4 APRIL, 2019
ABSTRAK
Faktor risiko yang berpengaruh terhadap penyebaran DBD adalah perilaku masyarakat dalam melakukan
pencegahan DBD. Keberhasilan program pencegahan DBD bergantung pada tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap DBD, dan pemahaman terhadap pentingnya menerapkan upaya pencegahan DBD
dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masing – masing. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan DBD terhadap
kejadian DBD di Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat. Penelitian ini berjenis analitik,
dengan metode pendekatan cross-sectional. Sampel dipilih dengan cara consecutive sampling yang
berjumlah 75 responden. Hasil analisis hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian DBD diperoleh
nilai signifikansi 0,005 kurang dari α = 5% (0,005< 0,05) yang menunjukkan tidak terdapat hubungan
antara tingkat pengetahuan dengan kejadian DBD di Banjar Monang-Maning Desa Pemecutan Klod. Pada
75 responden, terdapat 3 responden memiliki perilaku pencegahan yang kurang (4%), 12 responden
memiliki perilaku pencegahan yang cukup (16%), dan 60 responden (60%) memiliki perilaku pencegahan
yang baik. Pada 3 responden yang memiliki perilaku pencegahan yang kurang (4%), tidak terdapat
kejadian DBD pada seluruh responden (0%). Pada 12 responden dengan pengetahuan cukup, terdapat
kejadian DBD pada 3 responden (25,0%). Pada 60 responden (60%) yang memiliki perilaku pencegahan
yang baik, terdapat kejadian DBD pada 9 responden (75%). Setelah dilakukan uji Fisher’s Exact
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,644 lebih dari α = 5% (0,644 > 0,05). Hal ini menunjukkan terdapat
hubungan antara perilaku pencegahan dan kejadian DBD.
Kata Kunci : Demam Berdarah Dengue, Pengetahuan, Perilaku, Pencegahan
ABSTRACT
Risk factors affecting the spread of DHF are community behavior in preventing DHF. The success of the
DHF prevention program depends on the level of community knowledge on DHF, and understanding of
the importance of applying DHF prevention efforts by eradicating mosquito breeding in their respective
environments. This study aims to determine the relationship between knowledge and behavior of
prevention of DHF on the occurrence of DBD in Pemecutan Kelod Village, West Denpasar District. This
research is analytic type, with cross-sectional approach method. Samples were chosen by consecutive
sampling, ie the taking of research subjects who met the criteria were done in sequence to reach the
required number of subjects. The sample of research is 75 respondents. The result of the analysis of the
relationship of knowledge level with the occurrence of DHF obtained significance value 0.005 less than α
= 5% (0.005 <0.05) indicating there is no relationship between the level of knowledge with the incidence
of DBD in Banjar Monang-Maning Village Pemecutan Klod. In 75 respondents, 3 respondents had less
prevention behavior (4%), 12 respondents had adequate prevention behavior (16%), and 60 respondents
(60%) had good prevention behavior. In 3 respondents had less prevention behavior (4%) there was no
DHF incidence (0%). In 12 respondents with sufficient knowledge, there were DBD incidence in 3
respondents (25.0%). In 60 respondents (60%) who had good prevention behavior, there were DHF
incidence in 9 respondents (75%). After Fisher's Exact test, the significance value was 0.644 more than α
= 5% (0.644> 0.05). This shows that there is a relationship between prevention behavior and DHF
incidence.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.4 APRIL, 2019
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.4 APRIL, 2019
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.4 APRIL, 2019
Tabel 2 : Tingkat Pengetahuan Masyarakat yang menjadi syarat uji Chi Square,
tentang DBD sehingga hubungan antara dua variabel
tersebut dicari dengan uji Fisher’s Exact dan
Tingkat Frekuensi Persentase diperoleh nilai signifikansi 0,005 yang
Pengetahuan (%) kurang dari α = 5% (0,005< 0,05).
Kurang 48 64,0 Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
Cukup 12 16,0 terdapat hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan kejadian DBD di
Baik 15 20,0 Banjar Monang-Maning Desa Pemecutan
Klod. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Berdasarkan data, dari 48 responden tingkat pengetahuan tentang DBD pada
dengan pengetahuan kurang terhadap DBD, sebagian besar responden di Banjar Monang
terdapat kejadian DBD pada 3 responden Maning, Desa Pemecutan Kelod tergolong
(25,0%) dan pada 45 responden lainnya kurang baik.
(71,4%) tidak terdapat kejadian DBD. Perilaku pencegahan DBD diukur
Sebanyak 12 responden dengan pengetahuan dengan menggunakan kuesioner. Poin
cukup, terdapat kejadian DBD pada 3 perilaku pencegahan DBD terdiri dari 15
responden (25,0%) dan pada 9 responden pernyataan yang harus dijawab berdasarkan
lainnya (14,3%) tidak terdapat kejadian keseharian responden dengan kategori benar
DBD. Sedangkan dari 16 responden dengan (sudah dilakukan) dan salah (belum
pengetahuan baik, terdapat kejadian DBD dilakukan). Setiap pernyataan diberikan nilai
pada 6 responden (50,0%) dan pada 9 berdasarkan penerapan dari perilaku
responden lainnya (14,3%) tidak terdapat pencegahan tersebut.
kejadian DBD. Berdasarkan data, dari 75 responden
diketahui sebanyak 3 responden memiliki
Tabel 3 : Hubungan Tingkat Pengetahuan perilaku pencegahan yang kurang (4%), 12
dan Kejadian DBD responden memiliki perilaku pencegahan
yang cukup (16%), dan 60 responden (60%)
Kejadian DBD memiliki perilaku pencegahan yang baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perilaku pencegahan sebagian besar
Tingkat TIDAK YA Total responden di Banjar Monang Maning, Desa
Pengetahuan (%) (%) (%) Pemecutan Klod tergolong baik.
Kurang 45 3 48 Tabel 4 : Kategori Perilaku Pencegahan
DBD
(71,4) (25,0) (64,0) Perilaku Frekuensi Persentase
Cukup 9 3 12 Pencegahan (%)
(14,3) (25,0) (16,0) Kurang 3 4,0
Cukup 12 16,0
Baik 9 6 15 Baik 60 80,0
(14,3) (50,0) (20,0)
Dari 3 responden dengan
Untuk mencari hubungan antara dua pengetahuan kurang, tidak terdapat kejadian
variabel tersebut, dilakukan uji Chi Square DBD pada seluruh responden. Pada 12
dengan hasil terdapat nilai harapan kurang responden dengan pengetahuan cukup,
dari 5 sebesar 33,3%, melebihi dari 20% terdapat kejadian DBD pada 3 responden
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.4 APRIL, 2019
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.4 APRIL, 2019
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.4 APRIL, 2019
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum