Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN MINAT IBU DALAM PENGGUNAAN ALAT


KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE
DI PUSKESMAS KOTAGEDE
II YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :
Intan Rizqia
1610104377

PROGAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN MINAT IBU DALAM PENGGUNAAN ALAT
KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE
DI PUSKESMAS KOTAGEDE
II YOGYAKARTA 20181

Intan Rizqia2, Sarwinanti3


Email : intanrizqiaaa@gmail.com

Intisari : Tujuan penelitian ini untuk mengetahaui faktor-Faktor yang


Berhubungan Dengan Minat Ibu dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Intra Uterine
Device di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta tahun 2017. Jenis penelitian yang
digunakan adalah kuantitatif dengan metode penelitian survey analitik dan
pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan
Accidental Sampling sampel sebanyak 46 responden. Analisis yang digunakan
adakah Kendal Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang tidak
berhubungan dengan minat ibu dalam penggunaan alat kontrasepsi IUD yaitu Usia
dengan nilai ρ-value 0.815 > 0.05, sedangkan faktor-faktor yang berhubungan yaitu
Paritas dengan nilai ρ-value 0.004 < 0.05 adanya hubungan, pendidikan nilai ρ-value
0.000 < 0.05 adanya hubungan, status ekonomi nilai ρ-value 0.010 < 0.05 adanya
hubungan, serta dukungan suami nilai ρ-value 0.002 < 0.05 adanya hubungan.
Simpulan bahwa tidak adanya hubungan usia dengan minat ibu dalam penggunaan
alat kontrasepsi IUD, sedangkan adanya hubungan paritas, pendidikan, status
ekonomi, serta dukungan suami dengan minat ibu dalam penggunaan alat kontrasepsi
IUD.
Kata Kunci : Usia, Paritas, Pendidikan, Status Ekonomi, Dukungan Suami, Minat
Penggunaan IUD

