Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jumlah penduduk yang besar, tingkat pertumbuhannya yang masih tinggi,

dan penyebaran antar daerah yang kurang seimbang merupakan ciri penduduk

Indonesia dan merupakan masalah pokok di bidang kependudukan.

Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi disebabkan tingkat kelahiran masih

lebih tinggi dibandingkan tingkat kematian penduduk .www.mediasehat.com di

akses 7 februari 2016)

Program keluarga berencana ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan

dan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga serta masyarakat pada umumnya. Dengan

pelaksanaan keluarga berencana, diusahakan agar angka kelahiran dapat diturunkan,

sehingga tingkat kecepatan perkembangan penduduk tidak melebihi kemampuan

kenaikan produksi, dan dengan demikian diharapkan dapat ditingkatkan taraf

kehidupan dan kesejahteraan rakyat. Banyak pilihan metode kontrasepsi yang

tersedia saat ini bagi individu yang ingin mengikuti program keluarga berencana.

Semua metode kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Adapun jenis alat kontrasepsi yang dapat digunakan oleh yang ingin mengikuti

program keluarga berencana adalah kondom, pil KB, suntik KB , implant/susuk

KB, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dan tubektomi www.sehatgruop.web

.id .di akses 1 februari 2016


2

Kontrasepsi berasal dari kata ‘kontra’ yang berarti mencegah/menghalangi

dan ‘konsepsi’ yang berarti pembuahan atau pertemuan antara sel telur dengan

sperma. Jadi kontrasepsi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mencegah

terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma.

Kontrasepsi dapat menggunakan berbagai macam cara, baik dengan menggunakan

hormon, alat ataupun melalui prosedur operasi. Tingkat efektivitas dari kontrasepsi

tergantung dari usia, frekuensi melakukan hubungan seksual dan yang terutama

apakah menggunakan kontrasepsi tersebut secara benar. Jenis kontrasepsi yang ada

adalah : kondom (pria atau wanita), pil , implan/susuk, suntik, , IUD , vasektomi

dan tubektomi (Siswandi 1997

Hasil survey di asia (china,korea selatatan ,Thailand, singapura,

Indonesia, india , Pakistan ,Taiwan ,dan Malaysia ) dengan sampel yang terdiri

dari 10 orang pria dan 10 orang wanita muda berusia 20 – 35 tahun

Bertema contraception : getting the facts right menemukan bahwa 1 dari 3 orang

mendapatkan informasi yang salah tentang kontrasepsi dari internet dan teman.

masalah utama yang dihadapai adalah malu bertanya kepada petugas kesehatan

dan tidak tahu tentang metode kontrasepsi . http://www.jurnalmedika.com/ di

akses 3 februari 2016

Pil KB adalah pil kontrasepsi yang mengandung esterogen maupun

progesteron dalam dosis rendah .pil kb terbagi 2 jenis yaitu :1 pil dalam kemasan isi

28 pil mengandung 75 mikro gram desogestrel 2. Pil dalam kemasan 35 pil


3

mengandung 300 mikro gram nero tindron (KB dan alat kontasepsi .siti

mulyani,nina Dkk, 2013 )

Fenomena dilapangan menunjukkan bahwa sering kali akseptor kb pil

tidak patuh dalam melakukkan keteraturan mengkonsumsi pil kb . ketidak

patuhan ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang pil mereka

cenderung menghemat pengkonsumsian dengan meminum pil kb dibawah ukuran

yang disarankan kebiasaan ini menyebabkan masih mungkinnya akseptor kb

pil mengalamai kehamilan tidak di inginkan (Saifudin ,2010 )

Kegagalan program KB nasional penyebab pertama adalah minimnya

petugas dilapangan sederajat sma dan bidan yang berada diseluruh pelosok desa,

Kedua ajakan dari tokoh masyarakat ,tokoh adat kurang begitu mengkompanyekan

program kb ini ,lembaga social masyarakat tidak begitu peduli dengan masalah

baby boom untuk bantuan memberikan penyuluhan KB .Ketiga budaya

tradisional yaitu banyak anak dan cucu banyak rejeki seakan akan keluarga

banyak itu lebih gampang tidak akan menimbulkan beban bagi Negara untuk

dapat mensejahterakan masyarakat.(BKKBN 2012 )

Efektifitas metode kontrasepsi pil secara teoritis mencapai 99 % ,atau 0,1 -

5 % kehamilan per 100 wanita .dalam praktek ternyata angka kegagalan pil masih

cukup tingi , kegagalan dalam praktek per 100 wanita yaitu :0,7 – 7 %.

www.mediasehat.com di akses 1 februari 2016

Berdasarkan survey demografi dan kesehatan kota padang 2012 hasilnya

62 % menggunakan alat kontrasepsi modern dan tradisional .dengan rincian 4 %


4

IUD ,suntik 32 %, susuk 3 % , pil 50 % trennya banyak yang memilih pil karena

dianggap lebih praktis (SDK kota padang 2012 )

Dari hasil penelitian purnama sari diwilayah kerja puskesmas padang pasir

2011 , (44,9%) ibu yang memiliki tingkat pengetahuan rendah tentang alat

kontrasepsi pil, (53,2%) ibu yang memiliki sifat negative terhadap alat kontrasepsi

pil dan (69,6%) ibu yang sudah memakai alat kontrasepsi pil

Berdasarakan data DKK 2014 peserta kb memakai kontrasepsi pil yang

paling banyak adalah puskesmas lubuk buaya dan PUS paling banyak wilayah

kerja puskesmas lubuk buaya padang adalah kelurahan parupuk tabing sebanyak

5.006 akseptor. Dengan jumlah jumlah kegagalannya 1 ,dropout sebanyak 158

akseptor (DKK 2014

Dari Survei awal melalui wawancara kepada 10 orang ibu responden akseptor

KB, dari 10 responden tersebut 4 orang tahu tentang penggunaan, keuntungan,

tujuan, dan efek samping kontrasepsi pil dan 6 orang tidak tahu

Berdasarkan fenomena dan data yang ada maka penulis tertarik melakukan

penelitian tentang “Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang penggunaan alat

kontrasepsi pil pada akseptor KB terhadap penggunaan alat kontrasepsi pil kb di

kelurahan parupik tabing wilayah kerja puskesmas lubuk buaya padang tahun 2016”
5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan penelitian

bagaimana “Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang penggunaan alat kontrasepsi pil

pada akseptor KB terhadap penggunaan alat kontrasepsi pil KB di kelurahan parupuk

tabing wilayah kerja puskesmas lubuk buya padang tahun 2016”.

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan akseptor KB terhadap

penggunaan alat Kontrasepsi di parupuk tabing wilayah kerja puskesmas lubuk

buaya padang kecamatan koto tangah tahun 2016

1.3.2 Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui distribusi pengetahuan tentang penggunaan alat

kontrasepsi pil di kelurahan parupuk tabing wilayah kerja puskesmas lubuk

buaya padang tahun 2016

b) Untuk mengetahui penggunaan pil kb oleh akseptor KB di kelurahan

parupuk tabing wilayah kerja puskesmas lubuk padang tahun 2016

c) Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan penggunaan pil pada

askeptor kb dikelurahan parupuk tabing wilayah kerja puskesmas lubuk

buaya padang tahun 2016


6

1.4 manfaat penelitian

1.4.1 Bagi puskesmas

Sebagai bahan masukan bagi institusi Instalasi Rawat Jalan Puskesmas lubuk

buaya padang kelurahan parupuk tabing untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

terutama pada akseptor KB yang menggunakan alat kontrasepsi pil

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan untuk menambah ilmu

di bidang kesehatan khususnya keperawatan yang secara terus menerus

berkembang dengan pesat dan sebagai masukan dalam proses belajar

mengajar di bidang kesehatan.

b. Penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya pada akseptor kb

terhadap penggunaan alat kontrasepsi pil

1.4.3 Bagi Peneliti

Sebagai penerapan ilmu yang telah diterima di bangku perkuliahan (Riset

keperawatan), sehingga dapat meningkatkan kemampuan peneliti dibidang

penelitian keperawatan terutama tentang pengetahuan akseptor kb terhadap

penggunaan alat kontasepsi pil.

1.4.4 Bagi Dinas Kesehatan Kota Padang

Sebagai masukan bagi Dinas Kesehatan berupa informasi tentang

pengetahuan akseptor kb terhadap penggunaan alat kontrasepsi pil


7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah melihat sejauh mana hubungan antara

pengetahuan akseptor kb terhadap penggunaan alat kontrasepsi pil di kelurahan

parupuk tabing wilayah kerja puskesmas lubuk buaya Padang tahun 2016.

Kelurahan parupuk tabing wilayah kerja Puskesmas lubuk buaya padang dipilih

sebagai tempat penelitian karena banyaknya akseptor kb yang berobat ke kelurahan

parupuk tabing wilayah kerja puskesmas lubuk buaya Padang. Pada penelitian ini

yang menjadi responden adalah akseptor kb terhadap penggunaan alat kontrasepsi

pil di kelurahan parupuk tabing wilyah kerja puskesmas lubuk buaya Padang .

Pengumpulan data dengan cara penyebaran kuisioner bersifat analitik dengan

pendekatan cross sectional study.

Anda mungkin juga menyukai