Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Analisa Medika e-ISSN : xxxx - xxxx

Volume ... No. ..., nama bulan tahun p-ISSN : xxxx - xxxx

Jurnal Analisa Medika


http://36.94.73.186:8080/jurnal/index.php/JIK
xxxx - xxxx (Print) xxxx - xxxx (online)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja Puskesmas


Mutiara Barat Kabupaten Pidie

Factors Influencing Early Breastfeeding Initiation in The Working Area


of Mutiara Barat Health Center Pidie District

Syafrina1, Jeny Riska Vatica2,


STIKes Medika Nurul Islam Sigli
1,2

(syafrina0153@gmail.com, jenyriskavatica@gmail.com)

ABSTRAK

ASI yang keluar pertama kali mengandung kolostrum dengan kandungan gizi yang
sangat tinggi dan memiliki antibodi yang dapat melindungi bayi baru lahir dari penyakit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi inisiasi
menyusu dini di Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Barat Kabupaten Pidie. Metode penelitian
ini menggunakan jenis penelitian bersifat analitik dengan desain cross-sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Barat
Kabupaten Pidie yaitu berjumlah 36 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total
sampling. Hasil penelitian dalam mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup yaitu
sebanyak 14 orang (38,9 %), mayoritas responden dengan pendidikan terakhir SD/SMP yaitu
sebanyak 18 orang (50%), mayoritas responden dengan paritas primipara yaitu sebanyak 16
orang (44,4%). Kesimpulan : Ada hubungan pengetahuan dengan pelaksanaan IMD dengan P-
Value 0,004, Tidak ada hubungan pendidikan dengan pelaksanaan IMD dengan P-Value
0,115, Ada hubungan paritas dengan pelaksanaan IMD dengan P- Value 0,009. Saran :
Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat
tentang pentingnya memberikan IMD kepada bayi baru lahir.
Kata Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Paritas, IMD.
Daftar Bacaan : 11 buku + 12 jurnal ilmiah (2012-2022)
ABSTRACT
Background: The first breast milk that comes out contains colostrum with very high
nutritional content and has antibodies that can protect newborns from disease. Objective: To
determine the factors that influence early breastfeeding initiation in the Mutiara Barat Health
Center Working Area, Pidie Regency. Research method: This type of research is analytical
with a cross-sectional design. The population in this study was all postpartum mothers in the
Mutiara Barat Health Center Working Area, Pidie Regency, totaling 36 people. The sampling
technique uses total sampling. Research results: the majority of respondents had sufficient
knowledge, namely 14 people (38.9%), the majority of respondents had primary/junior high
school education, namely 18 people (50%), the majority of respondents were primiparous,
namely 16 people (44.4%). ). Conclusion: There is a relationship between knowledge and parity
with the choice of implementing IMD, there is no relationship between education and
implementing IMD at the UPTD Puskesmas Mutiara Barat in 2023. Suggestion: It is hoped
that health workers can provide information to the public about the importance of providing
IMD to newborn babies.

Keywords : Knowledge, Education, Parity, IMD.


Reading List : 11 books + 12 scientific journals (2012-2022)

