Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA

AUDIO VISUAL TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI


MENARCHE PADA SISWI SDN 006 LONG IRAM

MANUSKRIP

DISUSUN OLEH:

YESI MULYANI
NIM : P07224321136

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI SARJANA
TERAPAN KEBIDANAN
2022
HALAMAN PENGESAHAN

MANUSKRIP

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA


AUDIO VISUAL TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI
MENARCHE PADA SISWI SDN 006 LONG IRAM

YESI MULYANI
NIM : P07224321136

Telah diperiksa dan dinyatakan


telah memenuhi syarat

Menyetujui
Dewan Penguji
Penguji Utama
Inda Corniawati, M.Keb ………………………….
NIDN. 4024087501

Penguji I
Ns. Andi Lis Arming Gandini, S.Kep., M.Kep ………………………….
NIDN. 4029036801

Penguji II
Nino Adib C, M.Kes ………………………….
NIDN : 4018119101

Mengetahui

Ketua Jurusan Kebidanan Ketua Program Studi


Sarjana Terapan Kebidanan

Inda Corniawati, M.Keb Nursari Abdul Syukur, M.Keb


NIP. 197508242006042002 NIP. 197805192002122001
ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL


TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SDN 006
LONG IRAM

Yesi Mulyani 1), Andi Lis A.G2), Nino Adib C2)


1)
Mahasiswa Prodi Sarjana Terapan Kebidanan, Poltekkes Kaltim
2)
Dosen Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kaltim

Pendahuluan: Pubertas yang lebih dini pada anak perempuan merupakan salah satu
masalah kesehatan mental remaja termasuk kecemasan. Hasil Riskesdas menunjukkan
bahwa berdasarkan laporan responden yang sudah mengalami haid, rata- rata umur
menarche adalah 13 tahun (20%) dengan kejadian lebih awal pada umur kurang dari 9
tahun dan ada yang lebih lambat sampai 20 tahun.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audiovisual
terhadap kecemasan menghadapi menarche pada siswi SDN 006 Long Iram.
Metode: Penelitian eksperimen dengan desain pra-eksperimen one group pretest posttest.
Populasi keseluruhan jumlah siswi kelas 3, 4, 5 dan 6 dan belum mengalami menarche.
Dengan total sampling sebanyak 34 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari dua bagian yaitu data diri responden, kuesioner Hamilton Rating Scale For
Anxiety (HARS).
Hasil:. Hasil uji wilcoxon nilai-p=0,000 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, yang
berarti Ada perbedaan kecemasan siswi sebelum dan setelah diberikan pendidikan
kesehatan dengan media audio visual tentang menarche pada siswi SDN 006 Long Iram
Kesimpulan: Pendidikan kesehatan dengan media audio visual tentang menarche dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada siswi. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa
kita dapat menggunakan media audio visual sebagai sarana edukasi pada remaja yang
akan dan telah mengalami menarche.

Kata kunci: Kecemasan, Pendidikan Kesehatan, Media Audio Visual, Menarche


ABSTRACT

INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION WITH AUDIO VISUAL MEDIA ON


ANXIETY FACING MENARCHE WITH STUDENTS
SDN 006 LONG IRAM

Yesi Mulyani 1), Andi Lis2), Nino Adib2)


Students of the Applied Midwifery Study Program, Poltekkes Kaltim
1)
2)
Lecturer of Midwifery Department, Poltekkes Kaltim

Introduction: Early puberty in girls is one of the best examples of adolescent mental
health problems including anxiety. The results of Riskesdas show that based on reports of
respondents who have experienced menstruation, the average age of menarche is 13
years (20%) with an earlier occurrence at the age of less than 9 years and some delaying
up to 20 years.
Objective: To determine the effect of health education with audiovisual media on anxiety
facing menarche in students of SDN 006 Long Iram.
Methods: Experimental research with one group pretest posttest pre-experimental
design. The overall population is grade 3, 4, 5 and 6 students who have not experienced
menarche. With a total sampling of 34 people. The instrument used in this study consisted
of two parts, namely the respondent's personal data, the Hamilton Rating Scale For
Anxiety (HARS) questionnaire.
Results: Wilcoxon test results p-value = 0.000 so that Ha is accepted and Ho is rejected,
which means there are differences in student anxiety before and after being given health
education with audio-visual media about menarche at SDN 006 Long Iram students
Conclusion: ealth education with audio-visual media about menarche can reduce anxiety
levels in female students. From the results of this study it can be seen that we can use
audio-visual media as a means of education for adolescents who will and have
experienced menarche..

Keywords: Anxiety, Health Education, Audio Visual Media, Menarche


PENDAHULUAN Menurut WHO terdapat lebih
Perubahan besar dalam dari separuh penduduk dunia berumur
biologi, penampilan, persepsi diri, di bawah 25 tahun dan 80% dari
perilaku, dan emosi bergabung untuk mereka tinggal di Negara
menjadikan pubertas salah satu fase berkembang, penduduk dunia yang
paling penting dalam rentang berumur antara 10-24 tahun besarnya
kehidupan. Meskipun pubertas 30%2. Hasil Riskesdas menunjukkan
menghadirkan tantangan bagi semua bahwa berdasarkan laporan responden
remaja, anak perempuan yang matang yang sudah mengalami haid, rata-rata
di depan rekan-rekan mereka sangat umur menarche adalah 13 tahun
rentan. Waktu pubertas yang lebih (20%) dengan kejadian lebih awal
dini pada anak perempuan adalah pada umur kurang dari 9 tahun dan
salah satu contoh terbaik masalah ada yang lebih lambat sampai 20
kesehatan mental remaja, termasuk tahun. Serta 7,9% tidak menjawab
depresi, kecemasan, gangguan makan, atau lupa. Terdapat 7,8% yang
kenakalan, penggunaan narkoba, dan melaporkan belum haid.
kegagalan sekolah atau putus sekolah. Secara nasional rata-rata
Karena pematangan fisik menarche 13-14 tahun terjadi pada
terkait dengan perubahan dalam peran 37,5% anak Indonesia. Rata-rata umur
dan hubungan sosial, asosiasi ini menarche 11-12 tahun terjadi pada 30
biasanya dikaitkan dengan kesulitan pada anak di DKI Jakarta, dan 12,1%
alami untuk menghadapi perubahan di Nusa Tenggara Barat. Rata-rata
dan stres baru pada usia kronologis umur menarche 17-18 tahun terjadi
ditambah dengan perubahan saraf pada 8,9% anak-anak di Nusa
spesifik yang dipicu oleh pubertas Tenggara Timur, dan 2,0% di
yang dapat meningkatkan kerentanan Bengkulu. 2,6% anak-anak di DKI
untuk psikopatologi selama masa Jakarta sudah mendapatkan haid
remaja. pertama pada umur 9-10 tahun, dan
Anehnya sedikit yang terdapat 1,3% anak-anak di Maluku
diketahui tentang dampak jangka dan Papua Barat yang baru
panjang dari perkembangan mendapatkan haid pertama pada umur
sebelumnya. Meskipun ratusan 19-20 tahun. Umur menarche 6-8
penelitian mendokumentasikan tahun sudah terjadi pada sebagian
asosiasi waktu pubertas awal dengan kecil <0,5% anak-anak di 17 provinsi,
kesehatan mental hingga remaja akhir, sebaliknya umur menarche 19-20
hampir tidak ada peneliti yang tahun merata terdapat di seluruh
melakukan penilaian melewati titik provinsi3.
ini. Hal ini mungkin, sebagian, karena Berdasarkan Riskesdas tahun
kompleksitas keuangan dan logistik 2010 rata-rata umur menarche di
dalam mengelola peserta untuk waktu provinsi Kalimantan Timur pada
yang lama. Badan kecil penelitian anak-anak umur 6-8 tahun sebanyaK
tentang efek jangka panjang bervariasi 0,1%. Rata-rata umur menarche 9-10
dalam metodologi, ukuran sampel, tahun terdapat 1,3%, pada anak umur
dan demografi tetapi menyarankan 11-12 tahun sebanyak 22,3%, anak-
beberapa poin yang patut anak umur 13-14 tahun sebanyak
dipertimbangkan . 1
39,8%, anak-anak umur 15-16 tahun

1
sebanyak 17,16%, anak-anak umur experimental designs dengan
17-18 tahun sebanyak 3,6% dan 0,5% menggunakan rancangan one group
terjadi pada anak-anak berumur 19- 20 pretest posttest (tes awal- tes akhir
tahun. kelompok tunggal). Populasi pada
Berdasarkan studi penelitian ini adalah keseluruhan
pendahuluan jumlah SDN yang ada jumlah siswi kelas 3, 4, 5 dan 6 SDN
diwilayah Kecamatan Long Iram 006 Long Iram berjumlah 33 orang.
sekitar 12 SDN dan SDN yang Total sampel sebanyak 34 reponden.
memiliki jumlah murid yang cukup Teknik sampling pada penelitian ini
banyak dari SDN yang lain adalah total sampling.
SDN 006 Long Iram yaitu ada Penelitian ini akan
sebanyak 169 murid dan berkolaborasi direncanakan pada bulan April 2022.
dengan pihak program kesehatan Responden berasal dari SDN 006
remaja di UPT Puskesmas Long Iram Long Iram.
bahwa di SDN 006 Long Iram belum
pernah dilakukan pendidikan HASIL PENELITIAN
kesehatan menggunakan audio visual, 1. Karateristik Responden
khusunya tentang pendidikan a. Umur
kesehatan dengan menggunakan Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi
media audio visual terhadap karakteristik responden di SDN
kecemasan menghadapi menarche 006 Long Iram tahun 2022
pada siswi SDN. Dan menghadap Karakteristik Frekuensi Presentase
Kepala Sekolah SDN 006 Long Iram Umur 8 3 8.9
untuk ijin meminta data murid Umur 9 15 44.1
khususnya murid siswi dari kelas 3, 4, Umur 10 10 29.4
5 dan 6 yang berjumlah 44 orang Umur 11 5 14.7
siswi, 10 orang siswi di antaranya Umur 12 1 2.9
sudah mengalami menarche dan 34 jumlah 34 100
orang siswi lainnya belum mengalami
menarche. Jadi dari 34 orang siswi
yang belum mengalami menarche ini Berdasarkan tabel 4.1 diatas
lah yang menjadi total sampel diperoleh hasil bahwa dari 34
penelitian di lapangan untuk proses orang responden sebagian besar
penelitian. Penelitian sebelumnya berumur 9 tahun sebanyak 15
tentang kecemasan menghadapi orang (44,1%).
menarche di sekolah tersebut belum b. Kelas
pernah dilakukan, mengingat Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi
kebutuhan pendidikan kesehatan karakteristik responden di SDN
tentang kecemasan menghadapi 006 Long Iram tahun 2022
menarche masih menjadi masalah
yang ditemukan disekolah. Karakteristik Frekuensi Presentase
Umur 3 14 41.2
Umur 4 10 29.4
METODE PENELITIAN Umur 5 9 26.5
Jenis penelitian ini adalah Umur 6 1 2.9
desain pra eksperimen atau pre jumlah 34 100

2
3. Analisa Bivariat
Berdasarkan tabel 4.2. diatas
diperoleh hasil bahwa dari 34 n Mean Sum Nilai-z Nilai- p
orang responden sebagian besar Rank of
berada di kelas 3 sebanyak 14 Ran
orang (41,2%). k
Kecem Negatif 18 9.5 171
2. Analisa Univariat asan Rank
a. Kecemasan Sebelum Pretest Positif. 0 0 0 -4.243 0.000
Pemberian Intervensi (Pretest) Postest Rank
Ties 16
Kecemasan Frekuensi Presentase Total 34
(Pretest)
Tidak Cemas 0 0 Berdasarkan tabel 4.5. diatas
Cemas Ringan 13 38.2 diperoleh hasil bahwa dari 34
Cemas Sedang 21 61.8 responden, sebanyak 18 orang
Cemas Berat 0 0 memiliki kecemasan sesudah
intervensi pendidikan kesehatan
jumlah 34 100
dengan media audio visual tentang
menarche menurun dibandingkan
Berdasarkan tabel 4.3. diatas sebelum pemberian intervensi.
diperoleh hasil bahwa sebelum Terdapat 16 orang yang kecemasan
intervensi pemberian edukasi sebelum dan sesudah intervensi tetap
dengan media audiovisual atau sama. Tidak ada responden yang
tentang menarche, sebagian memiliki kecemasan sesudah
besar mengalami kecemasan intervensi pendidikan Ckesehatan
sedang sebanyak 21 orang dengan media audio visual tentang
(61,8%). menarche meningkat dibandingkan
sebelum pemberian intervensi.
Diperoleh dari hasil uji wilcoxon nilai-
b. Kecemasan Sesudah p=0,000 sehingga Ha diterima dan Ho
Pemberian Intervensi (Posttest) ditolak, yang berarti ada perbedaan
Kecemasan Frekuensi Presentase kecemasan siswi sebelum dan setelah
(Posttest) diberikan pendidikan kesehatan
Tidak Cemas 5 14.7 dengan media audio visual tentang
Cemas Ringan 21 61.8 menarche.
Cemas Sedang 8 23.5
Cemas Berat 0 0 Pembahasan
jumlah 34 100 1. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil analisis
Berdasarkan tabel 4.4. diatas diperoleh bahwa dari 34 orang
diperoleh hasil bahwa sesudah responden sebagian besar
intervensi pemberian edukasi berumur 9 tahun sebanyak 15
dengan media audiovisual tentang orang (44,1%) dan sebagian besar
menarche, sebagian besar berada di kelas 3 sebanyak 14
kecemasan menjadi kategori orang (41,2%).
ringan sebanyak 21 orang Remaja perempuan yang
(61,8%).
berumur 9 tahun termasuk
kelompok umur remaja awal.

3
Salah satu tanda pubertas pada sekolah adalah periode yang
remaja awal perempuan adalah dimulai dari usia 6-12 tahun7.
terjadinya menarche. Menurut Anak usia sekolah dalam masa
Hendriani, dkk (2019) menarche tersebut mengalami tahap
merupakan menstruasi pertama perkembangan fisiologis dan
yang biasa terjadi dalam rentang biologis salah satunya adalah
umur 10-16 tahun atau pada masa menarche. Pada masa tersebut
awal remaja di tengah masa rasa ingin tahu anak terhadap
pubertas sebelum memasuki masa perkembangan fisiknya semakin
reproduksi4. Umur saat seorang meningkat. Hal ini didasari oleh
anak perempuan mulai mendapat pernyataan dari Hawari bahwa
menstruasi bervariasi. Terdapat siswa pada masa kelas kelas
kecenderungan bahwa saat ini tinggi sekolah dasar sekitar usia
anak mendapat menstruasi yang 10-12 tahun lebih realistik, ingin
pertama kali pada umur yang tahu dan ingin belajar lebih
lebih muda. Ada yang berumur 12 banyak lagi5.
tahun saat mendapat menstruasi 2. Kecemasan Sebelum Pemberian
pertama kali, tapi ada juga yang 8 Intervensi (Pretest)
tahun sudah memulai siklusnya. Berdasarkan hasil analisis
Bila umur anak 16 tahun baru diperoleh bahwa sebelum
mendapat menstruasi pun dapat intervensi pemberian edukasi
terjadi. Oleh karena itu, umur bisa dengan media audiovisual tentang
menjadi dasar acuan terjadinya menarche, sebagian besar
menarche pada remaja mengalami kecemasan sedang
perempuan. Perubahan umur sebanyak 21 orang (61,8%). Hasil
menarche yang terjadi saat ini ini sejalan dengan penelitian
bisa disebabkan dari berbagai Ninawati yang mendapatkan
faktor yaitu perubahan hormon, sebelum diberikan pendidikan
usia menarche ibu, status gizi, kesehatan sebagian besar siswi
status sosial ekonomi. mengalami kecemasan sedang
Pengetahuan tentang sampai berat8.
menstruasi dan mengurangi Perasaan bingung, gelisah,
kecemasan menghadapi menarche tidak nyaman selalu menyelimuti
yang mereka alami. Hawari perasaan seorang wanita yang
menyatakan semakin cukup usia, mengalami menstruasi untuk
tingkat kematangan dalam berfikir pertama kalinya. Menstruasi
akan lebih matang5. Asumsi pertama atau menarche adalah hal
tersebut didukung oleh yang wajar yang pasti dialami
Notoatmodjo yang menyatakan oleh setiap wanita normal dan
bahwa usia mempengaruhi tidak perlu dicemaskan. Namun
pengetahuan seseorang dalam hal hal ini akan semakin parah apabila
memahami informasi yang pengetahuan remaja mengenai
didapat, semakin tua usia menstruasi ini sangat kurang dan
seseorang maka pengetahuan pendidikan dari orang tua yang
yang didapat akan bertambah6. kurang9.
Menurut Eni, dkk, anak usia Hasil penelitian Manauba

4
menunjukkan siswi dengan bangku SD, namun kenyataannya
pengetahuan kurang cenderung masih jarang sekolah yang
tidak siap dalam menghadapi memberikan tambahan pelajaran
menstruasi pertama. Pengetahuan mengenai menstruasi. Sedangkan
berperan dalam pembentukan di rumah dan lingkungan mereka
sikap siswi kaitannya dengan tinggal mungkin juga tidak
kesiapan siswi dalam menghadapi banyak informasi terbuka
menarche. Remaja yang mengenai menarche secara benar8.
mempuyai pengetahuan dan 3. Kecemasan Sesudah Pemberian
informasi yang benar tentang Intervensi (Posttest)
menstruasi akan menyebabkan Berdasarkan hasil analisis
persepsi yan salah tentang diperoleh bahwa sesudah
menstruasi, bahkan cenderung intervensi pemberian edukasi
mengkaitkan menstruasi dengan dengan media audiovisual tentang
sesuatu yang negatif. menarche, sebagian besar
Ketidaktahuan anak tentang kecemasan menjadi kategori
menstruasi dapat mengakibatkan ringan sebanyak 21 orang
anak sulit menerima menarche. (61,8%). Hasil ini sejalan dengan
Informasi tentang menarche yang penelitian Ninawati yang
kurang ataupun tidak benar mendapatkan sesudah diberikan
menyebabkan persepsi remaja pendidikan kesehatan sebagian
putri tentang menarche akan besar siswi mengalami kecemasan
negatif. Mereka akan merasa malu ringan8.
bertemu dengan orang lain Tingkat kecemasan
terutama teman saat mengalami seseorang menurut Nursalam
menarche sehingga mereka dipengaruhi oleh pendidikan,
cenderung untuk mengurung diri dimana makin tinggi tingkat
di dalam kamar ataupun di dalam pendidikan seseorang, makin
rumah10. mudah seseorang tersebut dalam
Anak perempuan biasanya menerima informasi, sehingga
akan memberi tahu ibunya saat makin banyak pula pengetahuan
menstruasi pertama kali. yang dimiliki. Sebaliknya tingkat
Sayangnya sebagian ibu tidak pendidikan yang kurang akan
membicarakan secara terbuka menghambat sikap seseorang
sehingga mengembangkan sikap terhadap nilai yang
negatif terhadap menarche. Orang diperkenalkan11.
tua berperan dalam memberikan Salah satu faktor yang
informasi, sehingga remaja tidak mempengaruhi kecemasan remaja
takut dengan menarche. Salah satu dalam menghadapi menarche
faktor yang memegang peranan adalah peran ibu. Peran ibu sangat
penting dalam kesediaan atau penting dalam proses
kesiapan (sikap) menerima/ pertumbuhan dan perkembangan
melakukan sesuatu adalah anak, terutama pada masa remaja.
pengetahuan. Pengetahuan tentang Remaja mulai mengenal berbagai
menstruasi seharusnya sudah proses seksual yang sedang terjadi
didapat remaja putri sejak di pada tubuh dan jiwanya pertama

5
kali melalui ibu. Remaja putri menarche. Kesiapan dalam
akan memberi tahu ibunya saat menghadapi menarche bisa
menstruasi pertama kali. Ibu yang berwujud positif yang ditunjukkan
aktif memberikan informasi dan dengan rasa keikhlasan, percaya
membicarakan secara terbuka diri, tidak takut dan tidak cemas.
akan mengurangi kecemasan Remaja putri yang memandang
bahkan meningkatkan keyakinan menarche sebagai pengalaman
mereka menarche adalah sesuatu yang menarik, akan merespon atau
yang menyenangkan yang pada bertindak secara positif dalam
akhirnya mengembangkan sikap menghadapinya9.
positif terhadap menstruasi
pertama .
1
4. Perbedaan kecemasan siswi
Bagi wanita, menstruasi sebelum dan setelah diberikan
adalah hal biasa yang selalu pendidikan kesehatan dengan
terjadi setiap bulannya. Remaja media audio visual tentang
tetap percaya diri saat menstruasi menarche
karena mereka dapat mengaasi Berdasarkan hasil analisis
masalah yang terjadi saat diperoleh bahwa dari 34
menstruasi diantaranya responden, sebanyak 18 orang
menggunakan pakaian yang memiliki kecemasan sesudah
nyaman, melakukan olah raga intervensi pendidikan kesehatan
ringan, mencatat tanggal dengan media audio visual tentang
menstruasi dan dapat menentukan menarche menurun dibandingkan
pembalut yang tepat, sehingga sebelum pemberian intervensi.
masalah kebocoran, hingga bau Terdapat 16 orang yang
yang khas saat menstruasi dapat kecemasan sebelum dan sesudah
teratasi yang pada akhirnya intervensi tetap atau sama. Tidak
meningkatkan rasa percaya diri1. ada responden yang memiliki
Faktor yang kecemasan sesudah intervensi
mempengaruhi kecemasan pendidikan kesehatan dengan
menghadapi menarche media audio visual tentang
diantaranya dukungan keluarga. menarche meningkat
Keluarga atau orang tua dapat dibandingkan sebelum pemberian
memberikan pengalaman dalam intervensi. Diperoleh dari hasil uji
menghadapi menarche. Informasi wilcoxon nilai-p=0,000 sehingga
atau pemahaman yang benar Ha diterima dan Ho ditolak, yang
membuat anak lebih memahami berarti ada perbedaan kecemasan
perubahan yang akan dialaminya siswi sebelum dan setelah
sehingga siap menghadapi diberikan pendidikan kesehatan
menarche. Dukungan emosi juga dengan media audio visual tentang
meningkatkan rasa nyaman dan menarche.
menurunkan ketakutan remaja Hasil ini sejalan dengan
putri menghadapi menarche. penelitian Dianawati, dkk. yang
Dukungan keluarga yang baik mendapatkan ada pengaruh yang
dapat meningkatkan kesiapan signifikan terhadap tingkat
remaja putri menghadapi kecemasan menghadapi menarche

6
pada Siswi di SD Negeri 02 membutuhkan proses dari
Buntar. Pendidikan kesehatan pembelajaran untuk menjadi lebih
adalah suatu kegiatan atau usaha siap dalam menghadapi menarche.
untuk menyampaikan pesan Pendidikan pada dasarnya adalah
kesehatan kepada masyarakat segala upaya yang terencana
kepada masyarakat, kelompok untuk memengaruhi, memberikan
atau individu7. Dengan harapan perlindungan dan bantuan
bahwa dengan adanya pesan sehingga peserta memiliki
tersebut masyarakat, kelompok, kemampuan untuk berperilaku
atau individu dapat memperoleh sesuai harapan. Pendidikan dapat
pengetahuan tentang kesehatan juga dikatakan proses
yang lebih baik. Akhirnya pendewasaan pribadi . Proses
6

pengetahuan tersebut diharapkan perubahan akan selalu berubah


dapat mempengaruhi terhadap karena individu atau responden
perilakunya. Dengan kata lain, dapat menerima atau menolak
dengan adanya pendidikan informasi baru yang dapat
tersebut dapat membawa akibat merubah anggapan dari responden
terhadap perilaku sasaran6. tersebut.
Pemberian pendidikan
kesehatan kepada responden KESIMPULAN
adalah sarana dalam pemberian Diperoleh karakteristik
informasi kepada individu atau responden yaitu sebagian besar
kelompok tentang hal- hal yang berumur 9 tahun sebanyak 15 orang
belum diketahui oleh responden. (44,1%) dan sebagian besar berada di
Hal ini dapat memberi kelas 3 sebanyak 14 orang (41,2%).
pemahaman yang lebih detail dan Diperoleh hasil bahwa sebelum
rinci terkait dengan menstruasi. intervensi pemberian pendidikan
Setelah responden banyak dengan media audiovisual tentang
mengetahui tentang informasi menarche, sebagian besar mengalami
yang mereka tidak tahu kecemasan sedang sebanyak 21 orang
sebelumnya maka responden akan (61,8%). Diperoleh hasil bahwa
terlihat lebih siap jika akan sesudah sesudah intervensi pemberian
mengalami suatu hal yang baru edukasi dengan media audiovisual
yang belum pernah mereka tentang menarche, sebagian besar
rasakan sebelumnya. Pengetahuan kecemasan menjadi kategori ringan
tentang kesehatan yang dimiliki sebanyak 21 orang (61,8%). Diperoleh
seseorang amat penting hasil analisis diperoleh bahwa dari 34
peranannya dalam menentukan responden, sebanyak 18 orang
nilai kesehatan terhadapnya12. memiliki kecemasan sesudah
Pendidikan kesehatan yang intervensi pendidikan kesehatan
dilakukan peneliti bertujuan untuk dengan media audio visual tentang
membantu mempersiapkan remaja menarche menurun dibandingkan
putri dalam mengatasi kecemasan sebelum pemberian intervensi. Hasil
menghadapi menarche. Dimana uji wilcoxon nilai-p=0,000 sehingga
dalam mempersiapkan dirinya Ha diterima dan Ho ditolak, yang
para remaja putri juga berarti ada perbedaan kecemasan

7
siswi sebelum dan setelah diberikan Kirsten M P McKone (2009). Age
pendidikan kesehatan dengan media at Menarche, Depression, and
audio visual tentang menarche. Antisocial Behavior in Adulthood
Manuaba, I. A.. (2009). Memahami
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Reproduksi Wanita.
Depkes RI. (2009). Pedoman Jakarta: EGC
Pelaksanaan Kegiatan Komunikasi, Muscari, M. (2015). Keperawatan
Informasi, Edukasi Kesehatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Reproduksi Untuk Petugas Ninawati, J. (2016). Hubungan Antara
Kesehatan Ditingkat Pelayanan Sikap Menstruasi dan Kecemasan
Dasar. Jakarta: Dirjen Bina Terhadap Menarche. Jurnal, tidak
Kesehatan Masyarakat dan dipublikasikan, Jakarta.
Direktorat Bina Kesehatan Ibu Universitas Tarumanegara,
Eni Dianawati, dkk. (2020). Pengaruh Indonesia
Pendidikan Kesehatan tentang Nursalam. (2009).Konsep dan
Menstruasi terhadap Tingkat Penerapan Metodologi Penelitian
Kecemasan Menghadapi Ilmu Keperawatan Edisi 2. Jakarta:
Menarche pada Siswi di SD Salemba Medika
Negeri 02 Buntar Notoatmodjo, S. (2012).
Hawari, D. (2016). Manajemen Stres, Metodologi Penelitian Kesehatan.
Cemas dan Depresi Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta
Jakarta: Balai Penerbit FKUI Riskesdas. (2010). Masa Reproduksi
Hendriani, Chifdillah, Tamara Tahun Perempuan. Jakarta: Badan
2019. Pendidikan Kesehatan Penelitian dan Pengembangan
Dengan Media Audiovisual Kesehatan Kementrian Kesehatan
Tentang Menarche Terhadap RI
Pengetahuan Dan Kecemasan Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Siswa Kuantitatif Kualitatif DAN R&D
Jane Mendle, Rebecca M Ryan, Cetakan 14.,Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai