Disusun
Kelas : X MIA 1
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya haturkankehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan berkat dan rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan karya
ilmiah yang berjudul “Pentingnya menjunjung tinggi budaya LONTO LEOK
dalam penyelesaian masalah di Manggarai” ini tepat pada waktunya.Adapun
maksud dan tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari sekolah pada pembuatan karya ilmiah, selain itu karya ilmiah ini juga dibuat
untuk menambah wawasan para pelajar tentang pentingnya menjunjung tinggi
budaya lonto leokdalam penyelesaian masalah di Manggarai.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Maria Natalia G. Ratu, S.Pd
selaku pembimbing pembuatan karya imliah yang telah sepenuh hati membimbing
saya dalam pembuatan karya ilmiah ini sehingga dapat menambah wawasan saya
dalam mempelajari serta mendalami adat istiadat di Manggarai terutama dalam
mempelajari tradisi budaya lonto leok.Saya juga mengungkapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah ini ,
sehingga saya dapat menyelesaikan karya imliah ini tepat pada waktunya.
Saya menyadari , karya ilmiah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun , akan saya nantikan
demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
Kehidupanbermasyarakat.......................................................................7
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................................................8
3.2 Saran.........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bumi Nusantara adalah wilayah yang luas dan terdapat beragam kearifan
lokal dari berbagai macam ras, agama, bangsa, suku, budaya, dan adat istiadat
yang majemuk. Seringnya terjadi perbedaan pendapat dan ide antar sesama
manusia dalam berkomunikasi.Setiap orang menjadi produk sebuah budaya.
Tidak mungkin memisahkan seseorang dari budaya yang telah
membentuknya. Sejak kecil kita sesungguhnya sudah disuguhkan dengan
sebuah tradisi kebudayaan yang unik dan dinamis. Melalui bahasa yang
digunakan, ajaran orangtua, lingkungan masyarakatnya, setiap orang
diarahkan untuk menjadi bagian dari budayanya. Budaya memiliki peranan
yang sangat krusial dan strategis dalam pembentukan identitas dan jati diri
seorang manusia. Saya yang dibesarkan dalam lingkungan budaya masyarakat
manggarai Flores tentunya tidak akan memiliki identitas dan jati diri seperti
orang Jawa.(kader, Jaelani 2021).
Keragaman tersebut tidak menjadi halangan yang dipermaslahkan, melainkan
agar dapat bekerjasama dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Keanekaragaman dan perbedaan akan menjadi permersatu bangsa, yakni
hukum yang mengukuhkan. Karena hukum, bangsa Indonesia akan
mempunyai kesamaan didalamnya. Umumnya semua atura-aturan yang ada di
Indonesia berasaskan Pancasila tanpa terkecuali, penyelesaian masalah
dengan musyawarah untuk mufakat.Pemahaman dari sebuah budaya ialah
sikap atau pikiran atau ide yang berawal dari masa silam yang diambil oleh
khalayak pada masa kini. Sikap serta pikiran ini memenuhi bagian vital dari
kesemuawarisan historis dan mengangkatnya mmenjadi budaya. Banyaknya
dari sekian adat tradisi yang ada di Manggarai salah satu tradisi yang bertahan
hingga sekarang adalah tradisi lonto leok Musyawarah lonManggara.
1
Dalamdekrit di manggarai membentuk salah satu bentuk kerjasama
masyarakat untuk menyampaikan pendapat dan solusi terkait masalah yang
ada di masyarakat Manggarai itu sendiri, dalam hal ini tua adat (tua golo)
sangat berperan penting dalam lonto leok ini tua adat sebagai pemimpin
musyawarah,
selain tua adat sebagai pemimpin, tua adat juga mampu memberikan solusi
daripermasalahan yang di hadapi. Di era sekarang ini sering terjadi permasalahan
yang cenderung tidak terselesaikan , itu karna sikap individualis yang terus
melekat dipribadi setiap orang . Masalah yang dimaksud dapat berkaitan dengan
masalah sosial, politik ekonomi , hukum pendidikan dan budaya. Semua masalah
dapat teratasi apabila terjalinnya komunikasi yang efektif sehingga hubungan baik
dapat terus terjalin. Dalam budaya Manggarai setiap masalah dapat terselesaikan
dengan duduk bersama dalam forum “lonto leok” , yang merupakan budaya luhur
masyarakat Manggarai, juga simbol persatuan, persaudaraan, kekeluargaan dalam
menyelesaikan masalah.Makna tersebut sangat tampak dalam sikap duduk yaitu
membentuk lingkaran. Banyak simbol adat yang digunakan dalam forum lonto
leok, misalnya tuak , ayam , pakaian adat, dan peribahasa adat yang sering
digunakan.
1.2Rumusan masalah
1.3Tujuan penelitian
2
2. Untuk mengetahui usaha-usaha yang bisa kita lakukan dalam melestarikan
budaya lonto leok , guna menjalin komunikasi yang efektif antara
masyarakat
3. Untuk mengetahui dampak – dampak positif budaya lonto leok sehingga
bisa kita terapkan dalam kehidupan bermasyarakat
1.4 Manfaat penelitian
3
BABII
PEMBAHASAN
2.1 Proses pelaksanaan budaya lonto leok dalam menyelesaikan masalah di
Manggarai.
Musyawarah lonto leok dalam pengambilan dekrit di manggarai merupakan
salah satu bentuk kerjasama masyarakat untuk menyampaiakan solusi terkait
masalah yang ada masyarakat manggarai itu sendiri. Lonto leok merupakan
salah satu budaya manggarai dalam menyelesaikan persoalan dengan
musyawarah mufakat. Dalam hal ini tua adat (tua golo) sangat berperan
penting dalam lonto leok, tua adat sebagai pemimpin musyawarah. Pihak
yang yang sengketa akan di panggil kerumah adat (mbaru gendang) yang di
fasilitasi oleh tua adat untuk memusyawarakan penyelesaian masalah
sehingggadekrit yang diambil dapat memuaskan semua pihak.
Adapun penyebab sehingga lonto leok tidak di serasika, karena harus di
sesuaikan dengan kemampuan orang-orang yang mau melaksanakannya. Jadi
bukan tua batu’ yang menentukan waktu dan harta atau barang yang akan
dibawa sebagai bahan dalam lonto leok , melainkan pihak yang bersengketa.
LONTO LEOK yang dilaksanakan oleh masyarakat Manggarai adalah suatu
pemberian keputusan dan meringankan beban orang yang terkena masalah
dan betul-betul didasari dengan keikhlasan.
Karena hal tersebut di laksanakan tidak ada target waktu yang di tentukan
oleh Tua golo untuk melaksanakannya. Dengan demikian sebagai masyarakat
tinggal menentukan waktu-waktu tersebut untuk melaksanakan tradisi ini dan
disesuaikan dengan situasi dan kondisinya, kapan saja mempunyai
kemampuan dan kesempatan yang baik, maka saat itulah mereka
melaksanakan lonto leok.(Kader Jaelani 2021)
Spirit lonto leok sebagai sebuah budaya dapat dikaji melalui peribahasa adat
seperti Nai ca anggit Tuka caleleng kudu neka wolengwintuk dalam
peribahasa ini tersirat sebuah makna didalamnya , namun jika diterjemahkan
4
ungkapan ini memiliki arti “nafas satu ikatan , satu perut yang sama , jangan
beda gerakan “
2.2 Usaha yang bisa kita lakukan untuk melestarikan budaya LONTO LEOK
5
mempelajarinya.Untuk itu, dengan banyaknya warisan budaya daerah
Manggarai yang sangat menarik untuk dipelajari, masyarakat kita wajib untuk
melestarikan warisan budaya , seperti warisan budaya lonto leok, yang
sekarang mulai mengikis karna kehadiran globalisasi.
6
Untuk melestarikan budaya lonto leok ini , sebaiknya kita tidak
terpengaruh dengan budaya negara lain. Pada era globalisasi saat ini,
budaya asing sangat mudah masuk ke tengah-tengah masyarakat
Indonesia.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang di ambil dari tulisan ini adalah
1. Lonto leokadalah peninggalan leluhur orang manggarai yang
merupakan adaptasi dalam kepercayaan orang maggarai. Segala
sesuatu yang berbentuk bundar/bulat melambangkan persatuan dan
kesatuan, tidak saling membedakan dan harmonis , semua yang di
lakukan oleh tangan bermuara pada lonto leok sebagai sumber
kebersamaan orang manggarai. Ritus –ritus nilai dan makna yang
terkandung dalam lonto leok merupakan unsur budaya dan agama
yang menjadi pedoman hidup orang manggarai.
2. Lonto leok mengandung unsur budaya dan agama seperti sitem
musyawarah dan cara pengambilan keputusan berdasarkan
kesepakatan bersama dan demokrasi serta mementingkan perdamaian
dan kesatuan antara sesama, dengan lebih mengedepankan nilai
budaya dan agama sebagai dasar dalam mengambil keputusan atau
dekrit.
3.2 Saran
1. Mencermati budaya sebagai jembatan ke budaya formal, lonto leok
bisa dijadikan media pembelajaran oleh guru untuk siswa di
manggarai agar pembelajaran lebih bervariasi dan siswa dan kaum
mudah bisa mengetahui budayanya sendiri
2. Semua masyarakat dan pemerintah dan setempat serta kaum muda ,
diharapkan bisa terus menjaga kelestarian lonto leok
3. Tatanan tradisi orang manggarai kiranya harus tetab dihidupkan
salahsatunya lonto leok ini sehingga tradisi lonto leok tetap di
lestarikan hingga ke anak cucu nanti.
8
DAFTAR PUSTAKA
Fransiskus Kurniawan, 2016. Budaya lonto keok sebagai strategi komunikasi politik
DPRD provinsi NTT dari dapil Manggarai. Kupang: Jurusan komunikasi fakultas sosial dan
ilmu politik universitas Cendana
Ivan Kurniawan, 2016. Budaya Lonto Leok Dalam Langgam Demokrasi (Kajian
Fenomenologis Budaya Lonto Leok Sebagai Strategi Komunikasi Politik). Manggarai:
Kompasiana.com
Kader Jaelani, 2021. Tradisi Lonto Leo pada Masyarakat Manggarai di Kabupaten
Manggarai Barat (Kajian Historis dan Relasi dengan Budaya Islam). Makassar:
RepositoriUIN Alauddin Makassar