PENDAHULUAN
Tampil rapi dan menarik tidak hanya kebutuhan wanita. Kini para pria juga selalu ingin
tampil rapi dan menawan dalam setiap kegiatan. Banyak hal yang pria perhatikan terkait
penampilannya, salah satuya adalah gaya rambut. Ini membuat akan kebutuhan jasa barbershop
Barbershop adalah salah satu perusahaan jasa yang banyak digunakan oleh kaum adam untuk
memaksimalkan penampilan. Barbershop memberikan layanan kepada kaum pria dengan gaya
hidup yang sesuai dengan era modern. Hairstylish yang didapatkan oleh konsumen mengikuti
Barbershop memiliki banyak kelebihan yaitu seperti layanan pijat kepala, rileksasi dengan
handuk panas dan facial, tempat penjualan produk perawatan rambut dan juga ruangan nyaman
Di Indonesia khususnya kota padang barbershop mulai berjamur dan berkembang dalam 2-3
tahun ini. Soopercut Barbershop adalah salah satu barbershop yang berdiri 25 september yang
didirikan oleh tiga orang pengusaha muda yaitu wildani, ahsan dan ekky yudrika yang
beralamatkan di jalan Bandar purus no 43b padang. Barbershop ini memiliki 6 orang karyawan
yang dimana 1 orang kasir dan 5 orang capster (tukang cukur) dimana 2 orang nya freeline
Setiap tukang cukur yang telah bekerja di Soopercut Barbershop telah handal dan telah
terampil dalam mengolah rambut pria sesuai yang di inginkan konsumen. Setiap tukang cukur
dalam table di bawah ini saya dapatkan data pengujung Soopercut Barbershop dari bulan
Tabel 1.1
/bln (%)
Januari 725 -
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan dan kenaikan pengujung dari
bulan ke bulan dari bulan januari-februari naik sebesar 2,02% pada bulan februari-maret turun
sebesar 1,36%. Pada bulan maret-april naik sebesar 1,08%. Pada bulan april-mei turun sebesar
Dari data di atas dapat disimpulkan fenomena yang terjadi adalah fluktuasi, maka citra
merek, kualitas pelayanan dan kepercayaan berperan penting dalam meningkatkan loyalitas
pelanggan yang setia adalah mereka yang sangat puas dengan produk tertentu sehingga
mempunyai antusiasme untuk memperkenalkan kepada siapa pun yang mereka kenal.
Selanjutnya pada tahap berikutnya pelanggan yang loyal tersebut akan memperluas “kesetiaan”
mereka pada produk lain buatan produsen yang sama. Pada akhirnya mereka adalah kosumen
citra merek adalah persepsi dan keyakinan terhadap sekumpulan asosiasi suatu merek yang
terjadi di benak konsumen. Hubungan yang erat diantara asosiasi merek dengan citra merek
dimana asosiasi yang terjalin pada suatu merek pada pembentuk citra merek, suatu asosiasi
merek adalah segala sesuatu hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah
merek.(WIJAYANTO, 2013)
Kepercayaan adalah keinginan satu pihak untuk mendapatkan perlakuan dari pihak
lainnya dengan harapan bahwa pihak lainya akan melakukan tindakan penting untuk memenuhi
harapan tersebut, terlepas dari kemampuannya untuk memonitor atau mengontrol pihak
lain(Soegoto, n.d.)
Kualitas pelayanan merupakan suatu tindakan atau perbuatan yang diberikan oleh
seseorang kepada orang lain dalam bentuk bantuan layanan suatu urusan, sehingga orang lain
Berdasarkan data-data dan uraian di atas dengan melihat daya saing barber shop telah
menjamur di kota padang. saya selaku peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui
tingkat loyalitas konsumen terhadap Soopercut Barbershop dengan cara mengukur tingkat
kualitas pelayanan citra merek dan kepercayaan. Dan peneliti mengambil judul :
Berdasarkan latar belakang penelitian maka yang menjadi masalah penelitian adalah
sebagai berikut :
