PROPOSAL SKRIPSI
MELISA PUTRI P
NIM.P27824420114
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat,
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga terselesaikan Skripsi yang berjudul ”
Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Dengan Minat Pemilihan KB
IUD Pascasalin Di Puskesmas Plaosan Magetan”, sebagai salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan Sarjana Terapan Kebidanan pada Program Studi D4 Alih
Jenjang Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
Dalam penulisan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan ini mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Drg. Bambang Hadi Sugito, M. Kes. selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Surabaya.
2. Astuti Setiyani, SST, M.Kes., selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surabaya.
3. Dwi Purwati S.Kp., SST., M.Kes, selaku Ketua Program Studi D4 Kebidanan.
4. Dr. Nurlailis Saadah, S.Kp, M.Kes Selaku Pembimbing Mata Kuliah Metode
Penelitian Yang Telah Memberikan Bimbingan Sehingga Proposal Penelitian Ini
Dapat Terselesaikan Dengan Baik.
5. Bapak dan ibu atas dukungan dan doa yang selalu diberikan sehingga proposal
skripsi ini dapat terselesaikan pada waktunya.
6. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal
skripsi ini.
Proposal skripsi ini masih belum sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dari Proposal Skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga proposal skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca umumnya.
Magetan, 2020
Penulis
1
BAB 1
PENDAHULUAN
besar tanpa diiringi kualitas sumber daya manusia yang baik mempersulit usaha
pascasalin adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk menekan laju
melahirkan.
ibu yaitu KB suntik. Menurut Badan pusat Statistik (BPS) Jawa Timur tahun
2018 di Wilayah
operasi Pria (MOP) 0,35 %, dan IUD 19,49% dari data tersebut dapat
AKDR yang dilakukan oleh Sri Mularsih (2018) Menyatakan bahwa dari 68
responden ibu yang memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 14 orang
(20,6 %), tingkat pengetahuan sedang sebanyak 36 orang (52,9 %) dan tingkat
pengetahuan dan dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD, dan
tidak ada hubungan antara umur dan paritas dengan pemilihan alat kontrasepsi
IUD.
dan 1 orang memilih KB pil dan tidak ada yang menggunakan IUD. Dari data
yang didapat pada tahun 2019 total peserta KB pasca salin sebanyak 518, peserta
KB IUD sebanyak 20 atau 3,86 %, suntik sebanyak 497 atau 95,94 %, dan
kondom 1 atau
untuk KB pascasalin.
Dapat diketahui bahwa pendidikan akan menghasilkan banyak perubahan
umumnya perilakunya juga semakin baik, dalam hal ini perilaku kesehatan,
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu sebagai
tentang persiapkan KB pasca salin yang sesuai serta efek samping sedikit
non hormonal yang lebih aman. Dengan cara tersebut diharapkan ibu memiliki
dengan begitu ibu aka n mengerti bahwa Kontrasepsi non hormonal lebih
aman dari Kontrasepsi hormonal yang memiliki efek samping lebih banyak.
pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi dengan minat ibu dalam pemilihan
Magetan tahun
2020?
wawasan pengetahuan pada ibu nifas tentang minat dalam penggunaan IUD
pascasalin.
1. Bagi pasien
dapat melayani sesuai dengan standart dan memuaskan serta meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dan acuan untuk
IUD .
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
1. Tahu (know)
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu
2. Memahami (comprehension)
mengintrepretasikan
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atas
6
7
dipelajari.
3. Aplikasi (aplication)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis)
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu bentuk kemampuan
6. Evaluasi (evaluation)
Kedalaman
pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat disesuaikan
1) Umur
masyarakat yang lebih dewasa akan lebih percaya dari pada orang yang
2) Pengalaman
3) Pendidikan
kurang
akan mengahambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-
4) Pekerjaan
5) Jenis Kelamin
Istilah jenis kelamin merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum
2. Faktor eksternal
1) Informasi
2) Lingkungan
serta adanya faktor eksternal (lingkungan fisik dan non fisik) sosial
2012)
meliputi:
2) Pengalaman pribadi
kebenaran pengetahuan.
ke
generasi berikutnya. Kebiasaan-kebiasaan ini diterima dari sumbernya
2. Cara modern
sistematis, logis, dan alamiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”
1) Metode induktif
2) Metode deduktif
karena minat diawali dengan perasaan tertarik pada suatu stimulus tertentu.
Selain itu
minat dikatakan lebih bersifat aktif dari pada pasif yaitu bahwa minat dapat
(Andriyani, 2013).
2.2.2. Pengukuran
Minat
berikut:
1. Observasi
Pengukuran dengan metode observasi ini memiliki keuntungan Karena
dilakukan dalam setiap situasi, baik dalam kelas maupun di luar kelas.
2. Interview
3. Kuesioner / Angket
secara tertulis. Isi pertanyaan yang diajukan dalam angket pada prinsipnya
daftar
pertanyaan secara tertulis. Perbedaannya ialah dalam kuesioner reponden
IUD adalah salah satu alat kontrasepsi modern yang telah dirancang
sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran, bahan, dan masa aktif fungsi
(Hidayati, 2009).
RI,
2012).
2.2.4. Tujuan
1. Faktor pengetahuan
2. Agama
3. Ekonomi
4. Budaya
Jenis – jenis IUD yang bereedar di Indonesia menurut (Affandi, 2014) yaitu:
1. IUD CuT-380A
berbentuk huruf T, diselubungi kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu).
bagian lengan fleksibel dan ujung tumpul sehingga tidak menimbulkan luka
IUD membuat sperma sulit masuk kedalam alat reproduksi perempuan dan
mencapai 0,6 sampai 0,8 kehamilan per 100 perempuan yang menggunakan
infeksi, perforasi dan perdarhan. Diakui ekspulsi lebih tinggi (6-10%) dan
ini harus disadari oleh pasien (bila mau akan dipasang lagi). Kemampun
2. Komplikasi lain :
(HIV/AIDS)
8. Klien tidak dapat melepas IUD sendiri. Perlu petugas terlatih untuk
melepaskan IUD
9. Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui ( sering terjadi apabila IUD
11. Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.
1. Usia reproduktif
2. Keadaan nulipara
4. Ibu menyusui
11. Perokok
12. Sedang memakai antibiotika atau antikejang
22. Malaria
24. Epilepsy
3. Tiga bulan sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septic
4. Kelainan bwaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahin yang
1. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil
minggu pascasalin
4. Setelah abortus (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila tida ada
gejala infeksi
3) IUD terlepas
4) Siklus terganggu/meleset
6) Adanya infeksi
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
budaya.
Sedangkan menurut (Nursalam, 2011) faktor – faktor yang
kelamin, informasi
(Sulistyawati,
2011).
perilakunya juga semakin baik, dalam hal ini perilaku kesehatan, sehingga
Minat merupakan salah satu gejala psikologis yang bersifat positif, karena
minat diawali dengan perasaan tertarik pada suatu stimulus tertentu. Selain itu
minat dikatakan lebih bersifat aktif dari pada pasif yaitu bahwa minat dapat
(Amonimous, 2009).
(Notoatmodjo, 2007).
2.4 Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan atau
kaitan antara konsep – konsep atau variabel – variabel yang akan diamati atau
- Informasi
- Lingkungan
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
Kerangka konseptual pada gambar 2.1 menjelaskan mengenai hubungan
pengetahuan ibu nifas dengan minat ibu dalam pemilihan IUD pascasalin.
Dari kerangka konsep pada gambar 2.1 yang diteliti adalah pengetahuan
nifas tentang pemilihan IUD pascasalin dan minat ibu dalam pemilihan IUD
pascasalin.
dengan minat ibu dalam pemilihan IUD pascasalin di wilayah kerja Puskesmas
Adanya hubungan pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi dengan minat ibu
Magetan
2.6 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelit ian Terdahulu
No. Judul Variabel Jenis Hasil
Pen elitian
1. Faktor-faktor yang 1. Faktor – Kuantitatif Ada hubungan antara
berhubungan dalam faktor Cross Sectional pendidikan, pengetahuan,
pemilihan jenis 2. Kontrasepsi sikap, hubungan antara
kontrasepsi efektif dukungan suami dengan
pada wanita pasangan pemilihan jenis kontrasepsi
usia subur di wilayah efektif di wilayah
kerja puskesmas kerjaPuskesmas Rawasari
rawasari kota jambi. Kota Jambi tah un 2015.
2. Hubungan 1. Pengetahuan Dekriptif Ada hubungan pengetahuan
Pengetahuan Ibu 2. Kontrasepsi Korelasi Ibu Pasangan Usia subur
Pasangan Usia Subur IUD Cross sectional dengan Penggunaan
dengan Penggunaan Kontrasepsi IUD
Kontrasepsi IUD di
Nagari Andalas Baruh
Bukit Kecamatan
Sungayang Kabupaten
Tanah Datar.
3. Hubungan 1. Pengetahuan Analitik Ada hubungan antara
Pengetahuan Dan 2. Sikap Cross sectional pengetahuan dan sikap
Sikap Tentang 3. Kontrasepsi study dengan pemilihan kontrasepsi
Kontrasepsi IUD IUD IUD pada pasangan usia
dengan Rencana subur
Pemilihan Kontrasepsi
IUD Di
Puskesmas Waode
Buri Kabupaten Buton
Utara
Provinsi Sulawesi
Tenggara
4. Hubungan 1. Pengetahuan Deskriptif Terdapat hubungan bermakna
Pengetahuan dan 2. Dukungan analitik antara tingkat pengetahuan
Dukungan Suami Suami Cross sectional dengan penggunaan AKDR.
Dengan Pemilihan 3. Alat Tidak terdapat hubungan
Alat Kontrasepsi Kontrasepsi antara dukungan suami
Dalam Rahim (AKDR) Dalam dengan penggunaan AKDR.
pada Pasangan Usia Rahim
Subur (Pus) Di
Kelurahan Purwoyoso
Kecamatan Ngaliyan
Kota Semarang
5. Faktor-Faktor Yang 1. Faktor- analitik Ada hubungan antara
Berhubungan dengan Faktor kuantitatif cross pendidikan, pekerjaan, sosial
Pemilihan Alat 2. Kontrasepsi sectional ekonomi, budaya, tingkat
Kontrasepsi Intra IUD pengetahuan dan dukungan
Uterine Devices (IUD) suami, tidak ada hubungan
Pada Ibu Di antara umur dan paritas
Kecamatan Bantul dengan pemilihan alat
Yogyakarta kontrasepsi IUD di
Kecamatan Bantul
Yogyakarta
25
BAB 3
METODE PENELITIAN
sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur
atau dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Pada penelitian cross sectional
ini, peneliti mempelajari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
harus diperiksa pada hari itu atau saat yang sama, akan tetapi baik variabel bebas
atau variabel terikat dinilai hanya satu kali saja. Faktor resiko serta efek tersebut
(Notoatmodjo,
2012).
25
26
pascasalin.
Pengetahuan
ibu nifas
Kurang
Sampel
Sebagian ibu nifas di wilayah kerja
Puskesmas Plaosan (n = 39)
Pengumpulan data
Pengolahan data
Hasil penelitian
Pembahasan
Kesimpulan
Magetan
3.5 Populasi
3.6.1 Sampel
(Notoatmojo, 2012). Sampel yang akan diambil adalah 39 sebagian ibu nifas di
sampel jika
populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000 dapat menggunakan rumus sebagai
berikut :
N
n =
1 + N(d2)
Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
43
=
1,1075
= 38,82
= 39
sampling. Teknik ini tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Notoatmodjo, 2012). Dalam
dengan cara menetapkan ciri – ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian
nifas,
sehingga sampel yang dipilih adalah ibu nifas yang akan menggunakan KB
pascasalin.
konseling kontrasepsi
Kriteria eksklusi :
suatu penelitian. Konsep yang dituju dalam suatu penelitian bersifat konkret dan
secara lansung bisa diukur. Sesuatu yang konkret tersebut bisa diartikan sebagai
suatu variabel dalam penelitian (Nursalam, 2017). Dalam penelitian ini terdapat
menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas. Variabel
dependent dalam penelitian ini adalah minat ibu dalam pemilihan IUD pascasalin.
3.9.2 Instrumen
memilih).
yang digunakan adalah pertanyaan tertutup tentang pengetahuan ibu nifas tentang
tertutup berjumlah 10 soal, skor 10 diberikan pada jawaban yang benar dan skor
Rumus yang digunakan untuk mengukur presentase dari jawaban yang di dapat
tanda () pada jawaban yang di pilih responden. Pertanyaan dalam checklist
dibuat sendiri oleh peneliti dan sbelum dilakukan uji validitas dan
reliabilitas.
3.10 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Editting
dan kuisioner, apakah lengkap (sudah terisi semua), apakah jawaban cukup jelas,
Setelah kuisioner selesai diisi oleh ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Plaosan,
maka langsung dilakukan editing tentang pengisian kuisioner. Jika ada data yang
2. Coding
menjadi data angka atau bilangan. Koding atau pemberian kode ini sangat
Proses pemberian kode pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai
berikut :
Tabel 3.3 Pemberian Kode
Variabel Kategori Persentase pemberian Kode
nilai atau skor
Pengetahuan Baik > 76-100% 3
Ibu Nifas Cukup 60-75% 2
Kurang < 1
Pemilihan IUD IUD 60%- 2
pascasalin Tidak IUD - 1
3. Tabulating
utama yang berarti seluruh data/ informasi yang berhasil dikumpulkan dengan
daftar pertanyaan sampai tabel khusus yang benar – benar ditentukan bentuk dan
penelitian ini setelah data terkumpul kemudian diberi kode sesuai ketentuan,
kode tersebut dimasukkan dalam tabel dan kemudian disajikan dalam bentuk
1. Analisis Univariate
setiap variabel yang diteliti, dimana hasil analisis ini adalah distribusi dan
presentase dari setiap variabel yang ada (pengetahuan ibu nifas dan
2011) berikut :
F
P=
x 100
%
Keterangan :
F : Frekuensi Kasus
N : Number of case (jumlah frekuensi/ banyaknya
individu) P : Angka presentase
2. Analisis Bivariate
𝑥²
C = √ ��+�
�²
Keterangan
C = Koefisien Kontingensi
N = Nominal (Besarnya Sample)
𝑥²
= Chi- Square
= 0,05, H0 diterima dan H1 ditolak bila p-value > α yang artinya tidak
ada hubungan pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi dengan pemilihan IUD
Analisa data dilakukan dengan Program Statistical Product And Service Solutions
(SPSS).
Beberapa
informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain : partisipasi
nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode atau inisial
nama pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
39
DAFTAR PUSTAKA
Grimes, DA. (2010). Intrauterine Device (IUD). New York : Ardent Media
Kurnia, Nining. (2015). Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Kb Pasca
Persalinan di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta. Jurnal ners dan
Kebidanan Indonesia. Vol. III.
39
40
Nur, Yati . (2019). Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Ibu Dalam
Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD di Sulawesi Barat. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. 15(1): 2541-4542