Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Akseptor KB tentang Tingkat pengetahuan dengan
kepatuhan penggunaan Alat Kontrasepsipil KB di RW 1 Kelurahan Mata
Air Wilayah Kerja Puskesmas Rawang Padang Selatan Tahun 2019
Tingkat Pengetahuan F %
Baik 32 59,3
Kurangbaik 22 40,7
Total 54 100
2. Tingkat Kepatuhan
4.2
Distribusi Frekuensi Akseptor KB Tentang Kepatuhan Penggunaan Alat
Kontrasepsi Pil KB di Kelurahan Mata Air Wilayah Kerja Puskesmas
Rawang Padang Selatan Tahun 2019
37
Kepatuhan F %
Patuh 33 61,1
Total 54 100
Tabel. 4.3
Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan penggunaan Alat kontrasepsipil
KB di Kelurahan Mata Air Wilayah KerjaPuskesmas Rawang Padang
Selatan Tahun 2019
38
Total Count 21 33 54
% within
38.9% 61.1% 100.0%
pengetahuan
% within kepatuhan 100.0% 100.0% 100.0%
baik tentang Alat kontrasepsi pil KB 32 (59,3%) dan yang patuh menggunakan
statistic menggunakan chi – square diperoleh P value = 0,975 > (P 0,05). Secara
C. Pembahasan
Puskesmas Rawang Padang Selatan Tahun 2019. Hasil sama dengan yang di
39
Penelitian Endah (2014) didapatkan hasil 72,7% patuh dalam mengkonsumsil
Pil KB.
antara sel telur yang telah matang dengan sel sperma), maka kontrasepsi dapat di
artikan sebagai cara untuk mencegah pertemuan antara sel telur dan sel sperma
sehingga tidak terjadi pembuahan dan kehamilan. ( Purwoastuti dan Siwi. 2015 ).
ini dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen ,dan upaya ini dapat
dilakukan dengan menggunakan cara, alat atau obat - obatan ( proverawati, dkk
2010 ) Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terbuahinya sel telur oleh sel
sperma atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding
Pil kontrasepsi dapat berupa pil kombinasi ( berisi hormone estrogen &
progestogen ) atau pun hanya berisi progestogen saja (Purwoastuti dan ESiwi.
kesehatan ibu dan anak, keluarga dan masyarakat pada umumnya. Dalam
memang ada kecamatan yang hanya satu Puskesmas yang sudah dapat di jangkau
40
penduduk yang bermukim di dekat nya karena penduduk lain tempat tinggal nya
jauh dari Puskesmas. Adanya perbedaan yang sangat jauh dalam lokasi tempat
karena pengaruh tingkat pendidikan responden pada umum nya tamatan SLTP 24
(44,4 %) dan SLTA 18 (33,3 %) .Hal ini didukung dari hasil kuesioner yang
Selatan. Dengan rincian yang tidak mengikuti penyuluhan SD(11%) SMP (31%)
SMA( 24%) Perguruan tinggi( 6%) dan yang mengikuti penyuluhan SD( 9%)
(59,3%) memiliki pengetahuan baik tentang pil KB. Hasil yang sama juga
Karang Kecamatan Delanggu Klaten , Hasil juga sesuai dengan penelitian Fitri
41
(2013) di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo lebih tinggi yaitu 87 %
Teori menyatakan pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini
rasa, dan raba sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
yang tinggi patuh untuk mengkonsumsi pil KB sesuai jadwal. Hal ini sesuai
bahwa seseorang dengan tingkat pengetahuan yang tinggi akan lebih mudah
akan lebih memiliki tingkat kesadaran untuk merubah perilakunya menjadi lebih
dan pelatihan, sumber informasi yang di peroleh melalui media massa, media
42
seseorang memiliki kemampuan analisis dan sintesis yang baik (Irmayati, 2007
menerima informasi baru. Hal ini menunjuk kan bahwa semakin tinggi
pendidikan seseorang maka pengetahuan nya akan semakin luas atau baik, selain
43
Hail uji statistic chi – square di dapatkan p value = 0,752, dimana p <
Puskesmas Bantul Surakarta. Hal ini dilihat dari hasil analisis dengan ujichi –
square, diperoleh nilai sigifikan 0,000 (p <0,05) . Hal ini menunjukkan terdapat
dan juga Sanding, dkk, dengan judul Hubungan pengetahuan ibu dengan
Mongondow Timur hasil uji chi square (ᵡ2) diperoleh nilai p= 0,001 terdapat
hubungan bermakan antara pengetahuan dengan kepatuhan minum pil KB, juga
Penelitian Anna(2012) dari hasil uji statistik diperoleh nilai chi square
sebesar 6,451 yang lebih besar dari X tabel yaitu 3,481 dan nilai p= 0,011 yang
44
lebh kecil dari α = 0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara
membentuk tindakan seseorang dalam hal ini kepatuhan akseptor KB pil sesuai
45
Walaupun secara statistik didapatkan tidak ada hubungan ,namun
yang baik lebih tinggi (59,3%) dari pada yang memiliki pengetahuan
terlihat lebih tinggi yang patuh (61,1%) dari pada yang tidak patuh
(38,9%.
46