PROPOSAL
OLEH
IMA
PO7124321020
Lampiran 1 Surat pengambilan Data awal dari institusi Dinkes Kota Palu
Lampiran 2 Surat Pengambilan Data awal dari institusi di Dinkes ProvinsiSulawesi
Tengah
Lampiran 3 Surat Pengambilan Data awal PuskesmasMamboro
Lampiran 4 Surat BalasanPengambilan Data awal Puskesmas Mamboro
Lampiran 5 Surat BalasanPengambilan Data awal di DinkesKota Palu
Lampiran 6 Surat BalasanPengambilan Data awal di Dinkes Provinsi Sulawesi
Tengah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri, menentukan jumlah anak
meningkat di banyak bagian dunia, terutama di Asia dan Amerika Latin dan
telah meningkat tidak signifikan dari 54% pada tahun 1990 menjadi 57,4% pada
tahun 2014. Secara regional, proporsi pasangan usia subur 15-49 tahun
tahun terakhir. Di Afrika dari 23,6% menjadi 27,6% di Asia telah meningkat dari
60,9% menjadi 61,6%, sedangkan Amerika latin dan Karibia naik sedikit dari
pilihan metode kontrasepsi dan pengalaman efek samping. Kebutuhan yang belum
terpenuhi untuk kontrasepsi masih terlalu tinggi. Ketidakadilan didorong oleh
adalah sebesar 271.066.366 jiwa yang terdiri atas 136.142.501 jiwa penduduk laki-
jumlah penduduk di indonesia dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2019-2020
dari 3,06 juta per tahun menjadi 2,99 juta per tahun. Jumlah kematian ibu yang
aktif menurut jenis kontrasepsi yang masih rendah adalah kontrasepsi AKDR
(7,9%) hasil cakupan pemakaian alat kontrasepsi masih berpusat pada alat
alat kontrasepsi tersebut adalah faktor pasangan usia subur, pendidikan dan faktor
kontrasepsi yang efektif, aman, dan nyaman bagi sebagian wanita. Pemakaian IUD
tinggi. Risiko kegagalan IUD khususnya Tcu-380A sebanyak 0,8% tiap 100 wanita
bahkan bisa 1:170 wanita pada pemakaian tahun pertama. Metode kontrasepsi IUD
dapat menjamin sekurangnya tiga tahun jarak kehamilan. Pengaturan jarak
kehamilan lebih dari dua tahun dapat membantu wanita memiliki anak yang sehat
dan meningkatkan peluang mereka untuk terus hidup sebesar 50% (Dewi, 2015).
IUD diantaranya faktor usia, dukungan suami, dan faktor intensitas rasa nyeri,
paritas terhadap pemasangan alat kontrasepsi AKDR. Penelitian Arini (2016) ada
hubungan antara paritas ibu dengan pemilihan kontrasepsi IUD dengan nilai
p=0,002, ada hubungan usia ibu dengan pemilihan kontrasepsi IUD dengan nilai
Penelitian lainnya Lontaan & Rompas (2016) ada hubungan usia, dukungan
bahwa puskesmas yang masih rendah penggunaan alat kontrasepsi IUD salah
Puskesmas Mamboro tahun 2020 tercatat 139 peserta. Tahun 2021 tercatat jumlah
akseptor KB IUD tercatat 131 dan sampai bulan Maret tahun 2022 jumlah peserta
Mamboro.
B. Rumusan Masalah
“Faktor apa saja yang berpengaruh dengan rendahnya penggunaan alat kontrasepsi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kota Palu
Kota Palu
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Tujuan umum KB
social ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar
(Maryunanik, 2016).
3. Ciri-ciri kontrasepsi
guna, aman, murah, estetik, mudah didapat, tidak memerlukan motivasi terus
pemakaianya.
1) Tanpa Alat
a) Metode Kalender
masa subur.
(1) Keuntungan
(2) Kerugian
menstruasi.
sebelum digunakan.
pada saat yang sama setiap pagi dan setelah tidur nyeyak sekitar 3-
5 jam.
(1) Keuntungan
lender serviks.
(2) Kerugian
(d) Apabila suhu tubuh tidak diukur pada sekitar waktu yang
tubuh basal.
(e) Tidak mendeteksi permulaan masa subur sehingga
(4) Efektifitas
Tubuh
(a) Penyakit.
(e) Stress.
(a) Suhu diukur pada waktu yang hampir sama setiap pagi
agak encer dan lebih banyak, lebih mirip jeli, setelah ovulasi lebih
bervariasi bagi setiap wanita dan pada setiap siklus. Tiga hari
setelah puncak masa subur dapat dilakukan seggama tanpa alat
kontrasepsi.
(1) Keuntungan
kehamilan.
(2) Kerugian
alamiah.
pemakaian obat-obat.
2) Dengan Alat
(1) Keuntungan
(2) Kerugian
memasang alatnya.
(a) Paritas.
b) Diafragma
menutupi serviks.
dipersiapkan sebelumnya.
seksual.
haid.
c) Kap Serviks
(1) Keuntungan
(2) Kerugian
(a) Hanya ada satu efek samping minor yaitu timbulnya secret
dalam vagina.
(b) Spons
pengeluaranya.
sprmisisdnya.
mengeluarkanya.
sponge in situ.
d) Kondom wanita
e) Spermised
sel telur.
(2) Manfaat
mencegah kehamilan yang efektif, aman dan refersible yang terbuat dari
plastik atau logam kecil yang dimasukkan dalam uterus melalui kanalis
servikalis (Marry, 2018). Intra Uteri Device (IUD) adalah salah satu alat
ukuran, bahan dan masa aktif fungsi kontrasepsinya). Yang diletakkan dalam
telah dirancang sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran, bahan dan masa aktif
reversible dan ber-jangka panjang, dan dapat dipakai oleh semua perempuan
ditempatkan didalam uterus dibuat dari plastik khusus yang diberi benang
2. Jenis-jenis IUD
a. Copper-T
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini
b. Coper-7
c. Multi load
IUD ini terbuat dari plastik (polyetthelene) dengan dua tangaan kiri dan
kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari ujung atas keujung
bawah 3,6 cm. Batang diberi gulungan kawaat tembaga dengaan luas
permukaaan 250 mm, atau 375 mm, untuk menambah efektifitas. Ada tiga
d. Lippesloop
IUD ini terbuat dari polyethelene, berbentuk huruf spiral atau huruf s
rendah. Keuntungan dari pemakaian IUD jenis ini adalah bila terjadi
4. Keuntungan IUD
b. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu
diganti).
terjadi infeksi)
5. Kelemahan IUD
a. Perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar
c. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering
berganti pasangan.
pemasangan AKDR
h. Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila
a. Usia reproduksi
b. Keadaan nulipara
i. Perokok
7. Kontraindikasi IUD
a. Sedang hamil.
mempengaruhi kavumuteri.
kontrasepsi adalah:
a) Umur
b) Gaya hidup
c) Frekuensi senggama
2) Faktor kesehatan
a) Status kesehatan
b) Riwayat haid
c) Riwayat keluarga
a) Efektifitas
b) Efek samping
c) Biaya
9. Teknik pemasangan IUD
a) Pengertian :
servikalis.
b) Tujuan :
c) Prosedur :
1) Persiapan Alat :
Alat steril :
2) Persiapan Klien :
3) Pelaksanaan :
klem
tekan
larutan klorin
(m)Melakukan vulvahigine
klem
tekan
larutan klorin
melihat lendir serviks yang ada pada sonde uterus, yang kedua
ujung portio
(y) Atur letak leher biru pada tabung inserter sesuai kedalaman
potong benang saat tampak keluar dari lubang tabung 3-4 cm,
Dokumentasi.
pemakaianya.
3) Prosedur :
1) Persiapan alat
b) Kursi periksa
c) Lampu sorot
d) Alas bokong/Tissue
f) Tempat sampah
f) Crocodile (1)
h) Gunting (1)
i) Mangkok bertutup berisi kapas savlon
2) Persiapan klien :
3) Pelaksanaan :
a) Klien diberitahu
litotomi
tang.
k) Filament AKDR ditarik dengan tampon tang secara perlahan-
bukti pengangkatan
ember rendaman
dirapiakan kembali
c. Manfaat IUD
a. Pasca salin
1. Usia
umur adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan. Usia
Wawan A dan Dewi M (2011) adalah umur individu yang terhitung mulai saat
dilahirkan sampai berulqng tahun. Umur atau usia adalah satuan waktu yang
mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup
maupun yang mati. Semisal, umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur
sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung. Oleh yang demikian, umur itu
diukur dari tarikh ianya lahir sehinggatarikh semasa(masa kini). Manakala usia
pula diukur dari tarikh kejadian itu bermula sehinggalah tarikh semasa (masa
fungsi faaliah, komposisi biokimiawi, dan sistem hormonal pada suatu periode
Rompas, 2016).
2. Dukungan Suami
serta lingkungan sosial budaya yang menganggap semua perkataan suami harus
dituruti istri dan anak-anaknya, termasuk larangan untuk mengikuti prgram KB.
Kurangnya dukungan suami serta keingian Pasangan Usia Subur (PUS) untuk
pertumbuhan penduduk yang sangat cepat. Hal ini tidak dapat teratasi tanpa
keluarga sehat dengan adanya dukungan dari suami yang bisa menggerakkan
PUS tersebut untuk menggunakan alat kontrasepsi yang lebih efektif (Saifuddin
dkk, 2008).
dengan skala sedang (4-6) sebanyak 28 orang (68,3%), dan minoritas responden
mengalami Nyeri pada saat pemasangan AKDR dengan skala ringan (1-3)
sebanyak 13 orang (31,7%). Sesuai dengan pendapat (Gebbie & Glasier, 2017)
yang menyatakan bahwa pada saat pemasangan AKDR bisa menyebabkan rasa
nyeri yang hebat. Hal ini disebabkan oleh Syncope vasovagal atau syok serviks
yang terjadi akibat dilatasi os servikalis internus oleh sonde atau alat pemasang.
Serangan ini biasanya sementara dan dapat hilang dengan sendirinya dan
mungkin perlu dihentikan dan pasien diresusitasi. Dan apabila pasien tersebut
gagal untuk dipulihkan dengan manuver resusitasi dasar, maka AKDR mungkin
apabila merasa bahwa banyaknya anak yang masih hidup sudah mencukupi
besar jumlah anak hidup yang dimiliki seseorang, semakin besar kemungkinan
untuk membatasi kelahiran. Dengan melihat jumlah anak yang dilahirkan hidup
di temukan pula hubungan yang bersifat positif, artinya makin tua umur
Banyaknya anak merupakan salah satu faktor pasangan suami istri tersebut
kontrasepsi dalam rahim. Pasangan suami istri yang telah mempunyai anak
telah mempunyai anak lebih dari tiga orang dengan umur di atas 30 tahun,
Variabel independen
Usia
Variabel dependen
Dukungan Suami
Paritas
E. Hipotesis
1. Ha
2. H0
METODE PENELITIAN
control, yaitu penelitian yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dan
karena faktor risiko diukur dengan melihat kejadian masa lampau untuk
mengetahui ada tidaknya faktor risiko yang dialami. Fakta yang ingin dilihat
IUD
IUD
Bukan IUD
Populasi
IUD
Bukan IUD
Bukan IUD
Gambar 3.1
Skema Rancangan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan bulan april sampai bulan Mei 2022
1. Populasi
orang.
2. Sampel
oleh populasi (Sugiyono, 2017). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang
sampai Maret 2022 sebanyak 52 orang. Jadi, jumlah sampel dalam penelitian
ini adalah 104 terdiri dari 52 akseptor KB IUD (kasus) dan 52 akseptor KB non
serta variabel dependen adalah usia, dukungan suami, intensitas rasa nyeri
2. Definisi Operasional
a. KB IUD
moderen yang telah dirancang sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran, bahan
b. Usia
c. Dukungan Suami
finansial
Cara ukur : Pengisian Kuesioner
Nyeri sedang
e. Paritas
Multipara
Grandemultipara
E. Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian
pada subyek sebagai sumber informasi (Saryono, 2013). Adapun data yang
diberi nilai 3, Kadang-Kadang (KK) diberi nilai 2, Tidak Pernah (TP) diberi
nilai 1. Nilai tertinggi kuesioner ini adalah 30 dan nilai terendah adalah 10.
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
catatan Puskesmas Mamboro Kota Palu, Dinas Kesehatan Kota Palu, Dinas
F. Alur Penelitian
1. Langkah awal dalam penelitian ini adalah meminta surat izin penelitian untuk
Tengah dengan mamakai masker dan menjaga jarak serta memakai hand
sanitaizer
3. Mengambil data jumlah akseptor KB di Dinas Kesehatan Kota Palu dengan
Kota Palu dengan mamakai masker dan menjaga jarak serta memakai hand
sanitaizer.
calon responden.
dan setelah selesai diisi peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah dibagi.
10. Kemudian peneliti merapikan alat dan bahan serta mencuci tangan.
G. Pengumpulan Data
2016b), yaitu:
1. Editing, hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus
dilakukan peng “kodean” atau “coding”, mengubah data berbentuk kalimat atau
dari masing-masing responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf”
4. Pembersihan data (Clearning data). Apabila semua data dari setiap sumber data
H. Analisis Data
1. Analisis Univariat
untuk mengetahui distribusi dan presentasi dari tiap variabel. Analisis tabel
2. Analisis Bivariat
analisis ini dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dan
(x2). Dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 0,05 atau tingkat
0,05 berarti Ho ditolak (ada hubungan), bila nilai p > 0,05 berarti Ha gagal
I. Penyajian Data
Dalam penelitian ini data akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
J. Etika Penelitian
menekankan pada masa etik yang harus dipegang (Notoatmodjo, 2016) antara lain:
cocent).
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and
confidentiality)
untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Penelitian
tidak menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan subjek.
sebagainya.
and benefits)
mencegah atau mengurangi rasa sakit, cidera, stres, maupun kematian subjek
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Gebbie & Glasier. (2017). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (3rd ed.).
Jakarta, EGC.
Lontaan & Rompas. (2016). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan
Kontrasepsi Pasangan Usia Subur Di Puskesmas Damau Kabupaten Talaud.
Jurnal Ilmiah Bidan, 2(1), 27–32.
Wawan A dan Dewi M. (2011). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Nuha Medika.
Yahedi. (2015). Buku Ajar Kependudukan dan Keluarga Berencana. Jakarta, EGC.