NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
Intan Rizqia
1610104377
Tabel 8
Hubungan Pendidikan dengan Minat Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD di
Puskesmas Kotagede II Yogyakarta
Minat Ibu Dalam Penggunaan Alat
Kontrasepsi IUD Total
Pendidikan Tinggi Sedang Rendah F % Ρ-Value CC
F % F % F %
SD 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP 0 0 7 100 0 0 7 100 0.000 0.563
SMA 22 81.5 5 18.5 0 0 27 100
Perguruan Tinggi 11 91.7 1 8.3 0 0 12 100
Jumlah 33 71.7 13 28.3 0 0 46 100 0.000 0.563
Sumber : Pengelolaan Data Primer, 2017
Tabel 9
Hubungan Status Ekonomi dengan Minat Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD di
Puskesmas Kotagede II Yogyakarta
Minat Ibu Dalam Penggunaan Alat
Total
Kontrasepsi IUD
Status Ekonomi Tinggi Sedang Rendah F % Ρ-Value CC
F % F % F %
Pendapatan < 8 47.1 9 52.9 0 0 17 100
500.000
Pendapatan 17 81.0 4 19.0 0 0 21 100
0.010 0.407
500.000-1.000.000
Pendapatan 8 100 0 0 0 0 8 100
>1.000.000
Jumlah 33 71.7 13 28.3 0 0 46 100 0.010 0.407
Sumber : Pengelolaan Data Primer, 2017
Tabel 10
Hubungan Dukungan Suami dengan Minat Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD
di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta
Minat Ibu Dalam Penggunaan Alat
Kontrasepsi IUD Total
Dukungan Suami Tinggi Sedang Rendah F % Ρ-Value CC
F % F % F %
Tinggi : 27-40 26 86.7 4 13.3 0 0 30 100
Sedang : 14-26 7 43.8 9 56.3 0 0 16 100 0.002 0.413
Rendah : ≤ 13 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 33 71.7 13 28.3 0 0 46 100 0.002 0.413
Sumber : Pengelolaan Data Primer, 2017
memilih alat kontrasepsi jangka ekonomi dengan minat ibu dalam
panjang seperti IUD sebanyak 35 penggunaan alat kontrasepsi IUD.
orang (70%). Dapat dijelaskan bahwa Status ekonomi mempengaruhi
banyaknya responden yang berparitas akseptor KB dalam memilih
multipara memilih metode kontrasepsi kontrasepsi IUD, berdasarkan hasil
jangka panjang seperti IUD karena penelitian responden penghasilan
ingin membatasi kelahiran sedangkan keluarga rendah dengan minat
responden yang menggunakan metode penggunaan IUD tinggi sebanyak 8
kontrasepsi jangka pendek seperti orang (47.1%) dan minat sedang
suntik lebih banyak di temukan pada sebanyak 9 orang (47.1%),
paritas primipara karena kemungkinan sedangakan pendapatan keluarga
mereka ingin memiliki anak lagi. sedang dengan minat penggunaan IUD
Sedangkan faktor pendidikan tinggi sebanyak 17 orang (81.0%) dan
berdasarkan hasil uji statistik, minat sedang sebanyak 4 orang
didapatkan hasil p-value sebesar 0.000 (19.0%). Serta pendapatan keluarga
(p < 0.05) maka hasil uji statistik tinggi dengan minat penggunaan IUD
signifikan, dapat disimpulkan bahwa tinggi sebanyak 8 orang.
adanya hubungan status pendidikan Disebutkan dalam penelitian
dengan minat ibu dalam penggunaan Marikar (2015) bahwa hal ini yaitu
alat kontrasepsi IUD. pendidikan kejadian drop-out disebabkan karena
mempengaruhi akseptor KB dalam mereka beranggapan bahwa didalam
memilih kontrasepsi IUD, berdasarkan pemilihan alat kontrasepsi sebaiknya
hasil penelitian responden yang memang harus dilihat dari kapasitas
berpendidikan SMA dengan minat kemampuan mereka untuk membeli
penggunaan IUD tinggi sebanyak 22 kontrasepsi tersebut. Sehingga
orang (81.5%) dan minat sedang pemakaian kontrasepsi tidak dirasa
sebanyak 5 orang (18.5%), memberatkan bagi penggunanya. Hal
sedangakan pendidikan Perguruan ini sesuai dengan teori yang
Tinggi dengan minat penggunaan IUD menyebutkan bahwa status ekonomi
tinggi sebanyak 11 orang (91.7%) dan suatu keluarga sangat berpengaruh
minat sedang sebanyak 1 orang terhadap pemilihan kontrasepsi.
(8.3%). Sedangkan faktor dukungan
Berdasarkan jurnal ilmiah suami berdasarkan hasil uji statistik,
Pinontoan, dkk (2014), Pendidikan didapatkan hasil p-value sebesar 0.002
merupakan salah satu faktor yang (p < 0.05) maka hasil uji statistik
sangat menentukan pengetahuan dan signifikan, dapat disimpulkan bahwa
persepsi seseorang terhadap adanya hubungan dukungan suami
pentingnya sesuatu hal, termasuk dengan minat ibu dalam penggunaan
pentingnya keikutsetaan dalam KB. alat kontrasepsi IUD. Dukungan suami
Berdasarkan teori Tingkat pendidikan mempengaruhi akseptor KB dalam
tidak saja mempengaruhi kerelaan memilih kontrasepsi IUD, berdasarkan
menggunakan keluarga berncana, hasil penelitian responden dukungan
tetapi juga pemilihan metode (Brahm, suami tinggi dengan minat
2006). penggunaan IUD tinggi sebanyak 26
Selanjutnya faktor status orang (86.7%) dan minat sedang
ekonomi berdasarkan hasil uji sebanyak 4 orang (13.3%),
statistik, didapatkan hasil p-value sedangakan dukungan suami sedang
sebesar 0.010 (p < 0.05) maka hasil uji dengan minat penggunaan IUD tinggi
statistik signifikan, dapat disimpulkan sebanyak 7 orang (43.8%) dan minat
bahwa adanya hubungan status sedang sebanyak 9 orang (56.3%).
Berdasarakan penelitian DAFTAR PUSTAKA
Bernadus (2013), bahwa tingginya
dukungan pasangan membuktikan BKKBN. 2012. Pelayanan
bahwa rata-rata pasangan/suami Kontrasepsi. Jakarta:
responden sudah berpengetahuan baik
tentang AKDR Teori Lawrence BKKBN
Green mengemukakan bahwa faktor
BKKBN. 2015. Rapat Pengendalian
dukungan suami dapat dikatakan
sebagai salah satu faktor anteseden Program Dan Anggaran.
(pemungkin), yang memungkinkan Perwakilan BKKBN Daerah
suatu motivasi atau aspirasi terlaksana. Istimewa Yogyakarta
Perpaduan antara pen-didikan,
pengetahuan dan dukungan suami Brahm. 2006. Ragam Metode
dengan kemauan yang kuat dari istri Kontrasepsi. EGC: Jakarta
dalam menetapkan pilihan pada alat
kontrasepsi yang terbukti efektif Bernadus, Johana D, dkk. 2013.
tersebut membuahkan keputusan yang Faktor-Faktor Yang
bulat bagi kedua pasangan dalam Berhubungan Dengan
menggunakan kontrasepsi tersebut. Pemilihan Alat KOntrasepsi
IUD Bagi Akseptor KB di
SIMPULAN
Puskesmas Jailolo. Jurnal e-
Dari penelitian yang telah
dilakukan dengan uji Kendall Tau NERS(eNS) Volume 1, Nomor
dapat disimpulkan hasilnya bahwa, 1 Maret 2013
faktor-faktor yang berhubungan
dengan minat ibu dalam penggunaan Dinkes.Prov.DIY. 2012. Profil
alat kontrasepsi IUD di Puskesmas Kesehatan Provinsi
Kotagede II Yogyakarta yaitu paritas D.I.Yogyakarta Tahun 2011.
(nilai p-value 0.004 (α <0.05)), http://www.depkes.go.id.
pendidikan (nilai p-value 0.000 (α Diakses pada tanggal 2
<0.05)), status ekonomi (nilai p value Januari 2017
0.010 (α <0.05)), dukungan suami
(nilai p-value 0.002 (α <0.05)),
sedangkan faktor yang tidak terdapat
hubungan yaitu Usia dengan nilai p-
value 0.815 (α <0.05).
Pertiwi, Putri Agustin. 2013.
SARAN Hubungan Paritas dan
Diharapkan kepada pasangan Dukungan Suami dengan
usia subur dapat membangun
Pemilihan Kontrasepsi IUD
kesadaran dengan mingikuti
penyuluhan dan aktif menggali di Dusun Getasan Kab.
informasi kepada bidan atau tenaga Semarang Tahun 2013. Stikes
kesehatan lainnya bahwa alat ‘Aisyiyah Yogyakarta
kontrasepsi IUD merupakan alternatif
kontrasepsi jangka panjang yang aman Pinontoan, Sarce, dkk. 2014. Faktor-
dan efektif terutama pada ibu yang faktor Yang Berhubungan
berusia >35 tahun karena berbagai Dengan Penggunaan Alat
resiko jika melahirkan pada usia tua. Kontrasepsi Dalam Rahim di
Puskesmas Tatelu Kabupaten
Minahasa Utara. JIDAN Vol. ilihan%20metode%20kontras
2 Nomor 2 Juli-Desember epsi-linda%20meliati.pdf
2014