Abstract: The purpose of this study is to determine the factors related to


maternal interest in the use of Intra Uterine Device Contraceptive Devices in
Kotagede II Yogyakarta Public Health Center in 2017. The type of research used is
quantitative method of analytical survey research and cross sectional approach.
Sampling technique using Accidental Sampling sample counted 46 respondents. The
analysis used is Kendal Tau. The result of this research showed that the factors that
are not related to the mother's interest in the use of IUD contraception are Age with
value of ρ-value 0.815> 0.05, while the related factors are Parity with value ρ-value
0.004 <0.05 the relationship, education value ρ- value 0.000 <0.05 the relationship,
economic status value ρ-value 0.010 <0.05 the relationship, and husband support
value ρ-value 0.002 <0.05 the relationship. The conclusion that there is no age
relationship with the mother's interest in the use of IUD contraception, while the
relationship parity, education, economic status, and support of husband with mother
interest in IUD contraception use.
Key Word : Age, Parity, Education, Economic Status, Husband Support,
Interests IUD
PENDAHULUAN pengangguran, dan kejahatan
Berdasarkan Survey (DinkesDIY. 2015).
Demografi dan Kesehatan Indonesia Persepsi masyarakat menurut
(SDKI) tahun 2012 penggunaan IUD penelitian Surinati 2013 faktor
masih rendah dengan Kontrasepsi penyebab tidak berminat
lainnya seperti suntik, dan pil, tercatat menggunakan IUD dikarenakan malu
minat penggunaan alat kontrasepsi dan risih (27,5%), kurangnya
IUD sebanyak 7,75%, suntik 48,56%, pengetahuan (45%), persepsi yang
dan pil 26,60%. salah tentang IUD (7,5%), prosedur
Menurut Profil Kesehatan pemasangan IUD (5%), sosial budaya
Prov. DIY Peserta KB aktif di dan ekonomi (2,5%), serta
Yogyakarta tahun 2015 disetiap pengalaman (7,5%).
kabupaten tercatat yaitu Kota Berdasarkan studi pendahuluan
Yogyakarta sebanyak 34.592 peserta, di Puskesmas Kotagede II Kota
Kulon Progo sebanyak 52.729 peserta, Yogyakarta tercatat dalam enam bulan
Gunung Kidul sebanyak 92.239 terakhir yaitu September 2016-
peserta, Sleman sebanyak 128.440 Februari 2017 pengguna kontrasepsi
peserta, Bantul sebanyak 120.420 IUD sebanyak 65 peserta, suntik
peserta. sebanyak 140 peserta, implant
Pencapaian bulan Mei 2015 sebanyak 12 peserta, pil sebanyak 9
apabila dilihat per metode kontrasepsi peserta dan Kondom sebanyak 5
adalah sebagai berikut suntik 153,24 peserta. Dapat diketahui 68%
peserta, IUD 51,58 peserta, pil 90,12 pengguna alat kontrasepsi masih
peserta (BKKBN. 2015). Sedangkan menggunakan hormonal yaitu suntik.
pencapaian bulan Februari 2014 Rendahnya penggunaan IUD di
apabila dilihat per metode kontrasepsi Puskesmas Kotagede II Yogyakarta
adalah suntik 107,86 peserta, IUD dibandingkan dengan pengguna
101,70 peserta, pil 89,83 peserta. Hal kontrasepsi hormonal seperti suntik.
ini Dapat disimpulkan bahwa
penurunan pengguna IUD METODE PENELITIAN
menandakan bahwa minat ibu yang Penelitian ini merupakan
kurang terhadap kontrasepsi ini penelitian kuantitaif dengan desain
(BKKBN, 2014). penelitian survey analitik, pendekatan
Beberapa faktor-faktor yang yang digunakan cross sectional
berhubungan dengan pemilihan jenis Teknik pengumpulan data pada
kontrasepsi IUD seperti usia, paritas, penelitian ini adalah dengan
tingkat pendidikan, pengetahuan, menggunakan instrumen penelitian
kesejahteraan keluarga dan dukungan berupa kuesioner yang diberikan
suami. Faktor-faktor ini nantinya juga kepada responden. Teknik
akan mempengaruhi keberhasilan pengambilan sampel yang digunakan
program KB (Bernadus, 2013) adalah Accidental Sampling sebanyak
Dampak apabila pemerintah di 46 responden. Analisis data
Indonesia tidak berhasil menekan menggunakan uji Kendal Tau (τ).
angka pertumbuhan penduduk melalui
program keluarga berencana dan HASIL DAN PEMBAHASAN
pengendalian kelahiran, maka posisi Penelitian ini dilaksanakan
Indonesia akan berada pada posisi pada ibu pengguna alat kontrasepsi
ketiga dunia. Hal itu sangat selain IUD yang berkunjung ke
berdampak terhadap masalah Puskesmas Kotagede II Yogyakarta.
kependudukan, seperti kemiskinan, Faktor-faktor yang sangat
berhubungan dengan minat ibu dalam Analisis Univariat
penggunaan IUD yaitu usia, paritas, Tabel 2. Distribusi Frekuensi
pendidikan, status ekonomi, serta Paritas Responden
dukungan suami. Variabel Frekuensi Presentasi
(%)
Distribusi Frekuensi Karakteristik Paritas 20 43.5
Responden Primipara
Penelitian ini menggunakan Paritas 26 56.5
beberapa karakteristik yang ditetapkan Multipara
pada responden Total 46 100
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Sumber : Pengelolaan Data Primer,
Karakteristik Responden 2017
Karakteristik Frekuensi Prosentase Berdasarkan tabel 2
(%) menunjukkan bahwa di Puskesmas Kotagede
Usia II Yogyakarta terdapat ibu yang
<20 tahun 0 0 menggunakan alat kontrasepsi jumlah
20-35 tahun 33 71,7 terbanyak pada paritas multipara sebanyak 26
>35 tahun 13 28,3 responden (56.5%).
Pendidikan Tabel 3. Distribusi Frekuensi Status
SD 0 0 Ekonomi
SMP 7 15,2
SMA 27 58,7 Variabel Frekuensi Presentasi
PT 12 26,1 (%)
Sumber Data : Primer, 2017 Pendapatan 17 37
Rendah
Berdasarkan Tabel 1, Pendapatan 21 45.7
responden dengan jumlah terbanyak Sedang
pada usia 20-35 tahun yaitu dengan Pendapatan 8 17.4
jumlah 33 orang (71,7%). Sedangkan Tinggi
responden dengan jumlah terkecil Total 46 100
pada umur >35 tahun yaitu 13 orang Sumber : Pengelolaan Data Primer,
(28,3%). Berdasarkan tabel 4.1, 2017
menunjukkan bahwa jumlah Berdasarkan tabel 3
responden terbesar adalah ibu yang menunjukkan bahwa di Puskesmas
berpendidikan SMA sebanyak 27 Kotagede II Yogyakarta terdapat ibu
orang (58,7%), Perguruan Tinggi yang menggunakan alat kontrasepsi
sebanyak 12 orang (26,1%) serta dengan pendapatan tinggi hanya 8
preosentase terkecil responden responden (17.4%) sedangkan yang
berpendidikan SMP sebanyak 7 orang berpendapat sedang memiliki angka
(15,2%). responden terbanyak yaitu 21
responden.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Dari hasil penelitian bahwa
Dukungan Suami Responden faktor-faktor yang berhubungan
Variabel Frekuensi Presentasi dengan minat ibu dalam penggunaan
(%) alat kontrasepsi IUD di Puskesmas
Dukungan 0 0 Kotagede II Yogyakarta yaitu
Suami berdasarkan faktor usia didapatkan
Rendah hasil p-value sebesar 0.815 (p > 0.05)
Dukungan 16 34.8 maka hasil uji statistik tidak
Suami signifikan, dapat disimpulkan bahwa
Sedang tidak ada hubungan usia dengan minat
Dukungan 30 65.2 ibu dalam penggunaan alat kontrasepsi
Suami IUD. Usia mempengaruhi akseptor
Tinggi KB dalam memilih kontrasepsi IUD,
Total 46 100 berdasarkan hasil penelitian responden
Sumber : Pengelolaan Data Primer, yang berusia 20-35 tahun dengan
2017 minat penggunaan IUD tinggi
Berdasarkan tabel 4 sebanyak 24 orang (72.7%) dan minat
menunjukkan bahwa di Puskesmas sedang sebanyak 9 orang (27.3%),
Kotagede II Yogyakarta terdapat ibu sedangakan usia >35 tahun dengan
yang menggunakan alat kontrasepsi minat penggunaan IUD tinggi
yang medapatkan dukungan suami sebanyak 9 orang (69.2%) dan minat
tinggi sebanyak 30 responden sedang sebanyak 4 orang (30.8%).
(65.2%). Hasil wawancara selama
penelitian ibu usia >35 tahun melihat
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Minat Responden
kenyamanan dan rasa cemas dalam
penggunaan alat kontrasepsi IUD
Variabel Frekuensi Presentasi menjadi pertimbangan ibu. Dalam
(%)
penleitian Helyani (2007) mengenai
Minat 0 0 hubungan pengethauan dengan tingkat
Rendah kecemasan akseptor IUD terhadap
Minat 13 28.3 penggunaanya terdapat hubungan
Sedang
secara statistik antara pengetahuan
MinatTinggi 33 71.7 dengan kecemasan akseptor IUD di
Total : Pengelolaan
Sumber 46 Data100Primer, BPS Wilayah Kerja Puskesmas Pulai
2017 Panggung Kabupaten Tanggamus
Berdasarkan tabel 4.5 pada than 2007 dimana nilai p value =
menunjukkan bahwa di Puskesmas 0,001 yang berarti (α <0,005).
Kotagede II Yogyakarta terdapat ibu Selanjutnya faktor paritas
yang menggunakan alat kontrasepsi dengan frekuensi status paritas
responden dengan minat tinggi dalam terhadap penggunaan alat kontrasepsi
penggunaan IUD sebanyak 33 dari paritas primipara yang minat
responden (71.7%). tinggi yaitu 10 orang (50%) sedangkan
Analisis Bivariat multipara yang minat tinggi yaitu 23
orang (88.5%). Hal ini sesuai dengan
Hubungan Faktor-Faktor dengan penelitian Meliati (2014), pada paritas
Minat Ibu Dalam Penggunaan Alat primipara lebih banyak memilih alat
Kontrasepsi IUD kontrasepsi jangka pendek seperti
suntik sebanyak 144 orang (80.4%)
sedangkan pada penelitian Pertiwi
(2013), paritas multipara lebih banyak
Tabel 6
Hubungan Usia dengan Minat Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD di Puskesmas
Kotagede II Yogyakarta
Minat Ibu Dalam Penggunaan Alat
Total
Kontrasepsi IUD
Usia Tinggi Sedang Rendah F % Ρ-Value CC
F % F % F %
<20 tahun 0 0 0 0 0 0 0 0
20-35 tahun 24 72.7 9 27.3 0 0 33 100 0.815 0.035
>35 tahun 9 69.2 4 30.8 0 0 13 100
Jumlah 33 71.7 13 28.3 46 100 0.815 0.035
Sumber : Pengelolaan Data Primer, 2017
Tabel .7
Hubungan Paritas dengan Minat Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD di
Puskesmas Kotagede II Yogyakarta
Minat Ibu Dalam Penggunaan Alat
Total
Kontrasepsi IUD
Paritas Tinggi Sedang Rendah F % Ρ-Value CC
F % F % F %
Primipara 10 50.0 10 50.0 0 0 20 100
0.004 0.390
Multipara 23 88.5 3 11.5 0 0 26 100
Jumlah 33 71.7 13 28.3 0 0 46 100 0.004 0.390
Sumber : Pengelolaan Data Primer, 2017

Tabel 8
Hubungan Pendidikan dengan Minat Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD di
Puskesmas Kotagede II Yogyakarta
Minat Ibu Dalam Penggunaan Alat
Kontrasepsi IUD Total
Pendidikan Tinggi Sedang Rendah F % Ρ-Value CC
F % F % F %
SD 0 0 0 0 0 0 0 0
SMP 0 0 7 100 0 0 7 100 0.000 0.563
SMA 22 81.5 5 18.5 0 0 27 100
Perguruan Tinggi 11 91.7 1 8.3 0 0 12 100
Jumlah 33 71.7 13 28.3 0 0 46 100 0.000 0.563
Sumber : Pengelolaan Data Primer, 2017
Tabel 9
Hubungan Status Ekonomi dengan Minat Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD di
Puskesmas Kotagede II Yogyakarta
Minat Ibu Dalam Penggunaan Alat
Total
Kontrasepsi IUD
Status Ekonomi Tinggi Sedang Rendah F % Ρ-Value CC
F % F % F %
Pendapatan < 8 47.1 9 52.9 0 0 17 100
500.000
Pendapatan 17 81.0 4 19.0 0 0 21 100
0.010 0.407
500.000-1.000.000
Pendapatan 8 100 0 0 0 0 8 100
>1.000.000
Jumlah 33 71.7 13 28.3 0 0 46 100 0.010 0.407
Sumber : Pengelolaan Data Primer, 2017

Tabel 10
Hubungan Dukungan Suami dengan Minat Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD
di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta
Minat Ibu Dalam Penggunaan Alat
Kontrasepsi IUD Total
Dukungan Suami Tinggi Sedang Rendah F % Ρ-Value CC
F % F % F %
Tinggi : 27-40 26 86.7 4 13.3 0 0 30 100
Sedang : 14-26 7 43.8 9 56.3 0 0 16 100 0.002 0.413
Rendah : ≤ 13 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 33 71.7 13 28.3 0 0 46 100 0.002 0.413
Sumber : Pengelolaan Data Primer, 2017
memilih alat kontrasepsi jangka ekonomi dengan minat ibu dalam
panjang seperti IUD sebanyak 35 penggunaan alat kontrasepsi IUD.
orang (70%). Dapat dijelaskan bahwa Status ekonomi mempengaruhi
banyaknya responden yang berparitas akseptor KB dalam memilih
multipara memilih metode kontrasepsi kontrasepsi IUD, berdasarkan hasil
jangka panjang seperti IUD karena penelitian responden penghasilan
ingin membatasi kelahiran sedangkan keluarga rendah dengan minat
responden yang menggunakan metode penggunaan IUD tinggi sebanyak 8
kontrasepsi jangka pendek seperti orang (47.1%) dan minat sedang
suntik lebih banyak di temukan pada sebanyak 9 orang (47.1%),
paritas primipara karena kemungkinan sedangakan pendapatan keluarga
mereka ingin memiliki anak lagi. sedang dengan minat penggunaan IUD
Sedangkan faktor pendidikan tinggi sebanyak 17 orang (81.0%) dan
berdasarkan hasil uji statistik, minat sedang sebanyak 4 orang
didapatkan hasil p-value sebesar 0.000 (19.0%). Serta pendapatan keluarga
(p < 0.05) maka hasil uji statistik tinggi dengan minat penggunaan IUD
signifikan, dapat disimpulkan bahwa tinggi sebanyak 8 orang.
adanya hubungan status pendidikan Disebutkan dalam penelitian
dengan minat ibu dalam penggunaan Marikar (2015) bahwa hal ini yaitu
alat kontrasepsi IUD. pendidikan kejadian drop-out disebabkan karena
mempengaruhi akseptor KB dalam mereka beranggapan bahwa didalam
memilih kontrasepsi IUD, berdasarkan pemilihan alat kontrasepsi sebaiknya
hasil penelitian responden yang memang harus dilihat dari kapasitas
berpendidikan SMA dengan minat kemampuan mereka untuk membeli
penggunaan IUD tinggi sebanyak 22 kontrasepsi tersebut. Sehingga
orang (81.5%) dan minat sedang pemakaian kontrasepsi tidak dirasa
sebanyak 5 orang (18.5%), memberatkan bagi penggunanya. Hal
sedangakan pendidikan Perguruan ini sesuai dengan teori yang
Tinggi dengan minat penggunaan IUD menyebutkan bahwa status ekonomi
tinggi sebanyak 11 orang (91.7%) dan suatu keluarga sangat berpengaruh
minat sedang sebanyak 1 orang terhadap pemilihan kontrasepsi.
(8.3%). Sedangkan faktor dukungan
Berdasarkan jurnal ilmiah suami berdasarkan hasil uji statistik,
Pinontoan, dkk (2014), Pendidikan didapatkan hasil p-value sebesar 0.002
merupakan salah satu faktor yang (p < 0.05) maka hasil uji statistik
sangat menentukan pengetahuan dan signifikan, dapat disimpulkan bahwa
persepsi seseorang terhadap adanya hubungan dukungan suami
pentingnya sesuatu hal, termasuk dengan minat ibu dalam penggunaan
pentingnya keikutsetaan dalam KB. alat kontrasepsi IUD. Dukungan suami
Berdasarkan teori Tingkat pendidikan mempengaruhi akseptor KB dalam
tidak saja mempengaruhi kerelaan memilih kontrasepsi IUD, berdasarkan
menggunakan keluarga berncana, hasil penelitian responden dukungan
tetapi juga pemilihan metode (Brahm, suami tinggi dengan minat
2006). penggunaan IUD tinggi sebanyak 26
Selanjutnya faktor status orang (86.7%) dan minat sedang
ekonomi berdasarkan hasil uji sebanyak 4 orang (13.3%),
statistik, didapatkan hasil p-value sedangakan dukungan suami sedang
sebesar 0.010 (p < 0.05) maka hasil uji dengan minat penggunaan IUD tinggi
statistik signifikan, dapat disimpulkan sebanyak 7 orang (43.8%) dan minat
bahwa adanya hubungan status sedang sebanyak 9 orang (56.3%).
Berdasarakan penelitian DAFTAR PUSTAKA
Bernadus (2013), bahwa tingginya
dukungan pasangan membuktikan BKKBN. 2012. Pelayanan
bahwa rata-rata pasangan/suami Kontrasepsi. Jakarta:
responden sudah berpengetahuan baik
tentang AKDR Teori Lawrence BKKBN
Green mengemukakan bahwa faktor
BKKBN. 2015. Rapat Pengendalian
dukungan suami dapat dikatakan
sebagai salah satu faktor anteseden Program Dan Anggaran.
(pemungkin), yang memungkinkan Perwakilan BKKBN Daerah
suatu motivasi atau aspirasi terlaksana. Istimewa Yogyakarta
Perpaduan antara pen-didikan,
pengetahuan dan dukungan suami Brahm. 2006. Ragam Metode
dengan kemauan yang kuat dari istri Kontrasepsi. EGC: Jakarta
dalam menetapkan pilihan pada alat
kontrasepsi yang terbukti efektif Bernadus, Johana D, dkk. 2013.
tersebut membuahkan keputusan yang Faktor-Faktor Yang
bulat bagi kedua pasangan dalam Berhubungan Dengan
menggunakan kontrasepsi tersebut. Pemilihan Alat KOntrasepsi
IUD Bagi Akseptor KB di
SIMPULAN
Puskesmas Jailolo. Jurnal e-
Dari penelitian yang telah
dilakukan dengan uji Kendall Tau NERS(eNS) Volume 1, Nomor
dapat disimpulkan hasilnya bahwa, 1 Maret 2013
faktor-faktor yang berhubungan
dengan minat ibu dalam penggunaan Dinkes.Prov.DIY. 2012. Profil
alat kontrasepsi IUD di Puskesmas Kesehatan Provinsi
Kotagede II Yogyakarta yaitu paritas D.I.Yogyakarta Tahun 2011.
(nilai p-value 0.004 (α <0.05)), http://www.depkes.go.id.
pendidikan (nilai p-value 0.000 (α Diakses pada tanggal 2
<0.05)), status ekonomi (nilai p value Januari 2017
0.010 (α <0.05)), dukungan suami
(nilai p-value 0.002 (α <0.05)),
sedangkan faktor yang tidak terdapat
hubungan yaitu Usia dengan nilai p-
value 0.815 (α <0.05).
Pertiwi, Putri Agustin. 2013.
SARAN Hubungan Paritas dan
Diharapkan kepada pasangan Dukungan Suami dengan
usia subur dapat membangun
Pemilihan Kontrasepsi IUD
kesadaran dengan mingikuti
penyuluhan dan aktif menggali di Dusun Getasan Kab.
informasi kepada bidan atau tenaga Semarang Tahun 2013. Stikes
kesehatan lainnya bahwa alat ‘Aisyiyah Yogyakarta
kontrasepsi IUD merupakan alternatif
kontrasepsi jangka panjang yang aman Pinontoan, Sarce, dkk. 2014. Faktor-
dan efektif terutama pada ibu yang faktor Yang Berhubungan
berusia >35 tahun karena berbagai Dengan Penggunaan Alat
resiko jika melahirkan pada usia tua. Kontrasepsi Dalam Rahim di
Puskesmas Tatelu Kabupaten
Minahasa Utara. JIDAN Vol. ilihan%20metode%20kontras
2 Nomor 2 Juli-Desember epsi-linda%20meliati.pdf
2014

SDKI, 2012. Badan Kependudukan


dan Keluarga Berencana
Nasional Badan Pusat
Statistik Kementerian
Kesehatan

Surinarti, I.D.A.Ketut, dkk. 2013.


Gambaran Faktor Dominan
Penyebab Rendahnya
Akseptor IUD pada
Pasangan Usia Subur (PUS).
Depnasar : Poltekes

Helyani, 2007. Hubungan secara


statistik antara pengetahuan
dengan kecemasan akseptor
KB IUD di BPS Wilayah
Kerja Puskesmas Pulau
Panggung Kabupaten
Tanggamus

Marikar, Putri Ayu K. 2015. Faktor-


Faktor yang Berhubungan
Dengan Minat Ibu Terhadap
Penggunaan Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim (AKDR) di
Puksemas Tuminting Kota
Manado. E-Journal
Keperawatan (eKp) Vol. 3
nomor 2 Oktober 2015

Meliati, Linda, 2014. Hubungan


Paritas Pada PUS Dengan
Pemilihan Metode Kontraepsi
Di Puskesmas Ampenan.
Diakses Melalui
http://www.lpsdimataram.co
m/phocadownload/oktober-
2014/6-
hubungan%20paritas%20pad
a%20pus%20dengan%20pem

Anda mungkin juga menyukai