.. ….. Pengantar
Penyuluh KB (PKB)/Petugas Lapangan KB
(PLKB) merupakan petugas lini terdepan
dalam program Kependudukan, Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK). Dalam program keluarga
berencana, PKB/PLKB memiliki peran penting
dalam memberikan Komunikasi, Informasi
dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat
tentang metode kontrasepsi yang
Rasional, Efisien, dan Efektif (REE) yang
sesuai dengan pemenuhan hak-hak
reproduksinya. Selain itu juga memiliki
peran yang sangat penting dalam
pembinaan kesertaan ber KB melalui
pemantauan pasca pelayanan kontrasepsi
bagi peserta KB aktif, yang diharapkan
menjaga dan meningkatkan kelangsungan
penggunaan alat/obat kontrasepsi yang
dipakai, sehingga penurunan angka
ketidakberlangsungan (drop out)
pemakaian kontrasepsi dapat dicegah.
Dalam pelaksanaan pemantauan peserta KB
pasca pelayanan kontrasepsi, PKB/PLKB
harus memiliki pengetahuan yang cukup
tentang berbagai metode kontrasepsi
yang disesuaikan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan termasuk informasi
tentang efek samping serta
langkah/anjuran dalam mengatasi efek
ii
Jakarta, Desember
2018
Direktur Bina
Kesertaan KB
Jalur Pemerintah,
Komari, SH, MH
iii
……… Sambutan
Dr.Ir.Dwi
Listyawardani,M.Sc.,Dip.Com.
v
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………… i
Sambutan……………………………………………………………………………… iii
Daftar Isi……………………………………………………………………………….. v
I. Latar Belakang…………………………………………………………….. 1
II. Tujuan…………………………………………………………………………. 4
III. Hasil Yang Diharapkan………………………………………………… 5
IV. Ruang Lingkup…………………………………………………………….. 5
V. Sasaran……………………………………………………………………….. 6
VI. Pokok-Pokok Kegiatan………………………………………………… 7
A. Persiapan…………………………………………………………... 7
B. Pelaksanaan…………………………………………………….... 9
VII. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan Pasca
Pelayanan Kontrasepsi……………………………………………….. 16
VIII. Monitoring dan Evaluasi……………………………………………… 22
IX. Penutup………………………………………………………………………. 23
LAMPIRAN :
1. Cara Melakukan Pemantauan Pasca Pelayanan Dengan
Peserta KB Pil………………………………………………………………… 25
2. Cara Melakukan Pemantauan Pasca Pelayanan Dengan
Peserta KB Kondom………………………………………………………. 34
3. Cara Melakukan Pemantauan Pasca Pelayanan Dengan
Peserta KB Suntik………………………………………………………….. 41
4. Cara Melakukan Pemantauan Pasca Pelayanan Dengan
Peserta KB AKDR/IUD……………………………………………………. 50
5. Cara Melakukan Pemantauan Pasca Pelayanan Dengan
Peserta KB Implan……………………………………………………...... 58
6. Cara Melakukan Pemantauan Pasca Pelayanan Dengan
Peserta KB Medis Operatif Wanita (MOW)/ Tubektomi… 66
7. Cara Melakukan Pemantauan Pasca Pelayanan Dengan
Peserta Kb Medis Operatif Pria (MOP)/ Vasektomi……….. 70
8. Formulir pemantauan peserta KB pasca pelayanan
kontrasepsi…………………………………………………………………… 76
9. Tabel Efek Samping dan Komplikasi Berdasarkan
Metode Kontrasepsi………………………………………………….….. 78
Pemantauan Peserta KB
Pasca Pelayanan Kontrasepsi
Bagi PKB/PLKB
1
1 Latar Belakang
Hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015
menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 255,18
juta jiwa, angka ini lebih rendah 280.000 jiwa dibandingkan
proyeksi penduduk Indonesia tahun 2010-2035 yang
memproyeksikan jumlah penduduk Indonesia tahun 2015
adalah sebanyak 255,46 juta jiwa. Laju pertumbuhan
penduduk Indonesia menurut SUPAS tahun 2015 untuk
periode 2010-2015 sebesar 1,43 persen, sedangkan menurut
Sensus Penduduk pada tahun 2000-2010 sebesar 1,49 persen.
2 Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan kesertaan ber KB melalui peningkatan
kelangsungan penggunaan kontrasepsi
Tujuan khusus
1. Memandu PKB/PLKB dalam melakukan pemantauan
peserta KB pasca pelayanan kontrasepsi
2. Meningkatkan keterampilan dan kompetensi teknis
PKB/PLKB dalam melakukan pendampingan dan
pembinaan pada peserta KB sehingga dapat memberikan
informasi kepada peserta KB untuk mengenali risiko
efek samping, komplikasi dan kemungkinan kegagalan
penggunaan kontrasepsi
3. Memberikan acuan bagi Penyuluh KB /PLKB dalam
melakukan pemantauan peserta KB pasca pelayanan
kontrasepsi.
5
3 Hasil Yang
Diharapkan
Meningkatkan pengetahuan dan kapasitas PKB/PLKB
dalam mencatat dan melaporkan kejadian efek samping,
komplikasi, dan kegagalan penggunaan kontrasepsi.
4 Ruang Lingkup
5 Sasaran
A. Persiapan
1. Koordinasi
a. Koordinasi dilakukan secara berjenjang (mulai
dari tingkat pusat, provinsi hingga ke
kabupaten/kota).
b. Menetapkan kesepakatan di berbagai
tingkat/jenjang.
c. Melakukan sosialisasi buku saku pemantauan
peserta KB pasca pelayanan kontrasepsi bagi
PKB/PLKB di tingkat provinsi dan
kabupaten/kota.
d. Menetapkan waktu pelaksanaan pemantauan.
e. Pengelola KB di tingkat Kabupaten/Kota
melakukan pertemuan koordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas dan
Perwakilan BKKBN Provinsi termasuk
PKB/PLKB. Membahas tentang pelayanan KB
meliputi kesertaan KB, drop out, efek samping,
pendataan keluarga.
8
B. Pelaksanaan
PKB/PLKB melakukan kunjungan kepada peserta KB
dan dapat dibantu oleh IMP yang telah diberikan
pengetahuan tentang pelaksanaan pemantauan peserta
KB pasca pelayanan kontrasepsi, dengan memanfaatkan
berbagai kegiatan rutin seperti pada saat Posyandu,
Poktan Tribina, UPPKS, pertemuan informal lainnya
(misalnya arisan, pengajian, senam dan sebagainya)
ataupun dengan kunjungan rumah peserta KB Aktif.
1. Waktu Pelaksanaan
Pemantauan peserta KB pasca
pelayanan kontrasepsi dapat
dilaksanakan bersamaan dengan
kegiatan rutin PKB/PLKB dan
IMP pada waktu melaksanakan
pembinaan terhadap peserta KB,
atau kunjungan khusus petugas
lapangan terhadap peserta KB
yang teridentifikasi sebagai
peserta KB yang mengalami efek
samping ataupun komplikasi dan
kegagalan.
10
2. Bentuk Kegiatan
Kegiatan Pemantauan Peserta KB Pasca Pelayanan
kontrasepsi terbagi menjadi :
•Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui pemakaian
kontrasepsi, mengetahui ada atau tidaknya kejadian efek
samping, komplikasi dan kegagalan pada peserta KB. Jika
ditemukan maka segera ditindaklanjuti sesuai dengan
petunjuk yang telah ditetapkan.
Dalam wawancara pemantauan peserta KB pasca
pelayanan kontrasepsi, penyuluh KB dibantu IMP
mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
penggunaan kontrasepsi kepada peserta KB. Jika peserta
KB tidak memberikan jawaban yang benar, petugas
PKB/PLKB dan IMP berkewajiban memberikan penjelasan
kepada peserta KB.
