Anda di halaman 1dari 5

Rani Pratama Putri | Perbandingan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Kontrasepsi Intra Uterine Devices (IUD) dan Kontrasepsi

Implant pada Wanita Usia Subur di Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung

Perbandingan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Kontrasepsi


Intra Uterine Devices (IUD) dan Kontrasepsi Implant pada Wanita Usia Subur
di Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung
Rani Pratama Putri1, Ratna Dewi Puspita Sari2, Putu Ristyaning Ayu3
1
Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
3
Bagian Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah untuk mengatur laju pertambahan penduduk di Indonesia
dengan menggunakan metode kontrasepsi. Kontrasepsi dibagi menjadi dua jenis, yaitu Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
(MKJP) dan Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan
kontrasepsi yaitu usia ibu, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, pengetahuan, sikap ibu, dukungan suami, dan pelayanan KB.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi IUD dan implant di
Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross
sectional yang melibatkan 58 responden akseptor kontrasepsi IUD dan implant di Kecamatan Sukarame pada bulan
September hingga November 2016. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji Chi-Square dan uji
alternatif Fisher Exact dengan α=0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan ibu dengan pengetahuan yang baik
memiliki kemungkinan 2,160 lebih besar untuk menggunakan kontrasepsi implant, faktor sikap ibu yang baik memiliki
kemungkinan 2,381 lebih besar untuk menggunakan kontrasepsi IUD, dan pelayanan KB yang baik memiliki kemungkinan
0,259 lebih besar untuk menggunakan kontrasepsi implant. Faktor dukungan suami tidak dapat dinilai karena semua data
yang didapatkan kurang baik. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu faktor tingkat pengetahuan, sikap ibu, dukungan
suami, dan pelayanan KB lebih mempengaruhi penggunaan kontrasepsi implant dibandingkan kontrasepsi IUD.

Kata kunci: : Implant, Intra Uterine Devices (IUD), kontrasepsi

A Comparison of Affected Factors Between Intra Uterine Devices (IUD) and


Implant Contraceptive by Women in Fertile Age in Sukarame District City of
Bandarlampung
Abstract
Keluarga Berencana (KB) is a government program to set the population rate in Indonesia which use contraceptive method.
Contraception is divided into two types, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) and Non Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (Non MKJP). Factors that influence contraception usage are mother's age, education, occupation, number of
children, knowledge, attitude of mother, husband support, and KB service. This research was conducted to find out factors
that affect the selection of IUD and implants contraceptive type in Sukarame district of Bandarlampung. This research is
correlative analytic research with cross sectional approach involving 58 respondents of IUD and implants contraceptive
acceptors in Sukarame district on September to November 2016. Data was analyzed using univariate and bivariate analysis
(Chi-Square test and Fisher Exact alternative test) with α=0.05. The results of this research show that good knowledge
factor has 2.160 greater possibility use than implants contraceptive, good attitude of mother factor has 2.381 greater
possibility use than IUD contraceptive, and good KB service factor has 0.259 greater possibility use than implants
contraceptive. Meanwhile, support from husband factor is invaluable because all of the obtained data was poor. Factors
such as good knowledge, good attitude, support from husband and good KB service have greater impact on the use of
contraceptive implants compared to IUD.

Keywords: Contraception, Implant, Intra Uterine Devices (IUD).

Korespondensi: Rani Pratama Putri, Jl. Darussalam Gg. Murni No. 10B, 0821754087119, ranipputri@gmail.com

Pendahuluan juta jiwa (tahun 2015).1 Untuk mengatur laju


Pertumbuhan jumlah penduduk dunia pertambahan penduduk ini, Pemerintah
terus mengalami peningkatan terutama di mencanangkan Program Keluarga Berencana
negara berkembang seperti Indonesia. (KB) yang telah dimulai sejak tahun 1957.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Upaya ini meliputi pengaturan kehamilan dan
jumlah penduduk Indonesia meningkat dari kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan
238,5 juta jiwa (tahun 2010) menjadi 255,4 untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas

Majority | Volume 8 | Nomor 2 | Desember 2019 |120


Rani Pratama Putri | Perbandingan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Kontrasepsi Intra Uterine Devices (IUD) dan Kontrasepsi
Implant pada Wanita Usia Subur di Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung

dan sejahtera. Pengaturan kehamilan dan bersedia menjadi responden. Kriteria


dilaksanakan melalui alat kontrasepsi.2 eksklusi meliputi tidak melengkapi data
Jenis kontrasepsi yang digunakan di penelitian dan mengundurkan diri saat
Indonesia antara lain suntik, pil, Intra Uterine penelitian berlangsung.
Devices (IUD), implant, Metode Operatif Data penelitian diperoleh melalui
Wanita (MOW), Metode Operatif Pria (MOP), kuesioner yang diisi oleh responden.
metode kalender, sanggama terputus, dan Kemudian, dilakukan analisis univariat dan
kondom.3 Di Kota Bandarlampung, jenis bivariat. Analisa bivariat menggunakan uji Chi-
kontrasepsi yang paling banyak digunakan square dan uji alternatif Fisher Exact. Uji
adalah IUD (54,17%), suntik (38,92%), pil statistik dilakukan pada derajat kepercayaan
(37,7%), dan implant (34,67%).4 95% dengan α=0,05. Hasil uji statistik
Alat Kontrasepsi Dalam Lahir (AKDR) dinyatakan bermakna apabila p<0,05.
atau IUD merupakan metode kontrasepsi Penelitian ini telah lolos kaji etik oleh
jangka panjang pilihan bagi sebagian besar Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas
wanita karena keamanan dan efektivitasnya Kedokteran Universitas Lampung dengan
(97-99%).5 Sedangkan, metode implant atau nomor 3014/UN26.8/DL/2016.
susuk merupakan metode kontrasepsi yang
efektif selain IUD, dapat mencegah terjadinya Hasil
kehamilan dalam kurun waktu 3-5 tahun Dari hasil penelitian didapatkan
dengan tingkat keberhasilan mencapai 99%.6 sebanyak 69 responden menggunakan
Pemilihan metode kontrasepsi dapat kontrasepsi IUD dan implant di Puskesmas
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, Permata Sukarame dan Puskesmas Korpri,
tingkat pendidikan, pengetahuan, namun hanya 58 responden yang memenuhi
pendapatan, dan jumlah anak. Beberapa kriteria inklusi dan digunakan sebagai sampel
aspek yang harus dipertimbangkan dalam penelitian.
memilih kontrasepsi adalah derajat status Karakteristik responden didasarkan
kesehatan, kemungkinan efek samping yang pada usia, pendidikan, pekerjaan, dan jumlah
timbul, risiko kegagalan atau kehamilan yang anak (disajikan dalam tabel 1). Mayoritas
tidak dikehendaki, jumlah kisaran keluarga responden berusia antara 36 hingga 45 tahun
yang diharapkan, persetujuan suami atau istri, dengan usia terbanyak yaitu 30 tahun dan 44
nilai-nilai budaya, lingkungan, serta keluarga.7 tahun sebanyak 10 (17,2%) responden dengan
Penelitian ini bertujuan untuk rerata usia 39 tahun. Responden juga memiliki
mengetahui perbandingan faktor-faktor yang latar belakang pendidikan yang beragam.
mempengaruhi penggunaan kontrasepsi Intra Mayoritas responden memiliki latar belakang
Uterine Devices (IUD) dan kontrasepsi implant pendidikan tingkat perguruan tinggi sebanyak
di Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung. 31 (53,4%) responden.
Sebanyak 72,4% responden memiliki
Metode pekerjaan, terbanyak sebagai pegawai negeri
Penelitian ini menggunakan metode sipil (PNS) dan wirausaha (masing-masing
penelitian analitik korelatif dengan 31%). Responden PNS rata-rata bekerja
pendekatan cross sectional. Penelitian ini sebagai tenaga kesehatan baik di puskesmas
dilaksanakan di Puskesmas Permata Sukarame maupun rumah sakit dan beberapa bekerja di
dan Puskesmas Korpri, Kecamatan Sukarame, pemerintahan. Mayoritas jumlah anak pada
Kota Bandarlampung. Penelitian dilakukan akseptor KB IUD dan implant di kedua
pada bulan September hingga November puskesmas yaitu tiga orang anak dengan
2016. Sebanyak 58 akseptor IUD dan implant jumlah 27 (46,6%) responden dan responden
berusia 15-49 tahun, yang berada di yang memiliki lima orang anak hanya tiga
Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung (5,1%) responden.
menjadi sampel dalam penelitian ini. Hasil analisis univariat berdasarkan
Penelitian ini menggunakan metode pengetahuan, sikap ibu, dukungan suami, dan
consecutive sampling. Kriteria inklusi meliputi pelayanan keluarga berencana (distribusi
wanita usia subur usia 15-49 tahun, akseptor responden disajikan dalam tabel 2). Mayoritas
KB IUD dan KB implant, wanita seksual aktif, responden memiliki tingkat pengetahuan yang

Majority | Volume 8 | Nomor 2 | Desember 2019 |121


Rani Pratama Putri | Perbandingan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Kontrasepsi Intra Uterine Devices (IUD) dan Kontrasepsi
Implant pada Wanita Usia Subur di Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung

baik (93,1%), sikap yang baik (86,2%), Tabel 3. Analisis faktor yang mempengaruhi
dukungan suami yang kurang baik (100%) dan penggunaan kontrasepsi.
pelayanan KB yang baik (60,3%). Odds Ratio
Faktor p-value
Hasil analisis bivariat dalam penelitian (95% CI)
ini menggunakan uji Chi-Square dan uji Tingkat Pengetahuan 2,160 0,016*
alternatif Fisher Exact. Berdasarkan Tabel 3 Sikap Ibu 2,381 0,000*
didapatkan nilai p<0,05 pada faktor tingkat Dukungan Suami - -
pengetahuan, sikap ibu, dan pelayanan KB.
Pelayanan KB 0,259 0,016*
*Hasil bermakna jika p<0,05
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan
karakteristik usia, pendidikan, pekerjaan, dan
jumlah anak. Nilai Odds Ratio (OR) pada variabel
Karakteristik Frekuensi (%)
pengetahuan sebesar 2,160, artinya ibu
dengan pengetahuan yang baik memiliki
Usia (tahun)
kemungkinan 2,160 kali lebih besar untuk
20-25 1 (1,7%)
26-30 7 (12,1%) menggunakan kontrasepsi implant
31-35 6 (10,3%) dibandingkan IUD. Nilai OR pada variabel sikap
36-40 17 (29,3%) ibu sebesar 2,381, artinya ibu dengan sikap
41-45 17 (29,3%) yang baik memiliki kemungkinan 2,381 kali
46-49 10 (17,2%) lebih besar untuk menggunakan kontrasepsi
Pendidikan IUD dibandingkan implant. Nilai OR pada
Sekolah Menengah 27 (46,6%) variabel dukungan suami tidak ternilai karena
Perguruan Tinggi 31 (53,4%) pada variabel ini semua data yang didapat
Pekerjaan
adalah kurang baik. Pada variabel pelayanan
Tidak Bekerja 16 (27,6%)
KB didapatkan nilai OR 0,259, artinya pada
Bekerja 42 (72,4%)
Jumlah Anak pelayanan KB yang baik para ibu memiliki
2 14 (24,1%) kemungkinan 0,259 kali lebih besar
3 27 (46,6%) menggunakan kontrasepsi implant
4 14 (24,1%) dibandingkan IUD.
5 3 (5,1%)
Pembahasan
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan faktor Berdasarkan karakteristik usia
yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi. mayoritas responden tergolong dalam usia 36
Faktor Frekuensi (%) hingga 45 tahun, dengan usia rerata 39 tahun.
Tingkat Pengetahuan Ibu Pemilihan alat kontrasepsi dapat dipengaruhi
Baik 54 (93,1%) oleh usia. Wanita usia lebih dari 35 tahun
Kurang Baik 4 (6,9%) dianjurkan menggunakan jenis kontrasepsi
Sikap Ibu jangka panjang yang dengan efektivitas
Baik 50 (86,2%) tinggi.5
Kurang Baik 8 (13,8%)
Responden dalam penelitian ini
Dukungan Suami
Baik 0 (0%)
sebagian besar lulusan perguruan tinggi.
Kurang Baik 58 (100%) Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi
Pelayanan KB bagaimana seseorang akan bertindak dan
Baik 35 (60,3%) mencari penyebab serta solusi dalam
Kurang Baik 23 (39,7%) hidupnya.8 Hal ini termasuk dalam pemilihan
alat kontrasepsi yang berkaitan dengan
perencanaan jumlah anggota keluarga serta
kesehatan reproduksi akseptor.
Sebagian besar responden bekerja.
Pekerjaan tidak mempengaruhi akseptor
dalam memilih jenis kontrasepsi, khususnya
IUD dan implant, karena kedua jenis
kontrasepsi ini tidak mengganggu aktivitas

Majority | Volume 8 | Nomor 2 | Desember 2019 |122


Rani Pratama Putri | Perbandingan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Kontrasepsi Intra Uterine Devices (IUD) dan Kontrasepsi
Implant pada Wanita Usia Subur di Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung

sehari-hari.9 Mayoritas responden memiliki Keterbatasan-keterbatasan tersebut


tiga orang anak (46,6%). Hal ini sesuai dengan adalah desain penelitian ini menggunakan
hasil penelitian Muatiarawati (2014) yaitu pendekatan cross sectional sehingga sulit
bahwa terdapat hubungan antara jumlah anak untuk menentukan hubungan sebab akibat,
dengan pemilihan jenis kontrasepsi, terutama teknik pengumpulan data pada penelitian ini
ibu yang sudah memiliki lebih dari sama juga menggunakan teknik kuisioner sehingga
dengan tiga anak.10 faktor subjektifitas responden dalam
Dari hasil analisis data menggunakan uji pengisian kuisioner belum dapat dihindari
alternatif Fisher Exact didapatkan bahwa walaupun telah dijelaskan dalam informed
terdapat hubungan antara tingkat consent. Keterbatasan lainnya yakni tidak
pengetahuan ibu, sikap ibu, dan pelayanan KB dapat mengetahui hubungan antara
dengan penggunaan jenis kontrasepsi IUD dan penghasilan dengan pemilihan jenis
implant di Puskesmas Permata Sukarame dan kontrasepsi, terutama kontrasepsi IUD dan
Puskesmas Korpri, Kecamatan Sukarame, Kota implant.
Bandarlampung.
Hasil ini sesuai dengan penelitian Arini Simpulan
(2015) dimana responden yang memiliki Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan baik lebih memilih untuk penggunaan kontrasepsi adalah sikap ibu
menggunakan alat kontrasepsi IUD.11 (IUD), tingkat pengetahuan dan pelayanan KB
Pengetahuan merupakan suatu hasil dari (implant). Tingkat pengetahuan ibu, sikap ibu,
mencari tahu sebelum seseorang mengadopsi dukungan suami dan pelayanan KB lebih
perilaku atau norma-norma baru, seseorang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi
akan mencari tahu terlebih dahulu makna dan implant dibandingkan dengan kontrasepsi
manfaat perilaku bagi dirinya maupun IUD.
keluarga. Menurut Notoatmodjo (2010)
menyatakan bahwa penerimaan sikap dan Daftar Pustaka
perilaku didasari oleh pengetahuan, dimana 1. BPS. Statistik Indonesia 2016. Jakarta: CV.
semakin baik tingkat pengetahuan seseorang Dharmaputra; 2016.
maka akan mempengaruhi sikap positif.12 2. Kementerian Kesehatan RI. Infodatin
Dukungan suami yang tidak baik akan
Situasi dan Analisis Keluarga Berencana.
memengaruhi keinginan para akseptor KB
untuk menggunakan alat kontrasepsi. Hal ini Jakarta: Kemenkes RI; 2014.
dikarenakan masyarakat Indonesia masih 3. BKKBN. Rencana Strategis Badan
banyak menganut budaya patrilineal dimana Kependudukan Dan Keluarga Berencana
lelaki atau suami sebagai kepala keluarga yang Nasional Tahun 2015-2019. DKI Jakarta:
bertanggung jawab dalam keluarga dan BKKBN; 2015.
memegang kendali dalam pengambilan 4. Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.
keputusan. Oleh karena itu, dukungan suami
Profil kesehatan Kota Bandar Lampung.
mengenai pemilihan dan penggunaan KB oleh
istri sangat berpengaruh dari dukungan Lampung: Dinkes Provinsi Lampung;
suami.13 2014.
Pelayanan KB yang baik merupakan 5. Marikar APK, Kundre R, Bataha Y. Faktor-
salah satu faktor yang mempengaruhi Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat
penggunaan kontrasepsi. Pelayanan KB yang Ibu Terhadap Penggunaan Alat
berkelanjutan antara lain konseling calon Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di
pengantin/WUS, konseling KB pada ibu
Puskesmas Tuminting Kota Manado. eKp.
hamil/pasca salin, pelayanan KB pasca salin
dan pendidikan kesehatan reproduksi remaja. 2015;3(2):1-6.
Pelayanan KB mencakup komunikasi, 6. Gebremariam A, Addisie A. Knowledge
informasi dan edukasi (KIE) mengenai alat dan and Perception on Long Acting and
metode kontrasepsi, manfaat, risiko dan efek Permanent Contraceptive Methods in
samping yang dapat terjadi.14 Adigrat Town, Tigray, Nothern Ethiopia: A

Majority | Volume 8 | Nomor 2 | Desember 2019 |123


Rani Pratama Putri | Perbandingan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Kontrasepsi Intra Uterine Devices (IUD) dan Kontrasepsi
Implant pada Wanita Usia Subur di Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung

Qualitative Study. International Journal of 11. Arini RD. Hubungan Antara Dukungan
Family Medicine. 2014: 878639. Suami Dan Pengetahuan Ibu Dengan
7. Indahwati L, Ratnawati L, Wulandari DT. Pemilihan Alat Kontrasepsi Intra Uterine
Karakteristik Ibu (Usia, Paritas, Device (IUD) Di Puskesmas Polokarto
Pendidikan, Pengalaman KB) Kabupaten Sukoharjo. [Publikasi Ilmiah].
Berhubungan Dengan Pemilihan Metode Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Kontrasepsi. 2017;1(2):9-18. Surakarta; 2015.
8. Afsari. Faktor Yang Mempengaruhi 12. Notoatmodjo S. Dasar-Dasar Metodologi
Akseptor KB Dalam Memilih Kontrasepsi Penelitian Klinis. Edisi 3. Jakarta: PT.
Di Puskesmas Jumpandang Baru Rineka Cipta; 2010.
Makassar. [Skripsi]. Makassar: Universitas 13. Qamariah L. Hubungan Dukungan Suami
Negeri Alaudin; 2017. dan Tingkat Pengetahuan dengan
9. Bernadus JD, Madianung A, Masi G. Penggunaan KB IUD Post Plasenta di
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Puskesmas Jetis Yogyakarta. [Naskah
Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Publikasi]. Yogyakarta: Universitas
(AKDR) Bagi Akseptor KB Di Puskesmas Aisyiyah Yogyakarta; 2017.
Jailolo. J e-NERS. 2013; 1:1-10. 14. Kementerian Kesehatan Republik
10. Muatiarawati AMIM. Faktor-Faktor Yang Indonesia. Pedoman Manjemen
Berhubungan Dengan Pemilihan Alat Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta:
Kontrasepsi Pada Akseptor KB Wanita Di Kemenkes RI; 2014.
Tuwel. Jurnal Kesehatan. 2014; 2( 2):1-10.

Majority | Volume 8 | Nomor 2 | Desember 2019 |124

Anda mungkin juga menyukai