Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DAMPAK MEROKOK BAGI PRESTASI BELAJAR

TAHUN AJARAN 2018/2019

Oleh :
Amelia Murba
Cynthia Anggraeni
Dastin Arjuna Wianzah
Dwiyani Melinda
Mustopa Dira Seprian
Niar Yulia

Kelas : XI IPA 5
Guru pembimbing : Muharlisa, S.Pd
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Proses pembuatan karya tulis ini mengambil judul “Dampak Merokok


bagi Prestasi Pelajar”. Karya tulis ini di buat untuk menyelesaikan Tugas Akhir
Bahasa Indonesia agar berjalan dengan lancar dan tepat waktu.Penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

Penulis menyadari karya tulis ini masih memiliki kekurangan, maka dari
itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun agar lebih baik lagi
kedepannya.

Baturaja, 04 Maret 2019


Penulis

Kelompok 2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ……....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……........................................................................................... 1

1.2 Batasan Masalah ………………………….………………………………………………………….……. 1

1.3 Rumusan Masalah …............................................................................................. 1

1.4 Tujuan Penelitian …….......................................................................................... 2

1.5 Manfaat Penulisan ………....................................................................................... 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.2 Kerangka Teoritis .…………........................................................................... 3

2.3 Metodologi Penelitian …………………................................................................... 6

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Hasil Wawancara …........................................................................................... 7

3.2 Pembahasan …………................................................................................... 8

3.3 Upaya Pencegahan ………………………………….......................................................... 8

BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 9

4.2 Saran ………................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ……............................................................................................... 10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Meski semua orang tahu akan bahaya yang di timbulkan akibat merokok,
perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang
masih dapat di terorir oleh masyarakat. Hal ini dapat dirasakan dalam
kehidupan sehari – hari dilingkungan rumah, kantor, angkutan umum, maupun
di jalan – jalan. Hampir setiap saat kita menjumpai orang yang sedang
merokok. Hal yang memprihatinkan adalah usia mulai merokok yang setiap
tahunnya semakin muda. Bila dulu orang – orang berani merokok ketika mulai
SMP, maka sekarang dapat dijumpai anak – anak SD kelas 5 dan 6 sudah mulai
banyak yang merokok secara diam – diam .
Kerugian yang di timbulkan rokok sangat banyak bagi kesehatan. Tapi
masih banyak orang yang tetap masih untuk menikmatinya. Efek dari rokok
memberi stimulas DEPRESI ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan,
alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor.
Walaupun rokok memberi efek santai dan sugesti lebih jantan. Manfaat
rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang
merokok maupun yang tidak (perokok pasif).

Berdasarkan hal tersebut maka penulis ingin menjelaskan DAMPAK


MEROKOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI LINGKUNGAN PELAJAR.

1.2 Batasan Masalah

(1) Apa pengaruh Rokok Terhadap Pelajar

(2) Bagaimana Cara Pencegahan Pemakai Rokok Terhadap Pelajar

(3) Bagaimana Rokok Berpengaruh Terhadap Prestasi Belajar

Siswa

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penulis hanya membahas
tentang mengapa rokok berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

1.4 Tujuan Penelitian

(1) Menjelaskan Tentang Pengertian Rokok

(2) Menjelaskan Tentang Pengaruh Rokok Terhadap Pelajar

(3) Menjelaskan Tentang Pengaruh Rokok Terhadap Prestasi

Belajar

(4) Pelajar Sadar Akan Bahaya Rokok

(5) Orang Tua Ikut Serta Mengawasi Anaknya Agar Tidak Merokok

1.5 Manfaat Penelitian

Kegunaan ini adalah untuk mengetahui apa saja dampak yang di


timbulkan dari merokok dan menyarankan agar menghentikan perbuatan
merokok.
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teoritis

2.1.1. Pengertian Rokok


Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120
mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah
dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya
dapat dihirup lewat mulut pada ujunglainnya.

Rokok adalah benda beracun yang memiliki efek santai dan sugesti merasa lebih
rileks.Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sa
ngat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan
perokok.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang
dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan
yang memperingatkan
perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok,misalnya kanker
paru-paru atau serangan jantung (walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan,
jarang sekali dipatuhi)

2.1.2. Dampak Rokok


Ada berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh rokok,baik bagi diri sendiri
maupun orang lain.

1. Dampak bagi diri sendiri


a. Merokok lebih banyak mendatangkan banyak kerugian dibandingkan
keuntungan bagi tubuh,
b. Menimbulkan sugesti kepada diri kita,bahwa jika kita tidak merokok mulut
tidak enak dan asam,
c. Rasa ingin tahu,semangat untuk belajar,dan berbagai hal positif yang ada
pada diri kita hilang ketika kita menjadi seorang perokok.
2. Dampak bagi orang lain

a. Ketika kita sedang merokok,asap rokok kita dapat mengganggu orang lain
dan juga menyebabkan polusi udara,

b. Menyebabkan seseorang yang dekat dengan kita menjadi perokok pasif,

c. Menyebabkan menipisnya lapisan ozon,


d. Jika membuang puntung rokok sembarangan tanpa mematikannya
terlebih dahulu akan menyebabkan kebakaran,

2.1.3. Kandungan Kimia dalam Rokok


Beberapa senyawa yang terkandung dalam rokok sebagai berikut.

a. Karbon Monoksida

Salah satu kandungan rokok yang merupakan gas beracun adalah


karbon monoksida. Senyawa yang satu ini merupakan gas yang tidak memiliki
rasa dan bau. Jika terhirup terlalu banyak, sel-sel darah merah akan lebih
banyak berikatan dengan karbon monoksida dibanding dengan oksigen.
Akibatnya fungsi otot dan jantung akan menurun. Hal ini akan menyebabkan
kelelahan, lemas, dan pusing.
Dalam skala besar, seseorang yang menghirupnya bisa mengalami koma atau
bahkan kematian. Janin, penderita gangguan jantung, dan penderita penyakit
paru-paru merupakan kelompok yang paling rentan terhadap racun ini.

b. Nikotin

Kandungan rokok yang paling sering disinggung-singgung adalah


nikotin. Nikotin memiliki efek candu seperti opium dan morfin. Nikotin
berfungsi sebagai perantara dalam sistem saraf otak yang menyebabkan
berbagai reaksi biokimia, termasuk efek menyenangkan dan menenangkan.
Nikotin yang dihisap perokok akan terserap masuk ke aliran darah, kemudian
merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak hormon adrenalin,
sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah, denyut jantung, dan
pernapasan. Efek yang mungkin muncul akibat paparan nikotin adalah muntah,
kejang, dan penekanan pada sistem saraf pusat.

c. Tar

Kandungan rokok lainnya yang bersifat karsinogenik adalah tar. Tar


yang terhirup oleh perokok akan mengendap di paru-paru. Timbunan tar ini
berisiko tinggi menyebabkan penyakit pada paru-paru, seperti kanker paru-
paru dan emfisema.
Tidak hanya itu, tar akan masuk ke peredaran darah dan meningkatkan risiko
terjadinya diabetes, penyakit jantung, hingga gangguan kesuburan. Tar dapat
terlihat melalui noda kuning yang tertinggal di gigi dan jari. Karena tar masuk
secara langsung ke mulut, zat berbahaya ini juga dapat mengakibatkan
masalah gusi dan kanker mulut.