1
Jurnal Analisa Medika e-ISSN : xxxx - xxxx
Volume ... No. ..., nama bulan tahun p-ISSN : xxxx - xxxx

PENDAHULUAN 22% kematian bayi di bawah satu bulan di


Upaya pemeliharaan kesehatan negara-negara berkembang IMD berperan
anak ditujukan untuk mempersiapkan dalam pencapaian tujuan Millenium
generasi akan datang yang sehat, cerdas, Devolepment Goals (MDGs) yang sekarang
dan berkualitas serta untuk menurunkan telah berubah menjadi SDG’s yaitu
angka kematian anak. Upaya membantu mengurangi angka
pemeliharaan kesehatan anak dilakukan kemiskinan, kelaparan, serta kematian
sejak janin masih dalam kandungan, anak dan balita. Memperhatikan
dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai pentingnya IMD maka sudah selayaknya
berusia 18 tahun. Dengan upaya program ini perlu lebih diperhatikan
kesehatan anak antara lain diharapkan (Asuhan Kebidanan Masa Nifas, 2014).
mampu menurunkan angka kematian The Lancet Breastfeeding Series,
anak. (Hasibuan, 2019) 2016 menyatakan bahwa dengan memberi
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) ASI dapat menurunkan angka kematian
diartikan sebagai upaya agar bayi dapat bayi akibat infeksi sebesar 88%. Selain itu,
menyusu seawal mungkin setelah menyusu juga berkontribusi terhadap
kelahiran. Setelah lahir, bayi diletakkan penurunan risiko stunting, obesitas, dan
pada perut ibu untuk menemukan sendiri penyakit kronis di masa yang akan datang
puting susu ibu dan menyusu hingga (Kemenkes RI, 2017).
puas. Proses inisiasi menyusu dini ini Angka pelaksanaan IMD menurut
dilakukan 60 menit atau satu jam UNICEF (2016) hanya 45% bayi baru lahir
pertama setelah bayi lahir. (Depkes, 2019) didunia yang diberikan ASI secara dini,
Inisiasi menyusu dini (IMD) persentase pelaksanaan IMD tertinggi
merupakan suatu kesempatan yang didunia adalah dibagian Afrika Timur dan
diberikan kepada bayi segera setelah lahir Selatan yaitu sebanyak 59% dan
dengan cara meletakkan bayi di perut ibu, persentase pelaksanaan IMD terendah
kemudian bayi dibiarkan untuk adalah dibagian Afrika Barat dan Afrika
menemukan puting susu ibu dan Tengah sebanyak 40%. Dari data tersebut
menyusu hingga puas. Organisasi United menunjukkan bahwa pelasanaan inisiasi
Nations Children’s Fund (UNICEF) menyusu dini masih menjadi masalah di
menyatakan bahwa IMD sangat penting Tingkat Internasional. (UNICEF, 2016)
bagi bayi sehingga menyebutnya sebagai Menyusukan bayi secara eksklusif
vaksin pertama bayi(UNICEF, 2016). sangat banyak keuntungannya tidak
ASI yang keluar pertama kali hanya bagi bayi, akan tetapi juga kepada
mengandung kolostrum dengan ibu, keluarga dan akhirnya mempunyai
kandungan gizi yang sangat tinggi dan pengaruh terhadap ekonomi dan
memiliki antibodi yang dapat kebijakan bagi Negara termasuk
melindungi bayi baru menurunnya angka kematian Bayi.
lahir dari penyakit. Pemberian Pemberian ASI terutama IMD memberikan
kolostrum pada bayi baru lahir menjadi kontribusi yang besar untuk menurunkan
bagian terpenting dalam upaya memenuhi angka kematian Bayi. IMD bisa mencegah
asupan gizi pada tahun-tahun pertama 22% kematian bayi pada Negara
kehidupannya sekaligus mencegah berkembang dalam usia 28 bulan, akan
terjadinya kematian neonatal. Pemberian tetapi apabila menyusu pertama, ketika
ASI secara optimal kepada bayi berusia 0- bayi berusia di atas 2 jam dan di bawah
23 bulan sangat penting dalam mencapai 24 jam pertama, maka bisa mencegah 16%
pertumbuhan dan perkembangan bayi kematian bayi di bawah 28 hari.
guna mencegah malnutrisi pada bayi dan Secara nasional cakupan
balita. Air susu ibu merupakan sumber pelaksanaan IMD di tingkat nasional
nutrisi terbaik yang dapat meningkatkan menunjukkan peningkatan. Cakupan
kesehatan ibu dan anak (SDKI, 2017). pelaksanaan IMD di Indonesia meningkat
Organisasi UNICEF dan World dari 44% pada tahun 2007 menjadi 49%
Health Organization (WHO) telah pada tahun 2012 dan terus meningkat
merekomendasikan pelaksanaan IMD pada tahun 2017 yaitu sebesar 57%.
pada bayi baru lahir yang akan mencegah

