Nim : 151222018
Prodi : S1 Kebidanan Transfer
Tugas :1. Merangkum isi dari artikel peneliatian (Artikel terlampir).
2. Apakah bisa diaplikasikan dalam pelayanan kebidanan, Jelaskan Pendapat
dan Alasan.
1. Rangkuman
Dari berbagai hasil penelitian ditemukan jawaban yang berbeda tiap tahun nya,
karena ada beberapa masyarakat yg menggunakan KB IUD adapun yang tidak
memakai karna alasan tertentu. Ada beberapa yang sudah memakai KB IUD. Peneliti
mengatakan bahwa hal tersebut dapat disebabkan karena mayoritas responden
memiliki Pengetahuan yang baik dan tingkatpendidikan yang tinggi
Untuk mencapai norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera perlu pengetahuan
tentang kontrasepsi, manfaat, peranan, dan resiko-resiko yang ditemukan pada peserta
keluarga berencana. Bila pengetahuan ini sudah dihayati, maksimal untuk
melaksanakan keluarga berencana, penggunaan kontrasepsi apapun dapat diterima
karena apapun kontrasepsi yang digunakan secarabaik berkelanjutan adalah jauh lebih
aman dari pada tidak menggunakan sama sekali Pengetahuan juga dipengaruhi oleh
pengalaman seseorang faktor-faktor luar orang tersebut (lingkungan), baik fisik
maupunnon fisik dan sosial budaya yang kemudian pengalaman tersebut diketahui,
diapresiasikan, diyakini sehingga menimbulkan motivasi serta niat untukbertindak dan
akhirnya terjadi perwujudan niat berbentuk perilaku Berdasarkan Hasil Penelitian
mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi minat ibu menggunakan Kontrasepsi
IUD di Pusksmas Binjai Estate diperoleh hasil uji statistik didapatkan nilai p-value =
0,005 berarti ada pengaruh pengetahuan dengan minat ibu menggunakan KB IUD Di
puskesmas Binjai Estate, Hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue = 0,001 berarti ada
pengaruh paritas dengan minat ibu menggunakan KB IUD Di Puskesmas Binjai
Estate. Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value = 0,001 berarti ada pengaruh
dukungan suami dengan minat ibu menggunakan KB IUD Di wilayah Puskesmas
Binjai Estate. Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value = 0,013 berarti ada pengaruh
pendapatan dengan minat ibu menggunakan KB IUD Di wilayah Puskesmas Binjai
Estate. Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value = 0,007berarti ada pengaruh
informasi dengan minat ibu menggunakan KB IUD Di wilayah
Puskesmas Binjai Estate. Hasil analisis Multivariat dapat disimpulkan bahwa dari
keseluruhan variabel independen yang diduga memengaruhi minat ibu menggunakan
KB Iud tetapi terdapat satu subvariabel (paritas) yang paling berpengaruh terhadap
terjadinya minat ibu menggunakan IUD dengan p value 0,001 < 0,05. Nilai OR
terbesar yang diperoleh yaitu 11,283 artinya paritas mempunyai peluang 11,283 kali
menyebabkan ibu berminat menggunakan KB IUD
1
2. Apakah bisa diaplikasikan dalam pelayanan kebidanan?
Tentu sangat bisa, yang terpenting sebelum melakukan tindakan bidan terlebih
dahulu memberikan edukasi ke pasien terkait Apa itu KB IUD?, Bagaimana cara kerja
KB IUD?, Apakah alat kontrasepsi IUD efektif mencegah kehamilan?, Apa saja
kelebihan dari penggunaan KB spiral ini?, Apa saja efek samping dari KB IUD?,
Masalah yang mungkin terjadi saat menggunakan KB IUD, Bisakah KB spiral
mencegah penyakit menular seksual?, Siapa saja yang disarankan pakai IUD?, Cara
dan waktu pemasangan IUD ?. Jika dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya, KB
IUD adalah salah satu alat kontrasepsi yang dapat bekerja secara efektif mencegah
kehamilan.
KB IUD adalah alat kontrasepsi yang cocok bagi pasien dan pasangan yang masih
ingin menikmati masa-masa berdua dan belum siap memiliki momongan.
Bahkan, KB IUD adalah alat kontrasepsi yang bisa langsung mencegah terjadinya
kehamilan setelah dipasang di dalam tubuh. Jadi, peluang untuk hamil saat
menggunakan KB IUD sangat kecil.
Selain itu, KB spiral ini bisa bertahan untuk waktu yang lama. Ambil contoh,
KB IUD non-hormonal yang dilapisi tembaga bisa bertahan hingga 10 tahun.
Karna untuk pelayanan KB IUD sekarang sudah banyak jenis nya, pasien lebih mudah
untuk menuntukan pilihn nya. Untuk perekonomian menengah kebawah pun sangat
terjangkau karna BKKBN membuat progam KB MKJP (metode kontrasepsi jangja
panjang ), dengan peraturan presiden no 19 h 2016 menyatakan bahwa pelayanan kb
atau pemasangan kontrasepsi b untuk peserta bpjs kini gratis dan peserta tidak perlu
lagi membayar perlengkapan alat kontrasepsi.
2
ARTIKEL PENELITIAN
Faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu Menggunakan KB IUD di
Puskesmas Binjai Estate
Abstrak
Tujuan Penelitian untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu Menggunakan KB IUD di
Puskesmas Binjai Estate Tahun 2019. Penelitian ini adalah studi komparasi observasional dengan metode
penelitian ini adalah survei dengan pendekatan case control. Populasi kontrol adalah ibu yang tidak
menggunakan KB IUD di wilayah kerja Puskesmas Binjai Estate sama dengan populasi kasus yaitu 33 orang.
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan
menggunakan uji chi-square. Pengolahan data dilakukan dengan SPSS. Hasil penelitian nilai p-value = 0,005
berarti ada pengaruh pengetahuan dengan minat ibu menggunakan KB IUD , nilai p-value = 0,001 berarti
ada pengaruh paritas dengan minat ibu menggunakan, nilai p-value = 0,001 berarti ada pengaruh dukungan
suami dengan minat ibu menggunakan KB IUD, nilai p-value = 0,013 berarti ada pengaruh pendapatan
dengan minat ibu menggunakan, nilai p-value = 0,007 berarti ada pengaruh informasi dengan minat ibu
menggunakan KB IUD. Hasil analisis Multivariat bahwa dari keseluruhan variabel independen yang diduga
memengaruhi minat ibu menggunakan KB IUD tetapi terdapat satu subvariabel (paritas) yang paling
berpengaruh terhadap terjadinya minat ibu menggunakan IUD dengan p value 0,001 < 0,05. Kesimpulan : dari
masing-masing variabel Pengetahuan, paritas, Dukungan Suami, Pendapatan, informasi ada pegaruh dengan
mnat ibu menggunakan IUD di Puskesmas Binjai Estate. Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan
penyuluhan mengenai kb khususnya KB IUD pada Wanita Usia Subur agar menambah cakupan akseptor kb dan
meningkatkan frekuensi pemberian penyuluhan baik secara personal maupun kelompok terkait kb Iud sehingga
dapat menambah pengetahuan ibu.
Abstract
The purpose of the study was to determine the factors that influence maternal interest in using the IUD KB at the
Binjai Estate Health Center in 2019. This research is an observational comparative study. This research method
is a survey with a case control approach. The control population was mothers who did not use the IUD KB in the
working area of the Binjai Estate Health Center and the case population was 33 people. The sampling technique
used purposive sampling. Data analysis was performed using the chi-square test. Data processing is done with
SPSS. The results of the study: p-value = 0.005 means that there is an influence of knowledge on the mother's
interest in using the IUD, the p-value = 0.001 means that there is an effect of parity with the mother's interest in
using, the p-value = 0.001 means that there is an influence of husband's support with the mother's interest in
using IUD family planning, p-value = 0.013 means there is an influence of income with the mother's interest in
using, p-value = 0.007 means that there is an influence of information on the mother's interest in using the IUD
KB. The results of the multivariate analysis show that all independent variables are thought to affect maternal
interest in using IUD family planning but there is one subvariable (parity) that most influences the occurrence of
maternal interest in using IUD with p value 0.001 <0.05. Conclusion: from each variable Knowledge, parity,
husband's support, income, information has an influence on the mother's intention of using the IUD at Binjai
Estate Puskesmas. It is hoped that health workers can increase counseling on kb, especially IUD family planning
for women of reproductive age in order to increase the coverage of kb acceptors and increase the frequency of
providing counseling both personally and in groups related to kb Iud so that it can increase mother's knowledge.
3
Kadir D, Br Sembiring J Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia
4
Vol.10. No.3, September 2020 Faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu Menggunakan
KB IUD di Puskesmas Binjai Estate
113
Kadir D, Br Sembiring J Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia
dan jumlah kontrol (wanita yang tidak tahun sebanyak 31 responden (47,0%).
menggunakan IUD) 33 responden untuk di Diketahui bahwa dari 66 responden diketahui
Puskesmas Binjai Estate. Cara pengambilan berpendidikan SMA sebanyak 38 responden
data dalam penelitian ini dilakukan dengan (57,6%), dan berpendidikan Perguruan Tinggi
cara penyebaran koesioner kepada responsen. sebanyak 28 responden (42,4%). Diketahui
Data sekunder yaitu data dan informasi yang bahwa dari 66 responden diketahui
diperoleh melalui catatan-catatan tertulis berpengetahuan baik 20 responden (30,3%),
lainnya yang berkaitan dengan masalah yang berpengetahuan cukup 24 responden (36,4%),
diteliti. Untuk mengetahui validitas butir soal dan berpengetahuan kurang 22 responden
suatu instrumen (dalam koesioner) dengan cara (33,3%). Diketahui bahwa dari 66 responden
melakukan korelasi antara skor “r” masing- paritas primipara sebanyak 31 responden
masing pertanyaan dengan skor totalnya dalam (47,0%) dan paritas multipara 35 responden
suatu variabel. Teknik korelasi yang digunakan (53,0%). Diketahui bahwa dari 66 responden
adalah Pearson Product Moment, dengan suami mendukung sebanyak 41 responden
bantuan SPSS. Kuesioner yang telah disusun (62,1%) dan suami tidak mendukung 25
terlebih dahulu akan dilakukan uji coba responden ( 37,9%). Diketahui bahwa dari 66
terhadap 20 responden untuk mengetahui responden yang memiliki pendapatan tinggi
validitas dan reliabilitas alat ukur. Analisa data sebanyak 34 responden (51,5%) dan yang
dalam penelitian ini dilakukan dengan memiliki pendapatan rendah 32 responden
komputerisasi yaitu dengan bantuan metode ( 48,5%). Diketahui bahwa dari 66 responden
SPSS 17, analisa data suatu penelitian biasanya yang mendapat informasi baik sebanyak 35
melalui prosedur bertahap analisi uniariat, responden (53,0%) dan yang mendapat
analisis bivariat dan analisi multivariat. informasi kurang 31 responden ( 47,0%).
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Diketahui bahwa dari 66 responden yang
Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pengetahuan , mejadi kasus sebanyak 33 responden (50,0%)
Paritas, Dukungan Suami, Pendapatan, dan yang menjadi kontrol 33 responden
Informasi dan Minat ( 50%).Diketahui bahwa responden
berpengetahuan baik sebanyak 20 responden
No Variabel F %
(30,3%) dengan tidak berminat 4 responden
1 Umur F % (6,1%), berminat 16 orang (24,2%).Responden
20-35 Tahun 35 53,0 berpengetahuan cukup sebanyak 24 orang
>35 Tahun 31 47,0 (36,4%) tidak berminat 14 responden (21,2%)
2 Pendidikan F % dan berminat 10 orang (15,2%) Responden
SMA 38 57,6
Perguruan Tinggi 28 42,4 Berpengetahuan kurang sebanyak 22 orang
3 Pengetahuan f % (33,3%) dengan tidak berminat 15 orang
Baik 20 30,3 (22,7%) dan berminat sebanyak 7 responden
Cukup 24 36,4 (10,6%). Hasil uji statistik didapatkan nilai p-
Kurang 22 33,3 value = 0,005 berarti ada pengaruh
4 Paritas f % pengetahuan dengan minat ibu menggunakan
Primipara 31 47,0 KB IUD Di Puskesmas Binjai Estate.
Multipara 35 53,0 Diketahui bahwa responden dengan paritas
5 Dukungan Suami f % primpara sebanak 31 orang (47,0%) dengan
Mendukung 41 62,1
berminat menggunakan IUD 9 orang (13,6%)
Tidak Mendukung 25 37,9
6 Pendapatan f %
dan tidak berminat sebanyak 22 orang (33,3%).
Tinggi 34 51,5 Responden dengan paritas multiara sebanyak
Rendah 32 48,5 35 responeden (53%) dengan berminat
7 Informasi f % menggunakan IUD sebanyak 24 orang (36,4%)
Baik 35 53,0 dan tidak berminat sbanyak 11 responden
Kurang 31 47,0 (16,7%). Hasil uji statistik didapatkan nilai p-
8 Minat f % value = 0,001 berarti ada pengaruh paritas
Case (Kasus) 33 50 dengan minat ibu menggunakan KB IUD Di
Control (Kontrol) 33 40 Puskesmas Binjai Estate.
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa Diketahui bahwa responden suami
dari 66 responden diketahui umur 20-35 tahun yang mendukung sebanyak 41 orang (62,1%)
sebanyak 35 responden (53,0%) dan umur >35 dengan berminat mengunakan IUD sebanyak
114
Vol.10. No.3, September 2020 Faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu Menggunakan
KB IUD di Puskesmas Binjai Estate
Tabel 2. Distribusi tabel pengaruh pengetahuan, paritas, dukungan suami, pendapatan dan
informasi terhadap Minat Ibu mengunakan IUD
Minat Menggunakan IUD
Variabel Minat (case) Tidak
minat Total P (Sig)
(control
)
f % f % F %
Pengetahuan
Baik 16 24,2 4 6,1 20 30,3 0,005
Cukup 10 15,2 14 21,2 24 36,4
Kurang 7 10,6 15 22,7 22 33,3
Jumlah 33 50 33 50 66 100
Paritas
Primipara 9 13,6 22 33,3 31 47,0
Multipara 24 36,4 11 16,7 35 53,0 0,001
Jumlah 33 50 33 50 66 100
Dukungan Suami
Mendukung 27 40,9 14 21,2 41 62,1
Tidak Mendukung 6 9,1 19 28,8 25 37,9 0,001
Jumlah 33 50 33 50 66 100
Pendapatan
Tinggi 22 33,3 12 18,2 34 51,5
Rendah 11 16,7 21 31,8 32 48,5 0,013
Jumlah 33 50 33 50 66 100
Informasi
Baik 23 34,8 12 18,2 35 47,0
Kurang 10 15,2 21 31,8 32 53,0 0,007
Jumlah 33 50 33 50 66 100
115
Kadir D, Br Sembiring J Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia
116
Vol.10. No.3, September 2020 Faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu Menggunakan
KB IUD di Puskesmas Binjai Estate
117
Kadir D, Br Sembiring Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia
dan media massa.Hal ini sesuai dengan Faktor Paritas yang Mempengaruhi Minat
penelitian karena ada sebagian ibu yang Ibu Menggunakan KB IUD di Puskesmas
memiliki pengetahuan kurang tetapi berminat Binjai Estate Tahun 2019
menggunakan IUD karena ibu tersebut sudah
mengerti manfaat dari penggunaan kontrasepsi Dari Berdasarkan tabel 2 diatas
jangka panjang. diketahui bahwa responden dengan paritas
primpara sebanak 31 orang (47,0%) dengan
Menurut peneliti salah satu rangsangan berminat menggunakan IUD 9 orang (13,6%)
yang mempengaruhi perilaku responden tidak dan tidak berminat sebanyak 22 orang (33,3%).
menggunakan KB IUD yaitu pengetahuan. Responden dengan paritas multiara sebanyak 35
Sesuai teori tersebut maka pada penelitian ini responeden (53%) dengan berminat
pengetahuan responden yang dalam kategori menggunakan IUD sebanyak 24 orang (36,4%)
cukup dapat dikarenakan pendidikan responden dan tidak berminat sbanyak 11 responden
yang masih rendah. Sedangkan jika dilihat dari (16,7%). Hasil uji statistik didapatkan nilai p-
segi usia, rata-rata responden berusia 20-35 value = 0,001 berarti ada pengaruh paritas
tahun di mana usia tersebut merupakan usia dengan minat ibu menggunakan KB IUD Di
reproduksi, sehingga mereka harus wilayah Puskesmas Binjai Estate.Hasil uji
menggunakan alat kontrasepsi. Jika tingkat Statistik juga diperoleh nilai OR sebesar 5,3
pengetahuan responden bagus tentang artinya responden yang memiliki paritas lebih
kontrasepsi IUD dan memahami betul, dari 3 anak memiliki peluang sebanyak 5,3 kali
seharusnya mereka memilih kontrasepsi IUD berminat menggunakan KB IUD.
atau AKDR karena tingkat kegagalan sangat
sedikit di bandingkan dengan kontrasepsi pil Hasil penelitian ini sejalan dengan
dan suntik. Penyebab lain rendah nya penelitian yang dilakukan oleh Handayani, D
penggunaan IUD atau AKDR yaitu psikologi yang meneliti tentang faktor-faktor yang
dari responden. Psikologi ini merupakan rasa mempengaruhi ibu dalam pengambilan
ketakutan dan kekhawatiran dari responden keputusan memilih alat kontrasepsi dalam
akan pemasangan AKDR (IUD). rahim (AKDR) di wilayah Bidan Praktik
Swasta Titik Sri Suparti Boyolali. Desy
Berdasarkan wawancara dengan menyatakan bahwa semua ibu memakai AKDR
responden ketakutan mereka di sebabkan saat anak kedua dan ketiga. Jumlah anak hidup
karena proses pemasangannya yang harus mempengaruhi pasangan usia subur dalam
melewati vagina, mereka juga takut akan menentukan metode kontrasepsi yang akan
terjadinya infeksi, ada juga mereka takut digunakan. Pada pasangan dengan jumlah anak
ketidaknyamanan saat mereka melakukan hidup masih sedikit, terdapat kecenderungan
hubungan suami-istri sehingga mereka tidak untuk menggunakan metode kontrasepsi dengan
berminat menggunakan kontrasepsi IUD atau efektivitas rendah, sedangkan pada pasangan
AKDR. dengan jumlah anak hidup banyak, terdapat
Hasil wawancara dengan responden rasa kecenderungan menggunakan metode
trauma responden disebabkan oleh perdarahan kontrasepsi dengan efektivitas tinggi. Pengguna
saat menggunakan kontrasepsi IUD atau AKDR AKDR dipengaruhi juga dengan jumlah anak
Banyak usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam suatu keluarga (13). AKDR merupakan
untuk bisa menekan laju pertumbuhan pilihan yang tidak menarik bagi wanita yang
penduduk, yang menjadi kekhawatiran masih menginginkan anak sedangkan untuk
pemerintah bahwa kontrasepsi pil dan suntik wanita yang ingin menjarangkan kehamilannya
lebih besar tingkat kegagalannya daripada biasanya lebih cenderung memilih AKDR (14).
kontrasepsi IUD atau AKDR. Bahkan Menurut peneliti bahwa sebagian besar
pemerintah juga mefasilitasi masyarakat untuk ibu yang mempunyai 1-2 orang anak lebih
mendapatkan dan pemasangan IUD atau AKDR memilih menggunakan AKDR karena ibu
dengan gratis, dengan harapan masyarakat menyadari bahwa 2 orang anak saja cukup.
bersedia untuk memilih dan menggunakan alat Serta ibu yang memilih menggunakan AKDR
kontrasepsi IUD, sehingga laju pertambahan ingin menjarangkan kehamilan. Sebagian besar
penduduk dapat terkendali dengan baik dan repsonden lebih memilih AKDR sebagai
target BKKBN tercapai. kontrasepsi karena responden tidak ingin hamil
lagi. Sedangkan ibu yang memiliki jumlah anak
hidup 3-4 orang menggunakan AKDR sebagai
118
Vol.10. No.3, September 2020 Pengaruh Enam Variabel terhadap Perilaku Konsumsi
Tablet Fe pada Remaja Putri
119
Kadir D, Br Sembiring Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia
Puskesmas Mandalle Kab Pangkep. Pada memberikan berbagai informasi tentang alat
penelitian ini mengatakan bahwa responden kontrasepsi kepada istri, mempunyai
dengan persetujuan pasangan yang mendukung pengetahuan yang cukup baik tentang alat
lebih berpeluang dalam memilih AKDR dari kontrasepsi, bersedia membantu istri dalam
pada pasangan yang tidak mendukung (15). memilih alat kontrasepsi dan mampu
Ambarwati juga mengemukakan bahwa memberikan saran yang baik, bersedia
persetujuan pasangan/suami berperan penting mengantar dan mendampingi istri dalam
dalam pemilihan AKDR. Pemasangan AKDR konsultasi, bersedia memberikan biaya untuk
membutuhkan kerjasama dengan suami karena pemasangan kontrasepsi yang akan digunakan,
alasan takut benangnya mengganggu saat dan bersedia untuk mencarikan pertolongan
bersenggama, Dukungan suami sangat apabila istri mengalami masalah atau
diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam komplikasi dalam pemakaian kontrasepsi.
ber KB karenakenyataan yang terjadi Dukungan suami dalam ber-KB dapat
dimasyarakat bahwa apabila suami tidak ditunjukkan dengan membantu memilih
mengijinkan atau tidak mendukung hanya kontrasepsi yang sesuai dengan keinginan dan
sedikit ibu yang berani untuk tetap memasang kondisi istrinya, menggunakan kontrasepsi
alat kontrasepsi tersebut. Dukungan suami dengan benar, mencari pertolongan jika terjadi
sangat penting untuk memotivasi dan efek samping maupun komplikasi sesudah
mensupport istri dalam pemilihan alat pemasangan IUD, mengantar istri ke tempat
kontrasepsi yang akan digunakan. Tidak adanya pelayanan kesehatan untuk kontrol ulang,
dukungan dari suami seringkali membuat istri membantu mencari alternatif lain jika IUD
tidak berhak memutuskan sesuatu dalam terbukti tidak memuaskan dan bersedia
mengambil keputusan. Dukungan yang dapat menggantikan istri jika kondisi istri tidak
diberikan antara lain memilih kontrasepsi yang memungkinkan untuk menggunakan
cocok, yaitu kontrasepsi yang sesuai dengan, kontrasepsi. Hal tersebut merupakan dukungan
kondisi istrinya, mengingatkannya untuk yang dapat diberikan suami kepada
control dan mengantarkannya ketika ada efek istri.Masalah kontrasepsi bukanlah tanggung
samping atau komplikasi. jawab istri semata, tetapi merupakan tanggung
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori jawab suami juga. Apabila seorang istri
(WHO) yang menyatakan bahwa hubungan menginginkan untuk menggunakan IUD
seorang wanita dengan pasangannya dapat sebagai alat kontrasepsi yang akan digunakan,
menjadi faktor dalam menentukan pemilihan maka seorang suami harus bisa memberikan
kontrasepsi tertentu. Karena pada banyak tanggapan yang positif dan mampu memberikan
masyarakat, pasangan tidak saling dukungan.
berkomunikasi mengenai keluarga berencana, Apabila suami tidak memberikan
pihak wanitalah yang sering kali harus dukungan maka seorang istri tidak akan
memperoleh dan menggunakan alat kontrasepsi menggunakan kontrasepsi yang menjadi
bila ingin mengontrol kesuburannya. pilihannya yaitu IUD. Dukungan seorang suami
Berdasarkan peelitian Sri Sulastri uji Chi merupakan bentuk motivasi yang diberikan
Square didapat nilai c² hitung sebesar 10,162 kepada istri. Jika suami memberikan motivasi
dengan p-value 0,006. Oleh karena p-value = maka sorang istri secara tidak langsung akan
0,006< α (0,05), maka Ho ditolak, dan merasa bahagia. Dukungan suami sangatlah
disimpulkan bahwa ada hubungan yang berdampak positif bagi keluarga, lebih-lebih
signifikan antara dukungan suami dengan minat terhadap pasangannya, karena adanya dukungan
ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di suami terutama dalam pemilihan IUD, nantinya
Bergas (16). istri akan merasa lebih mantap dalam memilih
Responden yang tidak mendapatkan dan selama pemakaiannya istri tidak akan
dukungan suami cenderung mempunyai minat khawatir karena suami sudah mendukung.
yang rendah dalam pemakaian kontrasepsi IUD. Faktor Pendapatan yang Mempengaruhi
Penggunaan kontrasepsi merupakan kebutuhan Minat Ibu Menggunakan KB IUD di
antara suami dan istri, sehingga dalam Puskesmas Binjai Estate Tahun 2019
menentukan kontrasepsi apa yang akan
digunakan seorang suami mempunyai hak Dari Berdasarkan table 2 diatas
untuk ikut menentukan. Suami harus dapat diketahui bahwa pendapatan responden tinggi
sebanyak 34 orang (51,5%) dengan berminat
120
Vol.10. No.3, September 2020 Pengaruh Enam Variabel terhadap Perilaku Konsumsi
Tablet Fe pada Remaja Putri
121
Kadir D, Br Sembiring Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia
meremehkan hal yang sebenarnya penting memiliki peluang sebanyak 4 kali berminat
menjadi kurang penting. menggunakan KB IUD. Dengan tingkat
Penghasilan/pendapatan seseorang sangat kepercayaan 95% diyakini bahwa nilai OR
berpengaruh terhadap pemilihan alat (1.442- 11.238).
kontrasepsi. Ini disebabkan oleh mahalnya alat
kontrasepsi yang ingin digunakan dalam ber KB Penelitian ini sejalan dengan hasil
dan juga biaya untuk menuju tempat pelayanan penelitian Marikar dkk. (2015) dalam Sari, yang
kesehatan karena letak geografis yang jauh, juga menemukan bahwa paparan sumber
sehingga ibu memilih alat kontrasepsi yang informasiberhubungan dengan kecenderungan
agak murah padahal alat kontrasepsi tersebut penggunaan AKDR di Puskesmas Tuminting
tidak sesuai untuk mereka gunakan. Pada Kota Manado (p=0,001). Dalam studi tersebut
pemasangan IUD di Puskesmas ada program juga ditemukan bahwa ibu di perkotaan
gratis. Tetapi pada aspek perawatan pemakaian memiliki kecenderungan menggunakan MKJP
IUD ini sangat memerlukan biaya yang lebih tinggi dibandingkan ibu di perdesaan
lebih.Contohnya pada Kontrol IUD melalui karena ibu di perkotaan lebih banyak terpapar
USG harus menjumpai dokte Kandungan. informasi mengenai MKJP dari berbagai
Kemudian biaya transportasi harus di bayar sumber. sumber informasi tentang MKJP
oleh ibu yang ingin melakukan kontrol karena berhubungan dengan minat MKJP. Paparan
dokter kandungan jarang ada di daerah, yang sumber informasi merupakan indikasi bagi
ada di Kota. Kondisi lemahnya ekonomi banyak sedikitnya pengetahuan yang dapat
keluarga mempengaruhi pemakaian alat diakses oleh individu. Semakin banyaknya
kontrasepsi IUD. paparan sumber informasi dapat diidentikan
dengan semakin banyaknya individu tersebut
Berdasarkan asumsi peneliti, kehidupan menerima promosi kesehatan (12).
seseorang sangat ditunjang oleh kemampuan
ekonomi keluarga sehingga jika sebuah Rendahnya keikutsertaan responden
keluarga berada pada ekonomi yang rendah atau dalam penggunaan alat kontrasepsi IUD salah
penghasilan dibawah UMP akan sangat sulit satunya dipengaruhi oleh kesalahan informasi
untuk memenuhi kebutuhan dalam upaya yang didapat tentang kontrasepsi IUD serta efek
meningkatkan pelayanan kesehatan pada samping yang di timbulkan seperti keputihan,
keluarga. Upaya peningkatan kesehatan salah suhu badan meningkat, menggigil, atau jika ibu
satunya adalah dengan cara menjarangkan merasa tidak sehat. mendapat informasi maka
kehamilan dengan menggunakan alat minat seseorang untuk mencobanya apalagi
kontrasepsi. Jika keluarga berpenghasilan berkaitan dengan kesehatan salah satunya
<UMP maka akan sulit untuk memenuhi daya adalah memakai alat kontrasepsi, bahwa
beli pemasangan AKDR sehingga minat untuk informasi sangat penting dalam kehidupan
pemakaian alat kontrasepsi ini menjadi kurang. sehari-hari dan ternyata media informasi juga
penting dalam mengakses berbagai informasi
Faktor Informasi Tenaga Kesehatan yang sebanyak-banyaknya yang paling penting dalam
Mempengaruhi Minat Ibu Menggunakan memilih jenis kontrasepsi yang cocok Media
KB IUD di Puskesmas Binjai Estate Tahun informasi adalah dimana seseorang dapat
2019 memperoleh informasi terutama tentang
Berdasarkan tabel 2. diatas diketahui kesehatan melalui berbagai media berupa pesan,
bahwa responden mendapatkan informasi baik gambar video dan lain-lain.Pemakaian
sebanyak 35 orang (47,0%) dengan berminat kontrasepsi di pengaruhi pengetahuan, media
menggunakan IUD sebanyak 23 responden informasi, dan status ekonomi.
(34,8%) dan tidak berminat 12 responden Semakin banyak informasi yang
(18,2%) sedangkan informasi kurang 32 orang diperoleh dari berbagai media informasi maka
(53,0%) dengan berminat menggunakan IUD 10 semakin tinggi frekuensi pemakaian
responden (15,2%) dan tidak berminat 21 orang kontrasepsi. Kurangnya informasi
(31,8%). Hasil uji statistik didapatkan nilai p- menyebabkan kurangnya pengetahuan klien
value = 0,007 berarti ada pengaruh informasi dalam memilih jenis KB. Pemberian KIE dari
dengan minat ibu menggunakan KB IUD Di petugas berpengaruh terhadap pengambilan
Puskesmas Binjai Estate. Hasil uji Statistik juga keputusan bersama (suami dan isteri) untuk ber
diperoleh nilai OR sebesar 4,0 artinya KB.Masih banyak akseptor yang menentukan
responden yang memiliki informasi baik metode kontrasepsi yang dipilih hanya berdasar
122
Vol.10. No.3, September 2020 Pengaruh Enam Variabel terhadap Perilaku Konsumsi
Tablet Fe pada Remaja Putri
informasi yang diperoleh dari akseptor lain khususnya KB IUD pada Wanita Usia Subur
yang berdasarkan ole pengalaman masing- agar menambah cakupan akseptor kb dan
masing.Informasi yang diberikan kepada klien meningkatkan frekuensi pemberian penyuluhan
harus memenuhi syarat yaitu akurat, tidak bias, baik secara personal maupun kelompok terkait
lengkap dan komprehensif. Bekerja akan kb Iud sehingga dapat menambah pengetahuan
banyak menjumpai relasi, teman sehingga dapat ibu.
memperkaya wawasan dan juga dapat
meningkatkan keterampilan atau kopetensi Saat Daftar Pustaka
pemilihan jenis KB, dokter maupun bidan yang 1. Astuti E. Deskriptif faktor-faktor yang
ada kurang dalam memberikan konseling pada mempengaruhi wanita usia subur (wus) tidak
menggunakan alat kontrasepsi. Bidan Prada J
mereka yang akan mengikuti program KB.
Publ Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto.
Hal ini mungkin dikarenakan keterbatasan 2014;5(2).
pengetahuan dari tenaga kesehatan, keterbatasan 2. Arisda R. Faktor-Faktor yang Memengaruhi
waktu yang dimiliki oleh tenaga kesehatan atau Pemilihan Metode Kontrasepsi Suntik pada
juga karena ketidaknyamanan dari responden Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Bagan
Asahan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten
yang ingin mengikuti program KB. Namun, hal
Asahan Tahun 2016. 2016;
ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. 3. BKKBN. Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam
Kesimpulan Menggapai Bonus Demografi. Vol. 2, Jurnal
Berdasarkan Hasil Penelitian mengenai Faktor- Populasi. 2015. p. 102–14.
faktor yang Mempengaruhi minat ibu 4. Pandiangan RS. Faktor–Faktor Yang
Mempengaruhi Akseptor KB Dalam Penggunaan
menggunakan Kontrasepsi IUD di Pusksmas
Alat Kontrasepsi IUD Di Wilayah Kerja
Binjai Estate diperoleh hasil uji statistik Puskesmas Siempat Rube Kabupaten Pakpak
didapatkan nilai p-value = 0,005 berarti ada Bharat Tahun 2017. 2018;
pengaruh pengetahuan dengan minat ibu 5. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Profil
menggunakan KB IUD Di Puskesmas Binjai Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2018.
Estate, Hasil uji statistik didapatkan nilai p- 6. Putriningrum R, Umarianti T, Sholikhah MM,
value = 0,001 berarti ada pengaruh paritas Yulistiana D. Faktor-Faktor Yang
dengan minat ibu menggunakan KB IUD Di Mempengaruhi Rendahnya Minat Penggunaan
Puskesmas Binjai Estate. Hasil uji statistik AKDR (IUD) Di Desa Gebang Sukodono. J
didapatkan nilai p-value = 0,001 berarti ada Kesehat Kusuma Husada. 2015;5(2).
7. Astuti E, Sardin MYV. Analisis Faktor yang
pengaruh dukungan suami dengan minat ibu
Memengaruhi Minat Ibu Untuk Menggunakan
menggunakan KB IUD Di wilayah Puskesmas Kontrasepsi IUD di BPS Mien Hendro.
Binjai Estate. Hasil uji statistik didapatkan Kebidanan. 2018;6(1).
nilai p-value = 0,013 berarti ada pengaruh 8. INDONESIA KKR, KENDARI PK. Hubungan
pendapatan dengan minat ibu menggunakan KB Dukungan Suami dengan Rendahnya Minat Ibu
IUD Di wilayah Puskesmas Binjai Estate. Hasil dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
uji statistik didapatkan nilai p-value = 0,007 (AKDR) di Polindes Hakatutobu Kec. Pomalaa
berarti ada pengaruh informasi dengan minat Kab. Kolaka Tahun 2018.
ibu menggunakan KB IUD Di wilayah 9. Fatimah D. Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Puskesmas Binjai Estate. Hasil analisis Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam
Multivariat dapat disimpulkan bahwa dari Rahim (AKDR) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Pasar Rebo. 2013;
keseluruhan variabel independen yang diduga
10. Notoatmodjo S. METODOLOGI
memengaruhi minat ibu menggunakan KB Iud PENELITIAN KESEHATAN. I. Jakarta:
tetapi terdapat satu subvariabel (paritas) yang Rineka Cipta; 2012.
paling berpengaruh terhadap terjadinya minat ibu 11. Widiyawati S. Faktor-Faktor Yang
menggunakan IUD dengan p value 0,001 < 0,05. Berhubungan Dengan Pemakaian AKDR (Alat
Nilai OR terbesar yang diperoleh yaitu 11,283 Kontrasepsi Dalam Rahim) Di Wilayah Kerja
artinya paritas mempunyai peluang 11,283 kali Puskesmas Batuah Kutai Kartanagara. Jur
menyebabkan ibu berminat menggunakan KB Promosi Kesehatan, Fak Kesehat Masyarakat,
IUD. Univ Hasanuddin Makassar Indones. 2012;
12. Sari EI, Nurhidayati E. Faktor-Faktor Yang
Saran Berhubungan Dengan Rendahnya Minat Ibu
Terhadap Penggunaan Metode Kontrasepsi
Diharapkan petugas kesehatan dapat
Jangka Panjang Di BPS Sri Romdhati Semin
meningkatkan penyuluhan mengenai kb Gunungkidul. Universitas’ Aisyiyah
Yogyakarta; 2017.
123
Kadir D, Br Sembiring Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia
124
Vol.10. No.3, September 2020 Pengaruh Enam Variabel terhadap Perilaku Konsumsi
Tablet Fe pada Remaja Putri
125