragama islam dan klien yakin dengan adanya Allah
SWT dan sakit yang dialaminya adalah ujian dari Allah SWT. Klien
mengatakan jarang beribadah.
6. Status Mental
a. Penampilan
Penampilan klien rapih, rambut klien rapih, klien mengatakan
mandi 2x/hari, keramas 1x/hari, gosok gigi 2x/hari.
b. Pembicaraan
Pada saat berkomunikasi klien dapat menjawab semua
pertanyaan dengan baik, nada bicara klien pelan, cara bicara klien
lambat.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
c. Aktifitas motorik
Kontak mata klien kurang, klien tampak melamun, klien
sering terlihat sendiri dikamar, wajah klien kadang terlihat lesu dan
terkadang bersemangat, klien terlihat jarang berkomunikasi, klien
lebih sering tidur.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
e. Interaksi
Selama Wawancara Kontak mata klien kurang.
f. Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar suara yang aneh
g. Proses Pikir
Selama interaksi dengan perawat klien dapat menjawab
pertanyaan, klien menjawab sesuai dengan pertanyaan yang
diberikan.
14
h. Isi pikir
Klien mengatakan tidak memiliki rasa takut yang berlebihan,
klien tidak memiliki fobia terhadap apapun, klien tidak memiliki
waham keagamaan.
i. Tingkat kesadarn
Klien sadar, klien mampu menyebutkan nama perawat, klien
menyadari bahwa dirinya berada dirumah sakit jiwa, klien masih ingat
orang, tempat dan waktu.
j. Memori
1) Jangka panjang
Klien mampu mengingat kejadian 13 hari yang lalu saat diejek
rekan kerjanya.
2) Jangka pendek
Klien mampu mengingat kejadian yang sudah dilakukan seperti
makan, minum obat dan mengingat nama perawat.
l. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan sesuai dengan kebutuhan
diri. Klien dapat mengambil keputusan secara sederhana seperti
mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan.
d. Berpakaian
Klien memakai pakaian sendiri, klien menggati pakaian
1x/hari, klien terlihat rapih dan klien memakai sendal.
f. Penggunaan obat
Klien minum obat secara mandiri tanpa dibantuoleh perawat,
perawat hanya menyiapkan obat yang akan diminum klien.
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien berada di rumah sakit jiwa untuk berobat, perawat sering
memberi motivasi kepada klien agar mau merawat kesehatannya.
8. Mekanisme Koping
a. Adaptif
Klien mau mengikuti kegiatan yang ada di rumah sakit jiwa.
b. Maladaptif
Saat di rumah sakit jiwa klien hanya mau berbicara dengan orang-
orang tertentu saja dan jika ada masalah klien lebih baik diam. Saat
dirumah pun klien seperti itu, lebih banyak diam tanpa
menceritakannya kepada siapapun dan jika klien ada masalah klien
memilih memendamnya sendiri dan klien selalu merokok walaupun
16
klien sudah tahu mengidap penyakit ganggaun pernafasan
(Masalah Keperawatan: Koping Individu Tidak Efektif)
Ds:
- Klien mengatakan tidak percaya diri dengan gaya nya yang harus
berhenti merokok
Do:
18
- Nada bicara klien pelan
19
13. Analisa Data
20
2. Ds: Isolasi sosial
- Klien mengatakan lebih nyaman
sendiri
- Klien mengatakan lebih suka
21
dikamar
- Klien mengatakan kurang nyaman
jika berkumpul dengan teman-
temannya
Do:
- Klien terlihat sering sendiri
- Klien terlihat jarang berkomunikasi
- Klien terlihat lebih sering dikamar
22
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pohon Masalah
23
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
23
perawat janji setiap merasa adanya
7. Bersedia berinteraksi suatu pengakuan
mengungka dengan klien Perhatian yang
pkan masalah
5. Tunjukkan sikap diberikan dapat
yang dihadapi
empati dan meningkatkan
menerima klien harga diri klien
apa adanya Repon mengkritik
6. Tanyakan atau
perasaan klien menyalahkandapa
dan masalah t menimbulkan
yang dihadapi adanya sikap
klien penolakan
7. Hindari respon Member info tentang
kontrak waktu
yang
mengkritik/men
yalah kan saat
klien
mengungkapkan
perasaannya
Buat kontrak
interaksiyang
jelas
TUK 2: Setelah 2x interaksi 1. Diskusikan klien adalah
23
Maret Klien dapat klien dapat bersama klien individu yang
2021
mengidenti menyebutkan aspek aspek posotif bertangggungjawab
fikasi aspek positif yang dimiliki yang dimiliki terhadap diri sendiri
positif dan klien, keluarga, 2. Bersama klien sudah
kemampua n lingkungan serta klien bertindak
yang dimiliki kemampuan yang membuat secara realistis
klien dimiliki klien daftar memberi
24
mengenai: kesempatan kepada
aspek positif klien untuk mandiri
klien
kemampuan
yang
dimiliki
klien
3. beri pujian
yang realistis,
hindarkan
memberi
penilaian
negatif
25
TUK 3: Setelah 2x 1. diskusikan
23
Maret Klien interaksi klien dengan klien
2021
dapat menyebutkan kemampuan
menilai kemampuan yang yang dapat
Kemampuan dapat dilaksanakan dilakukan
yang dimiliki
2. diskusikan
untuk
dilaksanakan kemampuan yang
26
TUK 5 :
Setelah 2x interaksi, 1. Anjurkan klien Inforcement
24 Klien dapat
maret melakukan klien melakukan melaksanakan positif
2021 kegiatan
kegiatan sesuai kegiatan yang meningkatkan
sesuai dengan
rencana yang jadwal yang dibuat dilaksanakan harga diri klien
dibuat
2. Pantau kegiatan
klien
3. Beri pujian atas
usaha klien
24 TUK 6:
Klien dapat Setelah 2x interaksi, 1. Beri pendidikan Pendidikan
maret
2021 memanfaat kan klien memanfaatkan kesehatan pada kesehatan dapat
system
pendukung system pendukung keluarga dengan meningkatkan
yang ada yang ada dikeluarga cara merawat informasi dan
klien pengetahuan
2. Bantu tentang
keluarga merawat pasien
memberikan harga diri
dukungan rendah
selama klien
dirumah
27
Setelah 1x interaks, 1. Bantuan kontrol Hubungan saling
25
2. Ketidakefe marah
maret klien menunjukkan percaya yang baik
ktifan 2. Dukungan
2021
koping tanda-tanda percaya merupakan dasar yang
emosional
individu
pada perawat 3. Manajemen kuat bagi keluarga
A. Kemampuan perilaku: dalam
menyakiti diri
memenuhi peran mengekspresikan
4. Peningkatan
sesuai usia peran perasaannya.
meningkat 5. Peningkatan Mununjukan
tidur
B. Verbalisasi keramahan dan
6. Pencegahan
kelemahan diri pengunaan zat sikap bersahabat
meningkat terlarang Agar klien tidak
C. Verbalisasi 7. Pemberian obat ragu kepada perawat
8. Peningkatan
rasionalisasi harga diri Menunjukan
kegagalan 9. Relaksasi otot bahwa perawat
menurun progresif ingin kenal dengan
10. Fasilitasi
klien
meditasi
Agar klien
percaya dengan
perawat
Penerimaan yang
sesuai dengan
keadaan yang
sebenarnya dapat
meningkatkan
28
keyakinan pada
keluarga serta
lingkungannya.
29
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No. Implementasi Evaluasi
1. Tgl : 23 Maret 2021 S:
Pkl : 10:20 Wib Klien mengatakan senang diajak
mengobrol
DS:
Klien mengatakan bisa menyapu
Klien mengatakan tidak percaya
O:
diri dengan gaya hidup tidak
Klien mau mengikuti intruksi
merokok
Klien mengatakan malu karena
Klien mampu mengulangi cara
masuk rumah sakit jiwa
menyapu
Klien mengatakan malu untuk
A: Harga Diri Rendah
Ketidakefektifan koping individu
mengobrol dengan temannya
P:
karena merasa malu diejek karena
Latihan kegiatan menyapu
tidak merokok
2x/hari
DO:
Nada bicara klien lembut
Klien tersenyum
Diagnosa Keperawatan:
Haraga diri Rendah
Tindakan:
SP1 mengajarkan kegiatan sehari-hari
yaitu menyapu
Ihsan Darmawan
RTL: Latih SP2 yaitu membereskan
tempat tidur
30
No. Implementasi Evaluasi
2. Tgl : 24 Maret 2021 S:
Pkl : 10:35 Wib Klien mengatakan senang
diajarkan cara membersihkan
DS:
tempat tidur
Klien mengatakan malu dengan
Klien mengatakan ingat tahap-
semua orang
tahap membersihkan tempat tidur
Klien mengatakan malu dengan
O:
lingkungan
Klien bisa membersihkan tempat
Klien mengatakan takut tidak
tidur
diterima oleh lingkungan
Tempat tidur klien terlihat rapih
A: Harga Diri Rendah
DO:
Ketidakefektifan koping individu
2x/hari
Nada bicara klien lembut
Latihan membersihkan tempat
Diagnosa Keperawatan: tidur 2x/hari
Haraga diri Rendah
Tindakan:
SP2 mengajarkan kegiatan sehari-hari
yaitu membereskan tempat tidur
RTL:
Evaluasi SP1 dan SP2 yaitu menyapu
dan membereskan tempat tidur
Ihsan Darmawan
31
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Perilaku merokok adalah suatu aktivitas atau tindakan menghisap
gulungan tembakau yang tergulung kertas yang telah dibakar dan
menghembuskannya keluar tubuh yang bertemperatur 900C untuk ujung
rokok yang dibakar, dan 300C untuk ujung rokok yang terselip diantara bibir
perokok, dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang
disekitarnya serta dapat menimbulkan dampak buruk baik bagi perokok itu
sendiri maupun orang-orang disekitarnya
B. Saran
Melihat uraian dan kenyataan dimasyarakat maka seharusnya masyarakat
harus memperhatikan kebiasaanya demi kesehatan tubuh sendiri. Perokok
diharapkan dapat rajin membaca referensi terkait bahaya dari merokok
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan mengubah pola pikirnya
menjadi lebih baik. Selain itu mengubah kebiasaan merokok berkumpul
bersama teman dengan kegiatan positif seperti olahraga dan bakti sosial. Bagi
yang tidak merokok untuk tetap menjauhi rokok dan dapat mengajak orang
sekitarnya untuk menjauhi rokok.
32
DAFTAR PUSTAKA
Tim KPAI (2013, 06 Juni). Menyelamatkan Anak Dari Bahaya Rokok. Dikutip 26
Maret 2021.
WHO. 2015. The Millenium Development Gols for Health. Jakarta : World Health
Organitation.
Widada RH dan Icuk P. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Balai
Pustaka.
33