LAPORAN
PELATIHAN USG OBSTETRI DASAR TERBATAS
I. PENDAHULUAN
A. Umum / Latar Belakang
Masalah kesehatan ibu, kesehatan balita dan pencegahan penularan
penyakit menular masih menjadi prioritas utama dalam pembangunan
nasional bidang kesehatan sebagaimana tercantum dalam dokumen
Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2020-2024. SUPAS 2015 menyebutkan AKI 305/100.000 Kelahiran Hidup
(KH) dan target RPJMN 2024 sebesar 183/100.000 KH. Angka Kematian
Neonatal (AKN) di Indonesia juga masih tinggi. SDKI 2017 menyebutkan
AKN adalah 15/1.000 KH dengan target 2024 adalah 10 per 100.000 KH dan
Angka Kematian Bayi (AKB) 24/1.000 KH dengan target 2024 adalah
16/100.000 KH, sedangkan target Sustainable Development Goals (SDGs)
pada tahun 2030 secara global untuk AKI adalah sebesar 70/100.000 KH,
AKB 12/1.000 KH dan AKN 7/1.000 KH.
Strategi pencapaian penurunan AKI dan AKB nasional adalah melalui
peningkatan akses pelayanan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan,
peningkatan pemberdayaan masyarakat dan penguatan tata kelola, dengan
salah satu upaya terobosan adalah dengan melakukan Revisi Buku KIA
pada tahun 2020 dan menetapkan 120 Kabupaten/Kota lokus percepatan
penurunan AKI dan AKB yang diatur dalam keputusan Menteri Kesehatan
dan akan dilaksanakan secara bertahap di seluruh wilayah NKRI.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empat pilar Safe
Motherhood dalam upaya menurunkan angka kematian ibu, yaitu keluarga
berencana, asuhan antenatal sesuai standar, persalinan bersih dan aman,
serta pertolongan kegawat-daruratan esensial PONED & PONEK. Keempat
pilar Safe Motherhood tersebut adalah kompetensi Dokter sesuai SNPPDI
2019, sehingga dipandang perlu untuk meningkatkan kapasitas dokter dalam
pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi.
B. Landasan Hukum
Permenkes RI no 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa
Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi dan Pelayanan Kesehatan
Seksual.