Barbershop padang
Barbershop padang
Barbershop padang
1.3 TUJUAN PENELITIAN.
Maksud penelitian ini adalah untuk menggumpulkan data, mengolah, menganalisa, dan
menginterprestasikan untuk mengetahui lebih jauh tentang kualitas layanan serta kepuasan
Barbershop padang
Barbershop padang
Adapun manfaat dari penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi perusahaan, penelitian ini bermanfaat sebagai masukan dalam membuat kebijakan
untuk meningkatkan penjualan dan sebagai masukan untuk menganalisa kualitas dan
2. Bagi akademis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dunia akademis
dimana hasil yang ditemukan dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dalam
loyality is defined as non random purchase expressed over time by some decision making
unit. Berdasarkan definisi tersebut terlihat bahwa loyalitas lebih ditujukan kepada suatu
perilaku, yang ditujukan dengan pembelian rutin, didasarkan pada unit pengambilan
Loyalitas atau kesetiaan didefenisikan sebagai komitmen yang dipegang kuat untuk
membeli atau berlangganan lagi produk atau jasa tertentu dimasa depan meskipun ada
pengaruh situasi dan usaha pemasaran yang berpotensi menyebabkan perubahan perilaku.
Loyalitas sebagai kondisi di mana pelanggan mempunyai sikap positif terhadap suatu merek,
mempunyai komitmen pada merek tersebut dan bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa
terus menerus, membeli dan menggunakan produk dan jasa perusahaan berulang kali, dan
1. Dapat mengurangi biaya pemasaran (karena biaya untuk menarik pelanggan yang baru lebih
mahal).
3. Dapat mengurangi biaya turn over konsumen (karena penggantian konsumen yang lebih
sedikit).
5. Mendorong word of mouth yang lebih positif, dengan asumsi bahwa pelanggan yang loyal
1. Repeat buying (repuchase), yaitu melakukan transaksi secara langsung setiap waktu.
2. Retention, menunjukkan adanya perhatian pelanggan tentang apa yang dilakukan perusahaan,
untuk mengkonsumsi sebuah produk atau menggunakan jasa yang telah dirasakan.
Citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti yang
tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen(Kotler & Armstrong, 2010)
citra merek dapat didefinisikan sebagai persepsi tentang merek yang tercermin oleh
asosiasi merek yang diselenggarakan di memori konsumen. “Citra merek adalah persepsi dan
keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti yang tercermin dalam asosiasi yang terjadi
1. Mudah diingat, artinya elemen merek yang dipilih hendaknya yang mudah diingat dan disebut
atau diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan hendaknya menarik, unik sehingga menarik
2. Memiliki makna, artinya elemen merek hendaknya mengandung sebuah makna maupun
penjelasan/ deskripsi dari produk. Diharapkan makna ini untuk dapat mempengaruhi konsumen
untuk mengkonsumsi produk tersebut. Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa:
3. Menarik dan lucu, artinya pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan
variasi elemen merek yang unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan visualisasi dan
imajinasi. Dalam hal ini yang ditonjolkan adalah desain yang menarik dan lucu.
2.3.1 Kepercayaan
kepercayaan adalah keyakinan satu pihak pada reliabilitas, durabilitas, dan integritas
pihak lain dalam relationship dan keyakinan bahwa tindakannya merupakan kepentingan yang
paling baik dan akan menghasilkan hasil positif bagi pihak yang dipercaya.(Peppers & Rogers,
2011)
kompetensi, integritas, kejujuran, dan kebaikan hati perusahaan.(Kotler & Keller, 2009)
dipercaya. Kredibilitas harus dilakukan dengan kata-kata, “ saya dapat mempercayai apa
yang dikatakannya mengenai ….” bentuk lain yang berhubungan adalah believability dan
truthfulness.
2. Reliabilitas. Reliabilitas berarti sesuatu yang bersifat reliable atau dapat dihandalkan.
dilakukan dengan tindakan; “ saya dapat mempercayai apa yang akan dilakukannya . ….”
3. Intimacy. Kata yang berhubungan adalah integritas yang berarti karyawan memiliki
kualitas sebagai karyawan yang memiliki prinsip moral yang kuat. Integritas
menunjukkan adanya internal consistency, ada kesesuaian antara apa yang dikatakan dan
Rogers, 2011)
Pihak-pihak yang terlibat sulit untuk saling percaya apabila ide masingmasing pihak tidak
konsisten. 36
Untuk mengurangi risiko, pihak yang tidak percaya akan membina relationship dengan
kepercayaan harus dilakukan secara teratur dan berkualitas tinggi; atau dengan kata lain,
harus relevan, tepat waktu, dan reliable. Komunikasi masa lalu yang positif akan
menimbulkan kepercayaan, dan pada gilirannya akan menjadi komunikasi yang lebih
memerlukan partisipasi semua pihak dan tindakan yang meningkatkan keinginan untuk
3. Insentif: insentif diselaraskan sehingga karyawan mempercayai dan memenuhi diri mereka
sendiri
4. Desain kerja sama: pelanggan membantu merancang produk secara perorangan dan melalui
komunitas
5. Perbandingan produk dan nasihat: membandingkan produk pesaing secara jujur dan komunitas
kompherehensif
6. Rantai pasokan: semua mitra rantai pasokan bersatu untuk membangun kepercayaan
Service quality merupakan penilaian pelanggan terhadap proses penyediaan jasa. Dengan
jasa(Bateson, 1995)
Pelayanan adalah kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada
pihak lain yang pada dasarnya tidak terwujud dan tidak pula berakibat pemilihan sesuatu.(Kotler
Dalam model kualitas jasa yang dirumuskan terlihat bahwa pengharapan konsumen dibentuk
Model kualitas jasa pelayanan ini mengidentifikasi lima kesenjangan yang menyebabkan
gagalnya pelayanan jasa. Kelima kesenjangan tersebut diuraikan sebagai berikut (Kotler &
Keller, 2009):
1. Kesenjangan pengharapan pelanggan dengan persepsi manajemen. Manajemen tidak
selalu memahami dengan tepat apa yang diinginkan pelanggan atau bagaimana
barangkali belum menetapkan standar mutu yang jelas, atau barangkali manajemen
menetapkan standar mutu yang jelas tetapi tidak realistis, atau standar mutu jelas dan
3. Kesenjangan spesifikasi kualitas jasa dengan pemberian jasa. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi pemberian jasa. Tenaga kerja barang kali belum memperoleh cukup
latihan atau mempunyai beban kerja yang terlalu banyak. Selain itu moral personil
dipengaruhi akan janji yang diutarakan oleh pemberi jasa melalui komunikasi
eksternal tadi.
5. Kesenjangan jasa yang dinikmati pelanggan dengan jasa yang diharapkan konsumen.
Kesenjangan ini timbul bila satu atau lebih dari kesenjangan yang telah disebutkan
tadi terjadi.
Untuk menarik konsumen maka sebuah perusahaan baik perusahaan jasa atau produk wajib
memberikan suatu kualitas jasa yang baik untuk konsumennya. Namun terkadang perusahaan
belum bisa melakukan hal tersebut dikarenakan masih ada beberapa faktor yang menyebabkan
1. Produksi dan Konsumsi yang terjadi secara simultan. Salah satu karakteristik jasa yang
penting adalah Inseparability, artinya jasa diproduksi dan di konsumsi pada saat yang
bersamaan. Beberapa kekurangan yang mungkin ada pada karyawan pemberi jasa dan dapat
b. Perusahaan tidak bisa selalu menyajikan informasi terbaru kepada pelanggan, misalnya
5. memperlakukan semua pelanggan dengan cara yang sama karena pelanggan adalah manusia
mendengardanmengatasikeluhan/komplainyang diajukankonsumen.
4. Empati (emphaty) adalah kesediaan karyawan dan pengusaha untuk lebih pedul'i memberikan
5. Berwujud (tangible) adalah fasilitas fisik, peralatan, dan berbagai media komunikasi
Citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti yang
tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen(Kotler & Armstrong, 2010)
Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan di Kantor Pos
Bondowoso dan Situbondo. Hal ini berarti bahwa persepsi pelanggan atas citra merek yang baik
(meningkat), maka dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dan sebaliknya jika citra merek
citra merek yang terdiri atas kekuatan asosiasi merek, keuntungan asosiasi merek dan keunikan
asosiasi merek secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas konsumen
dan loyalitas niat dalam konteks produk kosmetik yang dipilih di kalangan masyarakat India
Tengah, hasilnya menunjukkan bahwa tiga brand image benefit yaitu fungsional, sosial dan
penampilan meningkat secara positif. dan secara signifikan terkait dengan kepuasan pelanggan
dan niat loyalitas. Dan di sisi lain dua brand image benefit yaitu eksperimental dan simbolis tidak
memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kepuasan dan loyalitas pelanggan dengan kata
lain kita dapat mengatakan bahwa manfaat brand image simbolik dan eksperimental memiliki
dampak negatif terhadap kepuasan pelanggan dan niat loyalitas, oleh karena itu kita dapat
dikatakan bahwa H2 dan H3 kedua hipotesis tersebut tidak sepenuhnya didukung karena hanya
tiga manfaat yaitu sosial, simbolik dan penampilan yang meningkat memiliki hubungan yang
signifikan dengan kepuasan dan loyalitas, sarannya adalah agar pengguna produk kosmetik lebih
memuaskan dan loyal jika mereka merasa tinggi. sosial, fungsional dan penampilan
Brand image has path coefficient value of t statistic 0, 23 with 2.87> 1.96. Thus, the significance
test obtain significant results, wherein H3 is received, which means there is significant influence
between Brand Image on Customer Loyalty. Where the results of Chen (2010: 315), cites the
influence of variables Brand Image on Customer Loyalty.(Ir. Thomas Budhyawan Yudhya, S.E.,
2017)
Hasil pengolahan data diperoleh nilai thitung sebesar 2,298 dan p value 0,024 sehingga nilai
thitung lebih besar dari ttabel atau (2,298>1,985) dan p value lebih kecil dari 0,05 atau
(0,024<0,05), maka H0 ditolak artinya citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Berdasarkan dari teori dan 5 penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa Citra Merek
kepercayaan adalah keyakinan satu pihak pada reliabilitas, durabilitas, dan integritas pihak lain
dalam relationship dan keyakinan bahwa tindakannya merupakan kepentingan yang paling baik
dan akan menghasilkan hasil positif bagi pihak yang dipercaya.(Peppers & Rogers, 2011)
Service quality merupakan penilaian pelanggan terhadap proses penyediaan jasa. Dengan
jasa(Bateson, 1995)
Kualitas pelayanan secara signifikan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada KFC
Metrocity Pekanbaru. Dari hasil pengujian secara parsial, diperoleh hasil bahwa taraf signifikansi
0,031 lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti menjelaskan bahwa variabel kualitas pelayanan
Variabel bukti fisik dan ketanggapan mempunyai nilai tsig < 0.05. Artinya kedua
variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank Jateng Syariah
Cabang Surakarta, sedangkan untuk kepuasan memiliki tsig sebesar 0.029. Artinya bahwa
Variabel bukti fisik dan ketanggapan mempunyai nilai tsig < 0.05. Artinya kedua
variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank Jateng Syariah
Cabang Surakarta, sedangkan untuk kepuasan memiliki tsig sebesar 0.029. Artinya bahwa
Berdasarkan dari teori dan 3 penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa Citra Merek
H1
CITRA MEREK
H2
LOYALITAS
KEPERCAYAAN PELANGGAN
H3
KUALITAS
PELAYANAN
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Soopercut Barbershop
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012), dalam penelitian ini populasinya yaitu
seluruh konsumen yang telah menggunakan jasa Soopercut Barbershop Bandar Purus
Padang
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono, 2012). Penentuan jumlah sampel menurut (Sugiyono, 2012), yaitu bila dalam
penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (kolerasi atau regresi ganda) maka
jumalah sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Dengan demikian maka
jumlah sampel minimal dalam penelitian ini yang memiliki variabel bebas dan terikat
sebanyak 4, maka 4x20 = 80 responden. Dari perhitungan diatas maka jumlah sempel dalam
penelitian ini 80 responden yang telah menggunakan jasa Soopercut Barbershop Bandar
Purus Padang
b. usia
c. Pekerjaan
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data Primer
Merupakan jenis data utama yang mendukung penelitian, Sumber data primer ini
2. Data Sekunder
Merupakan jenis data yang kedua yang mendukung penelitian Sumber data ini di
peroleh dari Soopercut Barbershop Bandar Purus Padang atau berdasarkan survey awal pada
kuisioner (angket), Kuisioner adalah daftar pernyataan yang di berikan kepada responden
untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian hasil kuisioner inilah yang akan
di angkakan (kuantifikasi), di susun tabel-tabel dan dianalisis secara statistik untuk menarik
kesimpulan penelitian.
(Lovelock & Wirtz, 2010). Pelanggan yang puas akan kinerja perusahaan mempunyai
4. Kurang memberikan perhatian pada merek dan iklan pesaing dan kurang sensitif
terhadap harga.
meliputi kehandalan, daya tahan, ketepatan, kemudahan operasi, dan perbaikan produk,
1.kinerja
2. keandalan
3. fitur
4. daya tahan
5. conformance (standar)
6. desain
7. service ability
3.5.3 Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhannya untuk mendapatkan produk dan jasa yang diinginkannya. (Keller, 2009)
Ada empat indikator yang mencirikan harga yaitu (Agustine et al., 2016) :
1. Keterjangkauan harga.
2.3.4 Lokasi
Salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi dimulai dengan memilih
komunitas. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan
1. Keterjangkauan lokasi.
3. Kedekatan lokasi
Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor
tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Valid tidaknya suatu
item instrumen dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi produk, moment
pearson produk dengan level signifikasi 5%. Bila signifikansi hasil korelasi <0,05 (5%)
maka dinyatakan valid dan sebaliknya dikatakan tidak valid. Setelah data ditabulasikan,
maka pengujian validitas konstruk dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan
mengkorelasikan antar skor item instrumen, (Sugiyono, 2012). Perhitungan ini akan
dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical package for social
reliabilitas. Instrument yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2012).
Reliabilitas variabel ditentukan berdasarkan nilai alpha cronbach, apabila nilai alpha
lebih besar dari 0,6 maka dikatakan variabel tersebut reliable atau dapat diandalkan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup analisis deskriptif,
uji asumsi klasik, regresi linear berganda . Semua analisis data menggunakan bantuan
variabel penelitian. Dengan cara menyajikan data ke dalam tabel distribusi dan nilai
dalam kuisoner, secara umum analisis deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini
yang dikemukakan oleh (Arikunto, 2006) bahwasanya untuk mendapatkan rata-rata skor
masing-masing indikator dan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner
Keterangan:
S = Setuju (4)
N = Netral (3)
berikut:
sebagai berikut:
penelitian telah memiliki keakuratan atau kehandalan. Secara umum tahapan pengujian
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji T
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid (Ghozali, 2011). Untuk
melakukan uji normalitas digunakan uji Kolmogorov Smirnov (KS) dimana apabila
nilai signifikan variabel penelitian lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan
2011).
2. Uji Multikolinieritas
regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Metode yang dapat digunakan
untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapatdilihat dari nilai tolerance
atau variance inflation factor (VIF). Model regresi akan bebas dari multikolinieritas
jika nilai tolerance > 0.10 atau jika VIF < 10. (Ghozali, 2011).
3. Uji heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk
Glejser. Uji Glejser ini dilakukan dengan cara meregres variabel bebas terhadap nilai
residualnya yang telah unstandardized. Bila nilai signifikannya lebih besar dari 0,05
Jenis penelitian dilihat dari Pengaruh antar variabel bersifat asosiasi sehingga alat
analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.(Ghozali, 2011). Analisis regresi
linier barganda adalah analisis yang dilakukan untuk mengukur kekuatan Pengaruh antara
2 atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus yang digunakan
dalam metode analisis regresi berganda adalah sebagai berikut : Y = a +b1X1 + b2X2 +
b3X3 + e
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
X1 : Kualitas Produk
X2 : Harga
X3 :Lokasi
e : Random Error
Pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam
𝑅 2⁄
𝑘
F=(1−𝑅2 )
⁄
𝑛−𝑘−1
Keterangan :
R2 = Koefisien Determinasi
variabel dependen secara parsial atau individu dengan asumsi jika signifikan t – hitung
𝑛
𝑡=
𝑆𝑛
Dimana :
Kriteria Pengujian
Agustine, D., Edwin, D., Wibowo, A., Manajemen, P., Ekonomi, F., Riau, U., & Batam, K.
3.
Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM dan SPSS. In aplikasi
Keller. (2009). Marketing management (13th ed.). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
https://doi.org/10.1080/08911760903022556
188–193. https://doi.org/10.1016/0024-6301(90)90145-T
Kotler, P., & Armstrong, G. (2010). Principles of Marketing. World Wide Web Internet And Web
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Marketing Management. Organization (Vol. 22).
https://doi.org/10.1080/08911760903022556
Lovelock, C. H., & Wirtz, J. (2010). Services Marketing - People, Technology, Strategy. In
Peppers, D., & Rogers, M. (2011). Managing Customer Relationships: A Strategic Framwork.
Relationships-Strategic-Framework/dp/0470423471
Rivai, A. R., & Wahyudi, T. A. (2016). Pengaruh Persepsi Kualitas , Citra Merek , Persepsi
Harga terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan Sebagai
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Suwandi, Sularso, A., & Suroso, I. (2015). Pengaruh Kualitas Layanan, Harga Dan Citra Merek
Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Pos Ekspres Di Kantor Pos Bondowoso Dan
Thakur, S., & Singh, D. R. a. (2012). Brand Image, Customer satisfaction and Loyalty Intention:
Study in The Context of Cosmetic Product among of The People of Central India. EXCEL
KONSUMEN INDRA, 1.
Wijayanto, K. 2015. (2015). Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas