Anda di halaman 1dari 8

Indonesian Journal of Midwifery Today 2023, Vol.

2 (2) E-ISSN 2809-2163


P-ISSN 2803-3313

Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Metode Kontrasepsi implant terhadap Minat Ibu

Fatimah Jamuddin1); Fitriani2), Sulaeman3)


1)
Institut Teknologi Kesehatan dan sains Muhammadiyah Sidrap, Sulawesi Selatan, Indonesia
2)
Institut Teknologi Kesehatan dan sains Muhammadiyah Sidrap, Sulawesi Selatan, Indonesia
3)
Institut Teknologi Kesehatan dan sains Muhammadiyah Sidrap, Sulawesi Selatan, Indonesia

Corresponding Author: Fatimah Jamuddin


E-mail: fatimahjamuddin79@gmail.com
ABSTRACT
INFORMASI ARTIKEL The population problem is a problem faced by all countries, both in
developed and developing countries, including Indonesia. This can be
Riwayat Artikel: seen from the very rapid growth in world population with a high growth
Submit : 02 Agustus 2023 rate. To reduce the rate of population growth. Mother's interest in using
Revisi : 02 Agustus 2023 contraception is influenced by several factors, including knowledge,
Diterima : 07 Agustus 2023 education, affordability of health services, husband's support. This type
Publikasi : 07 Agustus 2023 of research used a cross sectional study with a non-probability sampling
technique with a purpposive sampling type of 46 samples that met the
DOI : 10.30587/ijmt.v2i2.6200 inclusion criteria. Data collection techniques are primary data by direct
observation of respondents and questionnaires as an instrument using an
observation approach. Data analysis used a questionnaire validity and
reliability test, univariate and bivariate analysis. The results obtained
Keywords: from 46 respondents, 30 (65%) respondents with good interest and 16
Keyword 1; Contraception (35%) respondents with less interest. There were 36(78.2%) respondents
Keyword 2; Mother's interest who were first users of implants and 10(21.8) were repeat users. 35
Keyword 3; Knowledge (76%) respondents with good knowledge and 11 (24%) with less
Keyword 4; Education knowledge. Based on education, there were 29 (63%) with higher
education and 17 (37%) with lower education. Based on bivariate
analysis using statistical tests, there is a significant relationship
Kata Kunci: between maternal interest and implant contraceptive users, with a
Kata kunci 1;Kontrasepsi significance value (P) = 0.009 where P <0.05. there is a significant
Kata kunci 2;Minat Ibu relationship between mother's interest and knowledge with a
Kata kunci 3;Pengetahuan significance value (P) = 0.021 where P <0.05. There is a significant
Kata kunci 4;Pendidikan relationship between mother's interest in education, with a significance
value (P): 0.000 where P <0.05
ABSTRAK
Masalah kependudukan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua
negara baik di negara maju maupun di negara berkembang termasuk
Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan jumlah penduduk dunia
yang sangat pesat dengan laju pertumbuhan yang tinggi. Untuk menekan
laju pertumbuhan penduduk. Minat ibu dalam menggunakan kontrasepsi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya penegtahuan, pendidikan,
keterjangkauan pelayanan kesehatan, dukungan suami. Penelitian ini
memiliki tujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi minat ibu
terhadap penggunaan kontrasepsi implant pada wilayah kerja puskesmas
malunda. Jenis penelitian menggunakan cross sectional study dengan
tehnik pengambilan sampel non probability sampling dengan type
purpposive sampling sebanyak 46 sampel yang memenuhi kriteria inklusi.
Tekhnik pengumpulan data adalah data primer dengan observasi secara
langsung kepada responden dan kuesioner sebagai alat instrumen dengan
pendekatan observasi. Analisa data menggunakan uji validitas dan
relialibilitas kuesioner, analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian
didapatkan dari 46 responden, 30(65%) responden dengan minat baik dan
16 (35%) responden dengan minat kurang. Ada 36(78,2%) responden
pengguna pertama implant dan 10(21,8) merupakan pengguna berulang.
35 (76%) responden dengan pengetahuan baik dan 11(24%) dengan
pengetahuan kurang. Berdasarkan pendidikan ada 29 (63%) dengan

IJMT : Jurnal Kebidanan 47


Terkini │
pendidikan tinggi dan 17 (37%) dengan pendidikan rendah. Berdasarkan
analisis bivariat menggunakan uji statistik adanya hubungan yang
signifikan antara minat ibu dengan pengguna kontrasepsi implant,
dengan nilai kemaknaan (P) = 0,009 dimana P<0,05. ada hubungan yang
signifikan antara minat ibu dengan pengetahuan dengan nilai kemaknaan
(P) = 0,021 dimana P<0,05. Ada hubungan yang signifikan antara minat
ibu dengan pendidikan, dengan nilai kemaknaan(P) : 0,000 dimana P <
0,05

PENDAHULUAN [Trebhucet MS 12, bold, menggunakan kontrasepsi jangka pendek


spasi 1] yaitu suntik 3 bulan. Berdasarkan Data
Riskesdas tahun 2018, yang menggunakan
Masalah kependudukan merupakan
implan 4,7 %, Intra Uterine Device (IUD)
problem semua negara baik di negara maju
6,6. Menurut Data Profil Indonesia Tahun
maupun di negara berkembang termasuk
2019 peserta KB implan sebanyak 7,4 %,
Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari
Intra Uterine Device (IUD) 7,35%.
pertumbuhan jumlah penduduk dunia yang
Kebijakan yang diambil oleh
sangat pesat dengan laju pertumbuhan
pemerintah untuk mengatasi masalah laju
yang tinggi. Untuk menurunkan kejadian
pertumbuhan penduduk melalui program
tersebut, pemerintah Indonesia
keluarga berencana dengan cara
menerapkan Program Keluarga Berencana
meningkatkan kepedulian dan peran serta
Nasional yang diharapkan dapat menekan
masyarakat dalam hal pengaturan jumlah
laju pertumbuhan penduduk Indonesia
kelahiran serta pembinaan kesejahteraan
(Puspitasari, 2019).
keluarga. Program KB sangat dibutuhkan di
Data WHO menunjukkan bahwa
Indonesia karena merupakan salah satu
pengguna alat kontrasepsi Implant di
alternatif dalam rangka mengatasi
seluruh dunia masih di bawah alat
permasalahan kependudukan
kontrasepsi suntik, pil, kondom dan IUD,
(Puspitasari, 2019)
utamanya di Negara negara berkembang.
Dalam melaksanakan program KB
Presentasi penggunaan alat kontrasepsi
maka diadakan kebijakan pengaturan
suntik yaitu 35,3%, pil 30,5%, IUD 15,2%,
kelahiran yang dibagi menjadi tiga tahap
sedangkan Implant dibawah 10% yaitu 7,3%,
yaitu menjarangkan, menunda, dan
dan alat kontrasepsi lainnya sebesar 11,7%.
menghentikan. Tujuan utama dari
Pada saat ini diperkirakan memakai
kebijakan pengaturan kelahiran tersebut
IUD/AKDR, 30% terdapat di Cina, 13% di
sebagai upaya menyelamatkan ibu dan anak
Eropa, 5% di Amerika Serikat, 6,7% di
akibat dari terjadinya proses persalinan
Negara-negara berkembang lainnya
pada usia muda, jarak kelahiran yang
(Nurmalita Sari dkk., 2020).
terlalu dekat, dan melahirkan pada usia tua
Di Indonesia terdapat berbagai
(Hartanto, 2009).
macam alat kontrasepsi salah satu
Jenis kontrasepsi terbesar yang
diantaranya yaitu implan. Akseptor KB
digunakan di Indonesia yaitukontrasepsi
dianjurkan menggunakan kontrasepsi
hormonal. Kontrasepsi hormonal dapat
jangka panjang khususnya implan, akan
menimbulkan efek samping yang
tetapi akseptor KB sebagian besar
mengganggu antara lain: peningkatan berat

IJMT : Jurnal Kebidanan │ 48


badan,perubahan pola haid, sakit kepala, merupakan salah satu alat kontrasepsi
nyeri pada payudara, timbul jerawat, dan yang cakupannya tinggi di Kota Bogor jika
penurunan libido seksual. Salah satu jenis dibandingkan dengan kontrasepsi IUD. Di
kontrasepsi hormonal yaitu KB implan Kota Bogor sendiri untuk menambah
(Hartanto, 2010). Selain itu, kontrasepsi cakupan peserta KB baru dan KB aktif
implan merupakan satu-satunya jenis Implant digalakan suatu program yaitu
kontrasepsi jangka panjang yang program Safari Keluarga berencana untuk
mengandung hormon. Kandungan hormon menambah jumlah akseptor KB baru dan KB
dalam kontrasepsi akan menyebabkan aktif Implan di Kota Bogor.
kenaikan berat badan sehingga akan Selain itu peran dari tenaga
menimbulkan masalah status gizi yaitu kesehatan terutama bidan sangat penting
overweight atau obesitas. (Supariasa, dalam mensukseskan program dari
2016). pemerintah mengenai KB. Konseling yang
Berdasarkan data dari dinas berkualitas oleh bidan kepada masyarakat
kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun terutama akseptor KB akan berpengaruh
2021 jumlah akseptor KB sebesar 78,5% terhadap pemilihan kontrasepsi yang
dengan jumlah akseptor KB implan 12,1% digunakan terutama kontrasepsi implan.
dengan rincian Sulawesi Selatan 51,3%, Berdasarkan uraian di atas, maka
Sulawesi Tenggara 53,3%, Gorontalo 67%, tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui
Sulawesi Tengah 60,7%, Sulawesi Utara faktor yang mempengaruhi penggunaan
64,9% ( Sukardi, 2019). metode kontrasepsi implan terhadap minat
Data peserta KB jangka panjang di ibu di wilayah kerja Puskesmas Malunda
wilayah kabupaten Majene tahun 2020 Kabupaten Majene.
dengan pengguna akseptor implan sebanyak
METODE
71,2%, IUD sebanyak 28,7%. Tahun 2021
dengan pengguna akseptor implan sebanyak Penelitian ini merupakan penelitian
71,3%, IUD sebanyak 28,6%. Tahun 2022 kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.
Lokasi penelilitian Di Wilayah Kerja Puskesmas
dengan pengguna akseptor implan sebanyak
Malunda Kabupaten Majene, dan waktu
69,4%, IUD sebanyak 30,5%.
penelitian dilakukan mulai tanggal 13 Maret
Adapun data dari Puskesmas Malunda
2023 s/d 15 April 2023. Populasi dalam
Sulawesi Barat penggunaan alat kontrasepsi penelitian semua ibu akseptor KB jangka
jangka panjang tahun 2020 implan Panjang yang tercatat dalam buku register
sebanyak 131 akseptor dan IUD 31 Tahun 2022 Di Puskesmas Malunda, adapun
akseptor. Tahun 2021 implan sebanyak 157 sampel dalam penelitian ibu akseptor implant
akseptor, IUD 32 akseptor. Tahun 2022 di bulan Februari - April 2023 sebanyak 46
implan sebanyak 159 akseptor, IUD 32 Orang, teknik sampling dengan purposive
akseptor. sampling, ada kriteria inklusi; ibu dengan
Dari data di atas tingginya minat ibu akseptor implant, ibu yang menetap di wilayah
menggunakan alat kontrasepsi jangka malunda, ibu yang bersedia menjadi responden
dan kriteria ekslusi yaitu ibu yang tidak
panjang yaitu implan dibandingkan IUD dan
menetap di wilayah malunda, ibu yang tidak
dari hasil penelitian oleh Ayu dan Annisa
bersedia menjadi responden, teknik
tahun 2019 bahwa Alat kontrasepsi Implant pengumpulan data menggunakan kuesioner,

IJMT : Jurnal Kebidanan │ 49


analisis data yaitu analisis univariat dan analisis Pendidikan Ibu Frekuensi (F) Persentase (%)
bivariat. Tinggi 29 63
Rendah 17 37
HASIL PENELITIAN Total 46 100
Sumber: Data Primer, 2023
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
Penelitian Berdasarkan Umur Minat Pengguna kontrasepsi
Umur Frekuensi (F) Persentase (%) ibu impant Total P
Value
<20 Tahun 7 15,2 Akseptor Akseptor
20-35 Tahun 35 17,7 Baru lama
n % n % n %
>35 Tahun 6 13,1
Baik 20 66,7 10 33,3 30 65
Total 46 100
Kurang 16 100 0 0 16 35 0,009
Sumber: Data Primer, 2023
Total 36 78,3 10 21,7 46 100
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden b. Analisis Bivariat
Penelitian Berdasarkan Pekerjaan Tabel 7. Hubungan Minat Ibu dengan Penggunaan
Pekerjaan Frekuensi (F) Persentase (%)
Bekerja 26 56,5 Minat Pengetahuan
ibu Total P
Tidak Bekerja 20 43,5 Value
Baik Kurang
Total 46 100
Sumber: Data Primer, 2023 n % n % n %
Baik 26 87 4 13 30 65
a. Analisis univariat Kurang 9 56 7 44 16 35 0,021
Total 35 76 11 24 46 100
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
Kontrasepsi Implant
Penelitian Berdasarkan Minat Ibu menggunanakan
kontasepsi implant Sumber: Data Primer, 2023

Minat Ibu Frekuensi (F) Persentase (%) Tabel 8. Hubungan Minat Ibu dengan Pengetahuan
Baik 30 65
Sumber: Data Primer, 2023
Kurang 16 35
Total 46 100 Tabel 9. Hubungan Minat Ibu dengan Pendidikan
Sumber: Data Primer, 2023

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Minat Pendidikan


ibu Total P
Penelitian Berdasarkan Pengguna kontasepsi Value
Baik Kurang
implant
n % n % n %
Pengguna Frekuensi (F) Persentase (%) Baik 25 83 5 17 30 65
K.Impant Kurang 4 25 12 75 16 35 0,000
Total 29 63 17 37 46 100
Pertama 36 78,2
Sumber: Data Primer, 2023
Berulang 10 21,8
Total 46 100 PEMBAHASAN
Sumber: Data Primer, 2023
a. Hubungan minat ibu dengan pengguna
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden
Penelitian Berdasarkan Pengetahuan Ibu kontrasepsi implant.
Pengguna kontrasepsi implant adalah
Pengetahuan Frekuensi (F) Persentase (%) ibu yang menggunakan kontrasepsi implant,
Ibu
yang merupakan kontrasepsi hormonal
Baik 35 76
Kurang 11 24 berbentuk kapsul silastic silicon dan
Total 46 100 dipasang dibawah kulit (Hartanto, 2010)
Sumber: Data Primer, 2023 Pengguna kontrasepsi implant dalam
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden penelitan ini adalah ibu yang bersedia
Penelitian Berdasarkan Pendidikan Ibu menjadi akseptor implant yang seharusnya
telah mendapat pemahaman tentang

IJMT : Jurnal Kebidanan │ 50


pengertian, tujuan, indikasi, kontra indikasi tepat. Sedangkan akseptor yang baru
serta keterbatasan alkon tersebut. pertama kali memutuskan untuk
menggunakan alkon implant, karena belum
Berdasarkan tabel diatas menunjukan
merasakan langsung dan kurangnya
bahwa dari total 46 sampel, dari 30 orang
pemahaman, sehingga ada beberapa
(65%) dengan minat baik ada 20 orang
diantaranya yang memiliki minat yang
(66,7%) akseptor pertama kalinya dan 10
kurang terhadap alkon ini.
orang lainnya (33,3%) adalah pengguna
implant berulang.
b. Hubungan minat ibu dengan pengetahuan.
Sedangkan dari 16 orang (35%) ibu
Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan
dengan minat kurang, semuanya adalah ibu
ini terjadi setelah orang mengadakan
dengan akseptor untuk pertama kalinya
penginderaan terhadap suatu objek
(100%).
tertentu. Penginderaan terhadap objek
Berdasarkan uji statistic yang
terjadi melalui panca indera manusia yakni
dilakukan menggunakan uji chi square, di
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa,
dapatkan nilai kemaknaan (P) = 0,010.
dan raba dengan sendiri. Pada waktu
Karena P < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha
penginderaan sampai menghasilkan
diterima, artinya ada hubungan yang
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi
signifikan antara pengguna kontrasepsi
oleh intensitas perhatian persepsi terhadap
implant dengan minat ibu dalam
objek. Sebagian besar pengetahuan manusia
menggunakan kontrasepsi implant.
diperoleh melalui mata dan telinga (Dewi,
Hal ini sesuai dengan teori yang
2018).
menjelaskan bahwa indikator minat ada
Berdasarkan tabel, menunjukan
empat, yaitu perasaan senang, ketertarikan,
bahwa dari total 46 sampel, dari 30 (65%)
perhatian dan keterlibatan/partisipasi
ibu dengan minat baik, yang berpengetahuan
(safari, 2003 :60). Perasaan senang ditandai
baik ada 26 orang (87%) dan berpengetahuan
dengan ibu akan mengulang sesuatu yang
kurang ada 4 orang (13%). Sedangkan dari 16
disenanginya. Karena ibu sudah pernah
(35%) ibu dengan minat kurang, ada 9 orang
menjadi akseptor implant sebelumnya, maka
(56%) dengan pengetahuan baik dan 7 orang
ibu berarti punya penilaian tertentu tentang
(44%) dengan pengetahuan kurang.
alkon yang dipilih sebelumnya. Hal ini juga
Berdasarkan uji statistic yang
sesuai dengan teori tentang tiga aspek
dilakukan menggunakan uji chi square, di
minat menurut kartono (1980 : 78) yaitu
dapatkan nilai kemaknaan (P) = 0,021.
perhatian (pemusatan pikiran terhadap
Karena P < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha
suatu obyek), moif (adanya dorongan dari
diterima, artinya ada hubungan yang
dalam diri seeorang dalam mencapai obyek
signifikan antara pengetahuan dengan minat
yang di minati) dan evaluasi (penilaian
ibu dalam menggunakan kontrasepsi
terhadap obyek). Mengingat respon tubuh
implant.
setiap orang berbeda, juga didukung dengan
Pengetahuan berperan pada
jumlah hormone yang berbeda, maka efek
pembentukan minat seseorang, karena
samping / keterbatasan yang dirasakan oleh
dengan adanya kecenderungan dalam subyek
setiap ibu pasti berbeda. Dari hasil
untuk menerima atau menolak suatu obyek
penelitian ini dari 10 ibu dengan akseptor
yang berharga. Ibu yang telah mendapat
berulang tidak merasakan efek samping yang
informasi dari berbagai sumber, entah dari
bermakna, sehingga mereka tetap memilih
media atau dari cerita pengalaman
alkon imlant sebagai pilihan kontrasepsi yag
seseorang akan mudah mengapresiasikan ke

IJMT : Jurnal Kebidanan │ 51


obyek tersebut. Selanjutnya orang tersebut signifikan antara pendidikan dengan minat
akan selalu mengikuti perkembangan ibu dalam menggunakan kontrasepsi
informasi tentang obyek tersebut. implant.
Hal ini di dukung dari penelitian yang Hal ini sejalan dengan teori yang
dilakukan oleh Arnita rapang, mengenai mengatakan bahwa makin tinggi pendidikan
hubungan pengetahuan dengan minat ibu seseorang, maka makin mudah menerima
dalam memilih kontrasepsi implant di PKD informasi sehingga makin banyak pula
tajunganom pada tahun 2020, dimana dari pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya
penelitian tersebut didapatkan hasil P value pendidikan yang kurang akan menghambat
: 0,005 < 0,05 yang artinya ada hubungan perkembangan sikap seseorang terhadap
yang signifikan antara pengetahuan dengan nilai-nilai baru yang diperkenalkan (Wawan,
minat ibu dalam menggunakan kontrasepsi A dkk, 2010)
implant. Hal ini juga didukung penelitian
Selain pengetahuan, ada beberapa sebelumnya yang dilkukan oleh Kristiani
factor yang dapat mempengaruhi minat ibu oktaria, dkk dengan judul hubungan
dalam menggunakan alkon, diantaranya pendidikan ibu dan penggunaan alat
akses pelayanan kesehatan yang terjangkau kontrasepsi di kabupaten bojonegoro tahun
serta dukungan suami. Namun karena 2020 dengan nilai P Value : 0,000 < 0,05
keterbatasan peneliti, maka variabel itu yang artinya ada hubungan yang signifikan
tidak di angkat dalam peneltian ini. antara pendidikan dengan penggunaan alat
kontasepsi.
c. Hubungan minat ibu dengan pendidikan
Pendidikan mempunyai pengertian SIMPULAN
proses mengubah sikap dan tingkah laku
Simpulan dalam penelitian ini adalah
seseorang atau kelompok orang dalam usaha
ada pengaruh yang signifikan minat ibu
mendewasakan manusia melalui upaya
dengan penggunaan kontasepsi implant Di
pengajaran dan latihan, proses perbuatan
Wilayah Kerja Puskesmas Malunda
dan cara mendidik. Ki Hajar Dewantara
Kabupaten Majene
mengartikan pendidikan sebagai daya upaya
untuk memajukan budi pekerti, pikiran, seta Saran untuk peneliti selanjutnya
jasmani, agar dapat memajukan kesempatan untuk faktor yang mempengaruhi minat
hidup. (Purwadarminto, 2011). seseorang dalam menggunakan alat
Berdasarkan tabel diatas menunjukan kontrasepsi, diantaranya dapat
bahwa dari total 46 sampel, dari 30 (65%) menggunakan variabel dukungan suami,
ibu dengan minat baik, terdapat 25 (83%) ibu kebutuhan kesehatan reproduksi dan hal-hal
dengan pendidikan tinggi dan 5 (17%) ibu lainnya yang tidak di jadikan variabel dalam
dengan pendidikan rendah. penelitian ini.
Sedangkan dari 16 (35%) ibu dengan
minat kurang, terdapat 4 (25%) ibu dengan DAFTAR PUSTAKA
pendidikan tinggi dan 12 orang (75%) ibu
Al Fauzi. (2017). Keluarga Berencana
dengan pendidikan rendah.
Perspektif Islam Dalam Bingkai Ke
Berdasarkan uji statistic yang
Indonesiaan. Jurnal Lentera, 3.
dilakukan menggunakan uji chi square, di
dapatkan nilai kemaknaan (P) = 0,000. Ambarwati, W., & Sukarsi. (2012). Pengaruh
Karena P < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha Kontrasepsi Hormonal Terhadap Berat
diterima, artinya ada hubungan yang Badan dan apisan Lemak Pada Akseptor

IJMT : Jurnal Kebidanan │ 52


Kontrasepsi Suntik DMPA di Plindes Pekalongan. The 4th University Reseach
Mengger Karanganyar Ngawi. Universitas Cologuium.
Muhammadiyah Surakarta, 50.
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku
Aminol, R. (2022). Hukum Penggunaan Alat Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Kontrasepsi Dalam Pandangan Ajaran
Islam. Jurnal pendidikan Islam MA'alim, Prawirohardjo. (2011). Ilmu Kebidanan.
85. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono.

Banafa, N. (2017). Knowledge and Attitude Purwoastuti, & Walyani, E. (2015). Panduan
about side effect of implanon (implant) Materi Kesehatan Reproduksi dan
among women Attend Primary Health Keluarga Berencana. Yogyakarta:
Center Al Mukalla District Yemen. Acta Pustaka Baru Press.
ScientificMedical Sciences, 32-37. Puspitasari. (2019). Faktor Yang Mempengaruhi
BKKBN. (2017). Analisis dan Evaluasi Pelayanan Pemilihan Alat Kontrasepsi. Biometrika
KB Mandiri Tahun 2016. Jakarta: dan Kependudukan, 91.
BKKBN. Rasyid, P. S. (2019). Pengaruh Pemberian
Dewi, M. (2018). Teori dan Pengukuran Informasi Prosedur Pemasangan Implan
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku terhadap Tingkat Kecemasan Calon
Manusia. Yogyakarta: Mulia Medika. Akseptor Implan diKota Gorontalo.
Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan, 117-
Gallo, e. (2016). KB dan Kesehatan Reproduksi. 126.
Jakarta: EGC.
Riskesdas, D. (2018, 12). Riskesdas. Dipetik
Hartanto. (2010). Keluarga Berencana dan 2022, dari https://data riskesdas
Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar.
Saifuddin,AB. (2009). Panduan Praktis
Jacobstein, R. (2014). Progestin-Only Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT.
Contraception :Injectables and Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
implants. Best Practice & Research
Clinical Obstetrics & Gynaecology. Sety, L. (2013). Jenis Pemakaian Kontrasepsi
Hormonal dan Gangguan Menstruasi di
K, I. (2012). Keluarga Berencana Untuk Wilayah Kerja Puseksmas. Jurnal Ilmiah
Paramedis dan Non Medis. Bandung: Satria, 89.
Yrama Media.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Manuaba, I. (2009). Kesehatan Reproduksi Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Wanita. Jakarta: EGC. Bandung : PT Alfabet.

Mustofa, Z., & Nafiah. (2020). Hukum Sulistiawati. (2014). Pelayanan Keluarga
Menggunakan Alat Kontrasepsi Dalam Berencana. Jakarta: Salemba.
Perpektif Agama ISlam. Ma'alim Jurnal
Pendidikan Islam, 85. Supariasa, I., Bakri, & Fajar, I. (2016).
Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Zahroh, A., & Isfandriani, M. (2015). 2015.
Suparni. (2016). Indeks Massa Tubuh Wanita Jurnal Berkala Epidemiologi, 170-180.
Akseptor KB Implan di Kabupaten

IJMT : Jurnal Kebidanan │ 53


Zamzam. (2020). Penggunaan Kontrasepsi Zuhana, & Suparni. (2016). Indeks Massa Tubuh
Dalam Pandangan Islam. Jurnal Wanita Akseptor KB Implan di
Pendidikan islam, 87. Kabupaten Pekalongan. The 4th
University Research Coloquium.
Zuhana, & Suparni. (2016). Indeks Massa Tubuh
Wanita Akseptor KB Implan di
Kabupaten Pekalongan. The 4th
University Reseach Coloquium.

IJMT : Jurnal Kebidanan │ 54

Anda mungkin juga menyukai