d. Hidrogen Sianida
Senyawa racun lainnya yang menjadi bahan penyusun rokok adalah
hidrogen sianida. Beberapa negara pernah memakai senyawa ini untuk
menghukum mati narapidana. Saat ini, hidrogen sianida juga digunakan
dalam industri tekstil, plastik, kertas, dan sering dipakai sebagai bahan
pembuat asap pembasmi hama. Efek dari senyawa ini dapat melemahkan
paru-paru, menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan mual.
e. Benzena
Benzena merupakan residu dari pembakaran rokok. Paparan
benzena jangka panjang (setahun atau lebih), dapat menurunkan jumlah
sel darah merah dan merusak sumsum tulang, sehingga meningkatkan
risiko terjadinya anemia dan perdarahan. Selain itu, benzena juga merusak
sel darah putih sehingga menurunkan daya tahan tubuh, serta
meningkatkan risiko leukimia.
f. Formaldehida
Benzena merupakan residu dari pembakaran rokok. Paparan
benzena jangka panjang (setahun atau lebih), dapat menurunkan jumlah
sel darah merah dan merusak sumsum tulang, sehingga meningkatkan
risiko terjadinya anemia dan perdarahan. Selain itu, benzena juga merusak
sel darah putih sehingga menurunkan daya tahan tubuh, serta
meningkatkan risiko leukimia.
g. Arsenik
Arsenik merupakan golongan pertama karsinogen. Paparan
terhadap arsenik tingkat tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya
kanker kulit, kanker paru-paru, kanker saluran kemih, kanker ginjal,
dan kanker hati. Arsenik terdapat dalam rokok melalui pestisida yang
digunakan dalam pertanian tembakau.
h. Kadmium
Sekitar 40-60 persen dari kadmium yang terdapat dalam asap rokok,
terserap masuk ke paru-paru saat merokok. Kadar kadmium yang tinggi
dalam tubuh dapat menimbulkan gangguan sensorik, muntah, diare,
kejang, kram otot, gagal ginjal, dan meningkatkan risiko kanker.
i. Amonia
Amonia merupakan gas beracun, tidak berwarna, namun berbau
tajam. Pada industri rokok, amonia digunakan untuk meningkatkan
dampak candu nikotin.
Dalam jangka pendek, menghirup dan terpapar amonia dapat
mengakibatkan napas pendek, sesak napas, iritasi mata, dan sakit
tenggorokan. Sedangkan dampak jangka panjangnya yaitu pneumonia dan
kanker tenggorokan.

2.1.4. Ciri-Ciri Perokok


a. Bibir akan terlihat gelap
b. Gigi menjadi kuning
c. Mata menjadi merah
d. Dalam keadaan apapun akan mencari rokok
e. Menghabiskan beberapa bungkus dalam sehari
f. Mudah terserang penyakit batuk
g. Nafasnya menjadi bau
h. Nafas seorang perokok tidak kuat dan tidak panjang
2.2 Metodologi Penelitian
2.2.1 Tempat dan Waktu
Tempat yang dipakai adalah di SMA N 1 OKU. Penelitian ini dilakukan kurang
lebih selama 1 bulan.

2.2.2 Pemilihan Subjek


Disini penulis mengambil subjek dari siswa SMA N 1 OKU

2.2.3 Metode Penelitian


Dalam mengerjakan Karya Ilmiah ini, peneliti menggunakan Metode
Wawancara. Wawancara menurut Nazir (1988) adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si
penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Walaupun
wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap
muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian.
Wawancara dapat dilakukan dengan berbagai cara. Wawancara juga dapat dibendakan
menjadi wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.

a. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur lebih sering digunakan dalam penelitian survey atau penelitian
kuantitatif, walaupun dalam beberapa situasi, wawancara tersetruktur juga dalam
penelitian kualitatif. Wawancara bentuk ini sangat terkesan seperti interogasi karena
sangat kaku, dan pertukaran informasi antara peneliti dengan subyek yang diteliti
sangat minim. Dalam melakukan wawancara tersetruktur, fungsi peneliti sebagian
besar hanya mengajukan pertanyaan dan subyek penelitian hanya bertugas menjawab
pertanyaan saja. Terlihat adanya garis yang tegas antara peneliti dengan subyek
penelitian. Selam proses wawancara harus sesuai dengan pedoman wawancara
(guideline interview) yang telah dipersiapkan.
b. Wawacara Tidak Terstruktur
Jenis wawancara yang ketiga adalah wawancara tidak tersetruktur.
Hampir mirip dengan bentuk wawancara semi tersetruktur, hanya saja
wawancara semi tersetruktur memiliki kelonggaran dalam banyak hal
termasuk dalam pedoman wawancara. Salah satu kelemahan wawancara
tidak tersetruktur adalah pembicaraan akan mudah menjadi “ngalor-
ngidul” dengan batasan yang kurang tegas. Untuk sebuah penelitian
kualitatif, kami tidak menyarankan untuk menggunakan wawancara jenis
wawancara tidak tersetruktur karena kurang terfokus pada apa yang
akan digali. Penggalian akan bersifat meluas, bukan mendala.
Wawancara tidak tersetruktur lebih tepat digunakan dalam konteks
wawancara santai dengan tujuan yang tidak terlalu terfokus, konteks
talk-show, kontek seminar atau kualiah umum, dan konteks lainnya yang
bertujuan untuk mencari keluasan bahasan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hasil Wawancara

Hasil Wawancara

Pertanyaan :

1. Apakah anda pernah merokok?

2. Mengapa anda awalnya bisa merokok?

3. Apa dampaknya bagi kesehatan anda? Apakah membuat sakit atau membuat tubuh

menjadi sehat?

4. Pernahkah anda berusaha untuk tidak merokok lagi?

5. Biasanya dalam satu hari anda menghabiskan berapa batang rokok?

6. Apakah merokok mengganggu konsentrasi belajar?

7. Apakah orang tua menyarankan anda merokok?

8. Dalam kondisi apa saja anda merokok?

9. Bagaimana keadaan anda saat sedang tidak merokok?

10.Apakah anda mengetahui kandungan dalam satu batang rokok?


11.Seberapa penting rokok bagi anda?
12.Apa pendapat anda tentang merokok?

Jawaban :

1. Iya, pernah.

2. Karena pengaruh teman

3. Membuat sakit

4. Sudah sering sekali,tapi sekarang sudah berkurang banyak mengkonsumsi rokok dari

sebelumnya

5. Sekarang alhamdulillah dua batang per hari

6. Tidak

7. Tidak
8. Saat saya merasa kenyang

9. Biasa saja

10.Setahu saya akan terkena kanker tenggorokan


11.Tidak penting
12.Saya ini tidak tahu. Saya hanya merokok-rokok saja

3.2 Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh data,


bahwasanya merokok dapat dihindari asalkan kita paham akan dampak
dan gejalanya yang terdapat dalam rokok tersebut.

3.3 Pencegahan Merokok

Motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk dipertimbangkan dan di


kembangkan. Dalam 12 jam setelah tidak menyulut rokok, tubuh akan mulai menyembuhkan dirinya
sendiri, kadar karbon dioksida dan nikotin dalam sistem tubuh akan menurun secara cepat, paru –
paru mulai memperbaiki kerusakan akibat bahan – bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok.

Anda kini telah mengetahui konsekuensi dari rokok yang Anda bakar setiap harinya tidak
hanya merugikan kesehatan orang – orang tercinta pun bisa ikut jadi taruhannya. Masih merasa
kalau berhenti merokok itu sulit?

Ini tips sederhana cara berhenti merokok :

1. Mengganti rokok dengan makan permen

2. Menyisihkan sedikitnya uang jajan

3. Jauhi asap rokok

4. Memperbanyak kegiatan positif lainnya, dan

5. Meminum perasan jeruk nipis dengan soda supaya asap di dalam paru paru bisa keluar,.

Dalam waktu minimal satu atau dua minggu keinginan anda untuk merokok akan
hilang dan anda akan merasa seperti menemukan diri andai sendiri.
BAB IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70
hingga 120 mm(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm
yang berisi daun-dauntembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah
satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut
pada ujung lainnya.
Apabila kita tanya, mengapa mereka merokok ? , banyak yang
menjawab dan alasan yang dilontarkan sehingga mereka belum mau
meninggalkan kebiasaan merokok. Banyak alasan mereka mengonsumsi rokok
diantara-Nya menghilangkan stres, iseng – iseng, supaya keren dan karena
pengaruh teman.
Asap rokok mengandung lebih dari 400 senyawa kimia yang secara
farmakologis terbukti aktif, beracun, dan dapat menyebabkan penyakit jantung
koroner. Tiga racun utama dalam rokok yaitu nikotin , tar, dan karbon
monoksida.
4.2 Kritik Dan Saran
Penulis menyadiri akan kekurangan dari penyusunan karya tulis ini. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi
menyempurnakan karya tulis selanjutnya
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 1 sampel dari SMA N 1
OKU
(1) Metode yang dipakai yaitu wawancara
(2) Teori penulis terlalu sedikit, lebih banyak sumber lebih bagus
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas . 2003 . Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Depdiknas.

http : //www.google.com/rokok

http : //www.google.com/prestasi

http : //www.google.com/belajar

http : //www.google.com/siswa

Anda mungkin juga menyukai