MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Mata Kuliah Bahasa Indonesia
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR
Pertama-tama tiada kata yang indah yang patut kami ucapkan mengawali tulisan ini selain
ucapan puji dan syukur kepada Allah SWT karena kami menyadari bahwa hanya karena
limpahan rahmat dan karunia-Nya juga sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
tepat pada waktunya. penyusun juga menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang
tak terhingga kepada semua pihak yang terlibat dalam membantu menyelesaikan makalah ini.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu syarat dalam proses belajar-mengajar
khususnya mata kuliah bahasa indonesia. Saya berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat dalam proses pembelajaran selanjutnya dan dapat menjadi bahan referensi bagi
penyusunan makalah yang relevan dan juga dapat memberikan informasi kepada pihak
pembaca, khususnya kepada penyusun sendiri mengenai Bahaya Rokok Bagi Kesehatan.
Akhir kata, kami menyampaikan permohonan maaf jika dalam penyusunan makalah ini
terdapat kekeliruan atau ada kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca. Saya juga
menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak demi kesempurnaan
dalam penulisan makalah selanjutnya. Terlepas dari semua itu, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN
Merokok mengganggu kesehatan barangkali merupakan istilah yang tepat, namun tidak
populer dan tidak menarik bagi perokok. Banyak orang sakit akibat merokok, tetapi orang tidak
berhenti merokok. Banyak penyakit telah terbukti merupakan akibat buruk merokok, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Banyak perokok yang mengalami kesulitan untuk
menghentikan kebiasaannya merokok. Merokok adalah sebuah kebiasaan, perilaku hidup
seseorang. Banyak yang berpendapat dengan merokok, mereka mendapatkan ketenangan,
segala masalah yang ada terasa menjadi ringan dengan menghisap rokok. Padahal tanpa
disadari merokok dapat berpengaruh pada kesehatan tubuh terutama kesehatan paru-paru.
Kebiasaan merokok juga telah cukup banyak mempengaruhi masyarakat dinegeri kita,
kebiasaan merokok dikalangan remaja juga cukup memprihatinkan.
Dewasa ini rokok semakin gencar meluas di berbagai tempat. Banyak negara– negara
industri yang menilai bahwa merokok telah menjadi perilaku yang secara sosial dianggap
kurang biasa untuk diterima. Hal ini adalah hasil penyuluhan yang intensif, bukan saja
dilaksanakan oleh pemerintah, melainkan oleh pihak lembaga swadaya masyarakat dan juga
pihak perusahaan-perusahaan.
Di negara berkembang, penyuluhan tentang bahaya merokok belum dilaksanakan
secara intensif. Hal ini selain karena industri rokok merupakan sumber pemasukan bagi negara
dan sumber kesempatan kerja, juga karena di sebagian besar negara – negara sedang
berkembang, dana untuk ini walaupun ada, sangat kecil dibandingkan dengan dana yang
dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan rokok untuk memasarkan rokok. Industri rokok
melaksanakan secara agresif dan dengan mengaitkan merokok dengan gaya hidup modern,
masyarakat terutama remaja yang paling sangat terpengaruh.
Ketenangan yang didapatkan dari menghisap rokok berasal dari nikotin yang dikandung
oleh tembakau rokok. Nikotin ini merangsang otak untuk memproduksi dopamin, sebuah
senyawa yang membuat seorang perokok mendapatkan efek relaksasi, rasa tenang. Dalam tiap
rokok pasti mengandung nikotin dengan kadar yang berbeda-beda. Nikotin ini berasal dari
tembakau rokok, dan tembakau rokok menghasilkan berbagai macam penyakit yang akan
mengganggu cara kerja paru-paru sehingga kemampuan paru-paru akan lemah apabila sering
menghisap tembakau tersebut. Kemampuan kapasitas paru-paru tiap orang sangat berbeda-
beda, salah satu faktor yang membedakannya adalah usia.
Selain faktor usia, merokok juga sangat berpengaruh pada kemampuan paru-paru
seseorang. Bagaimana kemampuan paru-paru perokok aktif? Kemampuan paru-paru seorang
perokok aktif apabila seseorang merokok dalam jumlah yang banyak dalam sehari (12-16)
batang perhari maka perlahan-lahan kemampuan paru-paru akan semakin lemah dan lama-
kelamaan akan tidak dapat berfungsi lagi sampai menyebabkan resiko kematian.
Diketahui sebagian besar kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal ini karena asap
rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari asap rokok ini akan merangsang
sel di paru-paru menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10 perokok sedang, dan 1 dari
5 perokok berat akan meninggal akibat kanker paru. Semakin banyak rokok yang dihisap,
semakin besar pula resiko untuk menderita kanker paru-paru. Hanya sebagian kecil kanker
paru-paru yang disebabkan oleh zat yang terhirup di tempat bekerja, meskipun biasanya hanya
terjadi pada pekerja yang juga perokok.
Umumnya tidak ada satu pun organ di dalam tubuh yang tidak terpengaruh oleh asap
rokok, karena hampir semua bagian tubuh bisa rusak oleh rokok. Hal ini karena di dalam satu
batang rokok mengandung lebih dari 3000 senyawa kimia yang beberapa diantaranya termasuk
racun dan sewaktu-waktu bisa menyebabkan kanker. Resiko terkena kanker paru tidak hanya
dari perokok aktif saja tetapi bisa dari perokok pasif. Meningkatnya resiko terkena kanker paru
juga bisa disebabkan menghirup sisa asap rokok di rumah atau dilingkungan orang yang
merokok. Lebih besar resiko yang diterima oleh perokok pasif dibandingkan perokok aktif
yang membuat pernafasan akan tersumbat dan terganggu sehingga kemampuan alat vital paru-
paru akan rusak.
Sebagian besar orang bisa meninggal dikarenakan mengkonsumsi rokok dengan
berlebih. Awalnya memang tidak terasa sakit, tetapi semakin lama seseorang mengkonsumsi
rokok, maka akan banyak timbul berbagai penyakit dalam tubuhnya. Sebagian besar penyakit
yang akan diderita oleh orang yang merokok adalah penyakit yang umumnya tidak dapat
disembuhkan. Oleh sebab itu, atas dasar realita inilah penulis merasa tertarik untuk
membahasnya dalam bentuk makalah dengan judul “Bahaya Rokok Bagi Kesehatan”
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa orang mulai merokok ?
2. Apa saja kandungan bahan yang berbahaya dalam rokok?
3. Bagaimana bahaya rokok bagi kesehatan?
4. Bagaimana dampak rokok bagi perokok pasif?
5. Bagaimana upaya penanggulangan bahaya rokok?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui mengapa orang mulai merokok.
2. Untuk mengetahui kandungan bahan berbahaya dalam rokok.
3. Untuk mengetahui bahaya rokok bagi kesehatan.
4. Untuk mengetahui dampark rokok bagi perokok pasif.
5. Untuk mengetahui penanggulangan bahaya rokok.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis Mengetahui bahwa pendidikan kesehatan mempengaruhi pengetahuan
dan sikap merokok.
2. Secara Praktis
a) Bagi ilmu pengetahuan (Scientific)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan informasi, pengembangan
pengetahuan, dan penerapan materi keilmuan bagi ilmu kedokteran khususnya
mengenai pendidikan kesehatan sebagai bagian dari promosi kesehatan tentang
bahaya rokok.
b) Bagi instansi pemerintah
Sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi bagi tenaga kesehatan dalam
menggalakkan program hidup bersih dan sehat tanpa rokok.
c) Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan
tentang bahaya merokok dan dapat mengurangi prevalensi perokok.
1.5 Tinjauan Pustaka
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang dibungkus. Tembakau dihasilkan dari
tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Ristica dan jenis lainnya yang di dalamnya
mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Sedangkan, asap rokok
merupakan asap yang dihasilkan dari pembakaran rokok. Asap rokok terdiri dari asap
utama dan asap sampingan. Asap utama yaitu asap yang dihirup ke dalam paru-paru
perokok, sedangkan asap sampingan adalah asap rokok yang berasal dari ujung rokok yang
terbakar. Asap utama mengandung 25% zat berbahaya dan asap sampingan mengandung
75% zat berbahaya. Sehingga perokok pasif menghirup 3 kali lipat zat berbahaya
dibandingkan perokok aktif.
perilaku merokok berdasarkan intensitas merokok membagi jumlah rokok yang dihisapnya
setiap hari, yaitu:
Aada 4 tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theory, keempat tipe tersebut
adalah :
7. Faktor Regulatori
Peningkatan harga jual atau diberlakukannya cukai yang tinggi, diharapkan dapat
menurunkan daya beli masyarakat terhadap rokok. Selain itu pembatasan fasilitas merokok
dengan menetapkan ruang atau daerah bebas rokok diharapkan dapat mengurangi konsumsi.
Akan tetapi kenyataannya masih terdapat peningkatan kejadian mulainya merokok pada
remaja, walaupun telah banyak dibuat usaha-usaha untuk mencegahnya.
2. Karbon Monoksida
Karbon monoksida merupakan gas beracun yang tidak berbau sama sekali. Gas ini bisa
kita jumpai pada asap yang dikeluarkan mobil. Karbon monoksida yang terkandung dalam
rokok dapat mengikat dirinya pada HB darah dengan akibat oksigen tersingkir dan tidak dapat
digunakan oleh tubuh (padahal yang diperlukan tubuh adalah oksigen). Tanpa oksigen ini, baik
otak maupun organ tubuh yang lain tidak dapat berfungsi. Seperti halnya mesin yang perlu
udara untuk membakar bensin agar mesin tersebut bergerak, maka tubuh kita perlu oksigen
untuk membakar makanan yang disimpan dalam jaringan tubuh untuk memberikan energi.
Selanjutnya, efek dari karbon monoksida adalah bahwa jaringan pembuluh darah akan
menyempit dan mengeras sehingga akhirnya dapat mengakibatkan peyumbatan.
“Satu batang rokok yang dibakar mengandung 3-6 % karbon monoksida dan dalam
darah kadarnya mencapai 5%. Pada orang yang bukan perokok, kadarnya adalah 1%. Perokok
dengan kadar karbon monoksida 5% ke atas mendapat serangan 3 kali lipat dibanding dengan
bukan perokok. Gabungan karbon monoksida dengan nikotin akan mempermudah para
perokok menderita penyakit penyempitan dan penutupan pembuluh darah dengan akibat-
akibatnya”. (Jeanne Mandagi, 1996: 152). Seandainya saja para perokok mengetahui hal ini,
tentunya mereka tidak akan memberikan kesempatan pada sebuah penyakit untuk dapat
memasuki tubuhnya.
3. TAR
Lebih dari 2000 zat kimia baik berupa gas, maupun partikel padat terkandung dalam
asap rokok. Diantara zat-zat tersebut ada yang mempunyai efek karsinogen. Tar adalah
komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkan nikotin dan tetesan-
tetesan cairannya. Sebatang rokok menghasilkan 10-30 mg tar. Cerutu dan rokok pipa justru
menghasilkan tar yang lebih banyak. Tar merupakan kumpulanberbagai zat kimia yang berasal
dari daun tembakau sendiri, maupun yang ditambahkan pada tembakau dalam proses pertanian
dan industri sigaret serta bahan pembuat rokok lainnya. Jeanne Mandagi, (1996 :152). Oleh
karena itu, kadar tar yang terkandung dalam rokok inilah yang berhubungan dengan resiko
timbulnya kanker karena tar mempunyai efek karsinogen.
Menurut WHO (2015) pada tahun 2015 di Indonesia diperkirakan 36% atau sekitar 60 juta
pendduduk Indonesia merokok secara rutin, hal ini berbeda dengan jumlah konsumsi rokok di
negara lain yang bisa diperkiran akan menurun, tetapi di Indonesia bahkan sudah diperkirakan
oleh WHO bahwa pada tahun 2025 akan meningkat hingga 90% penduduk Indonesia menjadi
perokok aktif. Jika konsumsi rokok setiap tahunnya tidak bisa diminimalkan maka angka
kematian akibat merokok di Indonesia juga akan terus meningkat. Kegiatan merokok ini tidak
bisa dipungkiri lagi sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia, menjadi budaya
dan tradisi masyarakat. Setiap orang memiliki hak untuk memilih apa saja yang ingin dia
lakukan, termasuk untuk merokok, adalah hak setiap individu untuk memutuskan apakah dia
akan merokok atau tidak. Terlepas dari itu, alangkah baiknya jika seorang perokok tau apa
dampak dari sebuah keputusan yang mereka ambil itu.
Perilaku merokok adalah suatu aktivitas atau tindakan menghisap gulungan tembakau yang
tergulung kertas yang telah dibakar dan menghembuskannya keluar tubuh yang bertemperatur
900C untuk ujung rokok yang dibakar, dan 300C untuk ujung rokok yang terselip diantara bibir
perokok, dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya serta
dapat menimbulkan dampak buruk baik bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang
disekitarnya.
1. Mata pedih
2. Hidung beringus
3. Tekak yang serak
4. Pening / pusing kepala
1. Kanker paru-paru,
2. Serangan jantung dan mati mendadak,
3. Bronchitis akut maupun kronis,
4. Emfisema,
5. Flu dan alergi, serta berbagai penyakit pada organ tubuh seperti yang disebutkan di
atas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah penulis sampaikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa merokok
merupakan kegiatan bodoh yang dilakukan manusia hanya untuk mengorbankan uang,
kesehatan, kehidupan sosial, pahala, persepsi positif dan sebagainya. Banyak penyakit yang
muncul akibat dari rokok dan kebiasaan merokok. Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan
sebagian dari penyakit ini, tetapi obat yang ada hanya untuk meringankan gejalanya saja. Oleh
karena itu, terdapat upaya untuk penanggulangan bahaya rokok ini antara lain dengan upaya
penerangan dan penyuluhan khususnya bagi generasi muda, upaya prevensi dan motivasi untuk
menghentikan kebiasaan merokok, dan menguyah permen bagi perokok yang susah
mengentikan kebiasaan merokoknya.
B. Saran
Kita telah mengetahui bagaimana dampak apabila seeorang itu merokok. Jika seseorang
menawarkan rokok, maka tolak dengan baik. Merasa kasihanlah pada mereka yang merokok
karena mereka hanya ingin menambah koleksi penyakit yang ada dalam tubuh. Jangan
dengarkan mereka yang menganggap anda lebih rendah dari mereka jika tidak ikut-ikutan
merokok, karena dalam hati dan pikiran mereka yang waras, mereka sebenarnya ingin berhenti
merokok. Beruntunglah bagi orang yang belum merokok karena mereka termasuk orang yang
smart dan sangat mencintai kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Sue. 1991. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan. Jakarta : Arcan
Mandagi, Jeanne. 1996. Masalah Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya serta
Penanggulangannya. Jakarta : Bina Darma Pemuda Printing
Sofyan S. Willis.1999. Remaja Dan Masalahnya. Jakarta. PT Ghalia Indonesia.
Tandiabang, Darius, dkk. 2010. Risiko kebiasaan merokok terhadap gangguan fungsi
Pendengaran pekerja di PT. X provinsi sulawesi selatan. Jurnal MKMI, Vol 6 No.4
Umam, Chaeul, M. 2013. Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Tingkat Kesegaran Jasmani
Atlet Bolabasket Putra Tim Porprov Kota Tegal Tahun 2013 [Skripsi]. Semarang:
Universitas Negeri Semarang
http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok.Diakses 09 Desember 2015
http://info.gizi.net. Diakses 07 Desember 2015