Anda di halaman 1dari 15

KARYA ILMIAH

PENGARUH MEROKOK TERHADAP KESEHATAN REMAJA

DISUSUN OLEH :

NAMA : FRANCHISCO RUBEN LUCAS REWOS

KELAS : X MIA 1

SMA NEGERI 1 LANGKE REMBONG

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengaruh merokok terhadap
kesehatan bagi remaja.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bagian
kesiswaan guna mendapatkan rapor. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang bahaya merokok terhadap kesehatan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Rani Ratu, selaku guru pembimbing pembuatan
karya ilmiah yang telah memberikan bimbingan sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan saya terhadap bahaya merokok bagi kesehatan.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun pada makalah ini akan dibahas mengenai pengertian, jenis-jenis dan solusi dalam
mengatasi bahaya merokok bagi kesehatan.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Terima
kasih.

Ruteng, Desember

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................................................2
E. Metode Penelitian......................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. DAMPAK NEGATIF MEROKOK BAGI KESEHATAN PARA REMAJA............................3
1. Paru-paru berhenti berkembang.............................................................................................3
2. Gejala penyakit jantung dan pembuluh darah........................................................................4
3. Kerusakan gigi.......................................................................................................................4
4. Masalah pada otot dan tulang.................................................................................................4
5. Kanker...................................................................................................................................4
B. FAKTOR FAKTOR PENYEBAB MEROKOK BAGI KESEHATAN REMAJA....................5
a. Peer attachment......................................................................................................................5
b. Persahabatan (Friendships)....................................................................................................5
c. Kelompok sosial yang lebih besar..........................................................................................5
d. Geng......................................................................................................................................5
e. Hubungan romantik...............................................................................................................6
C. SOLUSI UNTUK MENGATASI KEBIASAAN MEROKOK..................................................7
BAB III..................................................................................................................................................9

iii
PENUTUP.............................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSAKA............................................................................................................................11

iv
BAB I

PENDAHULUAN
PENGARUH MEROKOK TERHADAP KESEHATAN REMAJA

A. Latar Belakang

Kebiasaan merokok di pilih sebagai salah satu jenis aktivitas yang populer di
lakukan untuk memanfaatkan waktu luang baik bagi laki laki ataupun wanita dengan
presentase pria lebih mendominasi 64,80%,masing masing mempunyai alasan untuk
merokok,bisa bermacam macam dan bersifat pribadi.Pria membayangkan merokok
sebagai kejantanan,dan dapat bergaul suatu kelompok yang mempunyai citi
tersendiri.Lain halnya dengan wanita,merokok di anggap bukan sesuatu yang lazim di
lakukan,alasannya bermacam macam,salah satunya menjadi tempat pelampiasan saat
stress dan bisa juga karena lingkungan. Dampak buruk bagi wanita perokok aktif yaitu
terkena penyakit jantung dan kanker pada paru paru,yang dapat menyebabkan kematian.
Begitu juga dengan laki laki memiliki dampak negatif bagi kesehatan seperti menurunkan
jumlah sperma,dan bisa menyebabkan kanker pada paru paru.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) telah memperkirakan ada lebih dari
1,1 miliar perokok diseluruh dunia,dengan lebih dari 80% dari anggota yang tinggal di
negara negara yang berpenghasilan rendah dan menengah.
Terutama bermasalah pada penggunaan tembakau,termasuk bentuk bentuk
penggunaan selain rokok,terus meningkat di kalangan remaja di berbagai negara,dan
memiliki kecenderungan membahayakan kemajuan dalam memgurangi penyakit kronis
dan kematian yang berhubungan dengan tembakau.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana dampak negatif merokok bagi kesehatan para remaja ?


2. Bagaimana faktor faktor penyebab merokok bagi kesehatan remaja ?

1
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi kebiasaan merokok ?

C. Tujuan

1. Mengetahui dampak negatif merokok bagi kesehatan para remaja


2. Mengetahui faktor faktor penyebab merokok bagi kesehatan remaja
3. Mengetahui solusi untuk mengatasi kebiasaan merokok

D. Manfaat

 Bagi orang tua


Memberikan informasi kepada orang tua untuk melarang anaknya
merokok,agar tidak membahayakan kesehatan anaknya.
 Bagi siswa
Memberikan pemahaman dan menyadarkan pada siswa betapa bahayanya
merokok bagi kesehatan.

E. Metode Penelitian

Dalam pembuatan makalah ini penulis menggunakan metode penelitian studi


literatur,yaitu mengambil sumber informasi dari internet

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. DAMPAK NEGATIF MEROKOK BAGI KESEHATAN PARA REMAJA

Saat ini, meski sudah mengetahui dampak dan bahaya dari rokok, pada kenyataannya
masih banyak sekali orang yang merokok dan tidak menghiraukan berbagai macam risiko
kesehatan yang bahkan sudah tertulis dengan jelas di tiap bungkus rokok.

Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa sebanyak 80% dari total
perokok di Indonesia sudah mulai merokok sejak masih berusia di bawah 19 tahun.
Kelompok usia dengan jumlah perokok terbanyak adalah 15-19 tahun, disusul oleh
kelompok usia 10-14 tahun di urutan kedua. Padahal, dampak rokok bagi anak-anak dan
remaja nyatanya sangat serius, bahkan dapat menyebabkan kematian pada beberapa kasus
parah. Berikut beberapa dampak kesehatan yang dapat dialami jika seseorang merokok
sejak usia remaja.

1. Paru-paru berhenti berkembang


Memulai kebiasaan merokok terlalu dini sangat berpengaruh terhadap perkembangan
paru-paru. Rokok menyebabkan gangguan pada pertumbuhan serta perkembangan
paru pada anak-anak dan remaja yang dapat menimbulkan masalah kesehatan kronis
saat mereka beranjak dewasa. Contohnya akan timbul penyakit yang sering dikenal
dengan nama PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik).

Saat kebiasaan merokok pada anak-anak dan remaja berhasil dihentikan, ada
kemungkinan paru-paru mereka dapat kembali berkembang. Namun, sebuah riset
menyatakan bahwa jika seorang anak merokok selama 20 hari, maka dampak buruk
terhadap paru-parunya sama seperti seseorang yang telah merokok selama 40 tahun
dan ia pun lebih berisiko menderita kanker paru.

3
2. Gejala penyakit jantung dan pembuluh darah
Tak hanya menghentikan perkembangan paru-paru, merokok pada usia remaja juga
dapat menyebabkan kerusakan sistem peredaran darah yang akan berangsur semakin
parah saat ia tumbuh dewasa. Ketika ia memasuki usia dewasa, bukan tidak mungkin
berbagai penyakit dapat terbentuk, seperti penyakit jantung koroner yang risiko
terkenanya 2-4 kali, aterosklerosis, gagal jantung, serangan jantung, hingga stroke.
Penyakit-penyakit ini adalah penyebab utama dari kematian muda yang cukup tinggi
terjadi diseluruh dunia.

Penelitian terhadap 20 juta orang selama beberapa tahun menunjukkan terjadi


peningkatan prevalens infark miokard dan penyakit jantung koroner (PKJ) pada orang
yang aktif merokok sebesar 70% dibanding orang yang tidak merokok.

3. Kerusakan gigi
Merokok adalah penyebab utama dari gangguan kesehatan gigi dan mulut. Hampir
setengah dari infeksi yang terjadi di mulut terjadi kepada para perokok aktif dengan
rentang usia di bawah 30 tahun. Sebuah riset juga membuktikan hal yang sama, yaitu
perokok aktif yang berusia sangat muda memiliki lebih banyak karies, plak, serta
berbagai infeksi gusi dan mulut dibandingkan dengan anak seusianya yang tidak
merokok.

4. Masalah pada otot dan tulang


Penelitian dalam lingkup yang cukup besar dilakukan di Belgia dan melibatkan
sebanyak 677 remaja. Dari penelitian ini diketahui bahwa remaja yang sering
merokok memiliki kepadatan tulang yang rendah serta mengalami penurunan puncak
pertumbuhan yang seharusnya terjadi pada usianya. Sama dengan penelitian
sebelumnya, penelitian yang mengikut sertakan 1000 remaja laki-laki di Swedia
menemukan bahwa kelompok yang merokok mengalami kerapuhan tulang dan
mengurangi kepadatan atau densitas tulang pada bagian tulang belakang, leher,
tengkorak, serta pada tangan dan kaki.

5. Kanker
Rokok mengandung senyawa karsinogen yang dapat menginduksi mutasi atau
pembelahan sel pada level DNA sehingga dapat menyebabkan kanker. Kanker paru
merupakan kanker utama yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.

4
Selain kanker paru, rook juga dapat menyebabkan kanker mulut, laring, oro dan
hipofaring, esophagus, lambung, pancreas, hati, usus besar, ginjal, kandung kemih,
testis, serviks dan leukemia.

