MANUSKRIP
Oleh :
FARIDAH
P07224321168
LEMBAR PENGESAHAN
MANUSKRIP
FARIDAH
P07224321108
Menyetujui
Dewan Penguji
Penguji Utama
Penguji I
Penguji II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan Ketua Program Studi
Sarjana Terapan Kebidanan
i
ABSTRACT
Introduction : Indonesia is the 5th country in the world, efforts to reduce the birth rate
(TFR) in Indonesia are carried out through the national Family Planning movement to
prevent mortality due to pregnancy and childbirth due to unplanned pregnancies so it is
necessary to increase the use of MKJP family planning through counseling using media
The right one is audiovisual. The purpose of this study was to determine the effect of
implementing MKJP family planning audiovisuals on knowledge and decision making
on MKJP family planning decisions.
Methods: This type of research is a quasi-experimental design with one group pretest –
posttest design. The study population was all postpartum who gave birth as many as 18
people. The sampling technique used consecutive sampling as many as 18 people.
Questionnaire measuring instrument. The data analysis technique used the Wilcoxon
test.
Results: The results of the study obtained a p value of 0.000 or <0.005, which means
that there was an influence of the application of audiovisual about KB MKJP on KB
MKJP decision making at UPT Puskesmas Tering Seberang, West Kutai Regency.
Discussion: the use of audiovisual which contains KB MKJP material makes it easier
for mothers to understand about KB MKJP material so that with their understanding,
mothers decide to use one of the KB MKJP voluntarily without coercion.
Conclusion: From the results of this study it can be seen that to increase mothers'
knowledge about KB MKJP audiovisual methods can be used, where audiovisuals are
usually more interesting and easier to understand, so that mothers' interest in making
decisions about using KB MKJP can increase.
ii
PENDAHULUAN Kaltim tahun 2017, jumlah peserta
Menurut WHO, hampir 380 juta yang menggunakan alat kontrasepsi
pasangan menjalankan keluarga kondom 0,3%, vasektomi (MOP) 0.8%,
berencana dan 65-75 juta diantaranya IUD 2,2%, Tubektomi (MOW) 0,6%,
terutama di negeri berkembang Implan 10,5%, Suntik 45,1,6% dan Pil
menggunakan kontrasepsi hormonal 40,6% (BKKBN, 2019). Cakupan
yaitu pil KB. Akan tetapi 5% dari pelayanan UPT Puskesmas Tering
jumlah tersebut penggunanya adalah seberang data pada tahun 2020
tidak melakukan pengkonsumsian persalinan berjumlah 181 orang, KB
secara teratur sehingga beresiko pascasalin berjumlah 57 orang (31,5%),
terjadinya kehamilan (Firjanah, 2016 sedangkan tahun 2021 berjumlah 129
dalam Gobel, 2019). Data Riset orang, KB pascasalin 31 orang
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 (24,03%) sehingga terlihat terjadi
menunjukkan penggunaan KB menurut penurunan jumlah KB pasca salin.
jenis alat/cara KB di Indonesia Rendahnya penggunaan metode
didominasi oleh penggunaan KB jenis kontrasepi jangka panjang (MKJP)
suntikan KB (34,3%). Pemakaian alat dapat disebabkan karena beberapa
kontrasepsi di Indonesia saat ini yang faktor seperti ketidaktahuan peserta
menggunakan KB modern sebesar tentang kelebihan MKJP, kualitas
59,3%. Dan 51,9% penggunaan KB pelayanan KB yang dilihat dari segi
hormonal, dan 7,5% non hormonal. ketersediaan alat kontrasepsi dan
Menurut metodenya 10,2% penggunaan ketersediaan tenaga yang terlatih serta
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan kemampuan medis teknis petugas
49,1% non MJKP (BKKBN, 2019). pelayanan kesehatan, biaya pelayanan
Data dari BKKBN Provinsi Kaltim MKJP yang mahal, adanya hambatan
tahun 2020 menunjukkan cakupan dukungan dari suami dalam pemakaian
penggunaan alat kontrasepsi MKJP, dan adanya nilai yang timbul
Intrauterine Device (25,6%), Metoda dari adanya sikap yang didasarkan
Operasi Pria (1,3%), Metoda Operasi kepercayaan dan norma-norma di
Wanita (4,4%), Implan (20,7%) Suntik masyarakat (BKKBN, 2019).