•Pelaksanaan Lapangan
Pada saat pelaksanaan dilakukan pengamatan untuk
mengetahui kemungkinan terjadinya efek samping,
komplikasi dan kegagalan pada penggunaan semua jenis
kontrasepsi. Untuk Pengamatan kepatuhan peserta KB,
dapat dilakukan pengamatan peserta KB :
11
Kondom,
Dilakukan pengecekan
keadaan fisik kondom
sebelum digunakan, masa
berlaku, dan ketersediaan
kondom.
12
4. Sumber Pembiayaan
7 Mekanisme Pelaksanaan
Kegiatan Pemantauan
Peserta KB Pasca
Pelayanan Kontrasepsi
3. Evaluasi
Hasil pemantauan akan dilakukan analisis sederhana
seperti perubahan kesertaan KB, jumlah peserta KB yang
putus pakai kontrasepsi, jumlah peserta KB yang
mengalami efek samping, komplikasi, dan kegagalan
kontrasepsi. Selain itu, pemantauan peserta KB pasca
pelayanan kontrasepsi juga untuk dapat membandingkan
jumlah kasus komplikasi dan kegagalan kontrasepsi
terhadap peserta KB yang berisiko (population at risk)
pada wilayah binaan PKB/PLKB.
9 Penutup
Lampiran 1
26
1) Keuntungan :
Metode kontrasepsi yang efektif, bila digunakan
secara teratur
Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri
Mudah digunakan
2) Kekurangan :
Harus diminum setiap hari dan waktu yang sama
Jika lupa minum akan terjadi resiko kegagalan
Ada kemungkinan terjadinya perdarahan bercak
Tidak mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS)
dan HIV
Untuk pil kombinasi tidak dianjurkan bagi ibu
menyusui karena mengganggu produksi ASI
Lampiran 2
35
Cara Melakukan Pemantauan Pasca
Pelayanan Peserta KB Kondom
1. Mengetahui tingkat kepatuhan peserta KB
Tingkat kepatuhan berkaitan dengan tingkat pengetahuan
peserta KB dalam menggunakan kondom. Jika peserta KB
relatif menggunakan kondom mengikuti petunjuk dapat
diberikan pujian, namun jika tidak/belum mengikuti
petunjuk, maka berikan penjelasan sebagai berikut:
a. Ingatkan peserta KB bahwa kondom hanya digunakan
sekali pakai
b. Selalu menyiapkan persediaan kondom
c. Kondom dapat digunakan pada saat keadaan istri
dalam masa subur
d. Kondom jangan disimpan di tempat yang panas karena
dapat merusak pelumas dan mudah bocor
e. Jangan mengunakan minyak mineral atau baby oil
untuk pelicin kondom, karena secara tidak langsung
akan menyebabkan kerusakan kondom
2. Mengetahui kejadian efek samping
Untuk mengetahui kejadian efek samping pada peserta KB
selama menggunakan kontrasepsi, petugas lapangan dapat
menanyakan apakah pernah mengalami keluhan atau efek
samping. Bagi peserta KB yang pernah mengalami keluhan
atau efek samping, dapat ditanyakan bagaimana cara
mengatasi keluhan tersebut. Jika jawaban peserta KB
relatif benar, antara lain minta pertolongan kepada
petugas kesehatan atau
36
Lampiran 3
42
2. Kekurangan :
Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan
Harus kembali kontrol ke tempat pelayanan untuk
mendapatkan suntikan ulangan
Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum
suntikan berikutnya
Tidak mencegah HIV dan IM S
50
Lampiran 4
51
2) Keterbatasan :
Pemasangan dan pelepasan harus melalui
pemeriksaan dalam
Peserta KB tidak dapat mencabut sendiri
Tidak dapat mencegah IMS dan HIV
Gangguan siklus haid
Rasa sakit pada beberapa bulan pertama (bersifat
individualis)
58
Lampiran 5
59
Infeksi pada
tempat insersi - Hubungi fasiltas kesehatan terdekat
(pemasangan)
Ekspulsi (Implan - Hubungi fasiltas kesehatan terdekat
keluar ) untuk mengganti implan
2) Keterbatasan :
• Kemungkinan mengalami perubahan siklus haid
• Dapat mempengaruhi penurunan maupun kenaikan
berat badan
• Perlu pembedahan kecil pada waktu pemasangan
dan pencabutan
• Tidak mencegah penularan IMS dan HIV
66
Lampiran 6
67
Lampiran 7
71
Keuntungan:
• Merupakan kontrasepsi jangka panjang
• Tidak berpengaruh pada hubungan suami dan
istri
• Tidak mengganggu libido, ereksi dan ejakulasi
75
Keterbatasan :
• Dapat terjadi rasa nyeri beberapa hari setelah
tindakan (individualis) Baru mencapai
hasil optimal setelah 3 bulan (20 kali ejakulasi),
sehingga pasangan harus menggunakan metode
kontrasepsi lain bila akan berhubungan suami
istri (kondom)
• Tidak mencegah penularan IMS dan HIV
• Perlu dilakukan analisa sperma untuk
memastikan keefektifannya setelah 3 bulan
atau setelah 20 kali ejakulasi
Penyusun Buku Saku Pemantauan Peserta KB Pasca
Pelayanan Kontrasepsi Bagi Penyuluh KB/PLKB Edisi
Tahun 2018
Tim Operasional:
1. dr. Fajar Firdawati (DITJALPEM)
2. dr. Noer Aziza (DITJALPEM)
3. Asdhi Yanuar, S.Pd, M.Kessos (DITJALPEM)
4. Annisa Mustikawati, SKM (DITJALPEM)
5. Ahmad Faisal, SKM (DITJALPEM)
6. Drs. T.Y. Prihyugiarto, MSPH (PUSNA)
7. Drs. Hadriah Oesman, MS (PUSNA)
8. Juli Yanto, S.Sos. (DITLAPTIK)
9. I Made Yudhistira D, M.Psi. (BINLAP)
10. PLKB dan Kader KB Kota Bengkulu & Kab. Seluma
Tim Peneliti:
1. dr. Diah Puspita Sari, M.S (PUSNA)
2. Mario Ekoriano, S.Si (PUSNA)
3. Margareth Maya, SE (PUSNA)
4. Desy Nuri FN, S.Si., MAPS (PUSNA)
5. Sari Kistiana, SIP, MAPS (PUSNA)
6. Aditya Rahmadhony, SH, MH (PUSNA)
Editor :
Komari, SH, MH
Lampiran 8
6
7
7
7
Lampiran 9. Tabel Efek Samping dan Komplikasi Berdasarkan Metode Kontrasepsi
Kontrasepsi Pil Kondom Kontrasepsi Suntik AKDR/IUD Susuk/Implan MOW/TUBEKTOMI MOP/ VASEKTOMI
Kondom rusak
Haid tidak teratur
atau dicurigai
Efek samping atau perdarahan Haid tidak teratur Haid tidak teratur Haid tidak teratur
bocor (sebelum
pervaginam
berhubungan)
Kondom bocor
atau dicurigai
Amenorhoe (tidak
Tidak haid ada curahan di Haid yang banyak dan lamaTidak ada haid
datang haid)
vagina saat
berhubungan
7
8
Sakit kepala biasa Haid yang banyak dan Haid yang banyak dan
Reaksi alergi Kram dan nyeri perut
(bukan migraine) lama lama
Mengurangi
Kembung atau rasa
kenikmatan Kembung atau rasa Anemia (pucat dan terasa Nyeri kepala biasa (non
tidak nyaman di
hubungan tidak nyaman di perut lemah) migrain)
perut
seksual
Pasangan dapat
Payudara nyeri Perubahan berat badan merasakan benang AKDR Nyeri perut
saat senggama
Perubahan hasrat
Nyeri kepala biasa Perubahan berat badan
seksual
Hematoma/
Nyeri hebat di perut Nyeri hebat di perut Abses (terdapat nanah
perdarahan bawah
bawah bawah pada lokasi tindakan)
kulit/memar
Perdarahan pervaginam
Sakit kepala hebat Nyeri pada lokasi
yang tidak dapat dijelaskan Perut kembung
(migrain) tindakan
penyebabnya
Perdarahan luka
operasi