B. FAKTOR FAKTOR PENYEBAB MEROKOK BAGI KESEHATAN REMAJA

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok


Di bawah ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada
remaja yang dijadikan sebagai variabel dalam penelitian ini, antara lain: peer
attachment , stress, dan pola asuh orang tua.

a. Peer attachment
Weiss‟s (dalam Armsden & Greenberg, 1987) mendefinisikan peerattachment sebagai
kemampuan teman sebaya untuk mendukung dan mendorong remaja dalam meningkatkan
asumsi pada perubahan pertumbuhan remaja. Menurut Ormrod (2009) terdapat empat
jenis hubungan pertemanan, yaitu persahabatan, kelompok sosial yang lebih besar, geng
dan hubungan romantik. Keempat jenis ini digunakan sebagai pedoman dalam
mengelompokkan karakteristik-karakteristik hubungan dalam penelitian ini.

b. Persahabatan (Friendships)
Gottman, dkk (dalam Ormrod, 2009) mengungkapkan bahwa sahabat pada umumnya
berusia dan berjenis kelamin yang sama, namun beberapa anak dan remaja memiliki
sahabat berjenis kelamin berbeda. Pada beberapa remaja, sahabat berasal dari ras yang
sama. Menurut Gottman dan Suttles (dalam Ormrod, 2009) para sahabat menemukan
aktivitas-aktivitas yang dapat dinikmati dan dimaknai bersama, dan seiring waktu mereka
memperoleh rangkaian pengalaman yang serupa, yang memungkinkan terjadinya saling
bertukar perspektif tertentu mengenai kehidupan.

c. Kelompok sosial yang lebih besar


Sebagian besar remaja dan anak-anak menikmati kebersamaan bersama teman-teman
sebayanya yang bukan sahabat dekatnya. Seiring berlalunya waktu, mereka membentuk
kelompok sosial yang lebih besar yang rutin berkumpul. Gottman, dkk., (dalam Ormrod,
2009) mengungkapkan bahwa pada awalnya kelompok-kelompok tersebut mencakup
laki-laki dan perempuan. Saat mulai bergabung ke dalam sebuah kelompok, remaja lebih
menyukai kedekatan dengan anggota kelompok tersebut dibandingkan dengan individu-
individu yang bukan anggota kelompok dan mereka membentuk perasaan “setia”
terhadap individu-individu dalam kelompok.

d. Geng
Menurut Ormrod (2009) geng adalah suatu kelompok sosial kohesif yang dicirikan oleh
ritual inisiasi, penggunaan simbol-simbol dan warna yang khas, “kepemilikan‟ terhadap
suatu teritori spesifik, dan permusuhan dengan satu atau lebih kelompok. Geng diatur
oleh aturan-aturan berperilaku yang ketat dan hukuman-hukuman keras bagi setiap
pelanggaran.

5
e. Hubungan romantik
Dilihat berbasarkan perspektif psikologi perkembangan, hubungan romantik memiliki
keunggulan yang nyata: hubungan tersebut dapatmemenuhi kebutuhan para remaja akan
persahabatan, afeksi, dan keamanan, sekaligus memberikan kesempatan sosial dan
perilaku-perilaku interpersonal yang baru(Furman, dkk., dalam Ormrod, 2009.).
Memahami proses pengaruh peer attachment penting sekali guna mengembangkan
progaram pencegahan (prevention) dan intervensi (intervention) permasalahan merokok
remaja sehingga dapat meningkatkan kesehatan remaja yang optimal. Banyak teori yang
dapat menjelaskan proses hubungan sosial yang dapat menjelasakan proses hubungan
sosial yang dapat mempengaruhi perilaku berisiko seperti pemakaian obat, alkohol dan
rokok. Namun, peneliti memfokuskan empat teori yang akan dibahas, yaitu social
learning theory, primary socialization theory, social network theory dan social identity
theory.

 Social Learning Theory


Bandura (dalam Kobus, 2003) mengutarakan bahwa dalam pembelajaran sosial terdapat
proses sosial dan kognitif sebagai mediator dalam berperilaku seperti merokok. Menurut
teori ini, perilaku dipelajari melalui pengamatan terhadap orang lain, yang dilanjutkan
dengan proses modelling serta memberikan penghargaan atau hukuman dari perilaku
tersebut. Teori pembelajaran sosial menekankan kontak sosial dengan orang lain, dimana
yang menjadi faktor sosial primer adalah orang tua dan teman sebaya. Sedangkan faktor
lain secara tidak langsung mempengaruhi adalah media. Remaja dipandang sebagai masa
yang paling mungkin meniru baik perilaku merokok maupun tidak. Setelah remaja
merokok, terdapat pilihan apakah perilaku tersebut akan terus berlanjut atau tidak.
Semakin pengalaman dengan rokok memberikan keuntungan maka perilaku tersebut akan
tetap dipertahankan. Teori belajar sosial memprediksi bahwa penggunaan rokok akan
berkembang menjadi pola berkelanjutan sehingga menjadi penguatan bagi diri remaja
tersebut. Dalam konteks saat ini, paparan yang ada dari model-model banyak memberikan
keuntungan dari rokok dan tidak diimbangi dengan sanksi negatif dan dampak negatif dari
rokok.
 Primary Socialization Theory
Teori ini mengasumsikan bahwa norma dan perilaku yang dipelajari dalamkonteks sosial
dan mengidentifikasi tiga konteks utama, termasuk keluarga, sekolah, dan kelompok
sebaya. Media dan institusi lokal juga dianggap sebagai pengaruh, namun secara tidak
langsung akan berdampak pada norma-norma dan perilaku mereka melalui keluarga,
sekolah, dan teman sebaya. Perspektif ini juga mempertimbangkan ciri-ciri kepribadian
individu, seperti kecemasan, harga diri, mencari sensasi, dan psikopatologi sebagai
pengaruh tidak langsung terhadapa penggunaan narkoba dan penyimpangan lainnya
seperti rokokSecara khusus, kepribadian seseorangakan dilihat sebagai pengaruh pada
perilaku yangmempengaruhi perilaku utama individu dalam proses sosialisasi. Primary
socialization theorymenempatkan penekanan pada relasional obligasi yang ada diantara
remaja dan keluarga, teman sebaya, dan sekolah. Karena obligasi tersebut berfungsi
sebagai informasi tentang norma-norma yang di transmisikan.

6
Namun, ketika remaja memiliki peran yang lemah terhadap keluarga dan sekolah
maka peran kelompok sebaya akan meningkat serta memungkinkan remaja akan
berteman dengan remaja lain yang memiliki norma-norma dan perilaku yang
mendukung penggunaan rokok dan penyimpangan lainnya. Meskipun keluarga dan
sekolah dianggap sebagai sumber informasi tentang penggunaan rokok dan perilaku
menyimpang lainnya, namun teman sebaya dianggap sebagai sumber penularannya.

 Social Identity Theory


Menurut Abrams dan Hogg (dalam Kobus, 2003) identitas sosial berfokus pada konsep
diri individu sebagai sebuah kelompok anggota dan kategorisasi kelompok yang berbeda.
Dari perspektif ini, konsep diri dari remaja dianggap sebagai penggabungan dari citra diri.
Identitas sosial dianggap penting dalam menentukan perilaku individu. Ketika identitas
pribadi yang menonjol, individu diharapkan untuk bertindak sesuai dengan norma mereka
dengan sedikitmempengaruhi kelompok sosial. Sebaliknya ketika identitas sosial yang
paling penting maka individu akan bertindak sesuai dengan kelompoknya dan
mengintegrasikan antara identitas sosial kelompok dengan konsep diri dalam diri remaja.
Teori identitas sosial mengasumsikan bahwa anggota memakai norma dan perilaku yang
penting dalam identitas sosial kelompok. Teori identitas sosial juga mencakup teori
perbandingan sosial (Festinger dalam Kobus, 2003), khususnya dalam membandingkan
diri sendiri dalam kelompok lain dan berusaha untuk memberikan keuntungan bagi
identitasnya tersebut. Ketika perbandingan sosial mendapatkan penilaian identitas yang
positif maka individu termotivasi untuk mempertahankan perilaku tersebut dan
menonjolkannya untuk diri sendiri dan identitas sosial. Namun ketika penilaian negatif,
remaja diharapkan untuk mengubah perilaku tersebut dan menjadi evaluasi untuk dirinya.
 Social Network Theory
Fokus teori jaringan sosial adalah saling ketergantungannya individu dengan hubungan
antar indvidu dalam suatu sistem sosial (Leinhardt, dkk., dalam Kobus, 2003). Teori
mengasumsikan bahwa indvidu dalam sistem sosial berinteraksi tersebut berfungsi
sebagai pengambilan keputusan. Selain itu, teori ini juga digunakan sebagai pertukaran
informasi dalam sebuah sistem, seperti cara dan norma dalam merokok mungkin
dikomunikasikan dan ditransmisikan dalam jaringan sosial ini. Teori jaringan sosial
menyarankan untuk melihat teman sebaya diluar kelompok dan mempertimbangkan
jaringan sosial yang lebih besar.

C. SOLUSI UNTUK MENGATASI KEBIASAAN MEROKOK

Bila Anda seorang perokok aktif dan berniat untuk menghentikan kebiasaan buruk ini,
ada beberapa cara berhenti merokok yang dapat Anda lakukan, di antaranya:

1. Mengelola stres

Stres bisa menjadi salah satu alasan seseorang memilih untuk merokok, karena kandungan
nikotin di dalamnya dapat memberikan efek relaksasi dengan cepat. Meski demikian,
beberapa penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok justru dapat membuat
seseorang lebih mudah mengalami stres.

7
Untuk meredakan stres, ubah kebiasaan merokok secara perlahan dengan melakukan
beberapa aktivitas yang menyenangkan, seperti mendengarkan musik, melakukan terapi
pijat, atau meditasi. Selain itu, sebisa mungkin hindari pula situasi yang bisa
mendatangkan stres.

2. Menghindari pemicu kebiasaan merokok

Saat sedang berusaha berhenti merokok, sebisa mungkin hindari faktor atau kebiasaan yang
dapat membuat Anda kembali merokok, seperti minum kopi dan alkohol atau berkumpul
dengan sesama perokok.

Jika terbiasa merokok setelah makan, Anda bisa mencari cara lain sebagai pengganti,
misalnya dengan mengunyah permen karetatau menggosok gigi.

3. Mengonsumsi makanan sehat

Sebagian perokok aktif sering merasa kurang berselera untuk makan, karena nikotin di dalam
rokok dapat mengurangi sensitivitas indra perasa dan penciuman.

Penelitian menunjukkan bahwa makanan sehat, seperti sayur dan buah-buahan, dapat


mengurangi hasrat untuk kembali merokok. Tak hanya itu, makanan sehat juga dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh sekaligus mengembalikan selera makan yang berkurang
akibat merokok.

4. Berolahraga secara rutin

Tak hanya membuat tubuh lebih sehat dan bugar, olahraga juga dapat mengurangi kecanduan
akan nikotin. Saat keinginan untuk merokok datang, Anda dapat mengalihkan keinginan ini
dengan melakukan olahraga, seperti jalan santai, berenang, atau bersepeda.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

a. Lebih dari separuh remaja merokok .


b. Lebih dari separuh remaja memiliki pengetahuan rendah tentang peringatan bahaya
merokok pada bungkus rokok.
c. Lebih dari separuh remaja memiliki persepsi tidak baik tentang peringatan bahaya merokok
pada bungkus rokok.
d. Lebih dari separuh remaja memiliki sikap negatif tentang peringatan bahaya merokok pada
bungkus rokok.
e. Terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan tentang peringatan bahaya
merokok pada bungkus rokok dengan perilaku merokok remaja.
f. Terdapat hubungan bermakna antara persepsi tentang peringatan bahaya merokok pada
bungkus rokok dengan perilaku merokok remaja.
g. Terdapat hubungan bermakna antara sikap tentang peringatan bahaya merokok
padabungkus rokok dengan perilaku merokok remaja.

3.2 Saran

 Bagi Pemerintah
Diiharapkan dapat meninjau ulang kembali terkait peraturan media promosi kesehatan berupa
peringatan bergambar pada bungkus rokok yang kurang efektif, dengan menambahkan
persentase gambar pada bungkus rokok tersebut. Pemerintah juga dapat menerapkan denda
bagi pelajar yang kedapatan merokok di tempat-tempat umum.

9
 Bagi Remaja
Bagi remaja perokok diharapkan dapat rajin membaca referensi terkait bahaya dari merokok
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan mengubah pola pikirnya menjadi lebih baik.
Selain itu mengubah kebiasaan merokok berkumpul bersama teman dengan kegiatan positif
seperti olahraga dan bakti sosial. Bagi yang tidak merokok untuk tetap menjauhi rokok dan
dapat mengajak orang sekitarnya untuk menjauhi rokok.

10
DAFTAR PUSAKA

https://www.emc.id/id/care-plus/masih-remaja-sudah-mulai-merokok-ini-dampak-dan-
bahayanya#:~:text=Paru%2Dparu%20berhenti%20berkembang,kronis%20saat
%20mereka%20beranjak%20dewasa
https://www.alodokter.com/bahas-satu-satu-cara-berhenti-merokok

11

Anda mungkin juga menyukai