(25,5%), Pil (21%), Kondom (1,5%). Penerapan KB Pasca Persalinan
Berdasarkan data dari BKKBN Provinsi menggunakan MKJP sangat penting
1
karena kembalinya kesuburan pada ibu sebanyak 8 orang tidak mau
setelah melahirkan tidak dapat diketahui menggunakan alat kontrasepsi MKJP
secara pasti dan dapat terjadi sebelum dan 2 orang bersedia menggunakan alat
datangnya siklus haid bahkan pada kontrasepsi MKJP. Alasan yang
wanita menyusui. Hal ini menyebabkan dikemukakan ibu yang tidak mau
pada masa menyusui,wanita mengalami menggunakan alat kontrasepsi pasca
kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) salin adalah mereka takut untuk
atau unwanted pregnancy. Kontrasepsi menggunakan alat kontrasepsi karena
sebaiknya sudah digunakan sebelum masih masa nifas dan menganggap
kembali beraktivitas seksual. Oleh penggunaan KB setelah bersalin tidak
karena itu sangat penting untuk penting.
menggunakan kontrasepsi seawal Berdasarkan latar belakang
mungkin setelah persalinan (Mujiati, masalah diatas, maka peneliti tertarik
2018). untuk melakukan penelitian tentang
Penggunaan kontrasepsi atau KB Pengaruh penerapan audiovisual tentang
Pasca Persalinan MKJP dipengaruhi KB MKJP terhadap pengetahuan dan
oleh beberapa faktor diantaranya faktor pengambilan keputusan ibu post partum
pengetahuan (Mujiati, 2018). menggunakan KB MKJP di UPT
Pengetahuan merupakan unsur penting Puskesmas Tering Seberang Kabupaten
dalam membentuk tindakan seseorang Kutai Barat.
(Notoatmodjo, 2017). Sikap merupakan METODE PENELITIAN
reaksi atau respon yang tertutup dari Penelitian ini quasi eksperimen,
seseorang terhadap suatu stimulus atau dengan pendekatan rancangan desain
objek tertentu.Sikap belum merupakan one group pretest – posttest design.
suatu tindakan atau aktivitas tetapi Populasi pada penelitian ini adalah
merupakan faktor yang mempengaruhi seluruh ibu post partum di UPT
tindakan atau perilaku (Notoatmodjo, Puskesmas Tering Seberang Kabupaten
2017). Kutai Barat yang melahirkan periode
Studi pendahuluan yang peneliti Mei-Juni 2022. Teknik pengambilan
lakukan melalui wawancara terhadap 10 sampel menggunakan consecutive
orang ibu pasca salin tentang sampling dengan total jumlah sampel
penggunaan alat kontrasepsi MKJP sebanyak 18 responden. Alat instrumen
2
SAP dan kuesioner. Analisa data uji Pengetahuan Pengetahuan tentang MKJP
Tentang KB Sebelum Sesudah
Wilcoxon. MKJP Intervensi Intervensi
HASIL PENELITIAN F % F %
Kurang 12 66.7 0 0
1. Karakteristik Responden Cukup 6 33.3 4 22.2
Baik 0 0 14 77.8
Karakteristik F %
Jumlah 18 100 18 100
Umur Ibu <20 Tahun 3 16.7
20-35 tahun 11 61.1
>35 tahun 22.2
Berdasarkan hasil pengumpulan
Pendidikan SD 4 22.2
SLTP 4 44.4 data menggunakan kuesioner dapat
SLTA/SMK 8 33.3
dilihat bahwa sebelum dilakukan
S1 9 0
Pekerjaan IRT 0 55.6 intervensi sebagian besar responden
Karyawan 10 22.2
yaitu 12 orang (66,7%) memiliki
swasta
Wiraswasta 4 22.2 pengetahuan kurang dan 6 orang
Paritas Primipara 4 16.7
(33,3%) memiliki pengetahuan cukup
Multiparitas 3 61.1
Grandemulti 11 22 dan tidak ada yang memiliki
4 2
pengetahuan baik. Setelah diintervensi
18 100
sebagian besar responden
pengetahuannya lebih banyak yang baik
Berdasarkan tabel diatas
yaitu 14 orang (77,8%) dan hanya 4
menunjukkan bahwa sebagian besar
orang (22,2%) yang memiliki
responden berumur antara 20-35 tahun
pengetahuan cukup.
yaitu sebanyak 11 orang (61,1%),
b. Pengambilan keputusan sebelum
sebagian besar pendidikan SMP yaitu 8
dan sesudah diterapkan audiovisual
orang (44,4%), pekerjaan sebagian
KB MKJP
besar IRT sebanyak 10 orang (55,6%),
Pengambilan Pengetahuan tentang MKJP
sebagian besar ibu adalah multiparitas Keputusan Sebelum Sesudah
sebanyak 11 orang (61,1%). Intervensi Intervensi
F % F %
Memutuskan 0 0 15 83.3
2. Analisa Univariat Tidak 18 100 3 16.7
Memutuskan
Jumlah 18 100 18 100
a. Pengetahuan sebelum dan sesudah
diterapkan audiovisual KB MKJP Berdasarkan hasil pengumpulan
data menggunakan kuesioner dapat
3
dilihat bahwa sebelum dilakukan pengambilan keputusan ibu post
intervensi seluruh responden yaitu 18 partum tentang KB MKJP di UPT
orang (100%) tidak memutuskan Puskesmas Tering Seberang
menggunakan KB MKJP dan setelah Kabupaten Kutai Barat
diterapkan audiovisual hampir seluruh Pengambilan Keputusan
responden yaitu 15 orang (83,3%) N Mean Sum of P-
memutuskan menggunakan KB MKJP Rank Rank Value
Negatif 0 0.00 0.00 0.000
dan masih ada 3 orang (16,7%) yang Pengetahuan
Rank
Tentang KB
tidak memutuskan menggunakan KB MKJP
Positif 15 8.00 120.00
Rank
MKJP.
Ties 3
3. Analisa Bivariat Total 18
4
pengetahuan sebelum dan sesudah keinginan untuk melihat video sampai
diberikan penerapan audiovisual. selesai dengan serius (Notoatmodjo,
Penggunaan kontrasepsi atau KB 2018).
Pasca Persalinan MKJP dipengaruhi Namun sering kali konseling
oleh beberapa faktor diantaranya faktor diabaikan dan tidak dilaksanakan
pengetahuan (Mujiati, 2018). dengan baik, karena ptugas tidak
Pengetahuan merupakan unsur penting mempunyai waktu dan mereka tidak
dalam membentuk tindakan seseorang mengetahui bahwa konseling klien akan
(Notoatmodjo, 2017). Sikap merupakan lebih mudah mengikuti nasihat
reaksi atau respon yang tertutup dari (Wulandari, 2017). Konseling adalah
seseorang terhadap suatu stimulus atau proses yang berjalan dan menyatu
objek tertentu.Sikap belum merupakan dengan semua aspek pelayanan KB dan
suatu tindakan atau aktivitas tetapi bukan hanya informasi yang
merupakan faktor yang mempengaruhi dibicarakan dan diberikan pada satu
tindakan atau perilaku (Notoatmodjo, kesempatan yakni pada saat pemberian
2017). pelayanan. Teknik konseling yang baik
Hasil penelitian ini mengungkapkan dan informasi yang memadai harus
sebelum diberikan audiovisual, ibu diterapkan dan dibicarakan secara
hamil banyak yang memiliki interaktif sepanjang kunjungan klien
pengetahuan kurang tentang KB MKJP dengan cara yang sesuai dengan budaya
setelah diberikan penerapan audiovisual yang ada (Wulandari, 2017).
terjadi peningkatan dimana setelah Media audiovisual merupakan
diberikan konseling melalui penerapan media promosi yang menggabungkan
audiovisual terjadi peningkatan antara suara dengan gambar yang
pengetahuan menjadi baik. bergerak. Media audio visual
Edukasi kesehatan dengan memungkinkan pesan yang
mênggunakan media audiovisual lebih disampaikan diterima dengan baik dan
menarik dan dianggap tidak monoton efektif oleh audience. Audiens akan
karena menampilkan gerak, gambar, mengingat hanya 20% dari apa yang
dan suara dalam satu waktu. Media ini mereka dengar dan hanya 30% dari
meningkatkan rasa keingintahuan yang yang mereka lihat, namun mereka akan
tinggi terhadap isi video dan ada
5
menangkap 70% dari apa yang mereka α 0,05. hal ini menjelaskan bahwa ada
dengar dan lihat (Wulandari, 2017). peningkatan pengambilan keputusan
Hal tersebut sejalan dengan menggunakan KB MKJP sebelum dan
penelitian Amelia, Maryati dan sesudah diberikan penerapan
Hardjanti (2021) dengan judul audiovisual.
Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan bahwa pada awal penelitian seluruh ibu
Devices (IUD) pada Pasangan Usia memilih alat kontrasepsi MKJP, hal ini
Subur. Terdapat 111 responden dengan karena belum ada informasi dan
didapatkan p-value 0,000 < 0,05 yang kontrasepsi MKJP. Hasil penelitian ini
artinya terdapat pengaruh penyuluhan dapat dilihat dari respon ibu sebelum
media video lebih efektif dan efisien penelitian bahwa seluruh responden
KB MKJP dengan nilai p value 0,000 < sebelumnya. Tanggapan dari peristiwa
6
yang telah dialaminya secara berulang tanggapan yang menolak untuk
atau lebih dari satu kali akan menambah menggunakan kontrasepsi setelah
pengalamannya yang secara langsung melahirkan dengan KB MKJP dan akan
juga akan memberikan respon atau memikirkan kontrasepsi yang akan
tanggapan yang positif, dalam hal ini digunakan setelah masa nifas.
adalah tanggapan positif pada Dalam penelitian hampir seluruh
kontrasepsi pasca salin yang responden mengalami perubahan kearah
ditunjukkannya dengan rasa yang lebih baik dimana sebelumnya
ketertarikan yang lebih besar sehingga responden yang belum memiliki
memunculkan minat yang tinggi keputusan memilih kontrasepsi pasca
terhadap kontrasepsi pasca salin. Hal salin MKJP berubah sudah memutuskan
tersebut sesuai dengan teori bahwa memilih alat kontrasepsi tetapi dari data
minat dipengaruhi oleh faktor internal penelitian terdapat 3 orang responden
yang berupa tanggapan dan yang tetap belum memiliki keputusan
pengalaman. memilih kontrasepsi MKJP sesudah
Setelah diberikan informasi melalui intervensi, hal ini dapat dipengaruhi
penerapan audiovisual terlihat adanya oleh faktor luar sehingga meskipun
perubahan pengambilan keputusan diberikan informasi tidak merubah
dimana responden yang sebelumnya keputusan ibu memilih kontrasepsi
belum memiliki keputusan untuk pasca salin MKJP.
memilih alat kontrasepsi MKJP, setelah Penelitian ini selaras dengan
diberikan intervensi lebih mantap dan penelitian yang dilakukan oleh
yakin atas pilihan alat kontrasepsi yang Penelitian Gobel (2019) hasil penelitian
akan digunakan setelah bersalin. Selama menunjukkan bahwa ada pengaruh
ini masih banyak ibu-ibu yang enggan pemberian konseling terhadap
menggunakan alat kontrtasepsi pasca pengambilan keputusan pemilihan alat
salin MKJP dan memutuskan untuk kontrasepsi pada ibu pasca salin di
menggunakan alat kontrasepsi setelah RSTN Kabupaten Boalemo. Hal ini
masa nifas atau setelah anak berusia terbukti dari analisis statistic dengan
diatas 3 bulan dengan kontrasepsi menggunakan uji chi squere test
jangka pendek seperti suntik dan pil. diperoleh hasil uji chi square diketahui
Hal ini dapat dilihat dari respon atau nilai p-value= 0,037 < 0,05. demikian
7
juga Penelitian Wardani (2022) Hasil 1. Karakteristik responden sebagian
penilian nilai p value 0,014 < 0,05 ada besar berumur antara 20-35 tahun
pengaruh pendidikan kesehatan dengan sebanyakk 61,1%, tingkat
media audio visual terhadap pendidikan sebagian besar adalah
pengambilan keputusan intuitif MKJP. SMP sebanyak 44,4%, pekerjaan
Dalam pengambilan keputusan dari 14 sebagian besar IRT sebanyak
responden 6 telah memilih keputusan 55,6% dan paritas multipara
dengan pemilihan keputusan intuitif. sebanyak 61,1%.
Masyarakat yang menerima informasi 2. Pengetahuan KB MKJP pada ibu
dengan benar maka akan membuat post partum di UPT Puskesmas
suatu keputusan dalam memilih metode Tering Seberang Kabupaten Kutai
kontasepsi yang tepat. Barat sebelum diterapkan
Menurut peneliti keberhasilan audiovisual sebanyak 66,7%
dalam peningkatan keputusan memilih memiiliki pengetahuan kurang dan
kontrasepsi pasca salin MKJP karena setelah diterapkan audiovisual
intervensi berupa audiovisual digunakan sebanyak 77,8% memiliki
secara intensif selama 1 minggu dan pengetahuan baik.
respon ibu terhadap intervensi ini sangat 3. Pengambilan keputusan KB MKJP
baik, ibu sering memutar kembali pada ibu post partum di UPT
audiovisual yang diberikan dan Puskesmas Tering Seberang
berkonsultasi sehingga memantapkan Kabupaten Kutai Barat sebelum
ibu untuk memutuskan menggunakan diterapkan audiovisual seluruh
KB MKJP karena sudah memahami KB responden yaitu 100% tidak
MKJP secara lengkap. memutuskan menggunakan KB
KESIMPULAN MKJP dan setelah diterapkan
audiovisual sebanyak 83,3%
memutuskan menggunakan KB
MKJP.
4. Ada pengaruh penerapan
audiovisual tentang KB MKJP
terhadap pengetahuan ibu post
partum tentang KB MKJP di UPT
8
Puskesmas Tering Seberang Tingkat Pendidikan, Pekerjaan Dan
Paritas Terhadap Penggunaan
Kabupaten Kutai Barat dengan nilai
Metode Kontrasepsi Jangka
p value 0,000. Panjang (MKJP) Di Dusun III
Desa Pananjung Kecamatan
5. Ada pengaruh penerapan
Cangkuang Kabupaten Bandung.
audiovisual tentang KB MKJP Jurnal Kebidanan, 8(1).
BKKBN. (2019). Pedoman Pelayanan
terhadap pengambilan keputusan
KB Pasca Persalinan di Fasilitas
KB MKJP di UPT Puskesmas Kesehatan : Jenis-jenis Metode
Kontrasepsi. Badan Koordinasi
Tering Seberang Kabupaten Kutai
Keluarga Berencana.
Barat dengan nilai p value 0,000. Dewi, P. H. C., & Notobroto, H. B.
(2018). Rendahnya Keikutsertaan
UCAPAN TERIMAKASIH Pengguna Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang Pada Pasangan
Ucapan terima kasih diberikan Usia Subur Di Polindes Tebalo
Poltekkes kemenkes Kaltim atas Kecamatan Manyar Kabupaten
Gresik. Biometrika Dan
kesempatan yang telah diberikan, Kependudukan, 3, 66–72.
terimakasih kepada pembimbing Ibu Gobel, F. (2019). Pengaruh Pemberian
Konseling Dengan Alat Bantu
Inda Corniawati, M.Keb dan Ibu Kurniati
Pengambilan Keputusan Terhadap
Dwi Utami, MPH yang selama ini Pemilihat Alat Kontrasepsi Pada
Ibu Pasca Salin Di Rstn Boalemo.
banyak membantu dalam membimbing Akademika Jurnal Ilmiah UMGo,
penelitian, serta Bapak Dr. M. H. 8(1).
Harahap, R. Y., Wulandari, R., &
Lamri, M.Kes selaku penguji utama. Agustina, Y. (2018). Faktor-Faktor
Ucapan terimakasih juga diberikan yang Berhubungan dengan
Penggunaan Metode Kontrasepsi
kepada suami dan anak tersayang atas Jangka Panjang di Wilayah Kerja
dukungan yang diberikan selama ini Puskesmas Gunung Tua Tahun
2018. Jurnal Kesehatan Ilmiah
serta responden yang telah membantu Indonesia, 3(2), 165–175.
dalam penelitian ini. Jurisman, dkk. (2020). Hubungan
Karakteristik Ibu dengan
Pemilihan Kontrasepsi di
DAFTAR PUSTAKA Puskesmas Padang Pasir Padang.
Jurnal Kesehatan Andalas,
Amelia, M. dan H. (2021). Pengaruh Universitas Andalas, Padang, 5(1).
Penyuluhan Media Video Mujiati, I. (2018). Pelayanan KB Pasca
Terhadap Peningkatkan Persalinan dalam Upaya
Pengetahuan Dan Sikap Tentang Mendukung Percepatan Penurunan
Kontrasepsi Intra Uterine Devices Angka Kematian Ibu. Buletin
(Iud) Pada Pasangan Usia Subur. Jendela Data Dan Informasi
Jurnal Kebidanan, 13(01), 54. Kesehatan Kemenkes, 2(2), 11–16.
Aningsih. (2018). Hubungan Umur, Notoatmodjo. (2018). Ilmu Perilaku
9
Kesehatan. Rineka Cipta.
Wardani, D. A. (2022). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan
Menggunakan Audio Visual
Terhadap Pengetahuan Remaja
Putri Tentang Vaginitas. Jurnal
Keperawatan Wiyata, 3(1), 375–
381.
Wulandari, D. (2017). Komunikasi Dan
Konseling Dalam Praktik
Kebidanan. Nuha Medika.
10