Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN PERAN KADER DALAM PENYULUHAN

PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DI WILAYAH


PUSKESMAS JANAPRIA KABUPATEN
LOMBOK TENGAH TAHUN 2022
[Mustikawati1)*, Lalu Wirasanta [Author 2]2), [Amrullah 3]3)
Email: Mustikawati@gmail.com

1)
Prodi Keperawatan Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu
2)
Prodi Profesi Ners Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu
ABSTRAK

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang tersebar luas di rumah-rumah dan tempat
umum diseluruh wilayah Indonesia. Dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) sangat erat kaitannya dengan pengetahuan masyarakat tentang masalah kesehatan. Oleh
karenanya Peran kader menjadi salah satu faktor yang penting karena kader bertanggung jawab
terhadap kesehatan masyarakat setempat. Tujuan penelitian ini adakah untuk mengetahui
gambaran peran kader dalam penyuluhan pencegahan demam berdarah di wilayah Puskesmas
Janapria. Desain penelitian yang diganakan adalah Observasi dengan pendekatan deskriptif
dengan teknik simple random sampling dengan jumlah 43 sampel. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian adalah lembar kuesioner dan lembar observasi. Analsis yang digunakan adalah
Analisa univariat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil secara Tingkat pengetahuan
kader sebagian besar dalam kategori cukup (60.5%). Peran kader sebagian besar berperan baik
(84%).
Kata kunci: Peran Kader. Penyuluhan Pencegahan Demam Berdarah

ABSTRACT

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by the dengue virus which is
transmitted through blood houses and public places spread throughout Indonesia. In improving
clean and healthy living behavior (PHBS) it is very closely related to public knowledge about
health problems. Therefore, the role of cadres is an important factor because cadres are
responsible for the health of the local community. The purpose of this study was to describe the
role of cadres in counseling the prevention of dengue fever in the Janapria Health Center area.
The research design used was observation with a descriptive approach with a simple random
sampling technique with a total of 43 samples. The instruments used in the study were
questionnaires and observation sheets. The analysis used is univariate analysis. results Based on
the research obtained based on the level of knowledge of cadres mostly in the sufficient category
(60.5%). Most of the cadres played a good role (84%).
Keywords: Cadre Role. Dengue Fever Prevention Counseling

A. LATAR BELAKANG terutama menyerang anak yang ditandai dengan


Demam Berdarah Dengue (DBD) panas tinggi, perdarahan dan dapat
merupakan penyakit infeksi yang disebabkan mengakibatkan kematian serta menimbulkan
oleh virus dengue yang ditularkan melalui wabah (Djunaedi, 2018).
gigitan nyamuk yang tersebar luas di rumah- Data Kemenkes RI tahun 2013 sampai saat
rumah dan tempat umum diseluruh wilayah ini kasus demam berdarah terjadi di 31 provinsi
Indonesia, kecuali yang ketinggiannya lebih dari dengan penderita 48.905 orang, 376 diantaranya
1000 meter di atas permukan laut (Dinkes meninggal dunia. Menurut Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Tengah, 2018). Penyakit ini Provinsi NTB, 2015. 3 Kabupaten yakni

Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, Volume 10 Nomor 1, November 2022 Halaman 1


Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur dan yang dilakukan oleh Peneliti di Desa Pendem
Sumbawa juga tercatat mengalami peningkatan terdapat 43 kader aktif Posyandu yang berperan
yang cukup hebat setiap tahunnya. Data dari memberikan penjelasan dan pengawasan kepada
Puskesmas Janapria tahun 2020 jumlah anak masyarakat Desa Pendem.
dengan kasus demam berdarah sebanyak 15 Efektifitas dari penyuluhan kesehatan dalam
kasus, dan pada tahun 2021 sebanyak 3 kasus. meningkatkan pengetahuan terhadap kader dan
Penyebaran DBD berkaitan dengan letak semua lapisan masyarakat masih belum bisa
geografis yaitu di daerah tropis maupun subtropis disimpulkan secara valid oleh karena banyaknya
dan penyebarannya yang paling luas berada di perancu yang mempengaruhi keefektifan dari
Asia Tenggara. Akibat pencegahan melalui promkes dengan metode penuyluhan. Maka dari
vaksinasi DBD yang efektif, aman dan itu, penting untuk diteliti tentang bagaimana
terjangkau masih belum tersedia maka perlu Gambaran peran kader dalam penyuluhan
adanya suatu strategi global untuk pencegahan pencegahan demam berdarah sebagai evaluasi
dan pengendalian DBD dengan cara program yang berkelanjutan.
merekomendasikan gerakan pengendalian vektor [1].
terpadu kepada komunitas masyarakat.
Meningkatnya jumlah kasus serta bertambahnya B. METODE PENELITIAN
wilayah yang terjangkit disebabkan karena Desain penelitian dalam penelitian ini
semakin baiknya transportasi penduduk, adanya menggunakan analitik dengan pendekatan cross
pemukiman baru, kurangnya perilaku sectional. Responden di ukur tingkat
masyarakat terhadap pembersihan sarang pengetahuan dan peran kader. Populasi pada
nyamuk, terdapatnya vector nyamuk hampir penelitian ini adalah semua kader sebanyak 75
diseluruh pelosok tanah air serta adanya empat orang. Pengambilan sampel menggunakan
sel tipe virus yang bersirkulasi sepanjang tekhnik simple random sampling dengan sampel
tahun.Faktor yang mempengaruhi kejadian sebanyak 43 responden. Penelitian ini akan di
penyakit demam berdarah dengue antara lain Wilayah Puskesmas Janapria Kabupaten
faktor host, lingkungan, perilaku hidup bersih Lombok Tengah. Instrument yang digunakan
dan sehat serta faktor virusnya sendiri. Faktor dalam penelitian adalah lembar kuesioner
host yaitu kerentanan dan respon imun; faktor Analsisis yang digunakan adalah univariat.
lingkungan yaitu kondisi geografi (ketinggian C. HASIL DAN PEMBAHASAN
dari permukaan laut, curah hujan, angin,
kelembapan, musim); kondisi demografi atau 1. Hasil Penelitian
kepadatan, mobilitas, perilaku, adat istiadat a. Umur
(Kemenkes RI, 2019). Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden
Dalam memberikan pelayanan pendidikan Menurut Umur
No Umur Jumlah (%)
kesehatan secara tidak langsung kepada
masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten 1 17-25 Tahun 5 11.6
Lombok Tengah juga bekerjasama dengan para 2 26-35 Tahun 21 48.9
kader Posyandu di masing-masing Desa. Hal ini 3 36-45 Tahun 17 39.5
sangat dimungkinkan dapat memberikan sebuah Total 43 100
solusi dalam mengubah pengetahuan tentang
Sumber : Data primer 2022
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui
pencegahan demam berdarah sehingga hal
sebagian besar usia responden umur 26-35 tahun
tersebut dapat diaplikasikan secara langsung oleh
sebanyak 21 orang 48.9%, umur 36-45 tahun
kader Posyandu ke tengah-tengah masyarakat
sebanyak 17 orang 39,5% dan terendah umur 17-
sampai tingkat RW (Dinas Kesehatan Lombok
25 tahun sebanyak 5 responden 11.6%.
Tengah, 2014). Berdasarkan studi pendahuluan

Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, Volume 10 Nomor 1, November 2022 Halaman 2


b. Pendidikan Ibu Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden dari 43 responden di Desa Pendem di wilayah
berdasarkan Pendidikan Puskesmas Janapria Kabupaten Lombok Tengah
No. Pendidikan Jumlah (%) tingkat pengetahuan responden sebagian besar
1 SMP 6 14.0 dalam kategori cukup sebanyak 25 orang 60.5%,
2 SMA 28 65.1 kategori baik sebanyak 13 responden 30.2% dan
3 Diploma 4 9.3 yang terendah kategori kurang sebanyak 4
4 Sarjana 5 11.6 responden 9.3%.
Total 43 100.0 Tabel 4.6. Frekuensi peran kader Posyandu
Sumber : Data primer, 2022. di Desa Pendem di wilayah
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui Puskesmas Janapria Kabupaten
sebagian besar responden dalam penelitian ini Lombok Tengah
berjenjang pendidikan SMA sebanyak 28 orang No. Peran Kader Jumlah (%)
65.1%, SMP sebanyak 6 orang (14.0%), Sarjana 1 Berperan 37 84.0
sebanyak 5 orang (11.6%) dan terendah Diploma 2 Tidak Berperan 6 14.0
sebanyak 4 orang 9.3%. Total 43 100.0
c. Pekerjaan Sumber : Data primer, 2022
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui
Berdasarkan Pekerjaan dari 43 responden di Desa Pendem di wilayah
Puskesmas Janapria Kabupaten Lombok Tengah
No. Pekerjaan Ibu Jumlah (%)
peran kader sebagian besar berperam sebanyak
1 IRT 16 37.2
37 orang 84% , dan tidak berperan sebanyak 6
2 Honorer 12 27.9
responden 14%.
3 Swasta 15 34.9
2. Pembahasan
Total 43 100.0 Tingkat pengetahuan kader Posyandu di Desa
Sumber : Data primer, 2022 Pendem di wilayah Puskesmas Janapria
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui Kabupaten Lombok Tengah
sebagian besar dalam penelitian ini bekerja Dalam penelitian ini juga didapatkan
sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 16 pengetahuan kader yang baik tentang
pencegahan demam berdarah. Hasil penelitian
orang atau 37.2% , swasta sebanyak 15 orang
menunjukan 30.2% kader memiliki pengetahuan
34.9% dan sebagian kecil responden yang baik tentang kegiatan posyandu beberapa hal
bekerja sebagai honorer sebanyak 12 orang yang dapat mendukung adanya pengetahuan
27.9. baik dari kader ini adalah informasi dan
d. Tingkat pengetahuan kader Posyandu di Desa pelatihan. Selain itu hasil penelitian juga
Pendem di wilayah Puskesmas Janapria menunjukan sebagian kader pernah mengikuti
Kabupaten Lombok Tengah pelatihan tentang pencegahan demam berdarah.
Tabel 4.5. Frekuensi t ingkat pengetahuan Informasi adalah keseluruhan makna,
dapat diartikan sebagai pemberitahuan seseorang
kader Posyandu di Desa Pendem
adanya informasi baru mengenai suatu hal
di wilayah Puskesmas Janapria memberikan landasan kognitif baru bagi
Kabupaten Lombok Tengah terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-
No. Tingkat Jumlah (%) pesan sugestif dibawa oleh informasi tersebut
Pengetahuan apabila arah sikap tertentu. Pendekatan ini
1 Baik 13 30.2 biasanya digunakan untuk menggunakan
2 Cukup 25 60.5 kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi
3 Kurang 4 9.3 yang berpengaruh perubahan perilaku, biasanya
Total 43 100.0 digunakan melalui media massa.
Sumber : Data primer, 2022

Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, Volume 10 Nomor 1, November 2022 Halaman 3


Pengetahuan merupakan salah satu (2018) dalam Nugroho bahwa peran kader
faktor intrinsik yang dimiliki oleh seseorang jumantik yang baik meliputi pemeriksaan
karena proses belajar atau dari informasi dan keberadaan jentik-jentik nyamuk di tempat-
dapat memberikan dorongan kepada seseorang tempat penampungan air yang ada di dalam dan
untuk melakukan sesuatu. Pengetahuan akan di luar rumah, serta tempat-tempat yang
terus berkembang seiring tuntutan hidup tergenang air, memberikan bubuk abate pada
seseorang, sehingga pengetahuan yang diperoleh tempat penampungan air yang sulit dikuras.
akan mempengaruhi tindakan seseorang Disinilah peran kader posyandu amat
(Notoatmodjo, 2013). dibutuhkan. Secara garis besar, kader Posyandu
Dengan adanya pemberian informasi dipengaruhi oleh motivasi instrinsik dan
yang tepat dan akurat tentunya akan ekstrinsik. Motivasi instrinsik merupakan
menumbuhkan daya pikir seseorang dalam dorongan yang timbul dari dalam diri individu.
memahami sesuatu khususnya kegiatan Motivasi instrinsik kader posyandu meliputi
posyandu dan penyuluhan pencegahan demam faktor umur, tingkat pendidikan, lama pekerjaan,
berdarah. Namun, terkadang informasi dan lama menjadi kader, minat dan kemampuan.
pelatihan yang diberikan belum sesuai dengan Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang
kondisi di lapangan sehingga perlu adanya berasal dari luar diri individu yang berpengaruh
kreativitas dari kader posyandu untuk terhadap kinerja kader, meliputi fasilitas
mengembangkan penyuluhan tentang posyandu, pelatihan kader, pembinaan kader,
pencegahan demam berdarah. insentif dan dukungan masyarakat yang
a. Peran kader Posyandu di Desa Pendem diberikan kepada kader.
di wilayah Puskesmas Janapria Menurut Suryatim (2017) pemberian
Kabupaten Lombok Tengah penghargaan terhadap loyalitas kader akan
Berdasarkan tabel 4.6 peran kader sangat membantu untuk mempertahankan
sebagian besar berperan 84%, dan tidak berperan keaktifan kader posyandu. Pemberian tugas yang
14%. Hasil penelitian ini sejalan dengan tidak membosankan disertai pujian, melengkapi
penelitian yang dilakukan oleh Chasanah Tahun atribut saat bertugas akan membuat kinerja kader
2017 yang hasilnya didapatkan sebanyak 81,3% semakin meningkat (Zulkifli, 2018).
kader memiliki peran yang baik, sedangkan
kader dengan peran kurang baik sebanyak D. KESIMPULAN
18,8%. Tingkat pengetahuan kader Posyandu di
Menurut teori terdapat tiga faktor yang
berhubungan dengan peran, yaitu harapan dari Desa Pendem di wilayah Puskesmas Janapria
lingkungan sehingga memberikan tekanan dan Kabupaten Lombok Tengah sebagian besar
tuntutan, pandangan seseorang terhadap peran dalam kcukup bakk dan didukung oleh
dalam sistem sosial, dan perilaku yang sebagian besar kader berperan baik dalam
menggabungkan karakteristik seseorang dan
harapan lingkungan. Seseorang yang memiliki kegiatan poyandudalam meningkatkan
peran dalam lingkungan masyarakat di lingkup pengetahuan masyarakat.
kesehatan adalah kader.
Kader memiliki kedudukan atau posisi DAFTAR PUSTAKA
sosial dalam masyarakat, sehingga muncul
harapan dari masyarakat untuk kader itu sendiri.
[1] Arikunto, (2019) . Metode Penelitian suatu
Harapan tersebut dapat memberikan tekanan dan
pendekatan praktik. Bandung
tuntutan yang memengaruhi peran kader.
[2] Azizah & Faizah, 2018. Analisis Faktor
Semakin besar harapan masyarakat, maka
Resiko Kejadian Demam Berdarah Dengue
semakin besar tuntutan yang diberikan sehingga
di Desa Mojosongo, Kabupaten Boyolali.
peran kader akan menjadi lebih baik.
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Peran Kader meliputi pemantauan jentik
Muhammadiyah Surakarta. Eksplanasi.Vol
berkala, pemberian sosialisasi terkait
5 (2):1- 3
pencegahan DBD, dan melakukan
[3] Cahyo, A. N., Satus, A., & Wibowo, H.
pemberantasan sarang nyamuk 3M Plus. sesuai
(2015). Gambaran Pelaksanaan PSN
dengan teori yang dijelaskan oleh Soegijanto

Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, Volume 10 Nomor 1, November 2022 Halaman 4


(Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan
3M dalam Pencegahan Penyakit DBD
(Demam Berdarah Dengue) oleh Keluarga.
Media Kesehatan.
[4] Candra, A. (2015). Demam Berdarah
Dengue: Epidemiologi, Patogenesis, dan
Faktor Risiko Penularan. Aspirator.
[5] Ernawati. (2018). Gambaran Praktik
Pencegahan Demam Berdarah Dengue
(DBD) Di Wilayah Endemik DBD.Jurnal
Kedokteran Meditek, 22(1), 1-9.
[6] Firmansyah, Y., & Anita, M. (2021).
Pengaruh Pelatihan Kader Jumantik
terhadap Pengetahuan dan Angka
Kesakitan Demam Berdarah
Dengue. Jurnal Kedokteran Meditek, 27(1),
1-8.
[7] Hidayat, (2018). Metodologi Penelitian dan
Etika Kesehatan .Jakarta : Salemba Medika
[8] Kemenkes. (2016). Dibanding fogging, PSN
3M plus lebih utama cegah DBD. Diunduh
15 September 2022 www.depkes.go.id
[9] Nursalam, (2018). Konsep Dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan,Edisi Pertama,Selemba
Medika,Jakarta
[10] Sugiyono, (2018). Metodologi Penelitian
Kesehatan.Jakarta Pusat : PT Rineka Cipta

Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, Volume 10 Nomor 1, November 2022 Halaman 5

Anda mungkin juga menyukai