Juli-Desember 2022
ABSTRAK
Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit menular disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium
tuberculosis). Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat. WHO dalam Annual Report on
Global TB Control 2011 menyatakan bahwa terdapat 22 negara dikategorikan sebagai high burden
countries terhadap TB Adapun. WHO menyatakan Cina urutan pertama kasus TB disusul negara India
posisi kedua kasus TB, Indonesia menempati urutan ke- tiga di dunia kematian akibat TB. Banyak faktor
penyebab terjadinya TB, seperti ketidakpatuhan penderita dalam minum obat, kurang pengetahuan tentang
pengobatan. Penelitian ini untuk menganalisis determina kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru di
Kabupaten Banyuasin.
Metode jenis penelitian desain kuantitatif dengan rancangan penelitian cross Sectional. Teknik random
sampling. Sampel berjumlah 160 penderita TB. Instrument kuisioner, Analisa data univariat, bivariat dan
multivariat dengan α=0,05 dengan menggunakan SPSS.
Hasil penelitian menunjukan hubungan umur p=0,039, pendidikan p=0,008, Sikap p=0,038,
Kesimpulan ada hubungan antara umur, pendidikan dan sikap terhadap kepatuhan minum obat pada pasien
TB paru.
Kata kunci: Kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru.
ABSTRACT
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Tabel Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Variabel Jumlah (n) Persentase (%)
Jenis Kelamin
Laki-Laki 89 56,0
Perempuan 70 44,0
Pendidikan
Dasar 43 27,0
Tinggi 116 73,0
Status Kerja
Bekerja 27 17,0
tidak bekerja 132 83,0
Tabel 4.1 mayoritas pasien berjenis responden berpendidikan tinggi (73%) dan dengan
kelamin laki-laki sebesar (56%), mayoritas status tidak bekerja (83%).
Jenis Kelamin
Laki-laki (-) 15 16,9 74 83,1 89 100 1,966 0,195
Perempuan (+) 6 8,6 64 91,4 70 100 (0,805-4,805)
Pendidikan
Dasar (-) 10 23,3 33 76,7 43 100 2,452 0,044
Tinggi (+) 11 9,5 105 90,5 116 100 (1,122-5,359)
Pekerjaan
Bekerja (-) 4 14,8 23 85,2 27 100 1,150 0,759
Tidak Bekerja (+) 17 12,9 115 87,1 132 100 (0,420-3,150)
Sikap
Mendukung (-) 17 19,5 70 80,5 87 100 3,517
Tidak Mendukung (+) 4 5,6 68 94,4 72 100 (1,239-9,986) 0,018
Tabel 2 diketahui pasien berumur kurang tidak ada hubungan antara umur pasien dengan
dari 42 tahun yang tidak patuh minum obat TB kepatuhan minum obat pada pasien TB paru.
sebanyak 11 orang (15,5%). Hasil analisis statistik Diketahui bahwa pasien yang berjenis
dengan uji chi-square didapatkan p-value = 0,597
Jurnal Mitra Rafflesia Volume 14 Nomor 2
Juli-Desember 2022
kelamin laki-laki yang tidak patuh minum tidak ada hubungan antara pekerjaan pasien
obat TB sebanyak 15 orang (16,9%). Hasil dengan kepatuhan minum obat pada pasien
analisis statistik dengan uji chi-square TB paru.
didapatkan p-value sebesar 0,195 yang berarti Begitu juga pasien dengan sikap
tidak ada hubungan antara jenis kelamin mendukung tidak patuh minum obat TB sebanyak
pasien dengan kepatuhan minum obat pada 17 orang (19,5%). Hasil analisis statistik dengan
pasien TB paru. uji chi-square didapatkan p-value = 0,018 ada
hubungan antara sikap pasien dengan kepatuhan
Diketahui pasien yang berpendidikan dasar
minum obat pada pasien TB paru. Pasien
yang tidak patuh minum obat TB sebanyak 10
mempunyai sikap mendukung beresiko sebesar
orang (23,3%). Hasil analisis statistik dengan uji
3,517 kali lebih besar untuk tidak patuh minum
chi-square didapatkan p-value = 0,044 ada
obat TB dibandingkan pasien yang mempunyai
hubungan antara pendidikan pasien dengan
sikap tidak mendukung. Pada populasi peneliti
kepatuhan minum obat pada pasien TB paru.
menyakini 95% sikap pasien merupakan faktor
Pasien berpendidikan dasar beresiko sebesar
risiko dari kepatuhan minum obat pada pasien TB
2,452 kali lebih besar untuk tidak patuh minum
dengan rentang antara 1,239 sampai 9,986
obat TB dibandingkan pasien yang berpendidikan
tinggi. Pada populasi peneliti menyakini 95% Selanjutnya pasien yang mengalami efek
bahwa pendidikan merupakan faktor risiko dari samping obat yang tidak patuh minum obat
kepatuhan minum obat pada pasien TB paru TB sebanyak 11 orang (14,1%). Hasil analisis
dengan rentang antara 1,122 sampai 5,359. statistik dengan uji chi-square didapatkan p-
Pasien bekerja yang tidak patuh minum value sebesar 0,926 yang berarti tidak ada
obat TB sebanyak 4 orang (14,8%). Hasil hubungan antara efek samping obat dengan
analisis statistik dengan uji fisher’s exact kepatuhan minum obat pada pasien TB paru.
didapatkan p-value sebesar 0,759 yang berarti
Jenis Kelamin 0,114 2,407 0,811 7,144 0,115* 2,399 0,809 7,114
Tabel di atas variabel memiliki hubungan sebesar 5,989 (95% CI: 1,602 – 22,389). Berarti
bermakna dengan kepatuhan minum obat TB pasien berpendidikan dasar beresiko 5,989 kali
adalah umur, Pendidikan, dan sikap. Hasil analisis lebih besar untuk tidak patuh minum obat TB
menunjukkan variabel paling besar pengaruhnya dibandingkan pasien berpendidikan tinggi setelah
terhadap kepatuhan minum obat TB adalah dikontrol oleh variabel umur, jenis kelamin, status
variabel pendidikan karena memiliki nilai PR pekerjaan, sikap, dan efek samping obat. Pada
Jurnal Mitra Rafflesia Volume 14 Nomor 2
Juli-Desember 2022
populasi peneliti menyakini 95% bahwa kepatuhan minum obat pada pasien TB paru
pendidikan merupakan faktor risiko dari dengan rentang antara 1,602 sampai 22,389.