PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada suatu waktu lahan yang tersedia tidak dapat lagi memenuhi dan
Pasangan Usia Subur (PUS) yang ada di Indonesia saat ini telah menjadi peserta
lebih dari itu diartikan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
sederhana dan metode modern. Metode sederhana dapat dilakukan dengan alat
(Syahlan, 1996).
2003, tingkat penggunaan kontrasepsi di Indonesia terdiri dari pil 13,2 %, intra
uterine device/ IUD 6,2 %, suntikan 27,8 %, kondom 0,9 %, susuk 4,3 %,
(http://www.kesehatan/beritasehat.com).
hormonal lebih banyak dibandingkan dengan metode yang lain. Tetapi efek
samping pemakaian kontrasepsi ini pun lebih banyak dikeluhkan oleh akseptor
akseptor KB ini berupa gejala seperti gemetar, susah tidur, sering kaget dan
(Pasangan Usia Subur) atau akseptor baru, perlu memperoleh pengetahuan yang
objektif dan seimbang antara keuntungan dan kerugian akibat pemakaian alat
kontrasepsi hormonal agar akseptor tidak merasa cemas dengan pemakaian alat
adalah 1940 orang, sedangkan yang memakai kontrasepsi hormonal 1623 (83
%), Ada 48,5 % memakai suntik dan 35,5 % memakai pil serta yang memakai
akseptor baru menyatakan bahwa merasa takut dan kecemasan terhadap efek
yang dipakainya.
seseorang. Dari hasil studi pendahuluan juga ditemukan bahwa sebagian dari
pendidikan lulusan SD sampai SMP, dan bekerja sebagai ibu rumah tangga.
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Puskesmas
akseptor baru
5
2. Akseptor baru
akseptor baru
3. Peneliti
metodologi penelitian.
4. Institusi Pendidikan
tentang kontrasepsi.
6
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :