Berdasarkan hasil pemantauan BKKBN terhadap pelayanan
Keluarga Berencana (KB) Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran di 22 Rumah Sakit (14 Provinsi) tahun 2008-2009, rata-rata yang ber-KB setelah bersalin dan keguguran hanya 5- 10%. Dengan kondisi tersebut, salah satu hal penting yang perlu dilakukan adalah upaya optimalisasi Pelayanan Keluarga Berencana di Rumah Sakit (PKBRS). Dimana Rumah Sakit merupakan salah satu tempat fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai peran besar untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI), terlebih lagi setelah bersalin ibu langsung menggunakan kontrasepsi pasca persalinan dengan tujuan akhir menurunkan AKI. Hal ini dilakukan karena saat ini makin melemahnya pelayanan KB di Rumah Sakit milik pemerintah dan swasta, yang berimbas pada makin banyaknya keluarga pasca melahirkan yang tidak segera ikut program KB. Disamping itu perlu dilakukan pula upaya terpadu untuk meningkatkan cakupan Keluarga Berencana Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran oleh para pengambil kebijakan, pengelola dan pelaksana program baik di tingkat Provinsi maupun tingkat Kabupaten dan Kota. Upaya Pelayanan KB di Rumah Sakit dilakukan melalui upaya pembentukan Tim PKBRS Rumah Sakit, pemberdayaan tenaga ahli, pemenuhan peralatan PKBRS di Rumah Sakit Kabupaten/Kota, Bimbingan Teknis, Manajemen Pelayanan Keperawatan dan pelayanan KB yang aman di Rumah Sakit. Rumah Sakit Umum Sultan Iskandar Muda berusaha untuk memberikan pelayanan yang komprehensif dalam upaya meningkatkan angka pelayanan KB. Usaha ini tidak terlepas dari peningkatan sarana dan prasarana sumber daya manusia sehingga mampu memberikan pelayanan yang diharapkan. Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan perilaku dalam pelayanan kepada pasien.
2. Maksud dan Tujuan
a. Memberikan laporan pelaksanaan kerja Tim PKBRS
b. Meningkatkan pelayanan KB yang berkualitas dan
mengutamakan keselamatan pasien c. Meningkatkan angka pelayanan KB, Meningkatkan kesehatan ibu dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi
3. Ruang Lingkup
a. Pelaksanaan program kerja Tim PKBRS
b. Mengevaluasi kelengkapan fasilitas atau peralatan yang
mendukung kerja PKBRS c. Mutu pelayanan
4. Dasar
a. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 17 ayat (3); b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; d. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi; e. Keputusan Menteri Kesehatan Kesehatan Nomor 590/Menkes/SK/VII/2009 tentang Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit
B. Kegiatan yang dilaksanakan
1. Kegiatan Pelayanan KB pasien rawat jalan
Meliputi : pelayanan KB (Edukasi,Konseling dan tindakan)
Pelayanan KB pasien rawat jalan dilaksanakan di poliklinik KB pada pasien rawat jalan yang datang ke poli KB dengan mandiri maupun rujukan dari FKTP (Fasilitas kesehatan tingkat pertama). - Kegiatan pelayanan KB rawat jalan, meliputi :
Pemeriksaan awal
Konseling dan edukasi dengan APBK
Pelaksanaan tindakan pelayanan KB
2. Kegiatan Pelayanan KB pasien rawat inap
Meliputi : pelayanan KB (Edukasi,Konseling dan tindakan)
Pelayanan KB pasien rawat inap dilaksanakan di PONEK/ VK Tindakan/ VK Rawatan pada pasien pasca salin (SC maupun partus normal) maupun pasca keguguran yang akan dirawat dan yang sedang dirawat di RSUDSIM. - Kegiatan pelayanan KB rawat inap, meliputi :
Pemeriksaan awal
Konseling dan edukasi
Pelaksanaan tindakan pelayanan KB
3. Mendukung kegiatan lintas sektor
Menyediakan fasilitas, sarana, prasarana, petugas terlatih, alat
kontrasepsi dan melakukan pelayanan saat ada kegiatan lintas sektor. 4. Kegiatan monitoring pelaksanaan program PKBRS di RS
Monitoring pasien KB di Poli Obgyn
Monitoring pasien KB di PONEK
Monitoring pasien KB di VK Tindakan (Kamar bersalin)
Monitoring pasien KB di VK Rawatan
Melaksanakan dan monitoring rujukan ke fasilitas
pelayanan kesehatan Monitoring pelaksanaan program PKBRS
5. Kegiatan peningkatan mutu SDM dalam peyelenggaraan
pelayanan PKBRS Ikut serta dalam pelatihan KB
Sosialisasi PKBRS ke setiap staf terkait
Membuat laporan pelaksaaan PKBRS
Koordinasi dengan unit/instalasi terkait dalam kelengkapan
inventaris, fasilitas dan sarana ruang pelayanan PKBRS Pelaksanaan rapat rutin setiap bulan
C. Hasil yang dicapai
Berdasarkan hasil pencatatan dan laporan TIM PKBRS pada
bulan juni 2023 menunjukkan: 10 pasien KB MOW Rawat Inap post SC
2 pasien KB IUD Post SC
2 pasien KB IUD Post Partum
2 pasien KB Pil kombinasi
6 pasien KB IUD (Rawat Jalan)
22 Pasien dengan Konseling
Total Pasien Poli KB September 2023 berjumlah 22 Pasien D. Penutup
Demikian laporan bulanan TIM PKBRS ini dibuat sebagai
dasar atau acuan tentang pelayanan PKBRS di rumah sakit.