2
Jurnal Analisa Medika e-ISSN : xxxx - xxxx
Volume ... No. ..., nama bulan tahun p-ISSN : xxxx - xxxx

Berdasarkan data Riset Kesehatan Barat Kabupaten Pidie, melalui


Dasar (Riskesdas) Tahun 2017, persentase wawancara 7 orang ibu nifas dengan
tertinggi proses mulai menyusu pada latar belakang pendidikan yang berbeda-
anak 0-23 bulan adalah pada 1-6 jam beda, didapatkan keterangan bahwa 3 ibu
(35,2%). Proses mulai menyusu pada 1 tidak melaksanakan IMD dikarenakan
jam pertama setelah/IMD hanya 34,5%. kurangnya pengetahuan ibu tentang IMD,
IMD mengalami peningkatan pada tahun 3 ibu lainnya mengatakan ASI nya tidak
2018, proporsi IMD pada anak umur 0-23 akan keluar pada hari pertama menurut
bulan adalah 1-6 jam (58,2%) (Laporan pengalaman anak pertama dan keduanya
Nasional Riskesdas, 2018). yang lalu, serta 1 ibu lagi mengatakan
Menurut Mahardika (2010), dalam bahwa melaksanakan IMD dikarenakan
praktik inisiasi menyusu dini, sudah membaca informasi tentang
keberhasilan IMD dipengaruhi oleh faktor- pentingnya IMD sehingga ibu
faktor seperti kesehatan ibu dan bayi, menerapkannya dengan baik.
motivasi ibu, peran orang terdekat dan Dari latar belakang diatas peneliti
sikap bidan. Diketahui juga dari tertarik untuk mengadakan penelitian
observasi bahwa ibu nifas tidak dapat yang berjudul “Faktor-Faktor Yang
menyusu bayinya secara langsung, karena Mempengaruhi Inisiasi Menyusu Dini Di
ASI tidak dapat keluar. Beberapa bayi Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Barat
dengan BBLR tidak dapat disusui sejak Kabupaten Pidie”.
dini karena memerlukan penanganan Penelitian ini bertujuan untuk
khusus. Kurangnya pengetahuan dan mengetahui tentang faktor-faktor yang
informasi tentang inisiasi menyusu dini mempengaruhi inisiasi menyusu dini di
membuat ibu kurang termotivasi untuk Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Barat
melakukan inisiasi menyusu dini dan Kabupaten Pidie ditinjau berdasarkan
dalam hal ini juga diperlukan adanya pengetahuan,pendidikan, dan paritas.
peran orang terdekat seperti suami, ibu,
saudara perempuan atau teman. METODELOGI PENELITIAN
Hasil penelitian yang dilakukan
Ginting, dkk (2018) menyebutkan bahwa Jenis penelitian ini adalah bersifat
kegagalan pelaksanaan inisiasi menyusu analitik yaitu penelitian yang bertujuan
dini dipengaruhi oleh kurangnya mencari hubungan antarvariabel yang
pengetahuan ibu. Kurangnya pengetahuan sifatnya bukan hubungan sebab akibat
ibu tentang pentingnya pelaksanaan IMD bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor
disebabkan karena kurangnya informasi Yang Mempengaruhi Inisiasi Menyusu Dini
yang diberikan oleh tenaga kesehatan (IMD) di Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara
kepada ibu selama pemeriksaan Barat Kabupaten Pidie. Dengan desain
kehamilan. Selain itu ibu juga kurang crossectional yaitu studi yang mempelajari
aktif mencari informasi mengenai terjadinya efek, dinamika korelasi antara
pentingnya pemberian ASI melalui inisiasi faktor-faktor resiko dengan efek yang di
menyusu dini. observasi sekaligus pada waktu yang sama.
Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Ihsan (2022) menyebutkan bahwa
HASIL PENELITIAN
terdapat hubungan antara pengetahuan
dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini
Dari hasil penelitian yang dilakukan
(IMD) di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten
terhadap 36 responden untuk mengetahui
Gowa dan terdapat hubungan antara
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inisiasi
pendidikan dengan pelaksanaan inisiasi
Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kerja
menyusu dini (IMD) di RSUD Syekh Yusuf
Puskesmas Mutiara Barat Kabupaten Pidie
Kabupaten Gowa. (Ihsan, 2022)
yang dilakukan pada tanggal 22 sampai 27
Berdasarkan data Puskesmas
Desember 2023 diperoleh dari data primer
Mutiara Barat Kabupaten Pidie pada bulan
sebagai berikut :
Desember 2023, jumlah ibu bersalin 36
orang, tetapi yang melakukan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) hanya sebanyak 15
orang (41,6%).
Dari survey awal yang telah
dilakukan peneliti di Puskesmas Mutiara

3
Jurnal Analisa Medika e-ISSN : xxxx - xxxx
Volume ... No. ..., nama bulan tahun p-ISSN : xxxx - xxxx

Analisa Univariat Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan


a. Pengetahuan bahwa mayoritas responden dengan paritas
primipara yaitu sebanyak 16 orang (44,4 %).
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan
d. IMD
Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas
Mutiara Barat Tahun 2023
Tabel 5.4
No Pengetahuan f % Distribusi Frekuensi Pelaksanaan IMD
1 Kurang 12 33,3 Di Wilayah Kerja Puskesmas
2 Cukup 14 38,9 Mutiara Barat Tahun 2023
3 Baik 10 27,8
Jumlah 36 100 Pelaksanaan
No f %
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2023 IMD
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan 1 Tidak 19 52,8 %
bahwa mayoritas responden 2 Ya 17 47,2 %
berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 14 Jumlah 36 100 %
orang (38,9%). Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2023
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan
b. Pendidikan bahwa mayoritas responden tidak
melaksanakan IMD yaitu sebanyak 19 orang
(52,8 %).
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Pendidikan
Responden Di Wilayah Kerja
Puskesmas Mutiara Barat Analisa Bivariat
Tahun 2023
a. Hubungan Pengetahuan Dengan
No Pendidikan f % Pelaksanaan IMD
1 SD/SMP 18 50 %
Tabel 5.5
2 SMA 11 30,6 % Tabulasi Silang Pengetahuan Dengan
3 Perguruan 7 19,4 % Pelaksanaan IMD Di Wilayah Kerja
Tinggi Puskesmas Mutiara Barat
Jumlah 36 100 % Tahun 2023
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2023
Berdasarkan tabel 5.2 IMD Jumlah
menunjukkan bahwa mayoritas P
No Pengetahuan Tidak Ya Value
responden dengan pendidikan SD/SMP f %
f % f %
yaitu sebanyak 18 orang (50 %). 1 Kurang 11 30,5 1 2,7 12 33,3
2 Cukup 5 13,8 9 25 14 38,8 0.004
c. Paritas
3 Baik 3 8,3 7 19,4 10 27,7
Jumlah 19 52,6 17 47,1 36 100
Tabel 5.3
Sumber data primer (diolah 2023).
Distribusi Frekuensi Paritas Responden
Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan
Di Wilayah Kerja Puskesmas
bahwa dari 12 responden dengan
Mutiara Barat Tahun 2023
pengetahuan kurang yang tidak
melaksanakan IMD sebanyak 11 orang
No Paritas f % (30,5%) dan yang melaksanakan IMD
1 Primipara 16 44,4 % sebanyak 1 orang (2,7%), dari 14 responden
2 Multipara 14 38,9 % dengan pengetahuan cukup yang tidak
3 Grandemultip 6 16,7 % melaksanakan IMD sebanyak 5 orang
ara (13,8%) dan yang melaksanakan IMD
Jumlah 36 100 % sebanyak 9 orang (25%), dari 10 responden
dengan pengetahuan baik yang tidak
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2023
melaksanakan IMD sebanyak 3 orang (8,3%)

4
Jurnal Analisa Medika e-ISSN : xxxx - xxxx
Volume ... No. ..., nama bulan tahun p-ISSN : xxxx - xxxx

dan yang melaksanakan IMD sebanyak 7 c. Hubungan Paritas dengan


orang (19,4%). Pelaksanaan IMD
Berdasarkan hasil uji statistik Chi
Tabel 5.7
Square dan pada derajat kepercayaan 95%
Tabulasi Silang Paritas dengan
dilakukan untuk mengetahui hubungan
Pelaksanaan IMD Di Wilayah Kerja
pengetahuan dengan pelaksanaan IMD,
Puskesmas Mutiara Barat
diperoleh nilai P Value 0,004 (P ≤ 0,05). Hal
Tahun 2023
ini menunjukkan secara statistik bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara IMD Jumlah
pengetahuan dengan pelaksanaan IMD di P
Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Barat No Paritas Tidak Ya Value
f %
Tahun 2023. f % f %
1 Primipara 13 36,1 3 8,3 16 44,4

b. Hubungan Pendidikan dengan 2 Multipara 4 11,1 10 27,7 14 38,8


0.009
Pelaksanaan IMD 3 Grande 2 5,5 4 11,1 6 16,6
multipara
Tabel 5.6 Jumlah 19 52,7 17 47,1 36 100
Tabulasi Silang Pendidikan dengan
Sumber data primer (diolah 2023).
Pelaksanaan IMD Di Wilayah Kerja
Puskesmas Mutiara Barat
Tahun 2023 Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan
bahwa dari 16 responden dengan paritas
IMD Jumlah
P
primipara yang tidak melaksanakan IMD
No Pendidikan Tidak Ya sebanyak 13 orang (36,1%) dan yang
Value
f %
f % f % melaksanakan IMD sebanyak 3 orang (8,3%),
1 SD/SMP 12 33,3 6 16,6 18 50 dari 14 responden dengan paritas
2 SMA multipara yang tidak melaksanakan IMD
3 8,3 8 22,2 11 30,5 0.115 sebanyak 4 orang (11,1%) dan yang
3 Perguruan 4 11,1 3 8,3 7 19,4 melaksanakan IMD sebanyak 10 orang
Tinggi
Jumlah 19 52,7 17 47,1 36 100
(27,7%), dari 6 responden dengan paritas
Sumber data primer (diolah 2023). grandemultipara yang tidak melaksanakan
IMD sebanyak 2 orang (5,5%) dan yang
Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan
melaksanakan IMD sebanyak 4 orang
bahwa dari 18 responden dengan
(11,1%).
pendidikan terakhir SD/SMP yang tidak
Berdasarkan hasil uji statistik Chi
melaksanakan IMD sebanyak 12 orang
Square dan pada derajat kepercayaan 95%
(33,3%) dan yang melaksanakan IMD
dilakukan untuk mengetahui hubungan
sebanyak 6 orang (16,6%), dari 11 responden
paritas dengan pelaksanaan IMD, diperoleh
dengan pendidikan terakhir SMA yang tidak
nilai P Value 0,009 (P ≤ 0,05). Hal ini
melaksanakan IMD sebanyak 3 orang (8,3%)
menunjukkan secara statistik bahwa
dan yang melaksanakan IMD sebanyak 8
terdapat hubungan yang bermakna antara
orang (22,2%), dari 7 responden dengan
paritas dengan pelaksanaan IMD di Wilayah
pendidikan terakhir perguruan tinggi yang
Kerja Puskesmas Mutiara Barat Tahun
tidak melaksanakan IMD sebanyak 4 orang
2023.
(11,1%) dan yang melaksanakan IMD
sebanyak 3 orang (8,3%).
Berdasarkan hasil uji statistik Chi PEMBAHASAN
Square dan pada derajat kepercayaan 95%
1. Hubungan Pengetahuan Dengan
dilakukan untuk mengetahui hubungan
Pelaksanaan IMD
pendidikan dengan pelaksanaan IMD,
Berdasarkan hasil uji statistik Chi
diperoleh nilai P Value 0,115 (P > 0,05). Hal
Square dan pada derajat kepercayaan 95%
ini menunjukkan secara statistik bahwa
dilakukan untuk mengetahui hubungan
tidak terdapat hubungan yang bermakna
pengetahuan dengan pelaksanaan IMD,
antara pendidikan dengan pelaksanaan IMD
diperoleh nilai P Value 0,004 (P ≤ 0,05). Hal
di Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Barat
ini menunjukkan secara statistik bahwa
Tahun 2023.
terdapat hubungan yang bermakna antara
pengetahuan dengan pelaksanaan IMD di

5
Jurnal Analisa Medika e-ISSN : xxxx - xxxx
Volume ... No. ..., nama bulan tahun p-ISSN : xxxx - xxxx

Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Barat Hasil penelitian ini tidak sejalan
Tahun 2023. dengan penelitian yang dilakukan oleh
Penelitian ini sesuai dengan hasil Aviyanti tahun 2017 dengan judul
penelitian yang dilakukan oleh Sri tahun “Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan
2018 yang berjudul “Hubungan Ibu nifas tentang Inisiasi Menyusui Dini
pengetahuan dan sikap ibu bersalin dengan (IMD) dengan Sikap terhadap pelaksanaan
pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini di Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di Desa Kramat
kamar bersalin Puskesmas Putri Ayu Kota Kec. Penawangan Kab. Grobogan”
Jambi” didapatkan hasil adanya hubungan didapatkan ada hubungan yang bermakna
pengetahuan ibu dengan P-value 0,026 dan antara pendidikan dengan sikap
nilai Odds Ratio (OR) 0,191 dan sikap ibu pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) (p
terhadap penatalaksanaan IMD dengan P- = 0,000) dan ada hubungan yang bermakna
value 0,004 dan nilai Odds Ratio (OR) 0,054. antara pengetahuan dengan sikap
(Sri, 2018) pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) (p
Pengetahuan merupakan tahu yang = 0,000). (Aviyanti, 2017).
terjadi adanya pengindraan melalui
Menurut pendapat peneliti dari hasil
pancaindra manusia, yakni indra
penelitian diketahui mayoritas responden
penglihatan, pendengaran, penciuman,
memberikan IMD dengan pendidikan
rasa dan raba. Pengetahuan penting dalam
terakhir ibu adalah SMA. Dalam penelitian
terbentuknya tindakan seseorang.
ini pendidikan ibu tidak memiliki kaitan
Pengetahuan mengungkapkan bahwa
dengan pemberian IMD, pendidikan tinggi
sebelum orang mengadopsi perilaku.
tidak menjamin ibu memberikan IMD
Menurut pendapat peneliti dari hasil
kepada bayinya. Adanya pengetahuan yang
penelitian diketahui mayoritas responden
baik tentang IMD akan mendorong ibu
memiliki pengetahuan kurang tidak
memberikan IMD kepada bayinya.
memberikan inisiasi menyusui dini pada
bayinya. Pengetahuan ibu berkaitan
pemberian IMD, dimana pengetahuan ibu
3. Hubungan Paritas Dengan
dapat mencerminkan pandangan ibu
Pelaksanaan IMD
tentang pentingnya pemberian IMD. Ibu
Berdasarkan hasil uji statistik Chi
yang memiliki pengetahuan baik akan
Square dan pada derajat kepercayaan 95%
memberikan IMD pada bayinya karena ibu
dilakukan untuk mengetahui hubungan
sudah tahu tentang tujuan dan manfaat
paritas dengan pelaksanaan IMD, diperoleh
memberikan IMD kepada bayi, sementara
nilai P Value 0,009 (P ≤ 0,05). Hal ini
ibu yang memiliki pengetahuan kurang
menunjukkan secara statistik bahwa
tidak mengetahui dengan baik tentang
terdapat hubungan yang bermakna antara
kegunaan IMD sehingga ibu tidak
paritas dengan pelaksanaan IMD di Wilayah
menerapkan pemberian IMD pada bayinya
Kerja Puskesmas Mutiara Barat Tahun
setelah melahirkan. Semakin baik
2023.
pengetahuan ibu, maka semakin besar
Penelitian ini sesuai dengan hasil
kemugkinan pemberian IMD, begitu pula
penelitian yang dilakukan oleh hasil
sebaliknya semakin kurang pengetahuan
penelitian Khoniasari tahun 2018 yang
ibu tentang IMD, semakin kecil pula
berjudul “Pengaruh paritas, pengetahuan
kemungkinan ibu memberikan IMD pada
ibu, dukungan keluarga dan peran serta
bayinya.
tenaga kesehatan terhadap pelaksanaan
Inisiasi Menyusui Dini di RSUD Salatiga“
2. Hubungan Pendidikan Dengan Didapatkan hasil variabel pengetahuan
Pelaksanaan IMD memiliki hubungan positif dengan
Berdasarkan hasil uji statistik Chi pelaksanaan IMD dan variabel paritas
Square dan pada derajat kepercayaan 95% memiliki hubungan negatif dengan
dilakukan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan IMD. (Khoniasari, 2018).
pendidikan dengan pelaksanaan IMD, Menurut pendapat peneliti, dari
diperoleh nilai P Value 0,115 (P > 0,05). Hal hasil penelitian diketahui mayoritas
ini menunjukkan secara statistik bahwa responden memberikan IMD dengan paritas
tidak terdapat hubungan yang bermakna multipara. Paritas ibu memiliki kaitan
antara pendidikan dengan pelaksanaan IMD dengan pemberian IMD, dimana ibu yang
di Wilayah Kerja Puskesmas Mutiara Barat telah memiliki pengalaman pada anak
Tahun 2023. sebelumnya telah mengetahui dan telah

6
Jurnal Analisa Medika e-ISSN : xxxx - xxxx
Volume ... No. ..., nama bulan tahun p-ISSN : xxxx - xxxx

menerapkan IMD pada bayinya, sehingga IMD Di Wilayah Kerja Puskesmas Titi
ibu dapat menerapkan kembali pelaksanaan Papan. Universitas Islam Negeri
IMD pada anak keduanya. Sedangkan ibu Sumatera Utara.
yang belum menerapkan IMD pada anak
pertamanya dan telah mengetahui Hidayat, Aziz Alimul. 2017. Metode
pentingnya IMD akan menerapkan pada Penelitian Kebidanan Dan Teknik
anak keduanya. AnalisaData. Jakarta: Salemba Medika.

Ihsan M. 2022. Faktor Yang Mempengaruhi


SIMPULAN Pelaksanaan IMD Di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf
Berdasarkan penjelasan dari Bab Kabupaten Gowa. UIN Alauddin
sebelunya maka peneliti menarik Makassar.
kesimpulan yaitu :
1. Ada hubungan pengetahuan dengan Kementerian Kesehatan RI. 2017. Menyusu
pelaksanaan IMD di Wilayah Kerja Dapat Menurunkan Angka Kematian
Puskesmas Mutiara Barat Tahun 2023, Bayi.
dengan P Value 0,004 (P ≤ 0,05).
2. Tidak Ada hubungan pendidikan Kementerian Kesehatan RI. 2018. Survei
dengan pelaksanaan IMD di Wilayah Demografi dan Kesehatan Indonesia
Kerja Puskesmas Mutiara Barat Tahun Tahun 2017.
2023, dengan P Value 0,115 (P > 0,05).
3. Ada hubungan paritas dengan Khoniasari. 2018. Pengaruh paritas,
pelaksanaan IMD di Wilayah Kerja pengetahuan ibu, dukungan keluarga
Puskesmas Mutiara Barat Tahun 2023, dan peran serta tenaga kesehatan
dengan P Value 0,009 (P ≤ 0,05). terhadap pelaksanaan Inisiasi
Menyusui Dini di RSUD Salatiga
SARAN
Kodrat. 2010. Dahsyatnya ASI dan Laktasi.
Diharapkan pada instansi kesehatan Yogyakarta : Media Baca.
untuk dapat memberikan informasi kepada
masyarakat tentang pentingnya Laporan Nasional Riskesdas. 2018.
memberikan IMD kepada bayi baru lahir. Laporan_Nasional_RKD2018_Final.Pdf.
In Badan Penelitian Dan Pengembangan
Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Machfoedz, Ircham. 2017. Statistika
Arikunto, Suharsimi. 2017. Prosedur Induktif Bidang Kesehatan,
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran
Bio Statistika. Yogyakarta: Fitramaya.
Aviyanti. 2017. Hubungan Pendidikan dan
Pengetahuan Ibu nifas tentang Inisiasi Mahardika, A. H. 2010. Beberapa Faktor
Menyusui Dini (IMD) dengan Sikap Yang Berhubungan Dengan Inisiasi
terhadap pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Pada Ibu Bersalin Secara
Menyusui Dini (IMD) di Desa Kramat Normal Dalam Rawat Gabung Di
Kec. Penawangan Kab. Grobogan. Bangsal Rumah Bersalin “Nanda” Di
Desa Ketileng Wetan Kabupaten
Bergman 2015. Suhu Pada Bayi Baru Lahir. Pati.Universitas Diponegoro Semarang.
Jakarta : Salemba Medika. Manuaba, 2017. Buku Ajar Patologi
Obstetri Untuk Mahasiswa
Fitriana, Y & Nurwiandani. 2018. Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Persalinan Konsep Persalinan Secara
Komprehensif Dalam Asuhan Notoatmodjo, Soekidjo, 2012. Metodologi
Kebidanan. Yogyakarta : Pustaka Baru Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Press. Cipta.
, 2012. Promosi
Hasibuan RS. 2019. Faktor-Faktor Yang Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta:
Mempengaruhi Implementasi Program Rineka Cipta.

7
Jurnal Analisa Medika e-ISSN : xxxx - xxxx
Volume ... No. ..., nama bulan tahun p-ISSN : xxxx - xxxx

Pujiastuti. Asuhan Kebidanan Masa Nifas.


2014. No Title (R. K. sari EP, ed.).
Jakarta.

Riyanto A. 2012. Aplikasi Metodologi


Penelitian Kesehatan.

Saleha. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa


Nifas. Jakarta : Salemba Medika.

Sri M. 2018. Hubungan pengetahuan dan


sikap ibu bersalin dengan
pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini di
kamar bersalin Puskesmas Putri Ayu
Kota Jambi.

Sujiatini, Djanah N, Kurniati A. 2015.


Catatan Kuliah Asuhan Ibu Nifas
ASKEB III Yogyakarta: Cyrillus
Publisher.

UNICEF. 2016. No Title. Inisias Menyusu


Dini Adalah Vaksin Pertama Bayi, (the
Asiant parent).

United Nations Children's Fund (UNICEF).


2016. From The First Hour Of Life.
New York.

Anda mungkin juga menyukai