Praktik Periode I
STASE KELUARGA BERENCANA
Firda Fibrila
52021171
Profil Sasaran:
Nama Ibu : Ny. L Nama Suami : Tn. G
Umur : 25 tahun Umur : 32 tahun
Pendidikan : Diploma Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Dagang
Suku/Bangsa: Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
1 Praktik Periode I
STASE KELUARGA BERENCANA
Author
Nuzulul Rahmi. Melda Andriani. Asmaul Husna
Journal of Healthcare Technology and Medicine Vol. 3 No. 2 p. 228-236 Oktober 2017
Universitas Ubudiyah Indonesia
e-ISSN : 2615-109X
ABSTRA Pemilihan metode kontrasepsi AKDR/IUD khususnya di Indonesia selama beberapa
tahun terakhir cenderung mengalami penurunan peminat. Faktor-faktor tersebut
K antara lain: factor fisik, psikologis, sosial budaya dan agama, tingkat pendidikan,
pengetahuan, lingkungan, ekonomi, kebutuhan, tarif pelayanan, dan dukungan
suami/keluarga.
Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan
minat akseptor KB Menggunakan AKDR Di Desa Keude Panga Kecamatan Panga
Tahun 2017. Penelitian ini bersifat analitik, dengan pendekatan cross sectional,
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB Di Desa Keude Panga
Kecamatan Panga yang berjumlah 175 orang. Tehnik pengambilan sampel
dilakukan dengan caraquota sampling, jumlah sampel yang didapat 35 orang.
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 13 Mei s/d 26 Mai 2017. Analisa data
dilakukan dengan menggunakan Uji Chi-Square dengan batas kemaknaan 95%
(P<0,05).
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
Kata kunci: Alat dengan minat akseptor KB dalam menggunakan AKDR dengan nilai P=0,027, ada
kontrasepsi dalam hubungan antara tingkat ekonomi keluarga dengan minat akseptor KB dalam
rahim, IUD, Akseptor menggunakan AKDR dengan nilai P=0,001. ada hubungan antara dukungan suami
KB dengan minat akseptor KB dalam menggunakan AKDR dengan nilai P=0,007, ada
hubungan antara sosial budaya dengan minat akseptor KB dalam menggunakan
AKDR dengan nilai P=0,009. Kesimpulan pada penelitian ini ada hubungan yang
bermakna antara pengetahuan, tingkat ekonomi keluarga, dukungan suami dan
sosial budaya dengan minat akseptor KB menggunakan AKDR.
Analisis PICO
KRITERIA JAWABAN PEMBENARAN & CRITICAL THINKING
Problem:
Pemilihan metode kontrasepsi AKDR/IUD khususnya di
P Indonesia selama beberapa tahun terakhir cenderung
Ya mengalami penurunan peminat.
(Problem/population)
Populasi:
Akseptor KB Di Desa Keude Panga Kecamatan Panga yang
berjumlah 175 orang.
Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan minat
I Ya akseptor KB Menggunakan AKDR Di Desa Keude Panga
(Intervention)
Kecamatan Panga Tahun 2017
C Tidak -
(Comparation)
https://jurnal.uui.ac.id/index.php/JHTM/article/view/274
Presentasi Jurnal
2 Praktik Periode I
STASE KELUARGA BERENCANA
Author
Manas Ranjan Pradhan* , Surendra Kumar Patel and Antim Alok Saraf
Journal of Biosocial Science (2019), page 1 of 14
ABSTRA Penelitian tentang pilihan informasi dalam penerimaan metode kontrasepsi modern
K oleh wanita muda yang menikah relevan dalam konteks yang lebih luas dari
kebebasan individu dan hak-hak reproduksi, terutama di negara-negara di mana
perempuan terus memiliki kontrol terbatas atas pilihan reproduksi dan kontrasepsi.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini menggunakan data wanita kawin umur 15–24 tahun (N = 20.752) dari
putaran keempat Survei Kesehatan Keluarga Nasional (NFHS-4) yang dilakukan
pada tahun 2015–16. Indeks Informasi Metode (MII) dihitung sebagai ukuran pilihan
berdasarkan informasi dari persentase pengguna.
Dihitung sebagai ukuran pilihan berdasarkan informasi dari persentase pengguna
yang menjawab 'ya' untuk ketiga pertanyaan tentang:apakah mereka diberitahu
tentang metode selain yang mereka terima, diberitahu tentang efek samping metode
tertentu, dan menyarankan apa yang harus dilakukan jika mereka mengalami efek
samping.
Analisis regresi logistik biner dilakukan untuk menguji efek yang disesuaikan dari
Kata kunci: Informed faktor-faktor yang terkait dengan MII
choice; Method Hasil penelitian
Information Index; Seperlima dari wanita menggunakan metode kontrasepsi modern apa pun pada
India saat survei, di mana hanya 36% yang memiliki pilihan informasi lengkap.
Kemungkinan diberitahu tentang metode secara signifikan lebih tinggi di antara
mereka yang menggunakan pil kontrasepsi oral (OR: 1,75,CI 1.58–1.94), IUD (OR:
2.23, CI 1.97–2.52) dan suntik (OR: 1.37, CI 0.97–1.94)
Analisis PICO
KRITERIA JAWABAN PEMBENARAN & CRITICAL THINKING
Problem:
Apakah penerimaan wanita muda yang menikah terhadap metode
kontrasepsi modern tertentu merupakan pilihan yang tepat? dan apa
P yang menjadi faktor pendukung dan hambatan untuk pilihan
(Problem/population) Ya berdasarkan informasi?
Populasi:
Wanita kawin umur 15–24 tahun (N = 20.752) dari putaran keempat
Survei Kesehatan Keluarga Nasional (NFHS-4) yang dilakukan pada
tahun 2015–16.
I Menganalisis tentang pilihan informasi dalam penerimaan metode
(Intervention) Ya kontrasepsi modern
C Tidak -
(Comparation)
Seperlima dari wanita menggunakan metode kontrasepsi modern apa
pun pada saat survei, di mana hanya 36% yang memiliki pilihan
O informasi lengkap. Kemungkinan diberitahu tentang metode secara
(Outcome) Ya signifikan lebih tinggi di antara mereka yang menggunakan pil
kontrasepsi oral (OR: 1,75,CI 1.58–1.94), IUD (OR: 2.23, CI 1.97–2.52)
dan suntik (OR: 1.37, CI 0.97–1.94)
Identitas Jurnal
DOI: https://doi.org/10.1017/S0021932019000828
3 Praktik Periode I
STASE KELUARGA BERENCANA
Author
Siti Nunung Nurjannah & Euis Susanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Vol. 6 No.2 (2017)
ABSTRA Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu strategi pengendalian populasi, namun
https://ejournal.stikku.ac.id/index.php/stikku/article/view/45
Presentasi Jurnal
4 Praktik Periode I
STASE KELUARGA BERENCANA
Informed choice, the target 3.7 of the sustainable development goals (universal
access to family planning information and education): an analysis of the 2012 and
2017 Indonesian Demographic and Health Surveys
Pilihan yang terinformasi, target 3.7 dari yang berkelanjutantujuan pembangunan (akses universal ke
keluargaperencanaan informasi dan pendidikan): analisisDemografi Indonesia 2012 dan 2017 danSurvei Kesehata
Author
Meiwita P Budiharsana, Wiji Wahyuningsih, Peter Heywood
ABSTRA
K Informed choice artinya wanita pengguna kontrasepsi memilih metode yang
paling sesuai dengan kebutuhannya setelah menerima informasi tentang
semua metode kontrasepsi yang tersedia, efek samping dari metode tersebut,
dan cara mengatasi efek samping jika dialami. Mendapatkan informasi yang
memadai merupakan kebutuhan etis dan aturan mendasar dalam memenuhi
hak-hak reproduksi karena keputusan perempuan bergantung pada
informasi.
Tujuan.
Untuk mengukur persentase perempuan yang membuat pilihan kontrasepsi
berdasarkan informasi dan faktor-faktor terkait di Indonesia, antara tahun
Kata kunci: 2007 dan 2017. Ukuran ini mencerminkan seberapa jauh Indonesia telah
family planning, mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 3.7 ("pada tahun
informed choice, 2030, untuk memastikan akses universal ke layanan kesehatan seksual dan
contraceptives, SDG reproduksi, termasuk untuk keluarga berencana, informasi dan pendidikan,
target 3.7, Indonesia, dan integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program
2030
nasional").
Metode.
Wanita menikah yang menggunakan lima metode kontrasepsi modern (pil, suntik, implan, IUD, dan
sterilisasi wanita) dimasukkan, terdiri dari total sampel tidak tertimbang 23.910 wanita dari 45.607 dan
49.627 wanita menikah berusia 15-49 pada tahun 2012 dan Data Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia 2017. Skor Indeks Informasi Metode (MII) menghitung tanggapan terhadap tiga pertanyaan
(diberitahu tentang efek samping spesifik metode, disarankan apa yang harus dilakukan jika mereka
mengalaminya, dan diinformasikan tentang metode lain yang tersedia). Model regresi logistik multivariat
digunakan untuk menilai faktor-faktor yang terkait dengan nilai MII.
Hasil.
Dalam penelitian ini, dua gelombang data SDKI 2012 dan 2017 mengungkapkan bahwa perempuan yang
membuat pilihan berdasarkan informasi masing-masing adalah 24,60% dan 28,65%. Artinya, lebih dari
70% wanita pengguna kontrasepsi masih belum mengetahui tentang efek samping, apa yang harus
dilakukan, dan metode lain yang tersedia. Karena pilihan yang terinformasi menentukan kelanjutan metode
yang digunakan, maka kesenjangan yang terus-menerus ini harus ditutup, sejalan dengan prinsip hak-hak
reproduksi perempuan dalam mencapai target SDG 3.7. Kesimpulan. Lebih dari 70 persen wanita kawin
usia subur di Indonesia kurang mendapat informasi tentang efek samping, apa yang harus dilakukan jika
mengalami efek samping, dan apakah metode lain dapat digunakan. Kata kunci: keluarga berencana, pilihan
informasi, kontrasepsi, target SDG 3.7, Indonesia, 2030
Analisis PICO
KRITERIA JAWABAN PEMBENARAN & CRITICAL THINKING
Problem:
Mendapatkan informasi yang memadai merupakan kebutuhan etis dan aturan mendasar
dalam memenuhi hak-hak reproduksi karena keputusan perempuan bergantung pada
P informasi.
(Problem/ Ya Populasi:
population) Wanita menikah yang menggunakan lima metode kontrasepsi modern (pil, suntik, implan,
IUD, dan sterilisasi wanita) dimasukkan, terdiri dari total sampel tidak tertimbang 23.910
wanita dari 45.607 dan 49.627 wanita menikah berusia 15-49 pada tahun 2012 dan Data
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017
I Mengukur persentase perempuan yang membuat pilihan kontrasepsi berdasarkan
(Intervention) Ya informasi dan faktor-faktor terkait di Indonesia, antara tahun 2007 dan 2017.
C Tidak -
(Comparation)
Dalam penelitian ini, dua gelombang data SDKI 2012 dan 2017 mengungkapkan bahwa
O perempuan yang membuat pilihan berdasarkan informasi masing-masing adalah 24,60%
Ya dan 28,65%. Artinya, lebih dari 70% wanita pengguna kontrasepsi masih belum
(Outcome) mengetahui tentang efek samping, apa yang harus dilakukan, dan metode lain yang
tersedia.
Identitas Jurnal
https://assets.researchsquare.com/files/rs-879957/v1_covered.pdf?c=1644516479
Presentasi Jurnal
5 Praktik Periode I
STASE KELUARGA BERENCANA
Author
F.Vidal L., Paret, T. Linet, Y., Yanguy le Gac,. Guerby
Gynecologie Obstetrique Fertilite Senologie
Volume 46, Issue 12. Desember 2018 Pages 806-822
ABSTRA Tujuan Penelitian
K Memberikan rekomendasi untuk praktek klinis tentang kontrasepsi intrauterin.
Metode
Tinjauan lengkap literatur dilakukan dengan menggunakan mesin pencari database
Pubmed dan Cochrane. Rekomendasi terbaru tentang masalah ini.
Artikel dipilih berdasarkan judul, abstrak, dan artikel lengkap. Preferensi diberikan
untuk meta-analisis, tinjauan sistematis dan uji coba secara acak. Kasus dan
komentar klinis dikeluarkan. Referensi yang relevan dikutip dalam artikel yang
dipilih juga dipelajari.
Hasil penelitian
Kontrasepsi intrauterin dapat ditawarkan dalam banyak situasi, termasuk pada
wanita nulipara, remaja, pasien yang hidup dengan HIV sebelum stadium AIDS
(Tingkat B) dan wanita dengan riwayat kehamilan ektopik (GEU) (Kelas C).
Kata kunci:
Disarankan untuk
Contraseption, Tidak mengubah skema skrining kanker serviks pada pengguna IUD.
intrauterine device, Tidak dianjurkan untuk melakukan profilaksis antibiotik atau premedikasi
guidelines French
sistematis selama pemasangan
Kunjungan tindak lanjut dapat diusulkan dalam minggu-minggu setelah
instalasi
Analisis PICO
KRITERIA JAWABAN PEMBENARAN & CRITICAL THINKING
Problem:
Alat kontrasepsi (IUD) adalah bentuk kontrasepsi kedua yang paling banyak
P digunakan setelah kontrasepsi oral dengan 21% pengguna [2]. Namun, ada
variabilitas yang besar dalam penggunaannya menurut kelompok usia yang
(Problem/ Ya dipertimbangkan.
population) Populasi:
lengkap literatur dilakukan dengan menggunakan mesin pencari database Pubmed
dan Cochrane.
I Ya Menganalisis tentang pilihan informasi dalam penerimaan metode kontrasepsi modern
(Intervention)
C
(Comparation) Tidak -
Kontrasepsi intrauterin dapat ditawarkan dalam banyak situasi, termasuk pada
wanita nulipara, remaja, pasien yang hidup dengan HIV sebelum stadium AIDS
(Tingkat B) dan wanita dengan riwayat kehamilan ektopik (GEU) (Kelas C).
O Disarankan untuk
(Outcome) Ya Tidak mengubah skema skrining kanker serviks pada pengguna IUD.
Tidak dianjurkan untuk melakukan profilaksis antibiotik atau premedikasi
sistematis selama pemasangan
Kunjungan tindak lanjut dapat diusulkan dalam minggu-minggu setelah instalasi
Identitas Jurnal
https://www.sciencedirect.com/
journal/gynecologie-obstetrique-
fertilite-and-senologie/vol/46/
issue/12
Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian terhadap Ny. L dilakukan konseling dan
pemantapan saat inform choise,
pasangan bersepakat untuk menggunakan alat kontrasepsi IUD.
Jitowiyono, S., Rouf, M, A. (2019). Keluarga Berencana (KB) Dalam Perspektif Bidan. Pustaka Bru Press. Yiogyakarta ISSN 978-
602-376-214-9
Meiwita P Budiharsana, Wiji Wahyuningsih, Peter Heywood et al. Informed choice, the target 3.7 of the sustainable development
goals (universal access to family planning information and education): an analysis of the 2012 and 2017 Indonesian
Demographic and Health Surveys, 10 February 2022, PREPRINT (Version 1) available at Research Square
[https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-879957/v1]
Pradhan, M., Patel, S., & Saraf, A. (2020). Informed choice in modern contraceptive method use: Pattern and predictors
among young women in India. Journal of Biosocial Science, 52(6), 846-859. doi:10.1017/S0021932019000828
Rahmi, N., Andriani, M., Husna, A. (2017). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Minat Akseptor KB Menggunakan
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) di Desa Keude Panga Kabupten Aceh Jaya. Journal of Healthcare Technology
and Medicine Vol. 3 No. 2 Oktober 2017. e-ISSN : 2615-109X
Vidal L., Paret, T. Linet, Y., Yanguy le Gac,. Guerby. (2018). Intrauterine contraception: CNGOF Contraception Guidelines.
Gynecologie Obstetrique Fertilite Senologie. Volume 46, Issue 12. Desember 2018 Pages 806-822
Yulizawati, Iryani, D., Sinta, L,E., Insani, A,A. (2019). Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana. Edisi pertama. Indomedia
Pustaka. Sidoarjo. pp 162 hal. . ISBN: 978-623-7137-74-0.